Ditulis Oleh : Ivonne Sundalangi Supit
Sabtu, 7 Agustus 2021
Sengaja saya membuat judul tulisan ini "Menado: Menang Nampang Doang" untuk lebih menarik perhatian kita (khususnya perempuan Manado agar membaca tulisan ini sampai tuntas).
Kata-kata pada judul di atas sering disematkan kepada perempuan-perempuan Manado entah dipakai sebagai candaan atw sebagai ucapan ketidaksenangan terhadap perempuan Manado, atw dengan motif apa, entahlah.
Kata-kata yang sangat saya tidak sukai ini, bahkan sering dipakai untuk melecehkan/ membully perempuan Manado yang konon katanya cuma pinter bagaya( cuma bisa bergaya). Gaya doang tanpa kapabilitas dan kapasitas..π€π€π€
Bahasa ekstrimnya, gaya doang otak kosong.
Melihat hal ini, ( dan juga karena kita masih ber-euforia atas perolehan medali emas ganda putri Indonesia di ajang bergengsi Olimpiade Tokyo 2021 , yang salah satunya seorang NONA MANADO; Greysia Polii) maka saya tertantang menulis/ memposting tentang KIPRAH perempuan-perempuan Manado yang tidak banyak orang tahu.
(Ada banyak catatan saya di bawah ini yang saya ambil dari berbagai sumber Wikipedia dari tulisan- tulisan Amstrong Sompotan, Piet Hein Pusung juga sist Monique Rijkers. Ijin ya πππ)
Sejak saya kecil, setahu saya tidak ada Oma-oma / Nenek2 orang Manado yang buta huruf.
Sejak saya kecil, di kampung saya, saya sering melihat Oma2 pergi ke gereja dengan membawa Alkitab dan buku nyanyian. Yang menjadi tanda bahwa sejak dulu perempuan-perempuan Manado sudah mengecap bangku pendidikan. Mereka bisa membaca bahkan bisa membaca not / solmisasi (meskipun orang di desa).
Saya ingat sekali, Oma saya pernah bercerita,mereka bersekolah pada jaman sebelum kemerdekaan diajari berbahasa Jepang.
Jadi orang Manado sudah sejak dulu sudah mengedepankan kesetaraan gender.
Laki-laki dan perempuan sama-sama mengecap bangku pendidikan.
135 tahun lalu, di mana perempuan di daerah lain masih di bawah kungkungan tradisi dan kekentalan patrilineal, Nona Manado sudah bersekolah bahkan ada yg sudah menjadi guru.
Menurut tulisan Amstrong Sompotan, RA Kartini lahir pada 21 April 1879, hampir berbarengan dengan dibangunnya sekolah khusus perempuan / sekolah Nona ( Meisjesschool) di Kuranga Tomohon. Artinya, RA Kartini baru berkeinginan sekolah, Nona2 Manado telah lama bebas bersekolah. Di bagian Indonesia lainnya, kaum perempuan masih terkungkung dengan tradisi, perempuan Manado sudah ada yang sarjana.
Sekolah Nona di Tomohon ini adalah sekolah berbahasa Belanda. Itulah sebabnya sampai kini, banyak Oma Opa orang Manado yang sangat fasih berbahasa Belanda.
Ini cuplikan saya ambil dr Wikipedia dari tulisan Amstrong Sompotan, Piet Hein Pusung dan Monique Rijkers tentang KIPRAH NONA-NONA MANADO SEBELUM KEMERDEKAAN SAMPAI ZAMAN MILENIAL
~ Dokter perempuan pertama, kedua dan ketiga di Indonesia adalah NONA MANADO
~ Sarjana Hukum perempuan pertama di Indonesia adalah NONA MANADO
~ Guru besar perempuan pertama di Indonesia. adalah NONA MANADO
~ Rektor perempuan pertama di Indonesia adalah NONA MANADO
~ Walikota perempuan pertama di Indonesia adalah NONA MANADO
~ Jendral Polisi perempuan pertama di Indonesia adalah NONA MANADO
~ Anggota parlemen wanita pertama dan termuda di Indonesia adalah NONA MANADO
~ Guru Wanita pertama di Indonesia adalah NONA MANADO
~ Pembaca Teks Sumpah Pemuda tahun 1928 adalah NONA MANADO
~ Salah satu pimpinan dan pembicara dalam kongres Pemuda Indonesia pada tahun 1926-1928 adalah NONA MANADO.
~ Dan masih banyak lagi, masih banyak lagi dan masih banyak lagiππππ
Mari kita berkenalan, siapa-siapa sajakah NONA-NONA MANADO YANG HEBAT2 itu.
1. dr. MARIE. E. THOMAS lahir di Likupang Minahasa Utara , 17 Februari 1896.
Adalah dokter perempuan Indonesia pertama lulusan STOVIA.
Awalnya sekolah kedokteran STOVIA hanya menerima murid laki-laki saja.
Tapi pada tahun 1912 Marie. E. Thomas, nona Manado masuk dan menjadi murid perempuan satu2nya di antara 180 murid laki-laki.
2. dr. ANNA ADELINE KARAMOY WAROUW kelahiran Amurang Minahasa Selatan, 23 Februari 1898. Adalah perempuan Indonesia kedua / nona Manado yang lulus sekolah pendidikan dokter Hindia Belanda STOVIA pada tahun 1924 kemudian menjadi specialis dalam bidang OTOLARINGOLOGI yaitu bagian ilmu kedokteran yang mendiagnosis dan mengobati bagian THT dan kepala dan leher.
3. Prof. ANI ABBAS MANOPO lahir di Langowan, 4 Mei 1909. Adalah perempuan Indonesia pertama yang bergelar sarjana Hukum .
Menjadi salah satu pelopor berdirinya USU dan menjadi dekan di Fakultas Hukum di USU.
4. Dra. AGUSTINA MAGDALENA WAWORUNTU lahir pada 4 Juni 1899.
Perempuan pertama Indonesia yang menjadi Walikota.
Menjadi perempuan pertama yang memperoleh sertifikat mengajar bahasa Prancis selama pendudukan Jepang di Hindia Belanda. Beliau menjadi anggota komisi bahasa bersama dengan tokoh- tokoh terkemuka seperti Sutan Takdir Alisjahbana. Setelah proklamasi kemerdekaan dia mengajar bahasa Prancis dan Jerman di sekolah menengah.
5. STIENTJE TICOALU ADAM
Pembicara dalam Congres Pemuda Indonesia pada tahun 1926-1928
6. W.B. NONA WATUSEKE POLITTON
Pendiri Universitas Pinaesaan cikal bakal Unsrat dan Unima.
7. Dr. AGUSTINA RATULANGI (Kakak Kandung G.S.S.J Ratulangi/ Sam Ratulangi) menjadi anggota parlemen perempuan pertama dan termuda di Indonesia
8. WUDANKAJES RACHEL WILHELMINA RATULANGI ( Kakak Kandung G.S.S.J Ratulangi)
Perempuan Indonesia pertama yang merebut ijazah K.E Klein ambtenaar pada tahun 1898
9. MARIA JOSEPHINE CHATARINA MARAMIS
atau lebih dikenal dengan MARIA WALANDA MARAMIS adalah seorang pahlawan Nasional.
Lahir di Kema Minahasa Utara, 1 Desember 1872.
Meninggal di Maumbi Minahasa Utara, 22 April 1924.
Pada tgl 8 Juli 1918 mendirikan PIKAT ( PERCINTAAN IBU KEPADA ANAK TEMURUNNYA) sebagai langkah awal mewujudkan citanya.
Melakui PIKAT, berdirilah HUIS HOUD SCHOOL atw sekokah rumah tangga PIKAT pada thn 1918. Perempuan-perempuan yang diterima di sekolah ini adalah perempuan2 pribumi. Di sana mereka diberikan pengetahuan tentang pengurusan rumah tangga, memasak, menjahit, dan etiket atw sopan santun. Melalui lembaga pendidikan ini wanita2 Minahasa sudah semakin meningkat dalam hal pendidikan.
10. WILHELMINA WAROKA
lulus di sekolah Nona/ Meisjesschool di Tomohon pada tahun 1886 ( RA Kartini baru berumur 7 tahun) nona Manado sudah menjadi guru.
11. JOHANA MASDANI TUMBUAN,
Adalah pembaca teks SUMPAH PEMUDA dan adlaah seorang pahlawan perintis kemerdekaan. Sebagai aktifis pemuda/ pemudi menjelang kemerdekaan Johana banyak berjumpa dengan tokoh2 terkenal seperti Muh. Yamin, Mr. Assaad, dll.
12. BRIGJEN POL. ( PURN) JEANNE MANDAGI, S.H
Lahir di Manado, 2 April 1937 Meninggal di Jakarta pada 7 April 2017.
Dikenal sebagai tokoh peduli perempuan dan JENDRAL PEREMPUAN PERTAMA DI INDONESIA DALAM JAJARAN POLRI. Beliau pernah menjabat sebagai konsultasi ahli di BNN dan aktif dalam penanganan pemberantasan narkoba di Indonesia sebagai kepala divisi Humas POLRI 1989-1992.
13. LILIANA NATSIR
PEBULUTANGKIS INDONESIA
14. GREYSIA POLII
PEBULUTANGKIS INDONESIA
DAN MAAIH BANYAK LAGI
DAN MASIH BANYAK LAGI
Semoga dengan membaca tulisan (yang saya ambil dari berbagai sumber ini), para NONA MANADO zaman sekarang tidak ter-insecure dengan pemeo MENANG NAMPANG DOANG/ MENADO.
Justru semakin lebih termotivasi untuk lebih menjadi BERKAT BAGI BANYAK ORANG.
KARENA SEJAK DULU, NONA MANADO SUDAH MEMBUKTIKAN KEHEBATANNYA DI KANCAH (BUKAN HANYA DALAM NEGERI ) TETAPI JUGA DI KANCAH INTERNASIONAL.
DI BERBAGAI BIDANG, BAIK OLAHRAGA, POLITIK, KESENIAN, PENDIDIKAN, SASTRA, MILITER, DLL).
Mari NONA2 MANADO TORANG BUANG TU STIGMA MENANG NAMPANG DOANG/ PANG BAGAYA/ PANG BAHODENG TETAPI JUGA TAMPILKAN KWALITASMU SEBAGAI NONA MANADO..❤️❤️❤️❤️❤️
BOLEH BANYAK GAYA, TAPI BANYAK GAYA YANG HARUS "BERDIRI SAMA TINGGI" DENGAN KEMAMPUAN OTAK, KEMAMPUAN DANA , DAN ATTITUDE.
Catatan yang ketinggalan : DARI SEMUA ORANG MANADO YANG SAYA KENAL TAK ADA SATUPUN YANG TULISAN TANGAN MEREKA JELEK APALAGI YANG BERPROFESI SEBAGAI GURU.❤️❤️❤️❤️❤️
BANGGA MENJADI ORANG MANADO.
Foto2 saya ambil di googleππ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar