Sabtu, 30 November 2024

Beribadah Melalui Persembahan Anda

01 Desember 2024

Bacaan Hari ini:
Amsal 3:9 "Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu."
-------------------
Waktu kecil, saya biasa membeli atau membuat hadiah kecil untuk orang tua saya. Setiap kali saya memberikan mereka hadiah, mereka sangat gembira. Bukan karena mereka butuh sesuatu dari saya, tapi mereka senang dengan fakta bahwa saya memikirkan mereka.

Saat itu saya berusia delapan tahun. Saya pergi ke toko barang bekas, membelikan ibu saya sebuah gaun seharga 25 sen. Menurut saya itu gaun yang cantik. Gaun itu berukuran S, tetapi ibu saya memakai ukuran XL. Seorang pegawai toko di sana berkata, "Ricky, bahkan jari kaki ibumu tidak akan muat di gaun ini." Saya sangat tersinggung, lalu saya pulang ke rumah sambil menangis. Ketika saya memberikan gaun itu kepada ibu saya, beliau sangat senang. Dan ketika ibu saya meninggal, saya menemukan gaun itu di lemarinya. Selama ini beliau telah menyimpannya bertahun-tahun.

Tidak ada yang dapat Anda berikan kepada Tuhan yang Dia butuhkan. Namun, ketika Anda memberi persembahan, itu seolah Anda berseru, "Tuhan, aku mengasihi-Mu. Aku memikirkan-Mu. Aku ingin Engkau menjadi yang utama dalam hidupku."

Alkitab mengatakan, "Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu" (Amsal 3:9). Itu disebut persepuluhan. Alkitab mengatakan bahwa persepuluhan adalah mempersembahkan 10 persen dari apa yang Anda hasilkan, dan itulah yang harus Anda lakukan pertama kali dengan setiap penghasilan Anda.

Persepuluhan tidak hanya memuliakan Allah, tapi juga merupakan suatu tindakan ibadah. Akan tetapi, Alkitab mengatakan bahwa tidak semua persembahan ialah tindakan ibadah. Jadi, seperti apakah yang dimaksud dengan persembahan sebagai suatu tindakan ibadah?

Alkitab mengatakan, "Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu hendaklah kamu masing-masing--sesuai dengan apa yang kamu peroleh--menyisihkan sesuatu dan menyimpannya di rumah, supaya jangan pengumpulan itu baru diadakan, kalau aku datang" (1 Korintus 16:2).

Persembahan ibadah itu tidak dapat mengatur Tuhan. Itu artinya Anda tidak bisa mengontrolnya, Anda tidak bisa mengarahkannya untuk apa, dan Anda tidak bisa memberi tahu Tuhan untuk apa.

Persembahan ibadah itu diberikan pada tempat Anda beribadah. Memberi kepada suatu organisasi amal atau kepada teman yang membutuhkan itu sangat baik, tetapi itu bukanlah bentuk ibadah Anda. Persembahan ibadah Anda diberikan kepada gereja di mana Anda bernaung.

Persembahan ibadah itu terencana. Anda tidak memberikannya secara spontan. Anda memberikan secara rutin dan mendoakannya.

Persembahan ibadah itu proporsional. Jika Anda tidak menghasilkan apa pun di minggu itu, Anda tidak perlu memberikan apa pun. Jika Anda menghasilkan sedikit, Anda memberikan sedikit. Jika Anda menghasilkan banyak, Anda memberikan banyak.

Pada intinya, Tuhan tidak menginginkan uang Anda. Dia menginginkan apa yang diwakili oleh uang Anda. Saraf yang paling sensitif di dalam tubuh kita adalah saraf yang menghubungkan antara jantung dan dompet.

Renungkan hal ini:

- Menurut Anda, sikap seperti apa yang Tuhan ingin Anda miliki ketika memberi persembahan?

- Bagaimana sikap Anda saat ini dibandingkan dengan yang Tuhan kehendaki ketika memberi persembahan?

- Bagaimana dengan mengetahui bahwa Tuhan menginginkan hati Anda lebih dari uang Anda memengaruhi sikap Anda terhadap memberikan persembahan?

Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 6; Ibrani 12:18-29
__________
Tuhan menginginkan hati Anda lebih dari apapun.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Worship Through Your Giving
By Rick Warren

"Honor the Lord by giving him the first part of all your income." Proverbs 3:9 (TLB)
---------------------
When I was a kid, I used to buy or make little gifts for my parents. Every time I gave my parents a present, they were overjoyed. It wasn't like they needed anything from me; they didn't. They just enjoyed the fact that I thought of them.

I was eight years old when I went into a thrift store and bought my mother a dress for 25 cents. I thought it was a cool dress. It was about a size four, and my mom was a size 12. The clerk said, "Ricky, your mom couldn't get her big toe in that dress." I was so offended and went home crying. When I gave the dress to my mom, she was thrilled. And when she died, I found that dress in one of her chests. She'd kept it all those years.

There's nothing you can give God that he needs. But when you give him an offering, you're saying, "God, I love you. I'm thinking of you. I want you first in my life."

The Bible says, "Honor the Lord by giving him the first part of all your income" (Proverbs 3:9 TLB). That's called tithing. The Bible says that tithing is 10 percent of what you earn, and it's what you should do first with your income.

Tithing doesn't just honor God. It is also an act of worship. But the Bible says not all giving is an act of worship. So, what kind of giving is worship?

The Bible says, "On the first day of each week, you should each put aside a portion of the money you have earned" (1 Corinthians 16:2 NLT).

Worship-giving is undesignated. That means you don't control it, you don't direct it, and you don't tell God what to do with it.

Worship-giving is given where you worship. It's great to give to charities or friends in need, but that's not worship through tithing. Your worship-giving goes to your local church.

Worship-giving is planned. You don't just give spontaneously. You pray about it.

Worship-giving is proportional. If you didn't earn anything that week, don't give anything. You earn a little, you give a little. You earn a lot, you give a lot.

Ultimately, God doesn't want your money. He wants what your money represents. The most sensitive nerve in the body is the one that goes from the heart to the wallet. God wants your heart more than anything else.


Jumat, 29 November 2024

Setiap Orang Kristen adalah Pelayan

30 November 2024

Bacaan Hari ini:
Efesus 2:10 "Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."
---------------------
Tuhan tidak menempatkan Anda di Bumi hanya untuk hidup buat diri Anda sendiri. Dia ingin Anda menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik!

Efesus 2:10 mengatakan, "Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya." Ada satu istilah untuk ini: pelayanan. Setiap orang Kristen adalah pelayan. Tidak setiap orang Kristen adalah pendeta, tetapi setiap orang Kristen adalah pelayan. Anda harus menggunakan talenta dan karunia Anda untuk memberikan kontribusi dalam kehidupan—menjadi pemberi, bukan penerima.

Alkitab memerintahkan kita: Kasihilah satu sama lain. Pedulilah terhadap satu sama lain. Berdoalah untuk satu sama lain. Kuatkanlah satu sama lain. Bantulah satu sama lain. Nasihatilah satu sama lain. Berikanlah dukungan terhadap satu sama lain, dst. Itulah bentuk pelayanan timbal balik dari setiap orang percaya dalam keluarga Allah kepada setiap orang percaya lainnya dalam keluarga Allah. Itulah cara yang Dia kehendaki.

Namun harus diakui, pada kenyataannya, melayani Tuhan dengan cara melayani sesama tidaklah selalu mudah. Terkadang Anda akan merasa kecil hati. Jadi, apa yang harus Anda lakukan ketika mulai patah semangat? Ingatlah dua hal.

Pertama, ingatlah upah yang akan Anda terima adalah kekal selamanya. Alkitab mengatakan, "Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang" (Ibrani 6:10). Dia akan mengganjar pelayanan Anda dengan upah di surga kekal.

Hal kedua yang perlu diingat ialah bahwa Tuhan menggunakan setiap hal kecil yang telah terjadi dalam hidup Anda. Tak ada yang tak penting ketika Anda melayani Tuhan. Tidak ada satu pun pelayanan Anda yang sia-sia. "Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia" (1 Korintus 15:58).

Renungkan hal ini:

- Apa satu cara khusus yang pernah dilakukan seseorang untuk melayani Anda? Apa perbedaan yang kemudian terjadi dalam hidup Anda?

- Bakat atau karunia apa yang Tuhan berikan kepada Anda untuk melayani orang lain?

- Apakah ada perubahan yang perlu Anda lakukan dalam hidup Anda—terhadap jadwal atau bahkan sikap Anda—agar lebih siap untuk melayani orang lain?

Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 5; Ibrani 12:1-17
______________
Siapapun Anda atau di manapun Anda tinggal, jika Anda adalah pengikut Yesus, maka Anda adalah seorang pelayan. Sepanjang Anda menjalani hari-hari Anda hari ini, carilah cara-cara untuk melayani Tuhan dengan melayani orang lain.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
Every Christian Is a Minister
By Rick Warren

"God . . . has made us what we are and given us new lives from Christ Jesus; and long ages ago he planned that we should spend these lives in helping others." Ephesians 2:10 (TLB)
--------------------
God did not put you on earth just to live for yourself. He wants you to make the world a better place!

Ephesians 2:10 says, "God. . . has made us what we are and given us new lives from Christ Jesus; and long ages ago he planned that we should spend these lives in helping others" (TLB).

There's a word for this kind of living: ministry. Every Christian is a minister. Not every Christian is a pastor, but every Christian is a minister. When you minister, you use your talents and gifts to make a contribution in life—you're a giver, not a taker.

The Bible teaches us to love one another. Care for one another. Pray for one another. Encourage one another. Help one another. Counsel one another. Support one another. And on and on. It is the mutual ministry of every believer in the family of God to every other believer in the family of God. That's the way God meant for it to be.

The truth is, serving God by serving others is not always easy. Sometimes you'll get discouraged. So what do you do when you start to get discouraged? Remember two things.

First, remember the reward you'll receive that will go on for eternity. The Bible says that God "will not forget how hard you have worked for him and how you have shown your love to him by caring for other believers" (Hebrews 6:10 NLT). He will reward you in eternity.

The second thing to remember is that God uses every little thing that happens in your life. Nothing is insignificant when you serve God. None of it is in vain. "Keep busy always in your work for the Lord, since you know that nothing you do in the Lord's service is ever useless" (1 Corinthians 15:58 GNT).

No matter who you are or where you live, if you're a follower of Jesus, you're a minister. As you walk through your day today, look for ways you can serve God by serving someone else.


Kamis, 28 November 2024

Anda Tak Sendiri; Anda Bagian dari Keluarga Allah

29 November 2024

Bacaan Hari ini:
Roma 12:5 "Demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain."
----------------
Gereja bukan hanya membantu memusatkan hidup Anda pada Tuhan, tapi itu juga membantu Anda untuk tetap terhubung dengan orang percaya lainnya.

Tuhan tidak menempatkan Anda di Bumi untuk menjalani kehidupan yang terisolasi. Selama Anda berada di sini, Tuhan ingin Anda belajar untuk mengasihi orang lain dan mengasihi anggota keluarga-Nya. Alkitab mengatakan, "Demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain" (Roma 12:5).

Alkitab mengatakan bahwa Anda adalah bagian dari tubuh. Tubuh apakah yang dimaksud?

Roma 12:5 mengatakan, "Demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain."

Kehidupan rohani Anda tak akan berarti apa-apa apabila Anda terputus dari keluarga Allah. Jika saya memotong jari saya, itu bukan hanya akan berhenti bertumbuh, tapi juga akan mati. Agar tetap hidup, jari saya harus terhubung kepada tubuh saya. Demikian pula dengan Anda. Anda harus berhubung dengan tubuh Kristus apabila ingin tumbuh secara rohani dan menggenapi rancangan Tuhan untuk hidup Anda.

Sebuah studi mengenai kesehatan mental mengungkapkan bahwa jika Anda mengisolasi diri dari orang lain dan tidak membangun persahabatan yang erat seperti kelompok kecil dengan orang percaya lainnya, maka Anda punya kemungkinan untuk tiga kali lebih rentan meninggal dini. Anda empat kali lebih rentan menderita kelelahan emosional. Anda lima kali lebih rentan mengalami depresi. Dan sepuluh kali lebih rentan dirawat di rumah sakit oleh karena gangguan mental atau gangguan emosional.

Selama dua tahun terakhir ini, kita memang diharuskan untuk mengurangi kontak secara fisik dengan orang lain, tetapi karena itulah, kita belajar untuk menggunakan cara-cara kreatif supaya tetap bisa terhubung dengan orang lain.

Apa pun situasi Anda hari ini, temukanlah cara untuk tetap terkoneksi dengan orang percaya lainnya. Jadilah bagian dari keluarga Allah. Bergabunglah dengan kelompok kecil. Tetaplah terhubung. Seperti yang dikatakan Efesus 2:19, "Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah."

Renungkan hal ini:

- Menurut Anda mengapa Tuhan ingin Anda melatih cara mengasihi orang percaya lainnya di Bumi ini? Apa tujuannya?

- Bagaimana makna hidup Anda berubah ketika Anda memahami bahwa Anda adalah bagian dari tubuh Kristus?

- Bagaimana selama ini Anda bertumbuh secara rohani semenjak terhubung dengan tubuh Kristus?

Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 4:6-14 ; Ibrani 11
____________
Ketika Anda adalah anak Allah, Anda saling terhubung dengan orang percaya lainnya sebagai saudara atau saudari di dalam Kristus.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
You're Not Alone; You're Part of a Family
By Rick Warren

"Christ makes us one body and individuals who are connected to each other." Romans 12:5 (GW)
-------------------
The church not only helps you center your life on God, but it also helps you connect with other believers.

God did not put you here to live an isolated life. While you're on earth, God wants you to learn to love other people, and he wants you to practice loving others in his family. The Bible says, "Christ makes us one body and individuals who are connected to each other" (Romans 12:5 GW). When you become a child of God, you're connected to other believers as their brother or sister.

The Bible says you're part of a body. What is this body? The Message paraphrase of Romans 12:5 says it this way: "The body we're talking about is Christ's body of chosen people. Each of us finds our meaning and function as a part of his body. But as a chopped-off finger or cut-off toe we wouldn't amount to much" (MSG).

When you're disconnected from God's family—the body of Christ—your spiritual life will be weak. It's like cutting off a finger; a finger dies when it's separated from the rest of the body. To fulfill its purpose, a finger has to stay connected to a body. In the same way, you need to be connected to other Christians, to the body of Christ, if you want to grow spiritually and fulfill God's purpose for your life.

A study on mental health revealed that if you isolate yourself from others and don't develop close friendships (like those in a small group), you are three times more likely to die an early death. You're four times more likely to suffer emotional burnout. You're five times more likely to be clinically depressed. And you're 10 times more likely to be hospitalized for an emotional or mental disorder. We need each other.

No matter your situation, find ways to connect to other believers. Become part of a church family. Join a small group. Get connected. As Ephesians 2:19 says, "You are members of God's very own family . . . and you belong in God's household with every other Christian" (TLB).

Anda Tak Sendiri; Anda Bagian dari Keluarga Allah

28 November 2024

Bacaan Hari ini:
Roma 12:5 "Demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain."
----------------
Gereja bukan hanya membantu memusatkan hidup Anda pada Tuhan, tapi itu juga membantu Anda untuk tetap terhubung dengan orang percaya lainnya.

Tuhan tidak menempatkan Anda di Bumi untuk menjalani kehidupan yang terisolasi. Selama Anda berada di sini, Tuhan ingin Anda belajar untuk mengasihi orang lain dan mengasihi anggota keluarga-Nya. Alkitab mengatakan, "Demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain" (Roma 12:5).

Alkitab mengatakan bahwa Anda adalah bagian dari tubuh. Tubuh apakah yang dimaksud?

Roma 12:5 mengatakan, "Demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain."

Kehidupan rohani Anda tak akan berarti apa-apa apabila Anda terputus dari keluarga Allah. Jika saya memotong jari saya, itu bukan hanya akan berhenti bertumbuh, tapi juga akan mati. Agar tetap hidup, jari saya harus terhubung kepada tubuh saya. Demikian pula dengan Anda. Anda harus berhubung dengan tubuh Kristus apabila ingin tumbuh secara rohani dan menggenapi rancangan Tuhan untuk hidup Anda.

Sebuah studi mengenai kesehatan mental mengungkapkan bahwa jika Anda mengisolasi diri dari orang lain dan tidak membangun persahabatan yang erat seperti kelompok kecil dengan orang percaya lainnya, maka Anda punya kemungkinan untuk tiga kali lebih rentan meninggal dini. Anda empat kali lebih rentan menderita kelelahan emosional. Anda lima kali lebih rentan mengalami depresi. Dan sepuluh kali lebih rentan dirawat di rumah sakit oleh karena gangguan mental atau gangguan emosional.

Selama dua tahun terakhir ini, kita memang diharuskan untuk mengurangi kontak secara fisik dengan orang lain, tetapi karena itulah, kita belajar untuk menggunakan cara-cara kreatif supaya tetap bisa terhubung dengan orang lain.

Apa pun situasi Anda hari ini, temukanlah cara untuk tetap terkoneksi dengan orang percaya lainnya. Jadilah bagian dari keluarga Allah. Bergabunglah dengan kelompok kecil. Tetaplah terhubung. Seperti yang dikatakan Efesus 2:19, "Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah."

Renungkan hal ini:

- Menurut Anda mengapa Tuhan ingin Anda melatih cara mengasihi orang percaya lainnya di Bumi ini? Apa tujuannya?

- Bagaimana makna hidup Anda berubah ketika Anda memahami bahwa Anda adalah bagian dari tubuh Kristus?

- Bagaimana selama ini Anda bertumbuh secara rohani semenjak terhubung dengan tubuh Kristus?

Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 4:6-14 ; Ibrani 11
____________
Ketika Anda adalah anak Allah, Anda saling terhubung dengan orang percaya lainnya sebagai saudara atau saudari di dalam Kristus.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
You're Not Alone; You're Part of a Family
By Rick Warren

"Christ makes us one body and individuals who are connected to each other." Romans 12:5 (GW)
-------------------
The church not only helps you center your life on God, but it also helps you connect with other believers.

God did not put you here to live an isolated life. While you're on earth, God wants you to learn to love other people, and he wants you to practice loving others in his family. The Bible says, "Christ makes us one body and individuals who are connected to each other" (Romans 12:5 GW). When you become a child of God, you're connected to other believers as their brother or sister.

The Bible says you're part of a body. What is this body? The Message paraphrase of Romans 12:5 says it this way: "The body we're talking about is Christ's body of chosen people. Each of us finds our meaning and function as a part of his body. But as a chopped-off finger or cut-off toe we wouldn't amount to much" (MSG).

When you're disconnected from God's family—the body of Christ—your spiritual life will be weak. It's like cutting off a finger; a finger dies when it's separated from the rest of the body. To fulfill its purpose, a finger has to stay connected to a body. In the same way, you need to be connected to other Christians, to the body of Christ, if you want to grow spiritually and fulfill God's purpose for your life.

A study on mental health revealed that if you isolate yourself from others and don't develop close friendships (like those in a small group), you are three times more likely to die an early death. You're four times more likely to suffer emotional burnout. You're five times more likely to be clinically depressed. And you're 10 times more likely to be hospitalized for an emotional or mental disorder. We need each other.

No matter your situation, find ways to connect to other believers. Become part of a church family. Join a small group. Get connected. As Ephesians 2:19 says, "You are members of God's very own family . . . and you belong in God's household with every other Christian" (TLB).


Rabu, 27 November 2024

Tuhan Membentuk Anda untuk Pelayanan

28 November 2024

Bacaan Hari ini:
Efesus 2:10 "Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."
-----------------------
Tuhan membentuk Anda untuk melayani Dia.

Alkitab mengatakan, "Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya" (Efesus 2:10).

Tuhan tidak menempatkan Anda di planet ini hanya untuk memenuhi dan tinggal di dalamnya. Dia punya tujuan buat hidup Anda. Talenta-talenta yang Anda punya bukan hanya untuk keuntungan Anda sendiri, melainkan juga untuk orang lain. Itu karena Tuhan menciptakan alam semesta ini agar kita saling membutuhkan—tidak ada seorang pun yang mempunyai segalanya.

Bahkan, sebelum Anda dilahirkan, Tuhan telah menentukan kontribusi apa yang Dia ingin Anda berikan bagi dunia ini. Tak ada seorang pun yang bisa menjadi Anda. Bila Anda tidak melayani Tuhan seturut dengan cara yang Ia kehendaki, maka Anda sedang melewatkan tujuan-Nya atas Anda.

Nama lain untuk "pekerjaan baik" dalam ayat ini adalah "pelayanan." Setiap kali Anda menggunakan talenta dan kemampuan Anda untuk membantu orang lain, sesungguhnya Anda tengah melayani mereka. Alkitab mengatakan dalam 1 Petrus 4:10, "Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah."

Tahukah Anda talenta-talenta yang Anda punya? Itu semua bukan untuk kepentingan Anda. Tuhan mengaruniakan Anda bakat dan talenta untuk membantu orang lain. Itulah sebabnya tak ada seorang pun yang bisa hidup sendiri. Tuhan menghubungkan alam semesta ini agar kita semua saling membutuhkan.

Yesus mengajarkan, "Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku. Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."

Renungkan hal ini:

- Bakat dan kemampuan apa yang telah Tuhan anugerahkan kepada Anda? Buatlah sebuah daftar!

- Sekarang pikirkan tentang kebutuhan-kebutuhan yang ada di sekeliling Anda. Apa saja cara khusus yang dapat Anda lakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan menggunakan bakat dan kemampuan yang diberikan Tuhan?

- Matius 10 memberi tahu Anda untuk menyambut orang dan menawarkan air sejuk kepada mereka yang membutuhkannya. Orang-orang seperti apa di sekeliling Anda yang perlu Anda sambut? Siapa yang sedang membutuhkan secangkir air sejuk (atau mungkin sesuatu yang lain, seperti makanan hangat atau tumpangan ke dokter)?

Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 4:1-5 ; Ibrani 10:19-39
___________
Tahukah Anda bahwa ketika Anda melayani orang lain, Anda sedang melayani Tuhan? Bahkan, Tuhan mengatakan bahwa setiap kali Anda membantu orang lain, itu seolah Anda melakukannya buat Tuhan.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
God Shaped You for Service
By Rick Warren

"God has made us what we are. In Christ Jesus, God made us to do good works, which God planned in advance for us to live our lives doing." Ephesians 2:10 (NCV)
--------------------
God shaped you to serve him.

The Bible says, "God has made us what we are. In Christ Jesus, God made us to do good works, which God planned in advance for us to live our lives doing" (Ephesians 2:10 NCV).

God didn't put you on this planet just to take up space. He has a purpose for your life. The talents you have are not for your benefit. God gave you your talents to benefit other people. That's because God wired the universe so we would need each other—nobody has it all together.

In fact, before you were born, God decided what contribution he wanted you to make. And nobody else can be you. When you don't serve God the way he intended for you to serve him, then the world misses out.

Another name for "good works" is "ministry." Any time you use your talents and abilities to help somebody else, you are ministering to them. The Bible says in 1 Peter 4:10, "God has given each of you some special abilities; be sure to use them to help each other, passing on to others God's many kinds of blessings" (TLB).

Did you know that when you serve other people, you're also serving God? In fact, God says that any time you help somebody else, it's like you're doing it for him.

Jesus said, "Anyone who welcomes you welcomes me, and anyone who welcomes me welcomes the one who sent me. . . . And if anyone gives even a cup of cold water to one of these little ones who is my disciple, truly I tell you, that person will certainly not lose their reward" (Matthew 10:40, 42 NIV).


Selasa, 26 November 2024

Tuhan Membantu Anda Tumbuh

27 November 2024

Bacaan Hari ini:
Roma 8:29 "Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara."
------------------
Dari awal tujuan Tuhan untuk Anda ialah untuk bertumbuh secara rohani. Dia ingin Anda menjadi semakin seperti Yesus setiap hari.

Alkitab mengatakan,"Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara" (Roma 8:29).

Sebagai seorang pendeta, pertanyaan nomor satu yang paling sering ditanyakan pada saya adalah: "Mengapa ini terjadi pada saya?" Saya beri tahu Anda alasannya: Itu untuk membantu Anda bertumbuh.

Sesungguhnya, segala sesuatu dalam kehidupan ini dapat membantu Anda bertumbuh secara rohani—yang baik, yang buruk, yang jelek, segala sesuatu yang merugikan diri Anda atau yang dilakukan orang lain terhadap Anda. Allah bukanlah Pencipta yang jahat, tapi sebaliknya, Dia mendatangkan kebaikan dari dalam keburukan.

Setiap situasi dalam kehidupan bisa membuat Anda kepahitan, atau sebaliknya membuat Anda lebih baik. Cara Anda meresponsnya ialah pilihan Anda. Alih-alih bertanya, "Tuhan, mengapa ini terjadi padaku?" bertanyalah, "Tuhan, apa yang Engkau mau aku pelajari dari kejadian ini?"

Setiap masalah punya tujuan: untuk membantu Anda tumbuh secara rohani dan untuk menjadikan Anda semakin serupa seperti Yesus Kristus.

Jadi, bila salah satu tujuan hidup Anda adalah untuk bertumbuh secara rohani dan menjadi seperti Yesus, seperti apakah Yesus itu? Lihat saja buah Roh: Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Galatia 5:22-23). Inilah kualitas yang Tuhan ingin tumbuhkan dalam diri Anda.

Bagaimana Tuhan menciptakan kualitas-kualitas itu dan membantu Anda tumbuh secara spiritual? Dia menempatkan Anda dalam situasi-situasi yang berlawanan.

Tuhan mengajarkan Anda sukacita di tengah kesedihan. Dia mengajarkan Anda damai sejahtera ketika hidup Anda dikelilingi oleh kekacauan. Dia mengajarkan Anda kesabaran ketika kesukaran datang bertubi-tubi.

Tuhan akan mengajarkan Anda kualitas-kualitas ini di sepanjang hidup Anda—dan proses itu akan berlangsung hingga akhir hidup Anda. Anda bisa percaya bahwa, apa pun yang Anda hadapi hari ini, Dia akan menggunakannya untuk membantu Anda mengembangkan kedalaman rohani dan menjadikan Anda semakin serupa dengan Kristus.

Renungkan hal ini:

- Dalam situasi-situasi seperti apa Tuhan membentuk Anda untuk menjadi semakin seperti Kristus?

- Menurut Anda mengapa begitu banyak orang Kristen belum dewasa secara rohani?

- Prioritas apa saja yang yang penting untuk pertumbuhan rohani dalam hidup Anda? Apakah ada prioritas Anda yang perlu Anda ubah?

Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 3; Ibrani 10:1-18
____________
Tuhan mengajarkan Anda kasih dengan cara menempatkan Anda di sekitar orang-orang yang tidak menyenangkan.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
God Helps You Grow
By Rick Warren

"From the very beginning God decided that those who came to him—and all along he knew who would—should become like his Son." Romans 8:29 (TLB)
-----------------
God's goal has always been for you to grow up spiritually. He wants you to become more and more like Jesus every day.

The Bible says, "From the very beginning God decided that those who came to him—and all along he knew who would—should become like his Son" (Romans 8:29 TLB).

This is the number one question I've been asked over the years: "Why is this happening to me?" I'll tell you why: It's to help you grow.

In fact, everything in life can help you grow up spiritually—the good, the bad, the ugly, the things you bring on yourself, and the things that other people do to you. God is not the author of evil. But God can bring good out of bad things.

Every situation in life will either make you bitter or make you better. It's your choice how you choose to respond. Instead of asking, "God, why is this happening to me?" ask, "God, what do you want me to learn from this?"

Every problem has a purpose: to help you grow up spiritually and be more like Jesus Christ.

So—since one of the purposes of your life is to grow up spiritually and to become like Jesus—what is Jesus like? Just look at the fruit of the Spirit. The Bible says, "The Holy Spirit produces this kind of fruit in our lives: love, joy, peace, patience, kindness, goodness, faithfulness, gentleness, and self-control" (Galatians 5:22-23 NLT). These are the qualities God wants to develop in you.

How does God produce those qualities and help you grow up spiritually? He teaches you those qualities by putting you in the exact opposite situations. He teaches you love by putting you around unlovely people. He teaches you joy in the middle of grief. God teaches you peace when you're surrounded by chaos. He teaches you patience when it seems like the line you're waiting in goes on forever.

God will teach you these qualities throughout your life—and the process will take the rest of your life. But you can trust that, whatever you face today, he will use it to help you develop spiritual depth and become more like Christ.

Senin, 25 November 2024

Berinvestasilah dalam Karakter Anda, Bukan dalam Kenyamanan Anda

26 November 2024

Bacaan Hari ini:
2 Petrus 3:18 "Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya."
-------------------
Allah ingin Anda bertumbuh secara rohani dan semakin menjadi serupa dengan Yesus Kristus. Salah satu cara untuk dapat mewujudkannya yaitu dengan menggunakan uang Anda dan menginvestasikannya dalam pertumbuhan pribadi Anda.

Alkitab mengatakan dalam 2 Petrus 3:18, "Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya."

Uang Anda dapat membantu Anda bertumbuh dalam kekuatan rohani. Anda dapat menggunakannya untuk mengembangkan keahlian Anda, untuk mengedukasi diri Anda, untuk menjadi pemimpin yang lebih baik, pembicara yang lebih baik, pendoa syafaat yang lebih baik, atau sesederhana, menjadi orang yang lebih baik.

Kenyataannya, Anda tidak membawa serta mobil Anda ke surga. Anda juga tidak membawa kondominium, sofa, atau pakaian Anda ke surga.
Anda membawa serta karakter Anda. Mungkin Anda tergoda untuk memakai uang Anda buat berinvestasi dalam kenyamanan Anda, tetapi sebaliknya Tuhan ingin Anda menggunakannya untuk berinvestasi buat sesuatu yang akan Anda bawa ke surga—karakter Anda.

Itu artinya setiap kali Anda menggunakan uang Anda untuk membeli buku Kekristenan yang membantu pertumbuhan Anda, maka Anda sedang berinvestasi dalam apa yang saya sebut "Dana Pertumbuhan" Tuhan. Setiap kali Anda menyisihkan uang Anda untuk mengikuti retreat atau kebaktian kebangunan rohani yang membuat iman Anda bertumbuh, Anda sedang berinvestasi dalam Dana Pertumbuhan. Setiap kali Anda menyisihkan uang Anda untuk mengikuti kelas atau seminar rohani yang membantu Anda semakin menjadi seperti pribadi yang Ia kehendaki, Tuhan sedang tersenyum seraya berkata bahwa itu adalah penggunaan uang yang tepat.

Saya tidak akan pernah lupa ketika saya membeli Alkitab pertama saya. Saat itu saya masih remaja dan berpikir, "Ini buku yang paling penting buat saya, jadi saya akan menggunakannya sebaik-baiknya." Saya melakukan riset kecil-kecilan dan menemukan versi Alkitab yang saya suka, Thompson Chain-Reference Bible. Saya berkata pada diri saya, "Saya ingin jilidan yang tahan lama. Jadi saya akan membeli yang sampulnya berbahan kulit yang paling bagus." Saya harus merogoh 60 dolar untuk membeli Alkitab itu—seharga dua bulan uang saku saya. Saya puasa membeli makanan ringan dan nonton ke bioskop selama dua bulan, tetapi pada akhirnya saya bisa memiliki Alkitab yang sangat berkualitas yang bisa saya gunakan seumur hidup saya. Saya masih memiliki Alkitab itu. Itu harta saya yang paling berharga karena saya telah membacanya berkali-kali. Saya sudah banyak sekali menggarisbawahi dan menandainya.

Alkitab berkata, "Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat" (Yesaya 55:2).

Anda bisa memilih untuk menghabiskan uang Anda untuk membeli makanan sampah atau untuk makanan bagi jiwa Anda.

Renungkan hal ini:

- Bagaimana dunia ini mencoba meyakinkan Anda bahwa kenyamanan itu lebih penting daripada karakter Anda?

- Mengapa "makanan jiwa" lebih penting daripada "makanan sampah"?

- Kenyamanan apa saja yang bisa Anda tinggalkan agar Anda memiliki lebih banyak uang untuk Anda investasikan buat karakter Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 2:12-13 ; Ibrani 9
___________
Pilihlah untuk membelanjakan uang Anda untuk santapan rohani Anda yang akan membantu Anda semakin bertumbuh secara rohani.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
Invest in Your Character, Not Your Comfort

November 26, 2024

Today's Reading:
2 Peter 3:18 "But grow in the grace and knowledge of our Lord and Savior, Jesus Christ. To Him be glory, now and forever."
-------------------
God wants you to grow spiritually and become more like Jesus Christ. One way to make this happen is by using your money and investing it in your personal growth.

The Bible says in 2 Peter 3:18, "But grow in the grace and knowledge of our Lord and Savior, Jesus Christ. To Him be glory, now and forever."

Your money can help you grow in spiritual strength. you can use it to develop your skills, to educate yourself, to become a better leader, a better speaker, a better intercessor, or simply, a better person.

In reality, you don't take your car with you to heaven. nor do you take your condo, sofa, or clothes with you to heaven.
You bring your character with you. It may be tempting to use your money to invest in your comfort, but instead God wants you to use it to invest in something that will take you to heaven—your character.

that means every time you use your money to buy a Christian book that helps your growth, you are investing in what I call God's "Growth Fund." Every time you set aside money to attend a retreat or revival service that makes your faith grow, you are investing in a Growth Fund. Every time you set aside money to take a class or spiritual seminar that helps you become more like the person He wants you to be, God is smiling and saying that it is the right use of money.

I will never forget when I bought my first Bible. I was a teenager at the time and thought, "This is the most important book to me, so I'm going to make the most of it." I did a little research and found a version of the Bible that I liked, the Thompson Chain-Reference Bible. I said to myself, "I want a durable binding. So I will buy the one with the best leather cover." I had to spend 60 dollars to buy the Bible—two months' worth of my pocket money. I fasted from buying snacks and going to the movies for two months, but in the end I was able to have a high-quality Bible that I could use for the rest of my life. I still have that Bible. It is my most prized possession because I have read it many times. I've underlined and highlighted it a lot.

The Bible says, "Why do you spend your money on something that is not bread, and the wages of your labor on something that does not fill you? Listen to Me and you will eat what is good and you will enjoy the most delicious dishes" (Isaiah 55:2).

you can choose to spend your money on junk food or on food for your soul.

Think about this:

- How is this world trying to convince you that comfort is more important than your character?

- Why is "soul food" more important than "junk food"?

- What comforts can you give up so you have more money to invest in your character?

Bible Reading a Year:
Micah 2:12-13 ; Hebrews 9
___________
choose to spend your money on your spiritual food that will help you grow more spiritually.

(Translated from Daily Devotional by Rick Warren)


Minggu, 24 November 2024

Memberi untuk Menguatkan Keluarga Allah

25 November 2024

Bacaan Hari ini:

Roma 12:10 "Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat."
-----------------
Alkitab memerintahkan para pengikut Yesus untuk "saling mengasihi" (Roma 12:10). Namun, apa sebenarnya maksudnya?

Ada banyak cara untuk melakukannya, tetapi salah satunya adalah dengan menggunakan sumber daya kita—baik berupa uang, waktu, atau tenaga—untuk menyatakan kasih kita kepada satu sama lain. Setiap kali Anda memberi kepada Tuhan, Anda akan semakin dekat dengan-Nya—dan setiap kali Anda memberi kepada orang lain, Anda akan semakin dekat dengan mereka.

Saya mengibaratkan mengasihi orang percaya lain sebagai investasi dalam Reksa Dana Tuhan—dalam sesuatu yang akan menghasilkan keuntungan untuk selamanya.

Setiap tindakan kasih, meskipun itu kecil—semuanya penting. Ketika memberi, Anda bukan hanya memenuhi kebutuhan orang lain; Anda juga membangun sesuatu yang kekal. Anda menabung harta di surga.

Mengapa Anda harus melakukan hal ini? Alkitab mengatakan, "Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah" (2 Korintus 9:12).

Ketika kita orang percaya saling memberi, kita membuat Injil tampak. Kemurahan hati kita menjadi kesaksian yang hidup. Ketika kita bermurah hati dan ramah, bahkan kepada mereka yang tidak kita kenal dengan baik, kita sedang menunjukkan kepada dunia seperti apa iman yang sejati.

Seperti yang dikatakan Mazmur 133:1, "Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!"

Itulah kekuatan dari berinvestasi pada keluarga Allah.

Renungkan hal ini:

- Bagaimana orang-orang dalam keluarga Tuhan telah berinvestasi dalam hidup Anda? Bagaimana investasi tersebut mengubah Anda menjadi lebih baik?

- Anda tidak perlu punya uang untuk berinvestasi pada orang percaya lainnya. Apa saja cara yang dapat Anda lakukan untuk berinvestasi pada sesama orang percaya tanpa mengeluarkan uang?

- Pikirkan tentang orang-orang percaya dalam hidup Anda—di gereja Anda, lingkungan Anda, atau di tempat kerja Anda. Apa satu cara yang dapat Anda lakukan untuk berinvestasi pada salah satu dari orang percaya tersebut minggu ini?

Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 2:1-11 ; Ibrani 8
___________
Kasih kita membangun persatuan dan memperlihatkan hati Tuhan kepada dunia.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
========
Give to Encourage God's Family
By Rick Warren

"Love one another with mutual affection." Romans 12:10 (NRSVUE)
----------------
The Bible instructs followers of Jesus to "love one another with mutual affection" (Romans 12:10 NRSVUE). But what does that really mean?

There are many ways we can do that, but one of those ways is to use our resources—whether that's money, time, or effort—to express love to each other. Every time you give to God, you're drawn closer to him—and every time you give to other people, you grow closer to them.

I like to think of loving other believers as investing in God's Mutual Fund—in something that will yield dividends for eternity.

When you write a note of encouragement to a fellow believer, you make a deposit in God's Mutual Fund. When you take a meal to someone who's ill, you invest in them. Did you open your home for a small group gathering? That's another deposit in the Mutual Fund. When you watch someone else's kids so they can attend a church retreat, you're still investing. Or how about when you take a struggling friend out for lunch and conversation? That's an investment in the Mutual Fund.

Every act of love, every small gesture—it all counts. You're not just giving to meet a need; you're also building something eternal. You're storing up treasures in heaven.

Why should we do this? The Bible says, "What you are doing is much more than a service that supplies God's people with what they need. It is something that will make many others thank God" (2 Corinthians 9:12 CEV).

When we believers give to each other, we make the gospel visible. Our generosity becomes a living testimony. When we're generous and hospitable, even to those we don't know well, we're showing the world what true faith looks like.

As Psalm 133:1 says, "How good and pleasant it is when God's people live together in unity" (NIV). That's the power of investing in the Mutual Fund—our love builds unity and reflects God's heart to the world.


Sabtu, 23 November 2024

Anda adalah Pusat Kasih Allah

24 November 2024

Bacaan Hari ini:
Efesus 1:4 "Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya."
-----------------
Tahukah Anda ketika Allah memandang Anda, Dia mengasihi Anda sesederhana karena Dia menciptakan Anda? Ketika ketiga anak saya kecil, saya biasanya duduk di sisi tempat tidur mereka di malam hari dan hanya memandangi mereka tidur. Saya senang memperhatikan bagaimana mereka bernafas. Saya mendapatkan sukacita besar hanya dengan melihat mereka tidur nyenyak, itu karena saya adalah ayah mereka.

Seperti itulah apa yang dirasakan Bapa surgawi Anda tentang Anda.

Alkitab berkata, "Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya" (Efesus 1:4). Bahkan sebelum Allah menciptakan alam semesta, Dia sudah memikirkan Anda. Bahkan, Alkitab mengatakan bahwa seluruh alam semesta ini diciptakan hanya supaya Allah dapat menciptakan umat manusia dan mengasihi kita. Kita adalah pusat dari kasih-Nya, berbeda dengan ciptaan-ciptaan-Nya yang lain.

Anda diciptakan untuk dikasihi oleh Allah.

Ketika Anda memasukkan kebenaran yang mendalam itu meresap ke dalam jiwa Anda, maka Anda tidak akan pernah lagi bergumul dengan ketakutan atau rasa minder. Karena ketika Anda tahu dan yakin bahwa Allah menciptakan Anda untuk mengasihi Anda, maka kebenaran itu akan menghilangkan segala kegelisahan dan perasaan-perasaan Anda yang tak menentu.

Dalam Hosea 6:6, Allah berfirman, "Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran." Hal paling penting yang harus Anda tahu adalah bahwa Allah menciptakan Anda untuk mengasihi Anda. Dan hal terpenting yang harus Anda lakukan ialah mengenal dan mengasihi Dia kembali. Itulah yang harus jadi tujuan nomor satu hidup Anda.

Namun sayangnya, kebanyakan orang melewatkan hal ini seumur hidup mereka. Mereka tahu segala macam hal—harga bursa saham, skor pertandingan olahraga, siapa yang ada di sampul majalah favorit mereka—tetapi mereka tidak mengenal Allah.

Renungkan hal ini:

- Apakah Anda terkejut dengan kebenaran betapa Allah mengasihi Anda? Dengan cara apa saja Allah telah menunjukkan kasih-Nya kepada Anda?

- Bagaimana cara Anda memberikan lebih banyak kasih kepada Allah?

- Apa yang perlu Anda lakukan agar Anda dapat membangun persahabatan yang lebih kuat dengan Allah?

Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 1:8-16 ; Ibrani 7:11-28
_________
Mungkin Anda tahu tentang Allah, tetapi apakah Anda mengenal Dia secara pribadi? Apakah Anda memiliki hubungan persahabatan—hubungan cinta kasih—dengan Allah? Jika tidak, saya mendorong Anda untuk mengambil langkah itu hari ini.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
You Are the Focus of God's Love
By Rick Warren

"Long before he laid down earth's foundations, [God] had us in mind, had settled on us as the focus of his love." Ephesians 1:4 (MSG)
------------------
Did you know that, when God looks at you, he loves you simply because he made you?

When my three children were small, I would sit by the side of their bed at night and just watch them sleep. I'd watch their chests rise and fall. Because I was their father, I got so much joy out of watching them sleep peacefully.

That's the way your heavenly Father feels about you.

The Bible says, "Long before he laid down earth's foundations, [God] had us in mind, had settled on us as the focus of his love" (Ephesians 1:4 MSG). Before God even created the universe, he thought of you. In fact, the Bible says that the entire universe was created simply so God could create the human race and love us. We are the focus of his love, unlike anything else in creation.

You were created to be loved by God.

When you let that profound truth sink into your soul, you will never again have a problem with insecurity or low self-esteem. Because when you realize that God created you in order to love you, it will take away all those uncertain feelings.

In Hosea 6:6, God says, "I don't want your sacrifices—I want your love; I don't want your offerings—I want you to know me" (TLB). The most important thing you can know is that God created you to love you. And the most important thing you can do is to love him back. That's your number one purpose in life.

The tragedy is that most people go through their entire life missing their purpose. They know all kinds of things—stock quotes, sports scores, who's on the cover of their favorite magazine—but they don't know God.

You may know about God, but do you know him personally? Do you have a friendship—a love relationship—with God? If not, I encourage you to take that step today.


Jumat, 22 November 2024

Jangan Hanya Mendengar Firman-Nya; Ingatlah

23 November 2024

Bacaan Hari ini:
Amsal 4:20-22 "Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka."
-------------------
Anda tidak menjadi bijak hanya karena mendengar sesuatu yang bijak. Anda harus mengingat hikmat itu, kemudian menerapkannya. Sebab jika Anda tidak mengingat dan melaksanakannya, pada akhirnya Anda akan mempelajari pelajaran yang sama berulang-ulang kali.

Alkitab mengatakan tentang hikmat dalam Amsal 22:17-18: "Pasanglah telingamu dan dengarkanlah amsal-amsal orang bijak, berilah perhatian kepada pengetahuanku. Karena menyimpannya dalam hati akan menyenangkan bagimu, bila semuanya itu tersedia pada bibirmu." Perhatikan bahwa ada empat tindakan dalam ayat ini: Mendengarkan, mempelajari, mengingat, dan memperkatakan. Itulah tanda berhikmat.
Banyak orang sering berkata, "Saya tak bisa mengingat apa-apa!" Tentu saja, Anda bisa. Kita semua bisa ingat apa yang penting buat kita. Kita ingat apa yang kita suka. Kita ingat apa yang berarti buat kita.

Anda mungkin berkata, "Tapi saya tidak bisa menghafal ayat-ayat Alkitab." Tetapi kenyataannya Anda bisa ingat statistik pertandingan bisbol atau sepak bola musim lalu. Anda bisa menyanyikan lirik lagu-lagu terkini atau ingat resep masakan favorit Anda. Anda pasti ingat apa yang penting buat Anda.

Alkitab mengatakan, "Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka" (Amsal 4:20-22).

Renungkan hal ini:

- Mengapa menghafal ayat-ayat Alkitab itu penting?

- Menurut Anda mengapa lebih mudah untuk mengingat statistik pertandingan olahraga atau resep favorit Anda daripada mengingat Firman Tuhan?

- Bagaimana pandangan Anda akan Tuhan memengaruhi kerinduan Anda untuk mempelajari dan mengingat Firman-Nya?


- Jika Anda merasa tidak begitu punya kerinduan untuk membaca Alkitab, mintalah Tuhan untuk menumbuhkan kecintaan yang lebih dalam pada-Nya dan pada Firman-Nya.

Bacaan Alkitab Setahun :
Mikha 1:1-7 ; Ibrani 7:1-10
__________
Ketika Anda membiasakan diri untuk selalu haus akan Firman Tuhan, maka Firman-Nya akan menjadi penting buat Anda. Anda akan mengingat, mengulang-ulang, meneguhkan, dan mengulasnya kembali. Kemudian, itu akan mengubah hidup Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
===========
Don't Just Hear the Bible. Remember It.
By Rick Warren

"Listen carefully to my words. Don't lose sight of them. Let them penetrate deep into your heart, for they bring life to those who find them, and healing to their whole body." Proverbs 4:20-22 (NLT)
--------------------
You don't become wise just because you hear something that's wise. You've got to remember that wisdom and then apply it. Because if you don't remember and apply it, you'll end up having to learn the same lesson over and over.

The Bible says this about wisdom in Proverbs 22:17-18: "Listen, and I will teach you what the wise have said. Study their teachings, and you will be glad if you remember them and can quote them" (GNT). Notice the four verbs in that sentence: listen, study, remember, quote. Those are marks of wisdom.

People often say, "I can't remember anything!" But the truth is, we all can remember what's important to us. We remember what we love. We remember what really matters to us.

For instance, you might say, "I can't memorize the Bible." But you remember baseball or football statistics from the last season. And you can quote lyrics to popular songs or every step of a favorite recipe. You remember what's important to you.

The Bible says, "Listen carefully to my words. Don't lose sight of them. Let them penetrate deep into your heart, for they bring life to those who find them, and healing to their whole body" (Proverbs 4:20-22 NLT).

When you develop a passion for God's Word, the truth becomes important to you. And as you remember it and apply it, your life will begin to change.


Kamis, 21 November 2024

Habiskan Waktu bersama Orang-Orang Bijak

22 November 2024

Bacaan Hari ini:
Amsal 13:20 "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang."
------------------
Jika Anda ingin menjadi bijak, undanglah orang-orang bijak masuk ke dalam hidup Anda. Anda tidak membutuhkan banyak teman. Anda tak perlu menjadi populer. Anda hanya memerlukan beberapa teman baik yang membangun Anda, bukan yang menghancurkan Anda—mereka yang berhikmat, bukan yang bebal.

Jika Anda bergaul dengan orang-orang bebal, Anda akan menjadi seperti mereka. Tetapi jika Anda menghabiskan waktu dengan orang-orang bijak, Anda akan tumbuh semakin bijak. Ini seperti pepatah lama: "Jika kau ingin terbang bersama elang, jangan berlari bersama kalkun."

Tempat yang paling tepat untuk kita bertumbuh ialah di dalam komunitas. Anda tidak dapat bertumbuh dalam kedewasaan rohani seorang diri.

Anda bisa menjadi seorang biksu, pindah ke puncak gunung dan menghabiskan hidup Anda dalam keheningan dan membaca kitab. Anda akan bertumbuh dalam pengetahuan, tetapi Anda tidak akan bertumbuh di dalam hikmat.

Mengapa? Karena hikmat adalah soal kasih. Hikmat terutama muncul dari dalam hubungan. Itulah sebabnya banyak orang memiliki gelar akademis, tetapi pernikahan mereka berantakan. Mereka berpendidikan, tetapi mereka tidak bijak.

Alkitab mengatakan dalam Amsal 13:20, "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang."

Jika saya berdiri di tepi panggung, lalu saya mencoba untuk menarik Anda ke atas panggung sementara Anda mencoba menarik saya ke bawah, mana yang lebih mudah dilakukan? Selalu lebih mudah bagi seseorang untuk menarik Anda ke bawah dibanding menarik Anda ke atas. Orang yang menjatuhkan Anda bukanlah teman sejati Anda.
Apakah Anda memiliki orang-orang dalam hidup Anda yang gemar berbagi hikmat mereka secara teratur? Anda membutuhkan dorongan seperti itu dalam hidup Anda apabila Anda ingin menjadi orang yang bijak.

Renungkan hal ini:

- Siapakah orang-orang terdekat Anda? Bagaimana mereka mendorong Anda dalam pertumbuhan rohani dan hikmat? Atau, sebaliknya, bagaimana mereka mengalihkan perhatian Anda dari belajar untuk hidup bijaksana?

- Orang Kristen yang bijak dan dewasa seperti apakah yang ingin Anda habiskan waktu Anda untuk membina hubungan yang lebih dalam sehingga Anda dapat bertumbuh di dalam hikmat? Dengan orang percaya yang lebih muda seperti apa Anda ingin menghabiskan waktu sehingga Anda dapat berbagi apa yang telah Anda pelajari?

- Mengapa lebih penting untuk memiliki hanya beberapa hubungan yang mendalam, daripada memiliki banyak teman?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yunus 3-4; Ibrani 6:9-20
____________
Teman-teman sejati menarik Anda ke atas, mendorong Anda untuk mengejar hikmat Allah dengan cara berbagi hikmat mereka kepada sesama.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
To Become Wise, Spend Time with Wise People
By Rick Warren

"Spend time with the wise and you will become wise, but the friends of fools will suffer." Proverbs 13:20 (NCV)
-------------------
If you want to be wise, invite wise people into your life.

You don't need a lot of friends. You don't need to be popular. You just need a few good friends who build you up, not tear you down—who are wise, not fools.

If you hang around with fools, that's what you become. But if you spend time with wise people, you'll grow wiser. It's like the old saying: "If you want to soar with the eagles, you can't run with the turkeys."

People grow best in community. You can't grow to spiritual maturity by yourself. God designed us to need each other. Wisdom shows up primarily in relationships.

You could become a monk and move to the top of a mountain and spend your life in silence and reading books; you would grow in knowledge, but you wouldn't grow in wisdom. You can hold advanced academic degrees but still have your relationships fall apart; being educated doesn't necessarily mean you're wise.

The Bible says in Proverbs 13:20, "Spend time with the wise and you will become wise, but the friends of fools will suffer" (NCV).

If I stand on the edge of a stage, and I'm trying to pull you up while you're trying to pull me down, which is easier to do? It's always easier for somebody to pull you down than pull you up. But people who pull you down are not your true friends. Real friends pull you up. They encourage you in your pursuit of godly wisdom by offering their own.

Do you have anybody in your life who is sharing their wisdom on a regular basis? You need that kind of encouragement in your life if you want to be a wise person.


Rabu, 20 November 2024

Pilih Iman Ketimbang Rasa Takut

21 November 2024

Bacaan Hari ini:
Ibrani 11:27 "Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan."
------------------
Musa membuat sebuah resolusi matang tentang cara dia menjalani hidup. Inilah salah satu resolusi Musa: Ia memilih untuk hidup dengan iman, ketimbang dengan rasa takut.

Anda akan dihadapkan pada beberapa pilihan. Akankah Anda memilih untuk hidup dengan iman ataukah dengan rasa takut?

Alkitab mengatakan tentang Musa dalam Ibrani 11:27, "Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan."
Musa mendatangi orang yang paling berkuasa di dunia pada saat itu dan berkata, "Anda tahu budak-budak yang membangun semua piramidmu? Aku akan membawa mereka semua, dan kami semua akan keluar dari sini. Anda tidak akan bisa melakukan perbudakan lagi. Biarkan bangsaku pergi."
Sesungguhnya Musa punya banyak alasan untuk takut. Dia berdiri melawan seseorang yang begitu berkuasa di planet bumi. Pada zaman itu, Firaun dianggap sebagai tuhan, dan apa pun yang dikatakannya adalah sebuah hukum. Namun, Musa berani menghadapinya dan menyatakan, "Kami tidak akan melakukan apa yang Anda perintahkan lagi. Aku tidak takut pada Anda karena aku hanya tunduk pada otoritas yang tertinggi." Itu butuh nyali yang besar!

Apakah Anda menginginkan iman yang sama dalam hidup Anda untuk mampu mengalahkan ketakutan Anda? Semakin dekat Anda dengan Tuhan, semakin Anda akan dipenuhi dengan iman. Semakin jauh Anda dari Tuhan, semakin Anda akan dipenuhi dengan ketakutan.
Saya ingin menekankan betapa pentingnya iman di sepanjang hidup Anda. Alkitab mengatakan, "Segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa" (lihat Roma 14:23). Berapa kali Anda telah berbuat dosa minggu ini? Banyak sekali. Begitu pula saya. Karena apa pun yang saya lakukan yang tidak dilakukan dengan iman tetapi dilakukan dengan keragu-raguan adalah dosa.
Alkitab juga mengatakan bahwa tanpa iman adalah tidak mungkin dapat menyenangkan Tuhan. Berapa kali Anda menyenangkan Tuhan minggu ini?
Alkitab juga mengatakan, "Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah" (lihat Ibrani 11:6).

Apakah Anda menginginkan sesuatu berubah dalam hidup Anda? Daripada mengeluh, mulailah untuk percaya. Tuhan tidak tergerak oleh keluhan. Tuhan tergerak oleh iman, yaitu kebenaran yang kita lihat dalam kata-kata Yesus ini: "Jadilah kepadamu menurut imanmu" (Matius 9:29). Iman Anda punya dampak besar pada karya Allah dalam hidup Anda.

Ini kuncinya: Yang penting bukanlah besarnya iman Anda, tetapi besarnya Tuhan Anda. Sedikit iman kepada Tuhan yang besar akan menghasilkan hasil yang besar!

Renungkan hal ini:

- Bagaimana selama ini rasa takut menghalangi Anda untuk meraih berkat Tuhan?

Apa bukti yang tampak bahwa seseorang adalah orang yang beriman?

Semakin dekat Anda dengan Tuhan, semakin kuat iman Anda. Apa yang perlu Anda lakukan agar semakin dekat dengan Tuhan?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yunus 1-2; Ibrani 6:1-8
___________
Ini kuncinya: Yang penting bukanlah seberapa besar iman Anda, tetapi seberapa besar Tuhan yang Anda percaya. Beriman kepada Tuhan yang besar akan menghasilkan dampak yang besar!

(Diterjemahkan dari Daily
Devotional by Rick Warren)
===========
Choose Faith over Fear
By Rick Warren

"By faith he left Egypt, not fearing the king's anger; he persevered because he saw him who is invisible." Hebrews 11:27 (NIV)
------------------
Moses made intentional resolutions about how to live his life, and it's important that you do too. One of Moses's resolutions was this: He chose to live by faith rather than by fear.

You're going to face the same choice. Will you choose to live by faith or by fear?

The Bible says in Hebrews 11:27, "By faith he left Egypt, not fearing the king's anger; he persevered because he saw him who is invisible" (NIV).

Moses went to the most powerful man in the world and said, "You know those slaves who are building all your pyramids? I'm taking them, and we're all leaving. You're not going to have slave labor anymore. Let my people go."

Moses had every reason to be afraid; he was standing against the most powerful man on the planet. In those days, Pharaoh was considered a god, and whatever Pharaoh said was the law.

And here comes Moses, saying, "We aren't going to do what you say anymore. I'm not afraid of you because I report to a higher authority." It took some guts to do that!

Do you want that same kind of faith in your life so you can overcome your fear? The closer you get to God, the more you're going to be filled with faith. The further away you get from God, the more you're going to be filled with fear.

I cannot over-emphasize the importance of faith for the rest of your life. The Bible says, "Whatever is not of faith is sin" (Romans 14:23 TLV).

How many times did you sin this week? A lot. So did I. Anything that I didn't do in faith—that I did in doubt—was a sin.

The Bible also says, "Without faith it is impossible to please God" (Hebrews 11:6 NIV). How many times did you please God this week?

Do you want something to change in your life? Stop complaining and start believing. God is not moved by complaints. God is moved by faith: "According to your faith let it be done to you" (Matthew 9:29 NIV). Your faith has a big impact on what God does in your life.

Here's the key: What matters is not the size of your faith but the size of your God. A little faith in a big God gets big results!


Selasa, 19 November 2024

Sebutkan Nilai-Nilai Anda, Lalu Jalani Hidup Berdasarkan Nilai-Nilai Tersebut

20 November 2024

Bacaan Hari ini:
Ibrani 11:26 "Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah."
-----------------
Apa yang paling penting buat Anda? Apa tiga atau empat nilai-nilai terutama yang Anda pegang dalam hidup Anda?

Inilah sebuah keputusan yang akan mengubah hidup Anda: Memilih nilai-nilai Tuhan, daripada nilai-nilai dunia. Musa membuat sebuah resolusi yang mengubah hidupnya. Dan itulah mengapa Tuhan memakai dia dalam pekerjaan-Nya!

Ibrani 11:26 mengatakan, "Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah."

Musa telah menimbang mana yang baik dan yang buruk. Dia telah menentukan apa yang paling penting baginya. Dia tahu apa nilai-nilai yang paling utama bagi dirinya.

Saya dapat menyebutkan dengan mudah nilai-nilai terpenting yang saya pegang: kejujuran, kerendahan hati, dan kemurahan hati. Sudah sejak lama saya telah memutuskan untuk membangun hidup saya di atas tiga prinsip ini—karena itu merupakan penawar dari tiga perangkap kepemimpinan.

Bisakah Anda sebutkan tiga nilai terpenting yang Anda pegang dalam hidup Anda? Jika Anda tak dapat menyebutkannya, berarti Anda belum menjalankannya.

Sebelum Anda membiarkan hari ini berlalu, duduklah dan tanyakan pada diri Anda sendiri, "Apa yang paling penting buat saya? Apa nilai-nilai paling utama dalam hidup saya?" Tuliskanlah, sebab jika Anda belum menentukannya, Anda tidak bisa menjalaninya dengan komitmen.

Mengapa hal itu begitu penting? Sebab jika Anda belum memutuskan apa yang paling penting dalam hidup Anda, maka orang lain yang akan menentukannya untuk Anda. Mereka akan mendorong Anda masuk ke dalam ekspektasi mereka, dan Anda akan menjalani hidup Anda dengan nilai-nilai mereka, bukan nilai Anda sendiri.

Renungkan hal ini:

- Apa tiga nilai terpenting dalam hidup Anda?

- Jika Anda belum yakin dengan nilai-nilai itu, apa yang bisa Anda lakukan untuk menetapkannya?

- Perubahan apa yang perlu Anda lakukan agar hidup Anda lebih selaras dengan nilai-nilai Anda tersebut?

Bacaan Alkitab Setahun :
Obaja 1; Ibrani 5:11-14
___________
Ketika Anda tahu apa yang paling penting buat Anda dan memilih untuk hidup berdasarkan nilai-nilai Tuhan, maka Tuhan akan memakai Anda dalam pekerjaan-Nya dan memberkati hidup Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
Name Your Values, Then Live by Them
By Rick Warren

"[Moses] regarded disgrace for the sake of Christ as of greater value than the treasures of Egypt, because he was looking ahead to his reward." Hebrews 11:26 (NIV)
-------------
What matters most to you? What are the top three or four values in your life?

Here's a decision that will transform your life: Choose God's values over the world's. Moses made this life-shaping resolution. And that's why God used him!

Hebrews 11:26 says, "He regarded disgrace for the sake of Christ as of greater value than the treasures of Egypt, because he was looking ahead to his reward" (NIV).

Moses made an assessment of his values. He clarified what mattered most to him. He knew what his top values were.

I can easily name my top values: integrity, humility, and generosity. I decided long ago that I wanted to build my life on those three things—because they're the antidotes to the three traps of leadership.

Can you name the three most important values in your life? If you can't, then you certainly can't live by them.

Before you let another day go by, sit down and ask yourself, "What's most important to me? What are the top values in my life?" Write them down—because until you clarify your values, you can't live by them.

Why is this so important? If you don't decide what's important in your life, other people will decide for you. They'll shape you into their mold, and you'll live your life by their values, not your own.

When you know what's most important to you and choose to live by God's values, God will use you and bless your life too.


Senin, 18 November 2024

Pilih Rasa Sakit Jangka Pendek untuk Memperoleh Keuntungan Jangka Panjang

19 November 2024

Bacaan Hari ini:
Ibrani 11:25 "Karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa."
--------------------
Jika Anda ingin menjadi cakap dalam segala hal—jika Anda ingin memperoleh manfaat jangka panjang—Anda harus menerima rasa sakit sementara. Siapa pun yang pernah mengikuti kompetisi olahraga tahu hal ini. Untuk dapat lolos mengikuti suatu kejuaraan, Anda harus bekerja keras dan berlatih berjam-jam.

Hal ini tidak hanya berlaku dalam bidang olahraga. Ini juga berlaku dalam hal finansial dan relasional. Saya menjalani pernikahan yang baik, tetapi itu adalah berkat kerja keras saya dan istri saya selama bertahun-tahun. Dan itu tidaklah mudah. Agar pernikahan Anda langgeng, Anda harus berusaha mewujudkannya, sama seperti hal-hal lain dalam hidup ini.

Sebagian besar masalah Anda muncul atas ketidakmampuan Anda dalam menunda kepuasan. Dunia ini mengajarkan kita untuk berpikir, "Saya ingin punya segalanya, dan saya menginginkannya sekarang juga. Saya ingin mendapatkannya dengan gratis dan mudah." Tetapi, kehidupan ini tidak bekerja seperti itu!

Untuk dapat memperoleh keuntungan jangka panjang, Anda harus menentukan pilihan, seperti yang dilakukan Musa: "Karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa" (Ibrani 11:25).

Dia memilih untuk menderita sengsara— memikul rasa sakit jangka pendek demi memperoleh keuntungan jangka panjang, dengan melakukan hal-hal yang benar.

Rasa sakit ialah bagian dari kehidupan. Bila saat ini Anda memilih untuk melakukan hal yang sulit, berusaha keras untuk belajar dan bertumbuh, dan berusaha untuk menjadi kuat dan dewasa, percayalah di kemudian hari Anda akan merasakan manfaatnya.

Misalnya, beberapa orang sedang menikmati manfaat dari keputusan yang mereka buat sebelumnya untuk tidak menghabiskan uang lebih banyak daripada pendapatan mereka—mereka menggunakannya untuk ditabung, untuk memberikan persepuluhan, dan untuk memuliakan Tuhan. Saat ini mereka sedang merasakan manfaat dari keputusan yang mereka ambil bertahun-tahun lalu karena mereka disiplin dan bersedia melakukan hal yang sulit terlebih dahulu.

Renungkan hal ini:

- Apa rasa sakit jangka pendek yang sedang Anda alami yang membutuhkan perspektif surgawi?

- Bagaimana selama ini Anda melihat bahwa keputusan sulit yang telah Anda buat di masa lalu atau waktu yang sudah Anda korbankan memberikan Anda keuntungan jangka panjang?

- Menurut Anda mengapa saat ini Tuhan mau Anda memilih menjalani hal yang sulit, bahkan jika itu artinya Anda harus menderita atau menanggung kesengsaraan?

Bacaan Alkitab Setahun :
Amos 5-9; Ibrani 5:1-10
__________
Ketika Anda memilih menanggung rasa sakit jangka pendek seperti Musa, maka Anda akan melihat Tuhan memerdekakan Anda sehingga Anda dapat menikmati keuntungan jangka panjang.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
For Long-term Gain, Choose Short-term Pain
By Rick Warren

"[Moses] chose to be mistreated along with the people of God rather than to enjoy the fleeting pleasures of sin." Hebrews 11:25 (NIV)
----------------
If you're going to be good at anything—if you're going to have long-term gain—you've got to accept short-term pain. Anybody who's ever played sports knows this. To end up in a championship game, you've got to work hard and practice for long hours.

But it's true in more than sports. It's true in finances and in relationships. I have a good marriage, but Kay and I have worked hard at it for years. It didn't come easy. To make your marriage work, you've got to work at it, just like anything else in life.

Many of your problems come from your inability to delay gratification. Society teaches you to say, "I want everything, and I want it now. And I want it to be free and easy." But life doesn't work like that!

To experience long-term gain, you have to make a choice, like Moses did: "He chose to be mistreated along with the people of God rather than to enjoy the fleeting pleasures of sin" (Hebrews 11:25 NIV).

He chose to be mistreated—to endure short-term pain for the long-term gain of doing the right thing.

Pain is part of life. And if you choose to do the hard thing right now and put in the effort to learn and grow, to become strong and mature, then later in life you will benefit from it.

For example, some people are benefiting right now from decisions they made earlier in life not to spend more than they made—to save, tithe, and honor God. They're benefiting many years later because they were disciplined and did the hard thing first.

When you choose the short-term pain like Moses did, you'll see God deliver you so that you can enjoy the long-term reward.

Minggu, 17 November 2024

Fokus Menyenangkan Tuhan, Bukan Manusia

18 November 2024

Bacaan Hari ini:
1 Tesalonika 2:4 "Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita."
---------------
Tuhan menciptakan Anda untuk menjadi Anda. Dia tidak menciptakan Anda untuk menjadi seperti yang diinginkan orang tua Anda. Dia tidak menciptakan Anda untuk menjadi seperti yang diinginkan pasangan, bos, atau teman Anda.

Tuhan ingin Anda menjadi persis seperti apa yang Dia rancangkan. Dan itu artinya Anda harus menolak untuk didefinisikan oleh orang lain.

Ibrani 11:24 mengatakan, "Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun"

Musa mengalami krisis identitas. Ia dilahirkan sebagai budak Ibrani tetapi dibesarkan sebagai bangsawan Mesir, cucu Firaun. Ketika ia tumbuh dewasa, dia dihadapkan pada dua pilihan: Seumur hidup berpura-pura menjadi cucu Firaun dan hidup dalam gelimang harta, kemasyuhran, dan kekuasaan. Atau, memilih untuk mengakui identitasnya sebenarnya: seorang Yahudi. Namun, apabila ia melakukannya, keluarga kerajaan akan mengusirnya untuk hidup bersama para budak seumur hidupnya. Dia akan dipermalukan, dihina, dan menjalani kehidupan yang menyakitkan dan penuh kerja keras.

Jika Anda jadi dia, apa yang akan Anda pilih?

Saat ini kebanyakan orang hidup dalam kebohongan. Mereka mencoba menjadi orang lain. Akan tetapi, Musa menolak untuk hidup dalam kebohongan sebab dia adalah orang yang berintegritas. Meski harus melawan berbagai macam tekanan, dia bersikeras untuk menjadi seperti yang Tuhan rancangkan.

Satu pertanyaan saya untuk Anda: Siapa yang Anda biarkan mendefinisikan diri Anda?

Beberapa dari Anda mungkin memiliki orang tua yang telah meninggal bertahun-tahun lalu, tetapi Anda masih berusaha menjalani hidup untuk memenuhi ekspektasi mereka. Beberapa dari Anda mungkin masih berpegang pada perkataan mantan suami atau mantan istri yang pernah diucapkan pada Anda, dan sampai saat ini Anda masih mencoba membuktikan bahwa orang itu salah. Beberapa dari Anda mungkin masih mencoba terus mengikuti apa yang didengungkan oleh dunia ini tentang Anda.

Namun, Alkitab mengatakan ini: "Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita" (1 Tesalonika 2:4).

Cukup katakan, "Saya memutuskan untuk tidak lagi membiarkan orang lain menekan saya masuk ke dalam ekspektasi mereka. Saya akan melakukan apa yang Tuhan ingin saya lakukan dan mengerjakan rancangan-Nya untuk hidup saya—bukan rancangan orang lain untuk hidup saya."

Saudara, itulah kesuksesan yang sejati dalam hidup. Tuhan ingin Anda menjadi persis seperti yang Dia ciptakan, itu saja.

Renungkan hal ini:

- Siapa atau apa yang sedang menekan Anda untuk menjadi seseorang yang bukan diri Anda?

- Luangkan waktu untuk menulis siapa diri Anda di dalam Yesus Kristus. Bagaimana Dia mendefinisikan identitas Anda?

- Bagaimana Anda dapat mengetahui dan menjalani kehidupan tepat seperti yang Tuhan rancangkan?

Bacaan Alkitab Setahun :
Amos 1-4; Ibrani 4:14-16
_____________
Pilihlah menjadi seperti yang Tuhan ciptakan.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Focus on Pleasing God, Not People
By Rick Warren

"Our purpose is to please God, not people. He alone examines the motives of our hearts." 1 Thessalonians 2:4 (NLT)
----------------
God made you to be you. He didn't make you to be what your parents want you to be. He didn't make you to be what your spouse, boss, or friends want you to be.

God wants you to be exactly who he created you to be. That means you have to refuse to be defined by others.

Hebrews 11:24 says, "By faith Moses, when he had grown up, refused to be known as the son of Pharaoh's daughter" (NIV).

Moses had an identity crisis. He was born a Hebrew slave but raised as Egyptian royalty, the grandson of Pharaoh. When he grew up, he had two choices: He could pretend to be Pharaoh's grandson for the rest of his life and live with luxury, fame, and power.

Or he could admit who he really was, the son of a Hebrew slave. If he did, his family would kick him out to live with Hebrew slaves the rest of his life. He would be disgraced and humiliated and live a life of pain and drudgery.

Which would you choose?

Most people today are living lies. They're trying to be people they're not. But Moses—because he was a man of integrity—refused to live a lie. Against all kinds of peer pressure, he insisted on being who God made him to be.

Here's my question: Who are you letting determine your identity?

Maybe you have parents who died years ago, but you're still trying to live up to their expectations. Maybe you're hanging on to what your ex-husband or ex-wife said to you, and you're trying to prove that person wrong. Maybe you're trying to keep up with what the culture says you should be.

But the Bible says this: "Our purpose is to please God, not people. He alone examines the motives of our hearts" (1 Thessalonians 2:4 NLT).

Choose to be who God made you to be. Simply say, "I resolve to no longer let other people press me into their mold. I'm going to do what God wants me to do and fulfill the plan he has for my life—not somebody else's plan for my life."

God wants you to be exactly who he created you to be and nothing more. Friend, that is real success in life.


Sabtu, 16 November 2024

Langkah Keenam dalam Krisis: Dengan Rendah Hati Mengakui Dosa Anda kepada Tuhan

17 November 2024

Bacaan Hari ini:
Daniel 9: 5-6 "Kami telah berbuat dosa dan salah, kami telah berlaku fasik dan telah memberontak, kami telah menyimpang dari perintah dan peraturan-Mu, dan kami tidak taat kepada hamba-hamba-Mu, para nabi, yang telah berbicara atas nama-Mu kepada raja-raja kami, kepada pemimpin-pemimpin kami, kepada bapa-bapa kami dan kepada segenap rakyat negeri."
-----------------
Dalam beberapa hari terakhir kita telah melihat bagaimana caranya berdoa selama masa krisis. Daniel menunjukkan kepada kita enam prinsip utama dalam berdoa di dalam Daniel 9. Kelima prinsip itu adalah:

- Biarkan Tuhan berbicara kepada kita sebelum kita berbicara dengan-Nya.

- Fokuskan perhatian kita pada Tuhan dan datanglah kepada-Nya.

- Nyatakan kerinduan hati kita dengan sungguh-sungguh.

- Tunjukkan keseriusan kita melalui puasa

- Bersyukur kepada Tuhan buat kasih dan janji-Nya.

Dan langkah yang terakhir adalah mengakui dosa kita dengan kerendahan hati.

Tuhan tidak akan mendengarkan keluhan yang tinggi hati. Dia akan mendengarkan pengakuan atau permohonan doa yang rendah hati. Tuhan merespons kerendahan hati.

Meski Tuhan sudah tahu setiap kebodohan yang pernah lakukan dalam hidup Anda, tetapi Dia tetap ingin Anda mengakui dosa Anda.

Bagaimana respons Tuhan ketika dengan rendah hati Anda mengakui bahwa Anda telah gagal? Dia menanggapinya dengan pengampunan, belas kasih, dan rahmat-Nya.

Mengakui berarti semudah sepakat dengan Tuhan tentang dosa Anda. Mengakui berarti Anda memberi tahu Tuhan bahwa Dia benar, dan apa yang telah Anda lakukan adalah dosa. Jangan membuat-buat alasan. Jangan menyebutnya suatu kekhilafan. Akuilah bahwa Anda salah.

Akui dosa Anda secara spesifik, seperti yang dilakukan Daniel dalam Daniel 9: 5-6: "Kami telah berbuat dosa dan salah, kami telah berlaku fasik dan telah memberontak, kami telah menyimpang dari perintah dan peraturan-Mu, dan kami tidak taat kepada hamba-hamba-Mu, para nabi, yang telah berbicara atas nama-Mu kepada raja-raja kami, kepada pemimpin-pemimpin kami, kepada bapa-bapa kami dan kepada segenap rakyat negeri."

Daniel pun tidak berhenti di situ. Pengakuannya berlanjut hingga kesepuluh ayat selanjutnya, di mana ia dengan susah payah menggambarkan dosanya.

Dia setuju dengan Allah bahwa orang Israel telah mempermalukan diri mereka sendiri, tidak setia kepada Allah, tidak memperhatikan apa yang Allah katakan kepada mereka, dan tidak mengindahkan peringatan Allah.

Sungguh doa yang sangat spesifik.

Doa Daniel membantu kita memahami bagaimana dosa yang tidak kita akui justru menciptakan jarak antara Allah dengan kita — dan ini merupakan sebuah pengingat keras tentang bagaimana Allah menjawab doa-doa kita ketika kita sepakat dengan-Nya soal akan kita.

Renungkan hal ini:

- Mengapa sering kali kita kesulitan untuk jujur ??kepada Allah mengenai dosa kita — meskipun Dia sudah tahu semua yang pernah kita lakukan?

- Bagaimana selama ini Anda melihat orang lain merusak iman mereka dengan menolak mengakui dosa mereka? Apakah itu sedang terjadi dalam hidup Anda sendiri?

Jika Anda belum melakukannya hari ini, bagaimana Anda dapat menyiapkan waktu untuk berbicara dengan Tuhan dan mengakui dosa-dosa Anda kepada-Nya?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yoel 1-3; Ibrani 4:1-13
__________
Tuhan selalu setia untuk mengampuni kita apabila kita datang kepada-Nya dengan kerendahan hati.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Step Six in Crisis: Humbly Confess Your Sin to God
By Rick Warren

"We have sinned and done wrong. We have rebelled against you and scorned your commands and regulations. We have refused to listen to your servants the prophets, who spoke on your authority to our kings and princes and ancestors and to all the people of the land." Daniel 9:5-6 (NLT)
----------------------
In the last few devotionals, we've looked at how to pray during a crisis. Daniel shows us six key principles during his prayer in Daniel 9. The first five of these principles are:

Let God speak to us before we speak to him.
Focus our attention on God and seek him.
Express our desires with passion.
Demonstrate our seriousness through fasting.
Thank God for his love and promises.
Finally, we need to humbly confess our sin.

God won't listen to prideful complaining, but he will listen to humble confession. God responds to humility. He already knows every foolish thing you've ever done in your life, but he still wants you to confess your sin.

How does God respond when you humbly admit you blew it? He responds with forgiveness, mercy, and grace.

Confessing simply means agreeing with God about your sin. You tell God he is right—what you did was sin. You don't make excuses. You don't call it a mistake. You admit that you were wrong.

Get specific with your confession like Daniel did in Daniel 9:5-6:"We have sinned and done wrong. We have rebelled against you and scorned your commands and regulations. We have refused to listen to your servants the prophets, who spoke on your authority to our kings and princes and ancestors and to all the people of the land" (NLT).

Daniel didn't end there, either. His confession went on for another 10 verses as he painstakingly described his sin.

He agreed with God that the Israelites had brought disgrace and shame on themselves, been unfaithful to God, paid no attention to what the Lord had told them, and been oblivious to God's warnings.

That's pretty specific.

Daniel's prayer helps us understand how our unconfessed sin creates distance between God and us—and it's a powerful reminder of how God answers our prayers as we agree with him about our sin. He is always faithful to forgive us when we come to him with a humble heart.