Kamis, 16 Januari 2025

Ambil Peluang itu!

17 Januari 2025

Bacaan Hari ini:
Lukas 9:62 "Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."
---------------------
Alkitab menceritakan kisah seorang pria buta bernama Bartimeus. Ketika Yesus dan para pengikut-Nya meninggalkan Yerikho, di sana ada seorang pengemis buta bernama Bartimeus yang tengah duduk di pinggir jalan. Ketika Bartimeus mendengar bahwa Yesus ada di dekatnya, mulailah ia berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" (Markus 10:47).

Ketika Bartimeus bangun di pagi itu, ia tidak menyangka Yesus Kristus akan lewat di dekatnya. Dia pikir hari itu hanya akan jadi hari yang biasa: tempat yang sama, teriakan minta tolong yang sama, situasi yang sama.

Namun, tiba-tiba Yesus ada di sana. Bartimeus tak punya waktu untuk mempersiapkan diri atau memikirkan bagaimana ia harus meresponsnya. Tiba-tiba kesempatan itu datang menghampirinya, dan ia memilih untuk memanfaatkan momen itu sebaik-baiknya. Dia memutuskan untuk tidak membuang-buang waktu atau menunda-nunda. Dia akan melakukannya—saat itu juga.

Itulah kunci pertama untuk memulai awal yang baru dalam hidup Anda: Apa pun yang hendak Anda lakukan, lakukanlah sekarang juga. Jangan berkata, "Tahun depan saya akan memulai awal yang baru" atau "Bulan depan saya akan berubah" atau "Besok saya akan menjadikan itu prioritas saya." Yang benar adalah sekarang, atau tidak akan terjadi sama sekali. Ambil peluang itu!

Setiap hari, kita memiliki kesempatan untuk memulai awal yang baru, tetapi kita tidak memanfaatkannya. Mengapa? Kita senang menunda-nunda.

Penundaan ialah sebuah fenomena yang aneh. Anda pikir itu akan memudahkan hidup Anda tapi pada kenyataannya malah justru sebaliknya, itu membangkitkan stres!

Jika Anda tahu hal benar yang harus dilakukan, hari inilah waktu yang tepat untuk melakukannya. Jangan berasumsi bahwa Anda bisa mengerjakannya besok.

Alkitab berulang-ulang memperingatkan tentang hari esok. Saya tidak bisa menjamin hari esok, demikian juga dengan Anda. Yesus berkata, "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah" (Lukas 9:62). Anda tidak punya jaminan bahwa Anda akan hidup besok. Apa pun yang hendak Anda lakukan, sebaiknya lakukan sekarang juga.

Renungkan hal ini:
- Dalam area atau situasi apa dalam hidup Anda di mana Anda harus berhenti untuk menunda-nunda, dan mulai mengambil kesempatan itu?
- Seandainya Anda tahu bahwa hari esok tidak akan datang, apa yang seharusnya bisa Anda capai hari ini?
- Di mana Yesus mengundang Anda untuk memulai awal yang baru hari ini?

Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 39-40; Matius 11
___________
Apakah Yesus sedang mengundang Anda untuk melangkah ke awal yang baru hari ini? Jangan tunda. Ikuti teladan Bartimeus dan ambil peluang itu.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
Seize the Moment
By Rick Warren

"Jesus said, 'No procrastination. No backward looks. You can't put God's kingdom off till tomorrow. Seize the day.'" Luke 9:62 (MSG)
-------------------
The Bible tells the story of a blind man named Bartimaeus. One day, as Jesus and his followers left Jericho, they came upon him begging by the side of the road. When he heard that Jesus was nearby, he began to shout, "Jesus, Son of David, have mercy on me!" (Mark 10:47 NIV). 

When Bartimaeus got up that morning, he had no idea that this was the day Jesus was going to walk by. He thought it was just another ordinary day: same place, same cry for help, same situation. 

But suddenly Jesus was there. Bartimaeus had no time to prepare or think through his response. It was just an opportunity that dropped in his lap. And he chose to seize the moment. He decided not to delay or procrastinate. He was going to do it—now. 

That's the first key to a fresh start in your life too: Whatever you're going to do, do it now. Don't say, "Next year I'm going to make a fresh start," or "Next month I'm going to make some changes," or "Tomorrow I'm going to make that a priority." It's now or never. Seize the moment!  

Every day, we have opportunities for a fresh start, but we don't take advantage of them. Why? We procrastinate. 

Procrastination is a strange phenomenon. You think it will make your life easier when it actually does just the opposite. It's a stress generator!

When you know the right thing to do, today is the time to do it. Don't assume you can wait for tomorrow.

The Bible warns over and over about presuming upon tomorrow. I'm not guaranteed a tomorrow, and neither are you. Jesus said, "No procrastination. No backward looks. You can't put God's kingdom off till tomorrow. Seize the day" (Luke 9:62 MSG).

You have no guarantee that you will live tomorrow. Whatever you're going to do, you better do it now.

Is Jesus inviting you to make a fresh start today? Don't delay. Follow the example of Bartimaeus and seize the moment.

Rabu, 15 Januari 2025

Tiga Ciri-Ciri Tujuan yang Kudus

16 Januari 2025

Bacaan Hari ini:
Ibrani 11:6 "Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia."
------------------
Tuhan menginginkan tiga ciri-ciri berikut dalam tujuan Anda:

Tujuan yang kudus merentangkan iman Anda. Alkitab mengatakan, "Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah" (lihat Ibrani 11:6). Untuk dapat menyenangkan Allah, Anda harus menetapkan tujuan-tujuan yang memerlukan iman. Singkat kata, Anda harus menetapkan tujuan-tujuan yang terlalu besar untuk dapat Anda lakukan seorang diri.

Jika Anda menetapkan tujuan yang besar, Tuhan akan bekerja dengan cara yang besar. Jika Anda menetapkan tujuan yang sedang, Tuhan akan bekerja dengan cara yang sedang. Jika Anda menetapkan tujuan yang kecil, Tuhan akan bekerja dengan cara yang kecil.

Tujuan yang kudus merentangkan iman Anda. Itu bukan hanya menegaskan bahwa Anda percaya pada Allah, tapi itu juga merupakan pernyataan tentang seberapa besar Anda percaya Dia. Alkitab mengatakan, "Jadilah kepadamu menurut imanmu" (Matius 9:29).

Tujuan yang kudus mengembangkan karakter Anda. Ketika Anda menetapkan sebuah tujuan yang membutuhkan iman, Anda akan bertransformasi di sepanjang perjalanan Anda menjalankannya.

Ini seperti alur cerita kebanyakan film—tokoh utamanya punya satu gol, seperti menang dalam perang, pergi ke bulan, atau mencapai Gunung Everest. Di sepanjang film, tokoh-tokoh ini menghadapi berbagai macam rintangan, dan hasilnya, karakter mereka berubah. Mereka bertumbuh dewasa.

Allah ingin Anda tumbuh dewasa. Ketika Anda tiada, Anda tidak akan membawa serta pencapaian atau prestasi Anda ke surga; Anda akan membawa karakter Anda. Tujuan-tujuan yang kudus membangun karakter yang Allah ingin Anda miliki.

Rasul Paulus berkata, "Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus" (Filipi 3:12).

Tujuan yang kudus memberi Anda pengharapan. Saya pernah membaca sebuah penelitian tentang para penyintas tragedi Holocaust yang pernah mengalami nerakanya kamp kematian. Bagaimana mereka bertahan? Mereka semua punya satu kesamaan: Mereka punya sesuatu yang mereka nantikan.

Tujuan-tujuan yang kudus memberi Anda alasan untuk bertahan, bahkan di masa-masa yang paling sulit sekali pun. Yeremia 29:11 mengatakan, "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." Ketika Anda mempunyai tujuan-tujuan tersebut, Anda memiliki pengharapan untuk terus melangkah maju, bahkan ketika Anda ingin menyerah sekalipun.

Saya tak tahu apa yang sedang Anda alami hari ini. Tetapi seperti apa pun hidup Anda, Anda membutuhkan satu tujuan yang kudus. Mengejarnya akan merentangkan iman Anda, mengembangkan karakter Anda, dan membangun harapan Anda.

Renungkan hal ini:

- Bagaimana tujuan-tujuan Anda menunjukkan seberapa besar Anda percaya pada Tuhan untuk melakukan hal-hal besar dalam hidup Anda?

Kapan Anda pernah melihat Tuhan membangun karakter Anda saat Anda mengejar sebuah tujuan yang kudus?

Dalam bidang kehidupan apa Anda membutuhkan pengharapan dari Tuhan hari ini?

Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 36-38; Matius 10:21-42
___________
Tuhan peduli dengan jenis tujuan yang Anda tetapkan.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
========
Three Characteristics of Godly Goals
By Rick Warren

"Without faith it is impossible to please God." Hebrews 11:6 (NIV)
----------------
God cares about what kind of goals you set. In fact, setting godly goals benefits you in three major ways:

Godly goals challenge your faith. The Bible says, "Without faith it is impossible to please God" (Hebrews 11:6 NIV). In order to please God, you need to set goals that require faith. In other words, you should set goals that are too big to reach on your own.

If you set a big goal, God will work in a big way. If you set a medium-size goal, God will work in a medium way. If you set a small goal, God will work in a small way.

Goals stretch your faith. They affirm that you trust God, but they are also statements of how much you trust God. The Bible says, "According to your faith let it be done to you" (Matthew 9:29 NIV).

Godly goals develop your character. When you set a goal that requires faith, God uses the journey to change you as you work to reach that goal.

It's the plot of a thousand movies. Whether the character's goal is to win the war, go to the moon, or climb Mount Everest, they must overcome obstacles on the way to their goal, and as a result, their character changes. They grow up.

God wants you to grow up. When you die, you won't take any of your accomplishments with you to heaven. But you will take your character. Godly goals develop the kind of character God wants you to have.

The apostle Paul says, "I do not mean that I am already as God wants me to be. I have not yet reached that goal. But I continue trying to reach it and to make it mine. Christ wants me to do that. That is the reason Christ made me his" (Philippians 3:12 ICB).

Godly goals give you hope. I once read a study about Holocaust survivors who had been through the hell of death camps. How did they survive? All of them had something in common: They had something to look forward to.

Godly goals give you a reason to endure, even through the most difficult times. Jeremiah 29:11 says, "'For I know the plans I have for you,' declares the Lord, 'plans to prosper you and not to harm you, plans to give you hope and a future'" (NIV).

Godly goals give you the hope to keep moving forward, even when you feel like giving up.

I don't know what you're going through today. But no matter what life is like for you, you need a godly goal. Pursuing it will challenge your faith, develop your character, and build your hope.


Selasa, 14 Januari 2025

Rencanakan untuk Hari Esok, tetapi Jalani Hidup untuk Hari Ini

15 Januari 2025

Bacaan Hari ini:
Matius 6:34 "Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
--------------
Hal baik tentang masa depan adalah itu tidak akan menimpa Anda sekaligus. Seandainya Anda dapat melihat setiap kejadian di seluruh hidup Anda (baik dan buruk) terpampang nyata di hadapan Anda, niscaya itu akan sangat membebani Anda. Oleh karena itulah, Tuhan memberikannya kepada Anda dalam segmen-segmen kecil, 24 jam.

Karena Tuhan hanya memberikan Anda hari per hari, seperti itulah cara Dia mengharapkan Anda menjalani hidup. Jalanilah hari demi hari Anda sebaik-baiknya dan buatlah itu berarti.

Yesus mengajarkan: "Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari" (Matius 6:34).

Yesus berfirman agar kita berhenti meminjam masalah. Jika ada sesuatu yang terjadi minggu depan, mengapa Anda harus mengacaukan hari ini dengan mengkhawatirkannya?

Kekhawatiran tidak dapat mengubah masa lalu. Kekhawatiran tidak dapat mengendalikan masa depan. Kekhawatiran hanya akan membuat Anda sengsara hari ini.

Tuhan telah memberikan Anda semua kasih karunia yang Anda butuhkan—tetapi itu hanya cukup untuk hari ini, sehari demi sehari. Dia tidak menimbun semuanya ke dalam hidup Anda dan memberikannya kepada Anda untuk minggu depan atau bulan berikutnya. Dia mengajarkan kita berdoa, "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya" (Matius 6:11). Dia ingin Anda menjalani hidup sehari demi sehari.

Ketika Anda tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, Anda masih dapat menjalani hidup sehari demi sehari. Itulah yang seharusnya Anda lakukan!

Ketika segala sesuatu tidak pasti dan ketika Anda tak tahu bagaimana mengambil keputusan yang bijak untuk masa depan Anda, maka jalanilah saja untuk hari ini.
Adalah penting untuk Anda merencanakan, berdoa, dan memercayakan masa depan Anda kepada Tuhan, tetapi Dia juga mengharapkan Anda untuk mengerahkan energi Anda agar hari ini juga berarti.

Cara terbaik untuk melakukannya yaitu dengan mengurangi asupan media sosial Anda. Sebaliknya, fokuslah pada hal-hal yang Tuhan kasihi dan pedulikan, seperti pertumbuhan rohani Anda dan kepedulian terhadap orang-orang yang membutuhkan bantuan saat ini. Begitulah cara Anda membuat hari ini berarti.

Tuhan tidak ingin Anda khawatir tentang hari esok, tetapi Dia juga tidak ingin Anda menganggap hari esok sebagai sebuah jaminan. "Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu" (Amsal 27:1). Ketika segala sesuatu dalam hidup ini tampak tidak jelas, berpeganglah teguh kepada-Nya.

Renungkan hal ini:

- Apa satu hal yang tidak dapat Anda kendalikan yang membuat Anda stres akhir-akhir ini? Kekhawatiran menyedot banyak energi! Bagaimana Anda dapat mengarahkan energi itu untuk bisa berhasil atau berupaya mengerjakan sesuatu hari ini?

- Seperti apa jadinya sekarang apabila sedari dulu Anda mengandalkan kasih karunia Tuhan setiap hari?

- Bagaimanakah perencanaan yang matang membantu Anda menjalani hari ini sebaik-baiknya?

Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 33-35; Matius 10:1-20
___________
Rencanakan untuk hari esok, tetapi hiduplah untuk hari ini. Tuhan akan memberikan Anda semua yang Anda butuhkan untuk mampu menjalaninya.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
Plan for Tomorrow but Live for Today
By Rick Warren

"Don't worry about tomorrow, for tomorrow will bring its own worries. Today's trouble is enough for today." Matthew 6:34 (NLT)
--------------------
The good thing about the future is that it doesn't hit you all at once. If you could see every event in your entire life (good and bad) laid out ahead of you, it would no doubt be overwhelming. So God gives it to you in bite-size, 24-hour segments.

Since God gives you only one day at a time, that's how he expects you to approach your life. Live one day at a time, and make it count.

Jesus taught: "Don't worry about tomorrow, for tomorrow will bring its own worries. Today's trouble is enough for today" (Matthew 6:34 NLT).

Jesus is saying to stop borrowing trouble. If there's something happening next week, why are you messing up today by worrying about it?

Worry can't change the past. It can't control the future. Worry only makes you miserable today.

God gives you all the grace you need—but just enough for today, every day. He doesn't stockpile all that power in your life and give it to you for the next week or month. He says to pray, "Give us this day our daily bread." (Matthew 6:11 ESV) He wants you to take life one day at a time.

When you don't know what the future holds, you can still take life one day at a time. That's all you are meant to do!

When everything is uncertain and you don't know how to make wise decisions for the future, then just take care of today. It's important to plan, pray, and trust God for the future, but he expects you to put your energy into making today count too.

A great way to do this is to reduce your media intake. Focus instead on the things God loves and cares about, like your spiritual growth and caring for the people who need help right now. That's how you make the day count.

God doesn't want you to worry about tomorrow, but he doesn't want you to consider it a guarantee either. "Don't brashly announce what you're going to do tomorrow; you don't know the first thing about tomorrow" (Proverbs 27:1 MSG). When everything else in life seems unclear, this is about as clear as you can get.

Plan for tomorrow but live for today. God will give you everything you need to be obedient in both.

Senin, 13 Januari 2025

Ambillah Langkah Pertama

14 Januari 2025

Bacaan Hari ini:
Yosua 3:13 "Segera sesudah kaki para imam pengangkat tabut TUHAN, Tuhan semesta bumi, berhenti di dalam air sungai Yordan, maka air sungai Yordan itu akan terputus; air yang turun dari hulu akan berhenti mengalir menjadi bendungan."
--------------------
Agar Tuhan menjadikan Anda berhasil dalam takdir Anda—menjadi pribadi yang Dia kehendaki, melakukan apa yang Dia kehendaki, dan memiliki apa yang Dia kehendaki—Anda harus melangkah maju dengan berani di dalam iman.

Saat Yosua dan bangsa Israel bersiap untuk menyeberangi Sungai Yordan dan masuk ke Tanah Perjanjian, tiga kali TUHAN berfirman kepada mereka untuk menjadi kuat dan berani: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi. Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi" (Yosua 1:6-7, 9).

Tuhan mengulangi perkataan-Nya karena Yosua harus mengatasi rasa takut dan rasa kecil hati untuk memenuhi takdirnya. Pun Anda akan mengalaminya. Rasa takut akan menghalangi Anda untuk memulai jalan yang telah Tuhan sediakan bagi Anda, dan berkecil hati akan menghalangi Anda untuk menyelesaikan misi Anda.

Namun, Anda dapat melangkah maju dengan berani, seperti Yosua, karena:

Tuhan menyertai Anda. Anda tidak tahu apa yang akan Anda alami, tetapi peganglah bahwa Tuhan akan menyertai Anda. Yosua 1:5 mengatakan, "Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau."

Tuhan menepati janji-Nya. Kebenaran ini dapat memberikan Anda keteguhan hati. Yosua 1:6 mengatakan, "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka."

Tuhan telah memerintahkan Anda untuk melaksanakannya. Yosua 1:9 mengatakan, "Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi."

Ketika Yosua dan bangsa Israel sampai di Sungai Yordan, mereka mungkin berharap TUHAN akan membelah air seperti yang Dia lakukan kepada Musa. Namun kali ini berbeda. TUHAN berfirman kepada mereka, "Segera sesudah kaki para imam pengangkat tabut TUHAN, Tuhan semesta bumi, berhenti di dalam air sungai Yordan, maka air sungai Yordan itu akan terputus; air yang turun dari hulu akan berhenti mengalir menjadi bendungan" (Yosua 3:13).

Ini pelajaran yang bisa kita petik: Langkah pertama selalu menjadi langkah yang paling menakutkan. Sering kali, Anda harus mengambil langkah pertama di dalam iman untuk menyaksikan Tuhan melakukan mujizat.

Izinkan saya mengajukan pertanyaan yang sangat pribadi. Apa Sungai Yordan Anda? Apa rintangan besar yang harus Anda lewati untuk mencapai takdir Anda?

Apakah Tuhan telah memerintahkan Anda untuk melakukan sesuatu, tapi Anda takut melakukannya? Tuhan telah berfirman, "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu." Dia telah memberi tahu Anda bahwa Dia menyertai Anda, Dia menepati janji-Nya dan Dia telah memerintahkan Anda untuk melakukannya

Renungkan hal ini:

- Apa yang sedang menghambat Anda di padang gurun? Apa yang sedang meghalangi Anda untuk mengambil langkah pertama untuk melakukan apa yang Tuhan perintahkan untuk Anda lakukan?

- Apa yang harus Anda lakukan untuk mengambil langkah iman?

- Mujizat apa yang mungkin Tuhan lakukan dalam hidup Anda seandainya dulu Anda mengambil langkah pertama di dalam iman?

Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 31-32; Matius 9:18-38
____________
Saat ini Tuhan sedang menunggu Anda untuk melangkah.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
You Take the First Step
By Rick Warren

"The priests will carry the Ark of the LORD, the Master of the whole world, into the Jordan ahead of you. When they step into the water, it will stop. The river will stop flowing and will stand up in a heap." Joshua 3:13 (NCV)
------------------
For God to make you successful in your destiny—being who he wants you to be, doing what he wants you to do, and possessing what he wants you to have—you must courageously step out in faith.

As Joshua and the Israelites were getting ready to cross the Jordan River and go into the Promised Land, God told them three times to be strong and courageous: "Be strong and courageous. . . . Be strong and very courageous. . . . Be strong and courageous" (Joshua 1:6-7, 9 NLT). 

God repeated himself because Joshua was going to have to overcome fear and discouragement to fulfill his destiny. And you will too. Fear keeps you from starting on the path God has for you. And discouragement keeps you from finishing and possessing the land.

But you can move forward boldly, like Joshua, because:

God is with you. You don't know what you're going to go through, but you can know that God will be with you. Joshua 1:5 says, "No one will be able to stand against you as long as you live. For I will be with you as I was with Moses. I will not fail you or abandon you" (NLT).

God keeps his promises. That truth can give you confidence. Joshua 1:6 says, "Be strong and courageous, for you are the one who will lead these people to possess all the land I swore to their ancestors I would give them" (NLT).

God has told you to do it. Joshua 1:9 says, "This is my command—be strong and courageous! Do not be afraid or discouraged. For the LORD your God is with you wherever you go" (NLT). 

When Joshua and the Israelites got to the Jordan River, they probably expected God to part the waters like he had for Moses. But this time was different. God had told them, "When they step into the water, it will stop. The river will stop flowing and will stand up in a heap" (Joshua 3:13 NCV).

Here's the point of the story: The first step is always the scariest. Often, you have to take the first step in faith in order to see God do the miracle.

Let me ask you a very personal question. What's your Jordan River? In other words, what's the big barrier you've got to cross in order to reach your destiny? 

Has God told you to do something, and you've been afraid to do it? God has said, "be strong and courageous." He's told you he's with you, he keeps his promises, and he's commanded you to do it. Now he's waiting for you to step out.


Minggu, 12 Januari 2025

Kehendak Tuhan Ada dalam Firman Tuhan

13 Januari 2025

Bacaan Hari ini:
Yosua 1:8 "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung."
------------------
Tuhan ingin Anda berhasil dalam takdir yang telah dirancangkan-Nya untuk Anda.

Lalu, bagaimana caranya? Anda harus membangun hidup Anda sepenuhnya di atas firman Tuhan—sepenuhnya di dalam, di sekitar, melalui, dan dengan firman Tuhan. Anda harus masuk ke dalam firman-Nya dan tidak hanya mempelajarinya. Anda harus menjadi pelaku firman.

Itulah yang Tuhan katakan kepada Yosua ketika ia bersiap untuk memimpin bangsa Israel ke Tanah Perjanjian. Perhatikan apa yang Tuhan katakan dalam Yosua 1:7-8: "Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi. Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung."

Firman Tuhan adalah kunci keberhasilan. Kehendak Tuhan ada di dalamnya. Yosua telah mengabdikan dirinya kepada Tuhan dan menaati semua yang telah diajarkan Musa kepadanya. Karena itulah, Allah memampukan dia untuk memimpin bangsa Israel ke Tanah Perjanjian setelah 40 tahun mengembara di padang gurun.

Hal yang sama berlaku untuk Anda. Semakin hidup Anda dipenuhi oleh firman Tuhan—saat Anda mendengar, membaca, mempelajari, dan menghafalnya—semakin sukses hidup Anda seperti yang Tuhan kehendaki.

Bisakah Anda menyatakan bahwa hidup Anda telah dibangun sepenuhnya di atas firman Tuhan?

Mazmur 14:2 mengatakan, "TUHAN memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah." Saya ingin menjadi salah satu dari orang-orang itu. Saya ingin menjadi orang yang dilihat Tuhan dan Dia berkata, "Lihatlah pria bernama Warren itu. Dia mencari Aku dengan sungguh-sungguh."

Saya harap Anda menjadi salah satu dari mereka juga. Saya ingin Anda menjadi seseorang yang bangun pagi dan membuat setan berkata, "Oh tidak! Orang ini sudah bangun. Aku benci jika dia bangun karena dia pasti akan mengacaukan rencanaku."

Renungkan hal ini:

- Apakah hidup Anda dibangun di atas firman Tuhan? Jika tidak, di atas apakah hidup Anda dibangun selama ini?

- Bagaimana Anda dapat menjadikan menghabiskan waktu di dalam firman Tuhan sebagai suatu prioritas? Apa yang mungkin harus diubah dari jadwal kegiatan Anda agar Anda dapat melaksanakannya?

- Apa yang mungkin berubah dalam hidup Anda jika saja Anda menjadi pelaku firman sedari dulu?

Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 29-30; Matius 9:1-17
_______________
Tuhan sedang mencari orang-orang yang sungguh-sungguh mencariNya —mereka yang mengerti bahwa Tuhan memiliki rencana atas hidup mereka. Tuhan sedang mencari orang-orang yang bersedia menginvestasikan hidup mereka untuk mengikutiNya.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==========
God's Will Is in God's Word
By Rick Warren

"Study this Book of Instruction continually. Meditate on it day and night so you will be sure to obey everything written in it. Only then will you prosper and succeed in all you do." Joshua 1:8 (NLT)
-------------------
God wants you to be successful in the destiny he's planned for you.

So how do you do that? You must build your life completely on God's Word—completely in, around, through, and with the Word of God. You've got to get into the Word and not just study it. You must become a man or woman of the Word.

That's what God told Joshua as he prepared to lead the Israelites into the Promised Land. Notice what God says in Joshua 1:7-8: "Be careful to obey all the instructions Moses gave you. Do not deviate from them, turning either to the right or to the left. Then you will be successful in everything you do. Study this Book of Instruction continually. Meditate on it day and night so you will be sure to obey everything written in it. Only then will you prosper and succeed in all you do" (NLT).

Scripture is the key to success. God's will is in God's Word. Joshua devoted himself to the Scriptures and all that Moses had taught him. It was then that God allowed him to lead the Israelites into the Promised Land after 40 years of wandering in the desert.

The same is true for you. The more your life is filled with and focused on Scripture—as you hear, read, study, and memorize it—the more your life will be successful the way God intends it to be. 

Can you say your life is built completely on God's Word? I've discovered that a person who has a Bible that's falling apart usually isn't falling apart themselves. 

Psalm 14:2 says, "The LORD looks down from heaven on the children of man, to see if there are any who understand, who seek after God" (ESV).

I don't know about you, but I intend to be one of those people. I intend to be a person that God looks at and says, "Look at that Warren guy. He is really seeking me."

And I want you to be that kind of person. I want you to be the person who wakes up in the morning and makes Satan say, "Oh no! That person's awake. I hate it when they're up because they mess up my plans."

God's looking for people who really seek him—those who understand he has a destiny for their lives. He's looking for people who are willing to invest their lives pursuing him.


Sabtu, 11 Januari 2025

Membuat Rencana adalah Bagian dari Rencana Tuhan

12 Januari 2025

Bacaan Hari ini:
Amsal 20:18 "Rancangan terlaksana oleh pertimbangan, sebab itu berperanglah dengan siasat."
--------------------
Ungkapan lama ini benar: Jika Anda gagal dalam perencanaan, maka Anda sedang merencanakan kegagalan.

Untuk dapat melangkah masuk ke dalam takdir Tuhan atas hidup Anda, Alkitab mengatakan Anda harus membuat suatu rancangan. Yosua 1:1-3 mengatakan, "Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian: "Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu. Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa."

Hal pertama yang Allah katakan kepada Yosua saat mereka bersiap memasuki Tanah Perjanjian adalah: "Hamba-Ku Musa telah mati" (Yosua 1:1). Mengapa? Karena Yosua tidak akan pernah memiliki takdir yang ditetapkan Allah apabila ia menoleh ke belakang dan terjebak di masa lalu.

Hal yang sama berlaku untuk Anda. Apa yang perlu Anda kubur dari masa lalu Anda yang sudah mati? Anda tidak dapat melanjutkan takdir Anda bila Anda selalu melihat ke belakang.

Hal kedua yang Allah katakan kepada Yosua adalah: "Sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini" (Yosua 1:2). Dengan kata lain, Anda harus mempersiapkan dan membuat rencana. Bertindaklah secara spesifik.

Izinkan saya bertanya kepada Anda. Di mana Anda ingin berada dalam 10, 20, atau 50 tahun mendatang? Anda sedang bergerak menuju takdir Anda, atau Anda sedang terbawa arus dunia.

Amsal 20:18 mengatakannya seperti ini: "Rancangan terlaksana oleh pertimbangan, sebab itu berperanglah dengan siasat."

Tuhan berfirman bahwa membuat rencana adalah hal yang bijak, tetapi karena Anda tidak tahu tentang masa depan, Dia juga ingin Anda memberi-Nya hak untuk mengubah rencana tersebut sebab Dia tahu apa yang terbaik untuk Anda.

Jadi, bagaimana cara membuat rancangan yang seturut dengan kehendak Tuhan? Serahkan apa pun yang Anda lakukan kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya untuk membuatnya berhasil. Buatlah rencana Anda dan kemudian katakan, "Tuhan, inilah yang terbaik yang bisa kulakukan. Aku ingin menyerahkan rencana-rencanaku ini kepada-Mu, dan aku memberi-Mu hak untuk mengubahnya. Aku menyerahkan semuanya kepada-Mu."

Apakah Anda sudah mempunyai rencana hidup? Kebanyakan orang menghabiskan waktu mereka untuk lebih banyak merencanakan liburan daripada merencanakan hidup. Jika doa berikut ini adalah gambaran isi hati Anda, berdoalah:

"Tuhan yang terkasih, aku hendak membuat rancangan untuk hidupku. Aku telah merencanakan begitu banyak hal lainnya, tetapi sesungguhnya aku tidak pernah benar-benar merencanakan hidupku. Aku tidak ingin menyia-nyiakan sisa hidupku. Tuhan, bantulah aku agar menjadi cerdas dan berhikmat serta dapat mulai merencanakannya hari ini. Dalam nama Yesus, amin."

Renungkan hal ini:

- Pernahkah Anda berpikir bahwa Tuhan hendak mengatakan sesuatu tentang rencana yang telah Anda buat untuk hidup Anda?

- Di bidang kehidupan manakah Anda merasa Tuhan meminta Anda untuk membuat rencana yang matang?

- Bagaimana Anda pernah melihat Tuhan mengubah rencana Anda di masa lampau? Bagaimana Anda menanggapinya?

Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 27-28; Matius 8:18-34
_____________
Masa depan adalah milik orang-orang yang merencanakan dan mempersiapkannya dengan baik.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
Making Plans Is Part of God's Plan
By Rick Warren

"Don't go charging into battle without a plan."   Proverbs 20:18 (GNT)
---------------
The old cliché is true: If you fail to plan, you're planning to fail. The future belongs to the person who plans and prepares for it.

In order to step into God's destiny for your life, the Bible says you must make a plan. Joshua 1:1-3 says, "After the death of Moses the servant of the LORD, the LORD said to Joshua son of Nun, Moses' aide: 'Moses my servant is dead. Now then, you and all these people, get ready to cross the Jordan River into the land I am about to give to them—to the Israelites. I will give you every place where you set your foot, as I promised Moses'" (NIV).

The first thing God said to Joshua as they prepared to enter the Promised Land was this: "Moses . . . is dead" (Joshua 1:1 NIV). Why? Because Joshua was never going to possess his destiny if he looked backward and got stuck in the past.

The same is true for you. What do you need to bury from your past that's dead? You cannot get on with your destiny if you're always looking backward.

The second thing God told Joshua was this: "Get ready to cross the Jordan River" (Joshua 1:2 NIV). In other words, you've got to prepare and plan it out. Be specific.

Let me ask you. Where do you want to be in 10, 20, or 50 years?  You're either moving towards your destiny or you're drifting.

Proverbs 20:18 says it like this: "Don't go charging into battle without a plan" (GNT). 

God says it's wise to plan, but since you don't know the future, he also wants you to give him the right to change those plans, and then trust that he knows what's best for you.

So how do you do that? Commit whatever you do to the Lord and trust him to make it succeed. Make your plans and then say, "Lord, this is the best I can do. I'm surrendering these plans to you, and I give you the right to change them. I'm giving it all to you."

Do you have a life plan? Most people have spent more time planning their vacation than they have planning their lives. If the following prayer expresses your heart, you might say:

Dear God, I want to prepare a plan for my life. I've planned so many other things, but I've never really even planned my life. I don't want to waste the rest of my life. Help me to be smart and wise and start planning today. In Jesus' name, amen.

Jumat, 10 Januari 2025

Takdir Anda adalah Pilihan Anda

11 Januari 2025

Bacaan Hari ini:
Yeremia 29:11 "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."
-------------
Banyak orang salah memahami istilah "takdir." Mereka mengira itu adalah sebuah kesimpulan yang tidak dapat diubah—bahwa itu adalah nasib atau karma atau sesuatu yang tidak bisa Anda ubah. Sebagian orang mengira bahwa Tuhan menentukan takdir mereka, dan apa pun yang mereka lakukan, takdir itu akan terjadi.

Tapi nyatanya, Tuhan tidak berkata demikian. Alkitab mengajarkan tentang dua kebenaran yang sangat penting tentang takdir Anda.

Salah satunya adalah bahwa takdir Tuhan bagi hidup Anda adalah baik. Banyak orang mengira takdir mereka buruk atau negatif. Namun, Alkitab mengatakan dalam Yeremia 29:11, "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." Allah berfirman bahwa rancangan-Nya—takdir-Nya—atas hidup Anda adalah rancangan yang baik.

Kebenaran kedua tentang takdir Anda adalah Anda dapat memilihnya. Alkitab mengatakan bahwa Allah memberikan Anda pilihan. Anda dapat menolak takdir baik yang telah Dia rancang untuk Anda. Itu tidak otomatis.

Yosua belajar tentang hal ini ketika ia hendak memimpin bangsa Israel menuju Tanah Perjanjian setelah 40 tahun mengembara di padang gurun. Dalam Ulangan 30:15-16, Allah berfirman, "Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan, karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh TUHAN, Allahmu, di negeri ke mana engkau masuk untuk mendudukinya."

Perhatikan dua hal tentang pengalaman Yosua ini. Pertama, Allah telah menyiapkan takdir bagi bangsa Israel. Ia berfirman bahwa Ia telah memilih tanah itu untuk mereka dan akan memberikannya kepada mereka. Bagaimanapun juga, itu adalah Tanah Perjanjian! Namun, yang kedua, Ia berfirman bahwa mereka harus hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan taat pada peraturan-Nya. Allah tidak memberikannya kepada mereka begitu saja. Mereka harus menentukan pilihan.

Demikian pula, Allah ingin Anda berhasil dalam hidup dengan takdir baik yang telah Ia rencanakan buat Anda. Ini pertanyaan saya untuk Anda: Apakah Anda ingin menjalani hidup sesuai dengan apa yang Tuhan ciptakan, melakukan apa yang telah Dia ciptakan untuk Anda, dan memiliki apa yang telah Dia ciptakan untuk Anda? Itu tidak akan terjadi secara otomatis. Tuhan berkata itu adalah pilihan Anda.

Jadi, apa yang akan Anda pilih?

Renungkan hal ini:

- Dapatkah Anda mengingat kembali hidup Anda dan melihat saat-saat ketika berkat Tuhan datang setelah Anda mengambil pilihan untuk melangkah maju dengan iman?

- Rintangan apa yang selama ini Anda lihat menghalangi orang lain untuk memilih menjalani kehidupan yang Tuhan kehendaki?

- Apa yang mungkin Tuhan minta Anda lakukan hari ini untuk memilih takdir yang telah Dia rancangkan untuk Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Kejadian 25-26; Matius 8:1-17
___________
Anda mungkin memiliki masa lalu yang mengerikan atau menyakitkan. Namun, ketahuilah, itu bukan akhir cerita Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=========
Your Destiny Is Your Choice
By Rick Warren

"For I know the plans I have for you," declares the LORD, "plans to prosper you and not to harm you, plans to give you hope and a future."  Jeremiah 29:11 (NIV)
---------------
Many people misunderstand the term "destiny." They think it means unalterable conclusion—that it is fate or karma or that you can't change it. Some people think that God determines your destiny, and it's going to happen no matter what you do.

In fact, that's not what God says. The Bible teaches two very important truths about your destiny.

One is that God's destiny for your life is good. A lot of people think their destiny is bad or negative. But the Bible says in Jeremiah 29:11, "'For I know the plans I have for you,' declares the LORD, 'plans to prosper you and not to harm you, plans to give you hope and a future'" (NIV). God says his plan—his destiny—for your life is a good plan. 

You may have had a terrible or painful past. But the truth is, the story isn't over. 

The second truth about your destiny is this: You get to choose it. Did you know that? The Bible says that God gives you a choice. You can reject the good destiny God has planned for you. It's not automatic.

Joshua learned this lesson as he was about to lead the children of Israel into the Promised Land after 40 years of wandering in the desert. In Deuteronomy 30:15-16 God says, "Today I offer you life and prosperity or death and destruction. This is what I'm commanding you today: Love the LORD your God, follow his directions, and obey his commands, laws, and rules. Then you will live, your population will increase, and the LORD your God will bless you in the land that you're about to enter and take possession of" (GW).

Notice two things about Joshua's experience. First, God had prepared a destiny for the children of Israel. He told them he'd already chosen that land for them and was going to give it to them. It was the Promised Land after all!  But second, he said, you're going to have to possess it. I'm not just going to hand it to you on a platter. You have to make the choice. 

God wants you to succeed in life with the good destiny he's planned for you. Here's my question: Would you like to live life being who God made you to be, doing what he made you to do, and having what he made you to have? It's not automatic. God says it's your choice.

What will you choose?