12 Desember 2024
Bacaan Hari ini:
Ibrani 11:27 "Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan."
------------------
Suka tidak suka, ada sebuah kepercayaan yang kuat dalam budaya kita yang memengaruhi setiap kita: "Jika rasanya menyenangkan, maka lakukanlah."
Namun, pemikiran semacam ini menyebabkan Anda mudah dimanipulasi oleh suasana hati Anda sehingga membuat Anda hidup mengikuti perasaan-perasaan Anda. Tuhan ingin Anda menjalani kehidupan yang berbeda. Dia ingin Anda menjalani kehidupan yang digerakkan oleh iman, bukan oleh perasaan. Dia ingin Anda bertumbuh dalam kedewasaan iman.
Kita tidak selalu ingin melakukan yang benar. Saya tak tahu dengan Anda, tapi saya tidak selalu ingin bersikap baik terhadap orang lain. Saya tidak selalu ingin menghentikan apa yang sedang saya kerjakan untuk membantu seseorang. Saya tidak selalu ingin memegang janji-janji Tuhan atas hidup saya.
Akan tetapi, tujuan kita sebagai orang percaya yaitu untuk membangun iman yang lebih teguh ketimbang membangun perasaan. Anda dapat memperdalam hubungan Anda dengan Tuhan ketika Anda menghabiskan waktu Anda bersama-Nya, bahkan di hari-hari ketika Anda merasa enggan untuk melakukannya.
Itu seperti atlet Olimpiade yang tetap berlatih, walaupun sedang tidak ingin melakukannya, atau seperti musisi hebat yang mengasah keahliannya, bahkan saat dia lelah. Seperti itulah seharusnya hubungan Anda dengan Tuhan.
Orang-orang yang melakukan saat teduh secara teratur dan konsisten dengan Tuhan gemar menghabiskan waktu bersama Tuhan setiap pagi. Mereka memiliki iman yang lebih teguh dibanding suasana hati mereka karena mereka bangun pagi dan memutuskan untuk membaca Alkitab dan berdoa, bahkan ketika mereka enggan melakukannya.
Iman adalah keteguhan. Iman menolak untuk menyerah, meski seberapa lelahnya Anda atau seberapa banyaknya hal lain yang harap bisa Anda lakukan.
Melalui teladan Musa, Alkitab menunjukkan kepada kita cara untuk mendalamkan keteguhan iman. Ibrani 11:27 mengatakan, "Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan."
Begitulah caranya mengalahkan suasana hati dan perasaan Anda. Begitulah caranya tetap berdiri di atas iman. Mulailah melihat yang tidak terlihat. Hanya mereka yang melihat Tuhan sebagai Tuhanlah yang mampu bertahan di saat-saat paling sulit dalam hidup. Hanya mereka yang melihat yang tidak terlihatlah yang mampu melakukan yang mustahil.
Renungkan hal ini:
- Apa bahayanya menjalani hidup dengan menuruti perasaan Anda?
- Apa perubahan kecil yang dapat Anda buat untuk membantu Anda tetap teguh melakukan saat teduh yang rutin bersama Tuhan?
- Siapakah seseorang yang Anda kenal yang teguh dalam iman? Apa yang telah Anda pelajari dari keteladanan orang itu?
- Kapan Anda pernah menempatkan iman Anda di atas perasaan Anda? Apa yang telah Anda pelajari melalui pengalaman tersebut?
Bacaan Alkitab Setahun :
Hagai 1; Wahyu 1
_____________
Percayalah dengan iman apa yang Tuhan bisa lakukan dalam hidup Anda, dan sebelum itu terjadi, bersyukurlah atas pekerjaan Tuhan yang akan terjadi dalam hidup Anda.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
*A Faith That Persists Above Feelings*
By Rick Warren
*"It was by faith that Moses left the land of Egypt, not fearing the king's anger. He kept right on going because he kept his eyes on the one who is invisible." Hebrews 11:27 (NLT)
--------------------
There is a strong belief in our culture that influences every one of us, whether we want it to or not: If it feels good, do it.
But this kind of thinking allows you to be manipulated by your moods—making you live according to your feelings. God wants you to live a different kind of life. He wants you to live a life guided by faith, not a life driven by feelings. He wants you to grow in maturity.
We don't always feel like doing the right thing. I don't know about you, but I don't always feel like being nice to people. I don't always feel like stopping what I'm doing to help someone. I don't always feel like believing God's promises for my life.
But our goal as believers is to develop the kind of faith that persists above feelings. You deepen your relationship with God when you spend time with him, even on days when you don't feel like it.
"I've found that if the only time I pray is when I feel like it, the devil makes sure I never feel like it. If the only time I read my Bible is when I feel like it, the devil makes sure I never feel like it."
It's like an Olympic athlete putting in the work, even when she doesn't feel like it or a great musician practicing his craft, even when he's tired. It's the same with your relationship with God.
People who have a regular, consistent quiet time with God didn't get there because they felt like it every single day. They got there because they woke up and decided to read the Bible and pray, even when they didn't feel like it.
Faith is being persistent. Faith is refusing to give up no matter how tired you are or how many other things you could or think you should be doing
Through the example of Moses, the Bible shows us how to develop persistence. Hebrews 11:27 says, "It was by faith that Moses left the land of Egypt, not fearing the king's anger. He kept right on going because he kept his eyes on the one who is invisible" (NLT).
That's how you get there. That's how you persist. That's how you grow in maturity. You make a decision to do the right thing even when you don't feel like it. You decide to live a life guided by your faith.
Maturity is living your life based on your commitments, not on your feelings. And that's the place where faith really grows.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar