Jumat, 15 November 2024

Langkah Kelima di dalam Krisis: Bersyukur kepada Tuhan atas Kasih dan Janji-Nya

16 November 2024

Bacaan Hari ini:
Daniel 9: 4 "Maka aku memohon kepada TUHAN, Allahku, dan mengaku dosaku, demikian: "Ah Tuhan, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang memegang Perjanjian dan kasih setia terhadap mereka yang mengasihi Engkau serta berpegang pada perintah-Mu!"
----------------
Selama masa krisis, tidak ada hal yang lebih penting yang bisa Anda lakukan selain berdoa. Seperti yang telah kita pelajari, Daniel 9 memberi kita sebuah pola doa yang luar biasa selama kita menjalani masa sulit.

Kita telah belajar bagaimana membiarkan Tuhan berbicara kepada kita sebelum kita berbicara dengan-Nya, memusatkan perhatian kita kepada Tuhan dan datang kepada-Nya, mengatakan kerinduan hati kita dengan sungguh-sungguh, dan menunjukkan keseriusan kita.

Langkah kelima adalah mengucap syukur kepada Tuhan atas kasih dan janji-Nya.

Daniel menggambarkan hal ini dalam Daniel 9: 4: "Maka aku memohon kepada TUHAN, Allahku, dan mengaku dosaku, demikian: "Ah Tuhan, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang memegang Perjanjian dan kasih setia terhadap mereka yang mengasihi Engkau serta berpegang pada perintah-Mu!"

Bersyukur di masa sulit mungkin adalah hal terakhir yang mampu Anda lakukan. Anda mungkin marah dengan Tuhan dan frustrasi dengan-Nya. Tetapi inilah alasan mengapa Anda harus melakukannya: mengubah perspektif Anda.

Bersyukurlah kepada Tuhan atas kasih dan perhatian yang telah Dia curahkan kepada Anda sepanjang hidup Anda. Ucapkan syukur Anda secara spesifik! Tunjukkan kepada-Nya bahwa Anda tahu bahwa Anda telah berhasil sejauh ini hanya oleh karena kasih karunia-Nya. Bersyukurlah atas kesetiaan-Nya dan karya keselamatan-Nya atas Anda. Ingatlah bahwa kasih karunia-Nya di masa lalu selalu membantu kita untuk terus menantikan kasih karunia-Nya di masa depan.

Anda juga harus mencari sebuah pengingat di Alkitab tentang siapa Allah dan apa yang telah Dia janjikan kepada Anda. Alkitab dipenuhi dengan ribuan janji Allah yang memberi tahu kita betapa banyak yang telah Dia sediakan bagi kita apabila kita menaati dan mengikuti-Nya.

Dalam beberapa ayat selanjutnya, kita membaca ini: "Pada Tuhan, Allah kami, ada kesayangan dan keampunan, walaupun kami telah memberontak terhadap Dia"" (Daniel 9: 9).

Kita harus bersyukur bahwa Allah tetap setia, bahkan ketika kita tidak setia. Dia menepati janji-Nya setiap saat dan akan terus menepatinya selama masa krisis Anda. Dia tidak akan pernah meninggalkan Anda. Untuk itu, tunjukkanlah kepada Allah bahwa Anda menyadari bahwa Dia selalu menepati janji-Nya. Beri tahu Dia bahwa Anda percaya kepada-Nya.

Itulah bagian yang penting dari doa apa pun selama masa sulit.

Dan Tuhan akan tetap memegang janji-Nya di masa sulit Anda. Dia tidak akan sekali pun meninggalkan Anda. Tunjukkan pada Tuhan bahwa Anda mengerti hal itu. Biarkan Dia tahu bahwa Anda percaya pada-Nya.

Itulah bagian penting dari doa yang akan selalu dijawab Tuhan selama masa krisis.

Renungkan hal ini:

- Mengapa sulit untuk bersyukur kepada Tuhan selama masa krisis?

- Bagaimana rasa syukur dapat mengubah perspektif Anda?

- Apa saja hal-hal yang dapat Anda syukuri selama masa krisis?

Bacaan Alkitab Setahun :
Hosea 11-14; Ibrani 3:7-19
__________
Kita harus bersyukur bahwa Tuhan tetap setia, bahkan ketika kita tidak setia. Tuhan selalu menepati janji-Nya.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
===========
Step Five in Crisis: Thank God for His Love and Promises
By Rick Warren

"O Lord, you are a great and awesome God! You always fulfill your covenant and keep your promises of unfailing love to those who love you and obey your commands." Daniel 9:4 (NLT)
-------------------
There is nothing more important you can do during a crisis than pray. As we've been learning, Daniel 9 gives us a great pattern for prayer as we walk through life's toughest times.

We've already learned to let God speak to us before we speak to him, focus our attention on God and seek him, express our desires with passion, and demonstrate our seriousness through fasting.

We must also thank God for his love and promises

Daniel describes this in Daniel 9:4: "O Lord, you are a great and awesome God! You always fulfill your covenant and keep your promises of unfailing love to those who love you and obey your commands" (NLT).

This may be the last thing you want to do during a crisis. You may be angry with God and frustrated with him. But that's why you need to do this. You need a change in your perspective.

You can thank God for the love and care he has shown you throughout your life. Be specific! Show him that you recognize that you've made it this far because of his grace. You can thank him for his faithfulness and how he has delivered you in the past. Remembering past grace always helps us anticipate future grace.

You should also look to the Bible for reminders about who God is and what he has promised you. The Bible is full of promises—thousands of them, in fact—that show us how much God has in store for us when we obey and follow him.

A few verses later, we read this: "The Lord our God is merciful and forgiving, even though we have rebelled against him" (Daniel 9:9 NLT).

We should be grateful that God is faithful even when we're not. God keeps his promises every time.

And God will continue keeping them during your crisis. He won't abandon you. Show God you realize he always keeps his promises. Let him know you trust him.

That's an important part of any prayer during a crisis.


Kamis, 14 November 2024

Langkah Keempat di dalam Krisis: Tunjukkan kepada Tuhan bahwa Anda Serius

15 November 2024

Bacaan Hari ini:
Daniel 9: 3 "Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon, sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu."
------------------
Doa Daniel dalam Daniel 9 memberi kita sebuah contoh yang bagus tentang bagaimana kita harus berdoa di tengah krisis. Pada beberapa renungan terakhir, kita telah belajar untuk membiarkan Tuhan berbicara kepada kita sebelum kita berbicara kepada-Nya. Selanjutnya, memusatkan perhatian kita pada Tuhan dan mencari Dia. Kemudian, mengatakan kerinduan hati kita dengan penuh semangat.
Selanjutnya, jenis doa yang dijawab Tuhan selama krisis ialah doa yang menunjukkan keseriusan kita. Anda harus memberi sinyal kepada Tuhan bahwa Anda sungguh-sungguh tentang apa yang Anda butuhkan. Jadi, permohonan Anda bukan hanya isapan jempol atau pemikiran sesaat belaka. Anda perlu membiarkan Tuhan melihat betapa pentingnya hal tersebut buat Anda.

Daniel menggambarkan tiga cara berbeda dalam menyatakan keseriusannya kepada Tuhan: "Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon, sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu" (Daniel 9: 3).

Kita akan berfokus pada hal pertama yang dia lakukan: Dia berpuasa. Puasa adalah disiplin spiritual yang telah dilakukan oleh orang-orang selama berabad-abad.

Yesus mengajarkan bahwa beberapa mujizat hanya bisa terjadi melalui doa dan puasa, bukan dengan doa saja. Mengapa? Sebab puasa memberi tahu Tuhan bahwa Anda serius dengan doa Anda.

Musa berpuasa sebelum dia menerima Sepuluh Perintah Allah. Bangsa Israel berpuasa sebelum mereka maju ke pertempuran-pertempuran besar mereka. Daniel berpuasa untuk menerima bimbingan dari Allah. Nehemia berpuasa sebelum dia memulai proyek pembangunan besar. Yesus berpuasa meminta kemenangan melawan pencobaan.

Saat ini, ada beberapa konotasi negatif tentang puasa karena kita tidak suka melepaskan sesuatu yang kita cintai. Namun, pemikiran ini justru menunjukkan bahwa kita tidak memahami kekuatan di balik puasa—bukan karena apa yang kita lakukan, melainkan karena bagaimana Tuhan merespons kerendahan hati dan kesungguhan yang kita tunjukkan saat kita berpuasa atas sesuatu.

Puasa tidak harus berkaitan dengan makanan. Ini soal melepaskan hal-hal lain dari hidup Anda sehingga Anda dapat fokus pada doa Anda. Misalnya, Anda dapat berhenti menonton TV atau menggunakan media sosial untuk waktu tertentu, dan menggunakan waktu itu untuk berdoa.

Hal-hal apa lagi yang Anda pertimbangkan untuk berpuasa?

Renungkan hal ini:

- Hal-hal apa saja yang dapat Anda hindari dengan berpuasa yang akan memperlihatkan kepada Tuhan betapa seriusnya Anda dengan doa-doa Anda?

- Ketika Anda berpuasa dan mulai teralihkan oleh hal-hal yang telah Anda tinggalkan atau lepaskan, menurut Anda apa yang Tuhan ingin Anda lakukan?

- Apa yang selama ini Anda doakan, tetapi belum dijawab oleh Tuhan? Apakah Anda bersedia berpuasa saat Anda mendoakannya?

Bacaan Alkitab Setahun :
Hosea 6-10; Ibrani 3:1-6
___________
Puasa memberi tahu Tuhan bahwa Anda serius dengan doa Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Step Four in Crisis: Show God You're Serious
By Rick Warren

"As I prayed, I fasted and wore rough sackcloth, and I sprinkled myself with ashes." Daniel 9:3 (TLB)
-------------------
Daniel's prayer in Daniel 9 provides us with a great model for how to pray during a crisis. In the last few devotionals, we've learned from this passage to let God speak to us before we speak to him. Then, we focus our attention on God and seek him. And, we express our desires with emotions.

Next, the kind of prayer God answers during a crisis is one where we demonstrate our seriousness. You need to signal to God that you are determined about your need. It isn't just a whim or a casual thought. You need to let God see how important it is to you.

Daniel described three different ways he signaled his seriousness to God: "To show my sadness, I fasted, put on rough cloth, and sat in ashes" (Daniel 9:3 NCV).

We're going to focus on the first thing he did: He fasted from food. Fasting is a spiritual discipline that people have employed for centuries.

Jesus said some miracles could only happen through prayer and fasting, not by prayer alone. Why? Fasting tells God you're serious about your prayer.

Moses fasted before he received the Ten Commandments. The Israelites fasted before they went into many of their major battles. Daniel fasted in order to receive guidance from God. Nehemiah fasted before he began a major building project. Jesus fasted in victory over temptation.

Today, there are some negative connotations to fasting because we don't like giving up something we love. But that shows that we don't understand the power behind fasting—not because of what we do but because of how God responds to the humility and earnestness we show when we fast over something.

Fasting doesn't have to be related to food. It's about removing other things from your life so you can focus on prayer. For instance, you could give up watching TV or using social media for a specific time and use that time to pray.

What other things would you consider fasting from?


Rabu, 13 November 2024

Langkah Ketiga di dalam Krisis: Curahkan Isi Hati Anda Kepada Tuhan

Langkah Ketiga di dalam Krisis: Curahkan Isi Hati Anda Kepada Tuhan

14 November 2024

Bacaan Hari ini:
Daniel 9: 3 "Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon, sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu."
-----------------
Dalam beberapa renungan sebelumnya, kita telah belajar bagaimana Daniel berdoa selama masa krisis dalam hidupnya dan dalam kehidupan bangsa Israel. Respons Daniel menunjukkan kepada kita bagaimana kita bisa berdoa dengan cara yang berkenan kepada Tuhan.

Sejauh ini kita telah belajar bahwa kita harus membiarkan Tuhan berbicara kepada kita sebelum kita berbicara kepada-Nya dan memfokuskan perhatian kita pada Tuhan serta datang mencari Dia.

Langkah selanjutnya, kita harus mengutarakan kerinduan hati kita dengan semangat pengharapan.

Terlalu banyak doa-doa kita yang sifatnya rutinitas. Kita berbicara tanpa benar-benar memikirkan apa yang sedang kita ucapkan. Kita sudah menghafalkan kata-katanya. Tidak ada gairah atau keaslian di dalam doa kita.

Sebenarnya Tuhan lebih peduli dengan ketulusan dan kerinduan hati dari doa-doa Anda, ketimbang rangkaian kata-kata indah yang Anda gunakan. Pikirkan bagaimana kata-kata yang tepat dengan emosi yang salah tidak akan bekerja dengan pasangan Anda. Nah, apalagi dengan Tuhan.

Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Dia menunjukkan emosi-Nya. Dia marah. Dia sedih. Dia senang.

Daniel menggambarkan doanya yang penuh semangat dalam Daniel 9: 3: "Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon, sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu."

Kata "memohon" dalam bahasa Ibrani berarti "meminta dengan seluruh perasaan." Ini sebuah permintaan yang serius.

Mungkin Anda perlu berdoa seperti itu buat keluarga Anda. Mungkin Anda perlu mencurahkan seluruh isi hati Anda dan jujur kepada Tuhan, mewakili mereka. Mungkin Anda perlu seperti itu tentang pernikahan atau finansial Anda.

Kita semua perlu berdoa demikian buat dunia di sekeliling kita. Saat ini seluruh dunia sedang dalam krisis. Kekhawatiran kita terhadap ekonomi dan kehancuran akibat perang, kelaparan, dan kejahatan di dunia kita telah memakan korban.

Kita perlu mencurahkan isi hati kita kepada Tuhan tentang hal itu.

Renungkan hal ini:

- Ketika Anda berdoa, apa yang membangkitkan kerinduan terdalam Anda?

- Mengapa kita sering menggunakan doa yang sudah ada formulanya atau yang sudah kita ulang-ulang sebelumnya?

- Bagaimana Anda bisa mendatangkan kerinduan yang lebih ke dalam kehidupan doa Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Hosea 1-5; Ibrani 2:5-18
___________
Memohon berarti mencari Tuhan dengan segenap jiwa Anda. Itulah doa yang akan didengarkan dan akan dijawab Tuhan.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
===========
Step Three in Crisis: Pour Your Heart Out to God
By Rick Warren

"I poured out my heart, baring my soul to GOD." Daniel 9:3 (MSG)
-------------------------
Over the last few devotionals, we've been looking at how Daniel prayed during a time of crisis in his life and the life of Israel. His response shows us how we can pray in a way that God answers.

So far we've learned that we must let God speak to us before we speak to him and focus our attention on God and seek him.

Then, we must express our desires with passion.

Too many of our prayers are simply routine. We speak without really thinking about what we're saying. We have the words memorized. There's no passion or authenticity.

The truth is, God cares more about the passionate sincerity of your prayers than the words you use. Think about how the right words with the wrong emotions won't work with your spouse or with a close friend. That won't work with God either.

Human beings are made in the image of God, and God shows emotions. He gets angry. He gets sad. He gets happy.

God doesn't just love you. God loves you passionately—emotionally.

This is how Daniel described his passionate prayer in Daniel 9:3: "I prayed earnestly to the Lord God, pleading with him" (GNT).

The word "pleading" in Hebrew means to ask with emotions. It's a serious seeking. It's searching with all your heart. It's begging.

That's a prayer God will listen to and answer.

I like this paraphrase of Daniel 9:3: "I poured out my heart, baring my soul to GOD" (MSG).

Perhaps you need to pray like that for your family. You need to pour your heart out and bare your soul to God on their behalf. Maybe you need to do that about your relationship or your finances.

All of us need to do that about the world around us. Everyone seems to be in crisis mode. Our concern with the economy and the devastation of war, famine, and evil in our world have taken its toll.

We need to pour our hearts out to God about it.


Selasa, 12 November 2024

Langkah Kedua di dalam Krisis: Fokus dan Carilah Tuhan

13 November 2024

Bacaan Hari ini:
Amsal 8:17 "Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku."
------------------
Daniel memberi kita sebuah cetak biru yang bagus dalam hal berdoa di masa-masa sulit.

Kita dapat menemukan enam prinsip penting tentang berdoa dalam Daniel 9. Dalam renungan terakhir, kita melihat prinsip yang pertama: Kita membolehkan Tuhan berbicara kepada kita sebelum kita berbicara kepada Dia.

Langkah kedua dalam hal berdoa yang akan dijawab oleh Tuhan selama masa krisis ialah dengan memusatkan perhatian kita pada Tuhan dan mencari-Nya.

Daniel melakukan ini dalam Daniel 9: 3: "Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon, sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu."

Nasihat mendasar yang efektif ini bukan hanya dalam relasi Anda dengan Tuhan, tapi juga dengan orang lain. Hubungan apa pun dalam hidup Anda akan semakin berkualitas apabila secara fisik Anda melihat mata lawan bicara Anda dan fokus kepada mereka ketika mereka berbicara dengan Anda. Setiap kali istri saya berbicara dengan saya, saya mengarahkan wajah saya ke arahnya. Kami telah menikah selama lebih dari 40 tahun. Dia senang ketika saya menatapnya sambil berbicara, sebab dia tahu dia mendapat perhatian penuh dari saya.

Memalingkan wajah Anda ke arah seseorang menunjukkan perhatian Anda. Anda juga dapat melakukannya dengan Tuhan. Secara literal, pandanglah langit. Jika memungkinkan, pergilah ke luar dan pandanglah langit sambil berdoa. Anda bisa menjadikan seluruh postur tubuh Anda sebagai sebuah tanda kepada Tuhan bahwa Anda sedang fokus dan siap mendengarkan Dia saat Anda memposisikan diri dalam kerendahan hati.

Memalingkan wajah Anda kepada Tuhan adalah langkah pertama untuk dapat sungguh-sungguh memusatkan perhatian Anda pada-Nya. Ini merupakan hal yang teramat penting selama masa sulit — dan juga pada setiap momen dalam hidup kita.

Dalam Amos 5: 4, Tuhan berkata, "Carilah Aku, maka kamu akan hidup!" Anda tidak benar-benar hidup kecuali Anda benar-benar mencari Tuhan.

Tuhan menjamin bahwa Dia akan selalu menyertai Anda. Dia berfirman, "Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku" (Amsal 8:17).

Apakah Anda ingin mendengar suara Tuhan dan memperoleh pertolongan-Nya selama masa krisis? Maka, Anda perlu memperhatikan bagaimana Anda memberikan perhatian kepada Tuhan.

Renungkan hal ini:

- Menurut Anda seberapa fokus Anda ketika mencari Tuhan dalam setiap bidang kehidupan Anda? Luangkan waktu untuk merenungkan dan memutuskan.

- Apa saja cara lain yang dapat kita lakukan untuk menunjukkan kerendahan hati di hadapan Tuhan yang tidak harus dilakukan secara fisik?

- Dalam hal apa Anda mendapati diri Anda sering teralihkan pada saat berdoa? Di manakah tempat yang paling bisa membuat Anda fokus sepenuhnya kepada Tuhan saat Anda berdoa?

Bacaan Alkitab Setahun :
Daniel 10-12; Ibrani 2:1-4
____________
Arahkan wajah Anda kepada-Nya, dan carilah Dia dengan segenap hati Anda. Saat itulah Anda akan tahu apa arti hidup yang sesungguhnya.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Step Two in Crisis: Focus and Seek God
By Rick Warren

"I love those who love me, and those who seek me will find me." Proverbs 8:17 (ISV)
-----------------
Daniel gives us a great blueprint for prayer during difficult times.

We can find six important principles for this in Daniel 9. In the last devotional, we looked at the first of those principles: We let God speak to us before we speak to him.

The second step to praying in a way God will answer during a time of crisis is to focus our attention on God and seek him.

Daniel did this in Daniel 9:3: "I turned my face to the Lord God, seeking him" (ESV).

This is basic relationship advice that works beyond your relationship with God. You'll improve any relationship in your life if you physically turn yourself toward the other person and focus on them when they talk to you. I've been married for more than 40 years. Whenever my wife talks with me, I turn my face toward her. She loves it, because she knows she has my undivided attention.

Turning your face toward someone shows attention. You can do this with God too. Physically, look up toward the sky. If you can, go outside and look into the heavens as you pray. You can make your whole body posture a sign to God that you are focused and ready to hear from him when you position yourself in humility.

Physically turning toward God is the first step in focusing on him and seeking him, which is vitally important during a crisis—and every other moment of our lives.

In Amos 5:4, God said, "Seek me and live" (NIV). You're not really living unless you're seeking God.

God guarantees you success when you seek him. He says, "I love those who love me, and those who seek me will find me" (Proverbs 8:17 ISV).

Do you want to hear from God and have his help during a crisis? Then you need to pay attention to how you give your attention to God. Turn your face to him, and seek him with all your heart. That's when you'll know what it means to truly live.


Senin, 11 November 2024

Langkah Pertama di dalam Krisis: Dengarkan dan Biarkan Tuhan Berbicara

12 November 2024

Bacaan Hari ini:
Daniel 9: 1-2 "Pada tahun pertama pemerintahan Darius, anak Ahasyweros, dari keturunan orang Media, yang telah menjadi raja atas kerajaan orang Kasdim, pada tahun pertama kerajaannya itu aku, Daniel, memperhatikan dalam kumpulan Kitab jumlah tahun yang menurut firman TUHAN kepada nabi Yeremia akan berlaku atas timbunan puing Yerusalem, yakni tujuh puluh tahun."
--------------------
Doa adalah kunci untuk menanggung krisis apa pun.

Kita bisa belajar banyak dari Daniel serta kehidupan doanya. Ketika waktunya bagi bangsa Israel untuk kembali ke tanah mereka, Daniel tahu bahwa bangsanya belum siap. Orang Israel masih belum memiliki hubungan yang benar dengan Allah. Mereka menyimpang dari perintah dan kehendak Allah. Kenyataan ini membuat Daniel berduka, untuk itulah ia mendoakannya.

Doanya dalam Daniel 9 memberikan enam bagian penting tentang bagaimana caranya berdoa yang dijawab Tuhan selama masa sulit. Kita akan mempelajari masing-masing langkah ini selama beberapa hari ke depan.

Anda perlu mendengar suara Tuhan. Dia akan selalu membuat langkah pertama dalam hidup Anda. Dia tidak pernah mengharapkan Anda melakukan sesuatu yang tidak Dia lakukan terlebih dahulu. Alkitab mengatakan kita mengasihi Allah sebab Dia lebih dahulu mengasihi kita. Kita melayani Dia sebab Dia lebih dahulu melayani kita.

Tuhan memulai. Lalu, kita menanggapi.

Jadi bagaimana Anda mendengarkan Tuhan? Dengan membaca Alkitab. Kita berbicara kepada Tuhan karena Tuhan lebih dulu berbicara kepada kita melalui Firman-Nya.

Ini yang Daniel lakukan: "Pada tahun pertama pemerintahan Darius, anak Ahasyweros, dari keturunan orang Media, yang telah menjadi raja atas kerajaan orang Kasdim, pada tahun pertama kerajaannya itu aku, Daniel, memperhatikan dalam kumpulan Kitab jumlah tahun yang menurut firman TUHAN kepada nabi Yeremia akan berlaku atas timbunan puing Yerusalem, yakni tujuh puluh tahun" (Daniel 9: 1-2).

Renungkan hal ini:

- Kapan Anda pernah melihat Tuhan mengambil inisiatif dalam hidup Anda?

- Apa yang membuat Anda sulit mendengarkan Allah ketika Anda mempelajari Firman-Nya?

- Mengapa penting untuk berdoa selama masa sulit?

Bacaan Alkitab Setahun :
Daniel 7-9; Ibrani 1:1-14
___________
Anda tidak akan pernah berdoa dengan efektif sampai Anda mempelajari Alkitab dan mendengarkan Tuhan. Semakin Anda mengenal Alkitab, semakin efektif doa Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Step One in Crisis: Listen and Let God Speak
By Rick Warren

"It was the first year of the reign of Darius the Mede, the son of Ahasuerus, who became king of the Babylonians. During the first year of his reign, I, Daniel, learned from reading the word of the LORD, as revealed to Jeremiah the prophet, that Jerusalem must lie desolate for seventy years." Daniel 9:1-2 (NLT)
---------------------
Prayer is the key to enduring any crisis.

We can see this with Daniel and his prayer life. When the time grew closer for the Israelites to return to their homeland, Daniel knew his people were not ready. The Israelites still did not have a right relationship with God. This grieved Daniel, so he prayed.

His prayer in Daniel 9 reveals six principles for praying in a way that God answers during a crisis. We'll look at each of these six steps over the next few days.
========
First, you let God speak to you before you speak to him.

You need to hear the voice of God. He will always make the first move in your life. He never expects you to do something he doesn't do first. The Bible says we love God because he first loved us. We serve him because he first served us.

God initiates. Then, we respond.

Remember, God always makes the first move. We talk to God because he first talked with us through his Word.

So how do you listen to God? You read the Bible.

Daniel did this: "It was the first year of the reign of Darius the Mede, the son of Ahasuerus, who became king of the Babylonians. During the first year of his reign, I, Daniel, learned from reading the word of the LORD, as revealed to Jeremiah the prophet, that Jerusalem must lie desolate for seventy years" (Daniel 9:1-2 NLT).

Daniel, a hero of the Bible, who had incredible faith and trusted God with his life, still knew he had more to learn from God's Word. He knew that God still wanted to speak with him and give him the wisdom he needed.

So Daniel studied Scripture and listened for God to speak. He didn't come to Bible study ready to tell God what he needed. He came ready for a conversation with God—and he let God speak first.

You will never pray effectively until you study the Word and listen to God. The more you know the Bible, the more effective your prayers will be.


Minggu, 10 November 2024

Takdir Anda adalah Menjadi Seperti Yesus

11 November 2024

Bacaan Hari ini:
Efesus 4: 23-24 "Supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya."
-------------------
Dari semula, rencana Allah adalah menjadikan Anda seperti Putra-Nya, Yesus. Inilah takdir Anda. Allah mengumumkan tujuan-Nya ini saat Penciptaan manusia: Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi" (Kejadian 1:26).

Dari semua ciptaan-Nya, hanya manusia yang dibuat "menurut gambar dan rupa Allah." Namun, gambar itu tidak lengkap dan telah rusak dan terdistorsi oleh dosa. Karena itulah Allah mengutus Yesus untuk melaksanakan sebuah misi untuk menunjukkan gambar Allah yang sepenuh yang telah lenyap dalam diri kita.

Seperti apakah "gambar dan rupa" Allah? Itu sama seperti Yesus Kristus! Alkitab mengatakan bahwa Yesus adalah "seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia," "gambar Allah yang tidak kelihatan," dan "cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah" (2 Korintus 4: 4, Kolose 1:15, Ibrani 1: 3).

Orang sering menggunakan peribahasa "seperti ayah, seperti anak" untuk menunjukkan kemiripan suatu keluarga. Ketika orang melihat kemiripan saya dengan anak-anak saya, itu menyenangkan hati saya. Allah ingin anak-anak-Nya juga bertanggung jawab dengan kemiripan-Nya dengan Anda. Alkitab mengatakan, "Dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya" (Efesus 4:24). Biarkan saya menegaskan: Anda tidak akan pernah menjadi Tuhan atau bahkan dewa-dewi. Kebohongan itu adalah godaan Iblis yang paling kuno. Iblis berjanji kepada Adam dan Hawa bahwa jika mereka mengikuti nasihatnya, "kamu akan menjadi seperti Allah" (Kejadian 3: 5).

Banyak agama dan filosofi modern masih mempromosikan kebohongan kuno ini: kita adalah tuhan, kita akan menjadi dewa. Hasrat untuk menjadi tuhan muncul setiap kali kita mencoba mengendalikan keadaan kita, masa depan kita, dan orang-orang di sekitar kita

Namun, sebagai makhluk ciptaan, kita tidak akan pernah menjadi sang Pencipta. Allah tidak ingin Anda menjadi tuhan. Dia ingin Anda menjadi kudus dengan meneladani nilai-nilai, sikap, serta sifat-Nya.

Anda dirancang untuk "yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan," (Efesus 4:22).

Renungkan hal ini:

- Apabila yang hanya Anda tahu tentang panggilan hidup Anda ialah bahwa Anda harus menjadi serupa seperti Yesus, apakah saat ini Anda akan puas dengan hidup Anda? Mengapa atau mengapa tidak?

- Perhatikan Efesus 4:22. Mengapa mengubah cara kita bertingkah laku dimulai dengan mengubah cara pikir kita?

- Bagaimana Anda dapat lebih mengenal pribadi Yesus sehingga Anda dapat menjadi lebih seperti Dia?

Bacaan Alkitab Setahun :
Daniel 4-6; Filemon 1
___________
Ketika Anda berusaha memenuhi panggilan Anda, ingatlah bahwa tujuan utama Allah atas hidup Anda di Bumi bukanlah berupa kenyamanan, melainkan pengembangan karakter. Dia ingin Anda tumbuh secara rohani dan menjadi seperti Kristus.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
Your Destiny Is to Become like Jesus
By Rick Warren

"Your hearts and minds must be made completely new, and you must put on the new self, which is created in God's likeness and reveals itself in the true life that is upright and holy" (Ephesians 4:23-24 GNT).
-----------------
From the beginning, God's plan has been to make you like his Son, Jesus. This is your destiny. God announced his intention at Creation: "Then God said, 'Let us make human beings in our image and likeness'" (Genesis 1:26 NCV).

In all of creation, only human beings are made in God's image. But the image is incomplete and has been damaged and distorted by sin. So God sent Jesus on a mission to restore the full image that we have lost.

What does the full "image and likeness" of God look like? It looks like Jesus Christ! The Bible says Jesus is "the exact likeness of God" 

People often use the phrase "like father, like son" to refer to family resemblance. When people see my likeness in my kids, it pleases me. God wants his children to bear his image and likeness too. The Bible says, "You were . . . created to be like God, with a life that truly has God's approval and is holy" (Ephesians 4:24 GW).

Let me be absolutely clear: You will never become God, or even a god. That prideful lie is Satan's oldest temptation. Satan promised Adam and Eve that if they followed his advice, "ye shall be as gods" (Genesis 3:5 KJV).

Many religions and New Age philosophies still promote this old lie that we are divine or can become gods. This desire to be a god shows up every time we try to control our circumstances, our future, and the people around us.

But as creatures, we will never be the Creator. God doesn't want you to become a god. He wants you to become godly—taking on his values, attitudes, and character.

As you work to fulfill your calling, remember that God's ultimate goal for your life on earth is not comfort but character development. He wants you to grow up spiritually and become like Christ.

You are meant to "take on an entirely new way of life—a God-fashioned life, a life renewed from the inside and working itself into your conduct as God accurately reproduces his character in you" (Ephesians 4:22 MSG).


Sabtu, 09 November 2024

Keberanian Anda Menular

10 November 2024

Bacaan Hari ini:
Daniel 6:26 "Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir."
---------------
Terkadang sulit untuk tetap berdiri buat sesuatu yang Anda tahu Tuhan inginkan dan harap Anda lakukan ketika semua orang mengejek iman Anda.

Namun, ketika Anda berdiri sementara semua orang sedang duduk, Anda akan menarik orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan.

Itu karena keberanian menular. Anda tidak akan pernah tahu berapa banyak orang yang akan bergabung dengan Anda sampai Anda berani melangkah maju dengan iman.

Kebanyakan orang sedang menunggu seseorang untuk menunjukkan imannya. Itulah mengapa, iman dan keberanian seseorang dapat membakar iman orang lain.
Inilah yang terjadi dalam kehidupan Daniel. Ketika Daniel dengan gagah berani berdiri untuk Allah dan secara terbuka berdoa kepada Allah yang sejati (bukan menyembah raja Darius), ia malah dilemparkan ke dalam sebuah gua yang berisikan singa-singa yang kelaparan. Tetapi seperti yang telah kita lihat dalam renungan kita beberapa hari ini, Allah menyelamatkan Daniel.
Dan Raja Darius memperhatikan itu.

Alkitab mengatakan tentang sang raja penyembah berhala ini, "Kemudian raja Darius mengirim surat kepada orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, yang mendiami seluruh bumi, bunyinya: "Bertambah-tambahlah kiranya kesejahteraanmu! Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir. Dia melepaskan dan menolong, dan mengadakan tanda dan mujizat di langit dan di bumi, Dia yang telah melepaskan Daniel dari cengkaman singa-singa." Dan Daniel ini mempunyai kedudukan tinggi pada zaman pemerintahan Darius dan pada zaman pemerintahan Koresh, orang Persia itu" (Daniel 6: 25-28).

Para raja penyembah berhala ini tidak mengeluarkan perintah seperti itu. Jelas sekali bahwa raja Darius telah menjadi pengikut Allah. Daniel menunjukkan keberanian dan berdiri untuk Allah di tengah-tengah situasi yang sangat sulit. Dan kesaksian Daniel itu menuntun pada keputusan raja Darius untuk ikut Allah.

Keberanian Anda mungkin bermanfaat bagi diri Anda, seperti yang terjadi pada Daniel. Akan tetapi, sesungguhnya itu bukan hanya untuk kepentingan Anda sendiri.

Ketika Anda berdiri untuk Tuhan, di mana pun Anda berada, orang lain akan memerhatikan. Tuhan akan menggunakan keberanian Anda untuk membantu orang lain menanggapi pencobaan mereka sendiri dengan keberanian.

Renungkan hal ini:

- Menurut Anda, mengapa keberanian itu menular?

- Bagaimana Anda termotivasi oleh keberanian dan keyakinan orang lain?

- Langkah iman apa yang dapat Anda ambil minggu ini yang akan menunjukkan keberanian dan mungkin memotivasi orang lain untuk melakukan hal yang sama?

Bacaan Alkitab Setahun :
Daniel 1-3; Titus 2-3
___________
Keberanian — yang sejati, keberanian yang memuliakan Allah — mendekatkan orang lain kepada Allah.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Your Courage Is Contagious
By Rick Warren

"I issue a decree that in every part of my kingdom people must fear and reverence the God of Daniel. For he is the living God and he endures forever; his kingdom will not be destroyed, his dominion will never end." Daniel 6:26 (NIV)
----------------------
It's tough sometimes to stand up for what you know God wants and expects when others ridicule your faith.

But when you stand up when everyone else is sitting down, you'll draw unbelievers to God.

That's because courage is contagious. You never know how many people will join you until you courageously step out in faith.

Most people are waiting for a leader to show some courage. They're waiting for someone to demonstrate faith. The faith and courage of one person can ignite it in others.

This was true in Daniel's life. When Daniel bravely stood up for God and publicly prayed to the true God (instead of worshipping King Darius), he got tossed into a den of hungry lions. But as we've seen in recent devotionals, God rescued Daniel.

And King Darius took notice.

The Bible says of the pagan king: "Then King Darius wrote to all the nations and peoples of every language in all the earth: 'May you prosper greatly! I issue a decree that in every part of my kingdom people must fear and reverence the God of Daniel. For he is the living God and he endures forever; his kingdom will not be destroyed, his dominion will never end. He rescues and he saves; he performs signs and wonders in the heavens and on the earth. He has rescued Daniel from the power of the lions.' So Daniel prospered during the reign of Darius and the reign of Cyrus the Persian" (Daniel 6:25-28 NIV).

Pagan kings don't issue decrees like that. It's obvious that Darius became a follower of the one true God. Daniel showed courage and stood up for God in the midst of a very difficult situation. And Daniel's witness for God led to Darius' decision to follow God.

Your courage may benefit you, like it did for Daniel. But it's not just for your own good.

When you stand up for God, wherever you are, other people will take notice. God will use your courage to help others respond with courage in their own trials.

Courage—real, God-honoring courage—draws people to God.

Jumat, 08 November 2024

Kalahkan Ketakutan Anda dengan Berdiri untuk Tuhan

09 November 2024

Bacaan Hari ini:
Kisah Para Rasul 4:29 "Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu."
--------------
Kita semua punya ketakutan. Sayangnya, sering kali kita membiarkan ketakutan itu mengendalikan kita sehingga itu menghentikan kita untuk mengikuti rancangan Tuhan.

Ketika kita menghadapi orang-orang dan situasi yang mengancam yang bisa menghancurkan kita serta kesaksian kita atas Kristus, kita punya pilihan: Menyerah pada rasa takut kita, atau berdiri untuk Tuhan.

Ketakutan itu tumbuh. Setiap kali Anda menyerah padanya, ketakutan itu semakin intens. Dan saat ketakutan itu berkembang, hidup Anda akan menyusut. Tetapi yang sebaliknya, setiap kali Anda ikut Tuhan alih-alih menyerah pada ketakutan, Anda akan menang atas rasa takut Anda.

Ikutilah teladan orang Kristen mula-mula. Mereka menghadapi berbagai macam penganiayaan yang tentunya membuat mereka takut. Kitab Kisah Para Rasul menceritakan bagaimana Allah bekerja melalui hidup para orang percaya ini ketika mereka berupaya berdiri melawan rasa takut mereka.

Ketika Petrus dan Yohanes memberitakan tentang Yesus dengan berani dalam Kisah Para Rasul pasal 4, mereka mendapatkan pertentangan yang sengit. Maka, mereka berdoa, "Tuhan, perhatikan ancaman yang mereka buat, dan ijinkan kami, hamba-hamba-Mu, menyampaikan pesan-Mu dengan penuh keberanian" (Kisah Para Rasul 4:29).

Jawaban atas rasa takut Anda bukanlah menyerah. Lawanlah rasa takut Anda dengan berani bersama Tuhan. Ketakutan tidak merespon logika, maka, satu-satunya kesempatan Anda untuk menyingkirkannya ialah dengan percaya kepada Tuhan dan menghadapinya.

Jangan pernah lupakan hal ini: Allah tidak akan membelah Sungai Yordan di depan mata Anda sampai Anda mengambil langkah pertama (lihat bagaimana Allah melakukan ini kepada Elia dan Elisa dalam 2 Raja-raja 2:8). Ketika Anda mengambil langkah iman, maka Tuhan akan menunjukkan jalannya kepada Anda. Namun, hal itu tidak akan terjadi apabila Anda hanya diam dan tenggelam dalam rasa takut.

Renungkan hal ini:

- Bagaimana selama ini Anda melihat rasa takut tumbuh dalam hidup Anda karena Anda menyerah padanya?

- Bagaimana Anda melihat rasa takut Anda berkurang karena Anda melangkah dengan berani bersama Tuhan?

- Ketakutan apa yang menurut Anda paling sulit diatasi dalam kehidupan sehari-hari? Mengapa?

- Apa cara praktis untuk menyerahkan ketakutan Anda kepada Tuhan?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 45-48; Titus 1
___________
Ambillah langkah iman Anda hari ini, dan lihatlah bagaimana rasa takut Anda lenyap saat Tuhan memimpin langkah Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Overcome Fear by Standing Up for God
By Rick Warren

"Lord, take notice of the threats they have made, and allow us, your servants, to speak your message with all boldness." Acts 4:29 (GNT)
-----------------
We all have fears. Too often, though, we let those fears rule our lives and stop us from following God's plan. When you face people and situations that threaten to destroy you and your witness for Christ, the choice is yours: Will you succumb to your fears, or will you stand up for God in spite of those fears?

Fear grows. Every time you give in to it, it becomes more intense. And as fear grows, your life shrinks.

So what's the alternative? Every time you follow God instead of giving into fear, you win a victory over fear.

The early Christians are a good example of how this works. They faced all kinds of persecution, and the book of Acts shows how God worked through the lives of these believers as they stood up to their fears.

Acts 4 tells the story of Peter and John coming up against fierce opposition when they boldly proclaimed Jesus. So they prayed, "Lord, take notice of the threats they have made, and allow us, your servants, to speak your message with all boldness" (Acts 4:29 GNT).

And so the answer to your fear isn't to give in to it. It's to move forward boldly in spite of your fear. When you're afraid, stand up to the fear. Fear doesn't respond to logic, so your only chance to get rid of the fear is to trust God and face it.

Never, ever forget this: God won't part the Jordan River in front of you until you take your first step. (See how God did this for Elijah and Elisha in 2 Kings 2:8.). You take a step of faith, and then God shows you the path. But that won't happen if you stand stuck in your fear.

Take a step in faith today and watch your fear disappear as God opens the path before you.


Kamis, 07 November 2024

Cara Melewatkan Surga

08 November 2024

Bacaan Hari ini:
1 Timotius 6:21 "Karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!"
-----------------
Ada jarak 18 inci (45.72 cm) antara kepala dengan jantung Anda. Sayangnya, karena jarak 18 inci itu, beberapa orang bisa melewatkan surga. Mereka tahu Tuhan di kepala mereka, tetapi tidak di hati mereka. Secara pengetahuan, mereka percaya Injil, tetapi mereka tidak pernah membiarkannya mengubah hati mereka.

Saya sekolah untuk waktu yang lama, total 24 tahun jika ditambah gelar master dan doktoral saya. Jujur saja, saya sudah lupa banyak pelajaran yang saya pelajari selama masa itu.

Tetapi saya tidak akan pernah melupakan kebenaran paling penting yang telah saya pelajari: Kita diciptakan oleh Tuhan dan untuk Tuhan. Apabila kita tidak memahami konsep ini, hidup kita tidak akan pernah masuk akal kita.

Anda tidak diciptakan untuk diri Anda sendiri.

Alkitab mengatakan, "Karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!" (1 Timotius 6:21).

Mungkin Anda tahu tentang teori Dawai, teori Kekacauan, atau Fisika Kuantum. Tetapi jika Anda tidak kenal Tuhan, Anda sudah melewatkan tujuan hidup Anda.

Di akhir hidup Anda, Allah akan memberikan Anda ujian akhir. Ini kabar baiknya: Ini ujian buka buku. Semua jawabannya ada di dalam Alkitab!

Dalam ujian tersebut, Allah tidak akan bertanya apakah nilai raport Anda A. Dia tidak peduli seberapa hebatnya Anda dalam karir Anda. Dia tidak akan meminta Anda menunjukkan saldo bank Anda.

Kemudian, buatlah sebuah rencana. Mengenal Tuhan tidak terjadi secara kebetulan. Pun itu tidak terwujud dengan Anda menunggu waktu yang tepat untuk mempelajari Firman Tuhan. Jika Anda hanya menunggu waktu luang dalam jadwal Anda untuk menghabiskan waktu bersama Tuhan, itu tidak akan pernah berhasil!

Sebaliknya, luangkan waktu untuk Tuhan. Katakan "tidak" pada hal-hal lain—bahkan pada hal-hal yang baik sekali pun—sehingga Anda dapat memberikan yang terbaik kepada Pribadi yang paling penting.

Renungkan hal ini:

- Apa yang membuat kita sulit untuk beralih dari apa yang kita tahu tentang Tuhan kepada apa yang kita percayai tentang Tuhan?

- Menurut Anda mengapa Tuhan mau Anda lebih mengenal Dia setelah Anda menjadi seorang Kristen?

- Apabila Tuhan bertanya kepada Anda hari ini, "Apakah engkau mengenal Anak-Ku?" bagaimana Anda akan menjawabnya?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 40 - 44; II Timotius 4: 9-22
____________
Tunjukkan kepada-Nya bahwa Anda ingin mengenal Dia lebih dari apa pun dengan menjadikan Dia prioritas Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
How to Miss Heaven by 18 Inches
By Rick Warren

"Some of these people have missed the most important thing in life—they don't know God." 1 Timothy 6:21 (TLB)
--------------------
There are 18 inches between your head and your heart. But unfortunately, some people will miss heaven by those 18 inches. They know God in their heads but not in their hearts. They intellectually believe the gospel, but they've never let it change their hearts.

I went to school for a long time—a total of 24 years when you include my master's and doctorate degrees. Honestly, I've forgotten much of what I learned during that time.

But I've never forgotten the most important truth I've ever learned: We were made by God and for God. Until we understand that, life will never make sense.

You were not made for your own sake.

The Bible says, "Some of these people have missed the most important thing in life—they don't know God" (1 Timothy 6:21 TLB).

You might know string theory, chaos theory, or quantum physics. But if you don't know God, you've missed the purpose of your life.

At the end of your life, God will give you a final test. Here's the good news: It'll be an open-book exam. All the answers are in the Bible!

On that test, God won't ask you if you got straight As. He won't care about how well you did in your career. He won't ask to see your bank account balance.

Instead, he'll ask you this: Did you get to know me? Did you build a relationship with my Son, who died on the cross for you?

Decide today that you will set your heart and mind on learning more about the most important truth and getting to know Jesus.

Then, make a plan. Getting to know God doesn't happen by accident. And it doesn't happen by waiting for a convenient time to study God's Word. If you wait for an open spot in your schedule to spend time with God, it will never happen!

Instead, make time for God. Show him that you want to know him more than anything by making him your priority. Say "no" to other things—even good things—so you can give your best to the most important thing.


Rabu, 06 November 2024

Indonesia di "bunuh" Thailand pada tahun 2025.

Tahukah kalian sekarang sedang berlangsung proyek raksasa yg di Thailand sana yg akan mem"bunuh" Indonesia dan proyek ini sudah di mulai tahun 2015 kemarin dan akan selesai tahun 2025 nanti. 

Proyek raksasa ini bernama Canal Kra (terusan Kra), terusan ini akan sepanjang 120 km dan selebar 500 meter, dan akan memotong jalur laut dari Laut China Selatan menuju Samudera Hindia. 

Terusan Kra ini akan membunuh ekonomi 3 negara yaitu Indonesia, Singapura, dan Malaysia yg selama ini di kenal sebagai negara yg menguasai Selat Malaka yg merupakan jalur lalulintas utama kapal dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik

Hal ini terjadi karena terusan Kra ini akan menjadi jalan pintas, sehingga banyak kapal tidak akan lagi lewat Selat Malaka dan hasilnya bisa di pastikan berimbas kepada pemasukan 3 negara penguasa Selat Malaka. 

Sebagai perbandingan hari ini hampir 80.000 kapal cargo melewati selat malaka atau sekitar 220 kapal perhari yg tiap kapalnya memerlukan biaya sekitar 300.000 dollar atau 4 milyar rupiah sekali melintas jadi klo terusan Kra jadi maka bisa di bayangkan berapa besar kerugian 3 negara tersebut terutama Indonesia dan sialnya kerugian 3 negara ini justru akan dikonversi menjadi keuntungan bagi Thailand yg menguasai terusan Kra tersebut. Bahkan menurut skenario terburuknya Indonesia yg akan menderita kerugian terburuk klo sampai Selat Malaka tutup kita akan merugi sekitar 11 milyar dollar pertahun atau 143 triliun pertahun.

Terusan Kra ini sendiri pasti akan sangat ramai dan diminati para pengusaha cargo dan kapal tangker, selain karena bisa memperpendek jarak yang hanya 1.200 mil laut ketimbang memutari Selat Malaka, ditambah di Selat Malaka juga memiliki resiko yg jauh lebih besar karena di daerah ini sering nongkrong para perompak Selat Malaka yg sudah terkenal selama berabad² menyatroni perairan ini, dan hal ini di perburuk sekarang gerombolan teroris macam Abu Sayyaf juga sering menculik dan menjarah kapal² di daerah Selat Malaka ini. dan semua hal ini semakin lengkap dengan tingkat korupsi dan birokrasi yg sangat kacau di Selat Malaka ini karena melibatkan birokrasi di 3 negara sekaligus dan semua hal konyol ini di tutup dengan kemampuan armada laut 3 negara (Malaysia, Indonesia, dan Singapura) yg masih memiliki banyak keterbatasan yg hal ini tidak akan di temui di terusan Kra karena di terusan ini nantinya China akan menempatkan pangkalan besarnya bila perebutan Laut China Selatan dimenangkan oleh China, (untuk masalah ini Thailand jauh hari sudah menggandeng China bahkan pemerintah Thailand sudah membagi pengelolaan terusan Kra ini dengan China).

Jadi bisa di pastikan saat terusan Kra nanti di buka tahun 2025 semua jalur pelayaran akan melewati jalur itu saja ketimbang melewati Selat Malaka yg tidak lagi menguntungkan. dan hal ini pasti mematikan industri² kargo di pelabuhan besar indonesia seperti Tanjung Priuk, Tanjung Perak, Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Tanjung Api-api, Pelabuhan Makassar, Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelabuhan Subang, Pelabuhan Trisakti, dll

Dan lucunya kita di sini masih memperbebatkan masalah sentimen agama dan ras melulu antar sesama kita, padahal di luar sana negara² lain sudah bersiap² mau mem"bunuh" kita ... 

Pola fikir kita memang masih primitif, kolot,.. dan tertinggal jauh...

Credit source : 

Mudzakir 
Ruslan@kompasiana

Perbedaan antara Mengetahui dengan Mempelajari

07 November 2024

Bacaan Hari ini:
Daniel 5:22 "Tetapi tuanku, Belsyazar, anaknya, tidak merendahkan diri, walaupun tuanku mengetahui semuanya ini."
----------------
Tuhan tidak akan mengajarkan Anda sesuatu yang baru jika Anda belum mempraktikkan apa yang telah Ia ajarkan kepada Anda.

Dia tidak mau hanya sekadar memenuhi rasa ingin tahu Anda. Dia memberi tahu Anda sesuatu , lalu menantikan Anda untuk melaksanakannya. Begitu Anda mengerjakannya, barulah Anda dapat lanjut ke tahap berikutnya.

Ketahuilah, Tuhan ingin Anda menerapkan Kebenaran yang telah Anda pelajari — tidak ada pelajaran yang bisa Anda petik sebelum Anda melaksanakannya.

Memberi tahu orang lain bahwa Anda percaya pada Alkitab tidaklah cukup. Anda harus melakukan apa yang Alkitab ajarkan. Jika Anda tidak melakukannya, berarti Anda tidak sungguh-sungguh memercayainya.

Itulah yang kita lihat dalam kisah Belsyazar dalam kitab Daniel. Dia kehilangan segalanya sebab dia tidak melaksanakan apa yang telah Tuhan ajarkan padanya.

Alkitab mencatat Daniel berkata kepadanya, "Tetapi tuanku, Belsyazar, anaknya, tidak merendahkan diri, walaupun tuanku mengetahui semuanya ini" (Daniel 5:22).

Belsyazar telah menyaksikan bagaimana Nebukadnezar benar-benar menjadi gila selama sekitar tujuh tahun oleh karena kesombongannya. Dia telah melihat semua kesalahan yang telah dibuat kakeknya itu. Dia juga telah melihat bagaimana kakeknya itu bertobat dan kemudian memperbaiki semua kesalahannya. Belsyazar telah melihat yang baik dan yang buruk dalam kehidupan Nebukadnezar, tetapi dia malah memilih untuk mengabaikan pelajaran dari Allah.

Akibatnya, Allah mengambil kerajaannya.

Belsyazar tahu, namun dia tidak mau belajar. Kita perlu memahami perbedaan antara mengetahui dengan mempelajari. Anda dapat mengetahui banyak hal, tetapi jika Anda tidak melaksanakannya, maka Anda belum mempelajari apa pun.

Kita tidak selalu perlu tahu lebih banyak. Kita sudah cukup tahu! Untuk itu, kita harus mempraktikkan apa yang sudah kita ketahui. Yesus mengajarkan dalam Yohanes 13:17, "Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya." Definisi paling sederhana dari kedewasaan rohani yaitu menjadi pelaku Firman.

Renungkan hal ini:

- Apakah Anda lebih suka dikenal karena mengetahui Firman Tuhan atau melakukan Firman Tuhan? Mengapa?

- Apakah ada sesuatu yang telah Tuhan ajarkan kepada Anda yang belum Anda laksanakan? Jika demikian, apakah Anda bersedia mengambil langkah itu agar Anda dapat terus bertumbuh?

- Apa yang terjadi ketika Anda mulai mencari waktu untuk melakukan apa yang telah Anda pelajari dari Firman Tuhan di sepanjang hari Anda? Cobalah hari ini, dan perhatikan hasilnya.

Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 35 - 39; II Timotius 4: 1-8
____________
Oleh karena itu, janganlah hanya sekadar membaca Firman, lakukanlah. Dia akan menopang Anda ketika Anda melangkah maju di dalam iman, ketika Anda menerapkan hal-hal yang telah Dia ajarkan.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
You Can Know Something Without Learning It
By Rick Warren

"You are his successor, O Belshazzar, and you knew all this, yet you have not humbled yourself." Daniel 5:22 (NLT)
-------------------
God won't teach you something new until you've put into practice what he's already taught you.

He isn't in the business of simply satisfying your curiosity. He tells you something and waits for you to act on it. Once you act on it, then you get to go to the next step.

You see, God wants you to apply the truth you've learned—and you haven't learned something until you've done it.

It's not enough for you to tell people you believe the Bible. You must do what the Bible teaches. If you don't do what the Bible teaches, then you don't really believe it.

That's what we see in the story of Belshazzar in the book of Daniel. He lost everything because he didn't put into practice what he'd already learned.

He pridefully refused to learn the lessons God had taught his grandfather—and his empire fell because of it.

The Bible records Daniel telling him, "You are his successor, O Belshazzar, and you knew all this, yet you have not humbled yourself" (Daniel 5:22 NLT).

Belshazzar saw Nebuchadnezzar literally lose his mind for about seven years because of pride. He saw all the mistakes his grandfather made. He saw his grandfather come back and correct those things. He saw the good and the bad in Nebuchadnezzar's life, and he chose to ignore God. Belshazzar chose to ignore the lessons.

So, God took away his kingdom.

Belshazzar knew, but he didn't learn. We need to understand the difference between knowing and learning. You can know a lot of things, but if you don't act on them, you haven't learned anything.

We don't always need to know more. We already know enough! We need to put into practice what we know. Jesus said in John 13:17, "Now that you know these things, you will be blessed if you do them" (NIV). The simplest definition of spiritual maturity is to be a doer of the Word.

So don't just read God's Word. Do what it says. God will support you as you step forward in faith, applying the things he's taught you to do.


Renungan Pagi.

🌺🌺🌺🌸🌸🌸❤️❤️❤️

👉Yang indah hanya sεmεntara.
👉Yang abadi adalah kεnangan.
👉Yang ikhlas hanya dari hati.
👉Yang tulus hanya dari sanubari.
👉Tidak mudah mεncari yang hilang.
👉Tidak mudah mεngεjar impian.

👉Namun yang lεbih susah   mεmpεrtahankan yang sudah ADA
Karεna walaupun tεrgεnggam bisa tεrlεpas juga.

👉Ingatlah pada pεpatah,
Jika kita tidak mεmiliki apa yang kita SUKAI, maka sukailah apa yang kita MILIKI saat ini
👉Bεlajar mεnεrima apa adanya dan bεrpikir POSITIF...
👉Rumah mεwah bagai istana, Harta bεnda yang tak tεrhitung, Kεdudukan, dan Jabatan yang LUAR BIASA,
namun...
Kεtika Nafas Tεrakhir tiba, Sεbatang jarum pun tidak bisa dibawa pεrgi,
Sεhεlai bεnang pun tidak bisa dimiliki

Apalagi yang mau
diPεrεbutkan.. !!!
Apalagi yang mau diSombongkan.. !!!

👉Maka jalanilah hidup ini dεngan kεinsafan nurani.
👉Jangan tεrlalu pεrhitungan.
👉Jangan hanya mau mεnang sεndiri.
👉Jangan suka sakiti sεsama.
👉Bεlajarlah, tiada hari tanpa kasih.
👉Sεlalu bεrlapang dada dan mengalah.
👉Lepaskan beban, hiduplah dengan cεria,
👉Tidak ada yang tidak bisa diikhlaskan
👉Tidak ada sakit hati yang tidak bisa dimaafkan...
👉Tidak ada dεndam yang tidak bisa tεrhapus...

Hidup hanya sementara, setiap ada kesempatan, sebaiknya berbuat BAIK, agar semua KARMA BURUK dapat menghindar dalam kehidupan kita serta keluarga kita

Selamat Pagi. Selamat Beraktivitas. Sehat dan Sukses selalu. GBU🙏🙏🙏


Selasa, 05 November 2024

Jadilah Rendah Hati atau Anda akan Tersandung

06 November 2024

Bacaan Hari ini:
Amsal 15:33 "Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan."
----------------
Orang bijak tetap rendah hati. Kerendahan hati dan hati yang mau diajar saling berjalan beriringan. Jadilah rendah hati, atau Anda akan tersandung.

Kerendahan hati dimulai dengan sungguh-sungguh menyadari bahwa Anda bukanlah Tuhan. Setiap kali Anda merasa stres, katakan ini berulang kali kepada diri Anda sendiri: "Tuhan adalah Tuhan, dan saya bukan. Tuhan adalah Tuhan, dan saya bukan. Tuhan adalah Tuhan, dan saya bukan."

Itulah kerendahan hati. Orang-orang yang tidak rendah hati menganggap diri mereka Tuhan atau menganggap diri mereka punya kendali tertinggi. Mereka pikir mereka sudah mempelajari segalanya dan sudah tahu segalanya.

Alkitab mengatakan, "Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati" (Yakobus 4: 6).

Apakah Anda punya gol untuk menjadi seseorang yang lebih bijak? Itu merupakan salah satu permintaan terbaik yang dapat Anda sampaikan kepada Tuhan. Mengapa? Karena Dia ingin memberi Anda hikmat-Nya, dan Dia ingin memberkati hal-hal yang Anda kejar dengan hikmat-Nya.

Jika Anda ingin menjadi bijak, kenali Tuhan. Semakin banyak waktu yang Anda habiskan bersama Tuhan, semakin Anda akan menjadi lebih bijak dalam membangun hubungan, mengelola uang, menangani konflik, mengurai masalah, dan menghadapi semua jenis tantangan lainnya dalam hidup.

Alkitab memberi tahu kita, "Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan" (Amsal 15:33).

Pernahkah Anda mendengar sesuatu yang sangat bertentangan dengan budaya di masyarakat? Pertama-tama Anda belajar tentang kerendahan hati, lalu Anda mengalami kemuliaan. Orang-orang yang sukses yang berjalan bersama Yesus telah belajar bahwa mereka tidak tahu segalanya—dan mereka telah belajar untuk bergantung pada satu-satunya Pribadi yang mengetahui segalanya.

Kemuliaan yang dibicarakan Alkitab juga tidak seperti yang dibayangkan oleh kebanyakan orang. Anda bisa saja mempunyai segalanya di dunia ini tapi tidak mengalami kemuliaan sejati, apabila Anda tidak mengikuti Yesus. Ketika Anda menyerahkan diri kepada Yesus, kemuliaan yang akan Anda alami tidak akan datang dari kesuksesan Anda. Itu akan datang dari mengenal dan mengasihi Yesus dan melihat-Nya secara langsung suatu hari nanti.

Anda tidak akan mencapai kemuliaan dengan cara menjadikan diri Anda lebih baik, tetapi dengan merendahkan diri dan kagum kepada Tuhan.

Anda tidak tahu tentang semua hal. Tidak ada satu pun manusia yang tahu! Itulah sebabnya kita harus tetap menjadi orang yang mau diajar, rendah hati, dan mau belajar seumur hidup kita.

Renungkan hal ini:

- Menurut Anda, mengapa mengingat frasa "Tuhan adalah Tuhan, dan aku bukan" dapat mengurangi tingkat stres Anda?

- Ketika seseorang mencoba mengajari Anda sesuatu atau membagikan hikmatnya, apa respons Anda biasanya? Menurut Anda, bagaimana respons yang Tuhan inginkan dari Anda?

- Di bidang kehidupan manakah Anda paling membutuhkan hikmat kebijaksanaan?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 31 - 34; II Timotius 3: 10-17
_____________
Kerendahan hati mengatakan Anda bisa belajar dari siapa pun.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Be Humble or You'll Stumble
By Rick Warren

"Fear-of-GOD is a school in skilled living—first you learn humility, then you experience glory." Proverbs 15:33 (MSG)
-----------------
Wise people remain humble. Humility and teachability go together. Be humble or you'll stumble.

Humility begins by simply realizing you're not God. Whenever you get stressed, repeat this to yourself: "God is God, and I'm not. God is God, and I'm not. God is God, and I'm not."

That's humility. People who aren't humble think they're God or think they have ultimate control. They think they're done learning and have it all figured out.

The Bible says, "God resists the proud, but gives grace to the humble" (James 4:6 HCSB).

Do you have a goal of becoming a wiser person? It's one of the best requests you can make of God. Why? Because he wants to give you his wisdom, and he wants to bless the things you pursue with his wisdom.

If you want to be wise, then get to know God. The more time you spend with God, the wiser you'll be in building relationships, managing money, handling conflict, diffusing problems, and dealing with all kinds of other challenges in life.

The Bible tells us, "Fear-of-GOD is a school in skilled living—first you learn humility, then you experience glory" (Proverbs 15:33 MSG).

Have you ever heard something so counter-cultural? First you learn humility, and then you experience glory. Successful people who walk with Jesus have learned that they don't know it all—and they've learned to depend on the only one who does.

The glory the Bible talks about is also not like most people imagine. You can have it all in this world and not experience true glory if you are not following Jesus. When you submit yourself to Jesus, the glory you'll experience won't come from your success. It will come from knowing and loving Jesus and seeing him face-to-face one day.

You don't get there by making more of yourself but by humbling yourself and being in awe of God.

Humility says you can learn from anyone. You don't know it all. No one does! That's why we need to remain teachable, humble, and lifelong learners.


Senin, 04 November 2024

Empat Tipe Orang yang Anda Butuhkan dalam Hidup

05 November 2024

Bacaan Hari ini:
Amsal 13:20 "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang."
------------------
Anda dan saya tidak akan pernah bisa menjadi pribadi yang seturut dengan kehendak Tuhan tanpa orang lain. Kita tidak pernah dirancang untuk hidup seperti itu. Kita semua membutuhkan orang-orang yang membimbing kita, yang berbagi tentang kehidupan mereka dengan kita, yang menabur dalam kehidupan kita, dan yang mendorong kita untuk tumbuh.

Alkitab memberi tahu kita, "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang" (Amsal 13:20).

Adalah bijak jika kita menghindari isolasi, dan sebaliknya, berbagi tentang kehidupan serta belajar dari satu sama lain. Untuk menjadi seturut panggilan Tuhan, Anda perlu belajar dari setidaknya empat tipe orang berikut:

Mentor. Orang-orang ini adalah guru atau pembimbing Anda. Saya memiliki sembilan mentor dalam hidup saya. Tidak ada seorang pun yang bisa mengajarkan Anda semua hal yang perlu Anda ketahui. Satu orang akan mengajarkan Anda satu bidang kehidupan. Sementara orang lain akan mengajari Anda bidang yang lain.

Panutan. Orang-orang ini adalah mereka yang sudah melakukan atau yang sedang melakukan apa yang ingin Anda lakukan. Mereka berbagi hikmat dan pengalaman mereka, bahkan berbagi kesalahan mereka untuk membantu Anda berhasil. Ada banyak keahlian yang telah Anda kuasai dalam hidup yang Anda dapatkan dari mengamati atau meniru orang lain.

Mitra. Anda membutuhkan rekan kerja dan kolega sesama profesi Anda, orang-orang yang bisa mendukung dan sekaligus menantang Anda dalam melaksanakan kehendak Tuhan dalam hidup Anda. Merekalah orang-orang yang mendayung perahu bersama Anda, dalam suka maupun duka!

Teman. Teman tidak selalu serta merta akan membantu Anda dalam mencapai tujuan Anda (meskipun mereka pasti dapat membantu Anda), tetapi mereka tetap mengasihi Anda apa pun yang Anda lakukan. Ketika Anda kacau, mereka tetap mengasihi Anda. Seorang teman akan berjalan di samping Anda ketika semua orang meninggalkan Anda. Di saat itulah Anda tahu mana teman yang sejati.

Mencoba menjalani kehidupan seorang diri bukan cuma sepi, tapi juga bertentangan dengan rancangan Tuhan atas kita.

Renungkan hal ini:

- Dari keempat tipe orang yang Anda butuhkan dalam hidup Anda, manakah yang paling banyak Anda miliki? Manakah yang paling sedikit Anda miliki?

- Mengapa begitu banyak orang berusaha menjalani kehidupan tanpa dukungan dari orang lain?

- Apakah ada seseorang dalam hidup Anda yang membutuhkan dukungan Anda untuk memenuhi salah satu dari peranan di atas?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 27 - 30; II Timotius 3: 1-9
___________
Temukankanlah orang-orang tersebut, dan buatlah diri Anda terbuka dan jujur terhadap mereka dan biarkan Tuhan memakai mereka dalam hidup Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
Four Types of People You Need in Your Life
By Rick Warren

"Walk with the wise and become wise, for a companion of fools suffers harm." Proverbs 13:20 (NIV)
-----------------
You and I can never become the kind of people God wants us to be on our own. We were never intended to do life that way. We all need people who are teaching us, sharing their lives with us, investing in us, and encouraging us to grow.

The Bible tells us, "Walk with the wise and become wise, for a companion of fools suffers harm" (Proverbs 13:20 NIV).

It's wise to avoid isolation and to share your life with others and learn from each other. In fact, to be all that God calls you to be, you need to learn from at least four kinds of people:

Mentors. These are your coaches. I've had nine different mentors in my life, and they have helped shape me into the person I am today. No one can teach you everything you need to know. One person will teach you in one area. Another person will teach you about something else.

Role models. These are people who are already doing or have already done what you want to do. They share their wisdom and experience and even their mistakes to help you succeed. Many of the skills you've learned in your life, you've learned by watching others—and there are many more skills to learn.

Partners. You need co-workers and colleagues who are in your profession, people to support and challenge you on what God wants to do through your life. These are the people who row the boat with you, for better or worse!

Friends. Friends don't necessarily help you with your goals (though they certainly can help you). They're just friends. They love you no matter what you do. You can mess up, and they still love you. A friend walks alongside you when everyone else walks out. That's when you know who your true friends are.

Trying to live life solo isn't just lonely. It works against God's design for us.

Find your people, and make yourself available and vulnerable to them and how God wants to use them in your life.


Minggu, 03 November 2024

Pembelajaran Seumur Hidup Dimulai dengan Sebuah Pilihan

04 November 2024

Bacaan Hari ini:
Amsal 23:12 "Arahkanlah perhatianmu kepada didikan, dan telingamu kepada kata-kata pengetahuan."
----------------------
Pembelajaran seumur hidup dimulai dengan sebuah pilihan. Itulah pilihan yang hanya bisa dibuat oleh Anda sendiri dan teramat penting yang akan memengaruhi seluruh hidup Anda.

Alkitab mengatakan, "Arahkanlah perhatianmu kepada didikan, dan telingamu kepada kata-kata pengetahuan" (Amsal 23:12).

Saya membuat sebuah komitmen untuk terus belajar saat saya berusia 15 tahun. Saya mengatakan pada diri saya sendiri bahwa saya akan belajar sebanyak mungkin. Selama bertahun-tahun saya membaca setidaknya satu buku sehari. Buku membuka pintu segala pengetahuan!

Pendidikan tidak berakhir ketika Anda lulus sekolah. Saya kerap mendengar orang berkata, "Saya bahagia telah menyelesaikan pendidikan saya. Sekarang, saya bisa memulai karir saya." Katakan itu pada Tuhan, dan Dia akan tertawa. Mengapa? Tuhan punya lebih banyak hal yang ingin Dia ajarkan kepada Anda.

Belajar bukanlah hanya sebuah tahap kehidupan. Itu harus berlangsung seumur hidup Anda! Tuhan ingin Anda belajar hal baru setiap hari. Jadi, janganlah berhenti — jangan pernah!

Mulailah mempelajari satu keahlian baru tahun ini. Tuhan ingin Anda bertumbuh. Anda harus dan bisa menjadi berbeda dan menjadi lebih baik satu tahun dari sekarang, ketimbang diri Anda saat ini.

Banyak manfaat yang bisa Anda ambil. Pembelajaran seumur hidup akan menjadikan Anda seorang pemimpin yang lebih baik, orangtua yang lebih baik, pasangan yang lebih baik, dan teman yang lebih baik. Itu akan membuat Anda lebih efektif dalam pekerjaan Anda. Itu akan mendatangkan kesuksesan.

Alkitab berkata, "Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat" (Pengkhotbah 10:10).

Jika Anda mempunyai sebuah kapak dengan mata pisau yang tumpul dan Anda gunakan untuk menebang kayu, Anda akan menguras lebih banyak tenaga untuk melakukannya. Tapi jika kapak Anda tajam (melambangkan keterampilan dalam ayat ini), maka Anda tak butuh banyak upaya. .

Renungkan hal ini:

- Bagaimana Anda biasanya mempelajari suatu informasi atau keterampilan baru (dengan mengikuti kelas, membaca buku, berdiskusi dengan mentor)? Bagaimana hal itu dapat membantu Anda untuk menjadi seorang pembelajar seumur hidup?

- Apa sesuatu yang telah lebih banyak Anda pelajari di tahun ini yang benar-benar membantu Anda dalam hidup?

- Ketika Anda membaca renungan ini, membaca buku, atau mengikuti seminar, Anda sedang mengasah kapak spiritual Anda. Apa cara spesifik lain yang bisa Anda gunakan untuk mengasah kapak Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 23 - 26; II Timotius 2: 14-26
____________
Alkitab mengatakan untuk bekerja lebih cerdas, bukan selalu berarti bekerja lebih keras. Waktu Anda tidak akan terbuang sia-sia ketika Anda mengasah kapak Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
========
Lifelong Learning Starts With a Choice
By Rick Warren

"Commit yourself to instruction; listen carefully to words of knowledge." Proverbs 23:12 (NLT)
----------------
Your journey of lifelong learning starts with a choice. It's a choice only you can make. It's an incredibly important decision that'll impact your entire life.

The Bible says, "Commit yourself to instruction; listen carefully to words of knowledge" (Proverbs 23:12 NLT).

I made this commitment to keep learning when I was 15 years old. I began saying that I would learn as much as I could. For many years I read at least a book a day. Books open the door to every subject imaginable!

Your education doesn't stop when you graduate. I've heard people say, "I'm glad I've finished my education so now I can start my career." Tell that to God, and I imagine he might laugh. God has so much more he wants to teach you. Your education should never end.

Learning isn't just a stage of life. It is your life! God wants you to learn something new every day. So don't stop—ever.

Start working on learning a new skill this year. God wants you to keep growing. You should be and can be different and better a year from now than you are today.

It's in your best interest to do so. Lifelong learning will make you a better leader, a better parent, a better spouse, and a better friend. It'll make you more effective in your job. It brings both success and profit.

If you think you don't have enough time to make this kind of commitment, think again! God made you to be always growing—physically, spiritually, emotionally, mentally, relationally, and vocationally. He expects you to make the time to grow.

Look at what the Bible says: "If the ax is dull and its edge unsharpened, more strength is needed, but skill will bring success" (Ecclesiastes 10:10 NIV).

If you've got an ax with a dull blade and you're chopping wood, it'll take a lot more energy to do the job. If your ax is sharp (which represents skill in this verse), then it doesn't take as much effort.

The Bible is saying work smarter, not necessarily harder. You're never wasting time when you're sharpening your ax.


Sabtu, 02 November 2024

Kesombongan Menghancurkan, Kerendahan Hati Membangun

Kesombongan Menghancurkan, Kerendahan Hati Membangun

03 November 2024

Bacaan Hari ini:
Filipi 2:3 "Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri."
-------------------
Alkitab membuat suatu perbedaan yang tegas antara kesombongan dengan kerendahan hati. Kesombongan akan menghancurkan hubungan, sedangkan kerendahan hati membangun dan memperkuatnya.

Kesombongan menipu diri kita sendiri. Sulit buat Anda untuk mengenalinya di dalam diri Anda sendiri. Sebaliknya, selidikilah hati Anda apakah ada gejala-gejala kesombongan, seperti kritik, persaingan, keras kepala, dan kepalsuan. Jika Anda melihat beberapa karakteristik tersebut dalam diri Anda, Anda mungkin punya masalah dengan kesombongan.

Amsal 16:18 mengatakan, "Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan."

Kesombongan menghancurkan hubungan, tetapi kerendahan hati adalah penawarnya. Kerendahan hati membangun hubungan. Alkitab mengatakan dalam 1 Petrus 3:8, "Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati."

Filipi 2:3 memerintahkan, "Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;"

Bagaimana caranya bertumbuh dengan kerendahan hati? Dengan senantiasa konsisten menyerahkan pikiran, hati, sikap, dan pilihan Anda kepada Yesus. Bolehkan Dia untuk membuat perubahan dalam hidup Anda. Efesus 4:23-24 berkata, Supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya."

Bagaimana caranya menjadi manusia baru? Bagaimana caranya mulai berpikir dengan cara yang berbeda? Hukum dasar dari sebuah hubungan adalah Anda biasanya menjadi seperti orang-orang yang paling banyak menghabiskan waktu bersama Anda. Jika Anda menghabiskan waktu dengan orang yang pemarah, Anda akan menjadi lebih pemarah. Jika Anda menghabiskan waktu dengan orang yang bahagia, Anda akan menjadi lebih bahagia. Jadi, bila Anda ingin menjadi seseorang yang rendah hati, habiskanlah waktu bersama Yesus Kristus. Luangkanlah waktu bersama-Nya di dalam doa dan dengan membaca firman-Nya. Dia rendah hati, dan ketika Anda mengenal-Nya, Anda akan menjadi semakin serupa dengan Dia.

Alkitab mengajarkan, "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib" (Filipi 2:5-8).

Tidak ada seorang pun yang hidup lebih rendah hati selain Yesus. Ia datang ke bumi dari surga untuk menjadi manusia, hidup bagi kita, menyerahkan nyawa-Nya bagi kita, dan bangkit bagi kita.

Renungkan hal ini:

- Apa saja karakteristik dan kebiasaan umum orang-orang yang rendah hati yang Anda kenal?

- Bagaimana Anda mungkin perlu mengubah cara pikir Anda tentang orang lain agar Anda selaras dengan apa yang dipikirkan Yesus?

- Apa artinya "menganggap yang lain lebih utama dari pada diri Anda sendiri?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 19 - 22; II Timotius 2:1-13
__________
Ketika Anda menghabiskan waktu bersama-Nya, Anda akan menjadi lebih rendah hati, yang pada gilirannya, akan membangun hubungan Anda dengan sesama lebih baik.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=≠========
Pride Destroys, Humility Builds
By Rick Warren

"Be humble and give more honor to others than to yourselves." Philippians 2:3 (NCV)
----------------
The Bible draws a clear distinction between pride and humility. While pride will tear down your relationships, humility builds them up and strengthens them.

But pride is self-deceiving. It can be hard for you to recognize it in yourself. Instead, try looking for the symptoms of pride, like criticism, competition, stubbornness, and superficiality. If you see some of those characteristics in yourself, you might have a problem with pride.

Proverbs 16:18 says, "Pride leads to destruction; a proud attitude brings ruin" (NCV). I like how the Message paraphrases this verse: "First pride, then the crash—the bigger the ego, the harder the fall."

Pride destroys relationships, but humility is the antidote to pride. Humility builds relationships. The Bible says in 1 Peter 3:8, "Live in harmony, be sympathetic, love each other, have compassion, and be humble" (GW). And Philippians 2:3 instructs, "Be humble and give more honor to others than to yourselves" (NCV).

How can you grow in humility? By continually and consistently submitting your thoughts, heart, attitude, and choices to Jesus. You need to give him permission to make changes in your life. Ephesians 4:23-24 says, "Let the Spirit change your way of thinking and make you into a new person" (CEV).

How do you become a new person? How do you start to think in a different way? The basic law of relationships is this: You tend to become like the people you spend time with. If you spend time with grumpy people, you get grumpier. If you spend time with happy people, you get happier. So if you want to have more humility, spend time with Jesus Christ. Take time with him in prayer and reading his Word. He is humble, and as you get to know him, you'll become more like him.

The Bible teaches, "You must have the same attitude that Christ Jesus had. Though he was God, he did not think of equality with God as something to cling to. . . . When he appeared in human form, he humbled himself in obedience to God" (Philippians 2:5-8 NLT).

No one has lived with more humility than Jesus. He came to earth from heaven to become a man, live for us, give his life for us, and be resurrected for us. When you spend time with him, you become more humble, which in turn builds up your relationships for the better.


Jumat, 01 November 2024

Orang Sukses Membantu yang Miskin

02 November 2024

Bacaan Hari ini:
Amsal 31: 8-9 "Bukalah mulutmu untuk orang yang bisu, untuk hak semua orang yang merana. Bukalah mulutmu, ambillah keputusan secara adil dan berikanlah kepada yang tertindas dan yang miskin hak mereka."
----------------
Jika Anda ingin menjalani kehidupan yang sukses, Alkitab menawarkan beberapa petunjuk yang bertentangan dengan paham dunia.

Layanilah orang miskin!

Bagaimana bisa melayani orang miskin justru membantu kita menjadi sukses? Alkitab memberi kita banyak sekali alasan. Berikut ini beberapa di antaranya:

Itu akan membuat Anda bahagia. "Siapa menghina sesamanya berbuat dosa, tetapi berbahagialah orang yang menaruh belas kasihan kepada orang yang menderita" (Amsal 14:21).

Anda akan memuliakan Allah. "Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia" (Amsal 14:31).

Itu akan menjadikan Anda pemimpin yang lebih baik. "Raja yang menghakimi orang lemah dengan adil, takhtanya tetap kokoh untuk selama-lamanya" (Amsal 29:14).

Saya telah melihat ini dalam kehidupan saya sendiri. Beberapa dari Anda mungkin tahu tentang kisah saya. Ketika saya menulis buku The Purpose Driven Life, buku tersebut menerima kesuksesan besar di seluruh dunia.

Dalam buku ini, kalimat pertama yang saya tulis adalah, "Ini bukan tentang Anda." Saya menyadari betul bahwa uang atau dampak yang dibawa oleh buku ini bukanlah diperuntukkan buat saya. Oleh sebab itu, di antara banyak keputusan yang saya dan istri saya buat pada saat itu, kami mendirikan Acts of Mercy, sebuah yayasan yang membantu orang miskin dan kelompok yang rentan terinfeksi AIDS.

Keberhasilan buku itu bukanlah tentang saya. Itu semua tentang Tuhan.

Amsal 31: 8-9 secara khusus berbicara kepada saya selama masa ini: "Bukalah mulutmu untuk orang yang bisu, untuk hak semua orang yang merana. Bukalah mulutmu, ambillah keputusan secara adil dan berikanlah kepada yang tertindas dan yang miskin hak mereka."

Itulah yang dilakukan oleh orang-orang sukses. Mereka membantu orang-orang yang tidak mampu membantu diri mereka sendiri.

Kesuksesan seperti apa yang telah Tuhan berikan kepada Anda? Apakah itu berupa uang? Apakah itu berupa pengaruh untuk kelompok kecil Anda? Apakah itu berupa lingkaran pertemanan dan keluarga yang suportif?

Renungkan hal ini:

- Mengapa penting bagi orang-orang sukses untuk membantu mereka yang miskin dan membantu mereka yang tidak bisa memperhatikan kesejahteraan mereka sendiri?

- Bagaimana bisa orang-orang sukses membantu yang miskin dan yang membutuhkan merupakan suatu hal yang berlawanan dengan budaya?

- Apa yang dapat Anda lakukan untuk lebih setia dalam membantu orang miskin?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yehezkiel 16 - 18; II Timotius 1
__________
Luangkanlah waktu hari ini untuk mempertimbangkan bagaimana Anda dapat menggunakan kesuksesan itu untuk melayani mereka yang kekurangan.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Successful People Help the Poor
By Rick Warren

"Speak up for those who cannot speak for themselves, for the rights of all who are destitute. Speak up and judge fairly; defend the rights of the poor and needy." Proverbs 31:8-9 (NIV)
-------------------
If you want to live a successful life, the Bible offers some countercultural instruction: Serve the poor!

How can serving the poor help you be successful? The Bible gives numerous reasons. Here are just a few of them:

It will make you happy. "If you want to be happy, be kind to the poor; it is a sin to despise anyone" (Proverbs 14:21 GNT).

You'll honor God. "Whoever mistreats the poor insults their Maker, but whoever is kind to the needy honors God" (Proverbs 14:31 NCV).

It will make you a better leader. "Leadership gains authority and respect when the voiceless poor are treated fairly" (Proverbs 29:14 MSG).

I've seen this in my own life. Some of you know my story. When I wrote The Purpose Driven Life, the book became a huge global success.

And because the first line of the book read, "It's not about you," it was pretty easy to realize that any money or influence that came from it wasn't meant for me. So—among other decisions that we made at the time—my wife, Kay, and I started Acts of Mercy, a foundation to help the poor and the vulnerable suffering with AIDS.

The book's success was not about me. It was all about God.

Proverbs 31:8-9 particularly spoke to me during this time: "Speak up for those who cannot speak for themselves, for the rights of all who are destitute. Speak up and judge fairly; defend the rights of the poor and needy" (NIV).

That's what successful people do. They stand up for those who can't stand up for themselves.

What kind of success has God given you? Is it money? Is it influence in your community? Is it a supportive circle of friends and family around you? Take some time today to consider how you can use that success to serve those with less.