Ketika Tuhan memperingatkan murid-muridNya bahwa pada akhir zaman nabi palsu, Mesias Palsu, Anti-Kristus, bahkan iblis akan menyesatkan orang dengan mujizat, maka orang bijak dan berhikmat seharusnya langsung tahu bahwa pada akhir zaman Tuhan tidak memakai mujizat lagi.
*Tuhan Pernah Memakai Mujizat*
Tuhan pernah melakukan mujizat, dan memberikan orang-orang karunia melakukan mujizat. Tujuan mujizat adalah untuk membuktikan sesuatu.
[1] Mengapakah Tuhan beri Musa kuasa melakukan mujizat? Tuhan ingin membuktikan pada Firaun bahwa Ia adalah Allah yang maha kuasa, lebih berkuasa dari semua ilah Mesir, dan Dia menyertai Musa. Firaun dipersilakan hitung-hitungan jika berani melawan perintah Allah Jehovah, atau melawan Musa.
[2] Tuhan Yesus melakukan mujizat. Untuk menggenapkan nubuatan nabi Yesaya, bahwa ketika Mesias hadir di bumi orang buta akan melihat, orang tuli akan mendengar, dan orang timpang akan berjalan (Yes.35:5-6), maka Yesus Kristus harus melakukan mujizat. Tanda inilah yang Tuhan sampaikan pada murid-murid Yohanes saat ditanya APAKAH ENGKAU DIA?
[3] Tuhan pernah memberikan kuasa mengadakan mujizat kepada rasul-rasulNya. Tujuan para rasul diberi kuasa melakukan mujizat itu apa? Untuk meyakinkan orang bahwa orang-orang ini berbicara atas nama Yesus Kristus, bahwa semua pengajaran lisan mereka, apalagi tulisan mereka, adalah firman Yesus Kristus. Inilah alasan bahwa semua tulisan Rasul diterima sebagai firman Tuhan dan terbentuklah KANON kitab Perjanjian baru.
[4] Tuhan menubuatkan, bahkan memperingatkan bahwa iblis akan memakai mujizat untuk menyesatkan orang, dan akan melakukannya dengan memakai namaNya (Mat.24:5, 23-25, 2Tes.2:9-12).
*Tuhan Tak Perlu Pakai Mujizat Lagi*
[A] Setelah Alkitab selesai, dan para rasul semuanya sudah kembali ke Sorga, Tuhan tidak memakai mujizat lagi. Alasannya, tidak ada lagi yang perlu ditinggikan, atau dikultuskan. Dan juga tidak ada keperluan menambah firmanNya, karena Alkitab sudah cukup, sudah menjadi sebuah kanon. Segala sesuatu YANG PRINSIP sudah dituliskan di dalam Alkitab.
[B] Jika ada anak-anak Tuhan yang sakit, berdoalah, Tuhan akan menyembuhkan jika Tuhan mau dia tetap hidup, dan kalau Tuhan mau dia pergi kepada Tuhan, ya tidak sembuh. Bagi orang Kristen lahir baru kematian itu indah, sedangkan bagi Kristen duniawi itu malapetaka. Tuhan tidak mau ada seseorang yang dilihat sebagai orang yang diberi karunia, dan memiliki kuasa untuk menyembuhkan. Setelah Alkitab selesai Tuhan mau Alkitab yang ditinggikan bukan seseorang lagi.
[C] Setelah para rasul menyelesaikan Alkitab, tidak ada orang yang perlu diberi kuasa melakukan mujizat. Para rasul ditinggikan dan dikultuskan, itu karena mereka dipakai Tuhan pada masa peralihan zaman PL ke zaman PB, dan mereka harus mengajarkan KEBENARAN BARU. Mereka sengaja ditinggikan melalui memberikan mereka karunia melakukan mujizat.
[D] Tuhan mau semua orang diinjili dengan Injil yang sudah baku, dan yang sudah dikanonkan. Tidak boleh ada tindakan mengurangi atau menambahi Injil yang sudah sempurna. Semua Penginjil, Guru, hanya boleh menjelaskan Injil, tidak ada yang boleh merekayasa Injil sendiri (Gal.1:6-8). Orang yang menjadi saksi atas kebangkitan Yesus itu bukan kita melainkan para rasul. Kita hanya menyampaikan KESAKSIAN PARA RASUL. Dan tidak ada yang boleh mengajarkan sesuatu yang berbeda dari yang telah dituliskan para Rasul. Semua Pengajar maupun Gembala hanya mengajarkan atau menjelaskan pengajaran para rasul (2 Tim.2:2).
*Iblis Berkepentingan Mempromosikan Mujizat*
[a] Sudah dinubuatkan bahwa iblis akan menyesatkan orang dengan mujizat. Mujizat adalah alat yang paling efektif untuk menarik orang dan meyakinkan orang, sebagaimana kata Tuhan dimana ada bangkai maka burung nasar pasti akan berkumpul. Pembuat mujizat akan dijunjung tinggi, dikagumi dan akan diikuti, karena orang-orang yg menyaksikan mujizat akan sangat kagum pada pembuat mujizat, dan mengikutinya, kemudian disesatkannya.
[b] Karena kekristenan menekankan kebenaran, maka setelah Alkitab selesai, selanjutnya tidak boleh mengkristenkan orang dengan cara lain selain meyakinkannya kepada kebenaran (Yoh.8:31-32). Sebaliknya iblis takut orang mengerti kebenaran dan memihak kebenaran dan ia berusaha menyesatkan manusia dengan berbagai cara. Iblis sangat berkepentingan agar manusia tetap suka mujizat bahkan gila mujizat karena terhadap orang demikianlah ia akan gampang menyesatkannya.
[c] Target usaha iblis ialah manusia mengalihkan pandangannya dari Alkitab kepada mujizat. Karena jika manusia fokus pada Alkitab, atau pengajaran para Rasul yang tertulis, mengabaikan mujizat, iblis akan kesulitan menghadirkan _big boss_ pembuat mujizat, si mbak Luci. Alkitab sudah sangat memperingatkan bahwa iblis akan menyesatkan manusia dengan mujizat.
[d] Tuhan tidak membutuhkan mujizat setelah Alkitab selesai. Melalui Alkitab Injil diberitakan untuk menyelamatkan manusia berdoa, dan juga melalui Alkitab orang Kristen diajar untuk mengerti segala hal. Sebaliknya iblis sangat berkepentingan mengalihkan pandangan manusia dari Alkitab kepada mujizat.
[e] Ada orang berkata, kalau tidak ada mujizat berarti Tuhan sudah tidak berkuasa, bahkan sudah mati? Ini pemikiran yang sangat bodoh. Dalam zaman PL intensitas terjadi mujizat sangat tinggi pada zaman Musa. Sepanjang ribuan tahun mujizat hanya terjadi pada masa-masa tertentu, dan lebih banyak rentang waktu tanpa mujizat. Di zaman PB pun mujizat terjadi di masa awal pelayanan para Rasul. Setelah otoritas rasul diterima, atau diakui, kemudian mereka tidak melakukan mujizat lagi. Timotius sakit, dan Paulus tidak kirim sapu tangannya, melainkan menganjurkannya minum sedikit anggur. Bahkan Paulus sendiri pun sakit.
[f] Di manakah logikanya bahwa setelah Alkitab selesai, rasul-rasul sudah pergi ke Sorga, Tuhan masih membutuhkan pembuat mujizat? Dulu Tuhan memberikan karunia mujizat pada para rasul itu untuk meninggikan mereka agar manusia mau mendengarkan Injil yang mereka saksikan, yang adalah berita baru. Sekarang Injil yang disaksikan para rasul sudah dibukukan. Alasan apakah Tuhan perlu membangkitkan pembuat mujizat lagi? Mengapakah Tuhan perlu ada orang yang lebih diagungkan daripada Alkitab? Jika zaman Rasul para Rasul ditinggikan dari Pemberita Injil dan Guru itu karena memang para Rasul dikhususkan, karena nanti semua tulisan mereka adalah firman Tuhan. Setelah Alkitab selesai dan para Rasul sudah ke Sorga, alasan apakah diperlukan lagi pengkhotbah khusus yang spesial ditahbiskan di Sorga, yang bukan hanya selalu duduk di First Class, bahkan punya jet pribadi, dan dengan rumah laksana istana?
[g] Hasil pengamatan saya, orang lain boleh tidak setuju, pengikut pengkhotbah pembuat mujizat adalah orang yang kurang berpikir logis, bahkan kebanyakan mereka adalah Ibu-ibu seperti Hawa. Mereka kehilangan akal sehat bahkan seperti terhipnotis. Tidak sedikit yang dipacu dengan kepintaran berbicara sedemikian rupa sehingga memberikan persembahan sampai tidak ada sisa uang di dompetnya. Dan, biasanya mereka kagum pada pembuatan mujizat serta lupa bahwa Tuhan sudah ingatkan bahwa nabi palsu akan datang dan menyesatkan orang pakai mujizat atas namaNya.
*Kesimpulan Kita*
Tuhan tidak memerlukan PEMBUAT mujizat lagi setelah Alkitab selesai dan para Rasul sudah ke Sorga. Jika anak Tuhan sakit dan berdoalah, dan jika Tuhan mau menyembuhkannya maka ia akan disembuhkan tanpa perlu ada seorang PEMBUAT mujizat. KAMI PERCAYA TUHAN BISA BUAT MUJIZAT artinya menjawab doa dengan TIDAK MELIBATKAN PEMBUAT MUJIZAT.
Pihak yang berkepentingan mempromosikan pembuat mujizat ialah penyesat yang telah dikatakan oleh Tuhan. Pembuat mujizat akan memakai nama Yesus untuk menarik perhatian manusia dari kebenaran Alkitab kepada kekaguman akan pembuat mujizat.
Tuhan selalu berkata, "Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar" Mat 11:15. Karena bersifat artikel bukan audio, maka jika Tuhan yang mengajar melalui artikel, saya yakin Ia akan berkata siapa yang diberi otak hendaknya ia berpikir
Menulis dengan kasih Kristus, agar yang tersesatkan bisa kembali ke jalan yang benar. ***
Jakarta, 7 Februari 2018
Dr. Suhento Liauw
Www.graphe-ministry.org
Maranatha!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar