======================
Tafsiran Matthew Hendry
Wahyu 3:
Intro
Di sini kita mendapati tiga surat Kristus yang lain kepada jemaat-jemaat:
I. Kepada jemaat di Sardis (ay. 1-6).
II. Kepada jemaat di Filadelfia (ay. 7-13).
III. Kepada jemaat di Laodikia (ay. 14, sampai selesai).
________________
Wahyu 3:1-6
Surat kepada Jemaat di Sardis
I. Kata pendahuluan. Kepada malaikat jemaat di Sardis, yang dikatakan sebagai kota pertama di bagian dunia itu yang dipertobatkan melalui pemberitaan Yohanes, dan, menurut sebagian orang, kota pertama yang memberontak dari Kekristenan. Oleh siapa pesan ini dikirimkan – oleh Tuhan Yesus, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang.
1. Ia memiliki ketujuh roh, yaitu, Roh Kudus dengan berbagai macam kuasa-Nya. Karena surat ini dikirimkan kepada pelayanan dan jemaat yang kendor, maka mereka sangat pantas diingatkan bahwa Kristus memiliki ketujuh roh, Roh yang tanpa batas dan sempurna, yang kepada-Nya mereka bisa memohon untuk menghidupkan kembali pekerjaan-Nya di antara mereka.
2. Ia memiliki ketujuh bintang, malaikat-malaikat dari berbagai jemaat. Roh Kudus biasanya bekerja melalui pelayanan, dan pelayanan tidak akan berhasil tanpa Roh. Tangan ilahi yang sama memegang keduanya.
II. Isi surat ini. Dalam surat ini (dan dalam surat kepada jemaat d. Laodikia) Ia memulai,
1. Dengan sebuah teguran, dan itu teguran yang sangat berat. Kemunafikan, dan kemerosotan yang menyedihkan dalam agama, adalah dosa-dosa yang didakwakan kepada jemaat ini. Jemaat ini sudah memperoleh nama yang sangat baik. Jemaat ini ternama sebagai jemaat yang berkembang. Kita tidak membaca tentang perpecahan-perpecahan apa pun yang tidak menyenangkan di antara mereka. Segala sesuatunya tampak baik, sejauh yang dapat diamati manusia. Tetapi ternyata jemaat ini tidak seperti apa yang dikatakan tentangnya. Ada bentuk kesalehan, tetapi tanpa kuasa, ada nama untuk hidup, tetapi tidak ada dasar pegangan hidup. Sedikit kehidupan yang tersisa di antara mereka sudah mau habis, sudah hampir mati.
2. Tuhan kita terus memberikan nasihat yang terbaik kepada jemaat yang merosot ini (ay. 2).
(1) Ia menasihati mereka supaya selalu berjaga-jaga. Apabila kita lengah, kita kehilangan tempat berpijak, dan karena itu kita harus kembali berjaga-jaga terhadap dosa, dan Iblis.
(2) Untuk menguatkan hal-hal yang masih tinggal, dan yang sudah hampir mati. Sebagian orang memahami hal ini sebagai orang-orang. Sungguh sulit mempertahankan sendiri kehidupan dan kuasa dari kesalehan, apabila kita melihat di sekeliling kita kesalehan merosot dan mati di mana-mana. Atau hal ini dapat dipahami sebagai perbuatan-perbuatan: Tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah. Ada sesuatu yang kurang dalam diri mereka. Ada cangkang, tetapi tidak ada isi. Apa yang bersifat batiniah tidak ada, pekerjaan-pekerjaanmu kempis dan kosong. Apabila roh tidak ada, maka ibadah lahiriah tidak bisa bertahan lama.
(3) Untuk mengingatkan diri mereka sendiri (ay. 3). Untuk mengingat apa yang telah mereka terima dan dengar, betapa mereka menyambut Injil dan anugerah Allah ketika pertama kali mereka menerimanya.
(4) Untuk berpegang teguh pada apa yang telah mereka terima, supaya mereka tidak kehilangan semuanya dan bertobat.
3. Kristus menegaskan nasihat-Nya dengan ancaman yang mengerikan (ay. 3).
(1) Apabila Kristus meninggalkan sebuah umat dengan hadirat-Nya yang penuh rahmat, maka Ia akan mendatangi mereka dengan penghakiman.
(2) Kedatangan-Nya untuk menghukum umat yang sudah merosot dan mati akan mengejutkan, sebab matinya kerohanian mereka akan membuat mereka merasa aman-aman saja.
4. Tuhan kita yang terpuji tidak meninggalkan umat yang berdosa ini tanpa suatu penghiburan dan dorongan (ay. 4). Ia menyebutkan dengan hormat sisa-sisa orang yang setia di Sardis, meskipun itu sedikit saja. Sesedikit apa pun orang-orang yang tetap setia kepada-Nya, Allah akan memberi perhatian terhadap mereka: dan semakin sedikit mereka, semakin berharga mereka di mata-Nya. Ia membuat janji yang penuh kemurahan hati kepada mereka. Mereka akan berjalan bersama Kristus, dan betapa menyenangkan perbincangan yang akan berlangsung antara Kristus dan mereka ketika mereka berjalan bersama-sama seperti itu! Orang-orang yang berjalan bersama Kristus akan berjalan bersama Kristus dalam jubah putih kehormatan dan kemuliaan di dunia lain.
III. Penutup surat ini.
1. Upah besar yang dijanjikan kepada orang Kristen yang menjadi pemenang (ay. 5). Kemurnian anugerah akan diberi imbalan berupa kemurnian kemuliaan yang sempurna. Kekudusan, apabila disempurnakan, sudah mengandung upahnya sendiri. Kemuliaan adalah kesempurnaan anugerah. Kepada hal ini ditambahkan sebuah janji lain. Kristus memiliki kitab kehidupan. Kristus tidak akan menghapus nama orang-orang pilihan-Nya yang setia dari buku kehidupan ini. Nama orang-orang yang menang tidak akan pernah dihapuskan. Kristus akan mengeluarkan kitab kehidupan ini, dan mengakui nama orang-orang yang setia yang berdiri di sana, di hadapan Allah, dan semua malaikat. Betapa besarnya kehormatan dan upah ini nanti!
2. Tuntutan supaya semua orang memberi perhatian mengakhiri pesan ini. Setiap firman dari Allah layak diperhatikan manusia.
_____________
Wahyu 3:7-13
*Surat kepada Jemaat di Filadelfia*
I. Kepala surat.
1. Untuk siapa surat itu ditujukan: Malaikat jemaat di Filadelfia. Itulah nama kota itu sejak dulu, karena kasih dan kebaikan yang dimiliki dan ditunjukkan oleh para warganya satu terhadap yang lain. Ini adalah roh yang unggul, dan akan membuat mereka menjadi jemaat yang unggul, yang memang demikian halnya, sebab di sini tidak ada satu kesalahan pun yang ditemukan dalam jemaat ini.
2. Oleh siapa surat ini ditandatangani, oleh Yesus yang sama. Kita mendapati watak pribadi-Nya: Dari Yang Kudus dan Yang Benar. Kudus dalam kodrat-Nya, dan karena itu tidak bisa tidak pasti benar dalam firman-Nya. Tindakan-tindakan pemerintahan-Nya.
(1) Ia membuka. Ia membuka pintu kesempatan bagi jemaat-jemaat-Nya. Ia membuka pintu masuk, membuka hati. Dan Ia membuka pintu masuk ke dalam jemaat yang berkemenangan.
(2) Ia menutup pintu. Apabila Ia berkehendak, Ia menutup pintu kesempatan, dan Ia menutup pintu sorga terhadap para pembuat kejahatan. Cara dan jalan Ia melakukan tindakan-tindakan ini adalah dengan kedaulatan mutlak. Apabila Ia bekerja, tak seorang pun dapat menghalangi.
II. Pokok bahasan surat ini.
1. Kristus mengingatkan mereka akan apa yang telah dilakukan-Nya untuk mereka (ay. 8). Aku telah membuka pintu itu, dan membiarkannya tetap terbuka, meskipun ada banyak musuh. Orang-orang yang fasik iri hati terhadap pintu kebebasan umat Allah, dan ingin menutupnya dari mereka. Jika kita tidak menyulut Kristus untuk menutup pintu ini dari kita, manusia tidak akan dapat menutupnya.
2. Jemaat ini dipuji (ay. 8). Dalam pujian ini tampak termuat sebuah teguran yang lembut: "Kekuatanmu tidak seberapa, anugerah yang ada padamu tidak seberapa." Anugerah yang benar, meskipun lemah, diterima Allah. Walaupun begitu, orang-orang percaya tidak boleh puas dengan sedikit anugerah, tetapi harus berusaha untuk bertumbuh dalam anugerah. Anugerah yang benar, meskipun lemah, akan memampukan orang Kristen untuk menjalankan firman Kristus, dan tidak menyangkal nama-Nya.
3. Perkenanan besar yang akan dikaruniakan Allah kepada jemaat ini (ay. 9-10).
(1) Kristus akan membuat musuh-musuh jemaat ini tunduk kepadanya.
[1] Musuh-musuh itu digambarkan sebagai orang-orang yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi sebenarnya jemaah Iblis.
[2] Tunduknya mereka kepada jemaat digambarkan: Mereka akan tersungkur di depan kakimu, akan diinsyafkan bahwa selama ini mereka salah. Bagaimana perubahan yang besar ini dikerjakan? Oleh kuasa Allah dalam hati musuh-musuh-Nya, dan dengan menunjukkan serta menyingkapkan perkenanan-Nya yang istimewa terhadap jemaat-Nya: Mereka akan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau. Kristus dapat menyingkapkan perkenanan-Nya ini kepada umat-Nya dengan sedemikian rupa sehingga musuh-musuh mereka sendiri akan melihatnya, dan dipaksa untuk mengakuinya. Hal ini, dengan anugerah Kristus, akan melembutkan hati musuh-musuh mereka.
(2) Contoh lain dari perkenanan yang dijanjikan Kristus (ay. 10). Injil Kristus adalah firman kesabaran-Nya. Injil adalah buah dari kesabaran Allah terhadap dunia yang berdosa. Setelah satu hari kesabaran, kita harus menantikan satu jam pencobaan. Orang-orang yang menjaga Injil pada masa damai akan dijaga Kristus pada masa pencobaan.
4. Kristus berseru kepada jemaat untuk bertekun. "Peganglah apa yang ada padamu. Engkau telah memiliki harta karun yang sangat berharga ini, peganglah itu erat-erat. Lihatlah, Aku datang segera. Aku akan datang untuk melegakan mereka di bawah pencobaan, untuk memberi imbalan atas kesetiaan mereka, dan untuk menghukum orang-orang yang murtad. Orang Kristen yang bertekun akan memenangkan hadiah yang diambil dari orang-orang yang dulu mengaku percaya tetapi kemudian murtad."
III. Penutup surat ini
(ay. 12-13).
1. Juruselamat kita menjanjikan upah yang mulia kepada orang percaya yang menang dalam dua hal:
(1) Ia akan menjadi sokoguru atau tugu peringatan di Bait Suci Allah. Bukan sokoguru untuk menopang Bait Suci, melainkan tugu peringatan anugerah Allah, tugu peringatan yang tidak akan pernah dirusak atau dihapuskan, seperti tiang-tiang megah yang banyak didirikan untuk menghormati para kaisar dan panglima Romawi.
(2) Di atas sokoguru ini akan dicetak tulisan yang terhormat, seperti yang biasa ditulis untuk kepentingan-kepentingan seperti itu.
[1] Nama Allah, dan nama kota Allah, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga.
[2] Nama baru Kristus. Dengan ini akan tampak di bawah panji siapa orang percaya yang menjadi penakluk ini berdiri, dan di bawah kuasa siapa ia bertanding dalam pertandingan yang baik, dan muncul sebagai pemenang.
2. Surat ini ditutup dengan tuntutan supaya orang memperhatikan.
_______________
Wahyu 3:14-22
Surat kepada Jemaat di Laodikia
Sekarang kita sampai pada jemaat yang terakhir dan terburuk dari ketujuh jemaat di Asia. Di sini tidak ada pujian sama sekali.
I. Kepala surat. Kepada malaikat jemaat di Laodikia. Rasul Paulus sangat berperan dalam menanam Injil di kota ini, dan dari kota itu ia menulis sebuah surat, seperti yang disebutkannya dalam surat kepada jemaat di Kolose. Di sini Yesus Tuhan kita mengenalkan diri-Nya sebagai Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah. Amin, Dia yang teguh dan tak dapat berubah dalam semua tujuan dan janji-Nya. Saksi yang setia dan benar, yang kesaksian-Nya tentang Allah kepada manusia harus diterima. Permulaan dari ciptaan Allah, entah permulaan dari ciptaan yang pertama, atau dari ciptaan yang kedua, yaitu jemaat. Seperti dalam pasal 1:5.
II. Pokok bahasan.
1. Dakwaan berat yang ditujukan terhadap jemaat ini (ay. 15). Sikap yang suam-suam kuku atau tidak acuh dalam agama adalah tabiat yang paling buruk di dunia. Jika agama memang bernilai, ia bernilai segala-galanya. Di sini tidak ada ruang untuk bersikap separuh-separuh. Kristus ingin supaya orang menyatakan dengan sungguh-sungguh apakah mereka berpihak kepada-Nya atau melawan-Nya.
2. Sebuah hukuman yang berat diancamkan: Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. Seperti air yang suam-suam kuku membuat perut mual, dan ingin muntah, demikian pula orang yang mengaku-ngaku beragama yang bersikap suam-suam kuku membuat hati Kristus berbalik melawan mereka. Ia muak dengan mereka, dan tidak bisa tahan lama-lama dengan mereka. Mereka akan ditolak.
3. Kita mendapati ditetapkannya satu penyebab dari ketidakacuhan ini, dan itu adalah sifat tinggi hati atau menipu diri sendiri (ay. 17). Betapa besar perbedaan antara pikiran-pikiran mereka tentang diri mereka sendiri dan pikiran-pikiran Kristus tentang mereka. Pikiran-pikiran mereka yang tinggi tentang diri mereka sendiri: Mungkin kebutuhan jasmani mereka sudah terpenuhi dengan baik, dan ini membuat mereka mengabaikan kebutuhan-kebutuhan jiwa mereka. Atau mereka menyangka bahwa kebutuhan jiwa mereka sudah terpenuhi dengan baik. Betapa kita harus berhati-hati supaya tidak menipu jiwa kita sendiri! Tidak diragukan lagi bahwa ada banyak orang di neraka yang dulu menyangka bahwa mereka sedang berjalan menuju sorga. Bagaimana Kristus memandang rendah mereka. Mereka miskin, benar-benar miskin, walaupun mereka berkata dan berpikir bahwa mereka kaya. Jiwa mereka kelaparan di tengah-tengah kelimpahan mereka. Mereka buta. Mereka tidak bisa melihat keadaan mereka, atau jalan mereka. Mereka tidak bisa melihat ke dalam diri mereka sendiri. Namun demikian, mereka menyangka bahwa mereka melihat. Mereka tidak bisa melihat Kristus. Mereka tidak bisa melihat Allah. Mereka telanjang. Mereka tidak berpakaian, tidak mengenakan pakaian yang dengannya mereka dibenarkan atau dikuduskan.
4. Kita mendapati sebuah nasihat baik yang diberikan Kristus kepada jemaat yang berdosa ini (ay. 18). Yesus Kristus Tuhan kita terus memberikan nasihat yang baik kepada orang-orang yang telah membuang jauh nasihat-nasihat-Nya. Orang-orang ini miskin. Kristus menasihati mereka untuk membeli dari-Nya emas yang telah dimurnikan dalam api, supaya mereka bisa menjadi kaya. Ia memberi tahu mereka di mana mereka bisa mendapat kekayaan yang sejati dan bagaimana mereka bisa memperolehnya. Di mana mereka bisa mendapatnya, yaitu dari diri-Nya sendiri. Bagaimana mereka harus mendapat emas sejati ini dari Dia? Mereka harus membelinya. "Tinggalkanlah sifat yang merasa diri sendiri sudah mencukupi, dan datanglah kepada Kristus dengan kemiskinan dan kehampaanmu, supaya kamu dikenyangkan dengan harta karun-Nya yang tersembunyi." Orang-orang ini telanjang. Kristus memberi tahu mereka di mana mereka bisa mendapat pakaian. Pakaian ini harus mereka terima dari Kristus. Dan mereka cuma harus menanggalkan kain kotor mereka supaya bisa mengenakan pakaian putih yang telah disediakan-Nya untuk mereka. Mereka buta. Dan Ia menasihati mereka untuk membeli dari pada-Nya minyak untuk melumas mata mereka, supaya mereka dapat melihat, untuk melepaskan kebijaksanaan dan akal mereka sendiri, dan berserah kepada firman dan Roh-Nya, supaya mata mereka terbuka.
5. Dorongan yang kuat dan penuh rahmat kepada umat yang berdosa ini supaya mendengarkan baik-baik peringatan yang sudah diberikan Kristus kepada mereka (ay. 19-20). "Engkau mungkin berpikir bahwa Aku telah memberimu kata-kata yang keras dan teguran-teguran yang berat. Tetapi itu semua timbul dari kasih terhadap jiwamu." Orang-orang berdosa harus menerima segala hardikan firman Allah sebagai pertanda kehendak baik-Nya terhadap jiwa mereka. Lebih baik mendapat kernyit dahi dan luka dari seorang teman daripada senyuman yang menyanjung dari seorang musuh. Jika mereka mau menuruti peringatan-peringatan-Nya, Ia siap untuk membuat peringatannya itu berguna bagi jiwa mereka (ay. 20). Kristus, melalui firman dan Roh-Nya, dengan penuh rahmat berkenan untuk datang mengetuk pintu hati orang-orang berdosa. Namun Ia mendapati pintu ini tertutup bagi-Nya. Hati manusia secara kodrati tertutup bagi Kristus. Ketika Ia mendapati hati tertutup, Ia tidak segera menarik diri, tetapi menunggu untuk bermurah hati. Orang-orang yang terbuka kepada-Nya akan menikmati hadirat-Nya. Ia akan makan dengan mereka. Ia akan menerima apa yang baik dalam diri mereka. Dan Ia akan membawa bersama-Nya bagian yang terbaik dari jamuan itu.
III. Penutup surat ini.
1. Janji yang dibuat kepada orang percaya yang menang. Ada kemungkinan bahwa oleh teguran-teguran dan nasihat-nasihat Kristus mereka terilhami dengan semangat dan tenaga yang baru, dan bisa muncul sebagai pemenang dalam peperangan rohani mereka. Jika memang demikian, mereka akan memperoleh upah yang besar (ay. 21). Kristus sendiri telah menemui berbagai macam godaan dan pergulatan. Ia mengatasi semuanya itu, dan keluar sebagai lebih dari seorang pemenang. Orang-orang yang menyerupakan diri mereka dengan Kristus dalam pencobaan-pencobaan dan kemenangan-kemenangan-Nya akan diserupakan dengan Dia dalam kemuliaan-Nya.
2. Semuanya ini ditutup dengan tuntutan supaya semua orang memperhatikan (ay. 22). Dengan demikian, berakhirlah sudah pesan-pesan Kristus kepada jemaat-jemaat di Asia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar