Selasa, 25 Maret 2025

Bagaimana Caranya Mengampuni?

26 Maret 2025

Bacaan Hari ini:
2 Korintus 5:19 "Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami."
-----------
Di bulan Januari 1956, lima misionaris Amerika pergi ke hutan Amazon timur di Ekuador. Itulah kunjungan kedua mereka ke suku Huaorani, yang menurut para antropolog merupakan kelompok masyarakat paling kejam dan paling brutal di muka bumi. Mereka punya budaya membunuh, dan penelitian menunjukkan bahwa 60 persen dari penduduk suku tersebut mati karena dibunuh.
Benar saja, begitu para misionaris tersebut turun dari pesawat, mereka langsung ditombak mati oleh para anggota suku. Pembunuhan brutal itu menjadi berita utama di seluruh dunia dan menjadi sampul majalah Life, Time, dan Newsweek. Banyak surat kabar memberitakan tentang kematian para misionaris ini, dua di antaranya adalah misionaris Nate Saint dan Jim Elliot.

Beberapa tahun kemudian, Elisabeth dan Valerie, istri dan putri dari Jim Elliot, dan Rachel Saint, saudari perempuan dari Nate Saint, pindah ke desa Huaorani untuk menunjukkan apa yang dinamakan kasih dan pengampunan serta pelayanan kepada orang-orang yang telah membunuh anggota keluarga mereka tersebut. Dan pada akhirnya, pemimpin suku tersebut serta orang-orang yang terlibat dalam pembunuhan kelima misionaris ini diubahkan dan menjadi orang Kristen.
Jenis pengampunan yang dicontohkan oleh Elisabeth Elliot, Valerie Elliot, dan Rachel Saint memang sulit untuk dimengerti, kecuali Anda telah diampuni oleh Allah. Maka, setelah Anda menerima pengampunan dari Allah, bagaimana seharusnya Anda mengampuni sesama? Lakukanlah empat hal yang dilakukan oleh para wanita ini:

Lepaskan hak Anda untuk membalas dendam. Roma 12:19 berkata, "Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan." Serahkanlah itu pada Tuhan. Dia yang akan mengurusnya, dan Dia akan melakukannya dengan cara yang jauh lebih baik ketimbang Anda.

Respons kejahatan dengan kebaikan. Bagaimana Anda bisa tahu bahwa Anda telah sepenuhnya mengampuni seseorang? Berdoalah kepada Tuhan, minta Dia untuk memberkati orang yang menyakiti Anda. Alkitab mengatakan, "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu" (Lukas 6: 27-28).
Beri pengampunan terus-menerus. Petrus pernah bertanya kepada Yesus dalam Matius 18:21, "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus menjawab, "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali" (Matius 18:22). Pengampunan harus diberikan tanpa henti.

Selamatkan orang lain lewat Kabar Baik tentang pengampunan dari Allah. Alkitab mengatakan dalam 2 Korintus 5: 18-20, "Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah." Karena Anda telah diampuni oleh Allah, maka Dia ingin Anda mengampuni orang lain juga.

Renungkan hal ini:

- Apa yang Anda pelajari dari cara Elisabeth, Valerie Elliot, dan Rachel Saint merespons pembunuhan anggota keluarga mereka?

- Pernahkah Anda berada di tengah situasi di mana Anda harus mengampuni seseorang "bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali," seperti yang dikatakan dalam Matius 18? Apa yang memberi Anda kekuatan untuk melakukannya?

- Siapa seseorang dalam hidup Anda yang harus mendengar Kabar Baik tentang pengampunan, damai sejahtera, dan keselamatan?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yosua 19-21; Lukas 2:25-52
____________
Tuhan akan membantu Anda menyembuhkan rasa sakit Anda dan memampukan Anda untuk mengampuni mereka yang telah menyakiti Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
How Do You Forgive?
By Rick Warren

"What we mean is that God was in Christ, offering peace and forgiveness to the people of this world. And he has given us the work of sharing his message about peace." 2 Corinthians 5:19 (CEV)
----------------
In January 1956, five American missionaries headed to Ecuador's rainforest. They were visiting the Huaorani tribe, which anthropologists said was the most vicious, violent society on earth. As soon as the missionaries exited their plane, they were speared to death. The brutal murders of these men, who included Nate Saint and Jim Elliot, made news around the world.

A couple years later, Elisabeth and Valerie Elliot (wife and daughter of Jim Elliot), and Rachel Saint (sister of Nate Saint), moved into the Huaorani village to minister and show love and forgiveness. Eventually, the tribe's leader and other men who participated in the missionary murders became Christians.

The forgiveness Elisabeth Elliot, Valerie Elliot, and Rachel Saint modeled only makes sense when you have been forgiven by God. So, once you've experienced God's forgiveness, how do you forgive? You do the four things these women did:

Relinquish your right to get even. This is the heart of forgiveness. Romans 12:19 says, "Don't try to get even. Let God take revenge" (CEV). Even if you think you deserve to retaliate, don't. Trust God to take care of any repayment.

Respond to evil with good. How can you tell when you've completely forgiven someone? When you can pray for God to bless the person who hurt you. The Bible says. "Do good to those who hate you, bless those who curse you, pray for those who mistreat you" (Luke 6:27-28 NIV).

Repeat these steps as long as necessary. Peter asked Jesus in Matthew 18:21, "How many times should I forgive someone who does something wrong to me? Is seven times enough?" (CEV). Jesus replied, "Not just 7 times, but 77 times!" (Matthew 18:22 CEV). Sometimes forgiveness has to be continual.

Rescue others with the Good News of God's forgiveness. Once you forgive the people who've hurt you, you're free to share the Good News of God's forgiveness with them and with others. The apostle Paul invited people to accept God's forgiveness this way: "God was in Christ, offering peace and forgiveness to the people of this world. . . . We speak for Christ and sincerely ask you to make peace with God" (2 Corinthians 5:19-20 CEV).

If you've been holding on to pain caused by someone else, don't sit another day in your resentment. Ask God to help you work through your hurt and forgive those who've hurt you. Then you can move on to the life you were created to live!


Senin, 24 Maret 2025

Kebencian Lebih Menyakiti Anda Daripada Orang Lain

25 Maret 2025

Bacaan Hari ini:
Ayub 5: 2 "Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati."
---------------
Jika Anda terus memendam kebencian, itu akan selalu menyakiti Anda lebih dari orang lain.

Kebencian hanya akan merusak diri Anda sendiri.

Kebencian itu tidak masuk akal.

Jika hanya ada satu orang yang punya alasan yang tepat untuk marah, dia adalah Ayub. Dia adalah seorang pria saleh yang memiliki apa pun yang ia inginkan — kekayaan, ketenaran, dan keluarga yang hebat. Namun pada suatu hari, dia kehilangan itu semua. Ada dua bangsa musuh yang merampas dan membunuh semua ternaknya. Semua anaknya meninggal akibat angin ribut yang memporak porandakan rumah mereka. Ayub pun kemudian menderita penyakit yang parah.
Dia benar-benar telah kehilangan semua yang dimilikinya, kecuali istrinya. Tapi kemudian di saat-saat terberatnya, istrinya itu berkata kepadanya, "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!" (Ayub 2:9).

Ditambah lagi ada sekelompok temannya yang datang dan berkata, "Ayub, ini semua salahmu."

Namun, di tengah-tengah banyaknya nasihat yang buruk, salah seorang temannya membagikan kata-kata bijak. Ia menegaskan bahwa menyimpan kebencian adalah ide yang buruk. Ia berkata kepada Ayub, "Sesungguhnya, orang bodoh dibunuh oleh sakit hati, dan orang bebal dimatikan oleh iri hati"(Ayub 5:2).

Teman Ayub itu bijaksana. Ia tahu—bahkan di tengah-tengah sakit hati dan luka yang begitu hebat—kebencian tidak akan membantu. Justru sebaliknya, itu hanya akan memperburuk keadaan.

Jika Anda mengingat kembali pengalaman hidup Anda, Anda mungkin akan setuju dengan nasihat teman Ayub itu. Pernahkah Anda melakukan hal-hal yang Anda sesali saat terjebak dalam kebencian? Mungkin Anda pernah berkata sesuatu seperti, "Aku akan membalasnya!" kemudian Anda melakukan sesuatu yang bodoh.

Ketika Anda menyerah pada kebencian, pada akhirnya Anda bertindak dengan cara yang merusak diri Anda sendiri. Tapi ketahuilah, Anda hanya akan lebih menyakiti diri sendiri daripada orang-orang yang Anda benci.

Jadi, mengapa harus menyimpan kebencian? Lepaskanlah kebencian itu hari ini. Pilihlah untuk mengampuni dan nikmatilah hidup dalam kemerdekaan yang diberikan oleh pengampunan.

Renungkan hal ini:

- Bagaimana selama ini Anda telah melihat kebencian menyakiti Anda atau seseorang yang Anda sayangi?

- Bagaimana hidup Anda berubah menjadi lebih baik ketika Anda melepaskan rasa sakit daripada menyimpan dendam?

- Rasa sakit masa lalu apa yang perlu Anda ampuni agar bisa melepaskan kebencian yang masih tersimpan?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yosua 16-18; Lukas 2:1-24
___________
Kebencian akan membuat Anda sengsara dan itu tidak akan pernah berakhir dengan Anda mendapatkan apa yang Anda inginkan.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=============
Resentment Hurts You More than Anyone Else
By Rick Warren

"To worry yourself to death with resentment would be a foolish, senseless thing to do." Job 5:2 (GNT)
------------------
When you hang on to resentment, it always hurts you more than anyone else. Resentment is self-destructive and counterproductive.

Resentment just makes no sense.

If anyone ever had a reason to be resentful, it was Job. He was a godly man who had everything he could ever want—wealth, fame, and a great family. One day, he lost it all. Enemy nations killed his livestock. All of his children died in a horrific storm. He got a terrible disease.

He literally lost everything he had, except for his wife, but then in his darkest moment, she said to him, "Why don't you curse God and die?" (Job 2:9 GNT).

Then a group of his friends came along and said, "Job, it's all your fault."

But right in the middle of a lot of bad advice-giving, one of his friends shared a word of wisdom. He insisted that growing resentful was a bad idea. He said to Job, "To worry yourself to death with resentment would be a foolish, senseless thing to do" (Job 5:2 GNT).

Job's friend was wise. He knew—even in the midst of such great heartache—resentment wouldn't help. In fact, it would just make things worse.

If you think back through experiences in your own life, you'll probably agree. Have you ever done things you regret when you were caught up in resentment? Maybe you said something like, "I'm going to get him back!" Then you did something foolish to get even.

When you give in to resentment, you end up acting in self-destructive ways. You hurt yourself much more than those you're holding grudges against. Resentment makes you miserable. And it never ends with you getting what you want.

So why hold on to your resentment for one more minute? Let go of resentment today. Choose to forgive and enjoy living in the freedom that forgiveness brings.


Minggu, 23 Maret 2025

Ampunilah Sebab Tuhan Telah Mengampuni Anda

24 Maret 2025

Bacaan Hari ini:
Efesus 4:32 "Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu."
---------------
Kita semua akan terluka dalam hidup ini. Dan banyak dari rasa sakit itu ditimbulkan karena kesengajaan—sering kali karena perkataan orang lain atau oleh perlakuan orang lain kepada kita. Bahkan, setiap kali kita membaca kata "pengampunan," kita langsung teringat akan sakit hati, kepedihan, dan masalah kita di masa lalu. Memori-memori itu masih terasa segar di ingatan karena kita telah terluka teramat dalam.

Karena betapa dalamnya luka itu, sering kali kita sulit untuk mengampuni para pelaku. Akan tetapi Alkitab memberi kita satu alasan yang sangat penting untuk mengampuni.

Kita harus mengampuni sebab Allah telah terlebih dahulu mengampuni kita.

Alkitab mengatakan dalam Efesus 4:32, "Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu." Ketika Anda merenungkan betapa besar Allah telah mengampuni Anda, itu akan membantu Anda untuk lebih dapat mengampuni mereka yang telah menyakiti Anda.

Begitu pula sebaliknya. Apabila Anda tidak merasa telah diampuni oleh Allah, maka Anda akan kesulitan untuk mengampuni orang lain. Jika Anda sering kali punya pergumulan dalam mengampuni orang lain, Anda mungkin juga belum benar-benar mengampuni diri Anda sendiri.

Berpikirlah seperti ini: Allah telah sepenuhnya menghapus catatan dosa Anda berkat pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Segala hukuman yang sebenarnya pantas Anda tanggung telah dibersihkan karena Allah telah mengampuni Anda. Ketika Anda menerima kebenaran firman ini, seharusnya Anda akan merasa semakin sulit untuk menyimpan luka terhadap orang lain.

Memendam kemarahan dan kepahitan, yang biasanya terjadi ketika Anda menolak untuk mengampuni orang lain, akan menimbulkan stres dan rasa lelah yang begitu besar dalam hidup Anda. Tetapi ketika Anda mengampuni karena Anda telah memahami bahwa Anda telah lebih dulu diampuni oleh Allah, maka luka dan rasa sakit Anda akan digantikan dengan damai sejahtera dan kelegaan dari Dia.

Renungkan hal ini:

- Saat mendengar kata "pengampunan," siapa yang muncul di benak Anda? Jika itu adalah seseorang yang perlu Anda ampuni, langkah apa yang akan Anda lakukan untuk mengampuninya hari ini?

- Apakah mengampuni berarti Anda harus melupakan apa yang telah terjadi pada Anda? Mengapa atau mengapa tidak?

- Bagaimana Anda dapat mengungkapkan rasa syukur Anda kepada Allah hari ini atas pengampunan-Nya?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yosua 13-15; Lukas 1:57-80
___________
Ingatlah hal ini: Apa pun yang pernah orang lain lakukan terhadap Anda, Anda tidak akan pernah mengalami beratnya pengorbanan yang Allah telah lakukan untuk mengampuni Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
Forgive Because God Forgave You
By Rick Warren

"Be kind and compassionate to one another, forgiving each other, just as in Christ God forgave you." Ephesians 4:32 (NIV)
---------------
You will, inevitably, be hurt in this life. And many of those hurts will be intentional—the direct result of what people say about you or do to you. In fact, any time you read the word "forgiveness," you might call to mind certain heartaches, hurts, and problems from your past. The memories still feel fresh because you've been hurt deeply.

When you're hurt, it's often hard to consider forgiving the perpetrators. But the Bible gives one very important reason you need to forgive: You forgive others because God forgave you.

The Bible says in Ephesians 4:32, "Be kind and compassionate to one another, forgiving each other, just as in Christ God forgave you" (NIV).

Thinking about how much God has forgiven you will help you be more forgiving of those who have hurt you.

The opposite is also true. If you don't believe and accept in faith that you've been forgiven by God, you'll likely have a hard time forgiving others. If you struggle to forgive other people, consider whether you truly believe God has forgiven you. You can talk to him about any doubts you have.

Look at it this way: God has completely wiped your slate clean of sin because of what Jesus did on the cross. Everything you deserve to be punished for has been cleared away because God has forgiven you. When you accept this truth, it becomes increasingly difficult to hold a grudge against someone else.

Remembering God's forgiveness toward you can make it easier to let go and forgive others—and he has forgiven you. That's a promise.


Sabtu, 22 Maret 2025

Tuhan Melihat Anda sebagai Orang yang Dapat Diampuni

23 Maret 2025

Bacaan Hari ini:
Efesus 1:4 "Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya."
------------------
Efesus 1:4 mengatakan, "Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya." Sebelum Allah menciptakan Anda, Ia tahu setiap kesalahan dan dosa yang akan Anda perbuat—bahkan pada saat-saat terburuk Anda sekali pun. Namun, Allah tetap memilih untuk menciptakan Anda agar dapat mengasihi dan mengampuni Anda, dan untuk menjadikan Anda "tanpa bercacat di hadapan-Nya."

Itulah kabar baik tentang kasih karunia: Jika Anda menerima Kristus, maka dosa-dosa Anda akan dihapuskan. Namun, kebanyakan dari kita merasa sulit untuk mempercayainya. Mengapa? Sebab kita sering berpikir bahwa Allah sedang marah kepada kita. Ketika sesuatu yang salah terjadi dalam hidup kita, kita bertanya, "Mengapa Aku, Tuhan?" Kemudian kita membayangkan Dia menjawab, "Karena engkau telah membuat Aku marah!" Namun, bukan begitu cara Allah bekerja.

Yesaya 43:25 mengatakan, "Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu."

Tidak seperti kita, Allah tidak menyimpan dendam.

Roma 8:1 menegaskan, "Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus."

Jika Anda telah menyerahkan hidup Anda kepada Kristus, berikut ini perubahan yang Anda alami:

Banyak orang membayangkan sebuah antrean panjang di gerbang surga, dengan orang-orang yang berharap masuk ke dalam. Namun saat Anda menerima Yesus, semuanya berubah. Anda tidak perlu lagi mengantre. Anda memiliki akses cepat. Anda sudah menjadi bagian dari keluarga Allah, dan dosa-dosa Anda telah dihapuskan.

Inilah sebabnya Yesus datang ke dunia—untuk menyelamatkan Anda dari penghakiman dan untuk mengamankan tempat Anda dalam keluarga Allah. Anda tidak sedang menunggu pengampunan; itu sudah menjadi milik Anda.

Tarik napas dalam-dalam dan katakan, "Terima kasih, Tuhan, bahwa saya telah diampuni oleh karena Yesus."

Renungkan hal ini:

- Apakah Anda biasanya menganggap diri Anda sebagai seseorang yang "dapat diampuni"? Mengapa atau mengapa tidak?

- Jika Anda telah menyerahkan hidup Anda kepada Kristus, Anda telah diampuni. Bagaimana dengan mengetahui bahwa Anda telah diampuni melalui Kristus membentuk cara Anda berinteraksi dengan Tuhan dalam doa dan kehidupan sehari-hari?

- Tuhan telah mengampuni Anda. Apakah ada seseorang yang perlu Anda ampuni?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yosua 10-12; Lukas 1:39-56
____________
Allah tidak mengingat-ingat dosa-dosa Anda. Ia menghapusnya.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
God Sees You as Forgivable
By Rick Warren

"Even before he made the world, God loved us and chose us in Christ to be holy and without fault in his eyes." Ephesians 1:4 (NLT)
-------------------
Forgiven. It's a word that's easy to overlook. If you've been in church or around Christians for very long, you may have heard it so many times that you don't even stop to think about it. But today I want you to take a few minutes to think about what it really means to be forgiven—and to be "forgivable."

Ephesians 1:4 says, "Even before he made the world, God loved us and chose us in Christ to be holy and without fault in his eyes" (NLT). Before God created you, he knew every mistake you'd make and sin you'd commit—even your worst moments. But he still chose to make you, to love you, and to forgive you—to make you "without fault in his eyes."

That's the good news of grace: If you receive Christ, your sins are erased. Yet most of us struggle to believe it. Why? Because we often think God is mad at us. When something goes wrong in our lives, we ask, "Why me, God?" And we imagine God responding, "Because you made me angry!" But that's not how God operates.

Isaiah 43:25 says, "I am the God who forgives your sins, and I do this because of who I am. I will not hold your sins against you" (GNT). Unlike us, God doesn't hold grudges.

Romans 8:1 confirms, "There is now no condemnation for those who are in Christ Jesus" (NIV). God doesn't replay your sins. He erases them.

If you've committed your life to Christ, here's what has changed for you:

Many people picture a long line at the gates of heaven, with people hoping to get in. But the moment you accepted Jesus, everything shifted. You don't have to wait in line. You have a fast pass. You're already part of God's family, and your sins are gone.

This is why Jesus came—to save you from judgment and to secure your place in God's family. You're not waiting for forgiveness; it's already yours.

Take a deep breath and say, "Thank You, God, that I'm forgiven because of Jesus."


Jumat, 21 Maret 2025

Tuhan Melihat Anda sebagai Orang yang Layak Dikasihi

22 Maret 2025

Bacaan Hari ini:
Yohanes 3:16 "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."
-------------
Allah tidak hanya melihat Anda sebagai pribadi yang dapat diterima dan berharga—Ia juga melihat Anda sebagai pribadi yang sangat layak dikasihi. Yohanes 3:16 mengatakan, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" (Yohanes 3:16).

Ayat tersebut tidak mengatakan bahwa Allah hanya mengasihi orang-orang yang cantik, yang cerdas, atau yang sempurna. Ayat tersebut mengatakan bahwa Allah mengasihi dunia ini—kita semua. Itu termasuk Anda dan saya. Intinya Yesus berkata, "Lebih baik Aku mati daripada hidup tanpamu." Begitulah besarnya kasih Allah kepada Anda.

Yesaya 54:10 mengatakan, "Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau."

Kasih Allah memiliki dua karakteristik utama yang tidak boleh Anda lupakan:

Kasih Allah konsisten. Allah tidak pernah berubah-ubah atau plin-plan. Kasih-Nya tidak bergantung pada hari-hari baik atau buruk. Seorang wanita pernah bercerita bagaimana suasana hati ibunya yang yang tak menentu membuatnya kebingungan—di satu hari ibunya memeluknya, di hari berikutnya, ibunya mengabaikannya. Kasih Allah tidak seperti itu. Dia mengasihi Anda dengan kasih sayang yang tak akan pernah berubah dan mutlak setiap hari.

Kasih Allah tanpa bersyarat. Kasih Allah tidak berkata, "Aku mengasihimu jika . . . " atau "Aku mengasihimu karena . . . " Sebaliknya, kasih Allah berkata, "Aku mengasihimu. Titik." Kasih-Nya tidak didasarkan pada perbuatan baik Anda; kasih-Nya didasarkan pada karakter-Nya. Kasih Allah berkata, "Engkau milikku. Aku menciptakanmu. Aku menyelamatkanmu. Aku menebusmu. Aku ingin engkau bersama-Ku selamanya." Kasih Allah itu mutlak dan tidak akan pernah berubah. Anda tidak harus berusaha mendapatkannya.

Meragukan kasih Allah akan mendatangkan masalah. Setiap kali Anda melakukan dosa, itu karena Anda meragukan kasih-Nya dan menganggap Anda lebih tahu daripada Dia. Misalnya, ketika Tuhan berfirman untuk tidak berzinah tanpa adanya pernikahan, itu bukan karena Dia membatasi Anda—itu karena Dia begitu mengasihi Anda dan tahu apa yang terbaik buat Anda. Akan tetapi, ketika Anda memilih untuk keluar dari rencana-Nya dan mengikuti jalan Anda sendiri, itu berarti Anda meragukan kasih-Nya dan sering kali mengalami konsekuensi menyakitkan dari dosa Anda.

Renungkan hal ini:

- Kapan Anda pernah mengalami cinta yang dan tidak konsisten? Bagaimana hal itu memengaruhi pemahaman Anda tentang kasih Allah?

- Kapan Anda pernah meragukan kasih Allah dan mengikuti jalan Anda sendiri, bukan jalan-Nya? Apa hasilnya?

- Allah mengasihi Anda secara konsisten dan tanpa syarat. Apa perbedaan yang Anda rasakan dari kasih tersebut dalam hidup Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yosua 7-9; Lukas 1:21-38
____________
Anda dapat membangun hidup Anda di atas dua kebenaran ini: Tuhan mengasihi Anda secara konsisten dan Dia mengasihi Anda dengan tulus tanpa syarat. Dia tak akan pernah berhenti mengasihi Anda, apa pun yang terjadi. Itulah fondasi yang bisa Anda andalkan selamanya.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========°
God Sees You as Lovable
By Rick Warren

"For God so loved the world that he gave his one and only Son, that whoever believes in him shall not perish but have eternal life." John 3:16 (NIV)
------------------
Not only does God see you as acceptable and valuable—he also sees you as deeply lovable. John 3:16 says, "For God so loved the world that he gave his one and only Son, that whoever believes in him shall not perish but have eternal life" (John 3:16 NIV).

The verse doesn't say God loves only beautiful, intelligent, or perfect people. It says God loves the world—all of us. That includes you. Jesus essentially said, "I'd rather die than live without you." That's how much God loves you.

Isaiah 54:10 says, "'The mountains and hills may crumble, but my love for you will never end. . . . ' So says the LORD who loves you" (GNT).

God's love has two key characteristics you must never forget:

God's love is consistent. God isn't moody or fickle. His love doesn't depend on good or bad days. A woman once shared how her mother's moods kept her guessing—one day she'd get a hug from her, the next she'd be ignored or worse. God's love isn't like that. He loves you with unchanging, steady affection every single day.

God's love is unconditional. God's love doesn't say, "I love you if . . . " or "I love you because . . . " Instead, God's love says, "I love you. Period." His love isn't based on your performance; it's based on his character. God's love says, "You're mine. I made you. I saved you. I redeemed you. I want you with me forever." God's love is absolute and doesn't change. You'll never need to earn it.

Doubting God's love leads to trouble. In fact, every time you sin, it's because you doubt his love and think you know better than he does. For example, when God says to keep sex within marriage, it's not because he's restrictive—it's because he loves you and knows what's best. But when you choose to step out of his plan and follow your own way instead, you doubt his love and often experience the painful consequences of your sin.

You can build your life on these two truths: God loves you consistently, and he loves you unconditionally. He will never stop loving you, no matter what. That's a foundation you can trust forever.


Kamis, 20 Maret 2025

Tuhan Melihat Anda sebagai Orang yang Berharga

21 Maret 2025

Bacaan Hari ini:
Lukas 12:24 "Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu!"
----------------
Tuhan tidak hanya melihat Anda sebagai orang yang dapat diterima; Dia melihat Anda sebagai orang yang berharga. Jika Anda hendak melihat diri Anda sendiri sebagaimana Tuhan melihat Anda, maka Anda harus mengenali nilai Anda.

Lukas 12:24 mengatakan, "Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu!" Tuhan menghargai setiap burung yang terbang di langit—dan Dia jauh lebih menghargai Anda!

Jadi, menurut Anda seberapa berharganya Anda? Bukan kekayaan bersih Anda, tetapi harga diri Anda. Nilai Anda tidak terikat pada kekayaan Anda. Jika demikian, Anda bisa kehilangan dalam sekejap. Nilai-nilai ini berasal dari dua hal.

1. Siapa pemiliknya? Kepemilikan menentukan nilai suatu benda. Barang-barang biasa milik seorang selebriti bisa jadi bernilai luar biasa hanya karena siapa pemiliknya. Sepatu kets milik atlet terkenal jauh lebih berharga daripada milik Anda.

Siapa pemilik Anda? Alkitab mengatakan, "Kamu berasal dari Allah" (Lihat 1 Yohanes 4:4). Anda telah diciptakan, diselamatkan, dan ditebus oleh-Nya. Itulah yang menjadikan Anda sangat berharga.

2. Berapa harga yang bersedia dibayar oleh seseorang? Nilai ditentukan oleh harga yang bersedia dibayarkan oleh seseorang. Rumah, kartu bisbol, atau karya seni hanya akan bernilai sesuai dengan harga bersedia dibayarkan.

Berapa harga Anda? Alkitab mengatakan, "Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia" (1 Korintus 7:23). Harga terbesar yang pernah dibayarkan telah dibayarkan untuk Anda. Allah telah menukarkan nyawa Anak-Nya sendiri untuk menebus Anda. Bahkan, seandainya Anda adalah satu-satunya orang di bumi, Yesus tetap bersedia mati untuk Anda. Begitulah berharganya Anda bagi Dia.

Salib Kristus membuktikan nilai Anda. Allah tidak menciptakan sampah, dan Anda bukanlah sampah. Orang-orang yang mengatakan Anda tidak berharga adalah pendusta. Perkataan mereka tidak mendefinisikan diri Anda. Pernyataan Tuhanlah yang mendefinisikan Anda: Anda diterima dan Anda berharga.

Jika Tuhan berkata Anda memiliki nilai yang tak terhingga, maka tidak ada perkataan orang lain yang bisa menguranginya. Beristirahatlah dalam kebenaran ini: Anda sangat dikasihi, dihargai tanpa batas, dan selamanya berarti bagi Tuhan.

Renungkan hal ini:

- Siapa atau apa yang telah Anda izinkan untuk mendefinisikan nilai Anda? Bagaimana Anda melihat diri Anda secara berbeda ketika Anda menyadari bahwa Allah telah membayar harga yang mahal untuk Anda?

- 1 Yohanes 4:4 berjanji, "Kamu berasal dari Allah." Perbedaan praktis apa yang dibuat oleh kebenaran ini dalam kehidupan Anda?

- Anda sangat berharga bagi Allah—dan begitu pula setiap orang yang akan Anda temui hari ini. Siapa yang perlu Anda perlakukan berbeda hari ini karena betapa tingginya Tuhan menghargai mereka?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yosua 4-6; Lukas 1:1-20
__________
Ketika Tuhan melihat Anda, Dia melihat seseorang yang layak menerima penebusan terbesar yang pernah dibayarkan. Itulah kebenaran tentang betapa berharganya Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
===========
God sees you as a valuable person

March 21, 2025

Today's reading:
Luke 12:24 "Pay attention to the crows that do not sow and do not reap and do not have a warehouse or barn, but so fed by God. How far you exceed the birds!"
---------------
God does not only see you as an acceptable person; He sees you as a valuable person. If you want to see yourself as God sees you, then you must recognize your values.

Luke 12:24 said, "Pay attention to the crow birds that do not sow and do not reap and do not have a warehouse or barn, but so fed by God. How far you exceed the birds!" God appreciates every bird flying in the sky - and He is much more respectful of you!

So, do you think how valuable are you? Not your net wealth, but your pride. Your value is not bound to your wealth. If so, you can lose in an instant. These values ​​come from two things.

1. Who is the owner? Ownership determines the value of an object. Ordinary items belonging to a celebrity can be extraordinary value just because of who the owner is. The famous athlete's sneakers are far more valuable than yours.

Who is your owner? The Bible says, "You come from God" (see 1 John 4: 4). You have been created, saved, and redeemed by Him. That's what makes you very valuable.

2. What is the price that is willing to be paid by someone? The value is determined by the price that is willing to be paid by someone. Houses, baseball cards, or artwork will only be valued according to the price willing to be paid.

How much are you? The Bible says, "You have been purchased and the price has been paid in fullTherefore do not be human servants "(1 Corinthians 7:23). The biggest price ever paid has been paid for you. God has exchanged his own life to redeem you. In fact, if you are the only person on earth, Jesus will still be willing to die for youThat's your valuable for him.

The cross of Christ proves your value. God does not create garbage, and you are not trash. People who say you are worthless are liars. Their words do not define yourself. God's statement is what defines you: You are accepted and you are valuable.

If God says you have an infinite value, then there are no other people's words that can reduce it. Rest in this truth: you are very loved, valued without limits, and forever means to God.

Contemplate this:

- Who or what have you allowed to define your value? How do you see yourself differently when you realize that God has paid an expensive price for you?

- 1 John 4: 4 promised, "You come from God." What practical differences are made by this truth in your life?

Rabu, 19 Maret 2025

Tuhan melihat Anda sebagai Orang yang dapat Diterima

20 Maret 2025

Bacaan Hari ini:
Titus 3:7 *"Supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita."
-----------------
Penolakan adalah luka yang terdalam dalam kehidupan. Baik itu dari orang tua, pasangan, guru, atau teman, penolakan menusuk hingga ke sanubari. Untuk menghindarinya, kita menghabiskan sebagian besar hidup kita untuk mendapatkan penerimaan dari orang lain—berusaha menyenangkan orang tua, teman sebaya, tetangga, dan bahkan orang yang tidak kita sukai.

Kita membeli barang-barang yang tidak kita butuhkan untuk mengesankan orang yang bahkan tidak kita kenal. Dorongan untuk diterima ini memengaruhi pilihan kita: pakaian yang kita kenakan, karier yang kita kejar, dan kehidupan yang kita jalani.

Mari kita ingat kembali masa kanak-kanak. Seberapa sering Anda melakukan sesuatu yang konyol atau yang tidak masuk akal hanya supaya diterima oleh orang banyak? Keinginan untuk diakui ini tidak akan memudar seiring bertambahnya usia, sebaliknya keinginan itu justru menjadi semakin rumit.

Ada satu mitos tentang kaitan antara kesempurnaan dengan penerimaan: Jika saya bisa menjadi sempurna, pasti semua orang akan menerima saya.

Berkaitan dengan kesempurnaan dan penerimaan, ada tiga hal yang benar adanya: Pertama, tidak seorang pun percaya bahwa Anda sempurna. Kedua, Anda tidak akan pernah sempurna. Ketiga, meskipun Anda sempurna, tidak semua orang akan menerima Anda; bahkan Yesus—yang sempurna—dihina dan ditolak.

Tidak ada yang dapat Anda lakukan untuk membuat semua orang menerima Anda. Namun, kita tentunya tetap ingin diterima, kita ingin dicintai, dan kita ingin orang lain melihat betapa berharganya kita.

Sesungguhnya Allah telah menyelesaikan masalah ini sejak lama: "Pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita" (Titus 3:5–7).

Bila Anda telah mengundang Yesus ke dalam hidup Anda, maka Allah melihat Anda sebagai orang yang dapat diterima, terlepas dari apa pun yang telah Anda lakukan. Itu bukan karena pencapaian Anda, melainkan karena kasih karunia-Nya.

1 Petrus 2:9 mengingatkan kita, "Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib." itu sungguh suatu kebenaran yang mengubah hidup!

Allah telah memilih Anda untuk hidup bersama-Nya selamanya. Dari situlah nilai Anda berasal—bukan dari persetujuan atau penerimaan orang lain. Ada 8 miliar manusia di bumi ini; tidak apa-apa jika beberapa orang tidak menyukai Anda.

Biarkan kebenaran ini memerdekakan Anda: Allah tidak hanya mengasihi Anda, tetapi Dia juga sayang pada Anda. Jika Dia tahu semua kekurangan Anda dan tetap menerima Anda, mengapa Anda harus mengejar persetujuan orang lain? Mazmur 27:10 mengatakan, "Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku."

Renungkan hal ini:

- Kapan Anda pernah melakukan sesuatu yang bodoh karena Anda mencoba untuk mendapatkan penerimaan dari seseorang?

- Jika Anda telah mengundang Yesus masuk ke dalam hidup Anda, maka Allah memandang Anda sebagai seseorang yang diterima. Apa satu perbedaan nyata yang didatangkan oleh kebenaran firman itu dalam hidup Anda?

- Apakah ada cara-cara kecil yang Anda coba lakukan untuk mendapatkan persetujuan orang lain hari ini? Perubahan apa yang perlu Anda buat untuk mencerminkan kebenaran bahwa Anda telah diterima oleh Allah?

Bacaan Alkitab Setahun :
Yosua 1-3; Markus 16
____________
Ada sebuah kabar baik: Anda dapat menemukan penerimaan itu di dalam Allah melalui Yesus.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
God Sees You as Acceptable
By Rick Warren

"Jesus treated us much better than we deserve. He made us acceptable to God and gave us the hope of eternal life." Titus 3:7 (CEV)
-------------------
Rejection is the deepest hurt in life. Whether it's from a parent, spouse, teacher, or friend, rejection cuts to the core. To avoid it, we spend much of life chasing acceptance—trying to please parents, peers, neighbors, and even people we don't like.

We buy things we don't need with money we don't have to impress people we don't even know. This drive to be accepted influences our choices: the clothes we wear, the careers we pursue, and the lives we live.

Think back to childhood. How many times did you do something silly or foolish just to be accepted by the crowd? This desire for approval doesn't fade with age—it only becomes more sophisticated.

Yet there's a myth about the relationship between perfection and acceptance: If I can be perfect, then everyone will accept me. But this just isn't true.

When it comes to perfection and acceptance, there are three things that absolutely are true: One, no one believes you're perfect. Two, you'll never be perfect. Three, even if you were perfect, not everyone would accept you; even Jesus—who was perfect—was despised and rejected.

There is nothing you can do that will make everyone accept you. But we still want to be accepted, we want to be loved, and we want people to see our value.

And there's good news: You can find that acceptance in God through Jesus.

God settled the issue long ago: "He saved us because of his mercy, and not because of any good things that we have done. God washed us by the power of the Holy Spirit. He gave us new birth and a fresh beginning. God sent Jesus Christ our Savior to give us his Spirit. Jesus treated us much better than we deserve. He made us acceptable to God and gave us the hope of eternal life" (Titus 3:5-7 CEV).

If you've invited Jesus into your life, God sees you as acceptable, no matter what you've done. It's not because of your achievements, but because of his grace.

1 Peter 2:9 reminds us, "But you are God's chosen and special people" (CEV). That's a life-changing truth!

God chose you to live with him forever. That's where your value comes from—not from others' approval. There are 8 billion people on earth; it's okay if a few people don't like you.

Let this truth free you: God not only loves you, but he likes you, too. If he knows all your flaws and still accepts you, why chase the approval of others? Psalm 27:10 says, "Though my father and mother forsake me, the LORD will receive me" (NIV).