Rabu, 15 September 2021

KASUS BERIKUT INI BISA MENJADI PELAJARAN :‼️‼️‼️

Jika engkau sering bepergian dengan pesawat, ber hati² dan waspadalah terhadap 'tetangga' yang suka ngobrol dengan ramah.....

   Seorang wanita tua datang dan duduk di sebelah saya di dalam sebuah pesawat. Dia meminta saya untuk membantu meletakkan tasnya di kompartemen bagasi atas.

  Tapi untunglah seorang pria yang duduk di seberang dengan cepat datang. Kebetulan saya tidak terlalu tinggi dan kompartemen bagasi di atas kepala adalah sesuatu yang saya coba hindari dengan cara apapun.

  Segera dia duduk dan diapun memulai percakapan.

  Sebenarnya dia adalah orang yang sangat menyenangkan dan dia berbicara dengan cukup baik.

  Jadi kamipun ngobrol sepanjang penerbangan menuju Dubai.

  Tiba², ketika pilot mengumumkan bahwa kami sekarang akan mulai turun ke DXB, teman baik saya mendadak _'mengalami  sakit perut._

   Sayapun dengan niat baik, membantu menekan tombol pramugari dan pramugari datang untuk mencari tahu apa masalahnya. Saya mengatakan kepadanya bahwa teman duduk saya sedang tidak enak badan.

Dan wanita tsb, tiba² mulai memanggil saya sebagai _'putri saya'._

   Pramugari memberi tahu saya bahwa tidak ada yang bisa mereka lakukan kecuali memberinya obat penghilang rasa sakit dan menunggu sampai kami mendarat.

   Pilotpun mengumumkan bahwa kami memiliki keadaan darurat medis di pesawat dan menyarankan kami semua untuk tetap tenang.

   Teman baru saya menangis dan berkeringat seperti orang kesurupan. Dan dia menolak untuk melepaskan tanganku, jadi semua orang mengira kami saling mengenal.

   Ketika kami mendarat di Dubai dan pria yang sama yang membantu meletakkan barang bawaannya di kompartemen atas mengeluarkan barang bawaannya.

   Tetapi ketika dia mengeluarkan barang bawaannya, dia menyarankan saya untuk menjauhkan diri dari wanita tsb. dan menjelaskan kepada awak kabin bahwa kami TIDAK bepergian BER SAMA².

   Dia adalah sebuah anugerah !

   Ketika awak kabin datang dan bertanya kepada saya apakah kami memiliki hubungan keluarga, saya DENGAN TEGAS mengatakan kepada mereka bahwa KAMI BARU BERTEMU di pesawat.

   SAYA TIDAK MENGENAL dia sama sekali.

    Kemudian kami mulai turun pesawat dan saat saya mengucapkan selamat tinggal, dia terus memohon saya untuk membawa tas tangannya. Saya sangat ter cabik² kasihan, tapi pria tadi menatap mata saya dan dengan tegas menggelengkan kepalanya.

   Dia memberikan saya sebuah pesan yang memberitahu saya untuk membiarkan awak kabin saja yang menanganinya.

   Jadi sayapun keluar dari pesawat dan meninggalkan 'teman baru' saya untuk menunggu kursi roda dan ditangani oleh awak kabin dengan perasaan sangat bersalah.

   Saat kami menunggu barang bawaan kami keluar, saya mendengar ada keributan. 'Teman baru' saya itu sedang berlari, mencoba melarikan diri dari awak kabin, setelah turun dari kursi roda !

   Dia meninggalkan pramugari dengan tas tangannya dan berlari menuju pintu keluar hanya dengan sisa tas tangan saja !

   Untungnya polisi bandara lebih cepat darinya.

  Mereka menangkapnya dan membawanya kembali dengan borgol.

   Wanita ini mulai memanggilku..... _putriku, putriku !..... bagaimana kamu bisa melakukan ini padaku....._ Saat itulah aku baru menyadarinya, ternyata dia membawa obat-obatan (narkoba) dan dia mencoba untuk melibatkan saya !

   Beruntung bagi saya, pria yang telah membantunya dengan barang bawaannya itu maju dan memberi tahu polisi bandara bahwa saya dan dia baru saja bertemu di atas pesawat.

   Polisi segera mengambil paspor saya dan meminta dia untuk mengungkapkan nama lengkap saya jika memang benar kami bepergian bersama.

   Untungnya, dengan kasih dari Tuhan, saya bahkan belum memberitahunya nama depan saya pada dia !

   Saya masih diminta untuk mengikuti polisi ke sebuah ruangan kecil di mana saya diinterogasi secara ekstensif.
    Dimana saya bertemu dengannya, dimana saya naik, dimana dia naik, dll. Dan koper saya digeledah secara ekstensif dan dibersihkan untuk pemeriksaan sidik jari.

  Mereka membersihkan semua barang bawaannya dan tentunya sidik jari saya tidak ditemukan dimana pun di kopernya atau di tas tangannya !

   _Saya dibebaskan dengan saran untuk tidak pernah menyentuh barang bawaan siapa pun baik dalam penerbangan maupun di bandara._

   _Jadi mulai saat itu, saya tidak peduli berapa banyak barang bawaan yang kalian miliki, kalian haruslah menanganinya sendiri. Saya bahkan tidak akan menawarkan troli untuk menaruh barang bawaan kalian !_

Barang bawaanmu,
masalahmu sendiri... dan ini adalah kebijakan saya.

   Dan jika engkau tidak dapat mencapai kompartemen di atas, dan saya adalah orang terdekat, saya persilahkan menghubungi awak kabin, karena yang akan saya lakukan hanyalah menatapmu kosong dan kemudian membuang muka !!! 🙂


Tidak ada komentar:

Posting Komentar