Jumat, 31 Januari 2025

Untuk Meraih Impian Anda, Jangan Terbawa Arus Kehidupan

01 Februari 2025

Bacaan Hari ini:
Kejadian 24:14 "Kiranya terjadilah begini: anak gadis, kepada siapa aku berkata: Tolong miringkan buyungmu itu, supaya aku minum, dan yang menjawab: Minumlah, dan unta-untamu juga akan kuberi minum--dialah kiranya yang Kautentukan bagi hamba-Mu, Ishak; maka dengan begitu akan kuketahui, bahwa Engkau telah menunjukkan kasih setia-Mu kepada tuanku itu."
-----------------
Dalam Kejadian 24, Eliezer memberi teladan cara untuk berhasil mencapai tujuan yang telah Tuhan berikan kepadanya.

Sejauh ini Anda telah belajar bahwa untuk:

- Menentukan posisi Anda saat ini

- Menjelaskan dengan spesifik apa yang Anda inginkan

- Menemukan janji Tuhan

- Meminta bantuan Tuhan

Selanjutnya, Anda harus mengenali penghambat antara diri Anda dan tujuan Anda. Tanyakan kepada diri Anda, "Mengapa saya belum memilikinya? Mengapa saya tidak menjadi seperti yang saya inginkan? Apa yang sedang menghambat saya dalam mengejar tujuan ini?"

Tuliskanlah hambatan-hambatan Anda. Apakah itu masalah finansial, pendidikan, emosi, hubungan, atau hal-hal lainnya.

Lihatlah hambatan-hambatan tersebut dengan jujur. Iman tidak akan mengingkari kenyataan. Iman berkata, "Ya, saya melihat masalah itu, tapi saya percaya Tuhan lebih besar daripada masalah apa pun."

Setelah Anda mengidentifikasi permasalahannya, buatlah rencana langkah demi langkah. Itulah yang dilakukan oleh Eliezer.

Alkitab mengatakan, "Kemudian hamba itu mengambil sepuluh ekor dari unta tuannya dan pergi dengan membawa berbagai-bagai barang berharga kepunyaan tuannya; demikianlah ia berangkat menuju Aram-Mesopotamia ke kota Nahor. Di sana disuruhnyalah unta itu berhenti di luar kota dekat suatu sumur, pada waktu petang hari, waktu perempuan-perempuan keluar untuk menimba air. Lalu berkatalah ia: "TUHAN, Allah tuanku Abraham, buatlah kiranya tercapai tujuanku pada hari ini, tunjukkanlah kasih setia-Mu kepada tuanku Abraham. Kiranya terjadilah begini: anak gadis, kepada siapa aku berkata: Tolong miringkan buyungmu itu, supaya aku minum, dan yang menjawab: Minumlah, dan unta-untamu juga akan kuberi minum--dialah kiranya yang Kautentukan bagi hamba-Mu, Ishak; maka dengan begitu akan kuketahui, bahwa Engkau telah menunjukkan kasih setia-Mu kepada tuanku itu" (Kejadian 24:10-12, 14).

Apa yang dilakukan Eliezer? Ia mencari seorang wanita yang berkarakter, dan inilah rencananya:

1. Pergi ke sumur tempat para wanita berkumpul untuk menimba air.

2. Uji apakah ada salah satu dari mereka yang akan memberikan air kepada unta-unta miliknya.

3. Jika wanita itu lulus ujian, berikan ia hadiah yang mahal.

4. Tanya tentang keluarganya.

5. Minta dia mengundang ke rumahnya.

6. Di rumahnya, ceritakan maksud dan tujuan.

7. Ajukan pertanyaan itu.

Ia punya rencana yang sederhana, langkah demi langkah, yang telah ia pikirkan dengan matang.

Lakukan juga demikian. Anda perlu memikirkan langkah-langkah apa yang akan Anda ambil untuk mengatasi hambatan-hambatan yang telah Anda tulis sebelumnya. Jika hambatan Anda bersifat edukatif, bagaimana caranya agar Anda bisa mendapatkan pelatihan yang Anda butuhkan untuk mencapai tujuan Anda? Jika hambatan Anda bersifat relasional, bagaimana Anda bisa memulihkan hubungan yang telah retak itu untuk mencapai tujuan Anda?

Renungkan hal ini:

- Hambatan-hambatan apa yang selama ini menghalangi impian besar Anda?

- Hal-hal spesifik apa yang dapat Anda lakukan, rencana langkah demi langkah, untuk membawa Anda untuk semakin dekat kepada tujuan Anda?

- Saat ini, apakah Anda sedang terbawa arus kehidupan atau sedang mengarahkan kehidupan Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Keluaran 25,26; Matius 20:17-34
_____________
Mencapai tujuan merupakan pekerjaan yang berat, tetapi itu lebih baik daripada terbawa arus kehidupan. Jika Anda hanyut, kehidupan Anda akan ditentukan dan diatur oleh orang lain, bukan Anda. Oleh sebab itu, hari ini, buatlah rencana untuk mencapai tujuan yang telah Tuhan berikan kepada Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
============
To Accomplish Your Dreams, Don't Drift Through Life
By Rick Warren

"This is my request. I will ask one of them, 'Please give me a drink from your jug.' If she says, 'Yes, have a drink, and I will water your camels, too!'—let her be the one you have selected as Isaac's wife." Genesis 24:14 (NLT)
----------------
In Genesis 24, Eleazar provides an example for how to be successful as you pursue the dreams God has given you.

So far you've learned that you need to —

Determine your present position
Describe exactly what you want
Find a promise from God
Ask God for help
You must also identify the barriers between you and your goal. Ask yourself, "Why don't I have it already? Why am I not who I want to be? What's between me and this goal?" 

Write down the roadblocks. Are the obstacles—financial, educational, emotional, relational, or something else? 

Look at the roadblocks honestly. Faith does not deny reality. Faith says, "Yes, I see the problem, but I believe God is bigger than the problem."

Once you identify the barriers, create a step-by-step plan. That's what Eleazar did.

The Bible says, "Then he loaded ten of Abraham's camels with all kinds of expensive gifts from his master. . . . He made the camels kneel beside a well just outside the town. It was evening, and the women were coming out to draw water. . . . 'O LORD, God of my master Abraham,' he prayed. '. . . This is my request. I will ask one of them, "Please give me a drink from your jug." If she says, "Yes, have a drink, and I will water your camels, too!"—let her be the one you have selected as Isaac's wife'" (Genesis 24:10-12, 14 NLT.)

What is Eleazar doing? He's looking for a woman of character, and he's got a plan:

1. Go to the watering well where the women hang out. 

2. Set up the test to see if she will offer water to his camels too.

3. If she passes the test, give her expensive gifts.

4. Ask about her family.  

5. Get invited to her home.

6. At her home, share his purpose.

7. Pop the question. 

He had a simple, step-by-step-by-step plan that he thought out in advance. 

You need to do this too. You need to think through a course of action to address the roadblocks you wrote down. If your obstacles are educational, how can you get the training you need to reach your goal? If your obstacles are relational, how can you heal a relationship to achieve your goal?

Achieving a goal is a lot of work, but the alternative is to drift through life. If you drift, life will be determined by other people—it will be done to you rather than you directing it. Create a plan today to reach the godly goal God has given you.

Kamis, 30 Januari 2025

Mintalah Bantuan Tuhan

31 Januari 2025

Bacaan Hari ini:
Kejadian 24:12 "Lalu berkatalah ia: "TUHAN, Allah tuanku Abraham, buatlah kiranya tercapai tujuanku pada hari ini, tunjukkanlah kasih setia-Mu kepada tuanku Abraham."
-----------------
Tindakan Eliezer dalam Kitab Kejadian 24 memberikan kita teladan yang bagus dalam memenuhi impian yang telah Tuhan berikan kepada Anda.

Dari kisahnya selama beberapa renungan terakhir ini, Anda telah belajar untuk:

- Menentukan posisi Anda saat ini

- Menjelaskan dengan spesifik apa yang Anda inginkan

- Menemukan janji Tuhan

Selanjutnya, untuk menggapai impian besar dalam hidup Anda, mintalah bantuan Tuhan.

Kejadian 24:12 mengatakan, "Lalu berkatalah ia: "TUHAN, Allah tuanku Abraham, buatlah kiranya tercapai tujuanku pada hari ini, tunjukkanlah kasih setia-Mu kepada tuanku Abraham."

Apakah boleh berdoa meminta kesuksesan? Ya, itu ada di dalam Alkitab! Tentunya Anda tidak mau meminta sebaliknya, "Tuhan, buatlah aku gagal"? Anda bahkan tidak perlu berdoa seperti itu. Apalagi jika Anda tidak melakukan apa pun, maka Anda akan gagal dalam kehidupan.

Pastinya Tuhan ingin Anda berhasil. Dia ingin Anda menjadi seperti yang Dia inginkan. Dia ingin Anda mengembangkan talenta yang telah Dia berikan kepada Anda. Dia ingin memberkati Anda sehingga Anda dapat menjadi berkat bagi orang lain.

Dia tidak memberkati Anda supaya Anda dapat hidup untuk diri sendiri dan menghabiskan semuanya untuk diri Anda sendiri. Tuhan tidak memberkati keegoisan, tetapi Dia ingin memberkati Anda sehingga Anda dapat menjadi berkat bagi orang lain.

Jika kesuksesan Anda dapat membantu orang lain dan dapat memuliakan Allah, maka lakukanlah dengan tekun. Tuhan ingin Anda membantu orang lain, dan Dia ingin Anda memuliakan-Nya.

Doa-doa Anda menyingkapkan dua hal:

Pertama, doa-doa Anda mengungkapkan seberapa serius Anda dengan impian Anda. Jika Anda tidak meminta sesuatu kepada Tuhan dalam hidup Anda, berarti Anda tidak terlalu peduli akan hal itu.

Tahukah Anda bahwa terkadang Tuhan menunda menjawab doa-doa Anda untuk melihat apakah Anda benar-benar serius? Dia hendak melihat apakah itu hanya keinginan sesaat. Apakah Anda akan melupakan itu keesokan harinya? Bila Anda tidak cukup peduli untuk mendoakan hal itu lebih dari satu kali, maka Tuhan akan melihat bahwa itu jelas bukan kerinduan hati Anda yang dalam.

Kedua, doa-doa Anda juga mengungkapkan seberapa besar Anda mengandalkan Tuhan. Karena jika Anda tidak pernah mendoakan sesuatu, berarti Anda hanya mengandalkan diri Anda dalam perkara itu.

Eliezer tahu bahwa ia sangat membutuhkan bantuan Tuhan untuk mencapai misinya. Maka, ia berdoa meminta agar ia berhasil menjalankannya. Seberapa putus asa Anda untuk mendapatkan bantuan Tuhan dengan impian-impian Anda? Apakah saat ini Anda sedang mendoakannya?

Renungkan hal ini:

- Pernahkah Anda berpikir bahwa Anda memuliakan Tuhan ketika Anda meminta kepada-Nya kesuksesan dalam hidup Anda?

- Bagaimana gagasan bahwa Tuhan memberkati Anda untuk memberkati orang lain memengaruhi hal-hal yang Anda doakan?

- Apakah Anda tekun berdoa kepada Tuhan? Mengapa atau mengapa tidak?

Bacaan Alkitab Setahun :
Keluaran 23-24; Matius 20:1-16
____________
Berdoalah, "Tuhan, berikanlah saya kesuksesan. Bantulah saya untuk menjadi seperti apa yang Engkau inginkan."

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Ask God for Help
By Rick Warren

"'O LORD, God of my master, Abraham,' he prayed. 'Please give me success today, and show unfailing love to my master, Abraham.'" Genesis 24:12 (NLT)
-------------------
Eleazar's actions in Genesis 24 provide a great model for how to fulfill the dreams God has given you.

From his story over the last several devotionals, you've learned to

Determine your present position
Describe exactly what you want
Find a promise from God
Next, when you're looking to reach a big dream in your life, you need to ask God for help.

Genesis 24:12 says, "'O LORD, God of my master, Abraham,' he prayed. 'Please give me success today, and show unfailing love to my master, Abraham'" (NLT).

Is it ok to pray for success? Yes, it's in the Bible! What's the alternative? "God, make me a failure"? Friend, you don't even have to pray that one. All you have to do is do nothing and you'll fail at life. 

Of course, God wants you to succeed. He wants you to be all he made you to be. He wants you to develop the talents he's given you. He wants to bless you so you can be a blessing to other people.

Now, he doesn't bless you so you can live for yourself and spend everything on yourself. God does not bless selfishness or self-centeredness. But he wants to bless you so you can be a blessing to others.

Listen to me closely: If your success helps others and if your success honors God, you'd better be praying for it! God wants you to help other people, and he wants you to honor him. So you can pray, "God, give me success. Help me to be what you want me to be."  

Your prayers reveal two things.

One, they reveal how serious you are about your dreams.  If you're not asking God for something in your life, you don't really care about it that much.

Did you know that sometimes God delays answering your prayers to see if you're really serious? He's seeing if it's just a passing whim. Will you forget it the next day? If you don't care enough to pray about it more than once, God will see that it's obviously not a deep desire. 

Two, your prayers also reveal how much you're depending on God. Because if you never pray about something, you're depending only on yourself in that area.

Eleazar knew he desperately needed God's help to fulfill his goals. And so he prayed for success. How desperate are you for God's help with your dreams? Are you praying about it?


Rabu, 29 Januari 2025

Klaim Janji-Janji Tuhan

30 Januari 2025

Bacaan Hari ini:
Kejadian 24:7 "TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah memanggil aku dari rumah ayahku serta dari negeri sanak saudaraku, dan yang telah berfirman kepadaku, serta yang bersumpah kepadaku, demikian: kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri ini--Dialah juga akan mengutus malaikat-Nya berjalan di depanmu, sehingga engkau dapat mengambil seorang isteri dari sana untuk anakku."
----------------
Dalam beberapa renungan terakhir, kita telah melihat bagaimana Eliezer berhasil melaksanakan misi besar yang diberikan Abraham kepadanya. Responsnya menjadi teladan bagaimana Anda dapat mengejar dan mencapai impian yang telah diberikan Tuhan kepada Anda.

Sejauh ini kita telah belajar bahwa untuk mencapai impian yang diberikan Tuhan, Anda harus:

- Menentukan posisi Anda saat ini

- Menjelaskan dengan spesifik apa yang Anda inginkan

- Selanjutnya, Anda harus menemukan janji Tuhan.

Tahukah Anda bahwa Tuhan telah memberikan lebih dari 7.000 janji kepada Anda dalam Alkitab—janji tentang keamanan, keselamatan, penyediaan, kesuksesan, stabilitas, hikmat, dan kekuatan? Janji-janji ini ibarat secarik cek kosong yang menunggu untuk Anda cairkan! Kebanyakan orang menjalani hidup tanpa pernah mengklaim satu pun janji Tuhan—tetapi Anda bisa!

Tuhan membuat janji-janji ini sebab Dia ingin Anda belajar untuk percaya kepada-Nya. Jika Anda memiliki mimpi besar yang dari Tuhan, Anda akan mendapati bahwa rasa takut sering kali akan mencoba menghentikan Anda. Untuk itu, mengklaim janji Tuhan akan membantu Anda untuk berfokus pada berkat yang Dia sediakan, alih-alih pada ketakutan Anda. Jika Anda berfokus pada masalah atau pada "bagaimana kalau…," maka Anda tidak akan pernah bisa memulainya.

Anda harus menemukan dan memegang janji Tuhan sebagai pengharapan Anda.

Alkitab mengatakan dalam Kejadian 24:7, "TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah memanggil aku dari rumah ayahku serta dari negeri sanak saudaraku, dan yang telah berfirman kepadaku, serta yang bersumpah kepadaku, demikian: kepada keturunanmulah akan Kuberikan negeri ini--Dialah juga akan mengutus malaikat-Nya berjalan di depanmu, sehingga engkau dapat mengambil seorang isteri dari sana untuk anakku."

Jika Tuhan memberi tahu Anda bahwa akan ada malaikat yang berjalan di depan Anda dalam mencapai tujuan Anda, apakah itu akan memberi Anda kepercayaan diri? Ya, tentu saja.

Akan tetapi, Anda tidak membutuhkan malaikat. Karena puluhan kali di dalam Akitab dikatakan bahwa Tuhan telah berjanji untuk menyertai Anda. Ia akan menyertai Anda ke mana pun Anda pergi.

Anda mungkin tidak selalu merasakan kehadiran Tuhan, tetapi tidak pernah sekali pun dalam hidup Anda di mana Dia tidak pernah menyertai Anda. Dan ketika Ia menyertai Anda, Ia dapat memberi Anda kepercayaan diri untuk percaya bahwa Anda akan berhasil mencapai tujuan Anda dengan bantuan-Nya.

Jika Anda mempunyai Tuhan yang besar, maka Anda harus memiliki tujuan yang besar pula. Alih-alih mendasarkan tujuan Anda pada apa yang bisa Anda lakukan, dasarkanlah tujuan Anda pada apa yang dapat Tuhan lakukan.

Renungkan hal ini:

- Apakah ketakutan atau kekhawatiran Anda pernah menggagalkan salah satu tujuan Anda?

- Pikirkan tentang satu tujuan Anda saat ini. Apakah tujuan itu berlandaskan pada apa yang menurut Anda dapat Anda lakukan atau pada apakah yang menurut Anda dapat dilakukan Tuhan?

- Apakah rasa takut menghalangi Anda dalam menetapkan tujuan yang menurut Anda telah diberikan Tuhan kepada Anda? Temukanlah sebuah janji dari Alkitab hari ini untuk mendorong diri Anda menetapkan tujuan itu. Tuliskan janji itu dan taruhlah di suatu tempat yang bisa Anda baca setiap hari!

Bacaan Alkitab Setahun :
Keluaran 21-22; Matius 19
________________
Dasarkan tujuan Anda pada janji-janji Allah—pada lebih dari 7.000 janji tersebut.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
Claim God's Promises
By Rick Warren

"The LORD, the God of heaven, brought me from . . . the land of my relatives. And he promised me, 'I will give this land to your descendants.' The LORD will send his angel before you to help you get a wife for my son there." Genesis 24:7 (NCV)
----------------
Over the last few devotionals, we've been looking at how Eleazar succeeded in the big goal Abraham had given him. His response models how you can chase and accomplish the dreams God has given you.

So far we've learned that—to accomplish your God-given dreams—you must:

Determine your present position
Describe exactly what you want
Next, you must find a promise from God.

Did you know that God makes over 7,000 promises to you in the Bible—promises of security, safety, provision, success, stability, wisdom, and strength? These promises are like blank checks, just waiting for you to claim them! Most people go through life never claiming any of the promises of God—but you can!

God makes these promises because he wants you to learn to trust him. If you dream big, God-given dreams, you'll find that fear will often try to stop you. Claiming a promise of God helps you focus on his provision instead of your fears. If you focus on the problems or the what if's, you'll never get to around to starting. 

You must find a promise from God to hold on to for hope

The Bible says in Genesis 24:7, "The LORD, the God of heaven, brought me from. . . the land of my relatives. And he promised me, 'I will give this land to your descendants.' The LORD will send his angel before you to help you get a wife for my son there" (NCV).

If God told you that an angel was going to go before you in your goal, would that give you confidence? Oh yeah!

But you don't need an angel. Because dozens of times in Scripture, God has already promised to be with you. He will be with you everywhere you go.

You may not have always felt God's presence, but there has never been a time in your life when he's not been with you. And when he's with you, he can give you the confidence to believe you're going to succeed in accomplishing his goals with his help.

If you've got a big God, you need to have big goals. Instead of basing your goals on what you can do, base them on what God can do. Base your goals on the promises of God—all 7,000 of them.


Selasa, 28 Januari 2025

Tujuan yang Spesifik

29 Januari 2025

Bacaan Hari ini:
Kejadian 24:3-4 "Supaya aku mengambil sumpahmu demi TUHAN, Allah yang empunya langit dan yang empunya bumi, bahwa engkau tidak akan mengambil untuk anakku seorang isteri dari antara perempuan Kanaan yang di antaranya aku diam. Tetapi engkau harus pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku."
-------------------
Eliezer merupakan contoh sukses dalam mencapai suatu tujuan dalam hidup.

Dalam Kejadian 24, Anda dapat menemukan sembilan langkah menuju kesuksesan dalam kisah Abraham, Ishak, Eliezar, dan Ribka. Dalam renungan terakhir, kita telah melihat langkah pertama dari langkah-langkah tersebut: Tentukan posisi Anda saat ini.

Langkah kedua untuk mencapai tujuan Anda ialah dengan menjelaskan dengan spesifik apa yang Anda inginkan.

Jika Anda memiliki tujuan yang spesifik, Anda tidak hanya akan mengetahui apa yang Anda inginkan, tetapi juga apa yang tidak Anda inginkan.

Abraham sangat spesifik dalam memberikan tugas kepada Eliezar. Kejadian 24:3-4 mengatakan, "Supaya aku mengambil sumpahmu demi TUHAN, Allah yang empunya langit dan yang empunya bumi, bahwa engkau tidak akan mengambil untuk anakku seorang isteri dari antara perempuan Kanaan yang di antaranya aku diam. Tetapi engkau harus pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku."

Apakah Anda punya impian untuk hidup Anda? Tanyakanlah kepada diri Anda sendiri: Apa yang saya inginkan atau lakukan atau miliki? Mengapa saya menginginkannya?

Jangan bertanya bagaimana. Kita selalu begitu mengkhawatirkan caranya. Bagaimana saya akan melakukannya? Bagaimana saya akan membayarnya? Bagaimana saya bisa mencari tahu kapan waktu yang terbaik?

Dalam hidup, jangan pernah mencampuradukkan fase pengambilan keputusan dengan fase pemecahan masalah. Kebanyakan orang mencoba memecahkan semua masalah sebelum mereka menetapkan tujuan mereka. Itu ide yang buruk. Jika Anda mencoba memecahkan setiap masalah terlebih dahulu, maka Anda tidak akan pernah maju.

Tuhan berkata Anda perlu bertanya mengapa terlebih dahulu, bukan bagaimana.

Mengetahui apa tidaklah cukup. Anda bisa menetapkan berbagai macam tujuan atau cita-cita, tetapi jika Anda tidak tahu mengapa, maka Anda tidak akan pernah bisa mencapainya. Mengapa membuat Anda tidak menyerah di kala masa-masa sulit. Saat Anda tahu mengapa, Tuhan akan menunjukkan caranya.

Selama saya menjadi pendeta di Gereja Saddleback, kami menetapkan tujuan-tujuan yang sangat besar untuk gereja kami di setiap dekade. Setiap kali kami menetapkan tujuan tersebut, kami tidak tahu bagaimana kami akan mencapainya. Namun, itu bukan suatu masalah sebab Tuhan menunjukkan kepada kami caranya saat kami melangkah maju setelah kami tahu mengapa kami melakukannya. Dan Dia selalu setia menolong kami untuk berhasil.

Maka, mintalah Tuhan untuk membantu Anda memberikan pencerahan tentang apa yang Anda inginkan, lakukan, atau miliki dalam hidup. Kemudian, luangkan waktu untuk mencari tahu mengapa Anda menginginkannya. Kemudian, tetapkanlah tujuan yang spesifik.

Renungkan hal ini:

- Pernahkah Anda mengejar tujuan yang tidak jelas? (Mungkin Anda berkata, "Saya ingin menjadi lebih sehat" atau "Saya ingin menabung lebih banyak uang.") Bagaimana hasilnya?

- Pernahkah Anda mengejar tujuan yang spesifik? (Mungkin Anda berkata, "Saya ingin berolahraga lima hari seminggu dan menurunkan berat badan 10 kg dalam dua bulan ke depan" atau "Saya ingin menabung $100 lebih per bulan.") Bagaimana hasilnya?

- Apa satu tujuan atau cita-cita yang ada dalam pikiran Anda saat ini? Apa alasan Anda mengejar tujuan tersebut?

Bacaan Alkitab Setahun :
Keluaran 19-20; Matius 18:21-35
____________
Tujuan yang tidak jelas tidak akan pernah tercapai.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
When It Comes to Your Goals, Be Specific
By Rick Warren

"Swear by the LORD, the God of heaven and earth, that you will not allow my son to marry one of these local Canaanite women. Go instead to my homeland, to my relatives, and find a wife there for my son Isaac." Genesis 24:3-4 (NLT)
--------------------
Eleazar's example is a roadmap for how to succeed in reaching your goals.

In Genesis 24, you can find nine steps to success in the story of Abraham, Isaac, Eleazar, and Rebekah. In the last devotional, we looked at the first of those steps: Determine your present position.

The second step in getting where you want to be is to describe exactly what you want.

Vague goals are never accomplished. When you are specific, you figure out not only what you want but also what you don't want.

Abraham was very specific in the task he set before Eleazar. Genesis 24:3-4 says, "Swear by the LORD, the God of heaven and earth, that you will not allow my son to marry one of these local Canaanite women. Go instead to my homeland, to my relatives, and find a wife there for my son Isaac" (NLT).

Do you have a dream for your life? Ask yourself: What do I want to be or do or have? Why do I want it? 

Don't ask how. We're always so concerned about the how. How am I going to do it? How am I going to pay for it?  How am I going to find the time?

In life, never confuse the decision-making phase with the problem-solving phase. Most people try to solve all the problems before they set their goal. Bad idea. If you try to solve every problem first, you'll never move forward.

God says you need to ask why first, not how.

Knowing what is not enough. You can set all kinds of goals, but if you don't know the why, you're never going to achieve them. The why keeps you from giving up when times get tough. It's when you know the why that God shows you how.

During my time as pastor of Saddleback Church, we set enormous goals for our church in every decade. And every time we set those goals, we had no idea how we were going to accomplish them. But that was okay, because God showed us how as we moved forward, once we knew why we were doing it. And he was always faithful to help us succeed.

Ask God to help you clarify what you want to be or do or have in life. Then take the time to figure out why you want it. And be specific.


Senin, 27 Januari 2025

Kehidupan yang Terfokus adalah Kehidupan yang Kuat

28 Januari 2025

Bacaan Hari ini:
Kejadian 24:4 "Tetapi engkau harus pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku."
----------------
Ada kekuatan luar biasa dari kehidupan yang terfokus. Lampu yang cahayanya terpancar ke segala arah tidak akan memberikan banyak pengaruh pada objek yang disentuhnya. Tetapi ketika Anda memfokuskan cahayanya – seperti dengan menggunakan kaca pembesar untuk memusatkan sinar matahari – maka Anda bisa membakar selembar kertas atau bahkan rumput. Jika Anda bisa memfokuskan sinarnya lebih lagi, maka itu akan menjadi seperti laser. Laser dapat memotong baja dan bahkan menghancurkan sel-sel kanker.

Demikian pula hidup Anda. Semakin terfokus hidup Anda, semakin besar dampaknya dan semakin besar pula keberhasilan Anda dalam mencapai tujuan.

Salah satu contoh dalam Alkitab yaitu kisah dalam Kejadian 24, yaitu kisah Abraham, Eleazar, Ishak, dan Ribka. Allah telah berjanji kepada Abraham bahwa Ia akan membuat sebuah bangsa yang besar melalui Abraham dan keturunannya. Tetapi anak Abraham, Ishak, bahkan belum menikah. Maka, Abraham menyuruh hambanya, Eliezer, untuk mencarikan seorang calon istri bagi anaknya itu. Abraham berkata kepada hambanya itu, "Tetapi engkau harus pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku" (Kejadian 24:4).

Hidup Eliazar menjadi terfokus ketika Abraham menyuruhnya mencarikan istri untuk Ishak. Sama halnya, begitu Anda memutuskan untuk memfokuskan hidup Anda, apa yang akan Anda lakukan selanjutnya? Di mana Anda akan memulai untuk mengejar tujuan besar Anda?

Langkah pertama dalam mewujudkan mimpi ialah dengan menentukan posisi Anda saat ini. Untuk melakukannya, Anda perlu bertanya kepada diri sendiri dua pertanyaan penting ini: Di ??mana saya sekarang? dan Apa yang ingin saya ubah?

Anda harus mengetahui posisi Anda saat ini dan menilai kondisi Anda saat ini. Seperti Abraham, Anda harus memutuskan apa yang ingin Anda ubah.

Menentukan posisi kita saat ini merupakan langkah pertama dalam perjalanan menuju kehidupan yang terfokus, menuju kesuksesan dalam mewujudkan impian-impian Anda.

Jika Anda sungguh-sungguh ingin mengejar mimpi yang Tuhan berikan kepada Anda, Anda dapat berdoa seperti ini:

"Tuhan, berikanlah aku hikmat untuk melihat perubahan apa yang perlu aku lakukan dalam hidupku. Kiranya sisa hidupku adalah hal yang terbaik dalam seluruh fase kehidupanku. Engkau telah memberikanku pilihan. Engkau juga telah mengajarkan apa yang harus kulakukan. Aku tidak ingin terombang-ambing. Aku butuh bimbingan-Mu. Bantu aku untuk belajar cara memfokuskan hidupku untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang telah Engkau berikan kepadaku. Dalam nama Yesus, aku berdoa. Amin."

Renungkan hal ini:

- Melihat kembali hidup Anda, kapan Anda pernah mengalami masa-masa sulit untuk berfokus kepada Tuhan?

- Apa satu mimpi atau tujuan besar yang Anda miliki untuk hidup Anda? Jika Anda tidak memilikinya, mulailah dengan memikirkan sesuatu dalam hidup Anda yang ingin Anda ubah.

- Bagaimana dengan mengetahui dari mana Anda berasal memengaruhi cara Anda untuk mulai bergerak menuju tujuan spesifik Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Keluaran 16-18; Matius 18:1-20
__________
Anda tidak dapat mengetahui ke mana Anda ingin pergi sebelum Anda mengambil keputusan.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
A Focused Life Is a Powerful Life
By Rick Warren

"Go instead to my homeland, to my relatives, and find a wife there for my son Isaac." Genesis 24:4 (NLT)
--------------------
There is nothing more powerful than a focused life. It's kind of like light. Light that is unfocused and diffused has no power. But if you focus it with a magnifying glass, you can use it to start a fire. If you focus light even more, it becomes a laser that can cut through steel and kill cancer.

Your life is like that. The more focused your life is, the more impact it will have and the more success you will have in reaching your goals.

The classic chapter in the Bible on success is Genesis 24. It's the story of Abraham, Eleazar, Isaac, and Rebekah, and we're going to learn from their story over the next several days.

God had promised Abraham that he would be the father of a great nation, but Abraham had grown old, and his son Isaac still hadn't married or had children. Abraham began to wonder how he would have a great nation without any grandchildren. So he made a plan.

He told his servant, Eleazar, "Go instead to my homeland, to my relatives, and find a wife there for my son Isaac" (Genesis 24:4 NLT).

You might be thinking, "What in the world does this have to do with me?" Well, I'll tell you. This happened thousands of years ago, but it has enormous implications for you today. Do you have a goal to fulfill, a dream to reach, or a vision you want to become reality? Eleazar's example will give you the steps to get there.

Eleazar's life became focused when Abraham told him to go find a wife for Isaac. Once you, too, decide to focus your life, what specifically do you do next? Where do you begin in chasing a big goal?

Step one in fulfilling a dream is to determine your present position. To do that, you need to ask yourself these two important questions: Where am I now? and What do I want to change?

Think of it this way. If I were coming to see you, I'd say, "How do I get there?" and you'd reply, "Where are you now?"

You can't figure out where you want to go until you know where you already are. You've got to know your present position. Along with that, you've got to assess your current condition. Like Abraham, you have to decide what you'd like to change.

Determining our present position is the first step in the journey toward a focused life, toward success in the dreams you have for your life.

If you're serious about chasing a dream God has given you, you might pray this:

God, give me wisdom to see what changes need to be made in my life. May the rest of my life be the best of my life. You say it's up to me; I get a choice. You're teaching me what to do. I don't want to drift. I want to have direction. Help me to learn how to focus my life to fulfill the dreams you've given me. In Jesus' name, I pray. Amen.


Minggu, 26 Januari 2025

Tuhan Memberkati Hidup Anda Ketika Anda Mempelajari Firman-Nya

27 Januari 2025

Bacaan Hari ini:
Yakobus 1:25 "Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya."
-----------------
Jika Anda ingin mengetahui apa yang Tuhan inginkan untuk hidup Anda, maka Anda akan menemukan jawabannya di dalam Alkitab. Firman Tuhan adalah pusat dari kehendak-Nya, dan mempelajari Alkitab membuka pintu kepada berkat-berkat yang luar biasa.

Alkitab mengatakan: "Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil" (Mazmur 1:1–3).

Merenungkan firman Tuhan bukan tentang duduk diam atau melantunkan, "Ommmmm," melainkan tentang keseriusan dalam merenungkan sebuah ayat, kemudian bertanya:

Apa sebenarnya artinya ini?

Bagaimana saya dapat menerapkan ini dalam hidup saya?

Bagaimana saya dapat menjalaninya setiap hari—di tempat kerja atau di rumah?

Merenungkan firman Tuhan berarti meluangkan waktu untuk memikirkannya secara mendalam dan mengizinkannya menentukan tindakan-tindakan dan keputusan Anda.

Yakobus memberi tahu kita: "Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya" (Yakobus 1:25).

Jika Anda menginginkan berkat Tuhan, Yakobus memberi tahu kita empat langkah:

Meneliti hukum yang sempurna—Pelajarilah Alkitab dengan saksama.

Bertekun di dalamnya—Tetaplah konsisten dalam pelajaran Anda.

Bukan hanya mendengar untuk melupakannya—Ingatlah apa yang telah Anda pelajari.

Sungguh-sungguh melakukannya—Terapkanlah dalam hidup Anda.

Meneliti berarti lebih dari sekadar membaca sekilas, tetapi menggali firman. Tidak melupakan firman-Nya berarti menghafalkannya. Inilah sebabnya kita perlu mencatat selama khotbah. Penelitian menunjukkan bahwa kita melupakan 95 persen dari apa yang kita dengar dalam waktu 72 jam. Menuliskan sesuatu membantu kita untuk mengingat dan menerapkan kebenaran Tuhan.

Alkitab menekankan hal ini: Jangan hanya mendengar firman-Nya–lakukanlah.

Dengan mempelajari, mengingat, dan menerapkan firman Tuhan, Anda akan mengalami berkat-berkat yang melimpah yang telah Dia sediakan bagi hidup Anda.
Renungkan hal ini:

- Bagaimana Anda dapat memasukkan merenungkan Alkitab ke dalam rutinitas harian Anda?

- Mengapa konsistensi dalam mempelajari firman Tuhan begitu penting?

- Bagaimana dengan menuliskan pelajaran dari khotbah atau pewartaan Alkitab membantu Anda untuk mengingat dan menerapkan firman Tuhan dengan lebih efektif?

Bacaan Alkitab Setahun :
Keluaran 14-15; Matius 17
__________
Apa pun yang Anda lakukan akan berhasil ketika Anda menyelaraskan hidup Anda dengan firman-Nya.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
God Blesses Your Life When You Study His Word
By Rick Warren

"But if you look carefully into the perfect law that sets you free, and if you do what it says and don't forget what you heard, then God will bless you for doing it." James 1:25 (NLT)
------------------
If you want to know what God wants for your life, you'll find the answer in the Bible. The Word of God is central to his will, and studying the Bible opens the door to incredible blessings.

The Bible says: "Blessed is the one who does not walk in step with the wicked or stand in the way that sinners take or sit in the company of mockers, but whose delight is in the law of the LORD, and who meditates on his law day and night. That person is like a tree planted by streams of water, which yields its fruit in season and whose leaf does not wither—whatever they do prospers" (Psalm 1:1–3 NIV).

Biblical meditation isn't about sitting silently or chanting, "Ommmmmm." It's about serious reflection. It involves reading a verse and then asking:God Blesses Your Life When You Study His Word
By Rick Warren

"But if you look carefully into the perfect law that sets you free, and if you do what it says and don't forget what you heard, then God will bless you for doing it." James 1:25 (NLT)

If you want to know what God wants for your life, you'll find the answer in the Bible. The Word of God is central to his will, and studying the Bible opens the door to incredible blessings.

The Bible says: "Blessed is the one who does not walk in step with the wicked or stand in the way that sinners take or sit in the company of mockers, but whose delight is in the law of the LORD, and who meditates on his law day and night. That person is like a tree planted by streams of water, which yields its fruit in season and whose leaf does not wither—whatever they do prospers" (Psalm 1:1–3 NIV).

Biblical meditation isn't about sitting silently or chanting, "Ommmmmm." It's about serious reflection. It involves reading a verse and then asking:

What does this really mean?
How can I apply this to my life?
How can I live this out daily—at work or at home?
Meditating on God's Word means taking time to think deeply about it and allowing it to shape your actions and decisions.

James gives us a clear process for this reflection: "But if you look carefully into the perfect law that sets you free, and if you do what it says and don't forget what you heard, then God will bless you for doing it" (James 1:25 NLT).

If you want God's blessings, James outlines four steps:

Look intently—Study the Bible deeply.
Continue to do it—Stay consistent in your study.
Don't forget it—Remember what you've learned.
Do it—Apply it to your life.
Looking intently means more than a casual read—it's about digging into the Word. Not forgetting means committing it to memory. This is why we take notes during sermons. Research shows we forget 95 percent of what we hear within 72 hours. Writing things down helps us remember and apply God's truth.

The Bible emphasizes this: Don't just hear the Word—live it.

By studying, remembering, and applying God's Word, you'll experience the abundant blessings he has in store for your life. Whatever you do will prosper when you align your life with his Word.


Sabtu, 25 Januari 2025

Berikan Waktu Terbaik Anda untuk Tuhan Setiap Hari

26 Januari 2025

Bacaan Hari ini:
Amsal 8:34 "Berbahagialah orang yang mendengarkan daku, yang setiap hari menunggu pada pintuku, yang menjaga tiang pintu gerbangku."
---------------
Tuhan berjanji akan memberkati hidup Anda ketika Anda menghabiskan waktu bersama-Nya setiap hari.

Itu artinya menyisihkan waktu setiap hari untuk bertemu dengan Tuhan— kita menyebutnya saat teduh. Itu bisa selama 5, 10, atau 15 menit untuk fokus bersama Tuhan.

Carilah suatu tempat yang tenang, duduklah dengan tenang, dan tanyalah, "Tuhan, apakah ada yang hendak Engkau katakan kepadaku?" Beri tahu Dia segala kekhawatiran di pikiran Anda dan hal-hal yang membebani hati Anda. Luangkan waktu beberapa saat untuk membaca Alkitab dan biarkan Dia berbicara kepada Anda lewat firman-Nya. Tenanglah, dengarkan petunjuk-Nya, dan persiapkan diri untuk hari yang akan datang.

Bagi kebanyakan orang, pagi adalah waktu yang terbaik untuk ini. Ketika Anda bangun, jadikan Tuhan orang pertama yang Anda ajak bicara. Tetapi jika pagi hari tidak cocok buat Anda, carilah waktu yang paling cocok buat Anda. Jika Anda tidak sepenuhnya terjaga di pagi hari, jangan memaksakannya. Pilihlah waktu saat Anda dalam kondisi terbaik—baik itu di malam hari, di waktu istirahat makan siang, atau di waktu tenang lainnya di sepanjang hari Anda. Kuncinya adalah konsistensi. Tetapkan janji temu harian dengan Tuhan.

Amsal 8:34 mengatakan: "Berbahagialah orang yang mendengarkan daku, yang setiap hari menunggu pada pintuku, yang menjaga tiang pintu gerbangku."

Setiap orang percaya yang kita kenal di sepanjang sejarah—setiap orang yang telah mengalami berkat Tuhan yang begitu berlimpah—menjadikan waktu bersama Tuhan setiap hari sebagai suatu kebiasaan. Tidak perlu waktu yang lama untuk bersaat teduh, yang terpenting ialah Anda datang ke hadirat-Nya.

Mazmur 31:19 mengingatkan kita: "Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kausimpan bagi orang yang takut akan Engkau, yang telah Kaulakukan bagi orang yang berlindung pada-Mu, di hadapan manusia!"

Renungkan hal ini:

- Langkah-langkah mudah apa yang dapat Anda ambil untuk menciptakan suatu kebiasaan yang konsisten dalam menghabiskan saat teduh bersama Tuhan setiap hari?

- Menurut Anda, bagaimana dengan mendedikasikan sebagian hari Anda kepada Tuhan akan memengaruhi cara Anda dalam menjalani hari Anda? Mengapa konsistensi lebih penting daripada lamanya waktu?

- Berkat-berkat khusus apa yang telah Anda alami atau yang Anda nantikan dengan memprioritaskan waktu bersama Tuhan setiap hari?

Bacaan Alkitab Setahun :
Keluaran 12-13; Matius 16
______________
Ketika Anda memberikan kepada Tuhan bagian pertama dari hidup Anda—waktu Anda—Ia akan memberkati Anda dengan cara yang melimpah dalam setiap bidang kehidupan Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Give God Your Best Time Each Day
By Rick Warren

"Blessed are those who listen to me, watching daily at my doors, waiting at my doorway." Proverbs 8:34 (NIV)
--------------------
God promises to bless your life when you spend time with him each day.

This means setting aside time every day to meet with God—what is often called a quiet time. It could be five, 10, or 15 minutes where you focus on being with God.

Find a quiet place, sit still, and ask, "God, is there anything you want to say to me?" Talk to him about the worries on your mind and the things that weigh on your heart. Spend a few moments reading the Bible and let him speak to you through his Word. Be still, listen for his guidance, and prepare for the day ahead.

For most people, mornings are the best time for this. When you wake up, make God the first person you talk to. But if mornings don't work for you, find a time that does. If you're not fully awake in the morning, don't force it. Choose a time when you're at your best—whether that's at night, during a lunch break, or another quiet moment in your day. The key is consistency. Set a daily appointment with God.

Proverbs 8:34 says: "Blessed are those who listen to me, watching daily at my doors, waiting at my doorway" (NIV).

Every great believer throughout history—every person who has experienced God's richest blessings—has made it a habit to spend time with him each day. It doesn't need to take long; the important thing is to check in with God.

Psalm 31:19 reminds us: "How great is the goodness you have stored up for those who fear you. You lavish it on those who come to you for protection, blessing them before the watching world" (NLT).

When you give God the first part of your life—your time—he blesses you in ways that overflow into every area of your life.

Jumat, 24 Januari 2025

Ketaatan Mendatangkan Berkat

25 Januari 2025

Bacaan Hari ini:
Ulangan 28:2, 6 "Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar."
-----------------
Allah berjanji untuk memberkati hidup Anda, tetapi ada syaratnya: Anda harus mengikuti petunjuk-Nya. Janji dan berkat Tuhan tidak otomatis—itu datang dengan syarat.

Alkitab berisikan lebih dari 7.000 janji di mana Tuhan pada dasarnya berfirman: "Jika engkau melakukan ini, Aku akan melakukan ini." Beberapa di anataranya:

- Jika engkau mengakui dosamu, Aku akan mengampunimu.

- Jika engkau berseru kepada-Ku, Aku akan menyelamatkanmu.

- Jika engkau mendengarkan-Ku, Aku akan memberkatimu.

Ketika Anda merasa sedang menantikan Tuhan, pada kenyataannya, Dialah yang sedang menunggu Anda untuk memenuhi syarat-Nya sehingga Dia dapat memberkati Anda dengan cara-cara yang melampaui imajinasi Anda.

Lihat Ulangan 28:2-6 sebagai contoh. Perhatikan berkat dan syarat-Nya:

"Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar."

Meskipun Anda mungkin tidak memiliki ladang atau kawanan domba, janji ini tetap berlaku untuk keadaan hidup Anda. Tuhan akan memberkati keluarga dan pekerjaan Anda dengan menyediakan semua kebutuhan harian Anda.

Tuhan tidak hanya ingin memberkati semua yang Anda kerjakan, tetapi Dia juga ingin memberkati Anda dengan cara-cara yang dapat dilihat orang lain, agar berkat-Nya menjadi sebuah kesaksian tentang kebaikan-Nya.

Mazmur 31:19 berkata, "Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kausimpan bagi orang yang takut akan Engkau, yang telah Kaulakukan bagi orang yang berlindung pada-Mu, di hadapan manusia!"

Tuhan telah menyimpan berkat untuk Anda; Dia telah merancangkan apa yang ingin Dia berikan kepada Anda. Namun, berkat-berkat-Nya ini tidak otomatis. Bila Anda tidak memenuhi syarat yang Dia beri, maka Anda akan melewatkan cara Dia hendak memberkati Anda. Mengapa? Sebab berkat Tuhan adalah bagi mereka yang memuliakan-Nya dan melakukan hal-hal yang Dia perintahkan.

Seperti yang dikatakan dalam Yehezkiel 34:26: "Aku akan menjadikan mereka dan semua yang di sekitar gunung-Ku menjadi berkat; Aku akan menurunkan hujan pada waktunya; itu adalah hujan yang membawa berkat."

Renungkan hal ini:

- Ketaatan menuntun kita pada berkat Tuhan. Bagaimana kebenaran ini mengubah cara Anda merespons arahan Tuhan?

- Dengan merenungkan Ulangan 28:2-6, contoh berkat apa di zaman modern ini yang dapat dibandingkan dengan ladang, hasil bumi, hasil ternak, dan bakul dan tempat adonan yang disebutkan dalam Alkitab?

- Bagaimana berkat Tuhan dalam hidup Anda dapat menjadi kesaksian bagi orang lain?

Bacaan Alkitab Setahun :
Keluaran 9-11; Matius 15:21-39
_________
Tidakkah Anda menginginkan hujan berkat dari Tuhan? Maka, jangan lewatkan apa yang hendak Dia lakukan dalam hidup Anda. Ikuti petunjuk-Nya dan lihatlah bagaimana Dia memenuhi janji-janji-Nya.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Obedience Leads to Blessings
By Rick Warren

"You will experience all these blessings if you obey the LORD your God. . . . Wherever you go and whatever you do, you will be blessed." Deuteronomy 28:2, 6 (NLT)
------------------
God promises to bless your life, but there's a condition: You must follow his instructions. The promises and blessings of God aren't automatic—they come with conditions.

The Bible contains over 7,000 promises where God essentially says, "If you do this, I will do this." For example:

If you confess your sins, I will forgive you.
If you call upon me, I will save you.
If you obey me, I will bless you.
When you feel like you're waiting on God, in reality, he may be waiting on you to meet his conditions so he can bless you in ways beyond your imagination.

Take Deuteronomy 28:2-6 as an example. Notice the blessings and the condition:

"You will experience all these blessings if you obey the LORD your God: Your towns and your fields will be blessed. Your children and your crops will be blessed. The offspring of your herds and flocks will be blessed. Your fruit baskets and breadboards will be blessed. Wherever you go and whatever you do, you will be blessed." (NLT)

Even though you may not have fields or flocks, this promise still applies to the circumstances of your life. God will bless your family and your work as he provides for your daily needs.

God not only want to bless everything you do, but he also wants to bless you in ways that other people can see. His blessings become a testimony to his goodness.

Psalm 31:19 says, "How great is your goodness, which you have stored up for those who fear you. In the presence of everyone you have acted for those who take refuge in you." (CSB)

God already has blessings stored up for you; he's planned what he wants to give you. But these blessings aren't automatic. If you miss the conditions, you could miss out on how he wants to bless you. Why? Because God's blessings are for those who honor him and do the things he asks you to do.

As Ezekiel 34:26 says: "I will make them and the places surrounding my hill a blessing. I will send down showers in season; there will be showers of blessing." (NIV)

Don't you want God's showers of blessing? Don't miss out on what he wants to do in your life. Follow his directions and watch him fulfill his promises.


Kamis, 23 Januari 2025

Putuskan untuk Mengelola Pikiran Anda

Putuskan untuk Mengelola Pikiran Anda

24 Januari 2025

Bacaan Hari ini:

Mazmur 119:112 "Telah kucondongkan hatiku untuk melakukan ketetapan-ketetapan-Mu, untuk selama-lamanya, sampai saat terakhir."
---------------
Orang-orang yang belajar bagaimana caranya berperang melawan pikiran-pikiran mereka, menjalani kehidupan yang lebih efektif.

Jika Anda ingin belajar mengatur pikiran Anda, maka Anda harus terbebas dari pikiran-pikiran yang destruktif. Namun, itu tidak mudah sebab Anda harus berperang melawan tiga musuh yang mencoba mengendalikan pikiran Anda.

Musuh pertama adalah sifat lama Anda. Paulus berkata dalam Roma 7:23, "Tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku."

Apakah Anda pernah mendapati diri Anda melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak ingin Anda lakukan? Itulah peperangan pertama di dalam pikiran Anda, antara sifat lama Anda yang penuh dosa dengan niat baik Anda.

Musuh kedua adalah Setan. Setan tidak bisa memaksa Anda untuk melakukan apa pun, tetapi ia dapat memberikan Anda saran. Saran-sarannya itu luar biasa kuat. Setan dapat menanamkan pikiran-pikiran negatif ke dalam pikiran Anda tanpa henti. Dia juga dapat menggunakan orang lain, atau apa yang Anda tonton di TV, atau semudah memunculkan sebuah pemikiran atau ide di benak Anda.

Musuh ketiga adalah sistem nilai dunia. Masyarakat modern jarang menggalakkan disiplin diri. Iklan-iklan menggaungkan, "Anda berhak beristirahat hari ini. Ikuti saja kata hati Anda. Biar kami yang akan melakukan semuanya untuk Anda."

Alkitab mengatakan dalam 1 Yohanes 2:16, "Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia."

Dengan musuh yang seperti itu, tidak heran jika kebanyakan orang bergumul dengan keputusasaan, hilang harapan, dan kegagalan!

Jadi, bagaimana caranya memenangkan peperangan ini? Lihatlah apa yang dikatakan 2 Korintus 10:3-5: "Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng. Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus."

Anda diberikan pilihan. Tetapkanlah agar pikiran Anda harus mendengarkan Anda. Sebab Tuhan tidak memberikan Anda hanya pikiran, Dia juga memberikan Anda kehendak!

Alkitab mengatakan, "Telah kucondongkan hatiku untuk melakukan ketetapan-ketetapan-Mu, untuk selama-lamanya, sampai saat terakhir" (Mazmur 119:112). Maka waktu terbaik untuk memenangkan peperangan melawan godaan adalah sebelum godaan itu dimulai.

Renungkan hal ini:

- Apakah Anda percaya bahwa mengikuti perintah dan petunjuk Tuhan mendatangkan kemerdekaan dan membantu Anda menikmati hidup? Mengapa atau mengapa tidak?

- Apa yang secara khusus digunakan setan dalam hidup Anda untuk membuat Anda tetap fokus pada pikiran dan perilaku yang destruktif?

- Langkah-langkah apa yang dapat Anda ambil untuk menghafal ayat-ayat Alkitab sehingga Anda berhasil melawan godaan?

Bacaan Alkitab Setahun :
Keluaran 7-8; Matius 15:1-20
____________
Serahkanlah diri pada Tuhan yang dapat memampukan Anda menang melawan semua godaan pikiran jahat.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========°
Make Up Your Mind to Manage Your Mind
By Rick Warren

"I have made up my mind to obey your laws forever, no matter what." Psalm 119:112 (CEV)
-----------------
People who learn how to fight the battle in their minds live more effective lives.

If you want to learn to manage your mind, you have to be delivered from destructive thoughts. That isn't easy because you are in a battle with three enemies trying to control your thoughts.

The first enemy is your old nature. Paul says in Romans 7:23, "There is another power within me that is at war with my mind. This power makes me a slave to the sin that is still within me" (NLT).

Do you ever find yourself doing things you don't really want to do? That's the battle in your mind between your old, sinful nature and your good intentions.

The second enemy is Satan. Satan cannot force you to do anything, but he can make suggestions. Those suggestions are incredibly powerful. He is constantly planting negative thoughts in your mind. He'll use other people or what you watch on TV, or he'll just throw a thought in your mind.

The third enemy is the world's value system. Modern society rarely encourages self-discipline. Advertisements tell you things like, "You deserve a break today," "Have it your way," and "We do it all for you." The Bible says in 1 John 2:16, "For everything in the world—the lust of the flesh, the lust of the eyes, and the pride of life—comes not from the Father but from the world" (NIV).

With enemies like that, no wonder people struggle with discouragement, despair, and failure!

So how do you fight this battle? Look at what 2 Corinthians 10:3-5 says: "Though we live in the world, we do not wage war as the world does. The weapons we fight with are not the weapons of the world. On the contrary, they have divine power to demolish strongholds. We demolish arguments and every pretension that sets itself up against the knowledge of God, and we take captive every thought to make it obedient to Christ" (NIV).

You have a choice. God didn't give you just a mind. He gave you a will too! Your mind has to listen to you. The Bible says, "I have made up my mind to obey your laws forever, no matter what" (Psalm 119:112 CEV).


Rabu, 22 Januari 2025

Hidup Anda Dibentuk oleh Pikiran Anda

23 Januari 2025

Bacaan Hari ini:

Amsal 4:23 "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan."
--------------------
Anda ingin Tuhan mengangkat semua masalah, kesakitan, duka, penderitaan, penyakit, dan kesedihan Anda, tetapi Tuhan ingin bekerja di dalam Anda terlebih dulu sebab transformasi tidak akan terjadi dalam hidup Anda sebelum Anda memperbarui cara pikir Anda, hingga pikiran-pikiran Anda mulai berubah.

Mengapa begitu penting untuk belajar cara mengelola pikiran? Izinkan saya memberikan Anda tiga alasan.

Kelola pikiran Anda karena pikiran Anda mengendalikan hidup Anda.

Amsal 4:23 mengatakan, "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." Pikiran Anda punya kemampuan luar biasa untuk membentuk hidup Anda, baik itu yang baik atau buruk. Misalnya, mungkin Anda menerima sebuah pemikiran yang dikatakan seseorang kepada Anda ketika Anda beranjak dewasa, "Kamu tidak ada gunanya. Kamu tidak penting." Jika Anda menerima pemikiran tersebut, meskipun itu salah, itu tetap akan membentuk hidup Anda.

Kelola pikiran Anda, karena pikiran Anda adalah medan peperangan untuk dosa.

Semua godaan terjadi di dalam pikiran. Paulus berkata dalam Roma 7: 22-23, "Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah, tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota tubuhku."

Salah satu alasan mengapa Anda lelah secara mental yaitu karena ada peperangan yang sedang berlangsung di otak Anda 24 jam sehari. Itu membuat Anda lemah sebab itu berlangsung tanpa henti. Itu bisa berlangsung begitu sengit sebab pikiran Anda merupakan aset terbesar Anda. Setan menginginkan aset terbesar Anda!

Kelola pikiran Anda karena itu adalah kunci menuju damai sejahtera dan kebahagiaan.

Pikiran yang tidak dikelola menyebabkan ketegangan. Pikiran yang dikelola membawa ketenangan. Pikiran yang tidak dikelola menyebabkan konflik. Pikiran yang dikelola menimbulkan kepercayaan diri. Pikiran yang tidak dikelola menyebabkan stres. Jika Anda tidak berupaya mengendalikan dan mengarahkan pikiran Anda, maka Anda akan mengalami beban stres yang begitu besar dalam hidup Anda. Tetapi sebaliknya, pikiran yang dikelola dengan baik mendatangkan kekuatan, rasa aman, dan ketenangan.

"Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera" (Roma 8: 6).

Renungkan hal ini:

- Apa yang Anda isi ke dalam pikiran Anda yang menyenangkan hati Tuhan? Apa yang Anda isi ke dalam pikiran Anda yang mengecewakan Tuhan?

- Bagaimana Anda mengelola pikiran Anda selama ini?

- Peran apa yang dimainkan firman Tuhan dalam mengelola pikiran Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Keluaran 4-6; Matius 14:22-36
____________
Tuhan jauh lebih tertarik untuk mengubah pikiran Anda, ketimbang mengubah keadaan Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
Your Life Is Shaped by Your Thoughts
By Rick Warren

"Be careful how you think; your life is shaped by your thoughts." Proverbs 4:23 (GNT)
--------------------
God is far more interested in changing your mind than changing your circumstances.

We want God to take away all of our problems, pain, sorrow, suffering, sickness, and sadness. But God wants to work on you first, because transformation won't happen in your life until you renew your mind, until your thoughts begin to change.

Why is it so important that you learn how to manage your mind? Let me give you three reasons.

Manage your mind, because your thoughts control your life.

Proverbs 4:23 says, "Be careful how you think; your life is shaped by your thoughts" (GNT). Your thoughts are powerful and have the tremendous ability to shape your life for good or for bad. For example, maybe you accepted a thought someone told you when you were growing up: "You're worthless. You don't matter." If you accepted that thought, even though it was wrong, it shaped your life.

Manage your mind, because the mind is the battleground for sin.

All temptation involves the mind. Paul says in Romans 7:22-23, "I love to do God's will so far as my new nature is concerned; but there is something else deep within me, in my lower nature, that is at war with my mind and wins the fight and makes me a slave to the sin that is still within me. In my mind I want to be God's willing servant, but instead I find myself still enslaved to sin" (TLB).

One of the reasons you get mentally fatigued is because there's a battle in your brain 24 hours a day. It's debilitating because it's intense, and it's intense because your mind is your greatest asset. Satan wants your greatest asset!

Manage your mind, because it's the key to peace and happiness.

An unmanaged mind leads to tension; a managed mind leads to tranquility. An unmanaged mind leads to conflict; a managed mind leads to confidence. An unmanaged mind leads to stress. When you don't try to control your mind and the way you direct your thoughts, you will have an enormous amount of stress in your life. But a managed mind leads to strength and security and serenity.

"Letting your sinful nature control your mind leads to death. But letting the Spirit control your mind leads to life and peace" (Romans 8:6 NLT).

Selasa, 21 Januari 2025

Peperangan di dalam Pikiran Anda

22 Januari 2025

Bacaan Hari ini:
Roma 8:5 "Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh."
----------------
Ada peperangan yang sedang terjadi di dalam diri Anda antara keinginan daging lama Anda yang berdosa dengan keinginan daging baru Anda yang berasal dari Kristus. Jika Anda ingin memenangkan pertempuran itu, Anda harus mengubah cara berpikir Anda.

Mengapa? Cara berpikir Anda menentukan cara Anda merasa dan cara Anda merasa menentukan cara Anda bertindak. Jika Anda bertindak putus asa, itu karena Anda merasa putus asa. Dan jika Anda merasa putus asa, itu karena Anda memikirkan hal-hal yang mengecilkan hati. Tetapi Anda tidak boleh berlama-lama larut dalam pikiran-pikiran itu. Mintalah Roh Kudus untuk memimpin pikiran Anda ke arah yang lebih baik.

Ketika Setan memberikan Anda sebuah ide, itu adalah godaan. Namun, ketika Tuhan memberi Anda ide, itu adalah inspirasi. Mana yang akan Anda pilih? Roma 8:6 mengatakan, "Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera." Saya tidak kenal siapa pun yang tidak mau memilih kehidupan dan kedamaian, ketimbang kematian. Namun kenyataannya, Anda selalu memiliki pikiran yang merusak diri sendiri. Jadi apa yang harus Anda lakukan?

Berikut ini cara Roh Kudus membebaskan Anda dari pikiran yang tidak terkendali: prinsip penggantian. Jika Anda ingin mengubah sesuatu dalam hidup Anda, jangan melawannya, sebaliknya, gantikanlah

Jika Anda sedang menonton televisi dan ada acara yang Anda tahu tidak baik untuk Anda, ganti salurannya ke acara yang lebih baik. Jika Anda ingin berhenti merokok tetapi Anda terus memikirkan rokok, ubah fokus Anda ke hal lain. Alkitab mengatakan Anda harus mengganti pola pikir lama dengan pola pikir baru.

Anda bahkan dapat meminta Roh Kudus untuk memberikan Anda ide-ide baru untuk dipikirkan yang akan menggantikan pikiran-pikiran lama Anda yang buruk. Anda akan mendapati bahwa Dia akan menjawab permintaan Anda. Dan ketika Anda mulai memikirkan sesuatu yang positif, alih-alih sesuatu yang negatif, sesuatu yang baik alih-alih sesuatu yang jahat, yang lama akan kehilangan daya tariknya dan tidak akan memiliki daya tariknya lagi.

Jadi, undanglah Roh Kudus untuk memiliki akses bebas ke pikiran Anda untuk membantu menggantikan pikiran-pikiran yang tidak terkendali tersebut. Mintalah sesuatu seperti ini: "Roh Kudus yang terkasih, aku membolehkan Engkau untuk memberikanku pikiran kapan pun Engkau mau. Aku terbuka lebar dan aku akan menerimanya. Aku memiliki pikiran yang terbuka untuk-Mu."

Renungkan hal ini:

- Cara Anda berpikir menentukan cara Anda merasa, dan cara Anda merasa menentukan cara Anda bertindak. Bagaimana perasaan dan tindakan Anda hari ini? Apakah ada pikiran yang perlu Anda ubah untuk merasa dan bertindak dengan cara yang lebih sehat?

- Prinsip penggantian mengatakan bahwa, jika Anda ingin mengubah sesuatu dalam hidup Anda, maka Anda harus menggantikannya, alih-alih menolaknya. Pikiran, dorongan, atau kebiasaan negatif apa yang selama ini Anda tolak? Dengan apa Anda dapat menggantikannya?

- Kapan Anda pernah mengalami bagaimana Roh Kudus memberi Anda pemikiran-pemikiran baru untuk menggantikan pikiran-pikiran buruk? Apakah Anda perlu meminta-Nya melakukannya untuk Anda hari ini?

Bacaan Alkitab Setahun :
Keluaran 1-3; Matius 14:1-21
__________
Cara berpikir Anda menentukan cara Anda merasa dan cara Anda merasa menentukan cara Anda bertindak.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
The Battle for Your Mind
By Rick Warren

"Those who are dominated by the sinful nature think about sinful things, but those who are controlled by the Holy Spirit think about things that please the Spirit." Romans 8:5 (NLT)
-------------------
There is a battle going on inside you between your old, sinful nature and your new nature that comes from Christ. If you want to win this battle, you're going to have to change the way you think.

Why? The way you think determines the way you feel, and the way you feel determines the way you act. If you act depressed, it's because you feel depressed. And if you feel depressed, it's because you're thinking depressing thoughts. If you want to get out of that depression, or whatever issue you're struggling with, you need to ask the Holy Spirit to give you better thoughts.

When Satan gives you thoughts, that's temptation. But when God gives you thoughts, that's inspiration. Which are you going to choose? Romans 8:6 says, "So letting your sinful nature control your mind leads to death. But letting the Spirit control your mind leads to life and peace" (NLT).

I don't know anyone who wouldn't choose life and peace over death. But the truth is you have self-destructive thoughts all the time. So what do you do?

Here's how the Holy Spirit can free you from uncontrolled thoughts: It's the principle of replacement. If you want to change something in your life, don't resist that thing; instead, replace it.

If you're watching television and a show comes on that you know is bad for you, change the channel to something better. If you want to quit smoking but you keep thinking about cigarettes, change your focus to something else. The Bible says you have to replace the old mindset with the new mindset.

You can even ask the Holy Spirit to give you new ideas to think about that will replace the old, bad thoughts. You'll find that he'll answer your request. And when you start thinking about something positive instead of something negative, something good instead of something evil, the old will lose its appeal and won't have its allure anymore.

So invite the Holy Spirit to have free access to your mind to help replace those uncontrolled thoughts. Ask something like this: "Dear Holy Spirit, I give you permission to give me thoughts any time you want. I'm wide open and I will accept them. I have an open mind to you."


Senin, 20 Januari 2025

Biarkan Iman, Bukan Rasa Takut, yang Mengatur Hati Anda

Biarkan Iman, Bukan Rasa Takut, yang Mengatur Hati Anda

21 Januari 2025

Bacaan Hari ini:
Markus 10:48 "Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!"
--------------
Jangan biarkan ketakutan mengendalikan Anda! Hadapi ketakutan Anda dengan beriman kepada Tuhan.

Rasa takut punya kemampuan luar biasa untuk melumpuhkan potensi Anda dan menahan Anda untuk mulai melangkah di dalam iman.

Ketika kita memilih rasa takut ketimbang iman, hal itu membuat kita menjadi skeptis. Rasa takut menghalangi kita untuk mencoba hal-hal baru. Itu juga membuat kita egois sebab kita takut untuk berkomitmen kepada Tuhan dan orang lain. Hal itu membuat kita berpikiran pendek; kita fokus pada masa lalu dan bukan pada masa depan.

Bartimeus—seorang pria buta yang meminta kesembuhan dari Yesus—menghadapi rasa takut yang juga familier bagi kebanyakan dari kita: rasa takut akan penolakan. Dia tahu bahwa orang-orang akan menyuruh dia untuk diam jika dia berseru memanggil nama Yesus di tengah orang banyak. Akan tetapi, ia tidak putus asa dan ia tahu bahwa Yesus Kristuslah satu-satunya yang dapat menolongnya.

Lihatlah apa yang terjadi ketika dia berseru kepada Yesus: "Banyak orang menegornya supaya ia diam" (Markus 10:48). Mereka mungkin mengatakan hal-hal seperti, "Diamlah. Jangan membuat keributan. Tentu saja Yesus Kristus tidak tertarik padamu. Dia punya hal yang lebih penting yang harus dikerjakan."

Iblis membisikkan hal-hal seperti itu kepada sebagian besar dari kita. Ketika kesempatan untuk beriman muncul di dalam hati Anda, pikiran-pikiran seperti, "Tuhan pasti tidak akan tertarik padamu" atau "Jangan membuat keributan" atau "Apa kata orang tentangmu nanti?" akan menghalangi Anda untuk percaya kepada Tuhan. Atau, ketika Anda melihat peluang untuk berubah, teriakan dari dalam diri Anda serta dari sekitar Anda memberitahu Anda untuk tidak mengacaukan keadaan.

Namun, Tuhan meminta Anda untuk melakukan sesuatu yang lebih besar daripada yang pernah Anda lakukan sebelumnya: Dia meminta Anda untuk bergantung sepenuhnya kepada-Nya. Tidakkah menurut Anda itu terdengar sedikit menakutkan? Pastinya. Bartimeus mungkin juga merasa ketakutan, tapi inilah yang dia lakukan: "Semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" (Markus 10:48).

Renungkan hal ini:

- Penolakan dari siapakah yang paling Anda takuti?

- Menurut Anda mengapa kadang lebih mudah untuk memilih rasa takut dibanding memilih iman?

- Amsal 29:25 mengatakan: "Takut kepada orang mendatangkan jerat, tetapi siapa percaya kepada TUHAN, dilindungi." Berdoalah agar Tuhan membantu Anda untuk menerima perlindungan-Nya dari apa pun yang dipikirkan oleh orang lain tentang Anda dengan cara beriman kepada-Nya.

Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 49-50; Matius 13:31-58
__________
Ketika Tuhan memerintahkan Anda untuk melaksanakan sesuatu, Anda punya pilihan. Apakah Anda akan kembali pada ketakutan Anda dan tetap menjadi diri Anda yang sekarang? Atau apakah Anda akan menjinakkan rasa takut Anda itu dan melangkah maju dengan iman?

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
Let Faith, Not Fear, Rule Your Heart

January 21, 2025

Today's Reading:
Mark 10:48 "Many people rebuked him to keep quiet. But he cried out louder and louder: "Son of David, have mercy on me!"
--------------
Don't let fear control you! face your fears with faith in God.

Fear has the extraordinary ability to paralyze your potential and hold you back from starting to step out in faith.

When we choose fear over faith, it makes us skeptical. fear keeps us from trying new things. It also makes us selfish because we are afraid to commit to God and other people. It makes us short-sighted; we focus on the past and not the future.

Bartimaeus—a blind man who asked Jesus for healing—faced a fear that is familiar to most of us: the fear of rejection. He knew that people would tell him to be quiet if he called out the name of Jesus in the crowd. However, he did not despair and he knew that Jesus Christ was the only one who could help him.

Look what happened when he cried out to Jesus: "Many people rebuked him to keep quiet" (Mark 10:48). They might say things like, "Shut up. Don't make a fuss. of course Jesus Christ is not interested in you. He has more important things to do."

The devil whispers such things to most of us. When the opportunity to have faith arises in your heart, thoughts like, "God certainly won't be interested in you" or "Don't make a fuss" or "What will people say about you?" will prevent you from believing in God. or, when you see an opportunity for change, a cry from within you as well as from around you tells you not to mess things up.

however, God is asking you to do something greater than you have ever done before: He is asking you to rely completely on Him. Don't you think that sounds a little scary? What we can be certain of is. Bartimaeus was probably afraid too, but this is what he did: "More and more loudly he cried out: "Son of David, have mercy on me!" (Mark 10:48).

Think about this:

- Whose rejection do you fear most?

- Why do you think it is sometimes easier to choose fear than to choose faith?

- Proverbs 29:25 says: "Fear of people brings a snare, but whoever trusts in the LORD will be protected." pray that God will help you to receive His protection from whatever others think about you by having faith in Him.

Bible Reading a Year:
Genesis 49-50; Matthew 13:31-58
__________
when God commands you to carry out something, you have a choice. Will you go back to your fears and remain who you are? Or will you tame your fear and move forward in faith?

(Translated from Daily Devotional by Rick Warren)


Minggu, 19 Januari 2025

Kasih Melihat, dan Kasih Mendengarkan

20 Januari 2025

Bacaan Hari ini:
Roma 15:7 "Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah."
---------------------
Apa yang Tuhan lakukan untuk Anda, Dia juga ingin Anda lakukan untuk orang lain.

Tuhan menerima Anda tanpa syarat, tapi itu bukan berarti Dia sepakat dengan segala sesuatu yang Anda lakukan, melainkan Dia menerima Anda, apa pun yang telah Anda lakukan. Dan Dia berfirman agar Anda bertingkah laku yang serupa terhadap semua orang dalam hidup Anda.

Salah satu cara untuk menunjukkan dukungan terhadap orang lain yaitu dengan melihat dan mendengarkan mereka. Saat Anda menatap mata seseorang, Anda menyatakan bahwa ia penting buat Anda. Bentuk cinta tertinggi ialah perhatian yang terfokus.

Kasih melihat, dan kasih mendengarkan. Bagaimana dengan Anda—apakah Anda melihat dan mendengarkan? Ketika seseorang di tempat kerja mengantarkan sesuatu ke meja Anda, apakah Anda mengatakan sesuatu kepadanya? Ketika seorang pelayan restoran melayani Anda atau ketika seorang pramuniaga membantu Anda di toko, apakah Anda menatap matanya dan berkata, "Terima kasih"? Itu mungkin kelihatan sepele. Namun, ketika Anda memberikan perhatian Anda kepada seseorang, walau hanya sesaat, Anda menunjukkan bahwa mereka berharga dan bahwa Anda menerima mereka.

Alkitab mengatakan dalam Roma 15:1, "Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri."

Kita semua punya ketakutan dan keraguan. Ketika orang lain memiliki keraguan terhadap Tuhan, pertama-tama Anda perlu mendengarkan dan menunjukkan bahwa hal itu tidak akan mengubah kasih atau penerimaan Anda terhadap mereka. Mengapa? Sebab demikianlah cara Tuhan mengasihi kita.

Saat kita ragu, kasih Tuhan tidak akan berubah. Saat kita takut dan menolak untuk percaya, Tuhan tetap menerima kita. Seperti itulah Dia ingin kita mengasihi orang lain.

Renungkan hal ini:

- Pikirkan tentang seseorang yang mudah membuat Anda kesal atau yang sulit untuk dikasihi. Bagaimana hal itu mengubah sikap Anda terhadap orang tersebut ketika Anda memikirkan betapa Tuhan telah mengasihi Anda dan bahwa Dia akan tetap menerima Anda?

- Mengapa dengan melakukan kontak mata dengan seseorang dapat membuat suatu perbedaan besar pada perasaan orang tersebut?

- Keraguan apa yang Anda miliki tentang Tuhan? Apakah Anda percaya bahwa Dia menerima Anda bahkan saat Anda ragu?

Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 46-48; Matius 13:1-30
____________
Mengasihi seperti Yesus berarti Anda menerima orang lain sebagaimana Yesus menerima Anda. Dan ketika kasih-Nya mengalir melalui Anda, Anda bisa mengasihi orang lain tanpa syarat.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Love Seeing, and Love Listening

January 20, 2025

Today's Reading:
Romans 15:7 "Therefore accept one another, just as Christ also accepted us, for the glory of God."
---------------------
what God did for you, He also wants you to do for others.

God accepts you unconditionally, but that doesn't mean He agrees with everything you do, but rather He accepts you, whatever you have done. and He said that you should behave similarly towards everyone in your life.

One way to show support for others is to see and listen to them. When you look someone in the eye, you say that they are important to you. The highest form of love is focused attention.

Love sees, and love listens. What about you—are you watching and listening? When someone at work delivers something to your desk, do you say anything to them? When a waiter serves you or a salesperson helps you in a store, do you look him in the eye and say, "Thank you"? That may seem trivial. However, when you give someone your attention, even for a moment, you show that they are valuable and that you accept them.

The Bible says in Romans 15:1, "We who are strong must bear the weaknesses of those who are not strong and must not seek our own pleasure."

We all have fears and doubts. when others have doubts about God, you need to first listen and show that it will not change your love or acceptance of them. Why? Because that's how God loves us.

When we doubt, God's love will not change. when we are afraid and refuse to believe, God still accepts us. That's how He wants us to love others.

Think about this:

- Think about someone who irritates you easily or who is difficult to love. How does it change your attitude toward that person when you think about how much God loves you and that He will still accept you?

- Why does making eye contact with someone make a big difference in how that person feels?

- What doubts do you have about God? Do you believe that He accepts you even when you doubt?

Bible Reading a Year:
Genesis 46-48; Matthew 13:1-30
____________
Loving like Jesus means you accept others as Jesus accepts you. and when His love flows through you, you can love others unconditionally.

(Translated from Daily Devotional by Rick Warren)


Sabtu, 18 Januari 2025

Ambillah Langkah Iman Berikutnya

19 Januari 2025

Bacaan Hari ini:
Markus 10:52 "Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya."
---------------
Saya tak tahu langkah apa yang perlu Anda ambil berikutnya, tapi ini yang saya tahu: Anda harus mengambil langkah berikutnya.Tuhan belum selesai menuntun Anda lebih dalam di dalam iman. Akan selalu ada langkah berikutnya.

Mungkin langkah Anda selanjutnya ialah menerima Yesus Kristus masuk ke dalam hidup Anda, atau mungkin memberikan diri Anda dibaptis. Mungkin Anda perlu bergabung dengan sebuah gereja, atau mungkin perlu lebih banyak bersyukur, melakukan perjalanan pemberitaan Injil, bermurah hati kepada seseorang yang membutuhkan, meluangkan waktu untuk beristirahat, atau perlu semakin mengandalkan Tuhan ketimbang diri Anda sendiri. Saya tak tahu apa langkah Anda berikutnya, tapi ini yang saya tahu:

Jika Anda tidak mengambil langkah berikutnya, maka Anda akan terjebak dalam kebiasaan lama. Jika Anda tidak bergerak maju di dalam iman, maka hati Anda akan menjadi dingin dan Anda semakin menjauh dari Tuhan. Dia tidak akan membantu Anda dengan langkah kedua, ketiga, keempat, atau kelima, hingga Anda mengambil langkah pertama.

Jika Anda meminta Tuhan untuk membantu Anda dalam suatu hal, Dia mungkin akan bertanya, "Mengapa kamu tidak melakukan apa yang telah Kuperintahkan?" Jika Anda berencana melakukan sesuatu, berhentilah merencanakan, kerjakanlah!

Bartimeus adalah seorang buta yang berseru kepada Yesus dengan iman. Dia percaya bahwa Yesus dapat menyembuhkan matanya. Sebelum Bartimeus bertemu Yesus, dia sedang duduk di pinggir jalan, mengemis. Setelah dia menerima penglihatannya dari Tuhan, dia "mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya" (Markus 10:52).

Manakah dari dua hal berikut yang menggambarkan kehidupan Anda saat ini: duduk-duduk menunggu di pinggir jalan atau ikut Yesus? Manakah dari dua gaya hidup tersebut yang menurut Anda lebih memenuhi? Menurut Anda manakah yang menawarkan lebih banyak sukacita, lebih banyak arti, dan lebih banyak pemenuhan? Mana yang ingin Anda alami dalam hidup Anda saat ini?

Iman lebih dari sekadar percaya. Iman lebih dari sekadar berpikir, berbicara, atau memiliki keyakinan akan Yesus. Iman adalah tindakan. Itu adalah pergerakan; itu adalah aktivitas. Iman adalah sesuatu yang Anda lakukan. Alkitab mengatakan dalam Yakobus 2:14, "Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?"

Dari mana Anda memperoleh keyakinan untuk memulai awal yang baru? Hanya ada satu sumber: Yesus Kristus. "Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita" (1 Korintus 1:30).

Bartimeus tidak menyangka bahwa Yesus Kristus akan menyembuhkannya pada hari itu. Baginya, itu hanyalah hari biasa. Tuhan telah memberi dia kesempatan tak terduga yang merupakan sebuah awal yang baru baginya. Tuhan juga telah memberikan Anda kesempatan yang sama. Jadi, janganlah menundanya. Ambil langkah iman Anda berikutnya sebelum kesempatan itu berlalu begitu saja.

Renungkan hal ini:

- Apakah Anda sedang duduk-duduk di pinggir jalan atau sedang mengikuti Yesus di perjalanan hari ini?

- Apa yang sedang Anda tunggu sebelum mengambil langkah iman selanjutnya? Alasan apa yang selama ini Anda gunakan untuk menunda-nunda?

- Apa "langkah berikutnya" yang akan Anda ambil hari ini untuk dapat maju di dalam iman dan mengikuti Yesus?

Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 43-45; Matius 12:24-50
___________
Hanya ada satu cara untuk ikuti Yesus dalam perjalanan-Nya: Ambil langkah berikutnya.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Take the Next Step of Faith
By Rick Warren

"And Jesus said to him, 'Go; your faith has made you well.' And immediately he regained his sight and began following Him on the road." Mark 10:52 (NASB)
--------------------
I don't know what your next step is, but I do know this: You have one. God will never be finished taking you deeper in faith. There is always a next step.

Your next step may be to accept Jesus Christ into your life or to be baptized. Maybe you need to join a church, get into a small group, tithe, find a ministry, go on a mission trip, or invite a friend to church.

I don't know what step you need to take next, but I do know you need to take it.

If you don't, you're going to get stuck in a rut. And the only difference between a grave and a rut is the length. If you don't move forward in faith, you will die. Your heart will grow cold, and you will feel more distant from God. He isn't going to help you with steps two, three, four, or five until you take step one.

If you're asking God to help you with something, he may be asking you, "Why haven't you done what I've already told you to do?" Maybe you've been planning to do something; stop planning, and just do it.

A couple of days ago, we learned from Bartimaeus' story, a man who called out to Jesus in faith, believing that Jesus could heal him. Before Bartimaeus met Jesus, he was sitting beside the road. After he received his sight from the Lord, he "began following Him on the road" (Mark 10:52 NASB).

Which of those two phrases describes your life: sitting beside the road or following Jesus on the road? Which of those two lifestyles do you think is more fulfilling? Which do you think offers more joy, more meaning, and more satisfaction? Which one do you want to represent your life?

There's only one way to follow Jesus on the road: Take the next step.

Faith is more than believing. Faith is more than thinking, talking, or having convictions about Jesus. Faith is action. It is movement; it is activity. Faith is something you do. In fact, the Bible says in James 2:14, "If people say they have faith, but do nothing, their faith is worth nothing" (NCV). 

Where do you get the faith to make a fresh start? There's only one source: Jesus Christ.

"Everything that we have—right thinking and right living, a clean slate and a fresh start—comes from God by way of Jesus Christ" (1 Corinthians 1:30 MSG).

Bartimaeus had no idea that Jesus was going to pass his way that day. To him, it was just another day. But God gave him an unexpected opportunity that offered him a fresh start.

God is giving you the same opportunity. Don't delay. Take your next step of faith before the opportunity passes you by.