Selasa, 25 Maret 2025

Bagaimana Caranya Mengampuni?

26 Maret 2025

Bacaan Hari ini:
2 Korintus 5:19 "Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami."
-----------
Di bulan Januari 1956, lima misionaris Amerika pergi ke hutan Amazon timur di Ekuador. Itulah kunjungan kedua mereka ke suku Huaorani, yang menurut para antropolog merupakan kelompok masyarakat paling kejam dan paling brutal di muka bumi. Mereka punya budaya membunuh, dan penelitian menunjukkan bahwa 60 persen dari penduduk suku tersebut mati karena dibunuh.
Benar saja, begitu para misionaris tersebut turun dari pesawat, mereka langsung ditombak mati oleh para anggota suku. Pembunuhan brutal itu menjadi berita utama di seluruh dunia dan menjadi sampul majalah Life, Time, dan Newsweek. Banyak surat kabar memberitakan tentang kematian para misionaris ini, dua di antaranya adalah misionaris Nate Saint dan Jim Elliot.

Beberapa tahun kemudian, Elisabeth dan Valerie, istri dan putri dari Jim Elliot, dan Rachel Saint, saudari perempuan dari Nate Saint, pindah ke desa Huaorani untuk menunjukkan apa yang dinamakan kasih dan pengampunan serta pelayanan kepada orang-orang yang telah membunuh anggota keluarga mereka tersebut. Dan pada akhirnya, pemimpin suku tersebut serta orang-orang yang terlibat dalam pembunuhan kelima misionaris ini diubahkan dan menjadi orang Kristen.
Jenis pengampunan yang dicontohkan oleh Elisabeth Elliot, Valerie Elliot, dan Rachel Saint memang sulit untuk dimengerti, kecuali Anda telah diampuni oleh Allah. Maka, setelah Anda menerima pengampunan dari Allah, bagaimana seharusnya Anda mengampuni sesama? Lakukanlah empat hal yang dilakukan oleh para wanita ini:

Lepaskan hak Anda untuk membalas dendam. Roma 12:19 berkata, "Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan." Serahkanlah itu pada Tuhan. Dia yang akan mengurusnya, dan Dia akan melakukannya dengan cara yang jauh lebih baik ketimbang Anda.

Respons kejahatan dengan kebaikan. Bagaimana Anda bisa tahu bahwa Anda telah sepenuhnya mengampuni seseorang? Berdoalah kepada Tuhan, minta Dia untuk memberkati orang yang menyakiti Anda. Alkitab mengatakan, "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu" (Lukas 6: 27-28).
Beri pengampunan terus-menerus. Petrus pernah bertanya kepada Yesus dalam Matius 18:21, "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus menjawab, "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali" (Matius 18:22). Pengampunan harus diberikan tanpa henti.

Selamatkan orang lain lewat Kabar Baik tentang pengampunan dari Allah. Alkitab mengatakan dalam 2 Korintus 5: 18-20, "Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah." Karena Anda telah diampuni oleh Allah, maka Dia ingin Anda mengampuni orang lain juga.

Renungkan hal ini:

- Apa yang Anda pelajari dari cara Elisabeth, Valerie Elliot, dan Rachel Saint merespons pembunuhan anggota keluarga mereka?

- Pernahkah Anda berada di tengah situasi di mana Anda harus mengampuni seseorang "bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali," seperti yang dikatakan dalam Matius 18? Apa yang memberi Anda kekuatan untuk melakukannya?

- Siapa seseorang dalam hidup Anda yang harus mendengar Kabar Baik tentang pengampunan, damai sejahtera, dan keselamatan?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yosua 19-21; Lukas 2:25-52
____________
Tuhan akan membantu Anda menyembuhkan rasa sakit Anda dan memampukan Anda untuk mengampuni mereka yang telah menyakiti Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
How Do You Forgive?
By Rick Warren

"What we mean is that God was in Christ, offering peace and forgiveness to the people of this world. And he has given us the work of sharing his message about peace." 2 Corinthians 5:19 (CEV)
----------------
In January 1956, five American missionaries headed to Ecuador's rainforest. They were visiting the Huaorani tribe, which anthropologists said was the most vicious, violent society on earth. As soon as the missionaries exited their plane, they were speared to death. The brutal murders of these men, who included Nate Saint and Jim Elliot, made news around the world.

A couple years later, Elisabeth and Valerie Elliot (wife and daughter of Jim Elliot), and Rachel Saint (sister of Nate Saint), moved into the Huaorani village to minister and show love and forgiveness. Eventually, the tribe's leader and other men who participated in the missionary murders became Christians.

The forgiveness Elisabeth Elliot, Valerie Elliot, and Rachel Saint modeled only makes sense when you have been forgiven by God. So, once you've experienced God's forgiveness, how do you forgive? You do the four things these women did:

Relinquish your right to get even. This is the heart of forgiveness. Romans 12:19 says, "Don't try to get even. Let God take revenge" (CEV). Even if you think you deserve to retaliate, don't. Trust God to take care of any repayment.

Respond to evil with good. How can you tell when you've completely forgiven someone? When you can pray for God to bless the person who hurt you. The Bible says. "Do good to those who hate you, bless those who curse you, pray for those who mistreat you" (Luke 6:27-28 NIV).

Repeat these steps as long as necessary. Peter asked Jesus in Matthew 18:21, "How many times should I forgive someone who does something wrong to me? Is seven times enough?" (CEV). Jesus replied, "Not just 7 times, but 77 times!" (Matthew 18:22 CEV). Sometimes forgiveness has to be continual.

Rescue others with the Good News of God's forgiveness. Once you forgive the people who've hurt you, you're free to share the Good News of God's forgiveness with them and with others. The apostle Paul invited people to accept God's forgiveness this way: "God was in Christ, offering peace and forgiveness to the people of this world. . . . We speak for Christ and sincerely ask you to make peace with God" (2 Corinthians 5:19-20 CEV).

If you've been holding on to pain caused by someone else, don't sit another day in your resentment. Ask God to help you work through your hurt and forgive those who've hurt you. Then you can move on to the life you were created to live!


Senin, 24 Maret 2025

Kebencian Lebih Menyakiti Anda Daripada Orang Lain

25 Maret 2025

Bacaan Hari ini:
Ayub 5: 2 "Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati."
---------------
Jika Anda terus memendam kebencian, itu akan selalu menyakiti Anda lebih dari orang lain.

Kebencian hanya akan merusak diri Anda sendiri.

Kebencian itu tidak masuk akal.

Jika hanya ada satu orang yang punya alasan yang tepat untuk marah, dia adalah Ayub. Dia adalah seorang pria saleh yang memiliki apa pun yang ia inginkan — kekayaan, ketenaran, dan keluarga yang hebat. Namun pada suatu hari, dia kehilangan itu semua. Ada dua bangsa musuh yang merampas dan membunuh semua ternaknya. Semua anaknya meninggal akibat angin ribut yang memporak porandakan rumah mereka. Ayub pun kemudian menderita penyakit yang parah.
Dia benar-benar telah kehilangan semua yang dimilikinya, kecuali istrinya. Tapi kemudian di saat-saat terberatnya, istrinya itu berkata kepadanya, "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!" (Ayub 2:9).

Ditambah lagi ada sekelompok temannya yang datang dan berkata, "Ayub, ini semua salahmu."

Namun, di tengah-tengah banyaknya nasihat yang buruk, salah seorang temannya membagikan kata-kata bijak. Ia menegaskan bahwa menyimpan kebencian adalah ide yang buruk. Ia berkata kepada Ayub, "Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati"(Ayub 5:2).

Teman Ayub itu bijaksana. Ia tahu—bahkan di tengah-tengah sakit hati dan luka yang begitu hebat—kebencian tidak akan membantu. Justru sebaliknya, itu hanya akan memperburuk keadaan.

Jika Anda mengingat kembali pengalaman hidup Anda, Anda mungkin akan setuju dengan nasihat teman Ayub itu. Pernahkah Anda melakukan hal-hal yang Anda sesali saat terjebak dalam kebencian? Mungkin Anda pernah berkata sesuatu seperti, "Aku akan membalasnya!" kemudian Anda melakukan sesuatu yang bodoh.

Ketika Anda menyerah pada kebencian, pada akhirnya Anda bertindak dengan cara yang merusak diri Anda sendiri. Tapi ketahuilah, Anda hanya akan lebih menyakiti diri sendiri daripada orang-orang yang Anda benci.

Jadi, mengapa harus menyimpan kebencian? Lepaskanlah kebencian itu hari ini. Pilihlah untuk mengampuni dan nikmatilah hidup dalam kemerdekaan yang diberikan oleh pengampunan.

Renungkan hal ini:

- Bagaimana selama ini Anda telah melihat kebencian menyakiti Anda atau seseorang yang Anda sayangi?

- Bagaimana hidup Anda berubah menjadi lebih baik ketika Anda melepaskan rasa sakit daripada menyimpan dendam?

- Rasa sakit masa lalu apa yang perlu Anda ampuni agar bisa melepaskan kebencian yang masih tersimpan?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yosua 16-18; Lukas 2:1-24
___________
Kebencian akan membuat Anda sengsara dan itu tidak akan pernah berakhir dengan Anda mendapatkan apa yang Anda inginkan.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=============
Resentment Hurts You More than Anyone Else
By Rick Warren

"To worry yourself to death with resentment would be a foolish, senseless thing to do." Job 5:2 (GNT)
------------------
When you hang on to resentment, it always hurts you more than anyone else. Resentment is self-destructive and counterproductive.

Resentment just makes no sense.

If anyone ever had a reason to be resentful, it was Job. He was a godly man who had everything he could ever want—wealth, fame, and a great family. One day, he lost it all. Enemy nations killed his livestock. All of his children died in a horrific storm. He got a terrible disease.

He literally lost everything he had, except for his wife, but then in his darkest moment, she said to him, "Why don't you curse God and die?" (Job 2:9 GNT).

Then a group of his friends came along and said, "Job, it's all your fault."

But right in the middle of a lot of bad advice-giving, one of his friends shared a word of wisdom. He insisted that growing resentful was a bad idea. He said to Job, "To worry yourself to death with resentment would be a foolish, senseless thing to do" (Job 5:2 GNT).

Job's friend was wise. He knew—even in the midst of such great heartache—resentment wouldn't help. In fact, it would just make things worse.

If you think back through experiences in your own life, you'll probably agree. Have you ever done things you regret when you were caught up in resentment? Maybe you said something like, "I'm going to get him back!" Then you did something foolish to get even.

When you give in to resentment, you end up acting in self-destructive ways. You hurt yourself much more than those you're holding grudges against. Resentment makes you miserable. And it never ends with you getting what you want.

So why hold on to your resentment for one more minute? Let go of resentment today. Choose to forgive and enjoy living in the freedom that forgiveness brings.


Minggu, 23 Maret 2025

Ampunilah Sebab Tuhan Telah Mengampuni Anda

24 Maret 2025

Bacaan Hari ini:
Efesus 4:32 "Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu."
---------------
Kita semua akan terluka dalam hidup ini. Dan banyak dari rasa sakit itu ditimbulkan karena kesengajaan—sering kali karena perkataan orang lain atau oleh perlakuan orang lain kepada kita. Bahkan, setiap kali kita membaca kata "pengampunan," kita langsung teringat akan sakit hati, kepedihan, dan masalah kita di masa lalu. Memori-memori itu masih terasa segar di ingatan karena kita telah terluka teramat dalam.

Karena betapa dalamnya luka itu, sering kali kita sulit untuk mengampuni para pelaku. Akan tetapi Alkitab memberi kita satu alasan yang sangat penting untuk mengampuni.

Kita harus mengampuni sebab Allah telah terlebih dahulu mengampuni kita.

Alkitab mengatakan dalam Efesus 4:32, "Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu." Ketika Anda merenungkan betapa besar Allah telah mengampuni Anda, itu akan membantu Anda untuk lebih dapat mengampuni mereka yang telah menyakiti Anda.

Begitu pula sebaliknya. Apabila Anda tidak merasa telah diampuni oleh Allah, maka Anda akan kesulitan untuk mengampuni orang lain. Jika Anda sering kali punya pergumulan dalam mengampuni orang lain, Anda mungkin juga belum benar-benar mengampuni diri Anda sendiri.

Berpikirlah seperti ini: Allah telah sepenuhnya menghapus catatan dosa Anda berkat pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Segala hukuman yang sebenarnya pantas Anda tanggung telah dibersihkan karena Allah telah mengampuni Anda. Ketika Anda menerima kebenaran firman ini, seharusnya Anda akan merasa semakin sulit untuk menyimpan luka terhadap orang lain.

Memendam kemarahan dan kepahitan, yang biasanya terjadi ketika Anda menolak untuk mengampuni orang lain, akan menimbulkan stres dan rasa lelah yang begitu besar dalam hidup Anda. Tetapi ketika Anda mengampuni karena Anda telah memahami bahwa Anda telah lebih dulu diampuni oleh Allah, maka luka dan rasa sakit Anda akan digantikan dengan damai sejahtera dan kelegaan dari Dia.

Renungkan hal ini:

- Saat mendengar kata "pengampunan," siapa yang muncul di benak Anda? Jika itu adalah seseorang yang perlu Anda ampuni, langkah apa yang akan Anda lakukan untuk mengampuninya hari ini?

- Apakah mengampuni berarti Anda harus melupakan apa yang telah terjadi pada Anda? Mengapa atau mengapa tidak?

- Bagaimana Anda dapat mengungkapkan rasa syukur Anda kepada Allah hari ini atas pengampunan-Nya?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yosua 13-15; Lukas 1:57-80
___________
Ingatlah hal ini: Apa pun yang pernah orang lain lakukan terhadap Anda, Anda tidak akan pernah mengalami beratnya pengorbanan yang Allah telah lakukan untuk mengampuni Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
Forgive Because God Forgave You
By Rick Warren

"Be kind and compassionate to one another, forgiving each other, just as in Christ God forgave you." Ephesians 4:32 (NIV)
---------------
You will, inevitably, be hurt in this life. And many of those hurts will be intentional—the direct result of what people say about you or do to you. In fact, any time you read the word "forgiveness," you might call to mind certain heartaches, hurts, and problems from your past. The memories still feel fresh because you've been hurt deeply.

When you're hurt, it's often hard to consider forgiving the perpetrators. But the Bible gives one very important reason you need to forgive: You forgive others because God forgave you.

The Bible says in Ephesians 4:32, "Be kind and compassionate to one another, forgiving each other, just as in Christ God forgave you" (NIV).

Thinking about how much God has forgiven you will help you be more forgiving of those who have hurt you.

The opposite is also true. If you don't believe and accept in faith that you've been forgiven by God, you'll likely have a hard time forgiving others. If you struggle to forgive other people, consider whether you truly believe God has forgiven you. You can talk to him about any doubts you have.

Look at it this way: God has completely wiped your slate clean of sin because of what Jesus did on the cross. Everything you deserve to be punished for has been cleared away because God has forgiven you. When you accept this truth, it becomes increasingly difficult to hold a grudge against someone else.

Remembering God's forgiveness toward you can make it easier to let go and forgive others—and he has forgiven you. That's a promise.


Sabtu, 22 Maret 2025

Tuhan Melihat Anda sebagai Orang yang Dapat Diampuni

23 Maret 2025

Bacaan Hari ini:
Efesus 1:4 "Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya."
------------------
Efesus 1:4 mengatakan, "Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya." Sebelum Allah menciptakan Anda, Ia tahu setiap kesalahan dan dosa yang akan Anda perbuat—bahkan pada saat-saat terburuk Anda sekali pun. Namun, Allah tetap memilih untuk menciptakan Anda agar dapat mengasihi dan mengampuni Anda, dan untuk menjadikan Anda "tanpa bercacat di hadapan-Nya."

Itulah kabar baik tentang kasih karunia: Jika Anda menerima Kristus, maka dosa-dosa Anda akan dihapuskan. Namun, kebanyakan dari kita merasa sulit untuk mempercayainya. Mengapa? Sebab kita sering berpikir bahwa Allah sedang marah kepada kita. Ketika sesuatu yang salah terjadi dalam hidup kita, kita bertanya, "Mengapa Aku, Tuhan?" Kemudian kita membayangkan Dia menjawab, "Karena engkau telah membuat Aku marah!" Namun, bukan begitu cara Allah bekerja.

Yesaya 43:25 mengatakan, "Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu."

Tidak seperti kita, Allah tidak menyimpan dendam.

Roma 8:1 menegaskan, "Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus."

Jika Anda telah menyerahkan hidup Anda kepada Kristus, berikut ini perubahan yang Anda alami:

Banyak orang membayangkan sebuah antrean panjang di gerbang surga, dengan orang-orang yang berharap masuk ke dalam. Namun saat Anda menerima Yesus, semuanya berubah. Anda tidak perlu lagi mengantre. Anda memiliki akses cepat. Anda sudah menjadi bagian dari keluarga Allah, dan dosa-dosa Anda telah dihapuskan.

Inilah sebabnya Yesus datang ke dunia—untuk menyelamatkan Anda dari penghakiman dan untuk mengamankan tempat Anda dalam keluarga Allah. Anda tidak sedang menunggu pengampunan; itu sudah menjadi milik Anda.

Tarik napas dalam-dalam dan katakan, "Terima kasih, Tuhan, bahwa saya telah diampuni oleh karena Yesus."

Renungkan hal ini:

- Apakah Anda biasanya menganggap diri Anda sebagai seseorang yang "dapat diampuni"? Mengapa atau mengapa tidak?

- Jika Anda telah menyerahkan hidup Anda kepada Kristus, Anda telah diampuni. Bagaimana dengan mengetahui bahwa Anda telah diampuni melalui Kristus membentuk cara Anda berinteraksi dengan Tuhan dalam doa dan kehidupan sehari-hari?

- Tuhan telah mengampuni Anda. Apakah ada seseorang yang perlu Anda ampuni?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yosua 10-12; Lukas 1:39-56
____________
Allah tidak mengingat-ingat dosa-dosa Anda. Ia menghapusnya.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
God Sees You as Forgivable
By Rick Warren

"Even before he made the world, God loved us and chose us in Christ to be holy and without fault in his eyes." Ephesians 1:4 (NLT)
-------------------
Forgiven. It's a word that's easy to overlook. If you've been in church or around Christians for very long, you may have heard it so many times that you don't even stop to think about it. But today I want you to take a few minutes to think about what it really means to be forgiven—and to be "forgivable."

Ephesians 1:4 says, "Even before he made the world, God loved us and chose us in Christ to be holy and without fault in his eyes" (NLT). Before God created you, he knew every mistake you'd make and sin you'd commit—even your worst moments. But he still chose to make you, to love you, and to forgive you—to make you "without fault in his eyes."

That's the good news of grace: If you receive Christ, your sins are erased. Yet most of us struggle to believe it. Why? Because we often think God is mad at us. When something goes wrong in our lives, we ask, "Why me, God?" And we imagine God responding, "Because you made me angry!" But that's not how God operates.

Isaiah 43:25 says, "I am the God who forgives your sins, and I do this because of who I am. I will not hold your sins against you" (GNT). Unlike us, God doesn't hold grudges.

Romans 8:1 confirms, "There is now no condemnation for those who are in Christ Jesus" (NIV). God doesn't replay your sins. He erases them.

If you've committed your life to Christ, here's what has changed for you:

Many people picture a long line at the gates of heaven, with people hoping to get in. But the moment you accepted Jesus, everything shifted. You don't have to wait in line. You have a fast pass. You're already part of God's family, and your sins are gone.

This is why Jesus came—to save you from judgment and to secure your place in God's family. You're not waiting for forgiveness; it's already yours.

Take a deep breath and say, "Thank You, God, that I'm forgiven because of Jesus."


Jumat, 21 Maret 2025

Tuhan Melihat Anda sebagai Orang yang Layak Dikasihi

22 Maret 2025

Bacaan Hari ini:
Yohanes 3:16 "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."
-------------
Allah tidak hanya melihat Anda sebagai pribadi yang dapat diterima dan berharga—Ia juga melihat Anda sebagai pribadi yang sangat layak dikasihi. Yohanes 3:16 mengatakan, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" (Yohanes 3:16).

Ayat tersebut tidak mengatakan bahwa Allah hanya mengasihi orang-orang yang cantik, yang cerdas, atau yang sempurna. Ayat tersebut mengatakan bahwa Allah mengasihi dunia ini—kita semua. Itu termasuk Anda dan saya. Intinya Yesus berkata, "Lebih baik Aku mati daripada hidup tanpamu." Begitulah besarnya kasih Allah kepada Anda.

Yesaya 54:10 mengatakan, "Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau."

Kasih Allah memiliki dua karakteristik utama yang tidak boleh Anda lupakan:

Kasih Allah konsisten. Allah tidak pernah berubah-ubah atau plin-plan. Kasih-Nya tidak bergantung pada hari-hari baik atau buruk. Seorang wanita pernah bercerita bagaimana suasana hati ibunya yang yang tak menentu membuatnya kebingungan—di satu hari ibunya memeluknya, di hari berikutnya, ibunya mengabaikannya. Kasih Allah tidak seperti itu. Dia mengasihi Anda dengan kasih sayang yang tak akan pernah berubah dan mutlak setiap hari.

Kasih Allah tanpa bersyarat. Kasih Allah tidak berkata, "Aku mengasihimu jika . . . " atau "Aku mengasihimu karena . . . " Sebaliknya, kasih Allah berkata, "Aku mengasihimu. Titik." Kasih-Nya tidak didasarkan pada perbuatan baik Anda; kasih-Nya didasarkan pada karakter-Nya. Kasih Allah berkata, "Engkau milikku. Aku menciptakanmu. Aku menyelamatkanmu. Aku menebusmu. Aku ingin engkau bersama-Ku selamanya." Kasih Allah itu mutlak dan tidak akan pernah berubah. Anda tidak harus berusaha mendapatkannya.

Meragukan kasih Allah akan mendatangkan masalah. Setiap kali Anda melakukan dosa, itu karena Anda meragukan kasih-Nya dan menganggap Anda lebih tahu daripada Dia. Misalnya, ketika Tuhan berfirman untuk tidak berzinah tanpa adanya pernikahan, itu bukan karena Dia membatasi Anda—itu karena Dia begitu mengasihi Anda dan tahu apa yang terbaik buat Anda. Akan tetapi, ketika Anda memilih untuk keluar dari rencana-Nya dan mengikuti jalan Anda sendiri, itu berarti Anda meragukan kasih-Nya dan sering kali mengalami konsekuensi menyakitkan dari dosa Anda.

Renungkan hal ini:

- Kapan Anda pernah mengalami cinta yang dan tidak konsisten? Bagaimana hal itu memengaruhi pemahaman Anda tentang kasih Allah?

- Kapan Anda pernah meragukan kasih Allah dan mengikuti jalan Anda sendiri, bukan jalan-Nya? Apa hasilnya?

- Allah mengasihi Anda secara konsisten dan tanpa syarat. Apa perbedaan yang Anda rasakan dari kasih tersebut dalam hidup Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yosua 7-9; Lukas 1:21-38
____________
Anda dapat membangun hidup Anda di atas dua kebenaran ini: Tuhan mengasihi Anda secara konsisten dan Dia mengasihi Anda dengan tulus tanpa syarat. Dia tak akan pernah berhenti mengasihi Anda, apa pun yang terjadi. Itulah fondasi yang bisa Anda andalkan selamanya.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========°
God Sees You as Lovable
By Rick Warren

"For God so loved the world that he gave his one and only Son, that whoever believes in him shall not perish but have eternal life." John 3:16 (NIV)
------------------
Not only does God see you as acceptable and valuable—he also sees you as deeply lovable. John 3:16 says, "For God so loved the world that he gave his one and only Son, that whoever believes in him shall not perish but have eternal life" (John 3:16 NIV).

The verse doesn't say God loves only beautiful, intelligent, or perfect people. It says God loves the world—all of us. That includes you. Jesus essentially said, "I'd rather die than live without you." That's how much God loves you.

Isaiah 54:10 says, "'The mountains and hills may crumble, but my love for you will never end. . . . ' So says the LORD who loves you" (GNT).

God's love has two key characteristics you must never forget:

God's love is consistent. God isn't moody or fickle. His love doesn't depend on good or bad days. A woman once shared how her mother's moods kept her guessing—one day she'd get a hug from her, the next she'd be ignored or worse. God's love isn't like that. He loves you with unchanging, steady affection every single day.

God's love is unconditional. God's love doesn't say, "I love you if . . . " or "I love you because . . . " Instead, God's love says, "I love you. Period." His love isn't based on your performance; it's based on his character. God's love says, "You're mine. I made you. I saved you. I redeemed you. I want you with me forever." God's love is absolute and doesn't change. You'll never need to earn it.

Doubting God's love leads to trouble. In fact, every time you sin, it's because you doubt his love and think you know better than he does. For example, when God says to keep sex within marriage, it's not because he's restrictive—it's because he loves you and knows what's best. But when you choose to step out of his plan and follow your own way instead, you doubt his love and often experience the painful consequences of your sin.

You can build your life on these two truths: God loves you consistently, and he loves you unconditionally. He will never stop loving you, no matter what. That's a foundation you can trust forever.


Kamis, 20 Maret 2025

Tuhan Melihat Anda sebagai Orang yang Berharga

21 Maret 2025

Bacaan Hari ini:
Lukas 12:24 "Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu!"
----------------
Tuhan tidak hanya melihat Anda sebagai orang yang dapat diterima; Dia melihat Anda sebagai orang yang berharga. Jika Anda hendak melihat diri Anda sendiri sebagaimana Tuhan melihat Anda, maka Anda harus mengenali nilai Anda.

Lukas 12:24 mengatakan, "Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu!" Tuhan menghargai setiap burung yang terbang di langit—dan Dia jauh lebih menghargai Anda!

Jadi, menurut Anda seberapa berharganya Anda? Bukan kekayaan bersih Anda, tetapi harga diri Anda. Nilai Anda tidak terikat pada kekayaan Anda. Jika demikian, Anda bisa kehilangan dalam sekejap. Nilai-nilai ini berasal dari dua hal.

1. Siapa pemiliknya? Kepemilikan menentukan nilai suatu benda. Barang-barang biasa milik seorang selebriti bisa jadi bernilai luar biasa hanya karena siapa pemiliknya. Sepatu kets milik atlet terkenal jauh lebih berharga daripada milik Anda.

Siapa pemilik Anda? Alkitab mengatakan, "Kamu berasal dari Allah" (Lihat 1 Yohanes 4:4). Anda telah diciptakan, diselamatkan, dan ditebus oleh-Nya. Itulah yang menjadikan Anda sangat berharga.

2. Berapa harga yang bersedia dibayar oleh seseorang? Nilai ditentukan oleh harga yang bersedia dibayarkan oleh seseorang. Rumah, kartu bisbol, atau karya seni hanya akan bernilai sesuai dengan harga bersedia dibayarkan.

Berapa harga Anda? Alkitab mengatakan, "Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia" (1 Korintus 7:23). Harga terbesar yang pernah dibayarkan telah dibayarkan untuk Anda. Allah telah menukarkan nyawa Anak-Nya sendiri untuk menebus Anda. Bahkan, seandainya Anda adalah satu-satunya orang di bumi, Yesus tetap bersedia mati untuk Anda. Begitulah berharganya Anda bagi Dia.

Salib Kristus membuktikan nilai Anda. Allah tidak menciptakan sampah, dan Anda bukanlah sampah. Orang-orang yang mengatakan Anda tidak berharga adalah pendusta. Perkataan mereka tidak mendefinisikan diri Anda. Pernyataan Tuhanlah yang mendefinisikan Anda: Anda diterima dan Anda berharga.

Jika Tuhan berkata Anda memiliki nilai yang tak terhingga, maka tidak ada perkataan orang lain yang bisa menguranginya. Beristirahatlah dalam kebenaran ini: Anda sangat dikasihi, dihargai tanpa batas, dan selamanya berarti bagi Tuhan.

Renungkan hal ini:

- Siapa atau apa yang telah Anda izinkan untuk mendefinisikan nilai Anda? Bagaimana Anda melihat diri Anda secara berbeda ketika Anda menyadari bahwa Allah telah membayar harga yang mahal untuk Anda?

- 1 Yohanes 4:4 berjanji, "Kamu berasal dari Allah." Perbedaan praktis apa yang dibuat oleh kebenaran ini dalam kehidupan Anda?

- Anda sangat berharga bagi Allah—dan begitu pula setiap orang yang akan Anda temui hari ini. Siapa yang perlu Anda perlakukan berbeda hari ini karena betapa tingginya Tuhan menghargai mereka?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yosua 4-6; Lukas 1:1-20
__________
Ketika Tuhan melihat Anda, Dia melihat seseorang yang layak menerima penebusan terbesar yang pernah dibayarkan. Itulah kebenaran tentang betapa berharganya Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
===========
God sees you as a valuable person

March 21, 2025

Today's reading:
Luke 12:24 "Pay attention to the crows that do not sow and do not reap and do not have a warehouse or barn, but so fed by God. How far you exceed the birds!"
---------------
God does not only see you as an acceptable person; He sees you as a valuable person. If you want to see yourself as God sees you, then you must recognize your values.

Luke 12:24 said, "Pay attention to the crow birds that do not sow and do not reap and do not have a warehouse or barn, but so fed by God. How far you exceed the birds!" God appreciates every bird flying in the sky - and He is much more respectful of you!

So, do you think how valuable are you? Not your net wealth, but your pride. Your value is not bound to your wealth. If so, you can lose in an instant. These values ​​come from two things.

1. Who is the owner? Ownership determines the value of an object. Ordinary items belonging to a celebrity can be extraordinary value just because of who the owner is. The famous athlete's sneakers are far more valuable than yours.

Who is your owner? The Bible says, "You come from God" (see 1 John 4: 4). You have been created, saved, and redeemed by Him. That's what makes you very valuable.

2. What is the price that is willing to be paid by someone? The value is determined by the price that is willing to be paid by someone. Houses, baseball cards, or artwork will only be valued according to the price willing to be paid.

How much are you? The Bible says, "You have been purchased and the price has been paid in fullTherefore do not be human servants "(1 Corinthians 7:23). The biggest price ever paid has been paid for you. God has exchanged his own life to redeem you. In fact, if you are the only person on earth, Jesus will still be willing to die for youThat's your valuable for him.

The cross of Christ proves your value. God does not create garbage, and you are not trash. People who say you are worthless are liars. Their words do not define yourself. God's statement is what defines you: You are accepted and you are valuable.

If God says you have an infinite value, then there are no other people's words that can reduce it. Rest in this truth: you are very loved, valued without limits, and forever means to God.

Contemplate this:

- Who or what have you allowed to define your value? How do you see yourself differently when you realize that God has paid an expensive price for you?

- 1 John 4: 4 promised, "You come from God." What practical differences are made by this truth in your life?

Rabu, 19 Maret 2025

Tuhan melihat Anda sebagai Orang yang dapat Diterima

20 Maret 2025

Bacaan Hari ini:
Titus 3:7 *"Supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita."
-----------------
Penolakan adalah luka yang terdalam dalam kehidupan. Baik itu dari orang tua, pasangan, guru, atau teman, penolakan menusuk hingga ke sanubari. Untuk menghindarinya, kita menghabiskan sebagian besar hidup kita untuk mendapatkan penerimaan dari orang lain—berusaha menyenangkan orang tua, teman sebaya, tetangga, dan bahkan orang yang tidak kita sukai.

Kita membeli barang-barang yang tidak kita butuhkan untuk mengesankan orang yang bahkan tidak kita kenal. Dorongan untuk diterima ini memengaruhi pilihan kita: pakaian yang kita kenakan, karier yang kita kejar, dan kehidupan yang kita jalani.

Mari kita ingat kembali masa kanak-kanak. Seberapa sering Anda melakukan sesuatu yang konyol atau yang tidak masuk akal hanya supaya diterima oleh orang banyak? Keinginan untuk diakui ini tidak akan memudar seiring bertambahnya usia, sebaliknya keinginan itu justru menjadi semakin rumit.

Ada satu mitos tentang kaitan antara kesempurnaan dengan penerimaan: Jika saya bisa menjadi sempurna, pasti semua orang akan menerima saya.

Berkaitan dengan kesempurnaan dan penerimaan, ada tiga hal yang benar adanya: Pertama, tidak seorang pun percaya bahwa Anda sempurna. Kedua, Anda tidak akan pernah sempurna. Ketiga, meskipun Anda sempurna, tidak semua orang akan menerima Anda; bahkan Yesus—yang sempurna—dihina dan ditolak.

Tidak ada yang dapat Anda lakukan untuk membuat semua orang menerima Anda. Namun, kita tentunya tetap ingin diterima, kita ingin dicintai, dan kita ingin orang lain melihat betapa berharganya kita.

Sesungguhnya Allah telah menyelesaikan masalah ini sejak lama: "Pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita" (Titus 3:5–7).

Bila Anda telah mengundang Yesus ke dalam hidup Anda, maka Allah melihat Anda sebagai orang yang dapat diterima, terlepas dari apa pun yang telah Anda lakukan. Itu bukan karena pencapaian Anda, melainkan karena kasih karunia-Nya.

1 Petrus 2:9 mengingatkan kita, "Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib." itu sungguh suatu kebenaran yang mengubah hidup!

Allah telah memilih Anda untuk hidup bersama-Nya selamanya. Dari situlah nilai Anda berasal—bukan dari persetujuan atau penerimaan orang lain. Ada 8 miliar manusia di bumi ini; tidak apa-apa jika beberapa orang tidak menyukai Anda.

Biarkan kebenaran ini memerdekakan Anda: Allah tidak hanya mengasihi Anda, tetapi Dia juga sayang pada Anda. Jika Dia tahu semua kekurangan Anda dan tetap menerima Anda, mengapa Anda harus mengejar persetujuan orang lain? Mazmur 27:10 mengatakan, "Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku."

Renungkan hal ini:

- Kapan Anda pernah melakukan sesuatu yang bodoh karena Anda mencoba untuk mendapatkan penerimaan dari seseorang?

- Jika Anda telah mengundang Yesus masuk ke dalam hidup Anda, maka Allah memandang Anda sebagai seseorang yang diterima. Apa satu perbedaan nyata yang didatangkan oleh kebenaran firman itu dalam hidup Anda?

- Apakah ada cara-cara kecil yang Anda coba lakukan untuk mendapatkan persetujuan orang lain hari ini? Perubahan apa yang perlu Anda buat untuk mencerminkan kebenaran bahwa Anda telah diterima oleh Allah?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yosua 1-3; Markus 16
____________
Ada sebuah kabar baik: Anda dapat menemukan penerimaan itu di dalam Allah melalui Yesus.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
God Sees You as Acceptable
By Rick Warren

"Jesus treated us much better than we deserve. He made us acceptable to God and gave us the hope of eternal life." Titus 3:7 (CEV)
-------------------
Rejection is the deepest hurt in life. Whether it's from a parent, spouse, teacher, or friend, rejection cuts to the core. To avoid it, we spend much of life chasing acceptance—trying to please parents, peers, neighbors, and even people we don't like.

We buy things we don't need with money we don't have to impress people we don't even know. This drive to be accepted influences our choices: the clothes we wear, the careers we pursue, and the lives we live.

Think back to childhood. How many times did you do something silly or foolish just to be accepted by the crowd? This desire for approval doesn't fade with age—it only becomes more sophisticated.

Yet there's a myth about the relationship between perfection and acceptance: If I can be perfect, then everyone will accept me. But this just isn't true.

When it comes to perfection and acceptance, there are three things that absolutely are true: One, no one believes you're perfect. Two, you'll never be perfect. Three, even if you were perfect, not everyone would accept you; even Jesus—who was perfect—was despised and rejected.

There is nothing you can do that will make everyone accept you. But we still want to be accepted, we want to be loved, and we want people to see our value.

And there's good news: You can find that acceptance in God through Jesus.

God settled the issue long ago: "He saved us because of his mercy, and not because of any good things that we have done. God washed us by the power of the Holy Spirit. He gave us new birth and a fresh beginning. God sent Jesus Christ our Savior to give us his Spirit. Jesus treated us much better than we deserve. He made us acceptable to God and gave us the hope of eternal life" (Titus 3:5-7 CEV).

If you've invited Jesus into your life, God sees you as acceptable, no matter what you've done. It's not because of your achievements, but because of his grace.

1 Peter 2:9 reminds us, "But you are God's chosen and special people" (CEV). That's a life-changing truth!

God chose you to live with him forever. That's where your value comes from—not from others' approval. There are 8 billion people on earth; it's okay if a few people don't like you.

Let this truth free you: God not only loves you, but he likes you, too. If he knows all your flaws and still accepts you, why chase the approval of others? Psalm 27:10 says, "Though my father and mother forsake me, the LORD will receive me" (NIV).


Selasa, 18 Maret 2025

Lima Cara Tuhan Menggunakan Masalah Anda

19 Maret 2025

Bacaan Hari ini:
Mazmur 119:71–72 "Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih dari pada ribuan keping emas dan perak."
--------------
Hidup ini adalah serangkaian kesempatan untuk menyelesaikan masalah. Masalah-masalah yang Anda hadapi akan mengalahkan Anda atau mendewasakan Anda, tergantung bagaimana Anda menanggapinya.

Ketika kebanyakan orang menemui kesulitan, mereka bereaksi secara impulsif atau menjadi marah. Mereka tidak mau berhenti sejenak untuk merenungkan pelajaran apa yang akan didapat dari masalah mereka. Akibatnya, mereka tidak pernah melihat bagaimana Tuhan ingin menggunakan masalah untuk kebaikan dalam hidup mereka.

Ada lima cara utama bagaimana Tuhan menggunakan masalah dalam hidup Anda. Saya ingin Anda memahami apa itu semua sehingga lain kali ketika Anda menghadapi kesulitan, Anda dapat mencari tahu bagaimana cara kerja Tuhan.

Tuhan menggunakan masalah untuk MENUNTUN Anda. Terkadang Tuhan menyalakan api untuk membuat Anda terus maju. Masalah dapat menuntun Anda ke arah yang baru dan mendorong Anda untuk berubah. Apakah Tuhan mencoba menarik perhatian Anda? Seperti yang dikatakan Amsal 20:30, "Bilur-bilur yang berdarah membersihkan kejahatan, dan pukulan membersihkan lubuk hati."

Tuhan menggunakan masalah untuk MENGUJI Anda. Manusia ibarat kantong teh: Jika Anda ingin tahu apa yang ada di dalamnya, masukkan saja ke dalam air panas! Pernahkah Tuhan menguji iman Anda dengan suatu masalah? Apa yang disingkapkan oleh masalah itu tentang diri Anda? Yakobus 1:2-3 mengatakan, "Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan."

Tuhan menggunakan masalah untuk MEMPERBAIKI Anda. Beberapa pelajaran hanya bisa kita pelajari melalui penderitaan dan kegagalan. Waktu kecil, orang tua Anda mungkin menyuruh Anda untuk tidak menyentuh kompor yang panas. Tapi Anda mungkin tidak benar-benar mengerti sampai Anda mengabaikan instruksi mereka dan membuat jari Anda terbakar. Terkadang kita baru benar-benar belajar akan sesuatu—seperti soal kesehatan, uang, atau hubungan—setelah kita melewatkannya atau kehilangannya. Mazmur 119 berbunyi: "Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih dari pada ribuan keping emas dan perak" (Mazmur 119:71–72).

Tuhan menggunakan masalah untuk MELINDUNGI Anda. Masalah bisa menjadi berkat terselubung apabila itu mencegah Anda dari kehilangan atau akibat yang lebih serius. Beberapa tahun lalu, seorang teman saya dipecat karena menolak melakukan sesuatu yang tidak etis yang diminta oleh atasannya. Kehilangan pekerjaan memang menimbulkan masalah di hidupnya, tetapi itu menyelamatkan dia dari hukuman penjara setahun kemudian ketika tindak-tanduk atasannya itu terbongkar. Dia mampu berkata seperti yang dikatakan Yusuf, "Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar" (Kejadian 50:20).

Tuhan menggunakan masalah untuk MENYEMPURNAKAN Anda. Masalah, apabila direspons dengan benar, akan membangun karakter manusia: "Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan" (Roma 5:3-4). Tuhan jauh lebih tertarik pada karakter Anda daripada kenyamanan Anda. Hubungan Anda dengan Tuhan dan karakter Anda adalah dua hal yang akan Anda bawa ke dalam kekekalan.

Renungkan hal ini:

- Apa saja yang telah Anda pelajari tentang diri Anda lewat masa-masa sulit dalam hidup Anda?

- Apa hal berharga yang telah Anda pelajari melalui kesalahan atau pengalaman menyakitkan dalam hidup Anda?

- Menurut Anda, mengapa ujian dan pencobaan dapat membuat Anda lebih kuat dan lebih baik dalam jangka panjang?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ulangan 32-34; Markus 15:26-47
__________
Anda akan menghadapi kesulitan. Semua orang pasti akan mengalaminya. Ketika Anda mengalaminya, ingatlah bahwa Anda punya pilihan. Anda dapat membiarkan kesulitan-kesulitan itu menaklukkan Anda. Atau, Anda dapat memilih untuk membiarkan Tuhan menuntun, menguji, memperbaiki, melindungi, dan menyempurnakan Anda melalui kesulitan-kesulitan itu!

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
===========
Five Ways God Uses Your Problems
By Rick Warren

"My suffering was good for me, for it taught me to pay attention to your decrees. Your instructions are more valuable to me than millions in gold and silver." Psalm 119:71-72 (NLT)
-----------------
Life is a series of problem-solving opportunities. The problems you face will either defeat you or develop you, depending on how you respond to them. 

When most people encounter difficulty, they react impulsively or become resentful. They don't pause to consider what benefit their problems might bring. As a result, they never see how God wants to use problems for good in their lives.

There are five main ways that God uses the problems in your life. I want you to understand what they are so that, next time you face difficulty, you can be on the lookout for how God is working.

God uses problems to DIRECT you. Sometimes God lights a fire under you to get you moving. Problems can point you in a new direction and motivate you to change. Is God trying to get your attention? As Proverbs 20:30 says, "Sometimes it takes a painful experience to make us change our ways" (GNT).

God uses problems to INSPECT you. People are like teabags: If you want to know what's inside them, just drop them into hot water! Has God ever tested your faith with a problem? What did that problem reveal about you? James 1:2-3 says, "When you have many kinds of troubles, you should be full of joy, because you know that these troubles test your faith, and this will give you patience" (NCV).

God uses problems to CORRECT you. Some lessons we learn only through pain and failure. When you were a child, your parents likely told you not to touch a hot stove. But you probably didn't actually learn the lesson until you ignored their instruction and were burned. Sometimes we only learn the value of something—like health, money, or a relationship—by losing it. That was true for the author of Psalm 119: "My suffering was good for me, for it taught me to pay attention to your decrees. Your instructions are more valuable to me than millions in gold and silver" (Psalm 119:71-72 NLT).

God uses problems to PROTECT you. A problem can be a blessing in disguise if it prevents you from being harmed by something more serious. A few years ago, a friend of mine was fired for refusing to do something unethical that his boss asked him to do. His unemployment was a problem—but it saved him from being convicted and sent to prison a year later when his boss's actions were uncovered. He was able to say like Joseph did, "You intended to harm me, but God intended it for good" (Genesis 50:20 NIV).

God uses problems to PERFECT you. Problems, when responded to correctly, are character builders: "We know that they help us develop endurance. And endurance develops strength of character" (Romans 5:3-4 NLT). God is far more interested in your character than your comfort. Your relationship to God and your character are the only two things you're going to take with you into eternity.

You're going to experience difficulties. Everyone does. When you do, remember that you have a choice. You can let those difficulties defeat you. Or you can choose to let God direct, inspect, correct, protect, and perfect you through them!

Senin, 17 Maret 2025

Tuhan Menggunakan Pencobaan untuk Mendatangkan Kebaikan

18 Maret 2025

Bacaan Hari ini:
1 Petrus 1: 6-7 "Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya."
-------------------
Kehidupan bukanlah serangkaian peristiwa yang aneh dan kebetulan. Kehidupan tidak sepenuhnya tidak terencana. Kehidupan bukanlah tanpa makna. Tuhan tahu apa pun yang sedang terjadi.

Saat ini Tuhan tengah menganyam permadani kehidupan Anda menggunakan benang-benang berwarna terang dan gelap — di saat suka dan duka— untuk menghasilkan kemegahan, tekstur, dan warna yang indah. Tidak ada satu hal pun yang datang ke dalam kehidupan anak Tuhan yang tanpa seizin Tuhan. Semuanya telah melalui filter Bapa.

Jangan salah paham. Saya tidak mengatakan bahwa segala sesuatu yang terjadi pada hidup Anda adalah kehendak Tuhan. Itu tidak benar. Ada banyak hal yang bukan merupakan kehendak Tuhan. Apabila Anda berbuat dosa, itu bukan kehendak Tuhan. Jika seseorang berbuat dosa kepada Anda, itu pun bukan kehendak Tuhan.

Namun, Tuhan memang memiliki kehendak permisif, yaitu kehendak yang Ia izinkan terjadi dalam hidup Anda. Jika saya makan berlebihan, maka saya akan merasakan konsekuensinya. Jika saya merusak tubuh saya, maka saya akan merasakan konsekuensinya. Tuhan tidak mendatangkan kejahatan; Tuhan juga tidak menyebabkan penderitaan. Tetapi Dia membolehkan hal itu terjadi sebab setiap peristiwa memiliki tujuan. Tuhan mengizinkan, dan kemudian Dia menggunakannya untuk mendatangkan kebaikan buat Anda.

Allah ahli dalam hal mendatangkan yang baik dari dalam keburukan. Dia bisa saja membebaskan Paulus dari dalam penjara, tetapi sebaliknya Dia membuat Paulus tetap terkurung di sana supaya kepala sipir penjara menjadi orang percaya. Allah bisa saja mencegah Yesus disalibkan, tetapi Ia membiarkan Yesus melewatinya. Ia membiarkan Putra-Nya sendiri menderita dan mati. Apakah Allah mendatangkan kebaikan dari peristiwa ini? Ya, tentu saja.

Allah gemar mengubah penyaliban menjadi kebangkitan. Dia ingin menggunakan problematika Anda untuk kebaikan dalam hidup Anda. Ada sesuatu yang lebih penting ketimbang rasa sakit Anda, yaitu pelajaran yang bisa Anda petik melalui rasa sakit Anda. Allah memegang kendali atas hidup Anda.

Jadi, bagaimana kita seharusnya merespons situasi yang menyakitkan atau yang sulit? Rasul Paulus berkata, "Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami" (2 Korintus 4: 16-17).

Renungkan hal ini:

- Tantangan-tantangan apa dalam hidup Anda yang terasa seperti "benang-benang gelap," dan bagaimana tantangan-tantangan itu dapat membentuk karakter Anda atau menumbuhkan iman Anda?

- "Kebangkitan" apa yang telah Anda lihat dalam hidup Anda sendiri—saat-saat ketika sesuatu yang Anda pikir telah sirna atau tidak ada harapan berubah menjadi berkat?

- Bagaimana Anda dapat melihat melampaui rasa sakit Anda dalam pergumulan Anda saat ini dan fokus pada pelajaran atau pertumbuhan yang dibawanya ke dalam hidup Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ulangan 30-31; Markus 15:1-25
______________
Hal-hal yang paling ingin Anda lenyapkan dari hidup Anda sering kali merupakan hal-hal yang Dia pakai untuk membentuk Anda dan menjadikan Anda orang percaya yang seturut dengan kehendak-Nya.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
===========
God Uses It All for Your Good
By Rick Warren

"There is wonderful joy ahead, even though you must endure many trials for a little while. . . . When your faith remains strong through many trials, it will bring you much praise and glory and honor on the day when Jesus Christ is revealed to the whole world." 1 Peter 1:6-7 (NLT)
-----------------
Life is not a series of random accidents. Life isn't unplanned. It isn't without meaning. God knows what's going on. In fact, he's using every part of your life—the happy times and the difficult ones—to weave your story into a beautiful tapestry.

If you're a child of God, nothing can come into your life without God's permission.  Everything is Father‑filtered. 

Don't misunderstand. I'm not saying that everything that happens to you is God's perfect will. That's just not true. When you sin, that's not God's will. When somebody sins against you, that's not God's perfect will either.

But God does have a permissive will. In other words, he allows some things without causing them. For example, if I overeat, I may become unhealthy and not feel well. God does not cause that, but he does allow it. In the same way, God does not cause evil and God does not cause suffering. But he does allow them—and then he uses them.

How does God use evil and suffering? He's an expert at bringing good out of bad! He could have kept Paul out of prison in Philippi, but instead he let Paul go to prison and the jailer became a believer as a result. God could have kept Jesus from the cross, but he let him suffer and die—and because of that, the gift of salvation is available to all who believe! 

God loves to turn crucifixions into resurrections.  The things you most wish were removed from your life are often the very things that God is using to shape you into who he wants you to be. 

The Bible promises, "There is wonderful joy ahead, even though you must endure many trials for a little while. . . . When your faith remains strong through many trials, it will bring you much praise and glory and honor on the day when Jesus Christ is revealed to the whole world" (1 Peter 1:6-7 NLT).

God wants to use your biggest problem for your greatest good. Even when you're in pain, you can look beyond it and trust that God is in control.

The apostle Paul said it like this, "That is why we never give up. Though our bodies are dying, our spirits are being renewed every day. For our present troubles are small and won't last very long. Yet they produce for us a glory that vastly outweighs them and will last forever!" (2 Corinthians 4:16-17 NLT).

Minggu, 16 Maret 2025

Rencana Allah untuk Membawa Anda ke Surga

17 Maret 2025

Bacaan Hari ini:
Roma 3:22 "Yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan."
--------------------
Setiap manusia yang telah hidup di dunia ini pernah menghadapi masalah yang sama: Dosa mereka memisahkan mereka dari Allah. Tetapi Alkitab menawarkan sebuah solusi yang sederhana dan lugas, "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa" (Lukas 2:10).

Alkitab berkata, "Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman" (Roma 1:17).

Firman Tuhan juga mengatakan, "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri" (Efesus 2:8-9).

Kabar Baiknya adalah bahwa kematian dan kebangkitan Yesus justru memberi Anda akses kepada Allah. Bagaimana cara Anda mengungkapkan iman Anda kepada Kristus? Berikut ini panduan sederhana sesuai Alkitab:

Akui bahwa Anda membutuhkan Juru Selamat

Anda tidak bisa datang kepada Allah seorang diri. Anda seorang pendosa. Anda telah membuat kekacauan. Surga itu sempurna, dan Anda tidak.

Alkitab mengatakan, "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan" (1 Yohanes 1:9).

Rasul Paulus juga mengajarkan, "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus" (Roma 3:23-24).

Percaya kepada Yesus

Alkitab sangat jelas menerangkan apa yang harus Anda percaya: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu" (Kisah Para Rasul 16:31). Itu artinya Anda harus percaya bahwa Yesus adalah seperti yang dikatakan Alkitab, dan bahwa Anda menyerahkan masa depan serta segala yang Anda miliki kepada-Nya. Yesus berkata, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yohanes 14:6).

Iman Anda haruslah spesifik di dalam Kristus: "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan" (Roma 10:9-10, 13).

Nyatakan komitmen Anda kepada Yesus

Beri tahu Yesus bahwa Anda percaya kepada-Nya dengan segenap hidup Anda. Nyatakan bahwa Anda percaya pada-Nya serta janji-janji-Nya. Sebab Yesus berkata, "Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku; dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku. Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan" (Yohanes 12:44-46).

Andalkan janji Allah

Peganglah janji Allah dalam Yohanes 3:16: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."

Apa pun yang telah Anda lakukan atau sudah berapa pun lamanya Anda telah melakukannya, Allah telah berjanji bahwa setiap orang yang percaya kepada Yesus akan hidup bersama-Nya di surga selamanya.

Sudahkah Anda menyerahkan hidup Anda kepada Yesus?

Jika Anda belum percaya kepada Yesus dan belum berkomitmen untuk ikut Dia, apa lagi yang Anda tunggu? Doakanlah doa ini:

"Yesus terkasih, Engkau telah berjanji bahwa jika aku percaya kepada-Mu, maka semua kesalahan yang pernah kuperbuat akan diampuni dan bahwa Engkau akan menerimaku masuk ke dalam rumah kekal-Mu di surga suatu hari nanti. Aku sangat bersyukur bahwa aku tidak perlu mengusahakan keselamatanku. Keselamatanku adalah kasih karunia dari Allah lewat pengorbanan-Mu di kayu salib.

"Tuhan, Aku mengakui dosaku, dan aku percaya Engkaulah Juruselamatku. Aku menerima Engkau masuk ke dalam hidupku sebagai Tuhanku. Hari ini aku hendak menyerahkan setiap bagian dari hidupku hanya ke dalam tangan pemeliharaan-Mu. Aku ingin memakai sisa hidupku untuk melayani-Mu, ketimbang melayani diri sendiri. Aku hendak menyerahkan hidupku kepada-Mu dan meminta karunia-Mu untuk menyelamatkan-Ku dan menerimaku masuk ke dalam keluarga-Mu. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin.

Renungkan hal ini:

- Jika Anda belum menyerahkan hidup Anda kepada Yesus, apa yang saat ini sedang menahan Anda? Apakah Anda siap untuk mengambil langkah itu sekarang?

- Jika Anda adalah murid Yesus, bagaimana renungan harian ini menguatkan Anda dengan mengingatkan tentang bagaimana Yesus menyelamatkan Anda? Dengan siapa Anda akan berbagi Kabar Baik ini minggu ini?

- Allah telah berjanji bahwa setiap orang yang percaya kepada Yesus akan hidup bersama-Nya selama-lamanya di surga. Bagaimana janji tersebut telah membuat suatu perbedaan dalam hidup Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ulangan 28-29; Markus 14:54-72
____________
Anda hanya bisa sampai ke surga dengan menempatkan iman percaya Anda pada Allah melalui Putra-Nya, Yesus Kristus.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
God's Plan to Bring You to Heaven
By Rick Warren

"God says he will accept and acquit us—declare us 'not guilty'—if we trust Jesus Christ to take away our sins. And we all can be saved in this same way, by coming to Christ, no matter who we are or what we have been like." Romans 3:22 (TLB)
-------------------
The Bible says, "This Good News tells us how God makes us right in his sight. This is accomplished from start to finish by faith. As the Scriptures say, 'It is through faith that a righteous person has life'" (Romans 1:17 NLT).

God's Word also says, "It is by grace you have been saved, through faith—and this is not from yourselves, it is the gift of God—not by works, so that no one can boast" (Ephesians 2:8-9 NIV).

The Good News is that the death and resurrection of Jesus give us access to God. In other words, we can only get to heaven by trusting in God through his Son, Jesus Christ.

How can you express faith in Christ? Here's a simple, biblical guide that uses ABCD to help you remember how salvation comes through Jesus:

A – Admit you need a Savior.

We can't get to God on our own. We're all sinners. We've blown it. Heaven is perfect and we're not.

But the Bible says, "If we confess our sins, he is faithful and just and will forgive us our sins and purify us from all unrighteousness" (1 John 1:9 NIV).

And the apostle Paul tells us, "God says he will accept and acquit us—declare us 'not guilty'—if we trust Jesus Christ to take away our sins. And we all can be saved in this same way, by coming to Christ, no matter who we are or what we have been like" (Romans 3:22 TLB).

B – Believe in Jesus.

The Bible says, "Believe in the Lord Jesus and you will be saved" (Acts 16:31 NLT). What does it mean to "believe in the Lord Jesus"? It means you believe Jesus is who the Bible says he is, and you trust him for your future with everything you have.

Jesus said, "I am the way and the truth and the life. No one comes to the Father except through me" (John 14:6 NIV).

It's not enough just to believe in God. Your belief must be specific in Christ: "If you confess that Jesus is Lord and believe that God raised him from death, you will be saved. For it is by our faith that we are put right with God; it is by our confession that we are saved. . . . As the scripture says, 'Everyone who calls out to the Lord for help will be saved'" (Romans 10:9-10, 13 GNT).

C – Confess your commitment to Jesus.

Tell Jesus you trust him with your life. Confess that you believe in him and his promises. Jesus said, "If you trust me, you are trusting not only me, but also God who sent me. For when you see me, you are seeing the one who sent me. I have come as a light to shine in this dark world, so that all who put their trust in me will no longer remain in the dark" (John 12:44-46 NLT).

D – Depend on God's promises.

You can rely on God's promise in John 3:16: "For God loved the world so much that he gave his only Son so that anyone who believes in him shall not perish but have eternal life" (TLB). No matter what you've done or how long you've done it, God promises that everyone who believes in Jesus will live with him in heaven forever.

Prayer of commitment to Christ

If you haven't trusted in Jesus and committed to following him, why wait any longer? Pray this prayer:

"Dear God, I believe Jesus Christ is your Son. I confess I have sinned, and I ask for your forgiveness. I believe that Jesus died to take away my sins and that you raised him to life. I want to trust Jesus as my Savior and follow him as Lord from this day forward. Guide my life and help me to do your will. In Jesus' name I pray. Amen."

If you just prayed to accept Jesus, please email me at Rick@PastorRick.com and let me know about it. I'd like to send you some free materials to help you start your journey with Jesus.


Sabtu, 15 Maret 2025

Mendoakan Orang Lain Mendatangkan Pemulihan

16 Maret 2025

Bacaan Hari ini:
Ayub 42:10 "Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu."
--------------
Salah satu cerita tentang doa dan pemulihan yang paling luar biasa dapat ditemukan dalam kitab Ayub. Tidak ada seorang pun yang pantas menerima kesembuhan selain Ayub. Dia adalah seorang pria yang begitu mengasihi dan melayani TUHAN tetapi kehilangan hampir segalanya—kekayaan, kesehatan, serta anak-anaknya—dalam rentang waktu sehari.

Segera setelah Ayub kehilangan segalanya, dia mengalami penderitaan yang luar biasa, ia berduka atas kemalangannya dan menderita secara fisik oleh karena penyakitnya. Kemudian tiga teman Ayub muncul. Alkitab mengatakan, "Lalu mereka duduk bersama-sama dia di tanah selama tujuh hari tujuh malam. Seorangpun tidak mengucapkan sepatah kata kepadanya, karena mereka melihat, bahwa sangat berat penderitaannya" (Ayub 2:13).

Ini sebuah contoh yang baik untuk diingat. Ketika teman Anda menderita, terkadang hal terbaik yang bisa Anda lakukan ialah sesederhana hadir untuk mereka. Semakin dalam rasa sakit mereka, semakin sedikit kata-kata yang harus Anda ucapkan. Ini disebut pelayanan kehadiran. Anda tidak perlu mengatakan apa-apa; Anda hanya perlu berada di sana untuk mereka.

Namun, pada akhirnya, teman-teman Ayub melakukan lebih dari sekadar duduk menemani—mereka mulai memberi nasihat. Sayangnya, sebagian besar nasihat mereka tidak terlalu membantu, dan itu membuat TUHAN marah. Maka, TUHAN menyuruh Elifas, salah satu dari tiga teman Ayub itu, untuk memberikan persembahan korban bakaran. Kata-Nya: "Oleh sebab itu, ambillah tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan dan pergilah kepada hamba-Ku Ayub, lalu persembahkanlah semuanya itu sebagai korban bakaran untuk dirimu, dan baiklah hamba-Ku Ayub meminta doa untuk kamu, karena hanya permintaannyalah yang akan Kuterima, supaya Aku tidak melakukan aniaya terhadap kamu, sebab kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub" (lihat Ayub 42:8).

Perhatikan bagaimana TUHAN berfirman, "Hamba-Ku Ayub meminta doa untuk kamu." Tunggu—sebenarnya siapa yang sedang mengalami penderitaan di sini? Siapa yang telah kehilangan segalanya? Bukankah seharusnya Ayub yang disembuhkan? Tapi sesungguhnya TUHAN tahu bahwa kesembuhan tidak akan datang kepada Ayub sampai ia berdoa untuk ketiga temannya tersebut.

Ayub 42:10 mengatakan, "Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu."

Pada akhirnya, TUHAN sepenuhnya memulihkan segala yang telah terhilang dari Ayub—bahkan lebih dari itu!

Anda mungkin tengah menderita oleh karena sebuah kehilangan besar dalam hidup Anda. Mungkin saat ini Anda sedang mengalami musim kedukaan. Janganlah hanya berdoa untuk diri Anda sendiri; berdoalah untuk pemulihan orang-orang yang tengah terluka di lingkungan Anda, komunitas Anda, gereja Anda, dan di dunia—kemudian lihatlah bagaimana Tuhan mendatangkan pemulihan ke setiap bidang kehidupan Anda.

Renungkan hal ini:

- Bagaimana caranya agar Anda mampu mendoakan orang lain ketika Anda sendiri juga tengah mengalami kepedihan dan luka?

- Apakah Anda kesulitan menahan diri untuk tidak memberi nasihat kepada teman yang sedang terluka? Apa cara berbeda yang dapat Anda lakukan untuk membantu mereka di lain kesempatan?

- Siapa orang-orang dalam hidup Anda yang selama ini mendoakan Anda meskipun mereka sedang mengalami pergumulan yang lebih hebat dari Anda? Apa yang Anda rasakan?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ulangan 26-27; Markus 14:27-53
____________
Kuasa doa sungguh nyata, berdoalah untuk diri Anda dan orang yang Anda kasihi dengan penuh iman

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
========
Praying for Others Leads to Recovery
By Rick Warren

"After Job had prayed for his friends, the Lord restored his fortunes and gave him twice as much as he had before." Job 42:10 (NIV)
----------------
One of the most powerful stories of prayer and recovery is found in the book of Job. Nobody had more to recover than Job. He was a man who loved and served God but lost almost everything—his wealth, health, and children—in the span of one day.

Job fell to the ground in agony, grieving his losses and suffering physically from illness. Then three of Job's friends showed up. The Bible says, "They sat on the ground with him for seven days and seven nights. No one said a word to him, because they saw how great his suffering was" (Job 2:13 NIV).

This is a powerful example to remember: When friends are in pain, sometimes the best thing you can do is simply show up. The deeper their pain, the fewer words are needed. This is known as the 'ministry of presence'—you don't have to say anything; just be there.

But eventually, Job's friends did more than sit with him—they started to give advice. A lot of it wasn't very helpful, and it made God upset. So God told Eliphaz, one of Job's three friends, to go make some sacrifices. Then God said, "My servant Job will pray for you, and I will accept his prayer on your behalf. I will not treat you as you deserve" (Job 42:8 NLT).

Notice God said, "Job will pray for you." Wait—who's in the crisis here? Who's lost everything? Job had. Yet God knew recovery wouldn't come to Job until he prayed for the recovery of others.

Job 42:10 says, "After Job had prayed for his friends, the Lord restored his fortunes and gave him twice as much as he had before" (NIV). God completely recovered everything Job had lost—and beyond!

You may have suffered some big losses in life. Maybe you're in a season of loss right now. Don't just pray for yourself; pray for the recovery of hurting people in your neighborhood, community, church, and world—and watch how God brings recovery to your own life.

Jumat, 14 Maret 2025

Yesus Berdoa untuk Pemulihan Anda

15 Maret 2025

Bacaan Hari ini:
Lukas 22:31-32 "Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."
---------------------
Bagaimanapun Anda menganggap kacaunya hidup Anda, pemulihan mungkin terjadi jika dengan doa. Bukan hanya itu, bahkan Tuhan dapat memakai kegagalan Anda untuk membantu orang lain.

Dalam Alkitab, Petrus adalah contoh sempurna dari seseorang yang melakukan kesalahan—seseorang yang mengalami kegagalan besar secara pribadi dan publik—dan kemudian dipulihkan oleh Tuhan. Namun dalam kisah ini, bukan doanya atau doa orang lain yang membantunya pulih; melainkan doa Yesus.

Pada Perjamuan Malam Terakhir, Yesus memberi tahu murid-murid-Nya bahwa salah satu dari mereka akan mengkhianati diri-Nya. Petrus, tentu saja, yakin betul bahwa itu bukan dia. Dia secara impulsif berkata kepada Yesus bahwa ia bersedia dipenjara bersama Dia—bahkan bersedia mati untuk Dia!

Akan tetapi, Yesus berkata kepada Petrus, "Hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku" (Lukas 22:34).

Yesus bukan hanya telah mengetahui kejatuhan Petrus, tapi Yesus juga tahu bahwa Petrus akan dipulihkan dan menggunakan kegagalannya itu untuk membantu orang lain. Yesus berkata dalam Lukas 22:32, "Tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."

Itulah yang sedang dilakukan Yesus di surga. Dia sedang mendoakan Anda karena Dia tahu Setan ingin menghancurkan hidup Anda. Bagi Yesus, tidak ada cara lain yang lebih ampuh untuk mendatangkan kesembuhan dan pemulihan, selain dengan berdoa. Seperti itulah pentingnya doa bagi proses pemulihan dan misi pelayanan. Yesus berdoa dan menugaskan Petrus untuk "menguatkan murid-murid yang lain"—mendorong sesama saudara-saudari di dalam keluarga Allah.

Begitu pula dengan Anda, Dia menugaskan Anda untuk membantu orang lain juga.

Renungkan hal ini:

- Pikirkan saat-saat di mana Anda mengacaukan hidup Anda. Bagaimana kisah Petrus memberikan Anda pengharapan?

- Bagaimana perasaan Anda setelah mengetahui bahwa Yesus sedang mendoakan Anda saat ini? Apa pengaruhnya terhadap kepercayaan diri Anda? Terhadap kedamaian hati Anda?

- Pikirkan satu contoh bagaimana Tuhan dapat menggunakan kesalahan yang Anda buat untuk membantu orang lain.

Bacaan Alkitab Setahun :
Ulangan 23-25; Markus 14:1-26
____________
Anda tak perlu khawatir tentang seberapa dalam Anda telah jatuh dalam kehidupan. Tuhan sudah tahu semua kesalahan dan kegagalan Anda jauh sebelum Anda melakukannya. Dia adalah Tuhan yang memulihkan, dan Dia akan menggunakan setiap keadaan dalam hidup Anda untuk menggenapi tujuan-Nya.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
Jesus Prays for Your Recovery
By Rick Warren

"Satan . . . wants to separate you from me as a farmer separates wheat from husks. But I have prayed for you . . . that your faith will not fail. So when you recover, strengthen the other disciples." Luke 22:31-32 (GW)
--------------------
No matter how badly you think you've messed up in life, recovery is possible with prayer. Not only that, but God can use your failures to help others.

In the Bible, Peter is a perfect example of someone who messed up—a guy who had a massive personal and public failure—and then recovered. But in this story, it wasn't his prayer or someone else's prayer that helped him recover; it was Jesus' prayer.

At the Last Supper, Jesus told his disciples that one of them would betray him. Peter, of course, was confident it couldn't be him. He impulsively told Jesus that he would go to prison with him—and would even die for him!

But Jesus said to Peter, "I can guarantee that the rooster won't crow tonight until you say three times that you don't know me" (Luke 22:34 GW).

Jesus didn't just predict Peter's fall; he also knew Peter would recover and use his failure to help others. Jesus said in Luke 22:31-32, "Satan . . . wants to separate you from me as a farmer separates wheat from husks. But I have prayed for you . . . that your faith will not fail. So when you recover, strengthen the other disciples" (GW).

That's what Jesus is doing in heaven for us right now. Romans 8:34 says, "For Christ Jesus died for us and was raised to life for us, and he is sitting in the place of honor at God's right hand, pleading for us" (NLT).

He's praying for you because he knows Satan wants to ruin your life. If Jesus thought there was something more important than praying, he'd be doing that instead. That's how important prayer is to both the recovery process and the commissioning process. Jesus prayed and commissioned Peter to "strengthen the other disciples"—to encourage his brothers and sisters in God's family.

And he commissions you to help others too.

You don't need to worry about how badly you may have fallen in life. Confess your sins and accept God's forgiveness through faith in Jesus. He knew about your mistakes and setbacks long before you did. God is a God of recovery, and he'll use every circumstance in your life for his purposes.

No matter how far you feel you've fallen, know that God's grace and purpose can redeem every moment.


Kamis, 13 Maret 2025

Pulihkan Penglihatan Anda dengan Doa

14 Maret 2025

Bacaan Hari ini:
Matius 20:33-34 "Jawab mereka: "Tuhan, supaya mata kami dapat melihat."Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikuti Dia."
--------------
Bagaimana perspektif Anda hari ini? Mungkin ada sebagian dari Anda yang hidup dengan rasa syukur dan sukacita. Jika Anda salah satunya—Anda hebat! Tetapi jika Anda terjebak dalam pola pikir negatif dan kehilangan arah, Tuhan ingin Anda memulihkan visi Anda.

Namun, itu hanya akan terjadi dengan doa.

Mungkin Anda sedang terjebak dalam kebiasaan buruk, sakit hati, atau permasalahan pribadi sehingga Anda tak bisa melihat jalan keluarnya. Mungkin Anda sedang menjalani hubungan yang tidak sehat, perilaku yang menyimpang, atau cara hidup yang salah. Apa pun itu, dengan doa, Anda dapat memulihkan penglihatan Anda dan melihat hal-hal yang belum pernah Anda lihat sebelumnya.

Ada satu kisah dalam Alkitab tentang dua orang buta yang penglihatannya dipulihkan TUHAN oleh karena doa mereka. Alkitab mengatakan, "Ada dua orang buta yang duduk di pinggir jalan mendengar, bahwa Yesus lewat, lalu mereka berseru: "Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!" (Matius 20:30). Mereka berdoa dengan iman dan dengan penuh semangat, sama seperti Raja Hizkia yang berdoa kepada TUHAN meminta kesembuhan.

Namun, orang-orang yang ada di sekitar mereka menyuruh dua orang buta ini untuk diam. Sebaliknya, mereka justru berdoa lebih lantang lagi sehingga Yesus berhenti dan bertanya kepada mereka, "Apa yang kamu kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" (Matius 20:32). Saya suka ini. Yesus membiarkan mereka berencana. Begitu pula dengan Anda, Dia akan membiarkan Anda melakukan hal yang sama. Dia ingin Anda memberi tahu Dia apa yang Anda butuhkan. Ketahuilah, setiap kali Anda memberi tahu Yesus sesuatu, artinya Anda sedang berdoa.

Kemudian jawab mereka, "Tuhan, supaya mata kami dapat melihat." Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikuti Dia" (Matius 20:33-34).

Bukankah itu terdengar seperti sebuah pola yang baik? Anda berdoa, disembuhkan, dan ikut Yesus. Anda mulai melihat kehidupan dari sudut pandang Allah, dan Anda mulai melihat hal-hal yang belum pernah Anda lihat sebelumnya. Anda melihat pasangan, teman, keluarga, rekan kerja, dan bahkan orang asing sebagai individu yang berharga, yang dapat diterima dan yang dapat diampuni. Anda juga melihat hal-hal itu dari diri Anda. Seluruh perspektif Anda berubah.

Alkitab berkata dalam Markus 6:34, "Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka." Begitulah cara Yesus melihat manusia—dengan belas kasih. Dia juga ingin menyembuhkan belas kasih Anda buat diri Anda sendiri, orang-orang yang Anda kasihi, komunitas Anda, negara Anda, dan seluruh dunia.

Renungkan hal ini:

- Apakah ada satu pola pikir negatif yang harus Anda sembuhkan?

- Apa yang menahan Anda untuk mengatakan kepada Yesus apa yang Anda butuhkan?

- Perubahan apa dalam cara Anda melihat orang lain dan diri Anda sendiri yang menurut Anda ingin Tuhan buat di dalam diri Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ulangan 20-22; Markus 13:21-37
___________
Mintalah Tuhan untuk memulihkan visi Anda agar Anda dapat mengikuti Dia dan memandang orang lain sebagaimana Yesus melihat kita.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Recover Your Vision with Prayer
By Rick Warren

"They said to him, 'Lord, let our eyes be opened.' And Jesus . . . touched their eyes, and immediately they recovered their sight and followed him." Matthew 20:33-34 (ESV)
--------------------
How is your perspective these days? You may be living with a sense of contentment and gratitude. If that's you—great! But if you're stuck in a negative pattern of thinking and have lost your sense of direction, God wants you to recover your vision.

But it will only happen with prayer.

Maybe you're locked into a habit, hurt, or hang-up, and you can't see your way out of it. Maybe it's an unhealthy relationship, a bad attitude, or a way of living. No matter what it is, with prayer, you can recover your vision and see things you've never seen before.

There's a story in the Bible about two blind men who recovered their sight when they prayed. The Bible says, "And when they heard that Jesus was passing by, they cried out, 'Lord, have mercy on us!'" (Matthew 20:30 ESV). This was a passionate prayer, like King Hezekiah's prayer from yesterday's devotional.

But the crowd told the blind men to be silent. Yet they prayed even louder, and Jesus stopped and asked, "What do you want me to do for you?" (Matthew 20:32 ESV). I love that. Jesus let them set the agenda. And he'll let you do the same. He wants you to tell him what you need. And any time you tell Jesus something, you're praying.

Then they answered, "'Lord, let our eyes be opened.' And Jesus . . . touched their eyes, and immediately they recovered their sight and followed him" (Matthew 20:33-34 ESV).

Doesn't that sound like a good pattern? You pray, recover, and follow Jesus. When you start looking at life from God's viewpoint, you see things you've never seen before. You see your spouse, friends, family, coworkers, and even strangers as valuable, acceptable, and forgivable. You also see those things about yourself. Your entire perspective changes.

The Bible says in Mark 6:34, "When Jesus . . . saw a large crowd, he had compassion on them, because they were like sheep without a shepherd" (NIV). That's the way Jesus sees people—with compassion. And he wants to recover your compassion for yourself, your loved ones, your community, your country, and the rest of the world.

Ask God to restore your vision so you can follow him and see people the way Jesus does.


Rabu, 12 Maret 2025

Ketika Anda Merasa Lumpuh Karena Emosi, Berdoalah

13 Maret 2025

Bacaan Hari ini:
1 Raja-raja 13:6 "Lalu berbicaralah raja dan berkata kepada abdi Allah itu: "Mohonkanlah belas kasihan TUHAN, Allahmu, dan berdoalah untukku, supaya tanganku dapat kembali." Dan abdi Allah itu memohonkan belas kasihan TUHAN, maka tangan raja itu dapat kembali dan menjadi seperti semula."
---------------
Pernahkah Anda dilumpuhkan oleh perasaan atau emosi Anda, seperti kesedihan, ketakutan, rasa bersalah, atau rasa malu? Saya pernah. Saat itu Anda mungkin berpikir tidak bisa berbuat apa-apa dengan perasaan Anda itu—itu tidak benar. Ketika Anda dilumpuhkan oleh perasaan itu, doa dapat menyembuhkan Anda.

Ada seorang pria dalam Perjanjian Lama bernama Raja Yerobeam yang mengalami pergolakan emosional. Allah mengutus satu abdi Allah untuk menemui sang raja untuk mengabarkan apa yang akan terjadi pada dirinya, tetapi justru sebaliknya, sang raja tidak suka dengan apa yang dia dengar. Dia menjadi begitu marah dan murka—penyebabnya ialah karena dia tidak ingin mendengar kebenaran tentang dirinya dan apa yang hendak terjadi pada dirinya.

Apakah Anda punya pengalaman yang sama? Mungkin Anda tidak suka diberi tahu satu kabar buruk. Atau Anda tidak suka diberi tahu bahwa Anda adalah biang masalah sehingga Anda merespons dengan emosional. Itulah yang terjadi pada Raja Yerobeam.

Kemudian dalam 1 Raja-raja 13:4 dikatakan, "Demi raja Yerobeam mendengar perkataan abdi Allah yang diserukannya terhadap mezbah di Betel itu, ia mengulurkan tangannya dari atas mezbah dan berkata: "Tangkaplah dia!" Tetapi tangan yang diulurkannya terhadap orang itu menjadi kejang, sehingga tidak dapat ditariknya kembali." Terusik dengan kebenaran Firman itu, dirinya dipenuhi oleh amarah, dan tangannya pun menjadi lumpuh.

Apa yang terjadi selanjutnya begitu mencengangkan. Raja Yerobeam berseru kepada utusan Allah itu, "Mohonkanlah belas kasihan TUHAN, Allahmu, dan berdoalah untukku, supaya tanganku dapat kembali." Dan abdi Allah itu memohonkan belas kasihan TUHAN, maka tangan raja itu dapat kembali dan menjadi seperti semula" (1 Raja-raja 13:6). Raja Yerobeam tahu bahwa tangannya tidak akan sembuh jika tanpa doa.

Apa yang melumpuhkan Anda hari ini? Mungkin itu adalah emosi Anda. Kembalilah kepada Tuhan di dalam doa dan mintalah bantuan orang lain untuk mendoakan Anda. Melalui doa, Raja Yerobeam mengalami kesembuhan atas tangannya yang seketika lumpuh. Begitu pula dengan Anda, Tuhan juga akan membantu menyembuhkan perasaan Anda agar bisa digunakan dengan sehat.

Renungkan hal ini:

- Percakapan seperti apa yang membuat Anda bereaksi secara emosional?

- Apa saja contoh respons emosional yang sehat?

- Bagaimana Tuhan menggunakan segala bentuk perasaan Anda untuk menarik Anda lebih dekat kepada-Nya?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ulangan 17-19; Markus 13:1-20
____________
Doa adalah bagian penting dari seluruh rencana Tuhan untuk memulihkan kesehatan emosional Anda. Tidak ada pemulihan yang kekal jika tanpa doa!

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
===========
*When You're Paralyzed by Emotions, Turn to Prayer*
By Rick Warren

"The king cried out . . . 'Please ask the LORD your God to restore my hand again!' So the man of God prayed to the LORD, and the king's hand was restored and he could move it again." 1 Kings 13:6 (NLT)
---------------------
Have you ever been paralyzed by emotions, such as grief, fear, guilt, or shame? I have. You may think you can't do anything about your emotions—but that just isn't true. When you're paralyzed by your emotions, prayer helps you recover.

There's a man in the Old Testament named King Jeroboam who got emotionally involved in a situation. God sent another man to tell him news about the future, and the king didn't like what he heard. In fact, King Jeroboam got so mad he flew into a rage—all because he didn't want to hear the truth about himself and what was to come.

Has that ever been true of you? Maybe you didn't like being told some bad news. Or you didn't like being told that you were causing problems, so you responded emotionally. That's what happened to King Jeroboam.

1 Kings 13:4 says, "When King Jeroboam heard this, he pointed at him and ordered, 'Seize that man!' At once the king's arm became paralyzed so that he couldn't pull it back" (GNT).

What happened next was astonishing. The king cried out, "'Please ask the LORD your God to restore my hand again!' So the man of God prayed to the LORD, and the king's hand was restored and he could move it again" (1 Kings 13:6 NLT). King Jeroboam knew he wouldn't recover without prayer.

What has you paralyzed today? Maybe it's your emotions. Turn to God in prayer and ask other people to pray for you. In the same way King Jeroboam recovered the normal use of his hand through prayer, God can help you recover the healthy use of your emotions.

Prayer is an essential part of your overall plan to recover your emotional health. There is no lasting recovery without it!