Sabtu, 06 Desember 2025

Perubahan Itu Baik, Meskipun Sulit

07 Desember 2025

Bacaan Hari ini:
Roma 5:3-4 "Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan."
-------------------
Perubahan tidak selalu mudah. Namun Anda tetap dapat bersyukur atas perubahan yang Tuhan lakukan dalam diri Anda.

Mengapa?
Karena apa pun yang Anda alami, Tuhan dapat menggunakannya untuk membentuk Anda menjadi pribadi yang lebih baik.

Roma 5:3-4 berkata:
"Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan."

Apakah Anda merasa bersukacita ketika menghadapi perubahan hidup yang sulit?
Mungkin tidak selalu. Namun Tuhan ingin Anda tetap memiliki sukacita karena melalui proses itu Ia sedang membangun karakter Anda—dan karakter adalah satu-satunya hal yang akan Anda bawa ke surga.

Anda tidak membawa karier, uang, reputasi, hobi, pakaian, TV, atau mobil.
Anda bisa menghabiskan hidup mengumpulkan banyak hal di dunia ini, tetapi yang akan masuk ke surga hanyalah diri Anda—siapa diri Anda telah dibentuk menjadi seperti apa selama hidup di dunia.

Membangun karakter begitu penting sehingga Tuhan memakai segala sesuatu—bahkan rasa sakit Anda—untuk membuat Anda semakin serupa dengan Dia:
Lebih penuh kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kebaikan, kemurahan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri.
Inilah yang Tuhan ingin bangun dalam hidup Anda melalui ketekunan.

Walaupun keadaan dan orang lain mungkin menekan Anda, Firman Tuhan berkata:
"karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya"(Filipi 2:13)

Dan,
"Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar." (2 Korintus 3:18)

Anda memang belum menjadi seperti yang seharusnya. Tetapi Anda dapat bersyukur bahwa Tuhan sedang mengubah Anda—menjadikan Anda semakin menjadi diri terbaik yang Ia maksudkan dalam anugerah-Nya.

Renungkan :

- Apa yang perlu Anda ubah dalam hati agar lebih menginginkan pertumbuhan karakter daripada kenyamanan?

- Filipi 2:13 mengatakan bahwa Roh Allah memberikan kekuatan untuk melakukan apa yang benar. Bagaimana hal itu menguatkan Anda?

- Dalam pergumulan yang Anda hadapi saat ini, apa yang ingin Anda minta Tuhan lakukan dalam diri Anda agar Anda semakin serupa dengan Yesus?

Bacaan Alkitab Setahun :
Habakuk 2; II Petrus 1-3
____________
Oleh anugerah Tuhan, Anda bukan lagi seperti dulu. Oleh anugerah Tuhan, siapa Anda hari ini adalah karena Dia. Dan oleh anugerah Tuhan, Anda belum menjadi seperti yang akan datang—karena Tuhan masih bekerja di dalam Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Change Is Good, Even When It's Hard - Daily Hope with Rick Warren - Desember 07, 2025

"We rejoice in our sufferings, knowing that suffering produces endurance, and endurance produces character, and character produces hope." Romans 5:3-4 (ESV)
------------------
Change is not always easy. But you can always be grateful for the changes God is making in you.

Why? Because no matter what you go through, God can use it to change you for the better.

Romans 5:3-4 says, "We rejoice in our sufferings, knowing that suffering produces endurance, and endurance produces character, and character produces hope" (ESV).

Do you feel joyful when you experience hard changes in life? Probably not all the time. But God wants you to experience joy because he is building your character—and character is the only thing you're taking with you to heaven.

You're not taking your career or your money. You're not taking your reputation or your hobbies. You're not taking your clothes, your TV, or your car. You could spend your whole life acquiring things and stockpiling possessions on earth. But the only thing that's going to heaven is you—the person you've become while on earth.

Building your character is so important that God will use everything, even the pain in your life, to make you more like him—full of love, joy, peace, patience, kindness, goodness, faithfulness, gentleness, and self-control. These are the things God wants to build into your life as you persevere.

While your circumstances and other people may be working against you, "God is working in you, giving you the desire and the power to do what pleases him" (Philippians 2:13 NLT). And "as the Spirit of the Lord works within us, we become more and more like him" (2 Corinthians 3:18 TLB).

You are not all you should be yet. But you can praise God that he is changing you, making you into more of what you canbe because of his grace.

By God's grace, you are not what you used to be. By God's grace, who you are today is because of him. And by God's grace, you are not yet who you will be—he is still at work in you.


Jumat, 05 Desember 2025

Semua Karena AnugerahNya

06 Desember 2025

Bacaan Hari ini:
Efesus 2:8 "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah."
----------------------
Setiap hari, Anda bisa bersyukur atas anugerah (grace) yang Tuhan berikan kepada Anda.

Apa itu anugerah?
Anugerah adalah ketika Tuhan memberi apa yang Anda butuhkan, bukan apa yang pantas Anda dapatkan.
Segala sesuatu dalam hidup Anda adalah anugerah Tuhan. Bahkan napas yang Anda tarik saat ini adalah bukti bahwa Tuhan sedang menunjukkan kasih karunia-Nya kepada Anda. Setiap hal baik dan sempurna yang Anda nikmati semuanya berasal dari Tuhan, karena Dia mengasihi Anda.
Semua karena anugerah Tuhan.

Alkitab berkata dalam Efesus 2:8 : "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah."

Surga pun adalah anugerah Tuhan. Anda tidak bisa masuk surga dengan usaha sendiri—bukan karena pekerjaan baik, bukan karena prestasi, bukan karena usaha keras. Itu murni pemberian Tuhan, hadiah dari kasih karunia-Nya.
Karena Anda tidak bisa mendapatkannya sendiri, satu-satunya cara adalah menerima anugerah itu—dengan percaya bahwa Yesus Kristus datang ke dunia, mati untuk dosa-dosa Anda dan mendamaikan Anda dengan Allah. Anda tidak bisa menyelamatkan diri, jadi Yesus melakukannya bagi Anda. Itulah anugerah terbesar sepanjang sejarah.

Dalam Mazmur 103, Daud mencatat banyak bentuk anugerah Tuhan. Inilah beberapa hal yang bisa Anda syukuri ketika Anda mempercayai-Nya:

- Ia mengampuni semua dosa kita.

- Ia menyembuhkan kita.

- Ia menebus kita dari maut.

- Ia mengelilingi kita dengan kasih setia.

- Ia memenuhi hidup kita dengan hal-hal baik.

- Ia penuh rahmat dan lembut kepada orang yang tidak pantas menerimanya.

- Ia tidak mudah marah.

- Ia tidak menyimpan dendam.

- Ia tidak menghukum kita sesuai dengan dosa kita.

Jika kita benar-benar menerima apa yang pantas kita terima setelah memberontak terhadap Tuhan—berpura-pura menjadi Tuhan atas hidup kita—kita bahkan tidak akan memiliki satu napas pun lagi. Tetapi oleh anugerah Tuhan, kita masih hidup hari ini.
Bersyukurlah untuk anugerah itu!

Kita membutuhkannya setiap saat, karena sebaik apa pun usaha kita, kita tetap jatuh dalam dosa. Kita butuh anugerah Tuhan terus-menerus—dan Dia selalu siap memberikannya.
Bukti anugerah Tuhan ada di mana-mana. Lihatlah sekitar Anda hari ini, dan bersyukurlah atas semua cara Tuhan menunjukkan kasih karunia-Nya—setiap hadiah, setiap belas kasihan, setiap tindakan kasih.

Renungkan :

- Mengapa penting untuk secara rutin mengenali dan berterima kasih atas cara-cara spesifik Tuhan menunjukkan anugerah-Nya kepada Anda?

- Di bagian mana anugerah Tuhan paling terlihat dalam hidup Anda? Apa cara baru Anda melihat anugerah-Nya bekerja hari ini?

- Jika Anda hidup dengan sikap syukur atas anugerah Tuhan, perubahan apa yang akan orang lain lihat dalam diri Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Habakuk 1; I Petrus 4-5
______________
Anugerah adalah ketika Tuhan memberi apa yang Anda butuhkan, bukan apa yang pantas Anda dapatkan.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
===========
It's All Because of Grace - Daily Hope with Rick Warren - Desember 06, 2025

"God saved you by his grace when you believed. And you can't take credit for this; it is a gift from God." Ephesians 2:8 (NLT)
-------------------
Every day, you can be thankful for the grace God shows to you.

What is grace? Grace is when God gives you what you need, not what you deserve.

Everything in your life is a gift of God's grace. Even the air you're breathing right now is God showing his grace to you! Every good and perfect gift in your life points back to God, who gave it to you because he loves you

It's all by God's grace.

The Bible says in Ephesians 2:8, "God saved you by his grace when you believed. And you can't take credit for this; it is a gift from God" (NLT).

Heaven is a gift of God's grace as well. You can't earn your way to heaven. You can't work your way to heaven. You can't buy or bargain your way into heaven. It's all a gift of God's grace.

Since you can't earn it, all you can do is receive it—and you receive this free gift by believing that Jesus Christ came to earth and died for your sins so that you could be reconciled to God. You couldn't do that on your own, so Jesus did it for you. It's the greatest gift of grace the world has ever known.

In Psalm 103, David lists many gifts of God's grace. Here are just a few things about God we can be thankful for when we put our trust in him:

He forgives all our sins.
He heals us.
He has ransomed us from hell.
He surrounds us with love.
He fills our lives with good things.
He is merciful and tender toward those who don't deserve it.
He does not get angry easily.
He never holds a grudge.
He has not punished us for our sins as we deserve.
If we received exactly what we deserved after rebelling against God—trying to play God and claiming we didn't need him—we wouldn't even have our next breath. But by God's grace, we do.

Thank God for that grace! We need it every moment, because no matter how hard we try, we keep on sinning. We need his grace all the time, and he is always ready to give it.

Evidence of God's grace is everywhere. Take a good look around you today, and thank God for all the ways he has shown you grace—every gift, every mercy, every act of love.

JANGAN GANGGU

 Oleh: Dahlan Iskan

Sabtu 25-10-2025,03:45 WIB

--

Hampir seribu orang kumpul. Semua pengusaha. Tionghoa. Di Batu, dekat Malang. Kamis malam, 23 Oktober 2025.

Saya tahu perasaan mereka –dan perasaan pengusaha pada umumnya: ke mana arah pembangunan ekonomi Indonesia ke depan.

Maka ketika saya diminta berbicara di depan mereka gambaran itu saya paparkan. Singkat. Sepengetahuan saya saja –yang bukan orang pemerintah.

Mereka bukan hanya pengusaha. Mereka juga aktivis. Utamanya di bidang sosial. Organisasi mereka disebut "Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia, PSMTI". Saya menjadi bagiannya. Mereka sedang rapat kerja nasional.

Saya tahu: mereka sangat ingin Indonesia menjadi negara maju. Begitulah umumnya keinginan pengusaha. Agar usaha mereka ikut maju.

Saya juga tahu: dulu, mereka sangat pro Jokowi. Sebagian kurang suka Prabowo –utamanya sejak kerusuhan tahun 1998. Tapi mereka adalah orang-orang yang realistis. Begitu Prabowo menjadi presiden mereka menerimanya sebagai kenyataan.

Saya pun ingin meyakinkan mereka: Perubahan arah ekonomi yang dilakukan Prabowo bertujuan baik. Yakni agar Indonesia bisa keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah --yang membuat Indonesia tidak mungkin bisa menjadi negara maju.

Saya pun menunjukkan fakta bahwa selama 10 tahun terakhir jumlah kelas menengah kita turun. Sampai delapan juta orang. Pendapatan per kapita rakyat kita baru USD 4.800. Padahal kalau Indonesia ingin menjadi negara maju angka itu harusnya USD 12.000.

Maka tidak boleh lagi cara lama dilakukan. Itulah sebabnya Presiden Prabowo menginginkan cara baru. Cara serupa pernah ditempuh Taiwan dan Korea Selatan. Juga cara yang pernah ditempuh Amerika Serikat di masa nan lalu.

Cara baru itu: menggerakkan ekonomi lapisan menengah dan bawah. Menumbuhkan sebanyak mungkin pengusaha kecil yang "kecil tapi cabe rawit". Bukan pengusaha kecil yang cengeng.

Di sinilah sensitifnya.

Bisa saja kebijakan "pro yang kecil" itu disalahtafsirkan sebagai sekaligus "anti yang besar".

Saya lihat ada kecenderungan salah tafsir seperti itu. Maka di masa-masa perubahan arah ini, komunikasi sosial harus benar-benar dijaga. Tidak boleh terjadi salah tafsir.

Harus ada kampanye besar-besaran bahwa "pro orang kecil" tidak harus berarti "anti yang besar". Harusnya muncul slogan baru: "Yang kecil dibantu, yang besar dijaga".

Jangan sampai salah tafsir menjadi "Yang kecil dibantu, yang besar dibenci".

Kalau sampai terjadi salah tafsir seperti itu akan berbahaya. Yang besar akan waswas. Tidak tenang. Lalu terjadilah gerakan kabur saja.

Lantas sikap apa yang harus diambil para pengusaha besar?

Pertama: menyadari bahwa cara lama terbukti hanya membuat Indonesia masuk jebakan pendapatan kelas menengah. Cara lama tidak akan bisa membuat Indonesia menjadi negara maju.

Kedua: menyadari bahwa perubahan arah ekonomi memang diperlukan –untuk membuat Indonesia bisa menjadi negara maju.

Ketiga: 
 dan bisa menerima bila pemerintah akan lebih banyak memperhatikan dan membantu pengusaha kecil.

Keempat: menyadari bahwa tanpa bantuan pemerintah pengusaha besar sudah harus bisa berjalan sendiri. Sudah punya modal. Sudah punya network.

Kelima: membantu pemerintah menyukseskan arah baru ekonomi itu.

Tentu para pengusaha besar juga punya keinginan. Keinginan terbesar mereka, saya coba rumuskan dalam satu kalimat seruan ini:

"Kami, para pengusaha besar, tidak perlu dibantu. Bantulah para pengusaha kecil. Tapi kami jangan diganggu!"


Tidak dibantu, tapi jangan diganggu. Itu cukup. Jangan diganggu.

Apakah selama ini pengusaha banyak diganggu? Siapa saja pengganggunya?

Gangguan itu banyak sekali. Sampai taraf menyebalkan. Yang mengganggu juga banyak pihak. Mulai dari yang tidak berbaju, yang berbaju, sampai yang berbaju seragam.

Untuk contoh betapa parahnya gangguan itu, inilah kisah nyata yang saya ketahui. Sengaja yang saya pakai contoh ini adalah seorang pribumi, kiai besar, ulama terkemuka, tokoh berpengaruh, salah satu tim sukses Jokowi.

Ulama tersebut juga pengusaha. Tidak pernah ngemis bantuan pemerintah. Sangat mandiri. Salah satu usahanya pompa bensin.

Pompa bensinnya itulah yang terus diganggu. Ada saja yang dianggap melanggar aturan.
 Kesalahannya terus saja dicari-cari. Motifnya: minta uang.

Saking jengkelnya Pak Kiai itu mendatangi yang mengganggu. Sang kiai bilang begini –ditirukan ke saya: "Pak, pompa bensin saya itu ambil saja. Daripada saya diganggu terus. Saya relakan".

Anda bisa membayangkan: kepada usaha seorang kiai terkemuka saja berani mengganggu sampai pada tingkat kiainya menyerah. Apalagi terhadap pengusaha biasa –pun pengusaha minoritas.

Tapi soal gangguan ini rasanya sudah sampai tidak mengenal lagi mayoritas dan minoritas. Saya mendapat keluhan gangguan seperti itu sangat merata. Pun sampai ke pengusaha kecil.

Maka Presiden Prabowo tidak hanya harus mengubah arah ekonomi, tapi juga mengubah sumber segala sumber gangguan itu.

Sekali lagi: pengusaha besar tidak perlu dibantu, tapi jangan diganggu. Itu saja cukup. (Dahlan Iskan).

Kamis, 04 Desember 2025

Ingatlah Apa yang Telah Tuhan Lakukan

05 Desember 2025

Bacaan Hari ini:
Mazmur 105:2 "Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!"
-----------------
Kadang dalam hidup, Anda tidak sadar bahwa Tuhan adalah satu-satunya yang Anda butuhkan sampai Tuhan adalah satu-satunya yang Anda punya—dan itulah pelajaran yang ingin Ia ajarkan.
Ketika Anda mengalami rasa sakit, merasa lemah, kalah, tidak punya dukungan, dan takut Anda akan tenggelam, justru saat itulah kuasa Tuhan bekerja dengan paling kuat.
Paulus berkata dalam 2 Korintus 12:9: "Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku."

Pernahkah Anda berterima kasih kepada Tuhan karena ketika orang lain atau keadaan bekerja melawan Anda, Tuhan sedang bekerja di dalam Anda—membentuk Anda menjadi semakin serupa dengan Kristus dan menunjukkan kuasa-Nya?
Tuhan berkata dalam Mazmur 50:23, "Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya."

Cara menjadi lebih bersyukur hari ini: Ingat apa yang Tuhan telah lakukan bagi Anda. Ketika Anda meluangkan waktu untuk mengingat bagaimana Tuhan memelihara Anda di masa lalu—menolong, menyembuhkan, menopang, membuka jalan—itu merupakan "korban syukur" bagi-Nya. Itu menghormati Tuhan ketika Anda berhenti sejenak dan mengatakan: "Tuhan, terima kasih atas anugerah-Mu di masa lalu."
Meski hari ini Anda sedang mengalami kesulitan, Anda tetap bisa bersyukur atas apa yang Tuhan pernah lakukan sebelum ini. Mazmur 105:2 berkata: "Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!"

Renungkan: Hal-hal ajaib apa yang Tuhan telah lakukan bagi Anda?

- Bagaimana Tuhan memakai kesakitan Anda untuk kebaikan?

- Bagaimana Ia menunjukkan kemuliaan-Nya melalui hidup Anda?

- Bagaimana perubahan yang Anda alami membuat Anda lebih serupa dengan Kristus?

- Bagaimana Anda dapat menghormati Tuhan hari ini dengan "korban syukur"?

Cobalah tulis satu kisah kesetiaan Tuhan dalam hidup Anda. Mungkin:

- Saat jemaat atau kelompok kecil menolong Anda.

- Saat Anda harus melepaskan sesuatu dan belajar tentang iman.

- Saat Anda melayani orang lain dan mengalami transformasi.

- Atau mungkin momen kecil—pelajaran, teguran, atau keputusan penting.

Renungkan :

- Mengapa Mazmur 50:23 menyebut ucapan syukur sebagai "korban"?

- Siapa yang dapat Anda ceritakan hari ini tentang apa yang Tuhan telah lakukan bagi Anda? Mengapa itu penting?

- Hari ini Anda membutuhkan kasih karunia Tuhan untuk apa? Mintalah Ia mengingatkan Anda tentang anugerah-Nya di masa lalu dan bagaimana Ia telah bekerja dalam hidup Anda dan hidup orang lain.

Bacaan Alkitab Setahun :
Nahum 3; I Petrus 1-3
_____________
Semakin Anda mengingat apa yang Tuhan telah lakukan dulu, semakin Anda paham bahwa Tuhan benar-benar cukup bagi hari ini—dan semakin besar pula ucapan syukur Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Remember What God Has Done - Daily Hope with Rick Warren - Desember 05, 2025

"Sing praise to the LORD; tell the wonderful things he has done." Psalm 105:2 (GNT)
--------------------
Sometimes in life, you don't realize God is all you need until God is all you have—and that's exactly what he wants you to learn.

When you experience pain and feel weak and defeated, when you think you have no support and are afraid you're going under, that's when God's strength shows up best. The apostle Paul said in 2 Corinthians 12:9, "Each time [the Lord] said, 'My grace is all you need. My power works best in weakness.' So now I am glad to boast about my weaknesses, so that the power of Christ can work through me" (2 Corinthians 12:9 NLT).

Have you ever thanked God for the fact that, while other people and circumstances are working against you, he is working in you to make you more like him and to show off his strength and power?

God says in Psalm 50:23, "Giving thanks is a sacrifice that truly honors me" (NLT).

We can learn to be more thankful today by remembering what God has done for us in the past. When you take time to remember what he has brought you through and how he's provided for you, it's like a sacrifice to him. It honors him when you stop and thank him for his past grace.

Even if you are experiencing hardship right now, you can still thank God for what he has done.

"Sing praise to the LORD; tell the wonderful things he has done" (Psalm 105:2 GNT).

What wonderful things has God done for you in the past? How has he shown his glory in your life by using your pain for good? How have you become more like him through the changes in your life? How can you honor him today with a sacrifice of praise?

Take some time to write down one story of God's faithfulness to you. Maybe it was a time when people from the church or your small group showed up for you. Maybe it was when you had to give something up but learned how to sacrifice in faith. Maybe it was a transformative experience as you served other people. Or maybe it was a quiet moment, a lesson learned, or a decision made.

As you remember what God has done in the past, you'll understand better why he is all you need today, and you'll thank him even more for it.


Rabu, 03 Desember 2025

Percayalah kepada Allah Meski Anda Tidak Mengerti

04 Desember 2025

Bacaan Hari ini:
Amsal 3:5 "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan jangan bersandar pada pengertianmu sendiri."
------------------
Banyak orang meminta Allah memberi jaminan keberhasilan sebelum melakukan apa yang Ia minta—tetapi itu bukan iman. Iman selalu membutuhkan risiko.
Iman berarti taat meski Anda tidak mengerti.
Contohnya, mengampuni tidak pernah terasa seperti ide yang baik sebelum kita melakukannya. Ketika seseorang menyakiti Anda, rasanya tidak adil untuk memaafkan. Tetapi pengampunan selalu merupakan pilihan yang benar—meskipun Anda tidak memahaminya.
Ingat saat Anda masih kecil dan orang tua menyuruh Anda melakukan sesuatu yang tidak masuk akal? Bertahun-tahun kemudian, Anda baru mengerti mengapa mereka mengatakan itu.
Beginilah cara kerja iman.

Iman berarti melakukan yang benar meski terlihat absurd.
Amsal 3:5 berkata: "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan jangan bersandar pada pengertianmu sendiri."

Contoh besarnya ada dalam kisah Gideon di Hakim-Hakim 7. Gideon memimpin 300 orang Israel melawan 135.000 musuh. Perbandingannya? 450 lawan 1.
Lalu Allah menyuruh mereka membawa obor, trompet, dan kendi tanah liat—perintah yang pasti terasa konyol bagi Gideon.

Tuhan meminta mereka menutupi obor dengan kendi agar cahayanya tersembunyi pada malam hari. Lalu Dia menyuruh mereka mengelilingi perkemahan musuh. Perintah-Nya:
"Ketika Aku memberi aba-aba, tiup trompetnya, pecahkan kendinya, dan biarkan cahaya obor menyala. Musuh akan panik, bingung, dan saling menyerang."
Dan benar—Gideon taat meski tidak mengerti. Mereka meniup trompet, memecahkan kendi, dan menyalakan obor.
Para musuh terbangun, panik, dan akhirnya saling bertempur hingga Israel menang.

Kadang Tuhan meminta Anda melakukan hal yang tampak bodoh. Masuk ke situasi sulit. Menghadapi tantangan besar. Melangkah meski tidak melihat jalan. Tetapi iman berarti Anda taat meski tidak paham.
Seperti Gideon, Anda tidak dapat hidup dalam iman tanpa mengambil risiko. Tetapi Allah melihat seluruh gambaran dengan visiNya yang besar. Anda dapat mempercayai apa yang Tuhan minta Anda lakukan.

Renungkan :

- Hal paling mengejutkan apa yang pernah Tuhan minta Anda lakukan? Bagaimana hasilnya?

- Dalam hal apa Anda paling mudah mengandalkan logika sendiri daripada mengikuti ide Allah? Mengapa?

- Ketakutan terbesar apa yang Anda rasakan ketika diminta untuk taat pada sesuatu yang tidak Anda pahami?

Bacaan Alkitab Setahun :
Nahum 2; Yakobus 3-5
____________
Anda tidak pernah melihat seluruh gambaran—tetapi Allah melihatnya.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Trust God Even When You Don't Understand - Daily Hope with Rick Warren - Desember 04, 2025

"Trust in the Lord with all your heart, and do not rely on your own understanding." Proverbs 3:5 (HCSB)
-------------------
Many people ask God to guarantee their success before trying what he's asked them to do—but that's not faith. Faith always requires risk.

Faith means obeying even when you don't understand. For example, forgiveness never seems like a good idea before you do it, but it's one of the greatest tests of your faith. When someone hurts you, it may not feel right to forgive that person; it may not appear just. But forgiveness is always the right choice, regardless of whether you understand it.

Remember when you were a kid and your parents told you to do something that didn't make sense to you? Later you looked back with 20/20 hindsight and understood your parents' perspective.

That's how it works with God too.

Faith is doing what's right even when it seems absurd. Proverbs 3:5 says, "Trust in the Lord with all your heart, and do not rely on your own understanding" (HCSB). You never know the whole picture, but God does.

The Bible gives a great example of this in the story of Gideon in Judges 7. Gideon led 300 Israelites to battle 135,000 enemy soldiers. The odds were 450 to 1. God had the soldiers take torches, trumpets, and clay pots—a command I'm sure Gideon thought was ridiculous.

But then God told Gideon to put the clay pots over the torches so the light would be hidden at night. Next he told them to go surround the enemy's camp. God's instructions were something like this: When I tell you, blow the trumpets, smash the jars, and let the torchlight blaze out in the darkness. It will look like a vast army is surrounding the camp. The enemy will panic, fall into confusion, and turn their swords against each other.

Gideon obeyed, even though it didn't make any sense. The Israelites blew their trumpets, broke their pots, and revealed the light from their torches. The enemy soldiers woke up in shock and started fighting each other instead of the Israelites. Because Gideon did what God told him to do—even when he didn't understand it—the Israelites won the battle.

Sometimes God asks you to do something that seems foolish—like stepping into a difficult situation against overwhelming odds. But when you have faith, you obey him even when you don't fully understand what he's asking.

Like Gideon and his soldiers, you can't live by faith without risk. But God sees the big picture with 20/20 vision. You can trust what he's asking you to do.


Selasa, 02 Desember 2025

Bermimpilah dengan Mimpi yang Memerlukan Iman

03 Desember 2025

Bacaan Hari ini:
Ibrani 11:1 "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
--------------
Hidup yang Allah rencanakan bagi Anda sebenarnya sederhana: hidup yang penuh kasih dan iman.
Alkitab menjelaskan prinsip kasih:
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu....Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." (Matius 22:37, 39)

Dan Ibrani 11:6 menjelaskan apa artinya hidup dengan iman:
"Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia."

Jika Anda seorang orang tua, Anda tahu betapa senangnya Anda ketika anak Anda mempercayai Anda. Demikian pula dengan Allah. Kepercayaan Anda kepada-Nya—iman Anda—menyenangkan hati-Nya.

Apa itu iman? Iman adalah percaya meskipun Anda tidak dapat melihatnya.
Dunia berkata, "Melihat adalah percaya." Tetapi Allah berkata sebaliknya: "Percaya adalah melihat."
Ada hal-hal yang tidak akan pernah Anda lihat kecuali Anda mempercayainya terlebih dahulu.
Ibrani 11:1 berkata: "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat."

Setiap pencapaian besar selalu dimulai ketika seseorang terlebih dahulu percaya bahwa hal itu mungkin. Tidak ada yang terjadi sampai seseorang percaya.
Lebih dari 40 tahun yang lalu, saya berdiri di hadapan sekelompok kecil orang pada ibadah pertama Gereja Saddleback. Saya membagikan mimpi yang Tuhan berikan kepada saya: sebuah gereja dengan tanah 50 hektare—gereja yang akan melayani 20.000 orang setiap minggu.
Orang-orang tertawa. Jujur saja, saya pun tertawa. Kami semua tahu betapa mahalnya tanah di Orange County, California. Rasanya mustahil.
Tetapi Allah melakukannya. Segala sesuatu yang saya lihat Allah kerjakan sepanjang sejarah Saddleback tampak mustahil sebelum terjadi. Namun kami tetap percaya bahwa Allah melakukan hal yang mustahil—dan Ia benar-benar melakukannya!

Bagaimana dengan Anda? Apa impian yang Anda miliki hari ini—impian yang memerlukan iman?
Luangkan waktu hari ini untuk bertanya kepada Tuhan:
"Apa yang Engkau ingin saya lakukan?"
Ketika Anda selaras dan berbicara dengan Tuhan, menetapkan tujuan menjadi sebuah tindakan iman.

Renungkan :

- Hal apa yang dulu Anda pikir mustahil, tetapi Anda telah melihat Allah melakukannya?

- Apa satu mimpi yang Anda percayai akan Allah jadikan kenyataan?

- Apa ketakutan terbesar Anda terkait impian atau visi yang Tuhan berikan bagi hidup Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Nahum 1; Yakobus 1-2
_____________
Iman mengubah mimpi menjadi kenyataan.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Dream Dreams That Require Faith - Daily Hope with Rick Warren - December 03, 2025

"Faith means being sure of the things we hope for and knowing that something is real even if we do not see it." Hebrews 11:1 (NCV)
---------------------
The life that God planned for you to live is simple. It's a life of love and faith.

The Bible explains the principle of love: "Love the Lord your God with all your heart, all your soul, and all your mind . . . Love your neighbor as you love yourself" (Matthew 22:37, 39 NCV).

And Hebrews 11:6 explains what it means to live a life of faith: "Without faith it is impossible to please God, because anyone who comes to him must believe that he exists and that he rewards those who earnestly seek him" (NIV). 

If you're a parent, you know how pleased you are when your child trusts you. It's the same with God. Your trust in him—your faith—pleases him.

What is faith? Faith is believing when you can't see it.

People say, "Seeing is believing."  But God says the exact opposite: "Believing is seeing." Some things you'll never see unless you believe them first.

Hebrews 11:1 says it like this: "Faith means being sure of the things we hope for and knowing that something is real even if we do not see it" (NCV).  

Every great achievement starts when someone first believes it's possible. Faith turns dreams into realities. Nothing happens until someone believes it's possible.

Over 40 years ago, I stood in front of a small group of people for the first service of Saddleback Church. I shared a dream God gave me for a church with 50 acres of land—a church that would minister to 20,000 people every week. People laughed. Frankly, I laughed too. We all knew the high price of land in Orange County, California. It seemed impossible.

But God did it. Everything I witnessed God do throughout Saddleback's history seemed impossible before it happened. But we had faith that God would do the impossible, and he did!

What about you? What dream do you have today that requires faith?

Spend some time today asking God, "What do you want me to do?" When you're tuned in and talking to God, setting goals becomes an act of faith.


Senin, 01 Desember 2025

Menemukan Sukacita dalam Kesulitan Hidup

02 Desember 2025

Bacaan Hari ini:
Filipi 4:4 "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan. Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!"
----------------
Rasul Paulus berkata, "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan. Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!" (Filipi 4:4). Ia tidak berkata bahwa Anda hanya boleh bersukacita ketika keadaan baik. Ia berkata bahwa Anda harus penuh sukacita selalu. Tapi bagaimana mungkin? Alkitab mengajarkan bahwa—bahkan ketika masa-masa sulit—Anda tetap dapat memiliki sukacita jika Anda mengikuti empat langkah sederhana ini:

1. Bersyukurlah dalam segala hal.

Ketika Anda berdoa, lakukanlah dengan ucapan syukur. Emosi manusia yang paling sehat adalah rasa syukur. Rasa syukur meningkatkan kekebalan tubuh, membuat Anda lebih tahan terhadap stres dan lebih kecil kemungkinan jatuh sakit.
Orang yang bersyukur adalah orang yang bahagia. Tetapi orang yang tidak bersyukur adalah orang yang sengsara, karena tidak ada yang pernah cukup baik bagi mereka. Mereka tidak pernah puas.
Namun jika Anda membangun sikap hati yang penuh syukur—bersyukur dalam setiap keadaan—tingkat stres Anda akan berkurang.

2. Jangan khawatir tentang apa pun.

Kekhawatiran tidak mengubah apa pun. Kekhawatiran hanyalah membolak-balikkan pikiran tanpa tindakan.
Tidak ada seorang pun yang lahir sebagai pengkhawatir. Kekhawatiran adalah sesuatu yang dipelajari—dari orang tua, teman, atau pengalaman. Tetapi kabar baiknya: jika itu dipelajari, itu juga bisa dipelajari ulang.
Bagaimana caranya? Yesus berkata dalam Matius 6:34:
"Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
Dengan kata lain, jangan buka payung sebelum hujan turun. Hiduplah satu hari pada satu waktu.

3. Berdoalah tentang segala hal.

Daripada menghabiskan waktu untuk khawatir, gunakan waktu itu untuk berdoa. Jika Anda berdoa sebanyak Anda mengkhawatirkan sesuatu, hidup Anda akan jauh lebih tenang.
Apakah Allah peduli pada kesehatan Anda, anak-anak Anda, cicilan mobil Anda?
Ya! Ia peduli pada setiap detail hidup Anda. Karena itu, Anda dapat membawa masalah apa pun kepada-Nya.

4. Pikirkan hal-hal yang benar.

Jika Anda ingin mengurangi stres, Anda harus mengubah cara berpikir Anda. Cara Anda berpikir menentukan bagaimana Anda merasa, dan bagaimana Anda merasa menentukan bagaimana Anda bertindak.
Perubahan hidup dimulai dari perubahan dalam pikiran.
Ini membutuhkan keputusan yang sadar untuk memikirkan hal-hal yang benar—hal-hal yang positif dan selaras dengan Firman Tuhan.

Apa hasil dari keempat langkah ini?
Paulus berkata:
"Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal,akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:7)

Renungkan :

- Hal apa saja yang Anda khawatirkan? Bicaralah kepada Tuhan dan sampaikan dengan jujur mengapa Anda khawatir.

- Jika Anda berdoa sebanyak Anda khawatir, bagaimana hidup Anda akan berubah? Bersyukurlah kepada Tuhan dalam segala hal—bahkan ketika Anda tidak mengerti apa yang Ia lakukan.

- Apa yang paling sering Anda pikirkan? Apa yang menurut Anda Tuhan ingin Anda pikirkan? Sudahkah keduanya selaras? Jika belum, mengapa?

Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 7; Ibrani 13
__________
Sukacita sejati datangnya dari Tuhan saja.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=============
Finding Joy When Life Is Hard - Daily Hope with Rick Warren - Desember 02, 2025

"Always be full of joy in the Lord. I say it again—rejoice!" Philippians 4:4 (NLT)
--------------------
The Apostle Paul says, "Always be full of joy in the Lord. I say it again—rejoice!" (Philippians 4:4 NLT). He doesn't say you should be joyful only in good times. He says you should be full of joy always. But how can you do that?

The Bible teaches that—even when times are tough—you can be joyful if you follow these four simple strategies:

Thank God in all things. When you pray, do it with thanksgiving. The healthiest human emotion is gratitude. It actually strengthens your immunity. It makes you more resistant to stress and less susceptible to illness.

People who are grateful are happy. But people who are ungrateful are miserable because nothing makes them happy. They're never satisfied. Nothing's ever good enough.

But if you cultivate an attitude of gratitude—of being thankful in every circumstance—your stress will go down.

Don't worry about anything. Worrying doesn't change anything. It's stewing without doing.

No one is born a worrier. Worry is a learned response. You learned it from your parents. You learned it from your peers. You learned it from experience. But that's good news. The fact that worry is learned means it can also be unlearned.

How do you unlearn it? Jesus says in Matthew 6:34, "Therefore do not worry about tomorrow, for tomorrow will worry about itself. Each day has enough trouble of its own" (NIV). You might say it like this: Don't open your umbrella until it starts raining. Or, in other words, live one day at a time.

Pray about everything. Instead of worrying, use your time to pray. If you prayed as much as you worried, you'd have a lot less to worry about.

Is God interested in your health, your kids, and your car payments? Yes! He's interested in every detail of your life. And because of that, you can take any problem to God.

Think about the right things. If you want to reduce the level of stress in your life, you must change the way you think, because the way you think determines how you feel. And the way you feel determines how you act. The Bible teaches that, if you want to change your life, you need to change what you're thinking about.

This involves a deliberate, conscious choice to think about the right things. You need to choose to think about positive things and focus on God's Word.

What is the result of giving thanks, letting go of worry, praying about everything, and focusing on the right things? Paul says, "You will experience God's peace, which exceeds anything we can understand. His peace will guard your hearts and minds as you live in Christ Jesus" (Philippians 4:7 NLT).


Minggu, 30 November 2025

Menghargai Orang Lain Meningkatkan Nilai Mereka

01 December 2025

Bacaan Hari ini:
Efesus 4:29 "Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia."
---------------------
Rasa syukur yang radikal berarti menjalani hidup dengan hati yang penuh syukur dalam setiap situasi, apa pun keadaannya—baik ketika hidup berkelimpahan maupun ketika hidup terasa sempit, baik pada masa-masa baik maupun masa-masa buruk. Dan bersyukur tidak hanya bermanfaat bagi diri Anda, tetapi juga dapat menjadi pelayanan bagi orang lain.

Pernahkah Anda menyadari bahwa setiap orang percaya adalah seorang pelayan? Anda adalah seorang pelayan! Dan salah satu pelayanan yang dapat Anda berikan adalah pelayanan untuk menghargai orang lain.

Tahukah Anda arti kata appreciation (penghargaan atau apresiasi)? Jika Anda pernah membeli mobil, Anda pasti tahu arti kata depreciation (penyusutan nilai). Begitu mobil keluar dari dealer, nilainya langsung turun, bahkan jika mobil itu masih benar-benar baru. Depreciation berarti "menurun nilainya." Appreciation adalah kebalikannya. Itu berarti"meningkatkan nilainya."

Ketika Anda menghargai pasangan atau anak-anak Anda, Anda meningkatkan nilai mereka. Ketika Anda menghargai rekan kerja atau atasan Anda, Anda meningkatkan nilai mereka—baik bagi diri Anda maupun bagi perusahaan.

Pelayanan apresiasi akan meningkatkan nilai orang lain. Ketika Anda mengembangkan rasa syukur yang radikal, Anda dapat menjadikan apresiasi sebagai bentuk pelayanan dengan cara sederhana: menghargai orang lain.

Alkitab berkata:
"Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia." (Efesus 4:29)

Satu hal yang saya pelajari adalah ini: Setiap orang membutuhkan dorongan dalam dosis besar. Saya belum pernah bertemu seseorang yang berkata, "Sudah cukup! Saya sudah terlalu banyak menerima pujian. Tolong berhenti!"

Setiap manusia memiliki kebutuhan mendalam untuk dihargai, disayangi, dan diapresiasi—dan orang lain juga demikian. Jika Anda ingin dipakai oleh Tuhan, salah satu caranya adalah:
Hargailah semua orang. Apresiasilah semua orang. Tunjukkan rasa syukur kepada semua orang. Begitulah cara Anda mengembangkan pelayanan Anda.

Renungkan :

- Bagaimana perasaan Anda ketika seseorang menunjukkan penghargaan kepada Anda?

- Apa saja cara—selain kata-kata—yang bisa Anda lakukan untuk menunjukkan penghargaan?

- Bagaimana penghargaan dan afirmasi dari orang lain pernah membawa Anda lebih dekat kepada Tuhan?

Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 6; Ibrani 12:18-29
_____________
Bersyukurlah atas kebaikan yang Anda terima dari orang lain. Memberi penghargaan dan menunjukkan rasa syukur atas keberadaan sesama, tanpa Anda sadari, sangat berarti bagi orang lain.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Appreciating Others Raises Their Value - Daily Hope with Rick Warren - Desember 01, 2025

"Do not let any unwholesome talk come out of your mouths, but only what is helpful for building others up according to their needs, that it may benefit those who listen." Ephesians 4:29 (NIV)
-------------------
Radical gratitude means walking through life being grateful in every situation, no matter what—when times are abundant or when times are tight, when times are good or when times are bad. And being grateful can actually serve others; it can become a ministry.

Have you ever realized that every believer is a minister? You are a minister! And one ministry you can create is the ministry of appreciation.

Do you know what the word "appreciation" means? If you've ever bought a car, you certainly know the meaning of depreciation. The moment you drive it off the lot, it's worth less than you paid for it, even if it's a brand-new vehicle. Depreciation means "to decrease in value." Appreciation is the opposite. It means "to increase in value."

When you appreciate your spouse or kids, you raise their value. When you appreciate your co-workers or boss, you raise their value—to both you and the company.

The ministry of appreciation raises the value of people. As you develop radical gratitude, you can make a ministry out of raising the value of people simply by appreciating them.

The Bible says it like this: "Do not let any unwholesome talk come out of your mouths, but only what is helpful for building others up according to their needs, that it may benefit those who listen" (Ephesians 4:29 NIV).

One thing I've discovered is this: Everyone needs massive doses of encouragement. I've never met anybody who's said, "Oh no! I don't need a compliment! I've had too many. Please, stop! I'm too affirmed. Don't give me any more."

You have an innate need to be affirmed, to be loved, to be appreciated—and so does everybody else. If you want to be used by God, here's one way: Affirm everyone. Appreciate everyone. Show gratitude to everyone.

That's how you develop a ministry of appreciation.


Sabtu, 29 November 2025

Rasa Syukur Mengembangkan Iman Anda

30 November 2025

Bacaan Hari ini:
Kolose 2:7 "Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur."
--------------------
Sikap penuh syukur adalah kehendak Tuhan bagi Anda karena hal itu mengembangkan iman Anda.

Bagaimana rasa syukur mengembangkan iman Anda?

Hal itu terjadi ketika masa-masa menjadi sulit—ketika segala sesuatu tidak masuk akal, ketika Anda tidak dapat menemukan jawabannya, ketika doa Anda belum dijawab, ketika tidak ada yang berjalan sesuai dengan harapan Anda. Iman Anda bertumbuh ketika, di tengah keadaan tersebut, Anda dapat berkata:
"Tuhan, aku tahu Engkau berdaulat. Aku tahu Engkau mengasihiku dan aku tahu Engkau dapat membawa kebaikan dari situasi ini. Aku bersyukur karena Engkau lebih besar dari masalahku."

Habakuk mengalami masa-masa sulit. Ia berkata:
"Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku." (Habakuk 3:17-18)

Di tengah semua kesulitan itu, Habakuk tetap bersukacita. Apa yang membuatnya bersyukur? Ia memilih untuk menemukan sukacita di dalam Tuhan:
"Aku akan bergembira dalam Allah, Juruselamatku."

Ketika semua hal lain terasa berat, Anda tetap dapat bersyukur karena Tuhan adalah Juruselamat Anda. Dia akan menolong Anda melewati segalanya. Anda tidak sendirian. Tuhan tidak pernah meninggalkan Anda. Itu adalah alasan untuk bersyukur!

Mampukah Anda berterima kasih kepada Tuhan ketika hidup terasa menyakitkan?

Itulah ujian tertinggi dari kedalaman iman Anda. Ketika Anda menjalani masa sulit, jangan hanya melihat apa yang hilang. Lihatlah apa yang masih Anda miliki—dan bersyukurlah untuk itu!

Kolose 2:7 berkata:
"Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan⁵ hendaklah hatimu melimpah dengan syukur."

Kehendak Tuhan bagi Anda adalah rasa syukur yang radikal—mengucap syukur dalam segala hal. Anda dapat bersyukur kepada Tuhan hanya karena siapa Dia. Dia telah berjanji untuk menuntun Anda melalui keadaan tersulit, dan di dalam proses itu, iman Anda akan semakin kuat.

Renungkan :

- Bagaimana biasanya Anda bereaksi terhadap keadaan sulit? Bagaimana Tuhan ingin Anda merespons?

- Apa artinya menghormati Tuhan?

- Bagaimana Anda melihat Tuhan menguatkan iman Anda melalui kesulitan hidup Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 5; Ibrani 12:1-17
_____________
Siapa pun bisa bersyukur kepada Tuhan atas hal-hal baik. Tetapi jika Anda dapat bersyukur kepada Tuhan bahkan di masa-masa buruk, iman Anda akan menjadi semakin kuat karena akar Anda semakin dalam.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Gratitude Develops Your Faith - Daily Hope with Rick Warren - November 30, 2025

"Sink your roots in him and build on him. Be strengthened by the faith that you were taught, and overflow with thanksgiving." Colossians 2:7 (GW)
---------------------
An attitude of gratitude is God's will for you because it develops your faith.

How does gratitude develop your faith? It happens when times are tough—when things don't make sense, when you can't figure it out, when your prayers are unanswered, when nothing is going the way you wanted it to go. It happens when you can say in those circumstances, "God, I know you're in control. I know you love me, and I know you can bring good out of this. I'm thankful that you're bigger than my problems."

Anybody can thank God for good things. But if you can thank God even in the bad times, your faith will grow stronger as your roots go deeper.

Habakkuk was going through tough times. He said, "Though the fig tree does not bud and there are no grapes on the vines, though the olive crop fails and the fields produce no food, though there are no sheep in the pen and no cattle in the stalls, yet I will rejoice in the LORD, I will be joyful in God my Savior" (Habakkuk 3:17-18 NIV).

In the midst of all the bad things that went wrong, Habakkuk rejoiced. What caused his gratitude? He decided to find joy in God: "I will be joyful in God my Savior."

When everything else in life is a struggle, you can be grateful because the Lord is your Savior. He will pull you through. You're not alone. He hasn't abandoned you. That's a reason to thank him!

Are you able to thank God when life stinks? That's the ultimate test of the depth of your faith. When you're going through tough times, don't look at what's lost. Look at what's left—and be grateful for it!

Colossians 2:7 says, "Sink your roots in him and build on him. Be strengthened by the faith that you were taught, and overflow with thanksgiving" (GW).

God's will for you is radical gratitude—giving thanks in all things. You can be thankful to God just for who he is. He has promised to see you through those tough situations, and you'll find your faith will grow even stronger because of it.

Jumat, 28 November 2025

Hormati Tuhan dengan Ucapan Syukur

29 November 2025

Bacaan Hari ini:
Mazmur 50:23 "Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya"
-----------------
Setiap kali Anda berterima kasih kepada seseorang, Anda menghormati orang itu.

Sebagai contoh, jika saya berkata kepada istri saya, "Sayang, aku sangat bersyukur untuk makan malam Thanksgiving yang luar biasa yang kamu buat," saya sedang menghormati istri saya. Ketika saya berkata kepada ibunya, "Terima kasih sudah melahirkan Kay sehingga saya bisa menikahinya," saya sedang menghormati ibunya. Ketika saya berkata kepada seseorang, "Terima kasih telah membukakan pintu" atau "Terima kasih sudah datang ke kebaktian," saya sedang menghormati orang tersebut.

Alkitab berkata bahwa ketika Anda mengucap syukur kepada Tuhan, Anda juga menghormati Tuhan. Tuhan berkata dalam Mazmur 50: "Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban" (Mazmur 50:23).

Mengapa memberi syukur disebut korban?
Karena itu membutuhkan perhatian dan fokus; perlu waktu dan energi untuk memikirkan hal-hal yang patut disyukuri.

Ketika istri saya melakukan sesuatu yang penuh perhatian bagi saya, tentu saja dia ingin saya berkata, "Terima kasih." Tetapi jika itu saja yang saya lakukan, ia mungkin mulai bertanya-tanya, "Apakah dia benar-benar mencintaiku, atau hanya mencintaiku karena apa yang aku lakukan untuknya?"

Pada suatu titik, saya harus naik ke tingkat ucapan syukur yang lebih tinggi—bukan hanya berterima kasih atas apa yang istri saya lakukan, tetapi berterima kasih atas siapa dirinya. Itu adalah bentuk ucapan syukur yang lebih dalam dan lebih dewasa.

Jika satu-satunya waktu anak-anak Anda berterima kasih kepada Anda adalah saat Anda memberi uang jajan, Anda mungkin bertanya-tanya, "Apakah mereka mencintaiku atau mereka hanya mencintai uangnya?"

Jika Anda hanya berterima kasih kepada Tuhan karena Dia menolong Anda masuk ke suatu kelas atau memberi Anda makanan atau untuk semua hal yang Dia lakukan bagi Anda, ada baiknya bertanya, "Apakah aku benar-benar mengasihi Tuhan, atau aku hanya mengasihi apa yang Tuhan lakukan bagiku?"

Anda harus belajar mengucap syukur kepada Tuhan bukan hanya atas apa yang Dia lakukan, tetapi atas siapa Dia.

Ketika Anda berterima kasih kepada Tuhan karena siapa Dia, doa Anda mungkin seperti ini:

"Tuhan, terima kasih karena hikmat-Mu lebih besar dari hikmatku. Terima kasih karena Engkau tahu apa yang akan membuatku bahagia lebih daripada diriku sendiri. Terima kasih karena Engkau konsisten ketika aku tidak konsisten. Terima kasih untuk kasih dan kemurahan-Mu dan karena Engkau selalu adil. Terima kasih karena sekalipun aku tidak mengerti sesuatu, aku tahu Engkau memiliki kepentingan terbaik bagiku"

Ucapan syukur seperti itu melampaui "Terima kasih Tuhan atas makanan ini" menjadi "Terima kasih Tuhan atas siapa Engkau."
Dan itulah ucapan syukur yang menghormati Tuhan dan menumbuhkan akar rohani yang lebih dalam.

Renungkan :

- Mengapa Anda pikir banyak penelitian menunjukkan bahwa rasa syukur adalah emosi manusia yang paling sehat?

- Bagaimana rasa syukur yang radikal membantu Anda tumbuh lebih dekat kepada Yesus?

- Setiap hari minggu ini, mulailah hari dengan memikirkan 10 hal untuk Anda syukuri kepada Tuhan. Di akhir minggu, lihat bagaimana hal itu memengaruhi sikap dan perjalanan hari Anda.

Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 4:6-14 ; Ibrani 11
_____________
Ucapan terima kasih adalah cara untuk menghormati orang lain.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
===========
Honor God with Thankfulness - Daily Hope with Rick Warren - November 29, 2025

"Giving thanks is a sacrifice that truly honors me." Psalm 50:23 (NLT)
------------------
Anytime you thank someone, you honor that person.

For example, if I say to my wife, "Honey, I'm so grateful for that great Thanksgiving dinner you made," I just honored my wife. When I've told her mom, "I want to thank you for having Kay so I could marry her," I am honoring her mom. When I say to someone, "Thank you for opening the door for me" or "Thank you for coming to the service," I am honoring that person.

An expression of gratitude is a way of honoring another person.

The Bible says that you also honor God when you express gratitude to him. God says this in Psalm 50: "Giving thanks is a sacrifice that truly honors me" (Psalm 50:23 NLT).

Why is giving thanks a sacrifice? Because it requires our attention and focus; it takes time and energy to think of things to be grateful for.

When my wife does something thoughtful for me, of course she likes me to say, "Thank you." But if that's all I ever did, she might begin to wonder, "Does he really love me, or does he just love me for the things I do for him?"

At some point, I have to start moving to a higher level of thanksgiving—which is not just thanking my wife for what she does but thanking her for who she is. That's a deeper, more mature kind of thanksgiving.

If the only time your kids thanked you was when you gave them their allowance, you'd begin to wonder, "Do they love me, or do they just love the money?"

If all you do is thank God for letting you get into this class or for giving you this food or for all the things he does for you, it's worth asking yourself, "Do I really love God, or do I just love the things that God does for me?"

You must learn to thank God not just for what he does but for who he is.

When you thank God for who he is, your prayer might go something like this: "God, thank you that your wisdom is greater than mine. Thank you that you know what will make me happy more than I do. Thank you that you're consistent when I'm inconsistent. Thank you for your love and your mercy, and that you're always fair. Thank you that even when I don't understand something, I know you have my best interests at heart."

That kind of gratitude goes beyond "Thank you, God, for our food" to "Thank you, God, for who you are." And it's the kind of gratitude that honors God and gives you deeper spiritual roots.

Kamis, 27 November 2025

Apa Itu Rasa Syukur Radikal?

28 November 2025

Bacaan Hari ini:
1 Tesalonika 5:18 "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah kehendak Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu."
----------------------
Semakin dalam Anda memahami kasih Allah, semakin besar rasa syukur yang akan muncul dalam hati Anda.

Faktanya, Alkitab mengatakan bahwa rasa syukur seharusnya memenuhi hidup Anda: "mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah kehendak Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu" (1 Tesalonika 5:18).

Perhatikan bahwa Alkitab mengatakan untuk mengucap syukur dalam segala hal, bukan untuk segala hal. Ada perbedaan besar!

Anda tidak harus bersyukur untuk hal-hal buruk yang terjadi dalam hidup Anda. Tidak semua yang terjadi di dunia ini adalah kehendak Allah. Bahkan, sebagian besar waktu, kehendak Allah tidak terjadi di bumi; justru kehendak manusialah yang terjadi.

Ada banyak kejahatan di dunia ini, dan Anda tidak perlu berterima kasih kepada Tuhan untuk hal-hal itu. Tetapi Anda bisa berterima kasih kepada Tuhan di tengah-tengah keadaan itu.

Dalam hidup saya sendiri, saya belajar bahwa ada hal-hal tertentu yang selalu bisa saya syukuri dalam setiap keadaan. Berikut beberapa di antaranya:

- Tuhan tetap berdaulat.

- Tuhan dapat membawa kebaikan dari kejahatan.

- Tuhan dapat mengubah bahkan kesalahan saya menjadi sesuatu yang baik; Ia dapat membawa kebaikan dari situ.

- Saya tidak akan hidup di bumi selamanya; suatu hari saya akan masuk surga.

- Saya tidak akan kehilangan keselamatan saya.

- Apa pun yang terjadi, Tuhan tidak akan berhenti mengasihi saya.

Kenyataannya, saya bisa memikirkan ratusan alasan untuk bersyukur dalam keadaan apa pun—bahkan keadaan yang tampak mengerikan.

Perhatikan lagi 1 Tesalonika 5:18. Ayat itu berkata bahwa Anda harus mengucap syukur kepada Tuhan "dalam segala hal." Kata Yunani untuk "segala" adalah pas, yang berarti "apa pun, semuanya, setiap hal, siapa pun, setiap waktu, di mana pun, seluruhnya." Artinya semua—tanpa pengecualian, tanpa alasan, tanpa pengecualian apa pun.

Kedengarannya sangat radikal, bukan? Itulah sebabnya itu disebut rasa syukur radikal.

Renungkan :

- Ayat janji apa dari Alkitab yang dapat Anda hafalkan untuk membantu Anda tetap mengucap syukur bahkan dalam keadaan sulit? Tulislah di selembar kartu dan letakkan di tempat yang sering Anda lihat.

- Ketika Anda melihat orang lain menunjukkan rasa syukur radikal dalam keadaan sulit, bagaimana pengaruhnya pada diri Anda?

- Mengapa Tuhan menghendaki Anda mempraktikkan rasa syukur radikal "dalam segala hal"? Bagaimana kebiasaan itu memengaruhi area lain dalam hidup Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 4:1-5 ; Ibrani 10:19-39
_____________
Tidak perlu usaha besar untuk bersyukur ketika Anda menerima hadiah yang indah. Semua orang bisa melakukannya. Tetapi bersyukur dalam segala keadaan, bahkan yang buruk, membutuhkan rasa syukur yang radikal—dan itulah "kehendak Allah bagimu."

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
===========
What Is Radical Gratitude? - Daily Hope with Rick Warren - November 28, 2025

"Give thanks in all circumstances; for this is God's will for you in Christ Jesus." 1 Thessalonians 5:18 (NIV)
-------------------
The more deeply you understand God's love, the more grateful you will become.

In fact, the Bible says that gratitude should saturate your life: "Give thanks in all circumstances; for this is God's will for you in Christ Jesus" (1 Thessalonians 5:18 NIV).

Notice that the Bible says to give thanks in all circumstances, not for all circumstances. There's a big difference!

You don't have to be thankful for the bad things that happen in your life. Not everything that happens in the world is God's will. In fact, most of the time, God's will is not done here on earth; instead, people's will is done.

There's a lot of evil in the world, and you don't need to thank God for it. But you can thank God in the midst of it.

In my own life, I've learned there are certain things I can thank God for in every circumstance. Here are some of them:

God is in control.
God can bring good out of evil.
God can turn even my mistakes into something that works out well; he can bring good out of them.
I won't live on earth forever; I'm going to heaven one day.
I can't lose my salvation.
No matter what happens, God isn't going to stop loving me.
The truth is that I could think of a hundred reasons to be thankful in any circumstance, even circumstances that seem horrible.

Look again at 1 Thessalonians 5:18. It says you should give thanks to God "in all circumstances." The Greek word used here for "all" is the word pas, which means "any, all, everything, anyone, all the time, anywhere, everywhere, the whole thing." That means all—no exceptions, no excuses, no exemptions.

That seems pretty radical, doesn't it? That's why it's radical gratitude.

It doesn't take any effort to be grateful for a nice present someone gives you. Anyone can do that. But being grateful in all circumstances, even bad ones, takes radical gratitude—and it "is God's will for you."


Rabu, 26 November 2025

Penggunaan Terbaik dari Uang Anda

27 November 2025

Bacaan Hari ini:
Lukas 16:9 "Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi"
----------------
Uang adalah alat—dan alat dimaksudkan untuk digunakan. Bahkan, Yesus berkata : "Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur" (Lukas 16:9).

Perhatikan lagi kata yang digunakan di sana: "gunakan." Yesus tidak mengatakan untuk mencintai harta, menimbunnya, atau menyembahnya. Ia mengatakan untuk menggunakannya.

Lalu, apa cara terbaik menggunakan uang yang Tuhan percayakan kepada Anda? Gunakan sumber daya sementara untuk kebaikan yang bersifat kekal. Dengan kata lain, gunakan sesuatu yang tidak bertahan lama (uang) untuk sesuatu yang bertahan selama-lamanya.

Ada banyak cara menggunakan uang Anda untuk kebaikan—tetapi cara terbaik menggunakannya adalah berinvestasi dalam membawa orang masuk ke surga.

Bagian selanjutnya dari Lukas 16:9 berkata, "supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi"

Ayat ini sering disalahpahami. Ini bukan berarti Anda dapat membeli teman atau membeli keselamatan. Maksudnya adalah Anda dapat menggunakan uang Anda untuk membangun hubungan yang akan bertahan selamanya.

Ada banyak cara untuk melakukan itu. Anda bisa memberi uang untuk membantu seorang teman mengikuti perjalanan misi. Anda bisa mentraktir makan siang seorang teman yang belum percaya, membangun hubungan itu sampai ia siap mendengar dan menerima Kabar Baik. Anda bisa membelikan buku rohani bagi teman yang sedang berjuang.

Ada banyak sekali cara menggunakan "harta duniawi" untuk membuat investasi kekal.

Izinkan saya memberi sedikit hikmat: Jangan membuang uang Anda untuk barang-barang, karena barang-barang tidak akan bertahan. Jadi, investasi terbaik yang bisa Anda lakukan? Bukan di pasar saham atau properti. Tetapi dalam Firman Tuhan dan manusia. Karena itu satu-satunya hal yang tidak akan Anda tinggalkan suatu hari nanti.

Ketika Anda masuk ke surga, saya ingin ada banyak orang berdiri menyambut Anda—orang-orang yang berada di sana karena Anda memilih berinvestasi untuk kekekalan saat Anda di bumi. Seperti yang Yesus katakan, "Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." (Matius 6:20-21).

Renungkan :

- Dengan cara apa Anda menggunakan uang Anda untuk kebaikan saat ini?

- Adakah saat-saat ketika Anda mencintai uang atau menimbunnya daripada menggunakannya untuk tujuan Tuhan? Apa hasilnya?

- Investasi kekal apa saja yang telah Anda lakukan dengan uang Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 3; Ibrani 10:1-18
______________
Hanya manusia dan Firman Tuhan yang akan bertahan untuk selamanya.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
The Best Use of Your Money - Daily Hope with Rick Warren - November 27, 2025

"I tell you, use worldly wealth to gain friends for yourselves, so that when it is gone, you will be welcomed into eternal dwellings." Luke 16:9 (NIV)
--------------------
Money is a tool—and tools are meant to be used.  In fact, Jesus said, "I tell you, use worldly wealth" (Luke 16:9 NIV).

Look again at the word he uses there: "use." Jesus doesn't tell you to love wealth or horde it or worship it. He tells you to use it.

So what's the best way to use the money God allows you to have?  Use your temporary resources for permanent good. In other words, use something that doesn't last (money) for something that will last for eternity.

There are lots of ways you can use your money for good—but the very best way you can use it is to invest in getting people into heaven.

The rest of Luke 16:9 says, "I tell you, use worldly wealth to gain friends for yourselves, so that when it is gone, you will be welcomed into eternal dwellings" (NIV).

That verse is often misunderstood. It's not saying that you can buy friends or that you can purchase salvation. What it means is that you can use your money to build relationships that are going to last forever.

There are lots of ways to do that. You can give money to help a friend go on a mission trip. You can take an unbelieving friend out to lunch, building that relationship until they're ready to hear and receive the Good News. You can buy a Christian book for a friend who is struggling.

These are countless ways to use your "worldly wealth" to make eternal investments.

Let me give you a little wisdom: Don't waste your money on stuff because stuff doesn't last. Only people and the Word of God will last for eternity. So the best investment you can make? It's not in the stock market or in real estate. It's in the Word of God and in people. Because those are the only things you won't be leaving behind one day.

When you walk into heaven, I want a crowd to be there to welcome you—people who are there because you chose to invest in eternity while you were on earth. As Jesus said, "Lay up for yourselves treasures in heaven, where neither moth nor rust destroys and where thieves do not break in and steal. For where your treasure is, there your heart will be also" (Matthew 6:20-21 ESV).


Selasa, 25 November 2025

Tiga Langkah untuk Mengelola Uang dengan Bijaksana

26 November 2025

Bacaan Hari ini:
Amsal 14:8 "Mengerti jalannya sendiri adalah hikmat orang cerdik, tetapi orang bebal ditipu oleh kebodohannya."
-----------------
Bagaimana cara mengelola uang dengan bijaksana?
Baik Anda memiliki banyak uang maupun sedikit, ini adalah pertanyaan yang mungkin pernah Anda pikirkan—terutama jika Anda adalah pengikut Yesus yang ingin mengelola dengan baik segala sesuatu yang Ia percayakan kepada Anda.

Untuk mengelola uang dengan bijaksana, ada tiga hal yang perlu Anda lakukan.

1. Anda perlu melihat ke depan.

Firman Tuhan mengajarkan:
"Mengerti jalannya sendiri adalah hikmat orang cerdik, tetapi orang bebal ditipu oleh kebodohannya." (Amsal 14:8)

Sering kali kita tergoda untuk "hidup hanya untuk hari ini" dalam hal keuangan dan mengabaikan apa yang akan terjadi di masa depan—tetapi hal itu akan menimbulkan banyak masalah.

Faktanya, alasan nomor satu orang terjerat utang adalah pola pikir jangka pendek seperti ini. Anda menipu diri sendiri saat membeli sesuatu uang tidak mampu Anda bayar, daripada melihat jauh ke depan dan menghadapi kenyataan tentang kondisi keuangan Anda.

2. Anda perlu membuat rencana.

Sebagian orang berpikir bahwa alih-alih membuat rencana, mereka cukup mengikuti pimpinan Roh Kudus dari waktu ke waktu. Namun, itu tidak tepat!

Dalam Alkitab, Amsal 16:9 berkata:
"Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya"

Dalam hal keuangan, Anda perlu membuat rencana—yaitu anggaran.
Anggaran adalah pengeluaran yang terencana: Anda memberi tahu uang Anda ke mana ia harus pergi, bukan bertanya-tanya ke mana uang itu hilang.

Jadi, Anda mengandalkan Tuhan untuk menolong Anda menyusun anggaran, lalu mempercayai Roh Kudus saat Anda mengikuti rencana tersebut.

Amsal 16:3 menegaskan:
" Serahkanlah pekerjaanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segara rencanamu"

3. Anda perlu bertindak dengan cepat.

Saat Anda menyadari bahwa Anda perlu membuat perubahan dalam keuangan, jangan menunda—bertindaklah segera.

Membeli rumah yang terlalu mahal? Jual sekarang dan pindah ke tempat yang lebih sesuai kemampuan.
Mengendarai mobil di luar batas anggaran? Tukarkan dengan yang lebih murah.
Sudah lama menunda membuat anggaran? Gunakan beberapa jam pada hari libur Anda berikutnya untuk menyelesaikannya.

Pengkhotbah 11:4 berkata:
"Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur ;dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai."

Jika Anda selalu menunggu kondisi sempurna untuk memulai, hal itu tidak akan pernah terjadi.

Renungkan :

- Dalam hal keuangan, apakah Anda cenderung melihat ke depan atau hidup hanya untuk hari ini?

- Apakah Anda mengikuti anggaran? Jika ya, luangkan waktu untuk meninjaunya. Jika tidak, jadwalkan waktu minggu ini untuk membuat anggaran.

- Hal apa dalam keuangan Anda yang perlu segera ditindaklanjuti? Apakah Anda perlu menjual sesuatu yang tidak mampu Anda bayar? Atau membantu seseorang yang membutuhkan? Buatlah rencana hari ini untuk melakukannya.

Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 2:12-13 ; Ibrani 9
____________
Mulailah melakukan perubahan hari ini agar Anda dapat mengelola uang dengan bijaksana.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
===========
Three Steps to Wise Money Management - Daily Hope with Rick Warren - November 26, 2025

"The wise man looks ahead. The fool attempts to fool himself and won't face facts." Proverbs 14:8 (TLB)
------------------
How do I manage money wisely? Whether you have a lot of money or a little, it's a question you've probably asked—especially if you're a follower of Jesus wanting to manage well the things he's given you.

To manage your money wisely, you need to do three things.

First, you need to look ahead. The Living Bible paraphrase teaches, "The wise man looks ahead. The fool attempts to fool himself and won't face facts" (Proverbs 14:8).

It can be tempting to "live for today" with your finances and ignore what's coming in the future—but that will lead to all kinds of problems. In fact, the number one reason people are in debt is that kind of short-term thinking. You fool yourself when you buy things you can't afford instead of looking ahead and facing the facts about your financial situation.

Second, you need to make plans. Some people think that, instead of making plans, you should just trust the Holy Spirit to lead moment by moment. But that's not right! In the Living Bible, Proverbs 16:9 says, "We should make plans—counting on God to direct us."

When it comes to your finances, you should make a plan—a budget. A budget is simply planned spending. It's telling your money where you want it to go, rather than wondering where it went once it's gone.

So you rely on God to help you make a budget, and then you trust his Holy Spirit as you follow that plan. As Proverbs 16:3 says, "Commit your work to the LORD, and your plans will succeed" (CEB).

Third, you need to act quickly. When you realize it's time to make a change in your finances, don't procrastinate—do something about it. Did you buy a house that's more than you can afford? Put it on the market now so you can downsize. Driving a car that's out of your budget? Trade it in for a cheaper one. Been putting off making a budget? Use a few hours on your next day off to get it done.

Ecclesiastes 11:4 says, "Whoever watches the wind will never plant. Whoever looks at the clouds will never harvest" (GW). If you're always waiting for perfect conditions to get started, it's never going to happen.

Go ahead and start making changes today so you can manage your money wisely.


Senin, 24 November 2025

Apakah Anda Mengelola Uang Anda atau Uang Milik Allah?

25 November 2025

Bacaan Hari ini:
1 Petrus 4:10 "Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah."
-----------------
Saya sebenarnya tidak memiliki apa pun. Dan Anda juga tidak.
Semua itu milik Allah.

Segala sesuatu berasal dari Allah sejak awal, dan akan kembali menjadi milik-Nya pada akhirnya. Anda tidak membawa apa pun ke dunia ini—dan Anda juga tidak akan membawa apa pun keluar dari dunia ini.

Artinya, Anda adalah pengelola dari apa yang Allah percayakan kepada Anda. Allah memberi Anda kesehatan—maka Anda harus mengelola kesehatan Anda dengan bijaksana. Ia memberi Anda waktu—jadi Anda harus mengelola waktu itu dengan bijaksana. Ia memberi Anda talenta—maka Anda harus mengelola talenta itu dengan bijaksana. Dan Ia memberi Anda uang—maka Anda juga harus mengelola uang itu dengan bijaksana.

Seperti yang dikatakan 1 Petrus 4:10, "Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah."

Mungkin pada awalnya hal itu tidak tampak sebagai sesuatu yang besar, tetapi ketika Anda menyadari bahwa uang Anda sebenarnya bukan milik Anda, cara pandang Anda terhadap uang dan cara Anda menggunakannya akan berubah.

Dan karena Anda adalah pengelola uang Allah, suatu hari nanti Anda akan dimintai pertanggungjawaban oleh-Nya mengenai bagaimana Anda telah menggunakannya.

Kitab Pengkhotbah mengajarkan:
"Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan" (Pengkhotbah 11:9)

Dan Roma 14:12 menyatakan:
"Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah"

Ketika waktu Anda di bumi berakhir, Anda akan berdiri di hadapan Allah dan memberikan laporan tentang bagaimana Anda telah menggunakan semua yang Ia berikan kepada Anda—waktu, talenta, uang, dan segala sesuatu lainnya. Allah akan bertanya, kurang lebih seperti ini:
"Apa yang telah engkau lakukan dengan apa yang Aku berikan kepadamu?"

Bagaimana Anda akan menjawab-Nya?

Renungkan

- Apakah selama ini Anda memandang diri sebagai pemilik atau pengelola dari uang Anda?

- Kapan terakhir kali Anda menyadari bahwa segala sesuatu yang Anda miliki adalah pemberian Allah? Bagaimana hal itu memengaruhi keputusan Anda?

- Jika Allah bertanya hari ini, "Apa yang telah engkau lakukan dengan apa yang telah Aku berikan?", bagaimana Anda akan menjawab?

Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 2:1-11 ; Ibrani 8
____________
Allah hanya meminjamkan semuanya kepada Anda selama Anda hidup di dunia.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Are You Managing Your Money—or God's? - Daily Hope with Rick Warren - November 25, 2025

"Each of you as a good manager must use the gift that God has given you." 1 Peter 4:10 (GW)
-------------------
I don't really own anything. And neither do you. It all belongs to God.

It was God's from the beginning. It will be God's at the end. You didn't bring anything into this world—and you're not going to take anything out of this world. God just loans it to you for the time that you're here.

So that means you're a manager of the things God has given you. God gave you your health—so you need to manage your health wisely. He gave you your time—so you need to manage your time wisely. He gave you your talents—so you need to manage your talents wisely. And he gave you your money—so you need to manage your money wisely.

As 1 Peter 4:10 says, "Each of you as a good manager must use the gift that God has given you" (GW).

That may not seem like a big deal at first, but when you realize your money isn't really yours, it changes the way you think about it and use it.

And because you're a manager of God's money, one day you'll give an account to him of how you used it. Ecclesiastes teaches, "Young people, it's wonderful to be young! Enjoy every minute of it. Do everything you want to do; take it all in. But remember that you must give an account to God for everything you do" (Ecclesiastes 11:9 NLT).

And Romans 14:12 says it like this: "Yes, each of us will have to give a personal account to God" (NLT).

When your time on earth is over, you'll stand before God and give him an account of how you used all he gave you—your time, your talents, your money, and more. He'll ask you something like, "What did you do with what I gave you?"

How will you answer?


Minggu, 23 November 2025

Bagaimana Menunjukkan Kasih kepada Orang yang Sulit Dikasihi

24 November 2025

Bacaan Hari ini:
1 Korintus 13:7 "Kasih menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu."
-----------------
Kasih bisa sangat melelahkan. Jangan biarkan siapa pun menipu kamu. Jenis kasih yang benar-benar membawa perubahan di dunia ini akan menguras segala tenaga yang kamu punya.

Kadang kamu merasa tidak punya lagi kasih untuk diberikan. Mungkin kamu bekerja di bidang yang penuh interaksi manusia, seperti mengajar, penjualan, atau layanan pelanggan, lalu pulang ke rumah dan berpikir, "Aku tidak sanggup menghadapi satu kebutuhan lagi, satu masalah lagi, atau satu hati yang terluka lagi." Maka kamu pun menutup diri.

Atau kamu perlu menunjukkan kasih kepada seseorang yang menuntut, egois, dan tidak pernah membalas kasihmu. Dan kamu berpikir, "Sudah cukup. Aku menyerah."

Itu adalah respons yang sangat wajar dan manusiawi, tetapi bukan standar kasih yang Allah panggil kita untuk miliki. Alkitab berkata, "Kasih menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu." (1 Korintus 13:7).

Bagaimana kamu dapat memiliki kasih yang bertahan seperti itu kepada seseorang? Kamu harus mengisi ulang (refuel).

Ketika anak-anak saya masih kecil, saya ingat membawa keluarga ke pertunjukan udara. Sangat mengagumkan melihat bagaimana sebuah pesawat tanker disambungkan ke jet tempur di udara untuk mengisi bahan bakar. Saya tidak akan pernah lupa itu.

Bayangkan kalau ada pilot jet berkata, "Saya tidak perlu isi ulang bahan bakar." Pesawat itu pasti akan jatuh dan hancur. Dalam penerbangan jarak jauh, pesawat harus mengisi bahan bakar.

Untuk memberi kasih yang bertahan seperti yang Allah inginkan, kamu harus mengisi ulang tangki kasihmu. Kalau kamu melihat di sekitar masyarakat, kamu akan melihat begitu banyak puing hubungan yang "jatuh dan terbakar" karena orang gagal mengisi ulang kasih mereka.

Bagaimana kamu mengisi ulang tangki kasih? Mulailah dengan membiarkan Allah mengasihi kamu.

"Kita mengasihi karena Allah lebih dahulu mengasihi kita" (1 Yohanes 4:19).

Saat kamu lelah, kosong, dan merasa tidak mampu lagi menunjukkan kasih kepada siapa pun, ingatlah bahwa Allah mengasihi kamu begitu besar hingga Ia mengutus Anak-Nya untuk mati bagimu.

Itulah bahan bakar yang sesungguhnya. Itulah yang membuatmu tetap berjalan ketika kamu ingin menyerah.

Renungkan :

- Pilihan apa yang bisa kamu lakukan minggu ini untuk mengisi ulang dan mengasihi orang lain dengan baik?

- Sifat-sifat kasih Allah apa yang bisa kamu teladani?

- Jika kamu telah kehilangan harapan atau menyerah pada seseorang, bagaimana kamu bisa menunjukkan kasih kepada orang itu hari ini?

Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 1:8-16 ; Ibrani 7:11-28
_____________
Kasih tidak pernah menyerah.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
============
How to Show Love to Difficult People - Daily Hope with Rick Warren - November 24, 2025

"Love never gives up, never loses faith, is always hopeful, and endures through every circumstance" (1 Corinthians 13:7 NLT).
----------------------
Love can be absolutely exhausting. Don't let anyone fool you. The kind of love that really makes a difference in this world will zap everything out of you.

Sometimes you just don't feel like you have any more love to give. Maybe you're in a people-intensive job, such as teaching, sales, or customer service, and you come home and think, "I just can't face another need, another problem, or another heartache." So you shut down.

Or you need to show love to a particular person who is demanding, acts selfishly, and never returns your love. And you just think to yourself, "I'm done. No more."

While that's a perfectly natural and entirely human response, it's not the standard of love God calls us to in the Bible. The Bible says, "Love never gives up, never loses faith, is always hopeful, and endures through every circumstance" (1 Corinthians 13:7 NLT). Love never gives up.

How can you have that kind of persistent love for another person? You get refueled.

When my kids were young, I remember taking the family to a nearby air show. It was so impressive to see how they would hook up a tanker to a jet in flight to refuel. I'll never forget that.

But can you imagine someone flying a jet saying, "I don't need to refuel"? The jet would crash and burn. On a long-distance flight, a jet has to refuel.

To give the kind of persistent love that God wants you to give, you have to refuel your tank. Look around at society, and you'll see it's littered with debris from relationships that have crashed and burned because people didn't refuel their love.

How do you refuel your tank? You start by letting God love you. "We love because he first loved us" (1 John 4:19 NIV). When you're worn out, tired, and unable to imagine showing love to anyone else, remember that God loved you so much that he sent his Son to die for you.

Now that's real fuel. That's what keeps you going when you want to quit.


Sabtu, 22 November 2025

Petunjuk Tuhan Tidak Akan Membuatmu Bingung

23 November 2025

Bacaan Hari ini:
Mazmur 77:19 "Melalui laut jalan-Mu dan lorong-Mu melalui muka air yang luas, tetapi jejak-Mu tidak kelihatan."
------------------
Tuhan dapat memakai kesan (impressions) untuk berbicara kepadamu. Ia bisa memakai keadaan. Ia bahkan bisa memakai rasa sakit. Tuhan bisa memakai apa pun yang Ia kehendaki.

Oswald Chambers pernah berkata, "Tuhan adalah Insinyur Agung, yang menciptakan keadaan-keadaan untuk membawa momen-momen penting dalam hidup kita—momen ilahi yang menuntun kita kepada janji temu ilahi."

Alkitab mengatakan bahwa Tuhan bekerja secara aktif melalui keadaan-keadaan kita. Karena itu kita tidak bisa menilai situasi kita tanpa hikmat Tuhan. Dengan kata lain, kita harus menyerahkan kepada Tuhan untuk menafsirkan apa yang sedang terjadi. Hanya Dia yang memahami semua fakta dan hanya Dia yang melihat makna dari setiap detail. Itulah sebabnya amat penting untuk mengujinya melalui Firman Tuhan.

Jika kamu merasa kewalahan atau bingung tentang sebuah keputusan, mungkin kamu terlalu fokus pada dirimu sendiri dan bukan pada suara Tuhan. Alkitab berkata, "Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera." (1 Korintus 14:33). Tuhan bukan sumber kebingungan. Jadi jika kamu merasa bingung, itu bukan suara Tuhan dalam hidupmu.

Sering kali kita menghadapi hambatan besar—keuangan, rohani, ataupun fisik. Saat itulah kita perlu mengakui, "Tuhan, ada gunung di kanan kiriku dan penghalang yang tak bisa kulewati di depanku." Lalu kita menunggu Tuhan menjawab, "Aku sudah menempatkanmu tepat di tempat yang Aku inginkan. Perhatikan ini." Tuhan akan membuka jalan saat tampaknya tidak ada jalan sama sekali.

Mazmur 77:19 berkata, "Melalui laut jalan-Mu dan lorong-Mu melalui muka air yang luas, tetapi jejak-Mu tidak kelihatan." Ketika kamu tidak tahu harus berbuat apa, Tuhan akan menuntunmu. Ia tidak mendesainmu untuk menjalani hidup hanya dengan kecerdasan atau kekuatanmu sendiri. Kamu tidak perlu hanya berharap bisa menemukan jawabannya sendiri.

Renungkan :

- Ketika kamu frustrasi karena Tuhan tampaknya tidak menjawab doa untuk mendapatkan petunjuk, menurutmu apa yang Tuhan ingin kamu lakukan? Apa yang sudah kamu pelajari dari pengalaman seperti itu sebelumnya?

- Kapan kamu pernah melihat Tuhan memakai keadaan yang menyakitkan untuk membuka jalan saat tampaknya tidak ada jalan?

- Mengapa menurutmu Tuhan mengizinkan kita sampai pada titik di mana seolah-olah tidak ada jalan keluar dari kesulitan?

Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 1:1-7 ; Ibrani 7:1-10
_________
Tuhan ingin menuntunmu ke jalan yang benar—dan Dia akan melakukannya ketika kamu menyerahkan diri pada-Nya dan mengikuti tuntunan-Nya.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
God's Guidance Won't Leave You Confused - Daily Hope with Rick Warren - November 23, 2025

"Your road led through the sea, your pathway through the mighty waters—a pathway no one knew was there!" Psalm 77:19 (NLT)
-----------------
God can use impressions to speak to you. He can use circumstances. He can even use pain. He can use whatever he wants to use.

Oswald Chambers said, "God is the Great Engineer, creating circumstances to bring about moments in our lives of divine importance, leading us to divine appointments."

The Bible says God actively works through our circumstances. And so we cannot judge our situation apart from God's wisdom. In other words, we must leave it up to God to interpret our circumstances. Only he is capable of understanding all the facts, and only he sees the significance of every detail. That's why it is so important that we test it all by his Word.

If you feel overwhelmed or confused about a decision, you might be caught up in yourself and not God's voice. The Bible says, "God is not a God of disorder but of peace" (1 Corinthians 14:33 NIV). He is not the author of confusion. So if you're feeling confused, guess what? It's not God's voice speaking in your life.

So many times we come up against enormous financial, spiritual, or physical barriers. That's when we need to confess, "God, there are mountains on either side and an impassable barrier in front of me." And then we wait for God to respond: "I've got you exactly where I want you to be. Watch this." God will make a pathway where there seems to be no way.

Psalm 77:19 says, "Your road led through the sea, your pathway through the mighty waters—a pathway no one knew was there!" (NLT).

When you don't know what to do, God will guide you. He didn't design you to go through life on your own ingenuity and power. You don't have to just hope you can figure things out. God wants to lead you on the right path, and he will when you surrender to him and his guidance.