20 Februari 2025
Bacaan Hari ini:
2 Korintus 1:9 "Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati."
---------------
Di satu titik dalam kehidupan, Anda akan mendapati diri Anda membutuhkan pertolongan. Ketika waktu itu tiba, pertama-tama Anda perlu mengakui bahwa Anda membutuhkan pertolongan. Kemudian Anda perlu meminta pertolongan itu kepada Tuhan. Dengan kata lain, beralihlah dari "Saya butuh pertolongan" menjadi "Tuhan, tolonglah saya!"
Ketika Paulus, salah satu orang beriman yang terbesar, mencapai titik terendah, itulah yang terjadi padanya. Paulus berkata, "Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati" (2 Korintus 1:9).
Pikirkanlah hal itu. Jika Allah dapat membangkitkan orang mati, maka Ia juga dapat membangkitkan pernikahan yang sudah mati, karier yang sudah mati, mimpi yang sudah mati, atau pengharapan yang sudah mati. Ia ahli dalam mengubah penyaliban menjadi kebangkitan. Allah dapat melakukan mujizat ketika kita menyerahkan segalanya kepada-Nya.
Perhatikan Paulus berkata, "Supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati." Segalanya! Itulah penyerahan total. Paulus bukan hanya berkata, "Tuhan, perbaiki keuanganku," atau "Tuhan, perbaiki hubungan-hubunganku." Paulus menyerahkan setiap bagian dari hidup Anda kepada-Nya—yang baik, yang buruk, dan yang jelek.
Apakah Anda pernah berserah sepenuhnya seperti itu? Pernahkah Anda berkata, "Tuhan, aku menyerahkan seluruh hidupku kepada-Mu—sukacitaku, penderitaanku, kemenanganku, dan kegagalanku"?
Sebagai seorang sahabat, izinkan saya memperingatkan Anda: Jangan menunggu sampai Anda mencapai titik terendah. Jangan biarkan hidup memaksa Anda untuk menyerah.
Ada cara mudah dan cara sulit untuk berubah. Cara mudah adalah melihat cahaya, sedangkan cara sulit adalah merasakan panasnya. Sayangnya, kebanyakan dari kita menolak perubahan sampai rasa sakitnya tak tertahankan.
Alkitab mengatakannya seperti ini: "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga" (Matius 5:3). Ketika Anda akhirnya berserah sepenuhnya, Tuhan turun tangan.
Maka begini prosesnya: Pertama, akui bahwa Anda membutuhkan bantuan. Selanjutnya, dengan kerendahan hati, mintalah Tuhan untuk mengambil alih. Kemudian, serahkan segalanya—masalah-masalah Anda, keangkuhan Anda, rasa sakit Anda—lalu lihat bagaimana Dia mentransformasi hidup Anda.
Renungkan hal ini:
- Menurut Anda mengapa penting untuk beralih dari "Saya butuh bantuan" menjadi "Tuhan, tolong saya"?
- Bisakah Anda, seperti Paulus, mengatakan bahwa Anda telah menyerahkan segalanya ke dalam tangan Tuhan? Jika tidak, apa yang masih Anda coba pegang sendiri?
- Matius 5:3 mengatakan, "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga." Kapan Anda pernah mengalami berkat Tuhan ketika Anda mendapati diri Anda berada dalam situasi di mana Anda tidak memiliki kesabaran atau energi tersisa untuk menghadapi sesuatu?
Bacaan Alkitab Setahun :
Imamat 25; Markus1:23-45
__________
Jangan menunggu semuanya hancur sebelum Anda meminta pertolongan Tuhan.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
===========
God, Help Me!
By Rick Warren
"We felt we were doomed to die and saw how powerless we were to help ourselves; but that was good, for then we put everything into the hands of God, who alone could save us, for he can even raise the dead." 2 Corinthians 1:9 (TLB)
------------------
At some point in life, you'll find yourself in need of help. When that time comes, you first need to admit that you need help. And then you need to ask God for that help. In other words, move from "I need help" to "God, help me!"
When Paul, one of the greatest men of faith, hit rock bottom, that's what he did. In the Living Bible paraphrase, Paul says, "We felt we were doomed to die and saw how powerless we were to help ourselves; but that was good, for then we put everything into the hands of God, who alone could save us, for he can even raise the dead" (2 Corinthians 1:9).
Think about that. If God can raise a dead person, then he also can raise a dead marriage, a dead career, a dead dream, or a dead hope. He specializes in turning crucifixions into resurrections. God can do miracles when we hand everything over to him.
Notice that Paul said, "We put everything into the hands of God." Everything! This is total surrender. It's not just saying, "God, fix my finances," or "God, fix my relationships." It's giving him every part of your life—the good, the bad, and the ugly.
Have you ever fully surrendered like that? Have you come to a point where you say, "God, I give you my entire life—my joys, my pains, my victories, and my failures"?
As a friend, let me warn you: Don't wait until you hit bottom. Don't let life force you into surrender.
There's an easy way and a hard way to change. The easy way is to see the light; the hard way is to feel the heat. Unfortunately, most of us resist change until the pain becomes unbearable. Don't wait for everything to fall apart before you ask God for help.
The Message paraphrase of the Bible says it this way: "You're blessed when you're at the end of your rope. With less of you there is more of God and his rule" (Matthew 5:3). When you finally let go, God steps in.
So here's the process: First, admit you need help. Next, humbly ask God to take over. Then hand it all over—your problems, your pride, your pain—and watch how he can transform your life.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar