Kamis, 19 Juni 2025

Emosi Anda Memiliki Tujuan

20 Juni 2025

Bacaan Hari ini:
Markus 12:29-30 "Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu."
------------------
Yesus berfirman dalam Markus 12:29-30, "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu."

Bisakah Anda merasakan emosi dalam kata-kata Yesus ini? Ia mengatakan bahwa Ia tidak ingin Anda hanya mengasihi-Nya. Ia ingin Anda mengasihi-Nya secara emosional—dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi, dan segenap kekuatan Anda. Tuhan menginginkan lebih dari sekadar pengetahuan di kepala Anda tentang Dia. Dia menginginkan hubungan emosional dengan Anda.

Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda pahami tentang emosi:

Tuhan memiliki emosi. Tuhan itu berperasaan. Ia merasakan sukacita, kesedihan dan rasa sakit. Begitu pula merasakan kebencian terhadap dosa. Satu-satunya alasan Anda memiliki emosi ialah karena Anda diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Jika Allah bukan Tuhan yang punya perasaan, maka Anda tidak akan memiliki perasaan apa pun.

Kemampuan Anda untuk merasa ialah anugerah dari Tuhan. Emosi menjadikan Anda manusia. Kemampuan emosional Anda memungkinkan Anda untuk mengasihi dan merasakan kasih. Emosi Anda membantu Anda untuk setia, taat, baik hati, dan murah hati. Emosi Anda membantu Anda untuk mengalami semua perasaan yang melekat pada hal-hal baik dalam hidup Anda. Emosi Anda mungkin tidak selalu terlihat seperti sebuah anugerah, tetapi emosi negatif sekalipun ada tujuan dan fungsinya dalam hidup Anda.

Ada dua pandangan emosi ekstrem yang harus dihindari. Emosionalisme adalah pandangan ekstrem yang mengatakan bahwa satu-satunya hal yang penting dalam hidup ialah apa yang Anda rasakan—bukan apa yang Anda pikirkan atau apa yang benar atau yang salah. Segala sesuatu dalam kehidupan didasarkan pada perasaan-perasaan Anda. Perasaan mengendalikan hidup Anda.

Di sisi lain, pandangan emosi ekstrem lainnya adalah Stoikisme. Stoikisme punya konsep bahwa perasaan itu tidak penting sama sekali. Satu-satunya hal yang penting adalah pengendalian diri dan rasionalitas.

Ada banyak pandangan berbeda terhadap emosi. Sebagian orang telah memutuskan bahwa perasaan tidaklah terlalu penting. Mereka meremehkan emosi—tetapi itu salah.

Alkitab mengatakan hal ini tentang Allah: "Engkau, yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil" (Mazmur 7:9). Dia benar-benar peduli dengan apa yang Anda pikirkan dan rasakan!

Renungkan hal ini:

- Apakah Anda lebih sering menyembah Tuhan dengan kepala daripada hati? Bagaimana bisa?

- Apakah Anda seseorang yang "meledak-ledak" atau "memendam" emosi Anda? Bagaimana dampaknya terhadap hidup Anda?

- Apakah Anda merasa mudah atau sulit untuk melibatkan emosi Anda ke dalam hubungan Anda dengan Tuhan? Mengapa?

Bacaan Alkitab Setahun :
Nehemia 12-13; Kisah Para Rasul 4:23-37
____________
Tuhan memberikan Anda emosi untuk satu alasan. Dia ingin Anda menyembah-Nya secara emosional—dengan segenap hati dan segenap pikiran Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Your Emotions Serve a Purpose
By Rick Warren

"The most important commandment is this . . . 'You must love the Lord your God with all your heart, all your soul, all your mind, and all your strength." (Mark 12:29-30 (NLT)
-----------------
Jesus says in Mark 12:29-30, "The most important commandment is this . . . 'You must love the Lord your God with all your heart, all your soul, all your mind, and all your strength" (NLT).

Do you hear the emotion in the words of Jesus? He's saying he doesn't want you to just kind of love him. He wants you to love him passionately—with all your heart, all your soul, all your mind, and all your strength. God wants more than your head knowledge. He wants an emotional relationship with you.

There are some things you need to understand about emotions.

First, God has emotions. God is an emotional God. He feels joy, grief, pain, and hatred toward sin. He gets frustrated with people. The only reason you have emotions is because you're made in God's image. If God wasn't an emotional God, you wouldn't have any emotions.

Second, your ability to feel is a gift from God. Emotions are what make you human. It is your emotional ability that allows you to love and create and to be faithful, loyal, kind, and generous—to experience all the emotions that are attached to the good things in life. Your emotions may not always seem like a gift, but even the negative ones have a purpose in your life.

Third, there are two extremes to avoid. Emotionalism is the extreme of saying the only thing that matters in life is how you feel—not what you think or what's right or wrong. Everything in life is based on your emotions. Emotions control your life.

On the other hand, stoicism says feelings aren't important at all, and the only things that matter are your intellect and your will.

There are many differing approaches to emotions. Some people have decided that it doesn't really matter how you feel. They downplay emotions—but that's not right.

The Bible says this about God: "You look deep within the mind and heart, O righteous God" (Psalm 7:9 NLT). He really cares about what you think and feel!

God gave you your emotions for a reason, and he wants you to worship him emotionally—with all your heart and all your mind.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar