Jumat, 21 Mei 2021

Perbaiki Masalahnya, Jangan Saling Menyalahkan


22 Mei 2021

Bacaan Hari ini:
Kolose 3: 8 "Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu 
~ marah, 
~ geram, 
~ kejahatan, 
~ fitnah dan 
~ kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu."
------------------
✍️ Anda hanya punya sejumlah energi untuk mengatasi masalah emosional. 
✍️ Saat Anda mencoba menyelesaikan konflikAnda dapat menggunakan energi tersebut untuk 
📍 menyalahkan, atau 
📍 memperbaiki masalah
👉 Anda harus memilih salah satunya sebab Anda tak punya cukup energi untuk melakukan keduanya
👉 Di situlahAnda perlu bertanya pada diri sendiri mana yang lebih penting 
📍 menyalahkan orang lain atau 
📍 menyelesaikan konflik.

✍️ Pilih untuk memperbaiki masalah, 
✍️ bukan fokus untuk menyalahkan.

💥 Berbicara soal menyelesaikan masalah, Anda harus mengambil keputusan bahwa 
👉 Anda akan mengkonfrontasi dengan sopan. 
==> Di dalam pernikahan atau 
==> keluarga Andatetapkan aturan dasar tentang 
📍 kata-kata yang tidak boleh Anda gunakan 
📍 kata-kata yang berpotensi menjadi senjata pemusnah massal.

🔖 Selama Perang Dinginketika Rusia dan Amerika Serikat saling menyerang
📍 Amerika Serikat memiliki ribuan rudal antarbenua — 
==> senjata pemusnah massal — yang dibidikkan ke Rusia. 
==> Kami dapat meluluhlantakkan seluruh Rusia. Namun, 
📍 Rusia juga memiliki ribuan rudal antarbenua yang diarahkan kepada kami.

🔖 Akan tetapi, kendati berada di titik terburuk dan paling tegang sekali pun
🔖 kedua belah pihak nyatanya masih punya cukup akal sehat untuk tidak menggunakan senjata-senjata tersebut. 
👉 Itu disebut strategi MAD; 
==> jika salah satu pihak memutuskan untuk menggunakan senjata tersebut, maka hasilnya adalah "Kehancuran Bersama (Mutually Assured Destruction)."
👉 Maka, negara-negara tersebut mengatakan, 
💬 "Jika Anda menggunakan milik Anda
💬 kami akan menggunakan milik kami. 
==> Kita akan saling menghancurkantidak akan ada negara yang menang." 
👉 Pada akhirnya,
==>  walaupun kami saling berada di sisi berlawanan, setidaknya kami setuju untuk tidak menggunakan senjata tersebut.

✍️ Sering kali hubungan kita juga memiliki senjata pemusnah massal. 
👉 Ketika Anda menggunakan senjata tersebut, 
==> Anda sedang menyalahkan — 
==> bukan memperbaiki permasalahan. 
🔖 Dalam pernikahan, misalnya, 
👉 senjata tersebut seperti 
📍 kata-kata ancaman untuk bercerai, atau 
📍 menjelek-jelekkan orang tua satu sama lain. 
🔖 Percayalah, 
👉 betapa pun kesalnya Anda, 
📍 kata-kata itu terlarang untuk diucapkan. 
📍 Kata-kata tersebut sudah pasti akan sama-sama menghancurkan karena 
📍kata-kata tersebut menghancurkan kepercayaan satu sama lain.

📖 Alkitab sangat spesifik berbicara tentang batas-batas dalam hubungan. 
👉 Kolose 3: 8 mengatakan, "Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu 
~ marah, 
~ geram, 
~ kejahatan, 
~ fitnah dan 
~ kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu." 
✍️ Itulah senjata pemusnah massal. 
👉 Semuanya itu dipakai untuk saling menyalahkan. 
✍️ Dan ketika Anda melakukannya, itu artinya 
👉 Anda sedang menghakimi-tetapi 
✍️ sesungguhnya hanya Tuhanlah yang berhak menghakimi.

Renungkan hal ini:
- Apa "senjata pemusnah massal" dalam hubungan Anda?

Langkah mudah apa yang bisa Anda ambil untuk berhenti menyalahkan orang lain agar Anda dapat *memperbaiki masalah yang ada?

Mengapa penting untuk menetapkan batasan-batasan untuk saling "mengkonfrontasi dengan sopan" dalam sebuah hubungan?

Bacaan Alkitab Setahun :
1 Tawarikh 13-15; Yohanes 7:1-27
_____________
👉 Sebaliknya, buanglah senjata penghancur Anda, dan 
==> gunakan energi Anda buat hal-hal yang penting
==> Perbaiki masalahannya.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
===========
Fix the ProblemNot the Blame
By Rick Warren

"Now you must also rid yourselves of all such things as these: anger, rage, malice, slander, and filthy language from your lips." Colossians 3:8 (NIV)
---------------
You only have a certain amount of emotional energy. When you're trying to resolve conflict, you can use that energy either to fix the blame or to fix the problem. You don't have enough energy to do both. So you need to ask yourself what's more important—to blame the other person or to resolve the conflict.

Choose to fix the problem, not the blame.

When it comes to solving problems, you should decide ahead of time that you're going to fight fair. Within your marriage or family, set ground rules for words you'll never use—words that serve as weapons of mass destruction.

During the Cold War, when Russia and the United States were at each other's throats, the United States had thousands of intercontinental missiles—weapons of mass destruction—aimed at Russia. We could destroy the entire nation. Russia had thousands of intercontinental missiles aimed at us too.

But even at the worst, most tension-filled point in the Cold War, both sides still had enough sanity not to use those weapons. It's been called the MAD strategy; if either side decided to use the weapons, the result would be "mutually assured destruction." In effect, the countries were saying, "If you use yours, we're going to use ours. We'll destroy each other, and there won't be any countries left." So even when we were on opposite sides of an issue, we could at least agree not to use those weapons.

Relationships often have weapons of mass destruction too. When you use those weapons, you fix blame—but you never fix problems. In marriages, for example, those weapons include things like threatening divorce or bringing up each other's parents. You have to agree, no matter how upset you are, those words are off limits. Those are words of mutually assured destruction—they destroy a relationship by tearing down trust.

The Bible is very specific about what's out of bounds in a relationship. Colossians 3:8 says, "Now you must also rid yourselves of all such things as these: anger, rage, malice, slander, and filthy language from your lips" (NIV). 

Those are weapons of mass destruction. They're used to fix blame. And when you fix blame, you're judging—and only God has the right to judge.

Instead, set aside destructive weapons and use your energy for what matters. Fix the problem.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar