Selasa, 21 Juni 2016

SURAT TERBUKA KEPADA SEKJEN PGI.

Ini dari pak pdt. Mangapul

SURAT TERBUKA KEPADA SEKJEN PGI.

Slmt siang sdrku Gomar Gultom, apa kbr? Apakah masih sempat membaca respons umat di FB saya? Saya sengaja tag kepadamu agar  spt kata lagu, katakanlah sejujurnya. Di sana sudah lebih 250 respons yang menolak surat Pastoral PGI! Mereka menyatakan berbagai macam kekecewaan, sedih dan marah. Tolong diketahui bhw kita juga paham soal Alkitab. Jadi janganlah ditulis di sana bahwa kita salah tafsir Alkitab. Tambahan lagi, apakah PGI tidak membaca Surat Penolakan dari Katolik (KWI) dan PBNU, sebuah organisasi terbesar Islam?  
Apakah rekan2 di Katolik dan Islam lebih memahami maksud Allah dari MPH PGI?

Saya brsyukur diberi kesempatan oleh Tuhan studi sampai tingkat doktor. Itu dilakukan di Kampus2 bermutu tinggi di luar negeri. Bukan hanya di TTC Spore tapi juga di tempat2 lain tempat studi Biblika terbaik dunia, spt Cambridge, dll. Bidang saya, spt anda tahu adl Biblika, bukan dogmatika, juga bukan missi atau praktika. Jadi, soal memahami teks2, spt yg dikutip dlm surat pernyataan itu, termasuk Ro.1: 26-27, kita paham kok. Itu jelas melawan LGBT. Jadi sejak Kej.1:27, Alkitab tidak berubah. Jadi saya harap, jangan mau disesatkan oleh ilmu2 lain yg dpt menyesatkan. Tetaplah dengar dan taat kpd Alkitab, SATU2NYA SUMBER OTORITAS BUAT KITA. Setelah membaca semua comment itu, ralat dan batalkanlah surat pastoral kalian yg menyesatkan itu. Saat ini saya sedang bergumul membina umat yg terlibat LGBT. Anda maklum apa akibatnya bagi org2 spt itu? Sejarah akan mencatat bila anda berjuang mempertahankan ajaran benar, bahkan bila perlu, MUNDUR. Masih ingat petinju Filippina yg berani mundur walau kehilangan ribuan dollar dari Nike? Jika tidak, sangat disayangkan anda hadir di sana sbg sekjen. Apalagi anda adl pdt. HKBP, dgn anggota jemaat terbesar di PGI. Bukankah HKBP yg anda wakili JELAS MENOLAK PERILAKU LGBT? Salam dari rekan lama (mantan NHKBP Kernolong Jkt).



Dikirim dari perangkat Samsung saya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar