Kamis, 20 Januari 2022

INTEGRITAS

Pada detik-detik kematiannya, seorang pria bernama Tom Smith, memanggil anak-anaknya dan ia menasehati mereka untuk mengikuti jejak hidupnya sehingga mereka dapat memiliki ketenangan jiwa dalam semua hal yang mereka lakukan.

Putrinya, Sarah, mengatakan, 

"Ayah, saya kecewa Ayah meninggalkan kami tanpa uang sepeser pun di bank. Para ayah lain 'yang Ayah katakan sebagai koruptor dan pencuri dana publik' bisa mewariskan rumah dan properti untuk anak-anak mereka; kita bahkan tinggal dalam apartemen sewaan."

"Maaf, saya tidak bisa mengikuti jejak hidup Ayah. Pergilah Ayah, biarkan kami mencari jalan hidup sendiri."

Beberapa saat kemudian, ayah mereka menutup mata untuk selama-lamanya. 

Tiga tahun kemudian, Sarah pergi untuk wawancara pekerjaan di sebuah perusahaan multinasional. Saat wawancara Ketua panitia bertanya: 

"Saudara ini punya nama Smith yang mana?"

Sarah menjawab: 

"Saya Sarah Smith. Ayah saya adalah Thomas Moore Smith, dulu dia di Institute of Administrator dan beliau sudah meninggal."

Ketua Panitia memotong, 

"Ya Tuhan, Anda ini putrinya Tom Smith?"

Dia berbalik bicara kepada anggota-anggota lain dan berkata, 

"Pak Smith ini adalah salah satu yang menandatangani formulir keanggotaan saya di Institut Administrator dan rekomendasinya itu membuat saya diterima bekerja di posisi saya sekarang ini. Dia melakukan semua ini dengan gratis. Saya bahkan tidak tahu alamatnya, dan dia tidak pernah tahu saya. Dia hanya melakukannya untuk keprofesionalan saja."

Dia lalu berbalik ke Sarah, 

"Saya tidak punya pertanyaan lagi untuk Anda, Anda sudah mendapatkan pekerjaan ini. Silahkan datang besok, semua surat penugasan Anda akan saya siapkan hari ini!"

Setelah bertahun-tahun bekerja, Sarah Smith menjadi Corporate Affairs Manager perusahaan dengan dua mobil dan drivernya. Apartment dua lantai disediakan sebagai kantornya, dan gaji besar di luar tunjangan dan biaya-biaya lainnya.

Setelah beberapa tahun bekerja di perusahaan, Pimpinan perusahaan datang dari Amerika mengumumkan niatnya untuk mengundurkan diri dan mencari  penggantinya. Orang dengan Kepribadian dan integritas yang tinggi adalah yang dicari. Lagi-lagi para konsultan perusahaan menominasikan Sarah Smith.

Dalam sebuah wawancara, Sarah Smith ditanya rahasia kesuksesannya. Dengan air mata berlinang, dia menjawab, 

"Ayah telah membuka jalan bagiku. HANYA setelah ia meninggal, aku baru sadar bahwa dia secara finansial miskin tapi ia luar biasa kaya akan integritas, disiplin dan kejujuran."

Dia ditanya lagi, 

"Mengapa Anda menangis? Kan Anda sekarang bukan lagi sebagai seorang anak yang merindukan ayahnya yang sudah pergi dalam waktu yang lama?"

Dia menjawab, 

"Pada saat kematiannya, aku menghina ayah karena menjadi orang yang jujur dan berintegritas tinggi. Aku berharap dia akan memaafkanku dalam kuburnya sekarang. Aku sebenarnya tidak akan bisa sesukses ini. Ayah yang telah melakukannya untukku. Dan aku tinggal berjalan meraih suksesku."

Akhirnya dia ditanya, "Apakah Anda akan mengikuti jejak kaki ayah Anda seperti yang ia dahulu minta?"

Dan Sarah menjawab dengan sederhana, 

"Aku sekarang mengagumi Ayah, Aku memiliki foto besar yang tergantung di ruang tamu dan di pintu masuk rumahku. Dia layak memperoleh apa pun yang saya miliki, setelah Tuhan Yesus."

Apakah Kita seperti Tom Smith? Ia membayar mahal untuk membangun sebuah nama baik. Buahnya tidak datang dengan cepat tetapi akan datang walaupun mungkin diperlukan waktu yang lama. Tapi buah itu akan bertahan lebih lama lagi.

Integritas, disiplin, kontrol diri, malu untuk berbuat jahat dan takut akan akibatnya membuat manusia jadi kaya, bukan dalam bentuk rekening bank yang gemuk. 

Mari kita tinggalkan warisan yang baik untuk anak cucu kita kelak! 

"Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;" (Mazmur 37:25 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar