Suatu ketika ada orang yg berjanji sesuatu yg besar kepada saya.
Begitu gembira dan semangat mengapresiasinya.
Namun ternyata janji itu hanya omong kosong.
Sama ketika saya menyadarinya.
Ternyata ada sebagian anak Tuhan dan hamba Tuhan yg sering omong kosong kepada Tuhan.
Mis.
*Mencintai Tuhan lebih dari semua.*
*Percaya kepada Firman Tuhan.*
*Hidup mati, Tuhan yg menentukan*
*Tuhan adalah pelindung*
Dsbnya.
DL Moddy pernah membuat ilustrasi tentang hal ini.
Ada seorang peniti tali yg luar biasa. Ia mampu menyebrangi jurang dg meniti di atas tali / kawat.
Ditonton oleh banyak orang ia bisa menyebrang pulang pergi dg selamat.
Lalu ia bertanya kpd para penonton, dapatkah ia menyebrang kembali dg *menggendong seorang* dan selamat.
Melihat kemampuannya, para penonton bersorak dan *percaya* bahwa ia mampu.
Namun ketika ia menantang penonton, siapa yg mau digendong ?
*tak seorangpun* mau utk digendongnya.
*Bukankah semua percaya ?*
☝☝☝🤷🏽♂🤷🏽♂🤷🏽♂🙏
Memang *berbicara lebih mudah* drpd melakukannya.
*kita* seringkali melakukannya bukan ?.
Sama seperti Petrus yg *siap mati bersama Tuhan*, namun *menghadapi realita* omong kosongnya *tidak terbuktikan*.
Ia malah *menyangkal*.
Sahabat, seringkali kita menyakitkan hati Tuhan.
Ketika kita berjanji atau bahkan berikrar kepada Tuhan dg
Pujian kita.
Komitmen kita.
Janji manis kita.
Keyakinan kita.
Namun *ternyata* secara realita, *kita tdk percaya*.
Dibuktikan dg laku kita yg tidak sesuai dg kata kata kita.
Marilah kita menyadarinya
Tuhan kiranya mengampuni dan memberkati.
Yhw 12 05 21.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar