Kaesang dituduh ghosting, atau tiba-tiba menghilang tanpa alasan, meninggalkan pacarnya Felicia. Meilia Lau, Ibunya Felicia memaki-maki, nyumpahin Kaesang nyungsep. Juga mengingatkan bahwa dulu Kaesang bukan siapa-siapa, berada di titik terendahnya dan kemudian dirawat sedemikian rupa. 5 tahun lalu Kaesang masih naik bus dan MRT. Lalu bisa punya bisnis berkat bantuan kakaknya Felicia sebagai mentor.
Meilia mengkliam anaknya, Felicia adalah anak yang punya hati setia. Tapi kemudian ditinggalkan oleh Kaesang tanpa alasan yang jelas, mendadak tidak bisa dihubungi. padahal Kaesang sudah beberapa kali meminta restu kepada keluarga Felicia. Lalu terakhir, Desember 2020 katanya Kaesang melamar dan mengabarkan bahwa keluarga sudah menyetujui pernikahan anaknya.
Tapi pertengahan Januari 2021 Kaesang menghilang ga bisa dihubungi. Hilang tiba-tiba tanpa kabar, tanpa alasan tanpa pamit. Itulah yang kemudian disebut dengan ghosting.
Tak cukup Meilia, kakak dari Felicia juga bikin video di youtube. Pada intinya sama saja, soal Kaesang yang 5 tahun lalu bukan siapa-siapa, berada di titik terendahnya, naik bus dan MRT, lalu dirawat oleh keluarga Felicia. Tapi sekarang balasannya adalah meninggalkan adiknya tanpa alasan yang jelas. Tanpa kata putus.
Semua cerita di atas adalah cerita versi Meilia dan kakaknya, Felicia. Oh iya satu lagi, Meilia merasa bahwa mereka berangkat dari keluarga yang setara dengan Kaesang.
Melihat sikap yang ditunjukkan Meilia Lau, jujur saya merasa ngeri. Bayangkan itu adalah calon mertua kita, tapi kemudian ikut campur urusan anaknya. Marah-marah di media sosial dan memaki. Ngeri ga? Saya kalau di posisi Kaesang juga pasti akan mikir-mikir ini bisa dilanjutkan apa ngga? Kalau kelakuan ibunya kayak begitu.
Orang tua mestinya tidak perlu ikut campur urusan anaknya. Jangan kayak SBY ke AHY yang maksa agar keluar dari TNI, jadi Cagub DKI kalah, lalu sekarang jadi Ketum Demokrat juga dilengserkan. Kasian.
Sikap Felicia sebagai anak sudah bagus. Dia diam dan tidak banyak bicara. Cuma lelaki manapun akan pikir ulang kalau ibunya model Meilia.
Selain itu, klaim soal Kaesang bukan siapa-siapa, 5 tahun lalu berada di titik terendahnya, itu juga kurang pas rasanya. Bagaimanapun, Kaesang adalah anak Presiden Indonesia sejak 6 tahun yang lalu. Jadi kalau dibilang bukan siapa-siapa, rasanya kurang pas –kalau ga mau dibilang salah.
Sebagai anak Presiden jelas Kaesang selalu dikawal paspampres. Meskipun agak jauh dan tidak melekat ke mana-mana. 2015 lalu ketika baru akrab dengan Felicia, belum pada tahap pacaran, walau bagaimanapun Kaesang adalah anak Presiden.
Cuma memang Kaesang ini cukup sederhana. Dan itu terlihat lewat pengakuan Meilia yang mengatakan ke mana-mana masih pakai MRT dan bus. Tapi itu bukan sebuah tanda bahwa Kaesang berada di titik terendahnya atau bukan siapa-siapa.
Bahwa teman-temannya di kampus juga tidak ada yang tahu kalau Kaesang itu anak Presiden Indonesia, itu juga pasti upaya keras Kaesang untuk menahan diri, tidak sombong, tidak pamer dan tidak bermewah-mewahan.
Jadi sampai di sini aneh kalau Meilia merasa berjasa lalu menganggap Kaesang bukan siapa-siapa karena naik bus dan MRT.
Lalu soal klaim bahwa keluarga mereka setara. Ini juga menggelikan. Mungkin Jokowi sebagai bapaknya Kaesang itu tidak sekaya Meilia. Kalau kita lihat di akun instagramnya, Meilia ini kan gaulnya sama istri Hari Tanoe yang sosialita itu. Tapi mengklaim dari keluarga setara, apa iya? Karena bagaimanapun Jokowi adalah Presiden Indonesia. Sekaya kayanya Hari Tanoe, tetap saja Jokowi di level yang berbeda.
Sebenarnya tidak masalah kalaupun tidak setara. Jokowi juga tidak pernah memposisikan dirinya sebagai orang kaya yang bermewah-mewahan. Dianggap ndeso dan tidak kaya juga biasa saja.
Cuma, ini soal kebiasaan dalam interaksi sosial. Bila calon mertuamu mengklaim bahwa mereka berangkat dari "keluarga yang setara," kira-kira itu nadanya terdengar positif atau negatif?
Bukankah mengerikan kalau misalnya tiba-tiba keluarga Silvi, istri Gibran, mendadak bilang bahwa Gibran dulu dia rawat dari mulai ga punya apa-apa. Atau misal keluarga Bobby Nasution kemudian bilang bahwa Kahiyang dulu ke mana-mana naik gojek, sekarang sudah pakai mobil.
Mungkin Meilia bermaksud meninggikan posisinya. Sebagai sosialita dan orang kaya di Singapura. Tapi bukankah yang dia hadapi adalah keluarga Presiden Indonesia? bahwa semiskin-miskinnya Jokowi -katakanlah begitu- ya tetap saja dia Presiden.
Terakhir soal klaim melamar. Ini juga perlu diuji kebenarannya. Definisi melamar itu seperti apa? bukankah umumnya lamaran dilakukan bersama-sama oleh pihak keluarga? apakah Presiden Jokowi Desember lalu sempat ke Singapura?
Jadi sebenarnya, dari pernyataan sepihak Meilia atau kakaknya Felicia, sudah bisa kita lihat gambaran kondisinya seperti apa. Kita bisa melihat bagaimana reaksi dan sikap Meilia dan kakaknya Felicia, lalu bandingkan dengan sikap tenang Jokowi, Iriana, Gibran, Kahiyang dan Kaesang.
Keluarga Presiden ini jangankan dituduh ghosting, dibilang anak PKI, anak haram dan sebagainya, mereka tidak terlalu reaktif atau ngomel-ngomel di media sosial.
Saya sebenarnya tidak mau membahas atau menulis ini. Tapi karena Kaesang sudah menjawab sangat padat dan jelas, mengaku dimaki-maki oleh (keluarga) Felicia, ya terpaksa argumentasi logis ini perlu saya tuliskan untuk mengimbangi pemberitaan.
Untungnya Kaesang bukan anak SBY. Bisa-bisa dubes Singapura yang ada di Jakarta itu dipanggil untuk diberi teguran. Bisa-bisanya orang Singapura mekaki-maki anak Presiden Indonesia.
Untuk itu saya salut dengan Kaesang yang masih muda tapi nampak sangat bijak dalam bersikap. Kalau soal hubungan dia dengan Nadia, atau komentar orang Nadia itu ga cantik dan sebagainya, ya itu soal urusan masing-masing orang. Toh pada akhirnya juga belum tentu Kaesang nikahnya sama Nadia. Ini hanya perjalanan cinta anak muda yang sudah pernah kita alami. Begitulah kura-kura.
https://seword.com/luar-negeri/andai-kaesang-anak-sby-dubes-singapore-bisa-wyzymO5QC4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar