Seorang Gembala yang efektif sangat diperlukan dalam dunia yang semakin gelap ini. Dan efektifitas ini tidak dapat terjadi dengan sendirinya, tetapi harus melalui proses integrasi yang kompleks dari pangilan, karakter dan kompetensi, pertumbuhan gereja yang kontekstual di komunitas lokal.
Untuk itu seorang gembala yang baik harus belajar, bertumbuh dan mengembangkan efektifitasnya dalam memimpin jemaatnya. Kesenjangan akan pengetahuan dan kompetensi penggembalaan yang efektif dimulai sejak di seminari yang hanya mengajarkan pengetahuan teologi, sedangkan potensi yang efektif harus dikembangkan dalam penggembalaan yang nyata di gereja lokal.
Untuk menjadi gembala yang efektif diperlukan dua hal, yaitu karakter yang kudus dan kompetensi dalam memimpin gereja.
Indikator kesuksesan suatu gereja memang bukan hanya dilihat oleh jumlah anggotanya saja, tetapi bukan berarti pertumbuhan jumlah anggota menjadi tidak penting. Memang menjadikan jemaat berkarakter Kristus adalah yang utama, tetapi pertumbuhan gereja juga penting. Gereja yang sehat adalah gereja yang mengutamakan perubahan karakter jemaatnya menjadi serupa dengan Kristus, sambil bertumbuh jumlah anggotanya seiring dengan berjalannya waktu.
Berikut adalah hasil "panel expert" dari 9 ahli, yang mengembangkan 15 karakteristik dari seorang gembala yang efektif:
Seorang ahli dalam manajemen dan kepemimpinan, Peter Drucker memberikan gambaran yang sangat tepat akan efektifitas dan efisiensi.
Efficiency is doing things right
Effectiveness is doing the right things
Karakteristik 1: Grace and Growth
Seorang gembala yang efektif akan hidup dalam kesadaran akan anugerah Tuhan. Bahwa Tuhan yang lebih dahulu menganugerahi manusia dengan keselamatan. Tanpa anugerahNya semua akan sia-sia. Anugerahnya yang akan membersihkan kita, memulihkan/memperbaharui kita, dan memberdayakan kita. Pemberian anugerah ini adalah tanpa kondisi dan tetap bagi semua manusia, tetapi respon manusia dalam menerimanya yang berbeda-beda. Dan akhirnya anugerah ini juga yang akan membawa kita kepada pertumbuhan.
Karakteristik 2: Love for God
Kasih terhadap Tuhan secara pribadi akan membawa pada hubungan yang semakin intim dengan Tuhan. Dan itulah yang menjadi dasar atau motivasi yang kuat bagi seorang gembala untuk melayani, sehingga akan selalu kuat dalam menghadapi setiap permasalahan dalam pelayanan, yang berupa penolakan, pengkhianatan, salah paham, dll. Tanpa mengasihi Tuhan dan jemaat maka seorang gembala tidak mungkin menjadi efektif dalam pelayanannya.
Karakteristik 3: Spiritual Formation
Seorang gembala yang efektif adalah seorang yang memiliki kebiasaan hidup dalam kebenaran/kerohanian di setiap kegiatan hidupnya, renungan, doa pagi, puasa, dll. Tanpa hal ini maka semua hanyalah sebuah pertunjukan saja, akan kering.
Karakteristik 4: Personal Integrity
Tanpa integritas pribadi, seorang gembala akan menjadi sandungan dan tidak akan didengarkan oleh jemaatnya, sehingga pelayanannya bukan hanya tidak efektif, tetapi gagal.
Integritas adalah selarasnya perkataan dan perbuatan. Orang yang tidak memiliki integritas adalah orang munafik, dan tidak mungkin menjadi gembala yang baik.
Karakteristik 5: Love for the Church
Seorang gembala yang efektif adalah gembala yang benar-benar mengasihi gerejanya, dan hal ini akan terlihat dari seluruh apa yang dilakukannya untuk gerejanya. Ia akan bertanggung jawab mempengaruhi pola pikir dan karakter jemaatnya. Ia akan mengajar dan mengimpartasikan kebenaran Tuhan ke dalam hidupnya. Ia akan mengajar bukan hanya dengan perkataan, tetapi juga dengan perbuatan nyata.
Karakteristik 6: Servant Leader
Seorang gembala yang efektif adalah seorang yang melayani, rendah hati seperti Yesus, mengorbankan diri demi jemaatnya. Ia tidak mencari nilai diri atau kepopuleran diri. Ia tidak materialistis. Ia tidak ingin dikultuskan dan dipuja-puja atau menempatkan diri lebih tinggi dibanding orang lain. Ia adalah orang yang tulus, dan tampil apa adanya.
Karakteristik 7: Model of Holiness
Seorang gembala yang efektif akan menjadi model kekudusan bagi jemaatnya baik secara individu maupun komunitas. Ia tidak termotivasi oleh uang. Ia mengerti kepemimpinan tetapi tidak menyalahgunakan posisinya sebagai pemimpin.
Karakteristik 8: Prayer Life
Hidup ini sebenarnya adalah sebuah doa, hubungan atau komunikasi kepada Tuhan, bukan menggunakan doa hanya untuk meminta-minta berkat. Sebenarnya seorang gembala harus bertanya pada dirinya sendiri, siapa yang sebenarnya ia layani. Tuhan atau diri sendiri?
Karaktersitik 9: Holy Spirit Empowerment
Gembala yang efektif sadar bahwa apa saja yang ia lakukan adalah karena pertolongan Roh Kudus, bahwa Roh Kudus akan memimpin ke dalam seluruh kebenaran.
Karakteristik 10: Inspired Preaching
Gembala yang efektif akan berkhotbah bukan hanya berdasarkan bukubuku atau apa yang dikhotbahkan orang lain, tetapi ia akan bergumul untuk menerima inspirasi dari Tuhan, sehingga khotbahnya akan terasa baru dan segar bagi pendengarnya.
Karakteristik 11: Sure Calling
Gembala yang efektif adalah gembala yang merupakan panggilan dari Tuhan, sehingga dalam pelayanan tidak tenggelam dalam administrasi gereja, keuangan, atau bahkan uang, tetapi fokus pada kehendak Tuhan, yaitu mengimpartasikan kebenaran kepada seluruh jemaat, bahkan sampai ke ujung bumi.
Karakteristik 12: Godly Character
Gembala yang efektif adalah gembala yang memiliki karakter Ilahi dalam hidupnya, yaitu Kasih, Semangat, Kedamaian, Kesabaran, Kebaikan hati, Kesetiaan, Kelembutan, Pengendalian diri.
Dengan karakter yang Ilahi maka jemaat akan merasakan kebenaran dalam hidup gembalanya.
Karakteristik 13: Personal Accountability
Gembala yang efektif adalah gembala yang bertanggung jawab dalam segala hal dalam hidupnya
Karakteristik 14: Strong Marriage
Gembala yang efektif idealnya memiliki kehidupan pernikahan yang kuat sehingga dapat menjadi teladan sebagai keluarga Allah bagi jemaatnya.
Sebab relasi dengan Tuhan, harus diteruskan juga ke relasi dengan pasangan hidup, kemudian ke anak-anak, dan akhirnya relasi ke jemaat Tuhan.
Jika soal pernikahan tidak kuat, maka relasi yang lain tidak akan kuat juga.
Karakteristik 15: Visionary Leadership
Seorang gembala yang efektif memiliki kemampuan untuk melihat jauh ke depan, ia memiliki visi jauh ke depan. Ia mampu mengkomunikasikan visinya tersebut dan memotivasi seluruh tim pelayanan dan jemaat agar mengarahkan hidup sesuai visi tersebut.
Intinya adalah gembala yang efektif adalah seorang gembala yang dipakai Tuhan untuk menjangkau sebanyak mungkin jiwa ke dalam kebenaran Tuhan, dengan hidup menjadi teladan dan mengajarkan serta mengimpartasikan kebenaran itu kepada seluruh anggota gerejanya dan juga semua orang yang berhubungan, sehingga gereja mengalami pertumbuhan yang sehat di dalam kebenaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar