Minggu, 09 Oktober 2016

ISLAM YANG SELALU MERASA TERHINA

Tulisan: Denny Siregar

ISLAM YANG SELALU MERASA TERHINA

"Kristen itu ajaran konyol !!"

Begitu kata Ahok beberapa waktu lalu dalam sebuah rapat bersama jajarannya.

Ahok mengkritisi dengan tepat perilaku manusia dalam agamanya yang menjadikan agama sebagai mie instan, "lu boleh buat dosa sebesar apa saja karena Kristus nanti akan mengampuni semua dan lu pasti masuk surga.."

Siapakah yang ribut ? Ya, yang mengaku beragama Islam.

Mereka langsung teriak gembira dan men-share video itu kemana saja dengan poin perkataan, 'Tuh kan, Ahok yang kristen aja bilang bahwa kristen ajaran yang konyol. Bukti bahwa Islam yang paling benar !"

Dan disambutlah takbir bersahut2an persis seperti di pasar ayam.

Yang beragama Kristen tampak tenang. Sebagian karena paham maksud dari ucapan Ahok, sebagian karena tidak mengerti ada apa. Tapi yang paling penting adalah mereka tidak merasa terhina ketika Ahok mengatakan "Kristen ajaran konyol.."

Aneh memang, yang ngomong orang Kristen, tentang ajaran Kristen, tapi yang ribut yang merasa Islam.

Dan ketika Ahok mengatakan, "jangan mau dibodohi dan dibohongi pake surat Al Maidah 51', ribut lagi lah mereka yang mengaku beragama Islam. Ahok dibilang melecehkan, mengolok2 bahkan menghina Alquran.

Ketika di jelaskan bahwa yang dimaksud Ahok adalah "orang yang mempolitisasi ayat di Alquran", mereka tetap meradang. Apapun penjelasannya mereka tetap tidak terima, yang penting Ahok sudah menghina.

Kenapa si pengaku umat Islam ini selalu merasa sedikit2 terhina ?

Karena bodoh, itu saja. Bodoh karena tidak paham agamanya sendiri tapi kebanggaan mereka berlebih. Baju agama mereka terlalu ketat, sehingga nafas mereka sesak.

Mereka menjadi paranoid, mudah dipolitisasi dan di doktrin. Karena mereka tidak mau mengkaji kitab suci, meski suka datang ke pengajian. Mudah terhasut dengan "kata si anu" karena malas membuka kitabnya sendiri.

Mungkin karena merasa mayoritas, sehingga sulit membuka cakrawalanya dengan bebas. Sulit melihat kesalahan di diri sendiri dan suka bergunjing kesalahan pada orang lain.

Ahok itu ujian mayoritas muslim dalam menghadapi politik di negeri ini. Apakah kita akan dewasa dalam beragama atau seperti kerbau dicocok hidungnya. Apakah kita selalu mau dipolitisasi oleh para penjual ayat ataukah kita bisa memisahkan mana ayat dan mana penjualnya..

Maka tidak heranlah jika kita berjumpa dengan Reza2 yang lain, Marwah2 yang lain, yang secara ukuran sosial dia rasional tapi dalam pengetahuan agama mereka masuk di kelas emosional.

Secangkir kopi kuhidangkan pagi ini, sambil menatap wajah negeriku sendiri, orang2 dalam agamaku sendiri, berasa sedih.

Perjuangan mencerdaskan saudara2ku seiman ini, jalannya masih sangat panjang dan berbatu...

www.dennysiregar.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar