Presiden Jokowi menolak mentah² Amerika Serikat dan Barat di dalam aliansi North Atlantic Treaty Organization (NATO) ingin terlibat dalam pembangunan Ibu Kota IKN Nusantara.
-
Amerika Serikat dan Barat yang tergabung di dalam North Atlantic Treaty Organization (NATO), tidak lebih dari gerombolan negara penipu dan licik di dalam mengeruk sumberdaya alam negara berkembang.
-
Salah satu contohnya di Timur Tengah, terutama di Suriah, Libya, Yaman dan Iraq, NATO mengadu-domba antar warga masyarakat, sehingga terjadi perang saudara, agar bisa dengan mudah mengeruk sumber daya alam
-
Presiden Jokowi tentu tidak ingin negaranya diacak-acak oleh Amerika dan sekutunya karena Di Indonesia pernah mengalami sejarah itu
Dulu untuk menggulingan Presiden Indonesia, Soekarno, karena tidak mau memberikan izin tambang di Papua, Central Inteligence Agency (CIA) menggelar operasi intelijen, sehingga muncul Gerakan 30 September 1965, dimana kemudian dipaksa dipersepsikan sebuah pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI). padahal itu permainan Amerika dan Soeharto.
-
Janji² manis dan iming-iming Amerika menawarkan pembiayaan Ibu Kota Negara (IKN) di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur tidak membuat presiden Jokowi kepincut.
-
Karena Presiden Joko Widodo tidak mau menggadaikan negara, maka Kalau Amerika mau, skema Business to Business (B2B), yang negara akan sediakan Viability Gap Fund (VGF). Jadi, fair enough
-
Dan seperti biasa ... permainan Amerika selalu menggunakan sentimen Agama dan lihat para proxy Amerika di Indonesia..para kadrun² tidak berhenti mengganggunya.
-
Pantaslah Vladimir Putin memuji presiden Jokowi karena Indonesia tidak memiliki sejarah kelam dalam hubungan diplomatic dengan Rusia dan China. Malah tahun 1962, Rusia mensuplai kebutuhan militer Indonesia dengan total pinjaman US$2,5 miliar untuk merebut Irian Barat dari Belanda, sehingga Belanda menyerahkan Irian Barat pada Indonesia tahun 1962
-
Thanks
------------
Tetaplh menjadi Indonesia.
------------
Allvaro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar