10 Maret 2025
Bacaan Hari ini:
1 Yohanes 4:18 "Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih."
------------------
Ketakutan merusak hubungan. Namun, begitu Anda terbuka dengan kehidupan Anda kepada orang lain, meskipun ada kemungkinan mereka akan menyakiti Anda, Anda akan hidup dengan jalan yang belum pernah Anda alami sebelumnya.
Mengapa rasa takut bisa merusak hubungan? Karena itu menghambat keintiman hubungan. Anda ingin dekat, tetapi Anda juga takut mendekat. Anda ingin memiliki hubungan yang erat, tetapi di waktu bersamaan, itu membuat Anda khawatir dan takut.
Anda tak bisa dekat dengan seseorang apabila ada ketakutan di dalam hubungan tersebut. Itulah sebabnya tinggal bersama tanpa adanya ikatan suami istri tidak akan berhasil sebab di situ tidak ada komitmen seumur hidup. Anda tak akan pernah tahu kapan seseorang akan pergi meninggalkan Anda.
Namun, rasa takut akan sirna, dan keintiman—kedekatan yang sejati—akan muncul ketika dua orang berkata, "Mari kita berkomitmen bahwa apa pun yang terjadi, kita akan mengupayakan agar hubungan ini berhasil."
Apa yang Anda takuti dalam hubungan Anda dengan orang lain? Mungkin Anda tidak ingin orang tahu seperti apa Anda yang sebenarnya sehingga Anda menyembunyikan diri Anda. Itulah ketakutan yang tertua, Adam, manusia pertama. Katanya, "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi" (Kejadian 3:10).
Ketika Anda merasa takut, Anda menjadi was-was dan menyembunyikan siapa diri Anda. Anda menutupi, bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara emosional. Anda membangun tembok di sekeliling diri Anda dan berpura-pura menjadi orang lain.
Ketakutan dapat merusak hubungan, tetapi kasih dapat membangunnya kembali. Kasih mengalihkan fokus Anda dan menempatkannya kepada orang lain. Alkitab mengatakan ini dalam 1 Yohanes 4:18, "Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih."
Orang-orang sering bertanya kepada pendeta: "Apakah Anda pernah merasa gugup saat berbicara di depan banyak orang?" Tentu saja! Namun, saat kita memikirkan betapa kita mengasihi jemaat kita—alih-alih mengkhawatirkan apa yang mereka pikirkan tentang pakaian, mobil, atau gaya bicara kita—rasa takut itu pun sirna.
Satu-satunya cara untuk benar-benar mengasihi orang lain ialah dengan memahami bahwa Tuhan mengasihi Anda lebih dari yang dapat Anda bayangkan. Begitu Anda memahaminya, Anda tidak perlu lagi membuktikan diri Anda kepada orang lain. Kemudian, identitas dan harga diri Anda tak perlu lagi terperangkap dalam apa yang dipikirkan orang lain tentang Anda. Sebaliknya, mereka akan melihat hubungan Anda dengan Yesus.
Anda mungkin pernah mengalami beberapa keretakan hubungan dalam hidup Anda. Namun, untuk dapat membuka diri kepada orang lain dan melawan ketakutan itu, Tuhan ingin Anda terlebih dahulu membuka diri kepada Yesus.
Renungkan hal ini:
- Bagaimana Anda melihat bagaimana ketakutan merusak sebuah hubungan?
- Bagaimana Anda melihat bagaimana kasih membangun sebuah hubungan?
- Bagaimana Anda membuka diri terhadap kasih Tuhan? Mintalah Dia untuk memenuhi Anda dengan kasih-Nya hari ini.
Bacaan Alkitab Setahun :
Ulangan 8-10; Markus 11:19-33
_________
Biarkan Tuhan memenuhi Anda dengan kasih-Nya sehingga Anda dapat membagikannya kepada orang lain.
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
Insecurity Ruins Relationships. God's Love Builds Them Up
By Rick Warren
"Love has no fear, because perfect love expels all fear. If we are afraid . . . this shows that we have not fully experienced his perfect love." 1 John 4:18 (NLT)
----------------
Insecurity ruins relationships. But when you open your life to others, even though they could potentially hurt you, you'll come alive in ways you've never experienced before.
Why does insecurity ruin relationships? Because it prevents intimacy. You long to be close, but you also fear being close. You long to have intimacy with others, but it also scares you to death.
You can't get close to someone if there's fear in the relationship. This is why living together doesn't work in the long run—there's no lifetime commitment. You never know when somebody is going to walk out.
But fear vanishes, and intimacy—real intimacy—rises when two people say, "We're committed no matter what. We're going to make this thing work."
What do you fear in your relationships? Maybe you don't want people to find out what you're really like—so you hide yourself. This is the oldest fear, all the way back to Adam, the first man. He said, "I was afraid because I was naked; so I hid" (Genesis 3:10 NIV).
When you're afraid, you get insecure and hide who you are. You cover up, not just physically but emotionally. You build walls around yourself and pretend to be someone you're not.
But while insecurity ruins relationships, love builds them up. The Bible says in 1 John 4:18, "Love has no fear, because perfect love expels all fear. If we are afraid . . . this shows that we have not fully experienced his perfect love" (NLT). Love takes the focus off you and puts the focus on the other person.
People often ask pastors: "Do you ever get nervous talking in front of a lot of people?" Of course we do! But the minute we think about how much we love our people—instead of worrying about what they think of our clothes or car or speaking style—fear goes out the back door.
The only way to really love others is to realize that God loves you more than you can ever imagine. Suddenly, you don't have to prove yourself to anyone anymore, and your identity and self-worth aren't caught up in what others think. Instead, they're caught up in your relationship with Jesus.
You may have had some relational disasters in your life. Welcome to the human race. But in order to open up to others and fight insecurity, God wants you to first open up to Jesus. Let him fill you with his love so you can share it with others.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar