Sabtu, 09 Mei 2020

TEGANYA KADRUN MENGUSIK AGAMA DIDI KEMPOT

DUHH.. TEGANYA KADRUN MENGUSIK AGAMA DIDI KEMPOT

Dionisius Prasetyo telah dimakamkan. Saya baru tahu Didi Kempot yang sangat populer itu punya nama baptis Dionisius. Awalnya Didi Kempot beragama Katolik. Ikut agama ibunya.

Didi Kempot menikah  dengan seorang perempuan bernama Saputri. Masuk Islam. Didi Kempot dimakamkan di kampung halaman istrinya Ngawi. Bukan di Solo tanah kelahirannya.

Saya baru tahu kisah hidup The God Father of Broken Heart ini setelah ramai netizen nyinyir menanyakan agama Didi Kempot. Sampai nyesek membacanya.

Apa arti kematian? Jalan menuju kehidupan abadi. Tanpa kematian tiada jalan menuju kehidupan kekal. Begitu katanya.

Kehidupan kekal itu bermuara pada dua tempat, surga dan neraka.  Teologi kehidupan dan kematian ini menurut iman agama samawi berujung pada tempat surga pada yang saleh. Dan neraka yang disediakan bagi manusia yang berdosa.

Yahudi, Kristen dan Islam memiliki kesamaan iman akan  surga dan neraka. 

Setiap kehidupan bermula dari kehendakNYA. Setiap kematian berakhir juga karena kehendakNYA. Kehidupan dan kematian adalah kehendakNYA. 

Tiada seorangpun manusia di kolong langit ini bisa menentukan lahir dari rahim siapa dan di mana dilahirkan. 

Tiada seorangpun orang tahu kapan mati dan bagaimana caranya mati. Hanya Allah Yang Maha Kuasa yang mengetahuinya. Itu sebabnya hidup ini misteri. 

Jalan hidup dan jalan mati setiap orang tidak ada yang tahu. Karena pemilik kehidupan dan kematian bukan manusia , tapi DIA yang Maha Pencipta.

Dari seluruh ciptaanNYA hanya manusia yang mulia. Kemuliaan manusia ini karena Allah menciptakan manusia segambar dan serupa denganNYA. Image Allah sendiri. 

Roh Allah sendiri yang dihembuskan dalam tubuh manusia yang diciptakanNya. Roh keadilan, kebenaran, kebaikan, kasih sayang, kesabaran, kearifan dan kebijaksanaan, kebajikan, welas asih, kesabaran, ketenangan dlsb. 

Manusia sebagai makhluk yang mulia akan mengasihi sesamanya manusia. Manusia yang mulia akan menghormati dan menyayangi sesamanya manusia. 

Mengasihi sesama manusia tanpa syarat bukti bahwa manusia adalah makhluk mulia. Berbeda dengan binatang. Berbeda dengan hewan. Binatang akan saling memakan. 

Setiap kematian seorang manusia sejatinya adalah jalannya menempuh hidup baru menuju keabadian. 

Kita melepasnya dengan memberikan penghormatan terakhir. Penghormatan tanda kita sebagai sesama manusia yang sadar diri akan menempuh jalan takdir yang sama.  

Kematian tidak memandang agama apa yang kau yakini. Juga tidak peduli kau berasal dari suku apa, ras, golongan, status, jabatan. 

Sejatinya kematian  sesuatu yang biasa saja. Kematian dan kehidupan dua hal yang sejak mula ada sejak dunia ini dicipta. Keduanya bagian dari perjalanan takdir Ilahi. Tidak seorangpun bisa menolak jika tiba waktunya.

Kematian Lord of Broken Heart Didi Kempot yang baru saja dimakamkan di kampung istrinya Ngawi menyisakan banyak residu racun dari orang2 yang merasa paling beriman. Kadrun and genknya.

Orang2 yang merasa paling suci ini dengan jumawa menghakimi kematian Didi Kempot. Padahal kelak suatu hari orang2 yang angkuh iman ini juga akan meninggal juga. Meninggalnya seperti apa dan bagaimana juga tak ada yang tahu. 

Sebagai sesama manusia yang pada akhirnya akan menuju ke sana mengapa kita tidak mendoakan yang baik saja? Mendoakan dan memberi penghormatan atas nilai2 kebaikan kemanusiaan yang pernah diberikan Didi Kempot. 

Bukan malah mengubek2 dengan pertanyaan tak pantas agamanya Didi Kempot apa? Benarkah ia beragama Islam? Kok namanya Dionisius?

Ahhh...kadrun hidupmu itu kok picik cupet banget sih sampai hati mengubek2 privacy orang yang sedang berduka. Sakit kamu drun.

Birgaldo Sinaga

https://www.facebook.com/1820404924838978/posts/2538823426330454/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar