Jumat, 06 September 2024

Pilih Kekudusan Ketimbang Kebahagiaan

07 September 2024

Bacaan Hari ini:
Yakobus 1: 14-15 "Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut."
-----------------
Saat ini kita hidup di zaman yang tidak bertanggung jawab di mana hanya sedikit orang yang mau mengakui bahwa masalah mereka adalah akibat kesalahan mereka sendiri. Kita semua bertingkah seolah-olah kita adalah korban. Saya berbicara secara umum, tetapi sepertinya orang-orang tidak pernah menganggap suatu masalah ialah kesalahan mereka; selalu orang lain yang disalahkan.

Kita menyalahkan orang lain. Kita menyalahkan pemerintah, media, orang tua kita, sekolah, DNA kita, dan lingkungan kita--semuanya kecuali diri kita sendiri.

Tapi sebenarnya, kitalah yang mendatangkan sebagian besar masalah kepada diri kita sendiri. Kita hanya perlu memikul tanggung jawab dan berhenti menyalahkan orang lain. Karena setiap kali kita menyalahkan orang lain, kita tidak mengakui apa masalah yang sebenarnya.

Jika saat ini Anda tengah menghadapi godaan, Anda tak akan pernah terbebas darinya sebelum Anda berhenti memperbaiki kesalahan, dan mulai memperbaiki masalah. Berhenti menyalahkan orang lain! Bahkan jika orang lain menyakiti Anda sekalipun, reaksi Anda dapat menimbulkan masalah.

Buat saya, sangat mengejutkan melihat beberapa orang bahkan mencoba menyalahkan Tuhan atas kekacauan dalam hidup mereka.

Salah satu alasan paling lazim yang pernah saya dengar dari orang lain untuk membenarkan dosa mereka ialah, "Tuhan ingin saya bahagia, dan itu akan membuat saya bahagia." Namun, Tuhan tidak akan pernah membantah Firman-Nya sendiri. Jika Tuhan berfirman, "Jangan lakukan itu," maka Dia tidak akan pernah mengatakan "ya" lewat suatu perasaan. Saya tak peduli seberapa baik perasaan itu—ketika Anda mendengarkan perasaan Anda, alih-alih Firman Tuhan, Anda sedang berjalan masuk ke dalam perangkap.

Tuhan ingin Anda menjadi kudus lebih dari Dia menginginkan Anda menjadi bahagia. Dia ingin Anda taat pada-Nya. Sejujurnya, Anda tidak akan pernah menjadi bahagia seutuhnya ketika Anda mengabaikan kehendak Tuhan. Bahkan jika Anda demikian, Anda sedang menuju kepada kehancuran. Aturan dan prinsip dalam Alkitab bukan dibuat untuk membuat hidup kita sengsara. Itu diciptakan untuk kebaikan kita sendiri.

Renungkan hal ini:

- Masalah-masalah apa yang mungkin terjadi ketika kita mencoba menyalahkan orang lain?

- Mengapa kehendak Tuhan di mana Dia ingin kita menjadi kudus lebih dari Dia menginginkan kita bahagia, sangatlah penting?

- Kapan perasaan-perasaan Anda mengaburkan penilaian Anda tentang mengambil keputusan penting? Apa konsekuensi yang pernah Anda hadapi karena pilihan Anda tersebut?

Bacaan Alkitab Setahun :
Mazmur 149-150; I Korintus 16
_____________
Orang-orang paling bahagia di dunia ini ialah mereka yang berpegang teguh pada Firman Tuhan dan menaatinya, terlepas dari apa pun yang dikatakan oleh perasaan mereka.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Choose Holiness over Happiness
By Rick Warren

"We are tempted when we are drawn away and trapped by our own evil desires. Then our evil desires conceive and give birth to sin; and sin, when it is full-grown, gives birth to death." James 1:14-15 (GNT)
--------------------
Today we live in an age of irresponsibility, where few people want to admit that their problems are their own fault. We've become a victim culture. I'm speaking generally, but it seems like people never think a problem is their fault; somebody else is always to blame.

We blame others. We blame the government and the media. We blame our parents and our DNA. We blame our schools and the environment—everything but ourselves.

The truth is, we bring most of our problems on ourselves. We just need to accept responsibility and quit blaming others. Every time we blame somebody else, we're not admitting what the real problem is.

If you're facing temptation right now, you're never going to find freedom until you stop fixing the blame and start fixing the problem. Stop blaming other people! Even when other people have hurt you, it's your reaction that's causing the problem.

It's amazing to me that some people even try to blame God for the messes in their lives.

One of the most common excuses I've heard to justify a multitude of sins is, "God wants me to be happy, and this will make me happy."

But God's will never contradicts God's Word. If God says, "Don't do that" in the Bible, he will never tell you "yes" through a feeling. I don't care how good the feeling is—when you listen to your feelings instead of God's Word, you're walking straight into a trap.

God wants you to be holy more than he wants you to be happy. He wants you to obey him. And the truth is, you will never be totally happy when you ignore God's will. In fact, you're heading for destruction when you do that. The rules and principles in the Bible are not there to make life miserable. They're there for our own good.

The happiest people in the world are those who hang on to what God says and follow it, regardless of what their feelings are telling them to do.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar