24 Februari 2025
Bacaan Hari ini:
Roma 8:31-32, 35 "Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?"
------------------
Bagaimana Anda tahu bahwa Anda dapat percaya bahwa Tuhan dapat menghibur Anda? Hanya dengan memandang Tuhan sebagai Tuhan. Jika Anda berpikir Dia hendak menghukum Anda, maka Anda tak akan pernah bisa percaya pada-Nya. Tapi kebenarannya: "Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?" (Roma 8:31-32).
Anda mungkin merasa Tuhan selalu mengawasi Anda, seolah sedang menunggu Anda melakukan kesalahan. Mungkin Anda memandang-Nya demikian oleh karena masa lalu kelam Anda. Tetapi pertanyaannya adalah: apakah Anda akan memercayai perasaan-perasaan Anda, atau percaya pada kebenaran tentang siapa Tuhan itu?
Roma 8:34 terus mengingatkan kita bahwa Tuhan benar-benar ada untuk kita: "Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?"
Yesus hidup, mati, dan bangkit kembali untuk menyelamatkan Anda, bukan untuk menghukum Anda. Ketika perasaan Anda mengatakan yang sebaliknya, sesungguhnya perasaan itu sedang membohongi Anda.
Siapakah sebenarnya Allah? Mazmur 86:15 mengatakan, "Tetapi Engkau, ya Tuhan, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih dan setia." Allah tidak meremehkan luka Anda, dan Dia tidak mempermalukan Anda karena kebiasaan Anda. Dia melihat pergumulan Anda dan Dia berkata, "Aku dapat menolongmu melewati ini." Dia adalah Tuhan yang penuh kasih.
Allah adalah "Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah. Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah" (2 Korintus 1:3–5).
Salah satu cara untuk mengalami kasih Tuhan secara nyata yaitu dengan mengelilingi diri Anda dengan sesama orang percaya yang mengenal, mengasihi, dan mengandalkan Dia. Di dalam komunitas yang penuh kasih, Anda dapat saling mendengarkan, berbagi dengan jujur, dan saling mendorong untuk semakin dekat dengan Tuhan yang penuh kasih sayang dan belas kasih.
Renungkan hal ini:
- Apa yang Roma 8:31–32 ajarkan kepada kita tentang karakter Allah dan bagaimana Dia memandang kita? Bagaimana kebenaran ini mengubah persepsi Anda tentang Dia?
- Mengapa penting untuk berpegang pada kebenaran tentang siapa Allah alih-alih hanya mengandalkan perasaan Anda tentang Dia?
- Langkah apa yang bisa Anda ambil untuk melingkupi diri Anda dengan orang-orang yang mengingatkan Anda tentang kasih Allah dan membantu Anda melihat-Nya dengan jernih?
Bacaan Alkitab Setahun :
Bilangan 7-8; Markus 4:21-41
__________
Untuk mengalami pengharapan yang sejati, Anda harus memandang Tuhan sebagai Tuhan. Pengharapan dimulai saat Anda mulai melihat-Nya dengan jernih.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
Seeing Who God Really Is Brings Comfort and Hope
By Rick Warren
------------------
"If God is for us, who can be against us? He who did not spare his own Son, but gave him up for us all—how will he not also, along with him, graciously give us all things?. . . Who shall separate us from the love of Christ?" Romans 8:31-32, 35 (NIV)
How do you know you can trust God to comfort you? Only by seeing him as he really is. If you think God is out to condemn you, you'll never trust him. Yet, the truth is, "If God is for us, who can be against us? He who did not spare his own Son, but gave him up for us all—how will he not also, along with him, graciously give us all things?" (Romans 8:31-32 NIV).
You may feel like God is always watching, waiting for you to mess up. Maybe that's how you see God because of past experiences. But the question is this: will you trust your feelings or the truth of who God is?
Romans 8:34 continues to remind us that God really is for us: "Who then will condemn us? No one—for Christ Jesus died for us and was raised to life for us, and he is sitting in the place of honor at God's right hand, pleading for us" (NLT).
Jesus lived, died, and rose again to save you, not to condemn you. When your feelings tell you otherwise, they are lying.
Who is God really? Psalm 86:15 says, "You, Lord, are a compassionate and gracious God, slow to anger, abounding in love and faithfulness" (NIV). God doesn't minimize your hurts, and he doesn't shame you for your habits. He sees your struggles and it's as if he's saying, "I can help you through this." He is a compassionate God.
The Message Paraphrase says God is the "Father of all mercy! God of all healing counsel! He comes alongside us when we go through hard times, and before you know it, he brings us alongside someone else who is going through hard times so that we can be there for that person just as God was there for us. We have plenty of hard times that come from following the Messiah, but no more so than the good times of his healing comfort—we get a full measure of that, too" (2 Corinthians 1:3-5).
One way to experience God's love in a tangible way is by surrounding yourself with other believers who know, love, and have trusted God. It's in godly community that you can listen to one another, share honestly, and point each other toward your compassionate, loving God.
To experience true hope, you must see who God really is. Hope begins when you begin seeing him clearly.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar