Minggu, 05 Maret 2017

* ekonomi hebat *

COPAS 

* ekonomi hebat *

Hujan telah reda. Dari kaca lebar di cafe hotel bintang lima, saya melempar pandangan ke jalan utama Jakarta. Kemudian teman saya dari New York mengatakan "Tak pernah terbayangkan. Negeri ini yang tahun 1998 tercabik cabik ekonominya, seakan tak ada harapan untuk bangkit. Semua harapan di bangun era Soeharto tenggelam begitu saja. Namun kini dengan GDP diatas USD 1 triliun, diprediksi 3 tahun lagi akan tembus USD 2 triliun. *Indonesia masuk kelompok negara maju.* Semua lembaga riset international menyimpulkan bahwa Indonesia punya platform ekonomi yang kokoh *di era Jokowi* yang mampu meningkatkan kapasitas 5,4 % (pa) pertumbuhan ekonomi. Di perkirakan tahun 2020 Indonesia sudah di atas Austalia, Rusia, Spanyol, Belanda. 

Indonesia memang rajawali perkasa. Tak seperti si Panda (China) yang imut atau Gajah (India) yang lamban. Defisit APBN China terhadap GDP diatas 3 % sementara India mencapai 7%. Sementara Indonesia tumbuh dengan *defisit di bawah 3%.* Bagaimana dengan hutang? Rasio Utang China terhadap GDP diatas 45%. India diatas 60 % tapi Indonesia mampu bertahan *di bawah 30%.* Bahkan rasio utang Indonesia di bawah rasio  rata rata negara Emerging Market dan Middle Income Economies. Yang luar biasa, ini dilakukan Jokowi *di tengah tekanan politik yang tiada henti.* Dalam proses reformasi anggaran dan pajak yang penuh gejolak.  Perubahan *orientasi dari konsumsi ke produksi* yang dibayangi turunnya harga komoditas utama. Saya rasa presiden anda *bukan hanya cerdas tapi Tuhan bersama dia.*

Mengapa ? 

"Rajawali itu melesat kencang ke atas di tengah awan gelap dan petir semesta. Tak nampak ragu sama sekali untuk *bersikap tegas melawan hegemoni* Cina dan AS di laut China selatan. Tak ragu melawan hegemoni AS di bisnis SDA. Tak ragu meminta agar IMF di reformasi. Tak ragu menghadang setiap aksi intolerance di dalam maupun di luar negeri. Bahkan Raja Salman yang hendak pamer duitnya, dicuekin saja dengan tetap pergi ke Sidney menjajaki *kerjasama yang lebih bermartabat* tanpa harus menunggu tawaran duit dari Arab Saudi yang banyak menghina TKW kita. Tak ragu menjadikan demokrasi  sebagai *sistem dan transparansi sebagai sumber kekuatan* untuk keadilian. Membangun ekonomi  berspektrum global dengan kekuatan mental sebagai *petarung yang martabat,* membuat Jokowi punya kelas sebagai pemimpin bukan hanya lokal tapi global." Kata teman itu. Saya hanya tersenyum. 

Kekuatan Jokowi karena  *didukung kelompok menengah yang kuat,*  sebagian besar adalah anak muda yang punya akal sehat. Sementara dia hanyalah *masinis di lokomotip* kaum marhaen yang mengutamakan nasionalisme untuk lahirnya keadilan sosial bagi semua sesuai Pancasila. Sesuatu yang menjadi cita-cita para pendiri bangsa ini. We yearn for the prosperity of the country since 1945, independence." Kata saya mengakhiri pertemuan itu.

🇮🇩 *HIDUP  INDONESIA* 🇮🇩

Tidak ada komentar:

Posting Komentar