Rabu, 30 April 2025

Lambat Berkata-Kata; Lambat Marah

01 Mei 2025

Bacaan Hari ini:
Yakobus 1:19 "Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah"
---------------
Pernahkah Anda memerhatikan betapa jarangnya Anda menyelesaikan sebuah kalimat akhir-akhir ini? Terkadang kita bahkan tidak membiarkan orang lain menyelesaikan kalimat mereka. Kita menjadi mudah marah dan saling menyela sepanjang waktu. Anda melihatnya di acara bincang-bincang. Anda mendengarnya di acara podcast. Anda menontonnya di acara-acara debat di TV di mana tiga atau empat orang berbicara pada saat bersamaan, mencoba memenangkan argumen mereka. Namun, ketika semua orang berbicara sekaligus, tidak ada yang benar-benar mendengarkan.

Bagaimana bisa kita sampai pada titik ini?

Dengan laju kehidupan yang bergerak semakin cepat dan semakin gila, orang-orang menjadi semakin tidak sabar. Kita begitu ingin mengungkapkan pikiran kita—atau sekadar menyelesaikan percakapan dan beralih ke topik berikutnya—sehingga kita bahkan tidak cukup tertarik pada orang lain dan perspektif mereka untuk mendengarkan mereka.

Alkitab mengatakan dalam Yakobus 1:19, "Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah." Perhatikan bahwa apabila Anda melakukan dua hal yang pertama—mendengarkan terlebih dahulu dan tidak langsung berbicara—maka hal ketiga akan terjadi secara otomatis. Ketika Anda cepat mendengar dan lambat untuk berbicara, Anda akan cenderung tidak mudah marah.

Sebagai orang tua, rekan kerja, tetangga, dan pasangan, kita mudah kehilangan kesabaran. Begitu ketidaksabaran kita mulai berkobar, kemarahan dan konflik akan segera terjadi.

Namun, Alkitab menawarkan satu cara yang efektif untuk memerangi kemarahan dalam hidup Anda: Berlatih mendengarkan sebelum Anda berbicara dan berusaha memahami orang lain sebelum Anda merespons. Ketika Anda melakukan demikian, Anda akan belajar untuk mengatasi amarah Anda.

Jika Anda tidak merasa punya masalah dengan kemarahan, Anda mungkin pandai menyembunyikannya. Dalam hal kemarahan, semua orang bisa menjadi sigung atau kura-kura. Ketika mereka marah, sigung akan membuat seluruh tempat menjadi bau. Semua orang tahu bahwa mereka sedang marah! Di sisi lain, kura-kura cenderung menarik diri masuk ke dalam cangkangnya dan memendam amarahnya. Anda mungkin tidak melihatnya, tetapi kemarahan itu tetap bergolak di dalam diri mereka.

Baik sigung maupun kura-kura perlu mengatasi kemarahan mereka—mereka perlu belajar untuk cepat mendengar dan lambat berkata-kata.

Renungkan hal ini:

- Dari semua percakapan Anda hari ini, berlatihlah untuk mendengarkan sebelum Anda berkata-kata. Apa bedanya?

- Apa pengaruhnya terhadap orang lain ketika mereka merasa didengarkan dalam suatu percakapan?

- Apakah Anda cenderung menjadi sigung atau kura-kura dalam hal mengekspresikan amarah? Perubahan-perubahan apa yang ingin Anda lihat dalam diri Anda untuk menangani kemarahan dengan lebih baik?

Bacaan Alkitab Setahun :
1 Raja-raja 8-9; Lukas 21:1-19
___________
Lambatlah dalam berkata-kata sehingga Anda tidak mudah marah. Dan dengan memberikan jeda waktu untuk merespons, Anda juga akan lebih mampu untuk benar-benar mendengarkan.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Slow to Speak, Slow to Anger
By Rick Warren

"Everyone should be quick to listen, slow to speak and slow to become angry." James 1:19 (NIV)
-------------------
Have you noticed how rarely you get to finish a sentence these days? We sometimes don't even let others complete their sentences. We get angry easily and talk over each other all the time. You see it on talk shows. You hear it on podcast programs. You watch it on TV news, with three or four people talking at the same time and trying to make a point. But when everybody's talking at once, nobody's really listening.

How did we get here?

With a faster and more frantic speed of life, people have become more impatient. We're so eager to speak our mind—or to just finish the conversation and move on to the next thing—that we're not even interested enough in the other person and their perspective to hear them out.

The Bible says in James 1:19, "Everyone should be quick to listen, slow to speak and slow to become angry" (NIV). Notice that if you do the first two—listen first and don't speak right away—then the third is automatic. When you are quick to listen and slow to speak, you will be much less likely to become angry.

As parents, coworkers, neighbors, and spouses, it's easy to lose our temper. Once our impatience starts to flare, it's a quick trip to anger and conflict.

But the Bible offers an effective way to combat anger in your life: Practice listening before you speak and working to understand the other person before you respond. When you do that, you will learn to deal with your anger.

If you think you don't have an anger problem, you may just really be good at hiding it. When it comes to anger, everyone is either a skunk or a turtle. When they get angry, skunks stink up the whole place. Everybody knows they're upset! Turtles, on the other hand, tend to pull back into their shells and internalize their anger. You may not see it, but it's still boiling up inside.

Both skunks and turtles need to deal with their anger—they need to learn how to be quick to listen and slow to speak.

Be slow to speak, and you'll be slow to anger. And by taking your time to respond, you'll also be better able to really listen.


Selasa, 29 April 2025

Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN)

𝐒𝐄𝐋𝐀𝐌𝐀𝐓 𝐇𝐀𝐑𝐈 𝐋𝐀𝐍𝐒𝐈𝐀. 29.04.2025

*Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN)* 

40 - 50 sudah tua
50 - 59 Pra Lansia
60 - 69 Lansia Muda, 
70 - 79 Lansia Madya, 
80 - 89 Lansia Paripurna, 
>90 th Paripurna Kencana. 

Masing2 dari kita tahu , berada dikelompok mana.

*30 Resep Sehat di Waktu Tidak Muda lagi*

*1* Tidur  yang nyenyak.
*2* Gerakan pelan, tak usah tergesa².
*3* Makanan porsi dikurangi.
*4* Makanan bervariasi.
*5* Makanan yang hangat. Stop ES
*6* Minum air putih yang banyak. 
*7* Garam dikurangi.
*8* Makan malam lebih awal.
*9* Rajin olahraga.
*1O* Lapangkan hati dan tidak mudah tersinggung/marah.
*11*  Dandan (merawat diri).
*12* Banyak senyum.
*13* Lebih tahu diri.
*14* Melupakan usia.
*15* Banyak bergaul.
*16* Lebih romantis.
*17* Banyak hobi.
*18* Jangan terlalu banyak mengejar nama dan keuntungan.
*19* Sering wisata 
*2O* Jangan ikut campur masalah orang, jika tidak diperlukan.
*21* Legowo (sekiranya ada masalah).
*22* Menikmati hidup.
*23* Sering bersyukur.
*24* Suka bercanda.
*25* _Kalau jadi sasaran canda, tidak marah atau membalas, selalu happy bersama._
*26* Mudah memaafkan/ mengampuni. Dan tidak segan minta maaf bila bersalah.
*27* Jangan iri hati.
*28* Disini senang disana senang.
*29* Beraktivitas apapun nikmati dengan rasa senang.
*3O* _Rajin beribadah/berbagi._

*SELAMAT  MENIKMATI HIDUP, LANSIA BERBAHAGIA, SEHAT, PANJANG USIA BERMANFAAT dan TANPA BEBAN.*

Salam bahagia selalu.

Prioritaskan Waktu Anda

30 April 2025

Bacaan Hari ini:
Yakobus 1:5 "Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya."
-----------------
Tuhan ingin anak-anak-Nya mendapatkan istirahat yang layak. Jika Anda terlalu bekerja keras, Anda tidak secerdas yang Anda kira. Anda akan kelelahan!

Anda mungkin mendapat lebih banyak kesempatan dalam satu minggu daripada kesempatan dalam satu bulan. Di sinilah Anda perlu belajar mengelola kesempatan Anda—karena jika tidak, Anda akan tenggelam di dalamnya. Ada banyak hal yang dapat Anda lakukan dalam hidup Anda yang mungkin tidak sepadan untuk dilakukan.

Ketika Anda dihadapkan pada sebuah kesempatan, Anda perlu mengambil tiga langkah.

Pertama, tanyakan pada diri Anda, apakah itu sepadan? Apakah kesempatan itu sepadan dengan waktu Anda? Energi Anda? Usaha Anda? Reputasi Anda? Uang Anda? Apakah itu sepadan dengan hidup Anda? Setiap kali Anda mengabdikan diri untuk suatu kegiatan, Anda menukar hidup Anda untuk itu. Mengapa? Sebab waktu Anda adalah hidup Anda.

Kedua, pahami apa yang harus Anda korbankan. Apa yang akan Anda korbankan untuk mengerjakan hal baru ini?

Sebagian besar dari kita tahu cara membuat daftar kegiatan. Saya ingin menantang Anda untuk membuat daftar hal-hal yang paling penting dalam hidup Anda. Anda perlu memutuskan apa yang paling penting dengan bertanya kepada Tuhan tentang hal-hal yang paling penting bagi-Nya. Itu bukan hanya akan membantu Anda mengetahui apa yang harus dimasukkan ke dalam daftar kegiatan Anda, tapi juga akan membantu Anda mengetahui hal-hal yang harus dihapus dari daftar Anda.

Yakobus 1:5 mengatakan, "Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya."

Ketiga, belajarlah untuk mengatakan "tidak." Kita sudah ketergantungan dengan kecepatan laju kehidupan saat ini, dan itu merugikan kesehatan kita, hubungan kita, dan perjalanan kita dengan Tuhan. Untuk itu, kita harus memperlambat laju kehidupan kita dengan mengatakan "tidak" pada hal-hal yang tidak masuk dalam daftar hal-hal yang paling penting. Kita perlu memutuskan bagaimana akan menghabiskan waktu kita agar kita tidak menyia-nyiakan hidup kita.

Teman-teman saya di Afrika punya pepatah: "Barat punya jam tangan, tetapi Afrika punya waktu."

Kita mungkin tahu bagaimana cara mengisi waktu kita, tetapi kita tidak pandai memprioritaskannya. Kita tidak punya waktu karena kita tidak meluangkan waktu. Maka, luangkanlah waktu dengan bertanya apakah itu sepadan, pahamilah apa yang harus dilepaskan, lalu belajarlah untuk mengatakan "tidak" pada apa yang menyakiti kita dalam jangka panjang. Hanya dengan begitu kita akan memiliki hikmat untuk mengetahui tindakan apa yang harus diambil dengan setiap kesempatan baru yang kita terima.

Renungkan hal ini:

- Apa yang terjadi ketika Anda menerapkan ketiga langkah ini pada hal-hal yang sudah mengisi kalender kegiatan Anda?

- Ketika Anda memahami bahwa waktu Anda adalah hidup Anda, bagaimana hal itu mengubah perspektif Anda terhadap kegiatan Anda dan kesempatan yang datang?

- Dari banyaknya kesempatan yang telah diberikan kepada Anda, menurut Anda apa yang paling penting bagi Tuhan?

Bacaan Alkitab Setahun :
1 Raja-raja 6-7; Lukas 20:27-47
____________
Minta hikmat Tuhan untuk menentukan pilihan prioritas hidup Anda. Yang terutama prioritaskan Tuhan dalah hidup Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
Take Back Your Time
By Rick Warren

"If any of you needs wisdom to know what you should do, you should ask God, and he will give it to you." James 1:5 (GW)
----------------
God wants his children to get their proper rest. If you're burning the candle at both ends, you're not as bright as you think you are. You're going to burn out!

You're probably given more opportunities in one week than you could possibly take on in one month. You need to learn to manage your opportunities—because if you don't, you're going to drown in them. There are plenty of things you can do with your life that may not be worth doing.

When you're faced with an opportunity, you need to take three steps.

First, ask yourself, is it worth it? Is that opportunity worth your time? Your energy? Your effort? Your reputation? Your money? Is it worth your life? Every time you give yourself to an activity, you're exchanging your life for it. Why? Because your time is your life.

Second, understand what you're going to have to give up. What will you give up in order to do this new thing?

Most of us know how to make a to-do list. I want to challenge you to make a what-matters-most list for your life. You need to decide what's most important by asking God what matters most to him. This won't just help you know what to put on your to-do list. It will also help you know what to take off your list.

James 1:5 says, "If any of you needs wisdom to know what you should do, you should ask God, and he will give it to you" (GW).

Third, learn to say "no." We've become addicted to today's speed of life, and it's costing us our health, our relationships, and our walk with God. We need to slow down by saying "no" to the things that don't make the what-matters-most list. We need to decide how to spend our time so we're not wasting our lives.

My friends in Africa have a saying: "The West has the watches, but Africa has the time."

We may know how to fill our time, but we are not as good at taking it back. We don't have time because we don't make the time. And we make time by asking if it's worth it, understanding what to give up, and then learning to say "no" to what hurts us in the long run. Only then will we have the wisdom to know what action to take with each new opportunity we face.


Senin, 28 April 2025

Tiga Kebohongan yang Menghalangi Anda untuk Melambat

29 April 2025

Bacaan Hari ini:
Pengkhotbah 4:6 "Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin."
----------------
Ketika Anda siap untuk memperlambat hidup, mulailah dengan penilaian diri: Apa yang mendorong Anda untuk selalu berusaha lebih? Mengapa Anda perlu memiliki lebih banyak uang di rekening bank atau lebih banyak prestasi dalam karier? Mengapa Anda perlu memasukkan lebih banyak kegiatan dalam jadwal Anda?

Untuk membantu Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dalam budaya saat ini, tanyakan pada diri Anda apakah Anda percaya pada tiga kebohongan utama ini yang berkontribusi pada kehidupan kita yang serba cepat.

Kebohongan pertama adalah bahwa memiliki lebih banyak akan membuat Anda lebih bahagia.

Hidup ini bukanlah tentang nilai-nilai atau harta benda. Yesus berkata, "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya" (Markus 8:36). Saya mengenal banyak orang yang mempunyai banyak hal, tetapi mereka tetap tidak bahagia dan tidak puas dengan kehidupan mereka.

Kebohongan kedua adalah bahwa melakukan lebih banyak hal akan membuat Anda lebih berharga.

Jika Anda mencampuradukkan pekerjaan dengan harga diri Anda, maka Anda akan stres dan kehabisan tenaga sepanjang hidup Anda.

Alkitab mengatakan dalam Pengkhotbah 4:6, "Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin."Dengan kata lain, melakukan lebih banyak hal tidak akan memberi Anda kedamaian. Lebih bijak jika membeli rumah yang lebih kecil atau hidup dengan pengeluaran yang lebih sedikit sehingga Anda dapat memiliki lebih banyak waktu, lebih banyak energi, lebih banyak kegembiraan, dan lebih banyak ketenangan pikiran.

Kebohongan ketiga adalah bahwa hidup adalah kompetisi dengan orang lain.

Anda tidak bersaing dengan siapa pun—bukan tetangga Anda, atasan Anda, teman-teman Anda, atau siapa pun. Mengapa? Karena Anda unik, dan Tuhan tidak menciptakan Anda untuk bersaing dengan siapa pun. Dia ingin Anda menjadi diri Anda sendiri. Bila Anda menerimanya dan berhenti mencoba menjadi seperti orang lain, stres dalam hidup Anda akan berkurang.

Amsal 14:30 mengatakan "Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang."

Ketiga kebohongan ini menghalangi Anda untuk merasa puas dengan hidup Anda, yang membuat Anda terus melaju dan bergumul untuk mempunyai lebih—tetapi tidak pernah berkembang.

Renungkan hal ini:

- Menurut Anda apa yang perlu Anda miliki lebih banyak untuk menjadi bahagia?

- Bagaimana Anda mengaitkan harga diri Anda dengan seberapa banyak yang dapat Anda hasilkan atau capai?

- Bagaimana persaingan dengan orang lain—bahkan ketika orang lain tidak menyadarinya—menimbulkan stres dalam hidup Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
1 Raja-raja 3-5; Lukas 20:1-26
____________
Untuk memperlambat laju hidup Anda, jangan hanya mencoba mengurangi kegiatan. Mulailah dengan hati. Memperlambat hidup tidak terjadi dengan mengosongkan kalender Anda, tetapi dengan merasa puas dengan apa yang Anda miliki dan siapa diri Anda.
========
Three Lies That Keep You from Slowing Down
By Rick Warren

"It is better to have only a little, with peace of mind, than be busy all the time with both hands, trying to catch the wind." Ecclesiastes 4:6 (GNT)
------------------
When you're ready to slow down your life, start with a self-assessment: What drives you to always push for more? Why do you need to have more money in your bank account or more achievements in your career? Why do you need to pack more activities in your schedule?

To help you answer those questions in today's culture, ask yourself if you've believed these three major lies that contribute to our fast-paced life.

The first lie is that having more will make you happier.

Life is not about values or possessions. Jesus said, "What good is it for someone to gain the whole world, yet forfeit their soul?" (Mark 8:36 NIV). I know lots of people who have plenty of things, but they're still unhappy and unsatisfied with their lives.

The second lie is that doing more will make you more worthy.

If you get your work and your worth confused, you're going to be stressed out and running on empty your entire life.

The Bible says in Ecclesiastes 4:6, "It is better to have only a little, with peace of mind, than be busy all the time with both hands, trying to catch the wind" (GNT). In other words, doing more won't give you peace. It's wiser to buy a smaller home or live on less of your income so you can have more time, more energy, more joy, and more peace of mind.

The third lie is that life is a competition with other people.

You are not in competition with anybody—not your neighbor, your boss, your friends, or anybody else. Why? Because you are unique, and God didn't make you to be in competition with anyone. He wants you to be you. When you accept that and stop trying to be like other people, it takes a lot of stress out of your life.

Proverbs 14:30 says in the Living Bible paraphrase, "A relaxed attitude lengthens a man's life; jealousy rots it away."

These three lies keep you from being content in life, which keeps you driving and striving—but never thriving.

To slow down your life, don't just try to do less. Start with the heart. Slowing down comes not by clearing your calendar but by becoming content with what you have and who you are.

Minggu, 27 April 2025

Belajar dari Teladan Yesus

28 April 2025

Bacaan Hari ini:
Matius 11:29 "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan."
---------------
Tidak ada seorang pun yang menjalani kehidupan yang lebih seimbang dan sehat selain Yesus. Ia tidak dihinggapi stres. Ia tidak pernah terbebani dengan beban yang berat. Hidupnya menjadi contoh bagi kita tentang cara hidup yang bertujuan dan damai.

Dalam Matius 11:29 Yesus berkata, "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan." Seolah-olah Ia berkata, "Pelajarilah Aku. Perhatikan bagaimana Aku melakukannya."

Kita telah mempelajari bahwa jawaban-Nya terhadap stres dan kecemasan yaitu dengan datang kepada-Nya dan memikul kuk-Nya dengan melepaskan kendali kita. Sekarang, Ia mengundang kita untuk belajar dari-Nya—ini adalah solusi ketiga untuk mengurangi stres.

Yesus tidak berkata, "Belajarlah dari-Ku. Aku akan mengajarkanmu cara bertahan dan stamina, kepercayaan diri dan keberanian, atau manajemen waktu dan penetapan tujuan." Dia berkata, "Belajarlah dari-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati." Dia ingin kita memerhatikan-Nya dan meniru apa yang telah Dia lakukan.

Namun, belajar dari Yesus, mengikuti teladan-Nya tentang kelembutan dan kerendahan hati tidak bisa terwujud dalam semalam. Itu adalah proses yang membutuhkan waktu. Anda harus belajar mengurangi stres.

Dua penyebab stres terbesar dalam hidup Anda ialah kesombongan dan permusuhan. Keduanya adalah lawan dari kerendahan hati dan kelembutan.
Agresi terjadi ketika Anda melakukan sesuatu terlalu cepat. Anda tidak mau menunggu atau memikirkan semuanya. Anda langsung melakukannya dengan kedua kaki Anda.

Kesombongan terjadi ketika Anda mencoba mengendalikan segalanya. Kesombongan adalah berpikir Anda tahu apa yang terbaik, dan hidup setiap orang akan lebih mudah jika mereka mengikuti rencana Anda.

Yang sebenarnya adalah ketika Anda mencoba melakukan semuanya, memiliki semuanya, menjadi segalanya, dan mengalami semuanya, Anda hidup dengan sikap agresif dan arogan. Anda bertingkah seperti manusia super atau wanita super. Penawar dari agresi dan kesombongan ialah kelemahlembutan dan kerendahan hati—jenis kehidupan yang Yesus contohkan untuk kita jalani.

Jadi, bagaimana caranya belajar untuk bersikap lemah lembut dan rendah hati seperti Yesus? Anda melakukannya dengan menumbuhkan iman Anda. Dan ketika iman Anda tumbuh, stres Anda pun berkurang.

Bagaimana Anda menumbuhkan iman Anda? Iman tumbuh dengan menghabiskan waktu dengan Alkitab. Semakin banyak Anda memasukkan Firman Tuhan ke dalam hidup Anda, semakin besar pula iman Anda. Alkitab mengatakan : "Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus" (Roma 10:17).

Renungkan hal ini:

- Apakah Anda merasa mudah atau sulit untuk mempraktikkan kelemahlembutan dan kerendahan hati? Bagaimana Anda dapat bertumbuh dalam hal-hal ini?

- Apakah Anda melihat adanya tanda-tanda agresi dan arogansi dalam hidup Anda? Bagaimana Anda dapat mengurangi sifat-sifat ini?

- Apa yang dapat Anda ubah dalam jadwal harian Anda untuk memasukkan lebih banyak Firman Tuhan ke dalam hati dan pikiran Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
1 Raja-raja 1-2; Lukas 19:28-48
____________
Anda perlu mendengar Firman, membaca Firman, dan merenungkan Firman Tuhan setiap hari. Jika Anda melakukannya, iman Anda akan meningkat dan stres Anda akan berkurang, dan hidup Anda akan mulai tampak semakin seperti hidup Yesus.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
Learn from Jesus' Example
By Rick Warren

"Take my yoke upon you and learn from me, for I am gentle and humble in heart, and you will find rest for your souls." Matthew 11:29 (NIV)
-----------------------
Nobody lived a more balanced and healthy life than Jesus. He wasn't consumed with stress. He was never burdened with a heavy load. His life was a model for us on how to live with purpose and peace.

In Matthew 11:29 Jesus says, "Learn from me, for I am gentle and humble in heart, and you will find rest for your souls" (NIV). It's as if he's saying, "Study me. Watch how I do it."

We've already seen that his answers to stress and anxiety include coming to him and taking on his yoke by giving up control. Now, he invites us to learn from him—this is the third solution to reducing stress.

Jesus doesn't say, "Learn from me. I'll teach you endurance and stamina, confidence and courage, or time management and goal setting." He says, "Learn from me, for I am gentle and humble." He wants us to watch him and replicate what he did.

But learning from Jesus, following his example of gentleness and humility, doesn't happen overnight. It's a process that takes time. You must learn to reduce stress.

Two of the biggest causes of stress in your life are arrogance and aggression. These are the opposites of humility and gentleness.

Aggression happens when you do things too quickly. You don't wait or think things over. You just jump right in with both feet and you get over-committed.

Arrogance happens when you try to control everything. Arrogance is thinking you know what's best and everyone's lives would be easier if they followed your plan.

The truth is when you try to do it all, have it all, be it all, and experience it all, you're living with an aggressive and arrogant attitude. You're acting like superman or superwoman. The antidote to aggression and arrogance is gentleness and humility—the kind of life Jesus modeled for us to live.

So how do you learn to be gentle and humble like Jesus? You do it by growing your faith. And when your faith grows, your stress goes down.

How do you grow your faith? Faith grows by spending time in the Bible. The more you get God's Word into your life, the more your faith will grow. The Bible says, "Faith comes by hearing, and hearing by the word of God" (Romans 10:17 NKJV).

You need to hear the Word, read the Word, and think about the Word of God on a daily basis. If you do, your faith will increase, your stress will decrease, and your life will begin to look a lot more like Jesus'.


Sabtu, 26 April 2025

Pikul lah Kuk yang Dipasang Yesus

27 April 2025

Bacaan Hari ini:
Matius 11:29-30 "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
--------------
Ketika Anda kehabisan energi dan memikul beban berat, solusi pertama yang Yesus tawarkan kepada Anda ialah berikut: "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu" (Matius 11:28). Itulah titik awal bagi siapa pun yang membutuhkan kelegaan dari kekhawatiran, ketakutan, dan kecemasan: Datanglah kepada Yesus!

Inilah solusi kedua: Serahkan kendali Anda.

Ini begitu penting sebab salah satu alasan Anda merasa terbebani ialah karena Anda mencoba mengendalikan terlalu banyak hal. Anda berpikir semuanya bergantung pada Anda. Mungkin saja moto Anda adalah, "Saya akan bertanggung jawab atas diri saya."

Saudara, Anda bukanlah manajer umum atas alam semesta. Meski Anda menyerah, alam semesta tidak akan berantakan. Ketahuilah ini: Semakin besar keinginan Anda untuk mengendalikan, semakin banyak stres yang akan Anda alami dalam hidup.

Namun, Yesus menawarkan cara yang berbeda. Ia berkata, "Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan" (Matius 11:29-30).

Mungkin Anda berkata, "Tunggu sebentar. Memikul beban yang lain? Saya tidak sanggup memikul beban yang lebih berat. Saya seharusnya memikul beban yang lebih ringan!"

Itulah mengapa penting untuk memahami cara kerja kuk. Kuk adalah sepotong kayu yang menyatukan dua hewan sehingga mereka dapat berbagi beban dan menjadi lebih ringan. Tujuannya ialah untuk meringankan beban hewan, bukan memperberatnya.

Kuk adalah simbol kemitraan. Dengan kuk, seakan Yesus berkata, "Aku tidak pernah merancang supaya engkau menanggung semua masalahmu sendiri. Biarkan Aku menolongmu." Ketika Anda memikul kuk bersama Yesus, itu bukan berarti Anda akan berbagi beban-Nya, melainkan supaya Dia bisa berbagi beban Anda.

Kuk juga merupakan simbol kendali. Para petani memasang kuk pada hewan-hewan ternak mereka agar mereka bisa berjalan ke arah yang sama, bersamaan dan dengan kecepatan yang sama. Jika Anda tidak mengikatkan diri kepada Yesus, Anda akan terlibat masalah. Anda akan berjalan terlalu cepat, ke arah yang salah, tersisih, atau terperosok ke dalam selokan. Sebaliknya, jika diikatkan kepada Yesus, Dia menjauhkan Anda dari masalah.

Yesus tahu kepribadian Anda. Dia tahu apa yang dapat Anda tangani dan apa yang tidak dapat Anda tangani. Jika Anda memikul kuk yang dipasangkan Yesus, maka Dia akan menuntun Anda.

Kita mungkin beranggapan penawar stres adalah dengan berlibur, menghadiri seminar, atau pergi ke terapi. Hal-hal itu tentu dapat membantu, tetapi kelegaan yang sejati dan kekal datang ketika kita mengikatkan diri kita kepada Yesus dan melepaskan kendali kita pada-Nya. Dan setiap kali kita melakukannya, Tuhan memberi kita damai sejahtera.

Renungkan hal ini:

- Menurut Anda mengapa melepaskan kendali kita dalam menghadapi keadaan yang penuh tekanan sangat bertentangan dengan budaya?

- Pernahkah Anda memikul kuk yang dipasang Yesus? Jika ya, apakah Anda mengalami sedikit pengurangan stres? Jika belum pernah, mengapa tidak?

- Apa saja tindakan yang dapat Anda mulai coba lakukan untuk tetap memikul kuk yang dipasang Yesus setiap hari?

Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 23-24; Lukas 19:1-27
___________
Yesus tahu persis ke mana Dia akan menuntun Anda karena Dia yang menciptakan Anda. Dia tahu persis kecepatan yang harus Anda tempuh karena Dialah yang membentuk Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
Take Jesus' Yoke
By Rick Warren

"Take my yoke upon you and learn from me, for I am gentle and humble in heart, and you will find rest for your souls. For my yoke is easy and my burden is light." Matthew 11:29-30 (NIV)
-------------------
When you're running on empty and carrying a heavy load, the first solution Jesus offers you is this: "Come to me . . . and I will give you rest" Matthew 11:28 (NIV). That's the starting point for anyone who needs relief from worry, fear, and anxiety: Come to Jesus!

Here's the second solution: Give up control.

This is so important because one reason you get overloaded is you're trying to control too much. You think it all depends on you. Maybe your motto is, "If it's to be, it's up to me."

Friend, you are not the general manager of the universe. You can resign, and it won't fall apart. Know this: The greater your need to control, the more stress you're going to have in life. 

But Jesus offers a different way. He says, "Take my yoke upon you and learn from me, for I am gentle and humble in heart, and you will find rest for your souls. For my yoke is easy and my burden is light" Matthew 11:29-30 (NIV).

You say, "Wait a minute. Take on something else? I can't take on more. I need to carry less!" 

That's why it's important to understand how a yoke works. A yoke is a wooden piece that teams up two animals, allowing them to share the load and make it lighter. The purpose is to make it easier on the animals, not harder.

A yoke is a symbol of partnership. It's as if Jesus is saying, "I never meant for you to carry all your problems by yourself. Let me help you." When you yoke up to Jesus, it's not so you can share his load. It's so he can share yours.

A yoke is also a symbol of control. Farmers yoke up animals so that they go in the same direction, at the same time, and at the same pace. When you're not yoked to Jesus, you get into trouble. You end up going too fast, in the wrong direction, sidelined, or in a ditch. Yoked to Jesus, he keeps you from trouble.

Jesus knows exactly where to take you in life because he created you. He knows exactly the pace you should go because he shaped you. He knows your personality. He knows what you can handle and what you can't handle. Yoked to Jesus, he guides you.

We think the antidote to stress is to escape on vacation, attend a seminar, or go to therapy. Those things can certainly help, but true and lasting relief come when we yoke up to Jesus and give up control. And every time we do, God gives us peace.


Jumat, 25 April 2025

Datanglah kepada Yesus dengan Beban Berat Anda

26 April 2025

Bacaan Hari ini:
Matius 11:28-30 "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
------------------
Pernahkah Anda memperhatikan hal ini dalam hidup? Semakin berat beban yang Anda pikul, semakin cepat Anda kehabisan bahan bakar. Hal itu berlaku untuk mobil Anda—tetapi juga berlaku untuk Anda.

Beberapa dari Anda kelebihan beban—baik secara fisik, emosional, atau hubungan. Tuntutan pekerjaan, jadwal keluarga, atau tekanan keuangan menyebabkan stres yang berat dalam hidup Anda.

Alkitab mengatakan hal ini dalam Matius 11:28-30 "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembukupun rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."

Yesus meringkas rahasia pengelolaan stres dalam tiga kata sederhana ini—datang, terima, dan pelajari. Jika Anda memahami ketiga solusi stres ini, hidup Anda akan berubah.

Mari kita bahas yang pertama lebih lanjut:4 Datanglah kepada Yesus. Ketika Anda merasa terbebani, penawar stres bukanlah rencana manajemen waktu atau filosofi baru, melainkan satu pribadi, Yesu. Dia berkata, "Marilah kepada-Ku." Ketika hidup Anda terasa berat, Yesus ingin Anda berpaling kepada-Nya. Ketika Anda melakukannya, Dia akan memberikan Anda kelegaan.

Kelegaan jiwa jauh lebih dalam daripada kelegaan fisik. Itulah obat dari ketegangan, kelelahan, kekhawatiran, ketakutan, kecemasan, rasa bersalah, dan kebencian. Hanya Tuhan yang dapat memberikan Anda kedamaian batin yang Anda butuhkan untuk meredakan stres Anda. Ini bukan berarti pemicu stres dalam hidup Anda akan hilang, itu hanya tidak akan terlalu mengganggu Anda karena Dia membantu Anda menanggung semuanya.

Jadi, mengapa kita tidak lebih sering datang kepada Yesus? Karena kita kerap berpikir kita dapat mengatasi stres sendiri. Atau mungkin kita lupa bahwa Tuhan sedang menunggu kita untuk berseru kepada-Nya. Bahkan kenyataannya, walaupun Anda adalah orang percaya, pilihan pertama Anda saat Anda stres tidak selalu menghabiskan waktu saat teduh dengan-Nya.

Jika Anda begitu lelah hari ini, berserulah kepada Tuhan. Luangkan waktu bersama-Nya. Anda tidak membutuhkan program atau perencanaan apa pun. Anda membutuhkan satu pribadi. Datanglah kepada Kristus. "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu."

Selama beberapa hari ke depan, kita akan membahas dua solusi lainnya untuk mengatasi stres.

Renungkan hal ini:

- Pernahkah Anda menyadari bahwa semakin banyak stres yang Anda tanggung, semakin cepat Anda kehabisan energi?

- Apakah Anda berpaling kepada Yesus terlebih dahulu ketika Anda stres? Jika tidak, kepada siapa Anda cenderung berpaling?

- Kapan terakhir kali Anda mengalami ketenangan jiwa? Bagaimana Anda dapat meluangkan waktu untuk mengalaminya lebih sering?

Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 21-22; Lukas 18:24-43
___________
Kelegaan yang Yesus berikan ialah kelegaan yang istimewa, yaitu kelegaan bagi jiwa Anda. Tanpa itu, Anda akan tergoda untuk menyerah.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Come to Jesus with Your Heavy Load
By Rick Warren

"Come to me, all of you who are tired from carrying heavy loads, and I will give you rest. Take my yoke and put it on you, and learn from me, because I am gentle and humble in spirit; and you will find rest. For the yoke I will give you is easy, and the load I will put on you is light." Matthew 11:28-30 (GNT)
-------------------
Have you noticed this about life yet? The heavier the load you're carrying, the faster you run out of gas. That is true for your car—but it's also true for you.

Some of you are overloaded—physically, emotionally, or relationally. The demands of work, family schedules, or financial pressures are causing significant stress in your life.

The Bible says this in Matthew 11:28-30: "Come to me, all of you who are tired from carrying heavy loads, and I will give you rest. Take my yoke and put it on you, and learn from me, because I am gentle and humble in spirit; and you will find rest. For the yoke I will give you is easy, and the load I will put on you is light" (GNT).

Jesus summarizes the secret of stress management in three simple words—come, take, and learn. If you grab hold of these three solutions to stress, they're going to change your life.

Let's take a closer look at the first one: Come to Jesus. When you're feeling overloaded, the antidote to your stress is not a time management plan or a new philosophy. It's a person—Jesus—and he says, "Come to me." When life feels heavy, Jesus wants you to turn to him. And when you do, he fills you with rest.

The rest Jesus gives is a special kind of rest. It's rest for your soul; it's soul rest. Without it, you'll be tempted to throw in the towel.

Soul rest is much deeper than physical rest. It's the remedy for tension, fatigue, worry, fear, anxiety, guilt, and resentment. Only God can give you the inner peace you need to lower your stress. This doesn't mean the stressors in your life will go away. They just won't bother you as much because he is helping you carry them all.

So then why don't we come to Jesus more often? Because we think we can handle stress on our own. Or maybe we forget that God is waiting for us to call on him. Even if you're a believer, your first choice when you're stressed won't always be to spend quiet time alone with God.

If you're running on empty today, cry out to God. Spend time with him. You don't need a program or a plan. You need a person. You need to come to Christ. "Come to me, all of you who are tired from carrying heavy loads, and I will give you rest."

Over the next couple days, we'll look at two more solutions to stress.


Kamis, 24 April 2025

Yesus dapat Membantu Anda dengan Ketidakpercayaan Anda

25 April 2025

Bacaan Hari ini:
Yohanes 20:27-28 " Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"
-----------------
Ketika hidup terasa sulit, terkadang pergumulan-pergumulan Anda tersebiit dapat menyebabkan Anda ragu. Anda mungkin akan meragukan kebaikan Tuhan, kuasa-Nya, atau bahkan kasih-Nya. Di saat-saat seperti itu, Yesus ingin membantu Anda untuk percaya. Dia melakukan itu dengan Tomas setelah kebangkitan-Nya.

Alkitab mengatakan, "Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ. Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya."

Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" (Yohanes 20:24-28).

Saya suka kisah ini. Pertama-tama, saya suka Tomas sebab ia jujur ??tentang keraguannya. Dia tidak berpura-pura atau langsung menelan bulat-bulat apa yang dikatakan orang lain kepadanya. Dia ingin menyelidikinya sendiri.

Banyak orang punya persepsi yang salah tentang keraguan; mereka beranggapan keraguan itu selalu negatif. Namun sebenarnya, keraguan bukanlah hal yang buruk. Keraguan itu baik apabila itu memotivasi Anda untuk mencari tahu lebih dalam. Ketika Anda ragu, selidikilah.

Hal kedua yang saya suka tentang Tomas adalah, walaupun dia memiliki keraguan, dia masih bergaul dengan orang percaya. Bila Anda memiliki keraguan tentang Allah, Alkitab, atau Yesus, tetaplah berada di antara orang percaya—di situlah Anda harus berada.

Hal ketiga yang saya suka tentang Tomas adalah, ketika dia akhirnya melihat Yesus dan menyadari bahwa Yesus benar-benar hidup, dia tidak membiarkan egonya menghalangi. Seketika itu juga Tomas berseru, "Ya Tuhan dan Allahku!" Tomas membuat keputusan tentang Allah berdasarkan bukti yang dimilikinya.

Jika saat ini Anda meragukan Yesus, saya hendak menyemangati Anda. Pertama, temukanlah orang-orang yang hidupnya telah berubah secara radikal melalui hubungan dengan Yesus. Anda tidak dapat menyangkal apa yang telah dialami seseorang secara pribadi. Kedua, ragukan keraguan Anda. Entah mengapa, kita melakukan hal ini secara terbalik. Kita cenderung memercayai keraguan kita dan meragukan keyakinan kita. Keraguan diciptakan untuk diragukan, dan keyakinan diciptakan untuk dipercayai.

Anda bisa datang kepada Yesus, memulai hubungan dengan-Nya, bahwa Anda akan sampai ke surga, dan bertumbuh dalam hubungan dengan-Nya—semuanya tanpa harus menyingkirkan keraguan Anda terlebih dahulu.

Suatu hari, seorang pria datang kepada Yesus untuk menyembuhkan putranya. Yesus berkata kepadanya, "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" (Markus 9:23). Jawaban pria itu jujur ??dan autentik: "Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!" (Markus 9:24). Dan kemudian Yesus menyembuhkan putranya.

Renungkan hal ini:

- Apakah menurut Anda Tuhan marah dengan Anda karena Anda memiliki keraguan? Mengapa Anda berpikir seperti itu?"

- Pernahkah ada saat dalam hidup Anda ketika Tuhan membantu Anda percaya, bahkan dengan keraguan Anda?

- Bagaimana Anda dapat mendorong orang-orang dalam hidup Anda untuk percaya, bahkan di tengah keraguan mereka?

Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 19-20; Lukas 18:1-23
____________
Tahukah Anda bahwa Anda juga dapat mengatakan hal yang serupa kepada Yesus hari ini? "Tuhan, saya mau percaya. Bantu saya mengatasi keraguan saya!" Dan Dia akan melakukannya. Dia sedang menunggu untuk membantu Anda percaya.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
Jesus Can Help with Your Unbelief
By Rick Warren

"Then [Jesus] said to Thomas, 'Put your finger here, and look at my hands. Put your hand here in my side. Stop being an unbeliever and believe.' Thomas said to him, 'My Lord and my God!'" John 20:27-28 (NCV)
-----------------
When life gets difficult, sometimes your struggles can leave you full of doubts. You might doubt God's goodness, his power, or even his love. In times like that, Jesus wants to help you believe. He did that with Thomas after the resurrection.

The Bible says, "Thomas . . . was not with them when Jesus came. The other followers kept telling Thomas, 'We saw the Lord.' But Thomas said, 'I will not believe it until I see the nail marks in his hands and put my finger where the nails were and put my hand into his side.'

"A week later the followers were in the house again, and Thomas was with them. The doors were locked, but Jesus came in and stood right in the middle of them. He said, 'Peace be with you.'  Then he said to Thomas, 'Put your finger here, and look at my hands. Put your hand here in my side. Stop being an unbeliever and believe.' Thomas said to him, 'My Lord and my God!'" (John 20:24-28 NCV).

I love that story. In the first place, I like Thomas because he's honest about his doubts. He doesn't pretend or automatically accept what other people tell him. He wants to check it out for himself.

Many people have the wrong perception of doubt; they think doubt is always negative. But the truth is, doubt is not a bad thing. Doubt is good if it motivates you to investigate. When in doubt, check it out.  

The second thing I like about Thomas is that, even though he has doubts, he still hangs out with believers. If you've got doubts about God, the Bible, or Jesus, stay in the company of believers—that's right where you need to be.

The third thing I love about Thomas is that, when he finally sees Jesus and realizes he's truly alive, he doesn't let pride get in the way. He immediately says, "My Lord and my God!" He makes his decision about God given the evidence he has. 

If you're having doubts about Jesus, I want to encourage you. First, find people whose lives have been radically changed by a relationship with Jesus. You can't deny what someone has personally experienced. Second, doubt your doubts. For some reason, we get this backwards. We tend to believe our doubts and doubt our beliefs. Doubts are meant to be doubted, and beliefs are meant to be believed.

You can come to Jesus, begin a relationship with him, be certain you'll go to heaven, and grow in relationship with him—all without having your doubts cleared up first.

One day, a guy came to Jesus to heal his son. Jesus said to him, "Anything is possible if a person believes" (Mark 9:23 NLT). The man's answer was honest and authentic: "I do believe; help me overcome my unbelief!" (Mark 9:24 NIV). And Jesus healed his son. 

Did you know that you can say something similar to Jesus today? "I want to believe. Help me with my doubts!" And he will. He's waiting to help you believe.

Rabu, 23 April 2025

Ketika Anda Kehabisan Tenaga, Yesus Hadir

24 April 2025

Bacaan Hari ini:
Yohanes 20:19 "Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"
----------------
Pernahkah Anda merasa kehabisan di semua area—kehabisan energi, takut, atau sekadar bosan? Pernahkah Anda merasa muak dan lelah terus-menerus merasa muak dan lelah?

Anda tidak sendirian. Setelah Yesus mati di kayu salib, para pengikut-Nya merasa hancur. Mereka berkumpul di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena takut dengan para pemimpin Yahudi yang telah menghukum Dia. Mereka merasa kalah, putus asa, kecewa, kehilangan semangat, dan tertekan. Singkat kata, mereka kehabisan energi.

Namun, tiga hari setelah Yesus mati, di hari Minggu Paskah, Yesus bangkit kembali. Lalu, sesuatu terjadi yang kemudian mengubah segalanya: "Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan" (Yohanes 20:19-20).

Perbedaannya langsung terlihat. Kehadiran Kristus mengubah kepanikan mereka menjadi perayaan; ketakutan mereka menjadi keceriaan.

Kehadiran Yesus membuat perbedaan yang sama dalam kehidupan orang-orang saat ini. Para pengecut menjadi berani dan tabah. Orang-orang yang merasa hampa mulai dipenuhi dengan sukacita.

Tetapi bagaimana Anda merasakan kehadiran Yesus dalam hidup Anda? Anda tidak perlu pergi ke mana pun untuk mendapatkannya—apabila Anda seorang percaya, Dia sudah ada bersama Anda. Anda hanya perlu mengakui kehadiran-Nya. Perhatikan bahwa, dalam Yohanes 20, "Yesus berdiri di tengah-tengah mereka." Ketika para pengikut-Nya kelelahan, mereka tidak perlu mencari Yesus. Begitu pula dengan Anda. Dia ada di sana bersama Anda, menyertai Anda.

Saya suka dengan fakta bahwa hal pertama yang Yesus katakan kepada para pengikut-Nya adalah, "Damai sejahtera bagi kamu!," itu membuat saya berpikir tentang apa yang bisa saja Dia ucapkan. Dia bisa saja masuk ke ruangan itu dan bertanya, "Mengapa kalian meninggalkan Aku? Di mana kalian saat Aku sangat membutuhkan kalian?"

Namun, Ia tidak mengatakan itu. Ia tidak mengkritik, menegur, atau memarahi mereka. Ia tidak merendahkan mereka.

Ketika Anda kehabisan energi, Yesus juga tidak melakukan itu kepada Anda. Malah, Ia melakukan yang sebaliknya. Ia menawarkan kedamaian-Nya kepada Anda, "Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus" (Filipi 4:7).

Apakah Anda merasa kehabisan energi? Apakah Anda merasa Tuhan seolah berada sejuta mil jauhnya? Beristirahatlah dengan lebih tenang hari ini dengan mengetahui bahwa Tuhan peduli.

Renungkan hal ini:

- Kapan Anda merasa kehabisan tenaga—membiarkan ketakutan atau kelelahan menghalangi Anda untuk mengalami hadirat Tuhan?

- Apa bedanya ketika Anda mengakui kehadiran Yesus dengan menerima tawaran damai sejahtera-Nya?

- Apa yang perlu Anda lakukan hari ini untuk mengalami lebih banyak kedamaian yang Kristus tawarkan kepada Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 16-18; Lukas 17:20-37
_____________
Tuhan tidak pernah meninggalkan Anda. Ia bersama Anda sekarang. Ia telah bersama Anda selama ini. Anda tidak sendirian!

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
When You're Running on Empty, Jesus Offers His Presence
By Rick Warren

"That Sunday evening the disciples were meeting behind locked doors because they were afraid of the Jewish leaders. Suddenly, Jesus was standing there among them!" John 20:19 (NLT) 
-------------------
Have you ever felt like you were running on empty—out of gas, fearful, or just plain weary? Do you ever get sick and tired of being sick and tired?

You're not alone. After Jesus died on the cross, his followers were devastated. They gathered behind locked doors in fear of the Jewish leaders who had condemned him. They felt defeated, discouraged, disillusioned, demoralized, and depressed. In other words, they were running on empty.

But three days after Jesus died, on Easter Sunday, Jesus came back to life. And then something happened that changed everything: "That Sunday evening the disciples were meeting behind locked doors because they were afraid of the Jewish leaders. Suddenly, Jesus was standing there among them! 'Peace be with you,' he said. As he spoke, he showed them the wounds in his hands and his side. They were filled with joy when they saw the Lord! (John 20:19-20 NLT).

The difference was immediate. The presence of Christ turned their panic into a party, their fear into good cheer.

The presence of Jesus makes the same difference in people's lives today. Cowards become bold and courageous. People who've felt empty start overflowing with joy. 

But how do you get Jesus' presence in your life? You don't have to go anywhere to get it—if you're a believer, he's with you already. You just need to acknowledge his presence. Notice that, in John 20, "Jesus was standing there among them." When the disciples were running on empty, they didn't have to go looking for Jesus. And you don't either. He's right there with you.

I love that the very first thing Jesus said to his followers was, "Peace be with you." It makes me think of what he didn't say. He could have walked into the room and said, "Why did you guys abandon me? Where were you when I needed you most?"

But he didn't say that. He didn't criticize, rebuke, or scold them. He didn't put them down.

When you're running on empty, Jesus doesn't do that to you either. In fact, he does the opposite. He offers you his peace, "which is far beyond human understanding" (Philippians 4:7 GNT).

Are you running on empty? Does it feel like God is a million miles away? You can rest more easily today knowing that God cares. He has never left you. He is with you now. He has been with you all along. You are not alone!


Selasa, 22 April 2025

Untuk Menerima Kasih Allah, Serahkan Ketakutan Anda

23 April 2025

Bacaan Hari ini:
Roma 8:39 "Atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita."
-------------
Apa pun yang Anda lakukan, Anda tak akan pernah bisa membuat Allah berhenti mengasihi Anda.

Anda mungkin bisa mencobanya, tetapi Anda akan gagal sebab kasih-Nya tidak didasarkan pada apa yang Anda perbuat. Kasih-Nya didasarkan pada siapa Dia, dan Dia telah berjanji tidak akan pernah berhenti mengasihi Anda.

"Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita" (Roma 8:38-39).

Saya tidak tahu bagaimana Anda pernah terluka dalam hidup. Mungkin Anda pernah disakiti. Mungkin Anda merasa seperti diasingkan atau ditolak oleh seseorang. Mungkin Anda merasa telah gagal.

Apa pun yang telah Anda lakukan atau apa pun yang telah dilakukan orang lain kepada Anda, Allah menyatakan ini dengan sangat jelas: "Aku akan mengampuni masa lalumu. Aku akan memberimu tujuan hidup dan Aku akan memberimu rumah di surga."

Masa lalu, kini, dan masa depan—tak ada seorang pun yang bisa memberikan Anda pengharapan untuk ketiganya, kecuali Yesus Kristus.

Selama ini, saya tidak dapat memahami bagaimana orang mendengar tentang kasih Allah yang dalam atas hidup mereka, tapi kemudian meninggalkan-Nya. Namun, setelah mengobrol dengan ribuan orang, saya sekarang tahu alasannya. Alasannya mungkin tampak seperti kesombongan atau keras kepala atau intelektualisme atau ego, tapi sebenarnya tidak.

Ketakutanlah yang menyebabkan orang menjauh dari Allah.

Ketakutanlah yang memberi tahu kita untuk tidak melepaskan kontrol atas diri kita. Ketakutanlah yang meyakinkan kita bahwa kita akan dikecewakan bila kita memercayai seseorang. Ketakutanlah yang menghalangi kita untuk menaruh iman kita pada sesuatu yang tidak dapat kita lihat.

Alkitab mengatakan, "Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih" (1 Yohanes 4:18).

Bagaimana Anda menerima kasih Allah? Bagaimana Anda mengambil langkah pertama itu? Sederhana saja: Dengan melepaskan ketakutan Anda.

Renungkan hal ini:

- Apa yang bisa Anda katakan kepada Allah untuk melepaskan rasa takut Anda?

- Bagaimana Allah ingin Anda menikmati kasih-Nya saat ini?

- Mengapa kita membutuhkan kasih yang sempurna?

Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 14-15: Lukas 17:1-19
____________
Jangan biarkan ketakutan Anda menghalangi Anda dari hal terbesar yang telah Tuhan anugerahkan untuk Anda nikmati—kehidupan yang aman dan terjamin di dalam kasih Allah yang kekal.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
To Accept God's Love, Surrender Your Fear
By Rick Warren

"Nothing will ever be able to separate us from the love of God demonstrated by our Lord Jesus Christ." Romans 8:39 (TLB)
---------------------
No matter what you do, you'll never make God stop loving you.

You might try, but you're going to fail—because his love isn't based on what you do. It's based on who he is, and he has promised to never stop loving you.

The Living Bible paraphrase says, "Nothing can ever separate us from his love. Death can't, and life can't. The angels won't, and all the powers of hell itself cannot keep God's love away. Our fears for today, our worries about tomorrow, or where we are—high above the sky, or in the deepest ocean—nothing will ever be able to separate us from the love of God demonstrated by our Lord Jesus Christ" (Romans 8:38-39).

I don't know how you've been hurt in life. Maybe you've been abused. Maybe you feel like you've been cast off or rejected by somebody. Maybe you feel like you've been burned in life and it's all gone up in smoke.

It doesn't matter what you've done or what's been done to you, God makes it very clear: "I'll forgive your past. I'll give you a purpose for living. And I'll give you a home in heaven."

Past, present, and future—nobody can offer you hope for all three except Jesus Christ.

For so long, I couldn't figure out how people could hear about God's deep love for them and then walk away from him. But after talking to thousands of people, I now know. It may look like pride or stubbornness or intellectualism or ego, but it's not.

It's fear that causes people to walk away from God.

It's fear that tells us to not let go of control. It's fear that convinces us we'll be let down if we trust anyone. It's fear that keeps us from putting our faith in something we can't see.

The Bible says, "There is no fear in love. But perfect love drives out fear" (1 John 4:18 NIV).

How do you accept God's love? How do you take that first step? It's simple: You let go of your fear.

Don't let fear keep you from the greatest thing that you were created to enjoy—a life that is safe and secure in God's everlasting love for you.


Senin, 21 April 2025

Hanya Ada Satu Teladan Kehidupan

22 April 2025

Bacaan Hari ini:
Yohanes 13:17 "Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya."
-----------------
Setiap orang memiliki teladan yang mereka ikuti. Teladan siapakah yang Anda ikuti?

Jika Anda belum menentukan siapa yang akan menjadi teladan Anda dalam kehidupan, maka orang lain akan yang menentukannya untuk Anda, seperti lewat media sosial, budaya, teman-teman Anda, atau rekan kerja Anda. Mereka biasanya akan mencoba memberi tahu Anda cara menjalani hidup Anda.

Akan tetapi, Tuhanlah satu-satunya yang seharusnya memberi tahu Anda cara menjalani hidup. Dan satu-satunya teladan yang sempurna itu ialah Yesus Kristus.

Saya mengenal banyak orang yang, setelah menginjak usia 40 tahun, mendapati bahwa mereka telah mendasarkan hidup mereka pada teladan yang tidak konsisten dan tidak efektif. Setelah usia 40 tahun, mereka menjadi putus asa, bercerai, depresi, dan kesepian. Mengapa? Sebab mereka mengikuti teladan yang salah.

Seorang teman berkata, "Saat itu saya sedang menaiki tangga kesuksesan. Namun, saat saya sampai di puncak, saya menyadari bahwa tangga itu bersandar pada dinding yang salah! Saya menghabiskan seluruh waktu saya buat hal yang salah."

Ada satu waktu ketika saya masih muda dan tidak ingin ikut Yesus Kristus karena saya pikir Dia agak pengecut. Saya terjebak dalam stereotip tentang Yesus dengan jubah putih dan rambut panjang-Nya yang terurai, yang tidak pernah meninggikan suara dan memetik bunga saat berjalan di perbukitan di sekitar Yerusalem.

Apabila memang Yesus seperti itu, lalu bagaimana mungkin Dia bisa membuat para nelayan meninggalkan jala mereka dan mengikuti-Nya? Bagaimana mungkin seorang pengecut memiliki kekuatan untuk memberi makan lebih dari 5.000 orang hanya dengan 5 roti dan 2 ikan serta pengaruh-Nya untuk mengguncang status quo seluruh kerajaan Romawi?

Yesus bukanlah seorang pengecut. Dia tidak seperti kebanyakan yang kita bayangkan.

Ke mana pun Yesus pergi, Ia mengajak orang-orang untuk mengikuti-Nya. Ia tidak pernah mengatakan untuk mengikuti suatu prinsip atau program atau bahkan suatu agama—melainkan mengikuti Dia secara pribadi. Kata-Nya, "Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya" (Yohanes 13:17).

Ikut Yesus berarti menjalin hubungan dengan-Nya. Allah ingin Anda mengenal-Nya secara pribadi! Ia mengutus Yesus agar Anda dapat mengenal-Nya dan mengasihi-Nya karena Dia adalah Tuhan—teladan yang sempurna untuk diikuti.

Renungkan hal ini:

- Bagaimana Anda dapat mengenal Yesus secara dalam?

- Mengapa setiap teladan kehidupan kecuali Yesus akan mengecewakan Anda?

- Apa perbedaan antara mengikuti suatu agama dengan mengikuti satu Pribadi?

Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 12-13; Lukas 16
___________
Yesus adalah seorang revolusioner yang melawan arus dunia yang memimpin dengan sempurna dengan kasih karunia, belas kasih, dan keadilan.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
There Is Only One Model for Life
By Rick Warren

"You are blessed whenever you follow my example." John 13:17 (GW)
-----------------
Everybody has an example they follow. Whose example are you following?

If you don't decide who your model will be in life, then other people will decide it for you, like the media, culture, your friends, or your coworkers. People will often try to tell you how to live your life.

But God is the only one who should be telling you how to live your life. And the only perfect example is Jesus Christ.

I know many people who, after turning 40, discovered that they had based their life on an inconsistent and ineffective model. At 40 years of age, they were discouraged, divorced, depressed, and lonely. Why? Because they were looking at the wrong example.

One friend said, "I was climbing the ladder of success. But when I got to the top, I realized the ladder was leaning against the wrong wall! I invested all that time in the wrong thing."  

There was a time when I was a young man and I didn't want to follow Jesus Christ because I thought he was kind of a wimp. I bought into the stereotype of a Jesus with white robes and long, flowing hair, who never raised his voice and picked flowers as he walked the hills around Jerusalem.

If that's the way Jesus really was, then how did he get fishermen to drop their nets and follow him? How could a wimp have the power to feed more than 5,000 people with a basket of bread and fish and the influence to upset the status quo of the whole Roman Empire?

Jesus wasn't a wimp. He wasn't a lot of things we've made him out to be in our minds. He was the most counter-cultural revolutionary you could imagine, who led perfectly with grace and compassion and justice. It takes humility to follow that kind of Savior.

Everywhere Jesus went, he told people to follow him. He never said to follow a principle or a program or even a religion—but a person. He said, "You are blessed whenever you follow my example" (John 13:17 GW).

Following Jesus involves a relationship. God wants you to know him personally! He sent Jesus so you could know him and love him for exactly who he is—the perfect example for you to follow.


Minggu, 20 April 2025

Tuhan Dapat Mengisi Tangki Anda dengan Pengampunan

21 April 2025

Bacaan Hari ini:
Efesus 4:32 "Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu."
-------------------
Setiap orang memiliki satu saat dalam hidup mereka di mana mereka begitu lelah. Jadi tidak mengherankan bahwa ketika kita merasa jiwa kita hampa, kita sering kali mencari sesuatu untuk mengisinya.

Sebagian orang pulang ke rumah di malam hari, lalu mengisi kehampaan mereka dengan televisi dan hiburan. Sementara yang lain mengisinya dengan makanan atau alkohol atau pesta.

Bahkan hal-hal yang tampaknya tidak berbahaya dapat digunakan untuk mengisi tangki kosong Anda. Itu mungkin hobi atau olahraga. Anda mungkin melakukan lebih banyak pekerjaan. Anda memilih untuk bekerja lebih keras dan lebih keras karena Anda tidak suka perasaan melambat. Anda bekerja terlalu keras untuk menyembunyikan kehampaan Anda.

Semua itu memiliki satu kesamaan: Tidak ada satu pun dari upaya itu yang bisa membuat Anda penuh. Tidak ada yang akan bertahan lama. Semuanya itu hanya akan memimpin Anda pada kekosongan yang lebih dalam.

Namun, Tuhan menawarkan cara yang lebih baik. Dia ingin mengisi tangki Anda dengan cara yang kekal. Dia melakukannya melalui kasih-Nya, kehadiran-Nya, dan tujuan-Nya atas hidup Anda— serta melalui pengampunan.

Penangkal dari jiwa dan fisik yang lelah ialah menerima pengampunan Allah dan memberikan pengampunan yang sama kepada orang lain. Alkitab memberi tahu kita, "Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu" (Efesus 4:32).

Pengampunan ialah kunci menuju kebahagiaan: "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!" (Mazmur 32:1-2). Tak ada yang lebih cepat membuat Anda kehabisan sukacita dan energi dibanding rasa bersalah dan dendam. Itulah alasan mengapa mengalami pengampunan Allah dan memilih untuk mengampuni orang lain merupakan penyejuk yang luar biasa.

Berikut ini adalah kebenaran tentang mengampuni orang lain: Mengampuni bukanlah sesuatu yang diperoleh lewat usaha, itu tidak mudah, dan tentu saja tidaklah menyenangkan. Namun, mengampuni adalah cara untuk melanjutkan hidup Anda. Terkadang Anda hanya perlu berdoa, "Tuhan, bantu saya untuk memaafkan. Apa pun yang telah mereka lakukan kepada saya, tidak mengampuni tidak akan mengubah apa yang sudah terjadi. Jadi, Tuhan, bantu saya untuk melepaskan pengampunan."

Tuhan tidak ingin rasa bersalah dan dendam membuat Anda terus menerus merasa hampa. Dia ingin mengisi tangki Anda dengan menawarkan pengampunan-Nya dan membantu Anda mengampuni orang lain.

Renungkan hal ini:

- Apa yang biasanya Anda tuju ketika tangki Anda terasa kosong? Pekerjaan? Hiburan? Hal lain?

- Bagaimana seandainya Anda berpaling kepada Tuhan untuk mengisi kehampaan Anda itu?

- Di area apa dalam hidup Anda di mana Anda membutuhkan pengampunan Tuhan hari ini? Apakah ada seseorang dalam hidup Anda yang perlu Anda maafkan?

Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 9-11; Lukas 15:11-32
___________
Anda punya pilihan—apakah Anda akan hidup dengan tangki yang kosong atau tangki yang penuh? Pilihlah yang penuh!

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
God Can Fill Your Tank with Forgiveness
By Rick Warren

"Be kind to each other, tenderhearted, forgiving one another, just as God through Christ has forgiven you." (Ephesians 4:32 NLT)
-------------------
Everyone has times in life when they feel like they're running on empty. So it's no surprise that when we feel empty on the inside, we often look for things to fill us up.

Some people come home at the end of the day and fill their emptiness with television and entertainment. Others fill it with food or alcohol or partying.

Even things that seems harmless can be used to fill your tank. It may be a hobby or sport. It may be more work. You just work harder and harder because you don't like the feeling of slowing down. You overwork to hide your emptiness.

All of these have one thing in common: None of them keep you filled up. None of them last. They all lead to even more emptiness.

But God offers a better way. He wants to fill you up in a way that lasts. He does this through his love, his presence, and his purpose for your life—and he also works through forgiveness.

The antidote to feeling drained emotionally and physically is to receive the forgiveness of God and to extend that same forgiveness to others. The Bible tells us, "Be kind to each other, tenderhearted, forgiving one another, just as God through Christ has forgiven you" (Ephesians 4:32 NIV).

In fact, forgiveness is the key to happiness: "Happy are those whose sins are forgiven, whose wrongs are pardoned. Happy is the one whom the LORD does not accuse of doing wrong and who is free from all deceit" (Psalm 32:1-2 GNT). Nothing causes you to run out of joy and energy faster than guilt and resentment. That's why experiencing God's forgiveness and choosing to forgive others is such a huge re-energizer.

Here's the truth about forgiving others: It's not earned, it's not easy, and it certainly isn't fun. But it's what lets you get on with your life. Sometimes you just need to pray, "God, help me to let it go. No matter what they've done to me, unforgiveness is not going to change the past. So help me to just let it go."

God doesn't want guilt and resentment to keep you running on empty. He wants to fill your tank by offering you his forgiveness and helping you to forgive others. You have a choice—are you going to live on an empty tank or a full tank? Choose fullness!

Sabtu, 19 April 2025

Bagaimana Allah Menunjukkan Kasih Karunia-Nya kepada Anda

20 April 2025

Bacaan Hari ini:
Roma 3:22 "Yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan."
-------------
Kasih karunia ialah ketika Allah melakukan sesuatu untuk Anda hanya oleh karena kasih-Nya. Itu adalah ketika Ia memberikan Anda apa yang Anda butuhkan, bukan apa yang pantas Anda dapatkan.

Kasih karunia ialah pemberian cuma-cuma—tetapi untuk menjadi pengikut Yesus yang sejati, Anda harus menerimanya.

Alkitab mengatakan, "Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus" (Roma 5:17).

Salah satu cara terbesar Allah menyatakan kasih karunia-Nya kepada kita yaitu melalui pengampunan. Itu adalah satu hal yang paling kita butuhkan karena kita melakukan kesalahan setiap saat! Allah telah mengampuni kita bahkan sebelum kita tahu kita membutuhkannya—bahkan sebelum kita memintanya. Pengampunan merupakan anugerah dari Allah ketika kita percaya kepada-Nya.

Alkitab mengatakan "Yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan" (Roma 3:22).

Siapa pun Anda atau apa pun yang telah Anda lakukan, Anda dapat diselamatkan oleh kasih karunia Allah. Terlepas dari kesalahan Anda—atau latar belakang etnis, ekonomi, atau agama Anda—Anda dapat datang kepada Kristus.

Bagaimana Anda memperoleh kasih karunia Allah? Anda tidak dapat memperolehnya atau mengusahakannya. Hanya ada satu cara: Akui bahwa Anda membutuhkannya.

Akuilah bahwa tidak mungkin Anda dapat masuk surga dengan kekuatan Anda sendiri karena surga itu sempurna, dan Anda tidak. Lenyapkanlah keangkuhan Anda dan sadarilah betapa Anda membutuhkan kasih karunia Allah—bukan hanya untuk masuk surga, tapi juga untuk menjalani hidup yang bertujuan di bumi ini.

Markus 10:15 mengatakan, "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."

Seorang anak kecil tidak akan datang dengan angkuh kepada ayahnya untuk meminta bantuan. Mereka tentu akan berkata, "Ayah, aku tidak bisa melakukannya. Aku butuh bantuanmu."

Untuk ikut Yesus, yang perlu Anda lakukan hanyalah datang kepada-Nya dengan segala kerendahan hati dan berseru, "Tuhan, aku tidak mampu melaksanakan kehendak-Mu atas aku bila tanpa Engkau di dalam hidupku. Aku membutuhkan bantuan-Mu!"

Renungkan hal ini:
-Menurut Anda, mengapa Allah ingin kita mengambil langkah untuk menerima kasih karunia-Nya karena itu merupakan pemberian cuma-cuma?
-Dosa apa dalam hidup Anda yang menurut Anda terlalu besar atau terlalu buruk untuk diampuni Allah? Apa yang akan Anda pilih untuk Anda percayai tentang hal itu hari ini?
-Pernahkah Anda meminta bantuan Allah untuk menjadikan Anda rendah hati? Mengapa atau mengapa tidak?

Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 6-8; Lukas 15:1-10
___________
Siapa pun Anda atau apa pun yang telah Anda perbuat, ulurkanlah tangan Anda kepada Bapa surgawi hari ini dan terimalah kasih karunia-Nya.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
========
How God Shows You His Grace
By Rick Warren

"Now God says he will accept and acquit us . . . if we trust Jesus Christ to take away our sins. And we can all be saved in this same way, by coming to Christ, no matter who we are or what we have been like." Romans 3:22 (TLB)
-----------------
Grace is when God does something for you simply out of his love. It's when he gives you what you need, not what you deserve.

Grace is a free gift—but to be a true follower of Jesus, you have to accept it.

The Bible says, "Those people who accept God's full grace and the great gift of being made right with him will surely have true life and rule through the one man, Jesus Christ" (Romans 5:17 NCV). 

One of the greatest ways God shows us grace is through forgiveness. It's the one thing we need the most because we mess up all the time! God forgives us before we even know we need it—and before we even ask for it. Forgiveness is a gift of God's grace when we trust in him.

The Living Bible paraphrase says, "Now God says he will accept and acquit us . . . if we trust Jesus Christ to take away our sins. And we can all be saved in this same way, by coming to Christ, no matter who we are or what we have been like" (Romans 3:22). 

No matter who you are or what you've done, you can be saved by God's grace. Regardless of your mistakes—or your ethnic, economic, or religious background—you can come to Christ.

How do you get God's grace in your life? You can't earn it or work for it. There's only one way you can accept God's grace: Admit you need it.

You admit that there's no way you can make it into heaven on your own, because heaven is perfect and you are not. You swallow your pride, and you realize how much you need God's grace—not just to get into heaven but to live with purpose here on earth.

Mark 10:15 says, "I assure you that whoever does not receive the Kingdom of God like a child will never enter it" (GNT).

A young child doesn't come boastfully and pridefully to their dad to ask for help. They say, "Daddy, I can't do it. I need your help."

To follow Jesus, all you need to do is come to him in humility and say, "God, I can't do what you made me to do without you in my life. I need your help!"

No matter who you are or what you've done, you can reach your arms out to your heavenly Father today and accept his grace.


Jumat, 18 April 2025

Dua Keuntungan Mengikut Yesus

19 April 2025

Bacaan Hari ini:
Yohanes 8:12 "Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."
--------------
Ketika Anda mulai membangun hubungan dengan Yesus, Anda akan memperoleh berbagai keuntungan, seperti kejelasan dan kestabilan.

Kejelasan berarti segala sesuatu menjadi lebih terang dalam hidup Anda. Anda melihat hubungan-hubungan Anda dengan lebih terang. Anda melihat permasalahan Anda dengan lebih terang. Anda melihat masa depan Anda dengan lebih terang. Segala sesuatu menjadi lebih terang! Dan seketika, Anda tidak lagi merasa bingung atau bimbang. Anda jadi lebih terarah dan berfokus.

Yesus berkata, "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup" (Yohanes 8:12).

Pernahkah Anda merasa terbentur dalam kehidupan? Pernahkah Anda merasa kehilangan arah atau berjalan di tempat? Pernahkah Anda berpikir, "Saya tidak tahu apa yang seharusnya saya kerjakan dalam hidup saya"?
Untuk itu, jadikanlah mengikut Yesus sebagai prioritas utama Anda. Sebab ketika Anda mengikuti rancangan dan tujuan-Nya, Dia memberi Anda kejelasan akan apa yang seharusnya Anda lakukan dalam hidup Anda. Ketika Anda ikut Yesus, segalanya akan menjadi lebih jelas dan terang.

Keuntungan lain mengikut Yesus ialah Anda memperoleh kestabilan. Anda memperoleh fondasi yang kokoh untuk membangun hidup Anda.

Yesus bercerita tentang dua orang yang membangun rumah, satu di atas fondasi pasir dan yang lainnya di atas fondasi batu. Ketika angin, hujan, dan badai datang, rumah yang dibangun di atas pasir roboh! Tetapi rumah yang dibangun di atas batu mampu bertahan melawan badai. Rumah itu tetap kuat. Rumah itu memiliki pusat.
Begitu pula Anda harus memiliki pusat buat kehidupan Anda sebab Anda akan menghadapi badai di sepanjang jalan Anda. Anda mungkin pernah mengalami badai dalam keuangan, hubungan, karier, dan kesehatan Anda—dan Anda akan mengalami lebih banyak lagi.

Apa yang akan menjadi sumber kestabilan Anda saat badai datang? Bila Anda tidak memiliki fondasi yang kokoh, Anda akan roboh. Bila Anda tidak mengikuti Yesus, Anda tak akan memiliki kestabilan yang Anda butuhkan supaya tidak roboh.

Yesus berkata, "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu" (Matius 7:24).

Renungkan hal ini:

- Bisakah Anda menjadi seorang Kristen, tapi tidak ikut Yesus? Mengapa atau mengapa tidak?

- Siapa dalam hidup Anda yang dapat membantu Anda untuk setia menaati Allah dan Firman-Nya?

- Dalam bidang spesifik apa dalam kehidupan Anda yang membutuhkan lebih banyak kejelasan? Apa yang akan Anda katakan kepada Allah soal hal itu hari ini?

Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 3-5; Lukas 14:25-35
____________
Jika Anda membutuhkan lebih banyak kejelasan dan kestabilan dalam hidup Anda, maka Anda perlu berkomitmen untuk setia mengikut Yesus. Fondasi-Nya yang kokoh dan terang-Nya akan membantu Anda berjalan dengan yakin menuju tujuan Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
===========
Two Benefits of Following Jesus
By Rick Warren

"I am the light of the world. If you follow me, you won't have to walk in darkness, because you will have the light that leads to life." John 8:12 (NLT)
-------------------
When you begin a relationship with Jesus, you get all kinds of benefits, including clarity and stability.

Clarity means things get clearer in your life. You see your relationships more clearly. You see your problems more clearly. You see your future more clearly. Everything gets clearer! Suddenly, you're not so confused or distracted anymore. You have more direction and focus.

Jesus said, "I am the light of the world. If you follow me, you won't have to walk in darkness, because you will have the light that leads to life" (John 8:12 NLT).

Do you ever feel like you're stumbling around in life? Ever feel like you're lacking direction or going nowhere? Have you ever thought, "I have no idea what I'm supposed to be doing with my life"?

Then make following Jesus your number one priority. Because when you follow his plan and purpose, he gives you clarity on what you're supposed to be doing with your life. When you follow Jesus, things become clearer.

Another benefit to following Jesus is that you get stability. You get a solid foundation to build your life on.

Jesus told a story about two guys who built houses, one on a foundation of sand and the other on a foundation of solid rock. When the winds and rains and floods came, the house that was built on sand collapsed. It fell apart! But the house that was built on the rock withstood the storms. It held strong. It had a center.

You've got to have a center for your life because you're going to encounter storms along the way. You've probably already had storms in your finances, your relationships, your career, and your health—and you're going to have even more.

What will be your source of stability when storms come? If you don't have a solid foundation, then you're going to crumble. If you're not following Jesus, you won't have the stability you need to keep from falling apart.

Jesus said, "Everyone who hears these words of mine and puts them into practice is like a wise man who built his house on the rock" (Matthew 7:24 NIV).

If you need more clarity and stability in your life, then you need to commit to faithfulness in following Jesus. His solid foundation and his light will help you walk in confidence toward your purpose.


Kamis, 17 April 2025

Percayakan Keputusan Anda pada Allah

18 April 2025

Bacaan Hari ini:
Mazmur 23:3 "Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya."
--------------
Ketika Anda takut salah mengambil keputusan, itu membuat Anda stres.

Namun Tuhan punya penawar atas keraguan Anda. Mazmur 23:3 mengatakan, "Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya." Cara yang tepat mengatasi tekanan dalam pengambilan keputusan yaitu dengan membiarkan Tuhan membimbing Anda.

Anda mungkin berpikir, "Tapi saya sudah coba ini!" Anda sudah meminta Tuhan untuk menuntun langkah Anda, tetapi Anda malah semakin bingung dari sebelumnya. Anda masih belum bisa memahaminya, dan Anda bertanya-tanya mengapa begitu sulit untuk mencari kehendak Tuhan.

Apakah Tuhan sedang bermain-main dengan Anda? Tentu saja tidak! Tuhan ingin menuntun Anda. Dia ingin Anda mengetahui kehendak-Nya lebih dari yang Anda inginkan. Namun, terkadang Anda malah mencoba mencari yang salah ketika mencoba mengetahui kehendak Tuhan. Kita semua pernah melakukan kesalahan ini.

Beberapa dari kita mencoba menemukan sebuah perasaan atau firasat. Beberapa orang mencoba menemukan suatu rumus atau kiat yang bisa mereka ikuti. Yang lainnya mencoba mengambil pendekatan magis dan datang kepada Tuhan untuk meminta sebuah pertanda yang ajaib.

Namun, cara-cara ini hanya akan menimbulkan rasa frustrasi dan malah akan membuat Anda melewatkan kehendak Tuhan.

Tuhan tidak ingin Anda bingung, dan Dia tidak ingin Anda tertekan ketika mengambil keputusan. Dia ingin Anda meminta bimbingan-Nya sebelum Anda mengambil keputusan dan percaya pada-Nya serta kebaikan-Nya begitu keputusan itu Anda buat.

Jika Anda melakukannya, maka Dia akan membebaskan Anda dari keraguan terhadap diri sendiri.

Berpeganglah pada janji-Nya ini: "Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian kemari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya" (Yakobus 1:6-8)

Jadi, inilah kabar baiknya: Sekalipun masa depan tampak tidak pasti, Anda tidak perlu merasa gelisah, stres, atau takut. Tuhan itu stabil karena itu percayalah pada bimbingan-Nya.

Ketika Anda benar-benar berpegang pada Tuhan di masa yang tidak pasti—di segala masa—Ia akan memberikan Anda semua yang Anda butuhkan untuk membuat keputusan yang bijaksana.

Renungkan hal ini:

- Apa "hal-hal salah" yang cenderung Anda cari ketika mencoba mencari tahu kehendak Allah—perasaan, formula, pertanda ajaib, atau sesuatu yang lain?

- Mengapa penting bagi Anda untuk membiarkan Tuhan menuntun Anda?

- Keputusan penting apa yang harus Anda buat bulan ini? Bagaimana dengan mengetahui bahwa Tuhan sedang membimbing Anda dapat mengurangi tingkat stres Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
2 Samuel 1-2; Lukas 14:1-24
___________
Tuhan akan selalu membimbing Anda di setiap langkah Anda. Inilah janji-Nya: "Ia menuntunku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya."

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Trust God to Guide Your Decisions
By Rick Warren

"He guides me along the right paths for his name's sake." Psalm 23:3 (NIV)
-------------------
When you're afraid of making the wrong decision, it creates stress in your life.

But God has an antidote to indecision. Psalm 23:3 says, "He guides me along the right paths for his name's sake" (NIV). The way to handle the stress of decision-making is to let God guide you.

You may be thinking, "But I've tried this!" You asked God to guide you, but then you became more confused than ever before. You still couldn't figure it out, and you wondered why knowing God's will is so difficult.

Is God playing games with you? Of course not! God wants to guide you. He wants you to know his will more than you want to know it. But sometimes you look for the wrong thing when you're trying to find God's will. We all do this.

Some of us look for a feeling. Some want a formula or recipe to follow. Others take a magical approach and look for God to show them a fantastic sign.

But these ways only lead to frustration and can cause you to miss God's will.

God doesn't want you confused, and he doesn't want you stressed over making a decision. He wants you to ask him for guidance before you make a decision and then trust him and his goodness once the decision is made.

When you do, he sets you free from second-guessing yourself.

James 1:6-8 says, "When you ask him, be sure that your faith is in God alone. Do not waver, for a person with divided loyalty is as unsettled as a wave of the sea that is blown and tossed by the wind. Such people should not expect to receive anything from the Lord. Their loyalty is divided between God and the world, and they are unstable in everything they do" (NLT).

And so here's the good news: Even if the future looks uncertain, you don't have to feel unsettled or stressed or afraid. God is stable, and you can trust his guidance.

When you unequivocally trust God in uncertain times—in all times—he will give you everything you need to make wise decisions.

God will be there guiding you every step of the way. This is his promise, and you can believe it to be true: "He guides me along the right paths for his name's sake."