Kisah inspiratif
Lelaki tua itu, usianya barangkali sudah 75 tahunan. Masih terlihat gagah. Tangannya tak pernah lepas memegang dan sesekali mengusap jemari wanita, yang bersandar di lengannya.
Sang nenek, mungkin usianya juga sudah memasuki 73 tahunan. Tapi, berani bertaruh, semasa muda dulu sang nenek sangat cantik.
Penumpang kereta api eksekutif , Jakarta - Surabaya, yang duduk satu gerbong dengan pasangan 'senja' itu, banyak yang dibuat iri oleh kemesraan mereka.
Beberapa penumpang berbisik-bisik ketika tiba-tiba sang nenek mencubit pelan dan manja perut sang kakek. Ekspresi nenek menunjukkan gemas dan sayang. Sedangkan kakek hanya senyam-senyum saja.
Seorang wanita paruh baya yang duduk di samping mereka, terlihat menyikut suaminya. "Malu nggak tuh kamu sama kakek nenek itu. Kawin aja baru delapan tahun, tapi mana pernah kamu mesra ke aku", bisik sang wanita.
Mendadak lelaki yang disikut istrinya memecah keheningan. "Mohon ma'af Kakek Nenek. Apa resepnya agar tetap rukun sampai tua begitu? Saya salut banget", katanya.
Sang nenek hanya tersenyum simpul menerima pertanyaan itu. Sang kakek mencoba menjawab, "Kami selalu saling memperhatikan. Kalau sedang tidak ber-sama2, hampir setiap jam kami saling telpon, tanya keadaan masing2.
Kami saling kenal, sejak saya usia 20 tahun."
Semua penumpang yg mendengar pada melongo. Mereka takjub, ternyata pasangan tua itu sudah lama sekali berhubungan.
Dan selama itu pula tetap mampu menjaga kemesraan. Memasuki stasiun Surabaya Gubeng, kereta melambat.
Kakek dan nenek berdiri. Nenek terlihat mesra mencium pipi kakek. Lalu dibisikinya si kakek, "Sayangku ... nanti kamu turun lewat pintu gerbong yg belakang ya. Aku lewat depan. Tadi bapaknya anak-anak SMS, katanya mau jemput di stasiun. Dua hari ditinggal reuni, katanya sudah kangen banget."
Kakek membalas mencium nenek sambil berkata, "Iya honey... buruan, nanti mas Parto tahu kalau kita pergi berdua... bisa berabe." 😳😳
kisah dari keseringan reunian 😛😛
Dikirim dari ponsel cerdas Samsung Galaxy saya.
Lelaki tua itu, usianya barangkali sudah 75 tahunan. Masih terlihat gagah. Tangannya tak pernah lepas memegang dan sesekali mengusap jemari wanita, yang bersandar di lengannya.
Sang nenek, mungkin usianya juga sudah memasuki 73 tahunan. Tapi, berani bertaruh, semasa muda dulu sang nenek sangat cantik.
Penumpang kereta api eksekutif , Jakarta - Surabaya, yang duduk satu gerbong dengan pasangan 'senja' itu, banyak yang dibuat iri oleh kemesraan mereka.
Beberapa penumpang berbisik-bisik ketika tiba-tiba sang nenek mencubit pelan dan manja perut sang kakek. Ekspresi nenek menunjukkan gemas dan sayang. Sedangkan kakek hanya senyam-senyum saja.
Seorang wanita paruh baya yang duduk di samping mereka, terlihat menyikut suaminya. "Malu nggak tuh kamu sama kakek nenek itu. Kawin aja baru delapan tahun, tapi mana pernah kamu mesra ke aku", bisik sang wanita.
Mendadak lelaki yang disikut istrinya memecah keheningan. "Mohon ma'af Kakek Nenek. Apa resepnya agar tetap rukun sampai tua begitu? Saya salut banget", katanya.
Sang nenek hanya tersenyum simpul menerima pertanyaan itu. Sang kakek mencoba menjawab, "Kami selalu saling memperhatikan. Kalau sedang tidak ber-sama2, hampir setiap jam kami saling telpon, tanya keadaan masing2.
Kami saling kenal, sejak saya usia 20 tahun."
Semua penumpang yg mendengar pada melongo. Mereka takjub, ternyata pasangan tua itu sudah lama sekali berhubungan.
Dan selama itu pula tetap mampu menjaga kemesraan. Memasuki stasiun Surabaya Gubeng, kereta melambat.
Kakek dan nenek berdiri. Nenek terlihat mesra mencium pipi kakek. Lalu dibisikinya si kakek, "Sayangku ... nanti kamu turun lewat pintu gerbong yg belakang ya. Aku lewat depan. Tadi bapaknya anak-anak SMS, katanya mau jemput di stasiun. Dua hari ditinggal reuni, katanya sudah kangen banget."
Kakek membalas mencium nenek sambil berkata, "Iya honey... buruan, nanti mas Parto tahu kalau kita pergi berdua... bisa berabe." 😳😳
kisah dari keseringan reunian 😛😛
Dikirim dari ponsel cerdas Samsung Galaxy saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar