Jumat, 15 November 2024

Langkah Kelima di dalam Krisis: Bersyukur kepada Tuhan atas Kasih dan Janji-Nya

16 November 2024

Bacaan Hari ini:
Daniel 9: 4 "Maka aku memohon kepada TUHAN, Allahku, dan mengaku dosaku, demikian: "Ah Tuhan, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang memegang Perjanjian dan kasih setia terhadap mereka yang mengasihi Engkau serta berpegang pada perintah-Mu!"
----------------
Selama masa krisis, tidak ada hal yang lebih penting yang bisa Anda lakukan selain berdoa. Seperti yang telah kita pelajari, Daniel 9 memberi kita sebuah pola doa yang luar biasa selama kita menjalani masa sulit.

Kita telah belajar bagaimana membiarkan Tuhan berbicara kepada kita sebelum kita berbicara dengan-Nya, memusatkan perhatian kita kepada Tuhan dan datang kepada-Nya, mengatakan kerinduan hati kita dengan sungguh-sungguh, dan menunjukkan keseriusan kita.

Langkah kelima adalah mengucap syukur kepada Tuhan atas kasih dan janji-Nya.

Daniel menggambarkan hal ini dalam Daniel 9: 4: "Maka aku memohon kepada TUHAN, Allahku, dan mengaku dosaku, demikian: "Ah Tuhan, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang memegang Perjanjian dan kasih setia terhadap mereka yang mengasihi Engkau serta berpegang pada perintah-Mu!"

Bersyukur di masa sulit mungkin adalah hal terakhir yang mampu Anda lakukan. Anda mungkin marah dengan Tuhan dan frustrasi dengan-Nya. Tetapi inilah alasan mengapa Anda harus melakukannya: mengubah perspektif Anda.

Bersyukurlah kepada Tuhan atas kasih dan perhatian yang telah Dia curahkan kepada Anda sepanjang hidup Anda. Ucapkan syukur Anda secara spesifik! Tunjukkan kepada-Nya bahwa Anda tahu bahwa Anda telah berhasil sejauh ini hanya oleh karena kasih karunia-Nya. Bersyukurlah atas kesetiaan-Nya dan karya keselamatan-Nya atas Anda. Ingatlah bahwa kasih karunia-Nya di masa lalu selalu membantu kita untuk terus menantikan kasih karunia-Nya di masa depan.

Anda juga harus mencari sebuah pengingat di Alkitab tentang siapa Allah dan apa yang telah Dia janjikan kepada Anda. Alkitab dipenuhi dengan ribuan janji Allah yang memberi tahu kita betapa banyak yang telah Dia sediakan bagi kita apabila kita menaati dan mengikuti-Nya.

Dalam beberapa ayat selanjutnya, kita membaca ini: "Pada Tuhan, Allah kami, ada kesayangan dan keampunan, walaupun kami telah memberontak terhadap Dia"" (Daniel 9: 9).

Kita harus bersyukur bahwa Allah tetap setia, bahkan ketika kita tidak setia. Dia menepati janji-Nya setiap saat dan akan terus menepatinya selama masa krisis Anda. Dia tidak akan pernah meninggalkan Anda. Untuk itu, tunjukkanlah kepada Allah bahwa Anda menyadari bahwa Dia selalu menepati janji-Nya. Beri tahu Dia bahwa Anda percaya kepada-Nya.

Itulah bagian yang penting dari doa apa pun selama masa sulit.

Dan Tuhan akan tetap memegang janji-Nya di masa sulit Anda. Dia tidak akan sekali pun meninggalkan Anda. Tunjukkan pada Tuhan bahwa Anda mengerti hal itu. Biarkan Dia tahu bahwa Anda percaya pada-Nya.

Itulah bagian penting dari doa yang akan selalu dijawab Tuhan selama masa krisis.

Renungkan hal ini:

- Mengapa sulit untuk bersyukur kepada Tuhan selama masa krisis?

- Bagaimana rasa syukur dapat mengubah perspektif Anda?

- Apa saja hal-hal yang dapat Anda syukuri selama masa krisis?

Bacaan Alkitab Setahun :
Hosea 11-14; Ibrani 3:7-19
__________
Kita harus bersyukur bahwa Tuhan tetap setia, bahkan ketika kita tidak setia. Tuhan selalu menepati janji-Nya.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
===========
Step Five in Crisis: Thank God for His Love and Promises
By Rick Warren

"O Lord, you are a great and awesome God! You always fulfill your covenant and keep your promises of unfailing love to those who love you and obey your commands." Daniel 9:4 (NLT)
-------------------
There is nothing more important you can do during a crisis than pray. As we've been learning, Daniel 9 gives us a great pattern for prayer as we walk through life's toughest times.

We've already learned to let God speak to us before we speak to him, focus our attention on God and seek him, express our desires with passion, and demonstrate our seriousness through fasting.

We must also thank God for his love and promises

Daniel describes this in Daniel 9:4: "O Lord, you are a great and awesome God! You always fulfill your covenant and keep your promises of unfailing love to those who love you and obey your commands" (NLT).

This may be the last thing you want to do during a crisis. You may be angry with God and frustrated with him. But that's why you need to do this. You need a change in your perspective.

You can thank God for the love and care he has shown you throughout your life. Be specific! Show him that you recognize that you've made it this far because of his grace. You can thank him for his faithfulness and how he has delivered you in the past. Remembering past grace always helps us anticipate future grace.

You should also look to the Bible for reminders about who God is and what he has promised you. The Bible is full of promises—thousands of them, in fact—that show us how much God has in store for us when we obey and follow him.

A few verses later, we read this: "The Lord our God is merciful and forgiving, even though we have rebelled against him" (Daniel 9:9 NLT).

We should be grateful that God is faithful even when we're not. God keeps his promises every time.

And God will continue keeping them during your crisis. He won't abandon you. Show God you realize he always keeps his promises. Let him know you trust him.

That's an important part of any prayer during a crisis.


Kamis, 14 November 2024

Langkah Keempat di dalam Krisis: Tunjukkan kepada Tuhan bahwa Anda Serius

15 November 2024

Bacaan Hari ini:
Daniel 9: 3 "Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon, sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu."
------------------
Doa Daniel dalam Daniel 9 memberi kita sebuah contoh yang bagus tentang bagaimana kita harus berdoa di tengah krisis. Pada beberapa renungan terakhir, kita telah belajar untuk membiarkan Tuhan berbicara kepada kita sebelum kita berbicara kepada-Nya. Selanjutnya, memusatkan perhatian kita pada Tuhan dan mencari Dia. Kemudian, mengatakan kerinduan hati kita dengan penuh semangat.
Selanjutnya, jenis doa yang dijawab Tuhan selama krisis ialah doa yang menunjukkan keseriusan kita. Anda harus memberi sinyal kepada Tuhan bahwa Anda sungguh-sungguh tentang apa yang Anda butuhkan. Jadi, permohonan Anda bukan hanya isapan jempol atau pemikiran sesaat belaka. Anda perlu membiarkan Tuhan melihat betapa pentingnya hal tersebut buat Anda.

Daniel menggambarkan tiga cara berbeda dalam menyatakan keseriusannya kepada Tuhan: "Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon, sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu" (Daniel 9: 3).

Kita akan berfokus pada hal pertama yang dia lakukan: Dia berpuasa. Puasa adalah disiplin spiritual yang telah dilakukan oleh orang-orang selama berabad-abad.

Yesus mengajarkan bahwa beberapa mujizat hanya bisa terjadi melalui doa dan puasa, bukan dengan doa saja. Mengapa? Sebab puasa memberi tahu Tuhan bahwa Anda serius dengan doa Anda.

Musa berpuasa sebelum dia menerima Sepuluh Perintah Allah. Bangsa Israel berpuasa sebelum mereka maju ke pertempuran-pertempuran besar mereka. Daniel berpuasa untuk menerima bimbingan dari Allah. Nehemia berpuasa sebelum dia memulai proyek pembangunan besar. Yesus berpuasa meminta kemenangan melawan pencobaan.

Saat ini, ada beberapa konotasi negatif tentang puasa karena kita tidak suka melepaskan sesuatu yang kita cintai. Namun, pemikiran ini justru menunjukkan bahwa kita tidak memahami kekuatan di balik puasa—bukan karena apa yang kita lakukan, melainkan karena bagaimana Tuhan merespons kerendahan hati dan kesungguhan yang kita tunjukkan saat kita berpuasa atas sesuatu.

Puasa tidak harus berkaitan dengan makanan. Ini soal melepaskan hal-hal lain dari hidup Anda sehingga Anda dapat fokus pada doa Anda. Misalnya, Anda dapat berhenti menonton TV atau menggunakan media sosial untuk waktu tertentu, dan menggunakan waktu itu untuk berdoa.

Hal-hal apa lagi yang Anda pertimbangkan untuk berpuasa?

Renungkan hal ini:

- Hal-hal apa saja yang dapat Anda hindari dengan berpuasa yang akan memperlihatkan kepada Tuhan betapa seriusnya Anda dengan doa-doa Anda?

- Ketika Anda berpuasa dan mulai teralihkan oleh hal-hal yang telah Anda tinggalkan atau lepaskan, menurut Anda apa yang Tuhan ingin Anda lakukan?

- Apa yang selama ini Anda doakan, tetapi belum dijawab oleh Tuhan? Apakah Anda bersedia berpuasa saat Anda mendoakannya?

Bacaan Alkitab Setahun :
Hosea 6-10; Ibrani 3:1-6
___________
Puasa memberi tahu Tuhan bahwa Anda serius dengan doa Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Step Four in Crisis: Show God You're Serious
By Rick Warren

"As I prayed, I fasted and wore rough sackcloth, and I sprinkled myself with ashes." Daniel 9:3 (TLB)
-------------------
Daniel's prayer in Daniel 9 provides us with a great model for how to pray during a crisis. In the last few devotionals, we've learned from this passage to let God speak to us before we speak to him. Then, we focus our attention on God and seek him. And, we express our desires with emotions.

Next, the kind of prayer God answers during a crisis is one where we demonstrate our seriousness. You need to signal to God that you are determined about your need. It isn't just a whim or a casual thought. You need to let God see how important it is to you.

Daniel described three different ways he signaled his seriousness to God: "To show my sadness, I fasted, put on rough cloth, and sat in ashes" (Daniel 9:3 NCV).

We're going to focus on the first thing he did: He fasted from food. Fasting is a spiritual discipline that people have employed for centuries.

Jesus said some miracles could only happen through prayer and fasting, not by prayer alone. Why? Fasting tells God you're serious about your prayer.

Moses fasted before he received the Ten Commandments. The Israelites fasted before they went into many of their major battles. Daniel fasted in order to receive guidance from God. Nehemiah fasted before he began a major building project. Jesus fasted in victory over temptation.

Today, there are some negative connotations to fasting because we don't like giving up something we love. But that shows that we don't understand the power behind fasting—not because of what we do but because of how God responds to the humility and earnestness we show when we fast over something.

Fasting doesn't have to be related to food. It's about removing other things from your life so you can focus on prayer. For instance, you could give up watching TV or using social media for a specific time and use that time to pray.

What other things would you consider fasting from?


Rabu, 13 November 2024

Langkah Ketiga di dalam Krisis: Curahkan Isi Hati Anda Kepada Tuhan

Langkah Ketiga di dalam Krisis: Curahkan Isi Hati Anda Kepada Tuhan

14 November 2024

Bacaan Hari ini:
Daniel 9: 3 "Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon, sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu."
-----------------
Dalam beberapa renungan sebelumnya, kita telah belajar bagaimana Daniel berdoa selama masa krisis dalam hidupnya dan dalam kehidupan bangsa Israel. Respons Daniel menunjukkan kepada kita bagaimana kita bisa berdoa dengan cara yang berkenan kepada Tuhan.

Sejauh ini kita telah belajar bahwa kita harus membiarkan Tuhan berbicara kepada kita sebelum kita berbicara kepada-Nya dan memfokuskan perhatian kita pada Tuhan serta datang mencari Dia.

Langkah selanjutnya, kita harus mengutarakan kerinduan hati kita dengan semangat pengharapan.

Terlalu banyak doa-doa kita yang sifatnya rutinitas. Kita berbicara tanpa benar-benar memikirkan apa yang sedang kita ucapkan. Kita sudah menghafalkan kata-katanya. Tidak ada gairah atau keaslian di dalam doa kita.

Sebenarnya Tuhan lebih peduli dengan ketulusan dan kerinduan hati dari doa-doa Anda, ketimbang rangkaian kata-kata indah yang Anda gunakan. Pikirkan bagaimana kata-kata yang tepat dengan emosi yang salah tidak akan bekerja dengan pasangan Anda. Nah, apalagi dengan Tuhan.

Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Dia menunjukkan emosi-Nya. Dia marah. Dia sedih. Dia senang.

Daniel menggambarkan doanya yang penuh semangat dalam Daniel 9: 3: "Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon, sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu."

Kata "memohon" dalam bahasa Ibrani berarti "meminta dengan seluruh perasaan." Ini sebuah permintaan yang serius.

Mungkin Anda perlu berdoa seperti itu buat keluarga Anda. Mungkin Anda perlu mencurahkan seluruh isi hati Anda dan jujur kepada Tuhan, mewakili mereka. Mungkin Anda perlu seperti itu tentang pernikahan atau finansial Anda.

Kita semua perlu berdoa demikian buat dunia di sekeliling kita. Saat ini seluruh dunia sedang dalam krisis. Kekhawatiran kita terhadap ekonomi dan kehancuran akibat perang, kelaparan, dan kejahatan di dunia kita telah memakan korban.

Kita perlu mencurahkan isi hati kita kepada Tuhan tentang hal itu.

Renungkan hal ini:

- Ketika Anda berdoa, apa yang membangkitkan kerinduan terdalam Anda?

- Mengapa kita sering menggunakan doa yang sudah ada formulanya atau yang sudah kita ulang-ulang sebelumnya?

- Bagaimana Anda bisa mendatangkan kerinduan yang lebih ke dalam kehidupan doa Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Hosea 1-5; Ibrani 2:5-18
___________
Memohon berarti mencari Tuhan dengan segenap jiwa Anda. Itulah doa yang akan didengarkan dan akan dijawab Tuhan.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
===========
Step Three in Crisis: Pour Your Heart Out to God
By Rick Warren

"I poured out my heart, baring my soul to GOD." Daniel 9:3 (MSG)
-------------------------
Over the last few devotionals, we've been looking at how Daniel prayed during a time of crisis in his life and the life of Israel. His response shows us how we can pray in a way that God answers.

So far we've learned that we must let God speak to us before we speak to him and focus our attention on God and seek him.

Then, we must express our desires with passion.

Too many of our prayers are simply routine. We speak without really thinking about what we're saying. We have the words memorized. There's no passion or authenticity.

The truth is, God cares more about the passionate sincerity of your prayers than the words you use. Think about how the right words with the wrong emotions won't work with your spouse or with a close friend. That won't work with God either.

Human beings are made in the image of God, and God shows emotions. He gets angry. He gets sad. He gets happy.

God doesn't just love you. God loves you passionately—emotionally.

This is how Daniel described his passionate prayer in Daniel 9:3: "I prayed earnestly to the Lord God, pleading with him" (GNT).

The word "pleading" in Hebrew means to ask with emotions. It's a serious seeking. It's searching with all your heart. It's begging.

That's a prayer God will listen to and answer.

I like this paraphrase of Daniel 9:3: "I poured out my heart, baring my soul to GOD" (MSG).

Perhaps you need to pray like that for your family. You need to pour your heart out and bare your soul to God on their behalf. Maybe you need to do that about your relationship or your finances.

All of us need to do that about the world around us. Everyone seems to be in crisis mode. Our concern with the economy and the devastation of war, famine, and evil in our world have taken its toll.

We need to pour our hearts out to God about it.


Selasa, 12 November 2024

Langkah Kedua di dalam Krisis: Fokus dan Carilah Tuhan

13 November 2024

Bacaan Hari ini:
Amsal 8:17 "Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku."
------------------
Daniel memberi kita sebuah cetak biru yang bagus dalam hal berdoa di masa-masa sulit.

Kita dapat menemukan enam prinsip penting tentang berdoa dalam Daniel 9. Dalam renungan terakhir, kita melihat prinsip yang pertama: Kita membolehkan Tuhan berbicara kepada kita sebelum kita berbicara kepada Dia.

Langkah kedua dalam hal berdoa yang akan dijawab oleh Tuhan selama masa krisis ialah dengan memusatkan perhatian kita pada Tuhan dan mencari-Nya.

Daniel melakukan ini dalam Daniel 9: 3: "Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon, sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu."

Nasihat mendasar yang efektif ini bukan hanya dalam relasi Anda dengan Tuhan, tapi juga dengan orang lain. Hubungan apa pun dalam hidup Anda akan semakin berkualitas apabila secara fisik Anda melihat mata lawan bicara Anda dan fokus kepada mereka ketika mereka berbicara dengan Anda. Setiap kali istri saya berbicara dengan saya, saya mengarahkan wajah saya ke arahnya. Kami telah menikah selama lebih dari 40 tahun. Dia senang ketika saya menatapnya sambil berbicara, sebab dia tahu dia mendapat perhatian penuh dari saya.

Memalingkan wajah Anda ke arah seseorang menunjukkan perhatian Anda. Anda juga dapat melakukannya dengan Tuhan. Secara literal, pandanglah langit. Jika memungkinkan, pergilah ke luar dan pandanglah langit sambil berdoa. Anda bisa menjadikan seluruh postur tubuh Anda sebagai sebuah tanda kepada Tuhan bahwa Anda sedang fokus dan siap mendengarkan Dia saat Anda memposisikan diri dalam kerendahan hati.

Memalingkan wajah Anda kepada Tuhan adalah langkah pertama untuk dapat sungguh-sungguh memusatkan perhatian Anda pada-Nya. Ini merupakan hal yang teramat penting selama masa sulit — dan juga pada setiap momen dalam hidup kita.

Dalam Amos 5: 4, Tuhan berkata, "Carilah Aku, maka kamu akan hidup!" Anda tidak benar-benar hidup kecuali Anda benar-benar mencari Tuhan.

Tuhan menjamin bahwa Dia akan selalu menyertai Anda. Dia berfirman, "Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku" (Amsal 8:17).

Apakah Anda ingin mendengar suara Tuhan dan memperoleh pertolongan-Nya selama masa krisis? Maka, Anda perlu memperhatikan bagaimana Anda memberikan perhatian kepada Tuhan.

Renungkan hal ini:

- Menurut Anda seberapa fokus Anda ketika mencari Tuhan dalam setiap bidang kehidupan Anda? Luangkan waktu untuk merenungkan dan memutuskan.

- Apa saja cara lain yang dapat kita lakukan untuk menunjukkan kerendahan hati di hadapan Tuhan yang tidak harus dilakukan secara fisik?

- Dalam hal apa Anda mendapati diri Anda sering teralihkan pada saat berdoa? Di manakah tempat yang paling bisa membuat Anda fokus sepenuhnya kepada Tuhan saat Anda berdoa?

Bacaan Alkitab Setahun :
Daniel 10-12; Ibrani 2:1-4
____________
Arahkan wajah Anda kepada-Nya, dan carilah Dia dengan segenap hati Anda. Saat itulah Anda akan tahu apa arti hidup yang sesungguhnya.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Step Two in Crisis: Focus and Seek God
By Rick Warren

"I love those who love me, and those who seek me will find me." Proverbs 8:17 (ISV)
-----------------
Daniel gives us a great blueprint for prayer during difficult times.

We can find six important principles for this in Daniel 9. In the last devotional, we looked at the first of those principles: We let God speak to us before we speak to him.

The second step to praying in a way God will answer during a time of crisis is to focus our attention on God and seek him.

Daniel did this in Daniel 9:3: "I turned my face to the Lord God, seeking him" (ESV).

This is basic relationship advice that works beyond your relationship with God. You'll improve any relationship in your life if you physically turn yourself toward the other person and focus on them when they talk to you. I've been married for more than 40 years. Whenever my wife talks with me, I turn my face toward her. She loves it, because she knows she has my undivided attention.

Turning your face toward someone shows attention. You can do this with God too. Physically, look up toward the sky. If you can, go outside and look into the heavens as you pray. You can make your whole body posture a sign to God that you are focused and ready to hear from him when you position yourself in humility.

Physically turning toward God is the first step in focusing on him and seeking him, which is vitally important during a crisis—and every other moment of our lives.

In Amos 5:4, God said, "Seek me and live" (NIV). You're not really living unless you're seeking God.

God guarantees you success when you seek him. He says, "I love those who love me, and those who seek me will find me" (Proverbs 8:17 ISV).

Do you want to hear from God and have his help during a crisis? Then you need to pay attention to how you give your attention to God. Turn your face to him, and seek him with all your heart. That's when you'll know what it means to truly live.


Senin, 11 November 2024

Langkah Pertama di dalam Krisis: Dengarkan dan Biarkan Tuhan Berbicara

12 November 2024

Bacaan Hari ini:
Daniel 9: 1-2 "Pada tahun pertama pemerintahan Darius, anak Ahasyweros, dari keturunan orang Media, yang telah menjadi raja atas kerajaan orang Kasdim, pada tahun pertama kerajaannya itu aku, Daniel, memperhatikan dalam kumpulan Kitab jumlah tahun yang menurut firman TUHAN kepada nabi Yeremia akan berlaku atas timbunan puing Yerusalem, yakni tujuh puluh tahun."
--------------------
Doa adalah kunci untuk menanggung krisis apa pun.

Kita bisa belajar banyak dari Daniel serta kehidupan doanya. Ketika waktunya bagi bangsa Israel untuk kembali ke tanah mereka, Daniel tahu bahwa bangsanya belum siap. Orang Israel masih belum memiliki hubungan yang benar dengan Allah. Mereka menyimpang dari perintah dan kehendak Allah. Kenyataan ini membuat Daniel berduka, untuk itulah ia mendoakannya.

Doanya dalam Daniel 9 memberikan enam bagian penting tentang bagaimana caranya berdoa yang dijawab Tuhan selama masa sulit. Kita akan mempelajari masing-masing langkah ini selama beberapa hari ke depan.

Anda perlu mendengar suara Tuhan. Dia akan selalu membuat langkah pertama dalam hidup Anda. Dia tidak pernah mengharapkan Anda melakukan sesuatu yang tidak Dia lakukan terlebih dahulu. Alkitab mengatakan kita mengasihi Allah sebab Dia lebih dahulu mengasihi kita. Kita melayani Dia sebab Dia lebih dahulu melayani kita.

Tuhan memulai. Lalu, kita menanggapi.

Jadi bagaimana Anda mendengarkan Tuhan? Dengan membaca Alkitab. Kita berbicara kepada Tuhan karena Tuhan lebih dulu berbicara kepada kita melalui Firman-Nya.

Ini yang Daniel lakukan: "Pada tahun pertama pemerintahan Darius, anak Ahasyweros, dari keturunan orang Media, yang telah menjadi raja atas kerajaan orang Kasdim, pada tahun pertama kerajaannya itu aku, Daniel, memperhatikan dalam kumpulan Kitab jumlah tahun yang menurut firman TUHAN kepada nabi Yeremia akan berlaku atas timbunan puing Yerusalem, yakni tujuh puluh tahun" (Daniel 9: 1-2).

Renungkan hal ini:

- Kapan Anda pernah melihat Tuhan mengambil inisiatif dalam hidup Anda?

- Apa yang membuat Anda sulit mendengarkan Allah ketika Anda mempelajari Firman-Nya?

- Mengapa penting untuk berdoa selama masa sulit?

Bacaan Alkitab Setahun :
Daniel 7-9; Ibrani 1:1-14
___________
Anda tidak akan pernah berdoa dengan efektif sampai Anda mempelajari Alkitab dan mendengarkan Tuhan. Semakin Anda mengenal Alkitab, semakin efektif doa Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Step One in Crisis: Listen and Let God Speak
By Rick Warren

"It was the first year of the reign of Darius the Mede, the son of Ahasuerus, who became king of the Babylonians. During the first year of his reign, I, Daniel, learned from reading the word of the LORD, as revealed to Jeremiah the prophet, that Jerusalem must lie desolate for seventy years." Daniel 9:1-2 (NLT)
---------------------
Prayer is the key to enduring any crisis.

We can see this with Daniel and his prayer life. When the time grew closer for the Israelites to return to their homeland, Daniel knew his people were not ready. The Israelites still did not have a right relationship with God. This grieved Daniel, so he prayed.

His prayer in Daniel 9 reveals six principles for praying in a way that God answers during a crisis. We'll look at each of these six steps over the next few days.
========
First, you let God speak to you before you speak to him.

You need to hear the voice of God. He will always make the first move in your life. He never expects you to do something he doesn't do first. The Bible says we love God because he first loved us. We serve him because he first served us.

God initiates. Then, we respond.

Remember, God always makes the first move. We talk to God because he first talked with us through his Word.

So how do you listen to God? You read the Bible.

Daniel did this: "It was the first year of the reign of Darius the Mede, the son of Ahasuerus, who became king of the Babylonians. During the first year of his reign, I, Daniel, learned from reading the word of the LORD, as revealed to Jeremiah the prophet, that Jerusalem must lie desolate for seventy years" (Daniel 9:1-2 NLT).

Daniel, a hero of the Bible, who had incredible faith and trusted God with his life, still knew he had more to learn from God's Word. He knew that God still wanted to speak with him and give him the wisdom he needed.

So Daniel studied Scripture and listened for God to speak. He didn't come to Bible study ready to tell God what he needed. He came ready for a conversation with God—and he let God speak first.

You will never pray effectively until you study the Word and listen to God. The more you know the Bible, the more effective your prayers will be.


Minggu, 10 November 2024

Takdir Anda adalah Menjadi Seperti Yesus

11 November 2024

Bacaan Hari ini:
Efesus 4: 23-24 "Supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya."
-------------------
Dari semula, rencana Allah adalah menjadikan Anda seperti Putra-Nya, Yesus. Inilah takdir Anda. Allah mengumumkan tujuan-Nya ini saat Penciptaan manusia: Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi" (Kejadian 1:26).

Dari semua ciptaan-Nya, hanya manusia yang dibuat "menurut gambar dan rupa Allah." Namun, gambar itu tidak lengkap dan telah rusak dan terdistorsi oleh dosa. Karena itulah Allah mengutus Yesus untuk melaksanakan sebuah misi untuk menunjukkan gambar Allah yang sepenuh yang telah lenyap dalam diri kita.

Seperti apakah "gambar dan rupa" Allah? Itu sama seperti Yesus Kristus! Alkitab mengatakan bahwa Yesus adalah "seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia," "gambar Allah yang tidak kelihatan," dan "cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah" (2 Korintus 4: 4, Kolose 1:15, Ibrani 1: 3).

Orang sering menggunakan peribahasa "seperti ayah, seperti anak" untuk menunjukkan kemiripan suatu keluarga. Ketika orang melihat kemiripan saya dengan anak-anak saya, itu menyenangkan hati saya. Allah ingin anak-anak-Nya juga bertanggung jawab dengan kemiripan-Nya dengan Anda. Alkitab mengatakan, "Dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya" (Efesus 4:24). Biarkan saya menegaskan: Anda tidak akan pernah menjadi Tuhan atau bahkan dewa-dewi. Kebohongan itu adalah godaan Iblis yang paling kuno. Iblis berjanji kepada Adam dan Hawa bahwa jika mereka mengikuti nasihatnya, "kamu akan menjadi seperti Allah" (Kejadian 3: 5).

Banyak agama dan filosofi modern masih mempromosikan kebohongan kuno ini: kita adalah tuhan, kita akan menjadi dewa. Hasrat untuk menjadi tuhan muncul setiap kali kita mencoba mengendalikan keadaan kita, masa depan kita, dan orang-orang di sekitar kita

Namun, sebagai makhluk ciptaan, kita tidak akan pernah menjadi sang Pencipta. Allah tidak ingin Anda menjadi tuhan. Dia ingin Anda menjadi kudus dengan meneladani nilai-nilai, sikap, serta sifat-Nya.

Anda dirancang untuk "yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan," (Efesus 4:22).

Renungkan hal ini:

- Apabila yang hanya Anda tahu tentang panggilan hidup Anda ialah bahwa Anda harus menjadi serupa seperti Yesus, apakah saat ini Anda akan puas dengan hidup Anda? Mengapa atau mengapa tidak?

- Perhatikan Efesus 4:22. Mengapa mengubah cara kita bertingkah laku dimulai dengan mengubah cara pikir kita?

- Bagaimana Anda dapat lebih mengenal pribadi Yesus sehingga Anda dapat menjadi lebih seperti Dia?

Bacaan Alkitab Setahun :
Daniel 4-6; Filemon 1
___________
Ketika Anda berusaha memenuhi panggilan Anda, ingatlah bahwa tujuan utama Allah atas hidup Anda di Bumi bukanlah berupa kenyamanan, melainkan pengembangan karakter. Dia ingin Anda tumbuh secara rohani dan menjadi seperti Kristus.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
Your Destiny Is to Become like Jesus
By Rick Warren

"Your hearts and minds must be made completely new, and you must put on the new self, which is created in God's likeness and reveals itself in the true life that is upright and holy" (Ephesians 4:23-24 GNT).
-----------------
From the beginning, God's plan has been to make you like his Son, Jesus. This is your destiny. God announced his intention at Creation: "Then God said, 'Let us make human beings in our image and likeness'" (Genesis 1:26 NCV).

In all of creation, only human beings are made in God's image. But the image is incomplete and has been damaged and distorted by sin. So God sent Jesus on a mission to restore the full image that we have lost.

What does the full "image and likeness" of God look like? It looks like Jesus Christ! The Bible says Jesus is "the exact likeness of God" 

People often use the phrase "like father, like son" to refer to family resemblance. When people see my likeness in my kids, it pleases me. God wants his children to bear his image and likeness too. The Bible says, "You were . . . created to be like God, with a life that truly has God's approval and is holy" (Ephesians 4:24 GW).

Let me be absolutely clear: You will never become God, or even a god. That prideful lie is Satan's oldest temptation. Satan promised Adam and Eve that if they followed his advice, "ye shall be as gods" (Genesis 3:5 KJV).

Many religions and New Age philosophies still promote this old lie that we are divine or can become gods. This desire to be a god shows up every time we try to control our circumstances, our future, and the people around us.

But as creatures, we will never be the Creator. God doesn't want you to become a god. He wants you to become godly—taking on his values, attitudes, and character.

As you work to fulfill your calling, remember that God's ultimate goal for your life on earth is not comfort but character development. He wants you to grow up spiritually and become like Christ.

You are meant to "take on an entirely new way of life—a God-fashioned life, a life renewed from the inside and working itself into your conduct as God accurately reproduces his character in you" (Ephesians 4:22 MSG).


Sabtu, 09 November 2024

Keberanian Anda Menular

10 November 2024

Bacaan Hari ini:
Daniel 6:26 "Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir."
---------------
Terkadang sulit untuk tetap berdiri buat sesuatu yang Anda tahu Tuhan inginkan dan harap Anda lakukan ketika semua orang mengejek iman Anda.

Namun, ketika Anda berdiri sementara semua orang sedang duduk, Anda akan menarik orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan.

Itu karena keberanian menular. Anda tidak akan pernah tahu berapa banyak orang yang akan bergabung dengan Anda sampai Anda berani melangkah maju dengan iman.

Kebanyakan orang sedang menunggu seseorang untuk menunjukkan imannya. Itulah mengapa, iman dan keberanian seseorang dapat membakar iman orang lain.
Inilah yang terjadi dalam kehidupan Daniel. Ketika Daniel dengan gagah berani berdiri untuk Allah dan secara terbuka berdoa kepada Allah yang sejati (bukan menyembah raja Darius), ia malah dilemparkan ke dalam sebuah gua yang berisikan singa-singa yang kelaparan. Tetapi seperti yang telah kita lihat dalam renungan kita beberapa hari ini, Allah menyelamatkan Daniel.
Dan Raja Darius memperhatikan itu.

Alkitab mengatakan tentang sang raja penyembah berhala ini, "Kemudian raja Darius mengirim surat kepada orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, yang mendiami seluruh bumi, bunyinya: "Bertambah-tambahlah kiranya kesejahteraanmu! Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir. Dia melepaskan dan menolong, dan mengadakan tanda dan mujizat di langit dan di bumi, Dia yang telah melepaskan Daniel dari cengkaman singa-singa." Dan Daniel ini mempunyai kedudukan tinggi pada zaman pemerintahan Darius dan pada zaman pemerintahan Koresh, orang Persia itu" (Daniel 6: 25-28).

Para raja penyembah berhala ini tidak mengeluarkan perintah seperti itu. Jelas sekali bahwa raja Darius telah menjadi pengikut Allah. Daniel menunjukkan keberanian dan berdiri untuk Allah di tengah-tengah situasi yang sangat sulit. Dan kesaksian Daniel itu menuntun pada keputusan raja Darius untuk ikut Allah.

Keberanian Anda mungkin bermanfaat bagi diri Anda, seperti yang terjadi pada Daniel. Akan tetapi, sesungguhnya itu bukan hanya untuk kepentingan Anda sendiri.

Ketika Anda berdiri untuk Tuhan, di mana pun Anda berada, orang lain akan memerhatikan. Tuhan akan menggunakan keberanian Anda untuk membantu orang lain menanggapi pencobaan mereka sendiri dengan keberanian.

Renungkan hal ini:

- Menurut Anda, mengapa keberanian itu menular?

- Bagaimana Anda termotivasi oleh keberanian dan keyakinan orang lain?

- Langkah iman apa yang dapat Anda ambil minggu ini yang akan menunjukkan keberanian dan mungkin memotivasi orang lain untuk melakukan hal yang sama?

Bacaan Alkitab Setahun :
Daniel 1-3; Titus 2-3
___________
Keberanian — yang sejati, keberanian yang memuliakan Allah — mendekatkan orang lain kepada Allah.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Your Courage Is Contagious
By Rick Warren

"I issue a decree that in every part of my kingdom people must fear and reverence the God of Daniel. For he is the living God and he endures forever; his kingdom will not be destroyed, his dominion will never end." Daniel 6:26 (NIV)
----------------------
It's tough sometimes to stand up for what you know God wants and expects when others ridicule your faith.

But when you stand up when everyone else is sitting down, you'll draw unbelievers to God.

That's because courage is contagious. You never know how many people will join you until you courageously step out in faith.

Most people are waiting for a leader to show some courage. They're waiting for someone to demonstrate faith. The faith and courage of one person can ignite it in others.

This was true in Daniel's life. When Daniel bravely stood up for God and publicly prayed to the true God (instead of worshipping King Darius), he got tossed into a den of hungry lions. But as we've seen in recent devotionals, God rescued Daniel.

And King Darius took notice.

The Bible says of the pagan king: "Then King Darius wrote to all the nations and peoples of every language in all the earth: 'May you prosper greatly! I issue a decree that in every part of my kingdom people must fear and reverence the God of Daniel. For he is the living God and he endures forever; his kingdom will not be destroyed, his dominion will never end. He rescues and he saves; he performs signs and wonders in the heavens and on the earth. He has rescued Daniel from the power of the lions.' So Daniel prospered during the reign of Darius and the reign of Cyrus the Persian" (Daniel 6:25-28 NIV).

Pagan kings don't issue decrees like that. It's obvious that Darius became a follower of the one true God. Daniel showed courage and stood up for God in the midst of a very difficult situation. And Daniel's witness for God led to Darius' decision to follow God.

Your courage may benefit you, like it did for Daniel. But it's not just for your own good.

When you stand up for God, wherever you are, other people will take notice. God will use your courage to help others respond with courage in their own trials.

Courage—real, God-honoring courage—draws people to God.