Senin, 30 Juni 2025

Cara Berinvestasi untuk Kekekalan Surga

01 Juli 2025

Bacaan Hari ini:
1 Timotius 6:18-19 "Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya."
---------------------
Alkitab mengatakan dalam 1 Timotius 6:18-19, "Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya."

Anda akan selamanya menikmati apa yang Anda investasikan di surga. Setiap kali Anda menggunakan uang Anda untuk kebaikan, Anda sedang berinvestasi di surga.

Jadi, apa cara terbaik untuk melakukannya? Penasihat keuangan mana pun akan memberi tahu Anda untuk tidak menginvestaikan semua uang Anda untuk satu hal. Sebaliknya, bagi uang Anda ke dalam pos-pos dana yang berbeda agar keuangan Anda seimbang.

Tahukah Anda bahwa Tuhan telah memberikan Anda "dana" lain yang bisa Anda investasikan untuk kekekalan surga. Ketiga dana ini sudah terjamin punya rekam jejak yang baik, dilindungi, dan bebas risiko. Selain itu, dana ini menghasilkan keuntungan yang sangat besar.

1. Dana Pertumbuhan. Ini adalah setiap kali Anda menggunakan uang Anda untuk sesuatu yang akan mengembangkan karakter Anda. Amsal 10:16 mengatakan, "Upah pekerjaan orang benar membawa kepada kehidupan, penghasilan orang fasik membawa kepada dosa." Jadi, bagaimana caranya meningkatkan kehidupan Anda dengan uang Anda? Gunakanlah untuk pertumbuhan spiritual, intelektual, dan emosional Anda.

2. Reksadana. Ini adalah setiap kali Anda menggunakan uang Anda untuk mendorong persekutuan dan untuk membangun relasi dengan orang percaya lainnya. Roma 12:13 mengatakan, "Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan!"

Mengapa Allah ingin Anda menggunakan sebagian dari uang Anda untuk menunjukkan kasih kepada orang percaya lainnya? Ada tiga alasan. Pertama, itu membuktikan bahwa Anda adalah keluarga Allah. Kedua, itu menciptakan persatuan. Dan, ketiga, itu adalah kesaksian bagi orang-orang tak percaya.

3. Dana Pelayanan. Ini adalah ketika Anda berinvestasi dalam kekekalan surga, menggunakan uang Anda untuk melayani orang lain. Allah ingin Anda memberikan sebagian dari uang Anda dan menggunakannya untuk membantu mereka yang membutuhkan.

Amsal 11:24 mengatakan, "Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan." Singkat kata, semakin Anda membantu orang lain, semakin Tuhan memberkati Anda. Mengapa? Sebab Allah senang memberi. Dia murah hati, dan Dia ingin Anda menjadi serupa seperti Dia.

Dan seiring berjalannya waktu, Anda akan mendapati diri Anda menjadi semakin seperti Tuhan, ketika Anda berinvestasi untuk karakter Anda, orang percaya lainnya, dan orang-orang yang membutuhkan.

Renungkan hal ini:

- Apakah Anda pernah menghabiskan uang untuk hal-hal yang pada akhirnya merusak karakter Anda? Ke mana seharusnya Anda menggunakan uang itu untuk membangun karakter Anda?

- Mengapa penting untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa Anda adalah bagian dari keluarga Allah dengan peduli dengan orang percaya lainnya?

- Apa motivasi Anda untuk bermurah hati? Bagaimana motivasi Anda itu memengaruhi kemurahan hati Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 17-19; Kisah Para Rasul 10:1-23
______________
Ketika Anda menggunakan uang Anda untuk mengembangkan kemampuan Anda dan untuk menjadi dewasa, Anda sedang berinvestasi dalam kekekalan surga.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
How to invest for eternal heaven

July 1, 2025

Today's reading:
1 Timothy 6: 18-19 "warn that they do good, becoming rich in virtue, likes to give and share and thus gather a wealth as a good basis for themselves in the future to achieve the true life."
-------------------
The Bible says in 1 Timothy 6: 18-19, "warn that they do good, becoming rich in virtue, likes to give and share and thus gather a wealth as a good basis for themselves in the future to achieve the true life."

You will forever enjoy what you invest in heaven. Every time you use your money for good, you are investing in heaven.

So, what is the best way to do it? Any financial advisor will tell you not to invest all your money for one thing. Conversely, for your money into different funds so that your finances are balanced.

Did you know that God has given you other "funds" that you can invest in the eternity of heaven. These three funds are guaranteed to have a good track record, protected, and risk free. In addition, this fund produces very large profits.

1. Growth Fund. This is every time you use your money for something that will develop your character. Proverbs 10:16 said, "The wages of the righteous work leads to life, the income of the wicked brings to sin." So, how to improve your life with your money? Use your spiritual, intellectual, and emotional growth.

2. Mutual funds. This is every time you use your money to encourage fellowship and to build relationships with other believers. Romans 12:13 said, "Help in the shortcomings of the saints and try to always give a ride!Why does God want you to use some of your money to show love to other believers? There are three reasons. First, it proves that you are the family of God. Second, it creates unity. And, third, it is a testimony for people in disbelief.

3. Service Funds. This is when you invest in the eternity of heaven, using your money to serve others. God wants you to give some of your money and use it to help those in need.

Proverbs 11:24 says, "Some are spreading wealth, but getting richer, some are saving extraordinary, but always lacking." In short, the more you help others, the more God blesses you. Why? Because God likes to give. He is generous, and he wants you to be the same as him.

And over time, you will find yourself increasingly like God, when you invest in your character, other believers, and people in need.

Contemplate this:

- Have you ever spent money on things that ultimately ruin your character? Where should you use the money to build your character?

- Why is it important to show others that you are part of God's family by caring for other believers?

- What is your motivation to be generous? How does your motivation affect your generosity?

Bible reading a year:
Job 17-19; Acts 10: 1-23
______________
When you use your money to develop your abilities and to be an adult, you are investing in the eternity of heaven.

(Translated from Daily Devotional by Rick Warren)

Minggu, 29 Juni 2025

Gunakan Uang Anda untuk Berinvestasi dalam Karakter Anda

30 Juni 2025

Bacaan Hari ini:
2 Petrus 3:18 "Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya."
---------------
Tuhan ingin Anda tumbuh secara spiritual dan menjadi semakin seperti Yesus Kristus. Bagaimana cara melakukannya? Dengan menggunakan sebagian uang Anda dan menginvestasikannya ke dalam diri Anda dan pertumbuhan pribadi Anda.

Alkitab mengatakan dalam 2 Petrus 3:18, "Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya."
Anda bertumbuh dalam kekuatan iman dengan menggunakan uang Anda untuk mengembangkan keahlian Anda dan mengedukasi diri Anda sendiri untuk menjadi seorang pemimpin yang lebih baik, pembicara yang lebih baik, pemain yang lebih baik, atau sesimpel menjadi orang yang lebih baik.

Saya benci memberi tahu Anda hal ini, tapi Anda tidak akan membawa serta mobil Anda ke surga. Anda tidak akan membawa serta kondominium atau sofa Anda atau pakaian Anda atau porselen mahal Anda ke surga.

Anda akan membawa serta karakter Anda. Menghabiskan uang untuk sebuah kenyamanan memang begitu menggoda, tetapi Tuhan ingin Anda menggunakan uang Anda untuk berinvestasi dalam sesuatu yang akan Anda bawa ke surga: karakter Anda.

Itu artinya kapan pun Anda menggunakan uang Anda untuk membeli buku-buku Kristiani yang membantu pertumbuhan iman Anda, sesungguhnya Anda sudah berinvestasi ke dalam apa yang saya sebut "Dana Pertumbuhan" Tuhan. Setiap kali Anda menggunakan sebagian uang Anda untuk biaya retret atau konferensi gerejawi yang membantu Anda meningkatkan kehidupan iman Anda, sesungguhnya Anda telah berinvestasi ke dalam Dana Pertumbuhan ini. Setiap kali Anda menghabiskan uang Anda untuk mengikuti kelas yang membantu Anda semakin menjadi orang yang Tuhan kehendaki, Tuhan sedang tersenyum dan berkata Anda telah menggunakan uang Anda dengan baik.

Saya tidak akan pernah lupa ketika saya membeli Alkitab pertama saya. Pada saat itu saya masih remaja, dan saya berkata pada diri saya sendiri, "Ini adalah buku yang paling penting buat saya, jadi saya akan membeli yang terbaik yang ada di pasaran." Kemudian saya melakukan riset kecil-kecilan dan menemukan satu versi Alkitab yang saya suka, namanya Thompson Chain Reference Bible. Lalu pikir saya, "Saya mau yang jilidannya tahan lama. Jadi saya harus membeli yang sampulnya terbuat dari kulit yang terbaik." Saya pun menemukan Alkitab itu, harganya 60 dolar–dua bulan uang saku saya. Saya rela tidak jajan dan nonton ke bioskop, dan hal-hal yang saya sukai lainnya, tapi saya punya sebuah Alkitab yang sangat keren yang saya tahu bisa saya gunakan seumur hidup saya.

Saya masih memiliki Alkitab itu sampai sekarang. Itu adalah harta saya yang paling berharga karena saya sudah membukanya berkali-kali dan menggarisbawahi dan menandai semua bagian.

Alkitab mengatakan, "Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat" (Yesaya 55: 2). Memang Anda bisa membelanjakan uang Anda untuk hobi Anda atau barang-barang kesukaan Anda, tetapi pilihlah untuk membelanjakan uang Anda untuk makanan jiwa Anda yang akan membantu Anda tumbuh secara rohani.

Renungkan hal ini:

- Bagaimana selama ini masyarakat kita berusaha meyakinkan kita bahwa kenyamanan lebih penting dibanding karakter kita?

- Mengapa "makanan rohani" lebih memuaskan ketimbang "makanan sampah"?

- Apa barang-barang yang membuat Anda nyaman yang rela Anda lepaskan sehingga Anda memiliki lebih banyak uang untuk berinvestasi ke dalam karakter Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 14-16; Kisah Para Rasul 9:22-43
---------------
Investasikan berkat yang Tuhan titipkan untuk hal yang kekal dalam hidup Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
Use your money to invest in your character

June 30, 2025

Today's reading:
2 Peter 3:18 "But it grows in grace and in the introduction of our Lord and Savior, Jesus Christ. For Him Glory, Now and forever."
--------------
God wants you to grow spiritually and become more like Jesus Christ. How to do it? By using some of your money and investing it into yourself and your personal growth.

The Bible says in 2 Peter 3:18, "but grow in grace and in the recognition of our Lord and Savior, Jesus Christ. For Him Glory, Now and Never All."
You grow in the power of faith by using your money to develop your expertise and educate yourself to become a better leader, a better speaker, a better player, or as simple as being a better person.

I hate telling you this, but you won't take your car to heaven. You will not bring your condominium or your sofa or your clothes or your expensive porcelain to heaven.

You will bring your character along. Spending money for a comfort is so tempting, but God wants you to use your money to invest in something you will bring to heaven: Your character.

That means whenever you use your money to buy Christian books that help the growth of your faith, in fact you have invested in what I call the "Growth Fund" of God. Every time you use some of your money for the cost of a retreat or ecclesiastical conference that helps you improve the life of your faith, in fact you have invested in this growth fund. Every time you spend your money to take a class that helps you become more people that God wantsGod is smiling and saying you have used your money well.

I will never forget when I bought my first Bible. At that time I was a teenager, and I said to myself, "This is the most important book for me, so I will buy the best on the market." Then I did a small research and found a Bible version that I like, the name is Thompson Chain Reference Bible. Then I thought, "I want a long -lasting volume. So I have to buy the cover of the best leather." I also found the Bible, the price of 60 dollars - two months of my allowance. I am willing not to snack and watch the cinema, and other things I like, but I have a very cool Bible that I know I can use for the rest of my life.

I still have the Bible until now. It was my most valuable treasure because I had opened it many times and underlined and marked all parts.

The Bible says, "Why do you spend money on something that is not bread, and your efforts to get a lack of sight? Indeed you can spend your money for your hobbies or your favorite items, but choose to spend your money for your soul food that will help you grow spiritually.

Contemplate this:

- How have our society trying to convince us that comfort is more important than our character?

- Why is "spiritual food" more satisfying than "garbage food"?

- What are the items that make you comfortable that you are willing to release so you have more money to invest in your character?

Bible reading a year:
Job 14-16; Acts 9: 22-43
---------------
Invest the blessings that God leaves for things that are eternal in your life.

(Translated from Daily Devotional by Rick Warren)


Sabtu, 28 Juni 2025

Gunakan Uang Anda untuk Menyokong Keluarga Allah

29 Juni 2025

Bacaan Hari ini:
Roma 12:10 "Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat."
-------------------
Tuhan ingin Anda berinvestasi pada orang lain di dalam keluarga-Nya. Ini yang saya sebut "Reksadana."

Alkitab mengatakan dalam Roma 12:10, "Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat." Bagaimana caranya berinvestasi dalam Reksadana ini? Dengan memakai sebagian uang Anda untuk menyokong persekutuan, membangun hubungan, dan mempraktikkan kasih.

Setiap kali Anda mempersembahkan uang Anda untuk Tuhan, itu mendekatkan Anda kepada-Nya. Setiap kali Anda memberikan uang Anda untuk seseorang, itu mendekatkan Anda kepada orang tersebut. Ketika Anda memberikan uang Anda untuk kelompok kecil Anda, semakin dekat Anda dengan mereka. Setiap kali Anda menulis catatan berisikan ayat-ayat penguatan, Anda sedang berinvestasi dalam Reksadana. Setiap kali Anda menyiapkan atau membelikan makanan dan memberikannya kepada mereka yang sedang sakit, Anda sedang berinvestasi dalam Reksadana.

Setiap kali Anda membuka rumah Anda untuk tempat persekutuan dan menyediakan makanan atau minuman dari kantong Anda sendiri, Anda sedang berinvestasi dalam Reksadana. Setiap kali Anda menjaga anak seseorang yang perlu pergi ke konferensi gereja atau ke retret, Anda sedang berinvestasi dalam Reksadana. Ketika ada orang Kristen yang tengah berkecil hati dan butuh seseorang untuk diajak bicara dan Anda mengajak dia keluar makan siang dan mentraktir mereka, Anda sedang berinvestasi ke dalam Reksadana.

Anda bisa memberi persembahan kepada Tuhan. Dia mengatakan itu akan dikumpulkan di surga. Namun, Anda juga bisa memberikannya kepada orang lain. Tuhan mengatakan bahwa ketika Anda melakukan itu sebagai sebuah tindakan kasih, itu sama seperti menabungkannya di surga. Setiap kali Anda menggunakan dana Anda untuk menunjukkan kasih kepada orang lain untuk keluarga Allah, artinya Anda tengah berinvestasi dalam Reksadana.

Kenapa Anda harus melakukannya? Kenapa Anda harus memberi untuk menyokong persekutuan? Alkitab mengatakan, "Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah. Dan oleh sebab kamu telah tahan uji dalam pelayanan itu, mereka memuliakan Allah karena ketaatan kamu dalam pengakuan akan Injil Kristus dan karena kemurahan hatimu dalam membagikan segala sesuatu dengan mereka dan dengan semua orang," (2 Korintus 9: 12-13).

Renungkan hal ini:

- Bagaimana orang-orang dalam keluarga Allah berinvestasi dalam hidup Anda melalui pemberian mereka selama ini? Apa dampaknya bagi hidup Anda?

- Bagaimana Allah ingin Anda saling menopang orang percaya lainnya, bahkan jika Anda tidak mampu memberikan uang?

- Menurut Anda bagaimana Allah merespons pemberian atau persembahan yang dilakukan tanpa dasar kasih?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 11-13; Kisah Para Rasul 9:1-21
___________
Anda bisa memberi tanpa mengasihi, tetapi Anda tidak bisa mengasihi tanpa memberi.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Use your money to support the family of Allah

29 June 2025

Today's reading:
Romans 12:10 "Let you love each other as a brother and precede each other in saluteing."
-----------------
God wants you to invest in others in His family. This is what I call "mutual funds."

The Bible says in Romans 12:10, "Let you love each other as brothers and precede each other in salute." How do you invest in this mutual fund? By using some of your money to support fellowship, building relationships, and practicing love.

Every time you offer your money to God, it brings you closer to Him. Every time you give your money to someone, it brings you closer to that person. When you give your money to your small group, the closer you are to them. Every time you write a note containing reinforcement verses, you are investing in mutual funds. Every time you prepare or buy food and give it to those who are sick, you are investing in mutual funds.

Every time you open your house for a fellowship place and provide food or drinks from your own pocket, you are investing in mutual funds. Every time you look after someone's child who needs to go to a church conference or to the retreat, you are investing in mutual funds. When there are Christians who are discouraged and need someone to talk to and you invite him to go out for lunch and treat them, you are investing into mutual funds.

You can offer God. He said it would be gathered in heaven. However, you can also give it to others. God says that when you do that as an act of love, it's the same as bending it in heaven .Every time you use your funds to show love to others for God's family, meaning you are invested in mutual funds.

Why do you have to do it? Why do you have to give to support the fellowship? The Bible says, "Because the service of love that contains this gift is not only sufficient for the needs of the saints, but also bestowing thanks to God. And because you have been able to test in that service, they glorify God because of your obedience in the recognition of the Gospel of Christ and because of your generosity in distributing everything with them and with all people," (2 Corinthians 9: 12-13).

Contemplate this:

- How do people in God's family invest in your life through their gifts so far? What is the impact on your life?

- How does God want you to support each other's believers, even if you are unable to give money?

- What do you think God responds to gifts or offerings done without the basis of love?

Bible reading a year:
Job 11-13; Acts 9: 1-21
___________
You can give without loving, but you can't love without giving

.(Translated from Daily Devotional by Rick Warren)


Jumat, 27 Juni 2025

Gunakan Uang Anda untuk Membantu Mengantarkan Orang Lain ke Surga

28 Juni 2025

Bacaan Hari ini:
Lukas 16:9 "Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi."
-----------------
Tidak ada cara yang lebih baik untuk menggunakan uang Anda selain membantu orang lain ke surga.
Yesus berkata, "Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi" (Lukas 16: 9). Ayat ini adalah ayat yang membingungkan banyak orang.

Ayat ini adalah perumpamaan Yesus tentang seorang bendahara yang cerdik yang berusaha bersahabat dengan orang lain agar mereka bisa ia andalkan kelak ketika ia dipecat oleh tuannya. Sama seperti kita, kita perlu menggunakan sebagian uang kita untuk menjalin ikatan dengan sahabat-sahabat yang akan ada selamanya di surga yang akan menyambut kita ketika kita sampai di sana.

Namun, itu bukan berarti Yesus mengatakan bahwa Anda bisa membeli jalan Anda ke surga. Yesus sudah membayar lunas ganti dosa kita di kayu salib. Dia juga tidak mengatakan bahwa Anda bisa membeli keselamatan Anda sebab keselamatan tidak dapat dibeli. Keselamatan merupakan hadiah cuma-cuma, karunia dari Allah.

Maksud Yesus dalam perumpamaan ini ialah agar Anda menggunakan uang Anda untuk membangun persahabatan yang akan terus berlanjut sampai selamanya di surga kekal. Ketika Anda memakai uang Anda untuk membantu orang lain untuk bertemu dengan Yesus, artinya Anda menjalin pertemanan yang abadi dan Anda pun akan mendapatkan upah yang kekal di surga.

Suatu hari kita semua akan mati. Bayangkan ketika Anda tiba di surga, ada seratus orang berdiri di pintu gerbang surga bertepuk tangan, bersorak-sorai menyambut Anda dan berkata, "Selama ini kami menunggumu! Kami di sini karena engkau bersedia menggunakan uangmu untuk memberitakan kami Kabar Baik. Selamanya, kami semua adalah sahabatmu karena kami telah berutang kepadamu. Jika bukan karena pengorbananmu memakai uangmu untuk kami, maka kami tidak akan pernah tahu bagaimana caranya sampai ke surga!

Apakah Anda memakai sebagian uang Anda untuk hal-hal surgawi? Adakah orang yang akan sampai ke surga berkat Anda kemurahan hati Anda?

Ketika Anda membeli Alkitab dan memberikannya kepada seseorang yang tidak memilikinya, maka Anda telah menabung harta di surga. Ketika Anda berkontribusi dalam pewartaan firman ke seluruh dunia, maka Anda telah menabung harta di surga. Ketika Anda membantu pembangunan gereja, maka Anda telah menabung harta di surga. Itu adalah cara penggunaan uang yang terbaik dan yang paling mulia.

Renungkan hal ini:

- Apa saja hal yang Anda belanjakan dengan uang yang tidak memiliki dampak yang kekal?

- Siapa orang-orang yang telah Tuhan tempatkan di dalam hidup Anda yang dapat Anda beritakan Kabar Baik?

- Apa saja cara yang dapat Anda gunakan untuk berinvestasi untuk persahabatan yang kekal?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 8-10; Kisah Para Rasul 8:26-40
___________
Anda tidak bisa membawa serta uang Anda ketika Anda tiada, tetapi Anda dapat menabungkannya dengan cara menginvestasikannya untuk orang lain yang akan mengantarkan mereka ke surga.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
Use Your Money to Get People into Heaven
By Rick Warren

"Use your worldly resources to benefit others and make friends. Then, when your possessions are gone, they will welcome you to an eternal home." Luke 16:9 (NLT)
-----------------
There's no better way to use your money than helping people get to heaven.

Jesus says, "Use your worldly resources to benefit others and make friends. Then, when your possessions are gone, they will welcome you to an eternal home" (Luke 16:9 NLT). It's a verse that many people find confusing.

What Jesus is saying is this: Just like the shrewd manager made friends he could count on later, you should use some of your money to make eternal friends—people who will be in heaven because you gave, and who will welcome you when you arrive.

He's not saying you can buy your way into heaven, because you can't. Jesus has already paid the price on the cross. And he's not saying you can purchase your salvation, because you can't. Salvation is a free gift of grace.

Jesus is telling you to use your money to build friendships that will go on and on for eternity. When you use your money to help others meet Jesus, you make friends for eternity and gain rewards for eternity.

When you get to heaven one day, imagine there are a hundred people standing at the entrance, clapping and cheering and saying, "We've been waiting for you! We're here because you spent some money to tell us the Good News. We're now friends for life—no, for eternity! If it weren't for the way you used your money, we wouldn't have heard about the way to get to heaven."

Are you using your money that way? Is anybody going to be in heaven because of your generosity?

When you buy a Bible and give it to somebody who doesn't have one, you have stored up treasure in heaven. When you support a program that shares the Good News around the world, you have stored up treasure in heaven. When you help build a church, you have stored up treasure in heaven. When you provide monthly support for a missionary, you have stored up treasure in heaven. It's the highest and best use of your money.

You can't take it with you, but you can send it on ahead by investing your resources in people who are going to heaven.


OPERASI AM KALAVI

Warga negara Israel yang terhormat,
Dalam 12 hari Operasi 'Am Kalavi', kami meraih kemenangan bersejarah, dan kemenangan ini akan bertahan selama beberapa generasi.

Kami telah menyingkirkan dua ancaman eksistensial langsung dari kami: ancaman pemusnahan oleh bom nuklir, dan ancaman pemusnahan oleh 20.000 rudal balistik. 
Jika kami tidak bertindak sekarang, Negara Israel akan segera menghadapi ancaman pemusnahan.

Tapi itu tidak terjadi.
Karena pada saat yang menentukan, kami bangkit seperti singa, kami berdiri seperti singa, dan auman kami mengguncang Teheran dan bergema di seluruh dunia.

Dalam sumber kami dikatakan: "Anda akan berperang dengan licik."
Pukulan pembuka yang mengejutkan dari 'Am Kalavi' akan dicatat dalam catatan sejarah perang Israel, dan akan dipelajari oleh semua angkatan bersenjata di dunia. 
Dalam satu pukulan, satu pukulan, kita melenyapkan komando senior Iran, termasuk tiga kepala staf dan banyak pejabat senior lainnya. 
Dan pada saat-saat itu, kita juga melenyapkan ilmuwan nuklir terkemuka Iran - mereka yang memiliki pengetahuan, mereka yang memimpin program nuklir, mereka yang berusaha membawa kehancuran dan kematian bagi kita.

Kami menghancurkan fasilitas pengayaan utama di Natanz, fasilitas konversi uranium di Isfahan, dan fasilitas air berat di Arak. 
Sahabat kami, Presiden Trump, telah mendukung kami dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. 
Di bawah arahannya, militer Amerika Serikat menghancurkan situs pengayaan di bumi dalam di Fordow.

Kami menyerang puluhan fasilitas lain dari program nuklir Iran, termasuk laboratorium dan pabrik sentrifus. Anda mungkin ingat tujuh tahun lalu, bagaimana dalam operasi brilian oleh Mossad kami membawa inti arsip nuklir rahasia Iran ke negara itu. 
Kami kemudian mengungkap program nuklir Iran untuk menghancurkan Negara Israel kepada Presiden Trump, kepada seluruh dunia, kepada Anda, warga Israel.
Nah, hari ini, dalam operasi ini, kami telah menyelesaikan tugas, dan kami telah mencapai seluruh arsip. 
Dan arsip ini berisi semua pengetahuan Iran untuk membuat bom atom. 
Kami juga melakukannya.

Selama puluhan tahun saya telah berjanji kepada Anda bahwa Iran tidak akan memiliki senjata nuklir. 
Memang, dengan semua tindakan cepat yang telah diambil oleh para pejuang kita, kita telah menghentikan proyek nuklir Iran. 
Dan jika ada orang di Iran yang mencoba menghidupkan kembali proyek ini - kami akan bertindak dengan tekad yang sama, dengan kekuatan yang sama, untuk menggagalkan upaya semacam itu. 
Saya ulangi: Iran tidak akan memiliki senjata nuklir.

Dengan kekuatan yang sama, dengan tekad yang sama, kami menghancurkan industri pembuatan rudal Iran. 
Kami menghancurkan puluhan pabrik pembuatan rudal. 
Kami merusak persediaan rudal secara parah. 
Kami menghancurkan sebagian besar peluncur. 
Dalam banyak kasus, kami menghancurkannya beberapa menit sebelum mereka meluncurkan rudal mematikan ke Israel. 
Niat jahat Iran - untuk mengancam keberadaan Israel dalam beberapa tahun dengan puluhan ribu rudal balistik - ancaman ini juga telah disingkirkan.

Mengenai rezim Iran, kami telah memberikan pukulan telak kepada rezim jahat itu. 
Kami telah melenyapkan banyak pejabat senior, kami telah menghancurkan markas besar, kami telah menyerang pangkalan Garda Revolusi, kami telah menyerang pangkalan Basij, kami telah merusak simbol-simbol rezim itu. 
Dan pagi ini, beberapa jam sebelum gencatan senjata, kami telah memberikan pukulan telak kepada rezim ayatollah itu sejak dimulainya perang, pukulan telak dalam sejarahnya. 
Kami telah melenyapkan ratusan anggota rezim itu dalam sebuah serangan telak, yang paling telak yang pernah dialami Teheran dalam lima puluh tahun terakhir.

Warga negara Israel,
Saya berterima kasih kepada Anda, sahabat saya, Presiden Trump, dan Amerika Serikat, atas peran mereka dalam membela Israel dan menghilangkan ancaman nuklir Iran. 
Amerika Serikat yang bergabung dalam kampanye ini, tidak hanya di sisi pertahanan, tetapi juga di sisi serangan - ini adalah peristiwa bersejarah. 
Ini belum pernah terjadi sebelumnya. 
Ini adalah hasil dari upaya diplomatik yang saya pimpin bersama dengan Menteri Dermer di hadapan Presiden Trump dan timnya. 
Dan saya harus memberi tahu Anda, Israel tidak pernah memiliki sahabat yang lebih baik daripada Presiden Trump di Gedung Putih, dan saya sangat berterima kasih kepadanya atas kerja sama kita. 
Ini memiliki implikasi yang sangat besar bagi keamanan nasional Israel, bagi keamanan Anda masing-masing, dan anak-anak Anda, dan cucu-cucu Anda, dan bagi seluruh Timur Tengah.

Warga negara Israel,
Pada tanggal 7 Oktober, kita berada di jurang yang dalam. 
Kita mengalami bencana paling mengerikan dalam sejarah negara ini. 
Namun, berkat kekuatan gabungan pemerintah, pasukan keamanan, dan Anda - rakyat, kita mampu bangkit dan melawan balik dengan gagah berani. 
Dua puluh bulan kemudian, kita menguasai langit Iran dan menuntut harga yang belum pernah terjadi sebelumnya, harga yang tidak pernah dibayangkan akan dibayarkannya.

Namun, terlepas dari pencapaian gemilang kami, kami tidak terbuai oleh gelombang euforia. 
Kami tidak merasa puas diri, kami tidak berpuas diri, justru sebaliknya. 
Kami tidak berniat untuk melepas pedal gas. 
Kami harus menyelesaikan kampanye melawan poros Iran, mengalahkan Hamas, dan membebaskan semua sandera kami - baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.

Kepada keluarga korban penculikan, saya sampaikan:
Kami tidak berhenti sejenak, bahkan tidak untuk sesaat, termasuk selama perang, upaya kami untuk membawa pulang semua tawanan kami. 
Sekali lagi - baik yang hidup maupun yang mati. 
Dan kami tidak akan menyerah dari misi suci ini sampai selesai.

Dan kepada keluarga yang ditinggalkan, saya sampaikan: Orang-orang yang kalian cintai, para pahlawan kita, tidak gugur dengan sia-sia. 
Karena keberanian dan pengorbanan merekalah yang memungkinkan kita untuk menghancurkan poros Iran. 
Tanpa pencapaian besar di Gaza, Lebanon, Suriah, dan melawan terorisme di Yudea dan Samaria, kita tidak akan mampu mencapai Teheran.

Dengan penghapusan poros jahat Iran, kami akan membuka poros perdamaian dan kesejahteraan bagi rakyat di kawasan itu, dan saya katakan, melampaui rakyat di kawasan itu. 
Kami sudah mengerjakan ini, dengan penuh semangat, dan waktunya akan tiba untuk mengungkapkan tindakan kami. 
Kami akan dengan murah hati memberi kompensasi kepada semua orang yang dirugikan, dan kami akan membawa ekonomi Israel ke tingkat yang lebih tinggi. 
Itu sudah terjadi.

Warga negara Israel,
Kita telah membayar harga yang mahal di garis depan dalam operasi ini. 
Kita semua memeluk keluarga para korban dengan cinta yang tak terbatas. 
Kita semua mendoakan kesembuhan total bagi semua yang terluka secara fisik dan mental, sebagaimana juga bagi semua yang terluka dalam operasi ini sejak 7 Oktober.

Saya baru-baru ini mengunjungi beberapa kota yang mengalami kerusakan parah akibat rudal Iran. 
Banyak rumah rusak, dan seperti yang kami janjikan kepada penduduk, kami akan membangunnya kembali.

Warga negara Israel,
Saya ingin mengucapkan terima kasih dari lubuk hati saya, 
Kepala Staf, Mayjen Eyal Zamir; para komandan dan pejuang IDF; kepala Mossad, David Barnea, dan para pejuang Mossad; Panglima Angkatan Udara, Mayjen Tomer Bar; para pilot pemberani kita - betapa hebatnya pekerjaan yang mereka lakukan; kru darat yang berdedikasi; kepala Direktorat Intelijen, Mayjen Shlomi Binder, dan personel intelijen. 
Mereka mengungkap rahasia musuh dengan kreativitas yang luar biasa; kepala AMATZ, Mayjen Oded Besiuk, yang memimpin operasi; sekretaris militer, Mayjen Roman Goffman; Komando Front Dalam Negeri; Kepolisian Israel; tim pemadam kebakaran, medis, dan penyelamat, yang menyelamatkan banyak nyawa.

Dan tentu saja, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Menteri Pertahanan Yisrael Katz, dan semua menteri serta pejabat pemerintah. 
Mereka semua mendukung keputusan bersejarah ini, dan mereka masing-masing bertindak sesuai bidangnya. 
Mereka semua, tanpa kecuali, bangkit untuk menghadapi situasi ini.

Namun di atas segalanya, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Anda, warga Israel.
Ini adalah momen kebanggaan nasional, momen persatuan, momen di mana setiap warga negara Israel dapat berdiri tegak dan berkata: Bersama-sama kita melakukan hal yang tak terbayangkan.

Orang-orang Kalavi telah bangkit. 
Orang-orang Israel hidup. 
Dan dengan pertolongan Tuhan - orang-orang yang kekal akan memastikan kekekalan Israel.

Benyamin Netanyahu

Kamis, 26 Juni 2025

Jadilah Cerdik dalam Mengelola Keuangan Anda

27 Juni 2025

Bacaan Hari ini:
Amsal 14: 8 "Mengerti jalannya sendiri adalah hikmat orang cerdik, tetapi orang bebal ditipu oleh kebodohannya."
---------------------
Uang adalah alat yang harus kita pakai untuk tujuan Tuhan. Kita tidak boleh menimbunnya. Kita tidak boleh memujanya. Kita harus menggunakannya! Kita dapat menggunakan harta kita yang sementara ini- yang Tuhan beri pada kita saat ini- untuk kebaikan yang kekal.

Dalam Lukas 16, Yesus menjadikan si bendahara yang tidak jujur sebagai pahlawan. Si bendahara ini tahu bahwa ia akan dipecat sehingga ia memutuskan untuk menjalin pertemanan dengan para debiturnya dengan cara mengurangi jumlah utang mereka kepada tuannya.

Apa yang Yesus sukai dari orang ini? Pria ini tidak jujur, tetapi dia melakukan tiga hal yang benar, dan ketiga hal itu memperlihatkan pelajaran yang Tuhan ingin Anda pelajari dan terapkan dalam keuangan Anda.

Bendahara itu melihat jauh ke depan

Kebanyakan orang tidak berpikir jauh ke depan dalam hal keuangan. Namun, jika kita tidak menabung, kita akan menghadapi masalah.

Amsal 14: 8 mengatakan, "Mengerti jalannya sendiri adalah hikmat orang cerdik, tetapi orang bebal ditipu oleh kebodohannya."

Bendahara itu mengatur rencana.

Bagaimana Anda tahu jika Anda sudah punya rencana keuangan? Itu sangat sederhana: Apakah Anda punya anggaran? Anggaran adalah pengeluaran yang direncanakan. Anggaran memerintahkan kemana uang Anda akan pergi, ketimbang menerka-nerka kemana perginya uang Anda. Anda punya rencana.

Alkitab berkata dalam Amsal 16: 9, "Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.

Bendahara itu bertindak cepat.

Lukas 16: 4 mengatakan, "Aku tahu apa yang akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah mereka."

Si bendahara ini tidak menunda-nunda; dia tidak berlengah-lengah. Dia mulai menjalankan rencananya. Dia tidak berkata, "Suatu hari nanti saya akan membereskan keuangan saya" atau "Suatu hari nanti saya akan mulai menabung untuk masa pensiun saya."

Yesus tidak memuji ketidakjujuran sang bendahara ini, melainkan memuji tindakannya: "Saya akan berpikir jauh ke depan. Saya akan membuat rencana. Saya akan berinvestasi dalam hal berelasi dengan orang lain supaya itu akan memberi manfaat bagi orang lain dan diri saya di masa depan."

Itu yang namanya cerdik! Dan Yesus ingin Anda melakukan hal yang sama dalam keuangan Anda.

Renungkan hal ini:

- Kenyataan apa yang perlu Anda bereskan dalam hal keuangan Anda?

- Bagaimana Anda harus memulai perencanaan keuangan Anda? Apa yang ingin Anda capai di masa depan dengan menggunakan uang Anda?

- Bagaimana selama ini Anda menunda-nunda mengelola keuangan Anda dan menunda-nunda menabung untuk masa depan? Dalam hal ini, apa yang bisa Anda lakukan hari ini untuk melangkah maju?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 5-7; Kisah Para Rasul 8:1-25
___________
Apakah Anda menghabiskan harta Anda di Bumi, atau memandang jauh ke depan dan menabung harta Anda di surga?

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
Get Smart About Your Money
By Rick Warren

"The wise man looks ahead. The fool attempts to fool himself and won't face facts." Proverbs 14:8 (TLB)
-----------------
Money is a tool to be used for God's purposes. We're not to hoard it. We're not to stockpile it. We're not to worship it. We're to use it! We can use temporary resources—what God has put in our hands—for permanent good.

In Luke 16, Jesus turned the dishonest but shrewd manager into the hero. The manager knew he was going to be fired, so he decided to make some friends by lowering the debts owed to his master.

What did Jesus like about this guy? Even though the man was dishonest, he did three things right, and those three things reveal lessons that God wants you to learn and apply to your finances.

The manager looked ahead.

Most people don't think ahead when it comes to their finances. But if we're not saving anything, we're setting ourselves up for trouble.

Proverbs 14:8 says, "The wise man looks ahead. The fool attempts to fool himself and won't face facts" (TLB).

The manager made a plan.

How do you know if you've got a financial plan? It's really simple: Do you have a budget? A budget is simply planned spending. A budget tells your money where you want it to go rather than wondering where it went. You've got to have a plan.

The Bible says in Proverbs 16:9, "We should make plans—counting on God to direct us" (TLB).

The manager acted quickly.

Luke 16:4 says, "I know how to ensure that I'll have plenty of friends who will give me a home when I am fired" (NLT).

The manager didn't procrastinate; he didn't delay. He set his plan in motion. He didn't say, "Someday I'm going to get my finances in order" or "Someday I'm going to start saving for retirement."

Jesus didn't commend the manager's dishonesty but his attitude, which said, "I'm going to think ahead. I'm going to make a plan. And I'm going to act today to invest in relationships that will make a difference for eternity."

That's smart! And Jesus wants you to do the same when it comes to your finances. Are you spending your treasure here on earth or looking ahead and using it for the good of God's eternal kingdom?


Rabu, 25 Juni 2025

Empat Hal yang Seharusnya Tidak Anda Lakukan dengan Uang Anda

26 Juni 2025

Bacaan Hari ini:
Lukas 12:15 "Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
-------------------
Dalam Lukas 16, diceritakan seorang bendahara dituduh menyalahgunakan uang tuannya dan diminta untuk memberikan pertanggungjawaban. Bendahara tersebut kemudian menyusun rencana. Ia memutuskan untuk mencari beberapa teman yang akan mengurusnya jika ia dipecat dengan cara mengurangi utang setiap orang yang berutang kepada tuannya.

Ketika tuannya mendengar apa yang dilakukan sang bendahara, dia "memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang" (Lukas 16:8).

Menjadi cerdik berarti cerdas, taktis, dan banyak akal, dan Tuhan ingin Anda belajar untuk menjadi cerdas secara Alkitabiah dengan uang Anda.

Kisah ini mengajarkan empat hal yang tidak boleh Anda lakukan dengan uang Anda.

Jangan hamburkan uang Anda. Lukas 16:1 mengatakan, "Dan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan, bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya." Segala sesuatu yang Anda punya—termasuk uang Anda—adalah milik Tuhan dan merupakan anugerah Tuhan. Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati agar tidak menyia-nyiakan apa yang menjadi milik tuan Anda.

Jangan mencintai uang Anda. Anda harus memutuskan apa yang lebih utama dalam hidup Anda—Tuhan atau menghasilkan banyak uang. Anda tak bisa menjadikan keduanya sebagai prioritas utama Anda.

Alkitab mengatakan, "Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon" (Lukas 16:13).

Jangan percaya pada uang Anda. Berapapun banyaknya uang yang Anda punyai—akan selalu ada peluang untuk Anda kehilangannya. Si bendahara segera menyadari hal itu dalam Lukas 16:3: "Kata bendahara itu di dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku sebagai bendahara. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu."

Jangan berharap uang Anda akan memuaskan Anda. Jika Anda berpikir memiliki lebih banyak uang akan membuat Anda lebih bahagia, lebih aman, atau lebih berharga, Anda salah arah! Uang tidak akan pernah memuaskan: "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. (Pengkhotbah 5:10).

Jika Anda ingin menjadi cerdik atas segala sesuatu yang telah Tuhan anugerahkan kepada Anda, mulailah dengan menghindari keempat hal ini saat Anda mengelola uang Anda.

Renungkan hal ini:

- Bagaimana Anda akan membelanjakan uang Anda secara berbeda setelah Anda tahu bahwa semua uang Anda sepenuhnya adalah milik Tuhan?

- Jika orang lain melihat cara hidup Anda dan cara Anda mengatur uang Anda, apa yang akan mereka katakan yang paling penting buat Anda?

- Bagaimana caranya agar Anda bisa menjadi ambisius dan juga puas dengan penghasilan Anda pada saat yang bersamaan?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 3-4; Kisah Para Rasul 7:44-60
____________
Jika Anda tidak mau khawatir, pusat hidup Anda haruslah sesuatu yang tidak akan pernah bisa direnggut dari Anda. Dan hanya ada satu hal yang tak akan lenyap: kasih Tuhan atas Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
Four Things You Shouldn't Do with Your Money
By Rick Warren

"Guard against every kind of greed. Life is not measured by how much you own." Luke 12:15 (NLT)
-----------------
In Luke 16, a manager is accused of mishandling his master's money and is called in to give an account, so the manager devises a plan. He decides to make some friends who will take care of him when he is fired by lowering the debt of everyone who owes his master money.

When the master hears what he has done, he "had to admire the dishonest rascal for being so shrewd. And it is true that the children of this world are more shrewd in dealing with the world around them than are the children of the light" (Luke 16:8 NLT).

To be shrewd means you're smart, strategic, and resourceful—and God wants you to learn how to be biblically shrewd with your money.

From the story, we can learn four things that we shouldn't do with our money.

Don't waste your money.

Luke 16:1 says, "A report came that the manager was wasting his employer's money" (NLT). Because everything you have belongs to God and is a gift from him, including your money, you have to be careful not to waste what belongs to your master.

Don't love your money.

You have to decide what comes first in your life—God or making a lot of money. Both can't be your top priority.

The Bible says, "No one can serve two masters. For you will hate one and love the other; you will be devoted to one and despise the other. You cannot serve God and be enslaved to money" (Luke 16:13 NLT).

Don't trust your money.

I don't care how much money you've got—you can always lose it. The manager quickly learned this in Luke 16:3: "Now what? My boss has fired me" (NLT).

If you want to be secure, then the center of your life has to be built around something that can never be taken from you. And there's only one thing that you can never lose: God's love for you.

Don't expect your money to completely satisfy.

Having more money will never make you happier, more secure, or more valuable: "Those who love money will never have enough. How meaningless to think that wealth brings true happiness!" (Ecclesiastes 5:10 NLT).

If you want to be a shrewd manager of everything God has given you, start by avoiding these four things when you manage your money.


Selasa, 24 Juni 2025

Rencana Tuhan untuk Rasa Sakit Anda

25 Juni 2025

Bacaan Hari ini:
1 Petrus 4:19 "Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia."
-------------------
Ingat seperti apa dunia fotografi sebelum era digital? Ketika Anda mengambil foto, hal pertama yang Anda dapat adalah klise foto negatif. Kemudian, untuk mengubah klise negatif itu menjadi positif, Anda harus mencucinya di kamar gelap dan menyinari cahaya ke atas kertas foto. Ini mengubah klise negatif menjadi foto penuh warna yang positif.

Itulah yang Tuhan ingin lakukan dengan segala ketidakadilan dalam hidup kita. Kita semua pernah mengalami ketidakadilan. Orang-orang pernah menyakiti kita. Mereka pernah menginjak kita. Mereka pernah memanfaatkan kita. Tuhan ingin mengambil semua hal negatif itu, menyinarinya dengan terang Yesus, dan mengubahnya menjadi hal-hal positif – sebuah gambar kehidupan penuh warna yang Dia ciptakan untuk kita tinggali.

Alkitab mengatakan, "Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia" (1 Petrus 4:19). Hal terpenting yang bisa Anda ingat ketika Anda diperlakukan tidak adil ialah bahwa Yesus ada di pihak Anda.

Di seluruh Alkitab, Tuhan menunjukkan perhatian khusus kepada orang-orang yang diperlakukan tidak adil. Dia adil dan mengasihi keadilan. Dia mendengar teriakan Anda, melihat rasa sakit Anda, dan tahu bahwa Anda sedang terluka. Mungkin saat ini Anda tidak mendapatkan apa yang Anda pikir layak Anda terima, tetapi Tuhan punya rencana untuk mengatasi rasa sakit Anda.

Ketika terang kasih Tuhan menyinari Anda dalam pergumulan Anda, Dia bisa mengubah rasa sakit Anda itu menjadi sebuah gambar yang indah. Dia mengembangkan karakter Anda melalui hal itu. Dia membuat Anda lebih kuat. Dan yang terutama, Dia menggunakan rasa sakit Anda untuk mendatangkan kebaikan.

Anda tidak akan pernah mendapatkan penjelasan mengapa ada banyak rasa sakit yang Anda tanggung dalam hidup ini. Ketika Anda sampai di Surga, Anda mungkin lebih memahami mengapa hal-hal buruk terjadi pada Anda. Namun ketahuilah, Tuhan tidak utang penjelasan kepada Anda.

Ini kabar baiknya: Anda tidak butuh penjelasan. Anda hanya perlu tahu bahwa Tuhan mengasihi Anda. Dia punya rencana untuk Anda. Pembalasan terhadap orang-orang yang menyakiti Anda adalah hak Tuhan.

Renungkan hal ini:

- Bagaimana Anda bisa menggunakan rasa sakit Anda di masa lalu untuk membantu orang lain?

- Dalam hal apa Anda telah melihat Tuhan mendewasakan karakter Anda melalui ketidakadilan yang pernah Anda alami?

- Alih-alih membalas, menurut Anda bagaimana Tuhan ingin Anda memperlakukan orang yang memperlakukan Anda dengan tidak adil? Apa pengaruhnya terhadap Anda ketika Anda menanggapinya dengan kasih?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 1-2; Kisah Para Rasul 7:22-43
___________
Tuhan tidak pernah menyia-nyiakan rasa sakit Anda. Sambutlah terang Injil dan Tuhan akan menggunakan rasa sakit Anda, ketidakadilan yang Anda alami itu untuk menciptakan sebuah gambar indah melalui hidup Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
===========
God's Plan for Your Pain
By Rick Warren

"If you are suffering in a manner that pleases God, keep on doing what is right, and trust your lives to the God who created you, for he will never fail you." 1 Peter 4:19 (NLT)
--------------------
Remember what photography was like before everything went digital? When you took a picture, the first thing you'd get was a negative. Then you'd develop the negative into a positive by going into a darkroom and shining a light through it onto photographic paper. This turned the negative into a positive, full-color photograph.

That's what God wants to do with the injustices in our lives. We have all experienced injustice. People have mistreated us. They've passed over us. They've taken advantage of us. God wants to take all the negatives, shine the light of Jesus through them, and turn them into positives—a full-color picture of the life we were made to live.

The Bible says, "If you are suffering in a manner that pleases God, keep on doing what is right, and trust your lives to the God who created you, for he will never fail you" (1 Peter 4:19 NLT). The most important thing you can remember when you've been treated unfairly is that Jesus is on your side.

Throughout Scripture, God shows special care for people who are treated unfairly. He is a God of justice. He hears your cry, sees your pain, and knows your hurt. You didn't get what you thought you deserved. But God has a plan for your pain.

When you shine the light of God's love through your circumstances, he can turn your pain into a beautiful picture. He develops your character through it. He makes you stronger. Most importantly, he uses your pain.

You'll never get an explanation for much of the pain you endure in this life. When you get to heaven, you may understand more about why bad things happened to you. But God does not owe you an explanation for it.

Here's the good news: You don't need an explanation. You just need to know that God loves you. He has a plan for you. God will settle the score with whoever hurt you.

God never wastes a hurt. Welcome the light of the gospel into it, and God will use your hurt—the very real injustice that has happened to you—to create a beautiful picture through your life.


Senin, 23 Juni 2025

Ingatlah Apa yang Tuhan Pikirkan tentang Anda

24 Juni 2025

Bacaan Hari ini:
Yesaya 54:10 "Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau."
-------------------
Jika Anda tidak merasa dicintai oleh Tuhan, maka akan jauh lebih sulit bagi Anda untuk memberikan kasih kepada orang lain. Namun, ketika Anda memahami dan mengingat betapa dalamnya Tuhan mengasihi Anda, maka untuk mengasihi orang lain akan jadi lebih natural dan lebih mudah dilakukan.

Untuk itu Anda perlu mengingatkan diri Anda sendiri setiap hari akan apa yang Tuhan pikirkan tentang Anda—bukan apa yang dunia ini pikirkan atau apa yang Anda pikirkan tentang diri Anda. Mengingat kasih Tuhan bisa menyingkirkan kekhawatiran dan ketakutan Anda.

Biarkan saya berbagi empat hal yang dipikirkan Tuhan tentang Anda yang akan membantu Anda untuk ingat mengapa dan bagaimana caranya mengasihi.

Anda diterima sepenuhnya.

Kita menghabiskan sebagian besar hidup kita dengan mencoba mendapatkan penerimaan dari orang tua kita, teman kita, orang yang kita hormati, orang yang kita iri, bahkan orang yang tak kita kenal sekalipun. Namun, Anda perlu menyadari bahwa Tuhan telah menyelesaikan masalah soal penerimaan ini: "Supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita" (Titus 3: 7). Apa yang telah Yesus lakukan di kayu salib menjadikan Anda sepenuhnya diterima oleh Allah—terlepas dari apa pun yang telah Anda lakukan atau apa pun yang akan lakukan.

Anda dikasihi dengan tulus.

Tuhan tidak berkata, "Aku mengasihimu jika. . ." Atau "Aku mengasihimu karena. . ." Kata-Nya," Aku mengasihimu — titik! Anda tidak bisa membuat Tuhan berhenti mengasihi Anda karena kasih-Nya tidak didasarkan atas apa yang Anda lakukan, tetapi oleh karena diri-Nya. Yesaya 54:10 mengatakan, "Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau."

Anda diampuni sepenuhnya.

Karena Yesus telah mati di kayu salib dan telah menyerahkan nyawa-Nya sebagai ganti dosa-dosa Anda, maka Anda telah sepenuhnya diampuni ketika Anda menerima karunia pengampunan dari Allah. Roma 8: 1 mengatakan, "Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus." Tuhan tidak mengingat-ingat dosa Anda. Dia melenyapkan mereka.

Ada dua hal yang menjadikan Anda begitu berharga: siapa pemilik Anda, dan apa yang rela Ia korbankan untuk Anda.

Anda adalah anak Allah dan "kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar" (1 Korintus 7:23). Yesus Kristus telah membayar Anda dengan nyawa-Nya. Seperti itulah betapa berharganya Anda.

Ketika Anda selalu ingat bahwa Anda benar-benar diterima, dikasihi, diampuni, dan berharga bagi Pencipta alam semesta ini, maka Anda akan lebih siap untuk menunjukkan kasih itu kepada orang lain dan membangun hubungan yang lebih dalam.

Renungkan hal ini:

- Bagaimana cara Tuhan memandang Anda mengubah cara Anda memandang diri sendiri?

- Apa yang menghalangi Anda untuk sepenuhnya mengasihi, menerima, dan memaafkan orang-orang dalam hidup Anda?

- Bagaimana Anda dapat menunjukkan kepada orang lain bahwa mereka berharga bagi Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ester 9-10; Kisah Para Rasul 7:1-21
_____________
Anda dianggap sangat berharga bagi Tuhan.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Remember What God Thinks of You
By Rick Warren

"The mountains and hills may crumble, but my love for you will never end." Isaiah 54:10 (GNT)
------------------
If you don't feel loved by God, it's going to be much more difficult for you to offer love to someone else. But when you understand and remember how deeply God loves you, it becomes more natural—and even easy—to love others.

That's why you need to remind yourself every day what God thinks about you—not what the world thinks or what you think about yourself. "It is dangerous to be concerned with what others think of you, but if you trust the LORD, you are safe" (Proverbs 29:25 GNT).

Here are four truths God wants you to remember about who you are. They'll help you to better feel his love and share it with others.

You're completely accepted.

We spend much of our lives trying to earn acceptance from our parents, peers, those we respect, those we envy, and even total strangers. But you need to realize that God has already settled this issue of acceptance: "Jesus . . . made us acceptable to God" (Titus 3:7 CEV). What Jesus did on the cross made you completely acceptable to God—no matter what you've done or will do.

You're unconditionally loved.

God doesn't say, "I love you if . . ." or " I love you because . . ." He says, "I love you—period!" You can't make God stop loving you, because his love is not based on what you do but on who he is. Isaiah 54:10 says, "The mountains and hills may crumble, but my love for you will never end" (GNT).

You're totally forgiven.

Because Jesus died on the cross and gave his life as a payment for your sins, you are totally forgiven when you accept God's gift of forgiveness. Romans 8:1 says, "There is no condemnation for those who belong to Christ Jesus" (NLT). God doesn't rehearse your sins. He releases them.

You're considered extremely valuable.

There are two things that determine the value of something: who it belongs to and what someone is willing to pay for it.

The truth is, you're a child of God—and "you have been bought and paid for by Christ" (1 Corinthians 7:23 TLB). God says you belong to him, and Jesus paid for you with his life. That's how valuable you are!

When you remember that you are accepted, loved, forgiven, and valuable to the Creator of the universe, you will be better equipped to show that love to others and build deeper relationships.


Minggu, 22 Juni 2025

Foto dari deka





Berserah kepada Tuhan untuk Hidup yang Bebas dari Ketakutan

23 Juni 2025

Bacaan Hari ini:
Ayub 11:13-18 "Jikalau engkau ini menyediakan hatimu, dan menadahkan tanganmu kepada-Nya; jikalau engkau menjauhkan kejahatan dalam tanganmu, dan tidak membiarkan kecurangan ada dalam kemahmu, maka sesungguhnya, engkau dapat mengangkat mukamu tanpa cela, dan engkau akan berdiri teguh dan tidak akan takut, bahkan engkau akan melupakan kesusahanmu, hanya teringat kepadanya seperti kepada air yang telah mengalir lalu. Kehidupanmu akan menjadi lebih cemerlang dari pada siang hari, kegelapan akan menjadi terang seperti pagi hari. Engkau akan merasa aman, sebab ada harapan, dan sesudah memeriksa kiri kanan, engkau akan pergi tidur dengan tenteram."
-------------------
Alkitab mengatakan dalam 1 Yohanes 4:18 "Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih."

Bagaimana caranya belajar hidup di dalam kasih Tuhan agar dapat menjalani hidup yang bebas dari ketakutan dan kekhawatiran? Anda harus menyerahkan hati Anda kepada Tuhan setiap hari.

Ketika Anda bangun setiap pagi, sebelum kaki Anda menyentuh lantai, berserulah, "Tuhan, sebelum aku memulai hari ini, aku ingin menyerahkan seluruh emosiku kepada-Mu. Aku ingin Engkau menjadi Tuhan atas emosiku. Aku ingin engkau mengendalikan pikiran dan emosiku. Aku hendak menyerahkan hatiku pada-Mu. Penuhi hatiku dengan kasih-Mu."

Ayub 11:13-18 mengatakan, "Jikalau engkau ini menyediakan hatimu, dan menadahkan tanganmu kepada-Nya; jikalau engkau menjauhkan kejahatan dalam tanganmu, dan tidak membiarkan kecurangan ada dalam kemahmu, maka sesungguhnya, engkau dapat mengangkat mukamu tanpa cela, dan engkau akan berdiri teguh dan tidak akan takut, bahkan engkau akan melupakan kesusahanmu, hanya teringat kepadanya seperti kepada air yang telah mengalir lalu. Kehidupanmu akan menjadi lebih cemerlang dari pada siang hari, kegelapan akan menjadi terang seperti pagi hari. Engkau akan merasa aman, sebab ada harapan, dan sesudah memeriksa kiri kanan, engkau akan pergi tidur dengan tenteram."

Ayat-ayat itu mengandung tiga perintah dan delapan janji. Setiap janji memiliki suatu premis—Tuhan berfirman bila Anda melakukan ini, Dia akan melakukan itu.

Pertama, Dia memberi Anda perintah-perintah: Serahkan hati Anda kepada Tuhan setiap hari. Datanglah kepada-Nya di dalam doa. Serahkanlah dosa-dosa Anda, akuilah itu semua kepada-Nya.

Perhatikan manfaatnya: Anda tidak akan dipermalukan. Anda akan percaya diri. Anda tidak akan gentar. Masalah Anda tak akan lagi penting. Malam-malam gelap yang Anda lalui akan lebih terang dari siang. Anda akan dapat tidur nyenyak karena Anda aman dan terlindungi. Anda akan diliputi dengan harapan. Anda akan dimerdekakan dari kekhawatiran.

Wow! Siapa yang tidak ingin merasakan manfaat tersebut?

Luangkanlah waktu sejenak untuk mencatat ayat-ayat itu di kertas kecil dan letakkan di suatu tempat yang mudah Anda lihat sepanjang minggu. Biarlah itu menjadi pengingat Anda untuk melakukan tiga hal ini: serahkanlah hati Anda kepada Tuhan, berpalinglah kepada-Nya di dalam doa dan akui dosa-dosa Anda. Kemudian biarkan kasih Tuhan memenuhi hidup Anda dan melenyapkan semua kecemasan dan ketakutan Anda.

Cobalah lakukan di minggu ini, lalu perhatikan bagaimana Tuhan memenuhi janji-Nya ketika Dia memenuhi Anda dengan kasih-Nya.

Renungkan hal ini:

- Bagaimana kesombongan menghalangi Anda untuk menyerahkan bagian tertentu dari hidup Anda kepada Tuhan?

- Ketakutan apa saja yang Anda harap dapat dilenyapkan oleh kasih Tuhan?

- Seperti apa kehidupan Anda saat ini jika saja dulu Anda benar-benar bebas dari kekhawatiran dan menjalani hidup dengan pengharapan penuh?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ester 6-8; Kisah Para Rasul 6
_________
Tangan Tuhan yang kuat adalah Tangan Tuhan yang sangat mengasihi Anda. Percayalah padaNya

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
To Live Free of Fear, Surrender to God
By Rick Warren

"Surrender your heart to God, turn to him in prayer, and give up your sins—even those you do in secret. Then you won't be ashamed; you will be confident and fearless. Your troubles will go away like water beneath a bridge, and your darkest night will be brighter than noon. You will rest safe and secure, filled with hope and emptied of worry" (Job 11:13-18 CEV).
-----------------
The Bible says in 1 John 4:18, "Where God's love is, there is no fear, because God's perfect love drives out fear" (NCV).

How do you learn to live in God's love so that you can live free of fear?

Every day, you have to surrender your heart to God.

When you wake up each morning, before your feet hit the floor, you have to say, "God, before I even start this day, I surrender my emotions to you. I want you to be Lord of my feelings. I want you to control my mind and my emotions. I surrender my heart to you. I want you to fill me with your love."

Job 11:13-18 says, "Surrender your heart to God, turn to him in prayer, and give up your sins—even those you do in secret. Then you won't be ashamed; you will be confident and fearless. Your troubles will go away like water beneath a bridge, and your darkest night will be brighter than noon. You will rest safe and secure, filled with hope and emptied of worry" (CEV).

We find three commands and eight promises in that verse. God says if you do this, then he'll do that. In fact, so many of God's promises come with a premise.

First, he gives you the commands: Surrender your heart to God every day. Turn to him in prayer. And give up your sins—confess your sins to God.

Then notice the eight benefits: You won't be ashamed, you'll be confident, you'll be fearless, your troubles will be like water under the bridge, the dark night you're going through is going to be brighter than noon, you'll be able to sleep well because you are safe and secure, you will be filled with hope, and you'll be emptied of worry.

Wow! Who wouldn't want to experience those benefits? You ought to write that Scripture on an index card and put it somewhere where you'll see it throughout the week. Let it remind you to do those three things—surrender your heart to God, turn to him in prayer, and confess your sins—so that God's peace will fill your life.

Try it this week, and then watch how God helps you "rest safe and secure, filled with hope and emptied of worry."


Sabtu, 21 Juni 2025

Tiga Pertanyaan Cerdas untuk Ditanyakan tentang Emosi Anda

22 Juni 2025

Bacaan Hari ini:
1 Petrus 4:2 "Supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah."
----------------
Manusia memiliki perasaan dan kasih. Namun, begitu Anda menjadi pengikut Kristus, hidup Anda harus dikendalikan oleh kehendak Allah, bukan oleh kehendak Anda.

Alkitab mengatakan dalam 1 Petrus 4:2, "Supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah."

Ketika Anda marah, kesal atau frustrasi—apa pun yang Anda rasakan—tanyakanlah tiga pertanyaan ini pada diri Anda:

"Apa alasan sebenarnya aku merasakan ini?" Mungkin jawabannya adalah rasa takut atau kekhawatiran. Mungkin itu sesuatu yang dikatakan oleh orang tua Anda kepada Anda bertahun-tahun lalu. Dan kemudian ketika orang lain mengatakan hal yang serupa, orang tersebut menjadi sasaran utama dari semua kemarahan Anda yang telah terpendam lama.

"Apakah perasaan ini benar?" Apakah yang sedang Anda rasakan saat ini benar? Ada satu titik dalam Alkitab di mana Elia merasa begitu berkecil hati sehingga ia datang kepada Tuhan dan mengeluh, "Tuhan, akulah satu-satunya orang di seluruh Israel ini yang melayani-Mu." Kemudian Tuhan menantangnya, kata-Nya, "Apa kau bercanda? Aku memiliki semua orang ini untuk melayani-Ku! Kau bertingkah seolah-olah kaulah satu-satunya yang berusaha melakukan hal yang benar di muka bumi ini! Kau salah besar."

"Apakah yang saya rasakan membantu saya atau malah menyakiti saya?" Apakah Anda akan mendapatkan yang Anda inginkan dengan terus merasakan perasaan itu? Banyak perasaan yang kelihatannya bermanfaat, tetapi sebenarnya malah merugikan diri sendiri.

Misalnya, Anda pergi ke restoran, dan pelayanannya sangat lambat. Anda menunggu lama untuk dilayani. Kemudian ada satu pasangan datang 15 menit setelah Anda, tapi mereka sudah mendapatkan makanan sebelum Anda. Anda menjadi semakin jengkel hingga Anda merasakan sesuatu mengalir di dalam diri Anda. Ketika itu terjadi, tanyakan tiga pertanyaan berikut ini pada diri Anda:

- Apa alasan sebenarnya Anda marah? Mungkin Anda hanya lapar.

- Apakah yang Anda rasakan itu benar? Anda frustrasi karena pelayanannya lambat.

- Apakah yang Anda rasakan membantu Anda atau malah menyakiti Anda? Itu menyakiti Anda. Marah-marah dengan pelayan tidak akan memberikan Anda layanan yang lebih baik. Apakah mengomel itu efektif? Ketika seseorang memberi tahu Anda segala kesalahan Anda, apakah itu membuat Anda ingin berubah? Tidak, itu malah membuat Anda menjadi defensif.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa Anda harus mengelola emosi Anda—memilih ketenangan daripada kemarahan—adalah cara terbaik.

Ketika Anda bertanya pada diri Anda sendiri tiga pertanyaan di atas, maka Anda akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang mengapa Anda merasakan hal yang Anda rasakan dan apa yang perlu Anda lakukan untuk mengatasi situasi tersebut.

Renungkan hal ini:

- Kapan emosi Anda pernah membuat Anda percaya pada sesuatu yang salah?

- Pikirkan tentang pengalaman yang baru-baru ini Anda alami di mana Anda merasa marah atau frustrasi. Menurut Anda, bagaimana dengan mengajukan tiga pertanyaan di atas kepada diri Anda akan mengubah situasi?

- Menurut Anda apa artinya dikendalikan oleh kehendak Tuhan?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ester 3-5; Kisah Para Rasul 5:22-42
____________
Jangan biarkan emosi Anda mengendalikan Anda. Pilihlah untuk menghadapinya—atur perasaan Anda—hari ini.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Three Smart Questions to Ask About Your Emotions
By Rick Warren

"From now on, then, you must live the rest of your earthly lives controlled by God's will and not by human desires." 1 Peter 4:2 (GNT)
------------------
The Bible says in 1 Peter 4:2, "From now on, then, you must live the rest of your earthly lives controlled by God's will and not by human desires" (GNT).

What are human desires? They're your emotions and your affections. Once you become a Christ-follower, your life should be controlled by God's will, not by how you feel.

Let me give you three questions to ask about your emotions when you're trying to figure out how to deal with how you feel. When you're angry or upset or frustrated—whatever you're feeling—consider these three questions:

"What's the real reason I'm feeling this?" Maybe the answer is fear or worry. Maybe it goes back to something your dad said years ago. Or maybe someone hurt you last week, and today they're the target of all your pent-up anger.

"Is it true?" Is what you're feeling at that moment true? There's a point in the Bible where Elijah got so discouraged that he went to God and complained, "God, I'm the only one in the entire nation of Israel left serving you." And God challenged him, essentially saying, "Are you kidding me? I've got all these people who are still serving me! You're acting like you're the only one trying to do the right thing in the whole world! No. That's not true."

"Is what I'm feeling helping me or hurting me?" Will you get what you want by continuing to feel this way? A lot of feelings we have seem natural, but they're actually self-defeating.

Let's say you go to a restaurant, and the service is extremely slow. You wait a long time to be served, and then a couple walks in 15 minutes after you and gets their meals before you do. You become increasingly irritated until you feel something welling up inside.

When something like this happens, consider each question: What's the real reason you're feeling that way? You're hungry! Is it true? Yes. You're frustrated because the service is slow. Is what you're feeling helping or hurting? Getting angry with the server never works. When somebody tells you all the things you're doing wrong, does it make you want to change? No! All it does is make you defensive.

When you ask yourself these three questions, you get a better grip on why you feel the way you do and what you need to do to help the situation.

That's called managing your emotions.


Jumat, 20 Juni 2025

Tidak Semua Yang Anda Rasakan Itu Benar

21 Juni 2025

Bacaan Hari ini:
Roma 8:6, 8 "Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah."
--------------------
Belajar mengelola emosi ialah kunci dari ketenangan pikiran. Singkat kata, Anda perlu belajar mengatur apa yang Anda rasakan!

Berikut ini empat alasan penting mengapa Anda perlu mengelola emosi Anda:

Emosi sering kali tidak dapat diandalkan. Firasat Anda sering kali salah. Intuisi Anda sering kali salah. Emosi Anda sering kali membawa Anda ke jalan buntu. Anda tidak boleh bergantung pada semua yang Anda rasakan!

Amsal 14:12 mengatakan, "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut." Anda tak perlu menelan bulat-bulat semua yang Anda rasakan karena tidak semua yang Anda rasakan itu benar, atau otentik, atau akan membawa Anda ke arah yang benar.

Emosi bisa memanipulasi Anda. Jika Anda tidak mengontrol emosi Anda, maka emosi Andalah yang akan mengontrol Anda, dan Anda akan dimanipulasi oleh suasana hati Anda. Bila Anda selalu diatur oleh perasaan Anda, maka orang lain yang akan memanfaatkan Anda. Yang paling parah dari itu semua, emosi negatif adalah alat favorit Setan. Dia akan menggunakan rasa takut, dendam, dan kekhawatiran Anda untuk mendatangkan malapetaka dalam hidup Anda.

Alkitab mengatakan dalam 1 Petrus 5:8, "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya."

Anda ingin menyenangkan hati Tuhan. Tuhan tidak dapat mengatur hidup Anda apabila emosi Anda menguasai hidup Anda. Apabila Anda mengambil keputusan berdasarkan apa yang Anda rasakan, maka Anda telah menjadikan perasaan Anda sebagai tuhan Anda, dan akibatnya, Tuhan tidak bisa menjadi Tuhan dalam hidup Anda.

Alkitab mengatakan, "Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah" (Roma 8:6, 8).

Anda ingin sukses dalam hidup. Penelitian demi penelitian telah menunjukkan bahwa kecerdasan emosional (EQ) jauh lebih penting daripada kecerdasan intelektual (IQ) dalam hal kesuksesan. Berapa banyak orang yang Anda tahu yang mencoreng reputasi mereka oleh karena sesuatu yang mereka ucapkan dengan amarah? Atau orang-orang yang kehilangan kesempatan kerja oleh karena kurangnya pengendalian diri?

Alkitab mengatakan dalam Amsal 5:23, "Ia mati, karena tidak menerima didikan dan karena kebodohannya yang besar ia tersesat."

Alkitab mengatakan, "Supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah" (1 Petrus 4:2).

Renungkan hal ini:

- Seberapa sering Anda mendasarkan keputusan Anda pada perasaan Anda? Bagaimana Anda tahu jika "perasaan" itu benar atau salah?

- Mengapa belajar mendengarkan Roh Kudus itu begitu penting? Bagaimana Anda melakukannya?

- Perasaan apa yang perlu Anda serahkan kepada Tuhan hari ini?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ester 1-2; Kisah Para Rasul 5:1-21
__________
Ketika Anda memilih untuk ikut Yesus, keputusan itu mencakup emosi Anda. Yesus ingin menjadi Tuhan atas apa yang Anda rasakan, bukan hanya atas apa yang Anda pikirkan dan lakukan. Dia ingin menjadi Tuhan atas seluruh emosi Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Not Everything You Feel Is Right
By Rick Warren

"To be controlled by human nature results in death; to be controlled by the Spirit results in life and peace . . . Those who obey their human nature cannot please God." Romans 8:6, 8 (GNT)
-----------------
Learning to manage your emotions is the key to peace of mind.

I want to share with you four important reasons from God's Word why you need to learn to deal with what you feel.

You need to learn to manage your emotions because they are often unreliable.

Your gut is often wrong. Your intuition is often flawed. Your emotions often lead you down a blind alley. You can't depend on everything you feel!

Proverbs 14:12 says, "There is a way that appears to be right, but in the end it leads to death" (NIV). You don't have to accept everything you feel, because not everything you feel is right or authentic or will lead you in the right direction.

You need to learn to manage your emotions because you don't want to be manipulated.

If you don't control your emotions, they will control you, and you will be manipulated by your moods. And if you're always guided by your feelings, other people are going to take advantage of you. Worst of all, negative emotions are Satan's favorite tool. He will use fear, resentment, and worry to wreak havoc in your life.

The Bible says in 1 Peter 5:8, "Be alert and of sober mind. Your enemy the devil prowls around like a roaring lion looking for someone to devour" (NIV).

You need to learn to manage your emotions because you want to please God.

God cannot rule your life if emotions rule your life. If you make your decisions based on how you feel, then you've made your feelings god, and then God can't be God in your life.

Romans 8:6, 8 says, "To be controlled by human nature results in death; to be controlled by the Spirit results in life and peace . . . Those who obey their human nature cannot please God" (GNT).

You need to learn to manage your emotions because you want to succeed in life.

Study after study has shown that your emotional quotient is far more important than your IQ when it comes to success. How many people do you know who ruined their reputation because of something said in anger? Or missed a job opportunity because of their lack of self-control?

Proverbs 5:23 says, "[People] get lost and die because of their foolishness and lack of self-control" (CEV).

Jesus doesn't just want to guide your thoughts and actions—he wants to be Lord of your emotions too. When you surrender your emotions to him, you open the door to greater peace, clarity, and spiritual growth.


Kamis, 19 Juni 2025

Emosi Anda Memiliki Tujuan

20 Juni 2025

Bacaan Hari ini:
Markus 12:29-30 "Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu."
------------------
Yesus berfirman dalam Markus 12:29-30, "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu."

Bisakah Anda merasakan emosi dalam kata-kata Yesus ini? Ia mengatakan bahwa Ia tidak ingin Anda hanya mengasihi-Nya. Ia ingin Anda mengasihi-Nya secara emosional—dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi, dan segenap kekuatan Anda. Tuhan menginginkan lebih dari sekadar pengetahuan di kepala Anda tentang Dia. Dia menginginkan hubungan emosional dengan Anda.

Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda pahami tentang emosi:

Tuhan memiliki emosi. Tuhan itu berperasaan. Ia merasakan sukacita, kesedihan dan rasa sakit. Begitu pula merasakan kebencian terhadap dosa. Satu-satunya alasan Anda memiliki emosi ialah karena Anda diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Jika Allah bukan Tuhan yang punya perasaan, maka Anda tidak akan memiliki perasaan apa pun.

Kemampuan Anda untuk merasa ialah anugerah dari Tuhan. Emosi menjadikan Anda manusia. Kemampuan emosional Anda memungkinkan Anda untuk mengasihi dan merasakan kasih. Emosi Anda membantu Anda untuk setia, taat, baik hati, dan murah hati. Emosi Anda membantu Anda untuk mengalami semua perasaan yang melekat pada hal-hal baik dalam hidup Anda. Emosi Anda mungkin tidak selalu terlihat seperti sebuah anugerah, tetapi emosi negatif sekalipun ada tujuan dan fungsinya dalam hidup Anda.

Ada dua pandangan emosi ekstrem yang harus dihindari. Emosionalisme adalah pandangan ekstrem yang mengatakan bahwa satu-satunya hal yang penting dalam hidup ialah apa yang Anda rasakan—bukan apa yang Anda pikirkan atau apa yang benar atau yang salah. Segala sesuatu dalam kehidupan didasarkan pada perasaan-perasaan Anda. Perasaan mengendalikan hidup Anda.

Di sisi lain, pandangan emosi ekstrem lainnya adalah Stoikisme. Stoikisme punya konsep bahwa perasaan itu tidak penting sama sekali. Satu-satunya hal yang penting adalah pengendalian diri dan rasionalitas.

Ada banyak pandangan berbeda terhadap emosi. Sebagian orang telah memutuskan bahwa perasaan tidaklah terlalu penting. Mereka meremehkan emosi—tetapi itu salah.

Alkitab mengatakan hal ini tentang Allah: "Engkau, yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil" (Mazmur 7:9). Dia benar-benar peduli dengan apa yang Anda pikirkan dan rasakan!

Renungkan hal ini:

- Apakah Anda lebih sering menyembah Tuhan dengan kepala daripada hati? Bagaimana bisa?

- Apakah Anda seseorang yang "meledak-ledak" atau "memendam" emosi Anda? Bagaimana dampaknya terhadap hidup Anda?

- Apakah Anda merasa mudah atau sulit untuk melibatkan emosi Anda ke dalam hubungan Anda dengan Tuhan? Mengapa?

Bacaan Alkitab Setahun :
Nehemia 12-13; Kisah Para Rasul 4:23-37
____________
Tuhan memberikan Anda emosi untuk satu alasan. Dia ingin Anda menyembah-Nya secara emosional—dengan segenap hati dan segenap pikiran Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Your Emotions Serve a Purpose
By Rick Warren

"The most important commandment is this . . . 'You must love the Lord your God with all your heart, all your soul, all your mind, and all your strength." (Mark 12:29-30 (NLT)
-----------------
Jesus says in Mark 12:29-30, "The most important commandment is this . . . 'You must love the Lord your God with all your heart, all your soul, all your mind, and all your strength" (NLT).

Do you hear the emotion in the words of Jesus? He's saying he doesn't want you to just kind of love him. He wants you to love him passionately—with all your heart, all your soul, all your mind, and all your strength. God wants more than your head knowledge. He wants an emotional relationship with you.

There are some things you need to understand about emotions.

First, God has emotions. God is an emotional God. He feels joy, grief, pain, and hatred toward sin. He gets frustrated with people. The only reason you have emotions is because you're made in God's image. If God wasn't an emotional God, you wouldn't have any emotions.

Second, your ability to feel is a gift from God. Emotions are what make you human. It is your emotional ability that allows you to love and create and to be faithful, loyal, kind, and generous—to experience all the emotions that are attached to the good things in life. Your emotions may not always seem like a gift, but even the negative ones have a purpose in your life.

Third, there are two extremes to avoid. Emotionalism is the extreme of saying the only thing that matters in life is how you feel—not what you think or what's right or wrong. Everything in life is based on your emotions. Emotions control your life.

On the other hand, stoicism says feelings aren't important at all, and the only things that matter are your intellect and your will.

There are many differing approaches to emotions. Some people have decided that it doesn't really matter how you feel. They downplay emotions—but that's not right.

The Bible says this about God: "You look deep within the mind and heart, O righteous God" (Psalm 7:9 NLT). He really cares about what you think and feel!

God gave you your emotions for a reason, and he wants you to worship him emotionally—with all your heart and all your mind.


Rabu, 18 Juni 2025

Kebenaran tentang Panggilan Tuhan

19 Juni 2025

Bacaan Hari ini:
Yesaya 30:15 "Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan."
--------------------
Panggilan dan visi berjalan beriringan. Panggilan Tuhan atas hidup Anda adalah visi-Nya untuk hidup Anda. Jika Anda ingin memperoleh visi Tuhan untuk masa depan Anda dan mengalami transformasi yang nyata, maka Anda harus melaksanakan panggilan-Nya.

Ketika mendengar seseorang berbicara tentang "panggilan Tuhan," terkadang kebanyakan orang menganggapnya seperti sesuatu yang menakutkan—seolah-olah setiap orang yang dipanggil harus menjadi misionaris atau pendeta atau pergi ke suatu tempat terpencil di dunia untuk melayani Tuhan.

Tapi sesungguhnya panggilan Tuhan bukanlah sesuatu yang menakutkan atau rumit. Itu adalah rancangan dan tujuan Tuhan buat hidup Anda.

Setiap orang di seluruh dunia dipanggil oleh Tuhan. Kita semua dipanggil untuk mengenal Dia dan mengasihi-Nya, serta membagikan kasih-Nya dengan orang lain. Dia juga memanggil kita untuk melayani-Nya dan menggunakan talenta kita untuk memuliakan-Nya. Pertanyaan adalah, apakah kita akan menjawab panggilan-Nya?

Untuk mendengar panggilan Tuhan, Anda harus memperhatikan-Nya, yang berarti Anda harus memperlambat langkah Anda. Anda harus memberi ruang dalam hidup Anda untuk menjadikan mengenal Tuhan sebagai prioritas utama Anda.

Kemarin, kita melihat kisah Bartimeus—pria yang penglihatannya dipulihkan oleh Yesus. Di tengah kerumunan, ia berseru memanggil Yesus untuk memperhatikannya. Kisah itu berlanjut, "Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau." Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus" (Markus 10:49-50).

Bartimeus bisa saja tidak mendengar panggilan Yesus jika saja ia tidak memperhatikan. Dia bisa saja terlalu terfokus untuk memanggil Yesus: "Aku di sini! Tolong aku!" sehingga dia tidak menyadari cara Tuhan yang tak terduga memanggilnya—melalui suara-suara di kerumunan yang berkata kepadanya, "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau."

Salah satu cara untuk mendengar panggilan Tuhan ialah dengan meluangkan saat teduh secara teratur dan konsisten bersama Dia dengan membaca Alkitab, berdoa, dan berdiam di dalam firman-Nya. Yesaya 30:15 mengatakannya seperti ini: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu."

Ketika Anda mendengar panggilan Tuhan dalam hidup Anda dan mengejarnya, maka Anda akan berhasil melaksanakannya—sebab Tuhan selalu memberkati visi dan panggilan yang Dia berikan kepada umat-Nya.

Renungkan hal ini:

- Apa yang selama ini Anda minta untuk Tuhan bimbing dalam hidup Anda?

- Mengapa Anda perlu memperlambat langkah dan memperhatikan agar dapat mendengar panggilan Tuhan?

- Pikirkan satu cara yang bisa Anda lakukan untuk memperlambat langkah Anda dan meluangkan saat teduh bersama Tuhan hari ini.

Bacaan Alkitab Setahun :
Nehemia 10-11; Kisah Para Rasul 4:1-22
____________
Luangkan saat teduh bersama Tuhan, dan Anda akan belajar betapa Dia ingin memberkati Anda ketika Anda mengejar dan memenuhi panggilan Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
The Truth about God's Calling
By Rick Warren

"In repentance and rest is your salvation, in quietness and trust is your strength." Isaiah 30:15 (NIV)
-------------------
Calling and vision go together. God's call on your life is his vision for your life. If you want to get God's vision for your future and experience real transformation, then you've got to get his call on your life.

When people hear someone talk about being "called by God," they sometimes think of it as a scary thing—as if anyone who is called has to be a missionary or pastor or go to some remote part of the world to serve God.

But God's calling isn't something spooky or complicated. It's simply God's plan and purpose for your life.

Everybody in the whole world is called by God. We're all called to know God and to love him—and to share his love with others. He has also called us to serve him and to use our talents to honor him. The only question is, are we going to answer his call?

To hear God's call, you've got to pay attention to him, which means you have to slow down. You have to make room in your life to make knowing God your first priority.

Yesterday, we looked at the story of Bartimaeus—the man whose sight Jesus restored. From the crowd, he had been calling out to Jesus to notice him. The story continues, "Jesus stopped and said, 'Call him.' So they called to the blind man, 'Cheer up! On your feet! He's calling you.' Throwing his cloak aside, he jumped to his feet and came to Jesus" (Mark 10:49-50 NIV).

Bartimaeus could have missed Jesus' call if he wasn't paying attention. He might've been so focused on crying out, "Hey! I'm over here! Help me!" that he wouldn't have noticed the unexpected way God was calling him—through the voices in the crowd saying, "Cheer up! On your feet! He's calling you!"

One way to hear God's call is to spend regular, consistent time alone with God reading the Bible, praying, and just being still. Isaiah 30:15 says it like this: "In repentance and rest is your salvation, in quietness and trust is your strength" (NIV).

When you hear God's calling in your life and go after it, you will succeed—because God always blesses the vision and calling he gives his people. Spend some quiet time with God, and you'll learn just how much he wants to bless you as you pursue and fulfill your calling.