KINI MEREKA MENYESAL KARENA TIDAK MENDENGAR NASEHAT PAK AHOK.
Banjir melanda Muara Angke, air laut meluap menenggelamkan pemukiman warga, akhirnya mereka sekarang terbenam di bawah banjir. Mereka bingung dan melongo dan sebagian lagi termenung gigit jari.
Sejak dulu Ahok sudah berjuang hendak membangun tanggul penahan banjir akibat luapan air laut. Tapi ia malah di fitnah dengan tuduhan hendak membongkar dan menggusur mesjid luar batang. Aktifis Ratna terompet dengan nyaring membunyikan terompet penolakan disana, Tantowi Yahya juga sibuk bikin kuis sok jadi selebritis : "KALAU PEMUKIMAN LEBIH TINGGI DARI SUNGAI, APAKAH BISA TERJADI BANJIR...???"
Besoknya banjir melanda Muara Angke dan Pasar Ikan membuat pemukiman penduduk tenggelam oleh banjir.
Lagi - lagi Tantowi Yahya masih sibuk bikin kuis : DARIMANA DATANGNYA BANJIR KALAU TIDAK DARI LUAPAN AIR SUNGAI...???"
Tantowi tidak tau bahwa air laut yang melimpah telah membuat tanggul penahan banjir jebol kemudian air menghantam pemukiman warga tanpa pilih - pilih mana hunian kumuh dan mana hunian elite semua menyatau dalam satu kata : TENGGELAM.
Kebayang gak air laut setinggi 1 meter meluap dan menerjang ke semua arah tanpa pandang buluh?
Kalau anda melihat kejadian itu pastilah anda menyebutnya sebagai musibah yang diakibatkan oleh : ADEK TSUNAMI.
Padahal jauh - jauh hari Ahok sudah memprediksi bahwa lokasi ini tidak aman dari banjir. Ahok membuat antisipasi bahwa tanggul air laut yang cuma 2 meter itu harus di tinggikan hingga 3,8 meter. Tapi semuanya merengkel dan banyak anggota DPR yang ngeyel. Tanggul itupun tidak jadi di tinggikan.
Dengan pura - pura tampil sebagai pahlawan kesiangan, Yusril juga dengan pongahnya menolak pembangunan menaikkan ketinggian tanggul luar Batang. Malah ia memprovokasi warga dengan menyebar fitnah bahwa Ahok hendak membongkar mesjid luar batang.
Dasar manusia picik yang tidak bisa berpikir panjang.
Sekarang prediksi Ahok jadi kenyataan. Air laut melimpah menerjang pemukiman warga. Tanggul setinggi 2 meter tidak kuasa menahan luapan air laut yang melebihi ketinggiannya.
Pemukiman kawasan luar batang pun tenggelam dan masjid luar batang yang tadinya ingin di lindungi oleh Ahok kini sudah di rusak dihantam oleh air laut yang melimpah.
Anehnya semua aktifis kini malah tutup mata dan tutup mulut. Tidak terdengar lagi bunyi terompet Ratna sarumpaet yang biasanya terdengar nyaring. Tidak ada lagi kuis Tantowi Yahya yang mengira banjir hanya akibat dari air sungai saja. Dan tidak kelihatan lagi batang hidungnya Yusril Ihza Mahendra yang kini ngumpet entah dimana.
Semoga Yusril rela membantu warga luar batang buat menguras air laut yang melimpah pake ember atau timba. Jangan hanya pas aman - aman saja Yusril mau tampil memakai topeng alim ulama dihadapan masyarakat luar batang yang hanya ia jadikan sebagai objek politik.
Atau menyerah saja kepada AHOK dan memohon agar Pak Ahok masih sudi untuk memikirkan kembali dalam membenahi tanggul kawan luar batang yang kini ambruk.
Semoga saja kebaikan hati Pak Ahok belum tertutup melihat kenakalan oknum jahat yang kadang sengaja memancing di air keruh.
HANYA KEPADA PAK AHOK WARGA BISA BERHARAP.
TOLONGLAH MEREKA PAK AHOK.
BERMURAH HATILAH KEPADA ORANG - ORANG YANG MEMANG TIDAK TAU APA YANG MEREKA PERBUAT.
AHOK IS THE BEST.
Banjir melanda Muara Angke, air laut meluap menenggelamkan pemukiman warga, akhirnya mereka sekarang terbenam di bawah banjir. Mereka bingung dan melongo dan sebagian lagi termenung gigit jari.
Sejak dulu Ahok sudah berjuang hendak membangun tanggul penahan banjir akibat luapan air laut. Tapi ia malah di fitnah dengan tuduhan hendak membongkar dan menggusur mesjid luar batang. Aktifis Ratna terompet dengan nyaring membunyikan terompet penolakan disana, Tantowi Yahya juga sibuk bikin kuis sok jadi selebritis : "KALAU PEMUKIMAN LEBIH TINGGI DARI SUNGAI, APAKAH BISA TERJADI BANJIR...???"
Besoknya banjir melanda Muara Angke dan Pasar Ikan membuat pemukiman penduduk tenggelam oleh banjir.
Lagi - lagi Tantowi Yahya masih sibuk bikin kuis : DARIMANA DATANGNYA BANJIR KALAU TIDAK DARI LUAPAN AIR SUNGAI...???"
Tantowi tidak tau bahwa air laut yang melimpah telah membuat tanggul penahan banjir jebol kemudian air menghantam pemukiman warga tanpa pilih - pilih mana hunian kumuh dan mana hunian elite semua menyatau dalam satu kata : TENGGELAM.
Kebayang gak air laut setinggi 1 meter meluap dan menerjang ke semua arah tanpa pandang buluh?
Kalau anda melihat kejadian itu pastilah anda menyebutnya sebagai musibah yang diakibatkan oleh : ADEK TSUNAMI.
Padahal jauh - jauh hari Ahok sudah memprediksi bahwa lokasi ini tidak aman dari banjir. Ahok membuat antisipasi bahwa tanggul air laut yang cuma 2 meter itu harus di tinggikan hingga 3,8 meter. Tapi semuanya merengkel dan banyak anggota DPR yang ngeyel. Tanggul itupun tidak jadi di tinggikan.
Dengan pura - pura tampil sebagai pahlawan kesiangan, Yusril juga dengan pongahnya menolak pembangunan menaikkan ketinggian tanggul luar Batang. Malah ia memprovokasi warga dengan menyebar fitnah bahwa Ahok hendak membongkar mesjid luar batang.
Dasar manusia picik yang tidak bisa berpikir panjang.
Sekarang prediksi Ahok jadi kenyataan. Air laut melimpah menerjang pemukiman warga. Tanggul setinggi 2 meter tidak kuasa menahan luapan air laut yang melebihi ketinggiannya.
Pemukiman kawasan luar batang pun tenggelam dan masjid luar batang yang tadinya ingin di lindungi oleh Ahok kini sudah di rusak dihantam oleh air laut yang melimpah.
Anehnya semua aktifis kini malah tutup mata dan tutup mulut. Tidak terdengar lagi bunyi terompet Ratna sarumpaet yang biasanya terdengar nyaring. Tidak ada lagi kuis Tantowi Yahya yang mengira banjir hanya akibat dari air sungai saja. Dan tidak kelihatan lagi batang hidungnya Yusril Ihza Mahendra yang kini ngumpet entah dimana.
Semoga Yusril rela membantu warga luar batang buat menguras air laut yang melimpah pake ember atau timba. Jangan hanya pas aman - aman saja Yusril mau tampil memakai topeng alim ulama dihadapan masyarakat luar batang yang hanya ia jadikan sebagai objek politik.
Atau menyerah saja kepada AHOK dan memohon agar Pak Ahok masih sudi untuk memikirkan kembali dalam membenahi tanggul kawan luar batang yang kini ambruk.
Semoga saja kebaikan hati Pak Ahok belum tertutup melihat kenakalan oknum jahat yang kadang sengaja memancing di air keruh.
HANYA KEPADA PAK AHOK WARGA BISA BERHARAP.
TOLONGLAH MEREKA PAK AHOK.
BERMURAH HATILAH KEPADA ORANG - ORANG YANG MEMANG TIDAK TAU APA YANG MEREKA PERBUAT.
AHOK IS THE BEST.
Dikirim dari perangkat Samsung saya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar