Sabtu, 14 Maret 2020

Ubah Kekhawatiran Menjadi Ibadah dengan Meminta Pertolongan Tuhan

 15 Maret 2020

Bacaan Hari ini:
Filipi 4: 6 "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur."
---------------------
Pernahkah Anda mengalami satu hari di mana tak ada satu pun yang berjalan lancar? Ketika peluang untuk Anda berhasil kecil, Anda menjadi kecil hati dan Anda bertanya-tanya haruskah Anda menyerah?

Ketika Anda mengalami hari-hari seperti itu — atau bahkan satu tahun seperti itu — Anda punya dua pilihan: menjadi khawatir, atau beribadah.

Anda tidak dapat melakukan keduanya.

Jika Anda khawatir, artinya Anda tidak memuliakan Tuhan. Sebaliknya, jika Anda beribadah, Anda tidak akan khawatir.

Filipi 4: 6 mengatakan, "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur."

Penangkal dari kekhawatiran ialah ibadah - berdoa, memuji Tuhan, dan meminta kepada-Nya apa yang Anda butuhkan.

Ketika mendengar kata "ibadah," banyak orang terpikir musik. Musik merupakan salah satu cara untuk menyembah Tuhan. Tetapi sesungguhnya ibadah ialah suatu gaya hidup. Setiap aspek kehidupan Anda bisa menjadi sebuah tindakan ibadah kepada Tuhan.

Selama beberapa hari ke depan kita akan melihat apa artinya beribadah. Saya akan memulainya dari salah satu kisah favorit saya dalam Alkitab dalam kitab Perjanjian Lama, 2 Tawarikh.

Tiga bangsa musuh Israel— bani Moab, bani Amon, dan orang Meunim — berkomplot melawan Raja Yosafat. Sang Raja menerima laporan bahwa ketiga bangsa ini sedang dalam perjalanan untuk berperang melawan mereka.

Kemungkinan besar ketiga bangsa ini akan mengalahkan Israel. Namun, alih-alih khawatir, Yosafat memilih untuk beribadah, meminta bantuan TUHAN: "Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa" 
(2 Tawarikh 20: 3). 
Reaksi pertamanya adalah takut — dan, melihat peluang yang kecil untuk menang, rasa takutnya itu masuk akal.

Raja Yosafat bisa saja membiarkan ketakutannya mengintimidasi dia, membuatnya patah semangat, atau bahkan menyerah. Tetapi, sebaliknya, dia membiarkan ketakutannya memotivasinya untuk beribadah melalui doa.

Dan Yosafat tidak melakukannya sendiri. Ia mengumpulkan seluruh bangsanya untuk berdoa bersamanya: "Dan Yehuda berkumpul untuk meminta pertolongan dari pada TUHAN. Mereka datang dari semua kota di Yehuda untuk mencari TUHAN" 
(2 Tawarikh 20:4).

Memang, Anda kemungkinan besar tidak akan pernah mengalami hari di mana ada tiga negara bersatu berperang melawan Anda. Tapi Anda pasti pernah merasakan hari-hari di mana peluang yang besar tidak berada di pihak Anda dan Anda harus melawannya.

Renungkan hal ini:
- Kapan Anda pernah memilih untuk khawatir ketimbang beribadah? Bagaimana hasilnya?

- Kapan Anda pernah memilih untuk beribadah ketimbang khawatir? Apa dampaknya?

- Alih-alih menjadi khawatir, apa satu hal yang harus Anda mintai bantuan kepada Tuhan hari ini?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ulangan 23-25; Markus 14:1-26
_______________
Ketika hari-hari yang mustahil datangpilihlah untuk menyembah Tuhan,
~ minta Dia untuk menolong Anda. 
~ Dia akan selalu mendengar dan merespons doa Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==================

 Change Worry to Worship by Asking God for Help
By Rick Warren

"Don't worry about anything; instead, pray about everything" 
(Philippians 4:6 NLT).
--------------------6
Have you ever had one of those days when nothing goes right? When the odds are stacked against you, you're overwhelmed, and you wonder if you should just give up and go back to bed?

When you have a day like that—or maybe even a year like that—you have two choices: You can worry, or you can worship.

You can't do both. If you're worrying, you're not going to worship. If you're worshiping, you're not going to worry.

Philippians 4:6 says, "Don't worry about anything; instead, pray about everything. Tell God what you need, and thank him for all he has done" (NLT).

The antidote to worry is worship—to pray, praise God, and ask him for what you need.

When many people hear the word "worship," they think of music. Music is one way to worship. But worship really is an entire lifestyle. Every aspect of your life can be an act of worship to God. 

For the next several days we're going to look at what it means to worship. I'll walk you through one of my favorite stories in the Bible. It's found in the Old Testament book of 2 Chronicles.

Three enemy nations—the Moabites, Ammonites, and Meunites—ganged up on King Jehoshaphat. The king received a report that they were on their way to fight the nation of Israel.

The odds were three nations against one. But, instead of worrying, Jehoshaphat chose to worship by asking God for help: "Jehoshaphat was afraid, so he decided to ask the LORD what to do" (2 Chronicles 20:3 NCV).

His first reaction was fear—and, considering the odds, fear was reasonable.

The king could have let his fear intimidate him, discourage him, or cause him to give up. But, instead, Jehoshaphat let his fear motivate him to worship through prayer.

And he didn't do it alone. He gathered others to pray with him: "The country of Judah united in seeking GOD's help—they came from all the cities of Judah to pray to GOD" (2 Chronicles 20:4 The Message). 

You likely never have had a day when three nations were united in war against you. But you have had days when the odds were not in your favor. And you will again.

When impossible days come, choose to worship God by asking him to help you. He will always hear and respond.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar