05 April 2022
Bacaan Hari ini:
Mazmur 144:15
π₯ "Berbahagialah bangsa yang demikian keadaannya!
π₯ Berbahagialah bangsa yang Allahnya ialah ==> TUHAN!"
----------------
π Selama beberapa hari terakhir kita telah belajar apa yang sebenarnya terhilang ketika ==> orang tersesat secara rohani.
π Mereka bukan hanya kehilangan
1️⃣ arah,
2️⃣ perlindungan dan
3️⃣ potensi mereka,
π tapi mereka juga kehilangan
4️⃣ kebahagiaan mereka.
π Ketika Anda rukun dengan Tuhan, maka
π hal itu memberi Anda kedamaian yang Anda butuhkan untuk juga hidup rukun dengan orang lain, dan
✍️ pada akhirnya itu membuat Anda menjadi orang yang ==> lebih bahagia.
π Tetapi ketika Anda terputus dari ==> Tuhan, maka
π Anda juga sering terputus dari
==> orang lain, dan
✍️ Anda ==> tidak bahagia.
π Kita bisa melihatnya dalam perumpamaan tentang ==> anak yang hilang dalam Lukas 15.
π Ini tentang seorang pemuda yang
π meninggalkan ayahnya,
π membawa serta harta warisan yang menjadi bagiannya, tapi kemudian malah
==> menghabiskannya dengan hidup berfoya-foya.
π Lukas 15:14 mengatakan,
π "Setelah dihabiskannya semuanya,
☝️ timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan
✌️ iapun mulai melarat."
π Gaya hidupnya yang ==> sembarangan itu membuatnya malah
π kesepian dan
π sengsara.
π Sesungguhnya,
tidak ada yang menghancurkan kebahagiaan ==> lebih cepat
π dibanding dengan konflik dengan orang lain. Maka,
π ketika pemuda itu berkonflik dengan ==> ayahnya,
π itu menciptakan hubungan yang tegang. Dan
✍️ akibatnya, itu menimbulkan
π₯ kebencian,
π₯ rasa bersalah, dan
π₯ penyesalan.
π Kisah ini mengingatkan kita betapa tidak bahagianya kita ketika ==> berkonflik dengan Bapa surgawi kita.
✍️ Kita tidak dirancang untuk ==> hidup terputus dari Tuhan.
π Itulah sebabnya jika kita tidak sejalan dengan Dia dan
❌ menjalani hidup sesuka hati kita, maka
⭕ itu tidak akan pernah bisa berjalan.
π Tetapi begitu kita berseru,
π¬ "Tuhan, aku lelah menjalani cara hidupku yang seperti ini,"
π Dia akan segera berlari menghampiri Anda.
✍️ Dia mengambil inisiatif.
✍️ Dia bahkan merayakannya,
π seperti si ayah yang merayakan kembalinya ==> anaknya yang hilang itu:
π "Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik,
==> pakaikanlah itu kepadanya... Dan
π ambillah anak lembu tambun itu,
==> sembelihlah dia dan
✍️ marilah kita makan dan bersukacita.
π Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali,
==> ia telah hilang dan didapat kembali"
π (lihat Lukas 15:22-24).
π Mungkin Anda berkata,
π¬ "Pendeta Rick, saya dulu merasa dekat dengan Tuhan, tetapi sekarang saya tidak merasa dekat dengan-Nya lagi, dan saya sudah ==> kehilangan kebahagiaan saya."
π Ingatlah:
✍️ Tuhan tidak pernah pergi;
==> Anda yang pergi meninggalkan Dia.
π️ Dia tidak tergoyahkan.
π Ketahuilah bahwa
☝️ Tuhan melihat Anda sebagai seseorang yang sangat berharga, dan
✌️ Dia ingin Anda kembali kepada-Nya.
π Ketika Anda kembali pada-Nya,
✍️ Dia akan "tergerak hati-Nya oleh ==> belas kasihan"
π (Lukas 15:20),
π layaknya si ayah yang menyambut pulangnya anaknya ==> yang hilang.
Renungkan hal ini:
- Merasa seberapa dekat Anda dengan Tuhan saat ini? Bagaimana pengaruhnya terhadap level sukacita Anda?
- Apa dampak dari ketegangan hubungan dengan orang lain kepada kebahagiaan Anda secara keseluruhan?
- Langkah-langkah apa yang bisa Anda ambil hari ini untuk menyelesaikan konflik hubungan duniawi yang pelik? Bagaimana dengan hubungan Anda dengan Tuhan?
Bacaan Alkitab Setahun :
Ruth 1-4; Lukas 8:1-25
___________
☝️ Kembali kepada Bapa surgawi dan
✌️ menjalin hubungan yang dalam dengan-Nya
π merupakan satu-satunya jalan menuju
π sukacita dan
π kebahagiaan sejati!
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
===========
Are You Ready to Return?
By Rick Warren
"Happy are the people whose God is the LORD." Psalm 144:15 (CSB)
------------------
Over the last couple days, we've been looking at what people actually lose when they are spiritually lost. Not only do they lose their direction, protection, and potential, but they also lose their happiness.
When you're in harmony with God, it gives you the peace you need to be in harmony with others, making you a happier person. But when you're disconnected from God, you're often disconnected from others—and unhappy.
We see this happen in the story of the prodigal son in Luke 15. It's about a young man who left his father, taking his inheritance with him and wasting it on careless living. Luke 15:14 says, "He spent everything he had . . . and he was left without a thing" (GNT). His recklessness had left him lonely and miserable.
The truth is, nothing destroys happiness faster than conflict in a relationship. So, when the young man had a conflict with his dad, it created a strained relationship. This led to resentment, guilt, and regret.
This story reminds us of how unhappy we are when we're in conflict with our heavenly Father. We weren't designed to live disconnected from God. That's why thumbing our nose at him and going our own way never works.
But the moment we say, "God, I'm tired of living the way I've been living," he runs out to meet us. He takes the initiative. He even celebrates, like the father did with his prodigal son: "Quick! Bring the finest robe in the house and put it on him . . . We must celebrate with a feast, for this son of mine was dead and has now returned to life" (Luke 15:22-24 NLT).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar