11 Juni 2025
Bacaan Hari ini:
Mazmur 23: 5 "Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah."
------------------
Peradaban kita sedang kehilangan kesopanannya. Dunia ini semakin kasar!
Internet ikut berperan dalam hal ini karena memungkinan orang untuk bersembunyi di balik layar dan bebas mengatakan hal-hal yang mungkin tak akan pernah berani mereka katakan kepada orang lain secara langsung. Orang-orang yang melakukan ini memperlihatkan betapa kecilnya hati mereka. Orang-orang hebat membuat orang lain merasa hebat, tetapi orang-orang kecil menjatuhkan orang lain. Orang yang senang menjatuhkan orang lain punya simpul kecil di hati mereka, dan mereka mengolok-olok orang lain karena mereka pikir itu akan membuat mereka merasa lebih baik.
Bagaimana Anda menghadapi orang yang kasar? Jangan melawan mereka. Biarkan Tuhan yang mengambil alih. Biarkan Tuhan menjadi pembela Anda.
Raja Daud amat ahli dalam hal ini. Dia tahu bagaimana rasanya diserang secara emosional, verbal, dan fisik. Sebagai seorang pemuda, ia telah diurapi oleh Samuel untuk menjadi raja Israel berikutnya, namun ia lari dari pengejaran Raja Saul, yang ingin membunuhnya, selama dua tahun. Dia bersembunyi di gua sambil terus-menerus dikritik tanpa ia ketahui.
Namun, Daud tidak pernah mengatakan hal buruk tentang raja Saul. Dia tidak pernah membalasnya karena Allah sedang mempersiapkan dia untuk menjadi raja yang terpilih.
Daud berkata dalam Mazmur 23: 5, "Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah."
Daud menyatakan kebaikan Allah atas dirinya. Allah mengurapi kepalanya dengan minyak, seolah Dia berkata kepada dunia, "Inilah sahabatku! Mundurlah! Dia akan menjadi pemimpin berikutnya." Piala Daud meluap-luap, yang artinya Allah terus memberkatinya dan memberkatinya, bahkan ketika orang lain menyerangnya.
Apakah itu terdengar sepertinya Daud sedang stres? Tidak! Daud tak harus menggunakan seluruh tenaganya untuk membela dirinya sebab ia memercayakan Tuhan menjadi pembela-Nya.
Dibutuhkan banyak iman dan kerendahan hati untuk beristirahat dan memercayai Tuhan ketika Anda diserang ketika Anda disalahpahami, ketika desas-desus menyebar tentang Anda, dan ketika orang-orang mengatakan hal-hal yang tak benar tentang Anda. Ketika itu terjadi, semua yang ada dalam diri Anda ingin bangkit dan melawan.
Yesus terus-menerus diserang, tetapi Ia tak pernah membalas, bahkan sampai perjalanan-Nya ke kayu salib. Dia tetap diam di depan para penuduhnya, sebab Dia telah mempercayakan diri-Nya pada perawatan Bapa.
"Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia" (1 Petrus 4:19).
Renungkan hal ini:
- Kapan Anda mencoba melawan atau membela diri saat diserang? Apa hasilnya?
- Kapan Anda tetap diam saat diserang dan membiarkan Tuhan menjadi pembela Anda? Apa bedanya dengan ketika Anda mencoba membela diri?
- Kesulitan apa yang Anda alami hari ini yang perlu Anda percayakan kepada penjagaan Tuhan?
Bacaan Alkitab Setahun :
2 Tawarikh 34-36; Yohanes 19:1-22
____________
Anda paling serupa dengan Kristus ketika Anda tetap diam saat diserang.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Trust God to Defend You
By Rick Warren
"You prepare a table before me in the presence of my enemies. You anoint my head with oil; my cup overflows." Psalm 23:5 (NIV)
------------------
Our civilization is losing its civility. The world is getting ruder!
The internet plays a part in this because it allows people to hide behind screens and say things online that they would never say to others face-to-face. People who do this reveal the smallness of their hearts. Great people make people feel great, but small people put others down—thinking it'll make themselves feel better.
How do you handle rude people? You don't. You let God handle them. You let God be your defender.
King David was a pro at this. He knew what it meant to be attacked emotionally, verbally, and physically. As a young man, he was anointed by Samuel to be the next king of Israel, but David spent two years being chased by and running from his predecessor, King Saul, who wanted to kill him. He hid in caves while being criticized constantly behind his back.
Yet David never said a bad word against the king or retaliated. God was preparing David to be a king after his own heart.
David says in Psalm 23:5, "You prepare a table before me in the presence of my enemies. You anoint my head with oil; my cup overflows" (NIV).
David recognized God's goodness to him. When God anointed his head with oil, it was like God was saying to the world, "This is my guy! Back off! He is going to be the next leader." David's cup overflowed, which meant God kept blessing him and blessing him, even when others attacked him.
Does it sound like David was stressed out? No! He didn't have to use up all his energy defending himself because he trusted God to be his defender.
It takes a lot of faith and humility to rest and trust God when you're under attack, when you're misunderstood, when rumors are spreading about you, or when people are saying untrue things about you, online or in person. When that happens, everything in you wants to rise up and do something about it.
But you are most like Christ when you remain silent under attack. Jesus was constantly attacked, yet he never retaliated, even on his way to the cross. He remained silent before his accusers because he had entrusted himself to the care of the Father.
"If you are suffering in a manner that pleases God, keep on doing what is right, and trust your lives to the God who created you, for he will never fail you" (1 Peter 4:19 NLT).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar