Selasa, 07 Januari 2025

Kerendahan Hati adalah Jujur tentang Kelemahan Anda

08 Januari 2025

Bacaan Hari ini:
2 Korintus 4:7 "Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami."
-------------------
Orang yang setia menjalani maraton kehidupan adalah orang yang telah memilih untuk hidup dengan kerendahan hati. Tapi, apa artinya merendahkan hati?

Itu artinya jujur tentang diri Anda sebagai manusia. Anda jujur tentang kelemahan, keterbatasan, dan ketidaksempurnaan Anda.

Biarkan saya beri tahu Anda sebuah rahasia: Semua orang tahu Anda tidak sempurna! Jadi, Anda harus berhenti berpura-pura seolah-olah Anda sempurna. Bahkan, tidak ada seorang pun yang sempurna! Kita semua harus berhenti berpura-pura tidak punya kesalahan atau kekurangan.

Kerendahan hati bukan berarti memiliki harga diri yang rendah. Itu juga bukan berarti Anda tidak berguna atau Anda sampah. Yesus tidak mati untuk sampah. Dia mati untuk orang-orang yang merupakan citra diri-Nya. Kebenaran ini menunjukkan betapa manusia berharga di mata Allah! Jika Anda tidak berharga, Yesus tidak akan mati buat Anda.

Kerendahan hati bukanlah merendahkan diri sendiri atau menyangkal kekuatan Anda. Kerendahan hati bersikap jujur ??tentang kelemahan Anda.

Kita semua terdiri dari serangkaian kekuatan dan kelemahan. Saya punya beberapa kekuatan yang besar, dan saya juga punya beberapa kelemahan yang besar—begitu juga Anda. Kerendahan hati ialah bersikap jujur ??tentang keduanya.

Bagian dari kerendahan hati yaitu mampu menertawakan diri sendiri. Tahukah Anda bahwa "humor" dan "kerendahan hati" berasal dari kata yang sama? Jika Anda bisa menertawakan diri sendiri, itu pertanda baik bahwa Anda punya konsep diri yang sehat.

Dalam 2 Korintus 4:7, rasul Paulus berkata, "Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami."

Allah meletakkan kemuliaan, kuasa, dan hidup-Nya di dalam kita, meskipun kita seperti bejana tanah liat biasa. Bejana tanah liat mudah pecah, dan kita semua telah retak. Namun, kita tidak perlu menyembunyikan kelemahan-kelemahan kita tersebut.

Kita perlu menemukan humor dan sukacita di dalam cara-cara Allah menciptakan kita, bagaimana kita semua diciptakan berbeda-beda dan bagaimana kita belajar lewat kekurangan dan kelemahan kita.

Ketika saya aktif sebagai pendeta senior di Gereja Saddleback, kami biasanya memberi tahu para staf kami, "Anggaplah Tuhan dengan serius, tetapi jangan menganggap diri Anda serius." Itulah rahasia manajemen stres. Jauh lebih sedikit stres ketika Anda dapat santai dan mengakui kelemahan Anda sebagai manusia, dan bahkan menertawakannya.

Renungkan hal ini:

- Mengapa Anda harus memilih untuk merendahkan hati Anda dan tidak menunggu orang lain merendahkan Anda?

- Pernahkah Anda mengakui kelemahan Anda kepada diri sendiri? Mengapa ini penting?

- Apa yang bisa Anda pelajari dari kelemahan Anda tentang kekuatan Tuhan?

Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 18-19; Matius 6:1-18
____________
Adalah jauh lebih mudah untuk mengakui kelemahan Anda supaya Anda dapat bersandar kepada Tuhan dan orang lain untuk mendapatkan kekuatan dan bantuan dalam mengatasi ketidaksempurnaan Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
Humility Is Being Honest About Your Weaknesses
By Rick Warren

"We carry this precious Message around in the unadorned clay pots of our ordinary lives. That's to prevent anyone from confusing God's incomparable power with us." 2 Corinthians 4:7 (MSG)
------------------
The person who faithfully endures the marathon of life is someone who has chosen to live with humility. But what does it mean to humble yourself?

It means being honest about your humanity. Be honest about your weaknesses, your limitations, and your imperfections.

I'll let you in on a secret: Everybody already knows you're not perfect! You can quit pretending like you've got it all together, because you don't. In fact, nobody has it all together. We can all stop pretending like we don't have faults or weaknesses.

Humility is not low self-esteem. It doesn't mean you say you're no good or that you're a piece of junk. Jesus did not die for junk. He died for people who bear his image. That shows your great value! If you weren't valuable, Jesus wouldn't have died for you.

Humility is not putting yourself down or denying your strengths. It's being honest about your weaknesses.

All of us are a bundle of strengths and weaknesses. I have some great strengths, and I also have some great weaknesses—and so do you. Humility is just being honest about both.

Part of humility means being able to laugh at yourself. Did you know that "humor" and "humility" come from the same word? If you can laugh at yourself, it's a good sign you have a healthy ego.

In The Message paraphrase of 2 Corinthian 4:7, the apostle Paul said, "We carry this precious Message around in the unadorned clay pots of our ordinary lives. That's to prevent anyone from confusing God's incomparable power with us" (MSG).

God puts his glory and power and life in us, even though we're like common clay pots. Clay pots break easily. We know this because it's obvious we're all a little cracked. But we don't have to hide those weaknesses. We can find humor and joy in the ways God made us all different and learn to let go of the small stuff.

When I was senior pastor at Saddleback Church, we used to tell the staff, "Take God seriously, but don't take yourself seriously." That's the secret of stress management. It's a lot less stressful when you can relax and admit your humanity and even laugh about it.

And it's a lot less stressful to acknowledge your weaknesses so you can lean on God and other people for their strength and help to move past your imperfections.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar