Rabu, 16 November 2022

SP TERLALU PEDE.

Kalau orasi dia kelas Wahid. Tapi apalah arti sampai mengorbankan tenggorokan serak kalau yg diteriakkan cuma bualan.

Sejak membentuk partai kita tau dia mau apa. Jargon Restorasi yg akhirnya bau tai sempat menjebak Jokowi dan partainya masuk koalisi.

Tapi apa kata para pengamat, politisi itu bukan pemimpin. Dia hanya memikirkan dirinya dan kepentingannya. Walau tidak semua, tapi kebanyakan begitu.

SP berhasil pada 5 tahun masuk gerbong Jokowi sekaligus dia membesarkan partainya yg bisa menyalip PD. Luar biasa Magnit Jokowi. 

2019 Jokowi membesarkan PDIP dan partai koalisi.

Apa yg kita lihat skrg adalah ujud SP yg aslinya. Karena akan sulit merubah watak rubah menjadi lebah.

Sejak dia bertemu Jokowi di istana dan raut wajah muram Jokowi. Kita bisa menebak ada pembicaraan yg tidak menggembirakan. 

Puncaknya kita tau Pen capresnya mendudukkan BAB pada urutan 1. Yg membuat kita bisa menilai bhw dia juga hantu.

Padahal dia harusnya tidak dungu, manusia yg dicapreskan itu adalah musuh Jokowi no. 1. Karena dia telah merusak Jakarta dan merampok hak rakyat dgn menghamburkan apbd dgn pede.

Kejadian berikutnya saat ultah Golkar dimana masukan Jokowi ttg pencapresan agak tidak sembrono. Masukan itu adalah utk Golkar karena Golkar adalah pemangku hajat. SP adalah bagian dari undangan. 

Dalam moment itu sejak awal Jokowi sudah pasang jarak, saat mau dipeluk SP gesturnya menolak dan JK disampingnya tertunduk. Puncaknya saat SP pulang duluan sebelum acara selesai.

Mutung ni ye..tersungging ni ye, tersindir ni bang..

Keesokan harinya dia berkoar di media. Bahwa partainya mecapreskan BAB tidak sembrono. Lha yg nanya siapa. Hal layak kan cuma menilai bhw sebuah partai besar dgn jargon besar menggelegar kok jebule cuma kelas rumput teki. Gak iso mbedakno coklat Karo tai.

Dia mulai shock saat suara partainya menurun, dan makin tertekan saat ulang tahun partainya Jokowi tidak mengucapkan selamat. Dalam pidatonya dia memuji Jokowi dan merasakan Jokowi masih sahabat. Ada orang lain yg berusaha menjauhkan Jokowi darinya.

Lu kepedean bang, Jokowi itu orang Jawa. Liat alisnya saja kita tau dia bergerak kemana. Beliau gak perlu pakai jambang dan jenggot kayak jengglot.

Udah dikasi tau sejak awal yg mau lu pegang itu tai kering ditengah jalan habis kena panas, atasnya garing kayak coklat. Tapi kan tetap tai.

Lu gak percaya bang, lu remas pula. Dan saat barang tu di remas keluar dari selah jari. Dan lu cium, baru lu sadar itu tai. Dan lu bergumam, KAN, MEMANG TAI.

Terlambat bang, mencuci tangan bekas meremas tai itu meninggalkan aroma bau tak sedap dan itu mengotori hidung rakyat Indonesia yg berpikir benar, bukan kelas pikiran kalian bang, bukan, karena kami bukan kalian. 

Kalian sudah menjadi orang asing Dimata kami. Kalian berbahaya.

Jadi bersiap saja karena kalian mulai menuai dari nawaitu yg tidak benar. 

Sangat berat menerima kalian sebagai sahabat, karena kelas kalian adalah pengkhianat.

PENGKHIANAT TIDAK AKAN BISA TOBAT SAMPAI KIAMAT.

TIDAK ADA TAI RASA COKLAT !!

Biakto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar