Jumat, 24 Juni 2016

di dalam tubuh PGI sndiri masih pro-kontra dgn LGBT

Puji Tuhan! 😇 Diskusi Oikumene PGIW Jakarta tadi siang berlangsung dengan baik. Spt dikatakan boksu Ronny, sangat terlihat bahwa di dalam tubuh PGI sndiri masih pro-kontra dgn LGBT. Ini bbrp pendapat yg sy catat.

Berikut pendapat yg kontra LGBT.

dr. Cleve Sumesey:
1. Apakah LGBT normal? TIDAK.
2. Apakah LGBT penyakit? YA.
3. Apakah LGBT dosa? YA.

Seharusnya kelompok LGBT tidak perlu menuntut HAM sebab HAM bukan milik kelompok melainkan milik personal.

1. Bagaimana dgn konsep sex? Ada bbrp aspek, misalnya ciri2 fisik, mental, sosial, psiko religius, dsb. Ciri fisik mgkin bisa berubah (ganti organ kelamin, dsb.) tetapi aspek2 lain tdk bs berubah! Cth dalam kasus gay, siapa yg akan menjadi IMAM dlm keluarga? Bingung toh! Dengan demikian, LGBT merusak struktur keluarga yg sdh diciptakan Allah. Keluarga yg diberkati adl laki2 yg meninggalkan orangtuanya, bersatu dgn istrinya & keduanya mjdi satu daging. Menghasilkan keturunan yg ilahi. Inilah kasih yg dilandaskan pd kasih AGAPE, bukan EROS.
2. Berdasarkan struktur kromosom, Tuhan menciptakan kromosom laki2 (XY) & perempuan (XX). Mengapa demikian? Supaya jika kedua kromosom ini dipersilangkan, maka ratio gender anaknya adl 50% laki2 atau 50% perempuan. Jadi, dunia tdk hanya dipenuhi dgn laki2 atau sebaliknya. Itulah kunci keadilan Allah.
3. LGBT adl perilaku seksual menyimpang & memenuhi kualifikasi sbg PENYAKIT, antara lain: ada sumber, proses perkembangan, ada obat & bs menular. LGBT adl pilihan hidup. Walaupun sulit tapi bisa disembuhkan oleh kuasa Yesus.

Willy Paath (Sekum GKSI):
1. Surat pastoral PGIW yg beredar tsb tdk mewakili grj2 melainkan hanya mewakili individu2.
2. Dikeluarkannya surat pastoral tsb dianggap gegabah & melukai umat Kristen.
3. Sebaiknya surat pastoral itu ditarik dr peredaran.
4. Demi HAM, PGI menantang Firman Tuhan.
5. PGI harap mengirimkan surat ke grj2 anggota PGI utk meminta saran & masukan.
6. Pernyataan2 dgn issue sensitif hanya boleh dilakukan melalui Sidang Raya
7. Dewan PGI jgn arogan/ diktator. PGI dianggap mengalami kemunduran dibandingkan grj2 lain yg berani menolak LGBT. Ormas agama lain sj menolak dgn tegas bahkan hingga mengeluarkan fatwa.

Merphin Panjaitan (Pengamat Sosial):
1. Pertanyaan dlm surat pastoral dianggap tdk konsisten karena ditulis "meminta masukkan gereja2" tetapi sudah ada label "pernyataan pastoral" (sdh final).
2. Bisa jadi dlm peredaran surat pastor tsb ada kesalahan prosedural. Bahkan muncul dugaan bahwa surat ini disusun oleh org lain, tetapi ditandatangani oleh anggota PGI. (Nah loh! Bingung khan? 😳)
3. Tgl penandatangan surat tsb dgn waktu peredaran surat terlalu lama. Ini jg terasa janggal.

Solusi: lebih baik dewan PGI menarik surat tsb dr peredaran.
Berikut pandangan yg pro LGBT.

Martin Sinaga (GKPS):
1. Suka atau tidak, proses gerejawi yg menerima LGBT ada di dunia.
2. Jika surat pastoral ditarik, perlu pengkajian lanjutan. Di Uganda, homo dibunuh. Di Australia, komisi penyembuhan LGBT angkat dlm penanganan kaum LGBT (dianggap tdk bs sembuh). Inilah undangan bagi kita utk berteologi.
3. Ada org2 yg memang punya kecenderungan homoseks, minimal 5% di dunia. Alkitab tdk mengatakan bahwa Adam adl "laki2" & Hawa adl "perempuan". Alkitab menyatakan bahwa Adam adl "manusia" & Hawa adl "kehidupan". Dengan demikian, tidak spesifik dijelaskan ttg jenis kelamin atau orientasi seksual. (Capek deh... 😌)
4. Gay adl 'given' yg tdk berdosa. Mereka sama dgn kaum difabel. Pada waktu Yesus menjadi manusia, manusia pny martabat sbg citra Allah. Jadi, apa itu dosa? Dosa adl sikap mencederai martabat manusia, termasuk martabat kaum LBGT. Jika kita melakukan diskriminasi thdp mereka, itu dosa. Gereja harus mjdi rumah bgi segala kaum.

Jerry Sumampow (Humas PGI). Beliau turut andil dlm proses pembuatan surat pastoral tsb.
1. Dewan PGI adl representasi dr anggota2 PGI. Jadi, kami sdh mengikuti mekanisme/prosedur tata gereja yg ada. Oleh sebab itu, Januari 2017 akan mengundang anggota2 PGI utk menyuarakan aspirasinya.
2. Surat pastoral tsb tdk lahir scara instan. Ini adl buah dr pergumulan2. Jadi tdk benar jika naskah ini ditulis & ditandatangani oleh org di luar PGI. (Ini sanggahan thdp pandangan Bp. Merphin P. sebelumnya)
3. Surat ini berangkat dr masalah2 ketidakadilan sosial & diskriminasi thdp kaum LGBT. Bahkan, ada kaum LGBT yg bunuh diri karena diasingkan dr grj.
5. PGI tdk bicara ttg perilaku seksual tetapi orientasi sex. Ada orientasi sex yg alamiah jdi kecenderungan LGBT memang tdk bs disembuhkan.

PGI tidak menikahkan pasangan LGBT, tetapi cenderung menerima. Demikian sebatas yg sy tangkap. Mohon maaf jika ada kekurangan. Semoga bermanfaat.

(Ev. Shyta Chandra - GKI Gloria Pinangsia, Jakarta Barat)



Dikirim dari perangkat Samsung saya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar