Selasa, 30 Juni 2020

Apa yang Diungkapkan Lidah Anda tentang Anda


01 Juli 2020

Bacaan Hari ini:
Matius 12:34 "Hai kamu keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri jahat? Karena yang 
==> diucapkan mulut meluap dari hati."
--------------
πŸ‘‰ Tidak ada rahasia nyata untuk berubah 
==> dari orang yang mudah marah menjadi orang yang tenang. 
πŸ’‘ Untuk dapat memiliki kekuatan yang Anda butuhkan untuk mengubah amarah menjadi damai sejahtera, 
Anda harus dipenuhi oleh kasih Allah.

Alkitab berkata dalam 1 Korintus 13: 5, 
==> "Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan 
==> tidak mencari keuntungan diri sendiri. 
==> Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain."

Dengan kata lain, apabila Anda dipenuhi dengan kemarahan, hampir semua hal bisa membuat Anda marah. Tetapi sebaliknya, ketika Anda dipenuhi dengan kasih Tuhan, maka perspektif Anda berubah.

Anda harus menjalin relasi dengan Allah jika ingin dipenuhi dengan kasih-Nya. Hubungan Anda dengan Yesus Kristus akan menentukan seberapa sabar Anda dan seberapa baik Anda dalam menguasai kemarahan.

Ini artinya Anda bisa berubah. Anda bisa melakukannya melalui Roh Kudus! Ketika Anda menjadi seorang Kristen, Anda memiliki kekuatan dari Allah yang tinggal di dalam Anda. Bahkan di masa krisis sekali pun— ketika orang-orang kehilangan pekerjaan, anak-anak belajar dari rumah, dan orang-orang mengisolasi diri— Anda memiliki segala kekuatan yang Anda butuhkan untuk membuat perubahan-perubahan yang sulit dalam hidup Anda.

Dan itu dimulai dengan menyelidiki hati Anda.
Matius 12:34b mengatakan, "Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati."

Berikut beberapa hal yang bisa diungkapkan oleh lidah:
- Lidah yang kasar megungkapkan hati yang marah.
- Lidah yang negatif mengungkapkan hati yang takut.
- Lidah yang membual mengungkapkan hati yang tidak aman.
- Lidah yang terlalu banyak bicara mengungkapkan hati yang tidak tenang.
- Lidah yang menghakimi mengungkapkan hati yang bersalah.
- Lidah yang pedas mengungkapkan hati yang pahit.

Ketika lidah Anda memperlihatkan hati yang marah, minta Tuhan untuk menyembuhkan hati Anda yang terluka dengan bantuan kasih-Nya. Kemarahan di hati Anda mungkin berasal dari penolakan, perlakuan jahat, atau karena Anda tidak dicintai di masa lalu. Anda harus tahu bahwa Yesus peduli dengan rasa sakit Anda. Dia dapat menggantikan luka di hati Anda dengan damai sejahtera, dan mengganti kekhawatiran Anda dengan kekuatan-Nya.

Allah berjanji, "Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat" 
(Yehezkiel 36:26).

Renungkan hal ini:
- Apa artinya dipenuhi oleh kasih Allah? Apa artinya dipimpin oleh kasih Allah?

- Jika orang-orang memahami bagaimana Anda berbicara atau bereaksi terhadap orang lain, apa kata pertama yang mereka katakan untuk menggambarkan hati Anda?

- Mengapa merasa aman di dalam kasih Allah membantu Anda untuk menunjukkan lebih banyak kasih dan kesabaran kepada orang lain?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 17-19; Kisah Para Rasul 10:1-23
_________________
Ketika Anda mulai merasa diterima dalam kasih Allah, maka hati Anda akan berubah dan menghasilkan roh kesabaran dan kebaikan.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=================
What Does Your Tongue Reveal About Your Heart?
By Rick Warren

"For whatever is in your heart determines what you say." Matthew 12:34 (NLT)
----------------
There is no real secret to changing from an angry person into a peaceful person. In order to get the power you need to go from anger to peace, you need to be filled with God's love.

The Bible says in 1 Corinthians 13:5, "[Love] is not easily angered" (NIV). In other words, if you're filled with anger, then almost everything can upset you. But when you're filled with God's love your perspective changes.

Being filled with God's love requires that you have a relationship with him. Your relationship with Jesus Christ will determine how patient you are and how well you master anger.

This means you can change. You can do it through the Holy Spirit! When you become a Christian, you have God's power living in you. Even in a crisis—when people are out of work, kids are at home, and people are in isolation—you have all the power you need to make the hard changes in your life.

And it starts by looking at your heart. Matthew 12:34 says, "For whatever is in your heart determines what you say" (NLT).

Here are some things the tongue can reveal:

A harsh tongue reveals an angry heart.
A negative tongue reveals a fearful heart.
A boasting tongue reveals an insecure heart.
An overactive tongue reveals an unsettled heart.
A judgmental tongue reveals a guilty heart.
A critical tongue reveals a bitter heart.
If your tongue reveals an angry heart, then ask God to heal your hurting heart with his love. The anger in your heart may come from feeling rejected, abused, or unloved in the past. You need to know that Jesus cares about your pain. He can replace the hurt in your heart with his peace and replace your insecurity with his power.

As you begin to feel accepted in God's love, your heart will change and produce the fruit of patience and kindness. God promises, "I will give you a new heart, and a new spirit I will put within you" (Ezekiel 36:26 ESV).



Senin, 29 Juni 2020

KARTU e-TOLL HILANG

JUST SHARING .....

*MAU EXIT TOLL,* 
*KARTU e-TOLL* *HILANG ??*

Panik?

Ya, gimana ngga panik..
Udah kebayang kan harus bayar denda 2x jarak toll terjauh 😭 

Ada solusi buat rekans biar gak sampe bangkrut bayar denda 2x jarak terjauh gara2 kartu e-Toll mendadak hilang/ketinggalan/jatuh di jalan. 

Perhatikan yah..

Setiap kartu e-toll yang kamu miliki pasti punya πŸ‘‰Nomor KartuπŸ‘ˆ yang tercetak di bagian belakang kartu,

Nah..ada berberapa langkah mudah tapi bisa menyelamatkan kamu : 

1. CATAT. 
Rekans bisa catat Nomor Kartunya di selembar kertas lalu simpan kertas itu di dompet kunci kontakmu. 

atau 

2. FOTO. 
Foto bagian belakang kartu yang tercetak NOMOR KARTUmu dan biarkan tersimpan di Galery fotomu. 

Kenapa harus CATAT/FOTO?? 

Kalau suatu saat rekans mengalami kejadian kehilangan/ketinggalan Kartu e-Toll saat Exit Toll, maka Petugas Tol akan interogasi dan minta bukti masuk dari pintu toll mana kamu masuk, jam berapa masuk pintu toll dll. 

Kalau kamu gak bisa membuktikan apa2 secara Data maka langsung dikasih punishment BAYAR DENDA! 

TAPI TENANG, SELAMA REKANS PUNYA DATA NOMOR KARTU YANG DIPAKAI SAAT TAP DI PINTU MASUK TOLL..
maka petugas Toll akan konfirmasi melalui sistem, check & cross-check darimana masuk by data Nomor kartu yg terekam dalam sistem dan langsung dihitung BIAYA TOLnya sesuai Tarif. Pembuktian secara data inilah yg bisa diterima oleh Petugas Toll..bukan cerita panjang kamu ya πŸ™

Naah..bagi rekans yang punya kartu banyak, paling gampang ya di foto aja semua, bagaimanapun kartu yang dipake kan hanya bisa satu kartu/kartu yang sama saat masuk dan keluar...

Tinggal bayar dengan uang Cash sesuai tarif plus beli kartu baru / pake kartu yang lain jika Rekans mau melanjutkan perjalanan via Toll lagi. 
AMAN kan?? 

Semoga solusi ini bisa bermanfaat untuk kita semuaah.....

Test Bebas Corona Setiap Pagi

,https://www.facebook.com/394543040752189/posts/1245159425690542/
 
Test Bebas Corona Setiap Pagi: Murah, Sederhana, dan Praktis!

Awalnya infeksi virus Corona mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi. Gejala klinis baru terlihat antara 7 -  28 hari setelah infeksi.

Test yang murah, sederhana, dan praktis  untuk mengenal infeksi virus Corona hanya dalam 30 detik tanpa kunjungan ke dokter atau pemeriksaan laboratorium sangat kita perlukan. 

Anda dapat melakukannya sendiri! 

Perhatikan cara berikut ini:

Ambil napas dalam-dalam dan tahan napas selama lebih dari 10 detik!  Jika setelah menahan nafas anda berhasil mengeluarkan napas pelan2 tanpa batuk / rasa tidak nyaman / lelah dan tanpa kaku di dada, ini membuktikan bahwa tidak ada fibrosis di paru-paru anda, dan itu sebenarnya menunjukkan bahwa tidak ada virus apapun didalam paru2 anda!  

Anda juga perlu memastikan mulut dan tenggorokan anda lembab dan tidak kering!  Minumlah beberapa teguk air hangat setidaknya sekali setiap 30 menit.

Seandainya ada  virus Corona telah masuk kedalam mulut anda, air hangat yang anda minum secara teratur dapat masuk kedalam perut, dimana keasaman lambung akan langsung membunuh virus Corona!  

Mari jangan menjadi penonton dan sampaikan ke semua teman, kenalan, saudara yang anda kenal.
(DR. Berlian Siagian)

Tidak perlu minta ijin untuk membagikan status ini

Salam sehatπŸ‘πŸ™

Tidak Semua Amarah itu Dosa


30 Juni 2020

Bacaan Hari ini:
Amsal 29:11 "Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya."
__________________
Banyak orang berpikir bahwa semua amarah adalah dosa, tapi itu tidak benar.

Amarah hanya akan menjadi dosa jika itu diekspresikan dengan cara yang tidak benar.

Kadang respons yang paling sesuai terhadap sebuah situasi ialah dengan kemarahan. Itu sebenarnya bisa menjadi sebuah ungkapan kasih. Bahkan Alkitab mengatakan bahwa Yesys marah dengan benar, dan satu-satunya alasan mengapa Anda dapat mengalami amarah ialah karena Anda diciptakan seturut gambar-Nya.

Tetapi, ada yang bernama kemarahan yang berdosa. Ini ketika emosi kita meledak-ledak. Ini terjadi saat kita mengancam, menghina, atau meremehkan seseorang.

Kemarahan yang salah kelola ialah sebuah dosa; kemarahan yang dikelola adalah sebuah aset karena itu memberi Anda pandangan yang jernih tentang suatu situasi dan memungkinkan Anda untuk meresponnya dengan kasih Allah — bahkan jika Anda bersalah.

Sebab Tuhan ada beserta Anda, bukan untuk melawan Anda. Ia memberi Anda kemampuan untuk memilih bagaimana mengatasi kemarahan Anda. Dengan Roh Kudus yang bekerja di dalam diri Anda, Anda dapat mengendalikannya.

Pernahkah Anda berdebat sengit di rumah, kemudian ponsel Anda berdering dan Anda menjawabnya dengan nada manis, "Halo." Anda bisa mengubah nada suara Anda dengan instan karena Anda menginginkannya.

Amsal 29:11 mengatakan, "Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya."

Memilih untuk marah adalah sesimple — sebuah pilihan. Anda mungkin pernah berkata, "Kamu membuatku sangat marah!" Tetapi tidak ada yang bisa mengendalikan emosi Anda tanpa seizin Anda. Anda bisa memutuskan sebelumnya bagaimana Anda akan merespons dan mengatur amarah Anda.

Hubungan Anda dengan Kristus akan menentukan seberapa baik Anda menguasai amarah dalam hidup Anda. Bahkan di tengah krisis, dalam situasi yang paling sulit sekali pun,_ Anda dapat mengatur amarah Anda dengan___ kasih Allah di dalam Anda.
______________
Renungkan hal ini:
- Apa manfaatnya buat Anda ketika Anda sudah tahu sebelumnya bagaimana Anda akan mengatur amarah Anda?

- Mengapa amarah yang tidak dikelola dengan baik dapat merusak hubungan dan kemajuan Anda?

- Pernahkah ada saat di mana Anda marah dengan tepat? Bagaimana Anda mengendalikan respons Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 14-16; Kisah Para Rasul 9:22-43
______________
Amarah yang dapat dikelola dengan bijak dan tepat, akan menghasilkan pernikahan yang hebat, persahabatan yang hebat, bisnis yang hebat, pemimpin yang hebat, dan kemajuan yang hebat.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==============
Not All Anger Is Sinful 
By Rick Warren

"Fools vent their anger, but the wise quietly hold it back." Proverbs 29:11 (NLT)
------------------
Many people think that all anger is sinful, but that's not true.

Anger only becomes sin when it is expressed in an inappropriate way.

Sometimes the most appropriate response to a situation is anger. It can even be an expression of love. In fact, the Bible says God gets righteously angry, and the only reason you're able to experience anger is because you're created in his image.

But there is such a thing as sinful anger. This is when we blow up or clam up. It's when we threaten, insult, or belittle someone.

While mismanaged anger is a sin, managed anger is an asset because it gives you a clear-headed view of the situation and allows you to respond with God's love—even if you're wronged.

Because God is for you and not against you he gives you the ability to choose how to handle your anger. With the Holy Spirit working within you, you can control it.

Have you ever been in a heated argument at home, and the phone rang and you answered it by sweetly saying, "Hello." What just happened? You were able to change your tone instantly because you wanted to.

Proverbs 29:11 says, "Fools vent their anger, but the wise quietly hold it back" (NLT).

Choosing to get angry is just that—a choice. You've probably said at some point, "You make me so mad!" But nobody can control your emotions without your permission. You can decide beforehand how you will respond and manage your anger.

Your relationship to Christ will determine how well you master the anger in your life. Even in a crisis, in the most difficult of situations, you can manage your anger with God's love inside you.

And when anger is managed wisely and appropriately, it produces great marriages, great friendships, great businesses, great leaders, and great progress.



Minggu, 28 Juni 2020

Menyerahkan Apa yang Tidak Dapat Anda Kendalikan


29 Juni 2020

Bacaan Hari ini:
Yakobus 2:22 πŸ‘‰ "Kamu lihat, bahwa 
==> *liman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan 
==> *loleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna."
--------------------
πŸ‘‰ Jika Anda ingin melewati krisis, seperti pandemi Covid 19 sekarang ini, dengan kesehatan mental yang utuh, maka 
πŸ‘‰ Anda perlu belajar untuk 
~ menyerahkan yang tidak bisa Anda kendalikan dalam hidup dan 
~ memercayakannya kepada Tuhan.

πŸ’‘ Tuhan itu bekerja dalam 
~ kesehatan mental, 
~ spiritual, dan 
~ emosional Anda. 
πŸ’‘ Dia ingin Anda membuat pilihan-pilihan yang bijak 
~ lewat pedoman Alkitab dan 
~ melalui doa.

Kemudian, πŸ‘‰ ketika Anda mendapati ada sesuatu yang di luar kendali Anda, Anda bisa 
~ menyerahkannya kepada Tuhan dan 
~ percaya Dia akan bekerja membantu menyelesaikannya.

Ada satu contoh Alkitabiah yang bagus tentang hal ini, yaitu dari 
==> Abraham: 
"Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna" 
(Yakobus 2:22).

Kita sangat mudah berpikir secara ekstrim. Misalnya, 
==> Anda bisa berkata semuanya terserah Tuhan dan Anda menjadi pasif, tidak mau melakukan apa pun
Di sisi lain, 
==> Anda bertindak seolah-olah Tuhan tidak berperan apa-apa dalam hidup Anda* dan menganggap semuanya terserah pada Anda.

Kedua pemikiran ekstrim ini 
πŸ‘‰ salah. 
πŸ’‘ Menjaga kesehatan fisik yang baik adalah soal keseimbangan, begitu pun dengan kesehatan emosional Anda. 
πŸ’‘ Temukan keseimbangan untuk membantu Anda mengenali apa yang ada dalam kendali Anda, dan kemudian 
πŸ’‘ buatlah keputusan bijak yang berdasarkan pada bimbingan Allah ketika Anda 
~ membaca Firman-Nya dan 
~ berbicara dengan-Nya di dalam doa. Dan, 
πŸ’‘ belajarlah untuk melepaskan hal-hal yang hanya bisa dikendalikan oleh Tuhan.

Dalam film, The Lord of the Rings, ada saat di mana Frodo mengeluh tentang segala kejahatan dan penderitaan di dunia ini. Dia berkata kepada Gandalf, "Seandainya saja semua ini tidak terjadi."

Anda mungkin pernah mengatakan hal yang sama di masa-masa sulit seperti saat ini.

Gandalf dengan bijak menanggapi Frodo dan berkata, "Begitu pun semua orang yang akan mengalami masa-masa sulit ini; tapi mereka tidak punya kuasa untuk memilih keadaan. Yang hanya bisa kita putuskan ialah apa yang akan kita lakukan dengan waktu yang diberikan pada kita saat ini."

πŸ‘‰ Yang harus Anda lakukan saat ini ialah memutuskan apa yang harus Anda lakukan dengan waktu yang dianugerahkan kepada Anda.

πŸ’‘ Ada banyak hal dalam hidup yang tidak bisa Anda kendalikan. Anda tidak dapat mengendalikan 
~ pandemi ini atau 
~ bagaimana pemerintah dan orang lain menanganinya.

Renungkan hal ini:
- Apa saja hal-hal yang di luar kendali Anda yang membuat Anda stres karena selama ini Anda mencoba mengendalikannya?

- Menurut Anda mengapa Tuhan memberi Anda kemampuan untuk membuat keputusan dan mengendalikan beberapa aspek kehidupan Anda?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 11-13; Kisah Para Rasul 9:1-21
______________
Anda tidak bisa mengendalikan keadaan, tetapi Anda dapat memilih bagaimana Anda akan meresponnya — dan 

πŸ‘‰ itulah yang akan membuat perbedaan
==> Tuhan selalu ada 
~ untuk membantu Anda 
~ untuk membuat pilihan itu.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==================
Surrender What You Can't Control
By Rick Warren

"You see that his faith and his actions were working together, and his faith was made complete by what he did." James 2:22 (NIV)
-----------------------
If you want to come through a crisis like a global pandemic with your emotional health intact, you'll need to learn to control what's controllable in your life and trust God for the rest.

God is active in your mental, spiritual, and emotional health. He wants you to make wise choices based on his guidance from the Bible and through prayer.

And then, when you encounter something out of your control, you can surrender it to God and trust him to work it out for good.

There is a great biblical example of this with Abraham: "You see that his faith and his actions were working together, and his faith was made complete by what he did" (James 2:22 NIV).

It's easy to go to extremes with this. For instance, you can say it's all up to God and become passive to the point where you do nothing. On the other hand, you can act like God doesn't play a part in your life and assume everything depends on you.

Both extremes are wrong. Maintaining good physical health is about balance, and the same is true with emotional health. Find a balance that helps you recognize what's in your control and then make wise decisions, based on God's guidance as you read his Word and talk to him in prayer. And, learn to let go of those things that only God can handle.

In the movie, The Lord of the Rings, there's a moment where Frodo complains about all the evil and pain in the world. He says to Gandalf, "I wish none of this had happened."

You may have said the same thing during this time we're living in.

Gandalf wisely responds to Frodo and says, "So do all who live to see such times; but that is not for them to decide. All we have to decide is what to do with the time that is given to us."

All you have to do is decide what to do with the time that is given to you.

There are a lot of things in your life you have no control over. You can't control the pandemic or how the government and other people handle it.

You can't control the circumstances of life, but you can choose how you will respond—and that will make all the difference. God is always there to help you make that choice.



Sabtu, 27 Juni 2020

Mengapa Anda Perlu Berbagi Kesedihan Anda kepada Orang Lain


28 Juni 2020

Bacaan Hari ini:
Galatia 6: 2 "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus."
------------------
Selama krisis corona ini, kesehatan mental Anda perlu menjadi prioritas penting. Tidak ada perasaan yang buruk jika itu diungkapkan secara tepat 
~ kepada Tuhan dan 
~ kepada seorang teman yang bisa Anda percaya. Alkitab berkata, "Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus" 
(Galatia 6: 2).

==> Anda tak perlu memberitahu semua yang Anda rasakan kepada semua orang, tetapi 
==> Anda perlu mempunyai 
~ satu orang yang dapat Anda percaya. 
~ Seseorang yang bisa Anda datangi dan memberitahu dia, "Hei, bisakah aku curhat padamu sekarang?" Ini adalah 
~ seseorang yang akan mendengarkan, berbagi rasa sakit dan frustrasi Anda, dan kemudian membantu Anda untuk maju.

Paulus memberi satu contoh yang bagus tentang berbagi perasaan, ketimbang memendamnya sendiri: 

==> "Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan 
~ penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. 
~ Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami" 
(2 Korintus 1: 8).

Paulus saja, orang Kristen terbesar yang paling berpengaruh dalam Kekristenan, 
==> berani jujur dengan segala pergumulannya, 
==> kita pun dapat melakukannya.

Berbagi masalah berarti berbagi 
~ rasa frustrasi, 
~ ketakutan, dan 
~ perasaan Anda. 
πŸ‘‰ Saat ini 
kita hidup di masa yang tidak pernah terjadi sebelumnya, dan 
==> semua orang tengah merasakan tekanan karena pandemi ini. 
==> Anda mungkin 
~ telah kehilangan orang terkasih, atau 
~ telah melewatkan kesempatan karena adanya pandemi yang terjadi di dunia saat ini. Atau, 
==> Anda mungkin mau tak mau harus melewatkan hari 
~ kelulusan Anda, 
~ pemakaman orang yang Anda kasihi, 
~ pernikahan sahabat Anda, atau 
~ kelahiran cucu Anda.

πŸ‘‰ Anda perlu bersedih atas kehilangan itu -- jangan berduka seorang diri. ?

πŸ‘‰ Kesedihan adalah hal yang baik dan sehat. Begitulah cara kita bertransisi. 
πŸ‘‰ Berbagi kesedihan Anda dengan orang lain 
~ menjauhkan Anda dari kesendirian dan kesepian, dan 
~ itu akan membuat Anda senantiasa ingat pada penyertaan Allah.

πŸ’‘ Allah menciptakan kita untuk saling membutuhkan! 
πŸ’‘ Dia merancang kita untuk membagikan perasaan kita kepada orang lain. Tetapi 
πŸ’‘ Dia juga ingin kita membagikan perasaan kita kepada-Nya:

πŸ‘‰ TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan 
πŸ‘‰ Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya
πŸ‘‰ Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;
(Mazmur 34: 18-19).

Berbagi perasaan Anda dengan orang lain mungkin tidak lazim buat Anda. Tetapi itu merupakan satu-satunya cara untuk menjadi sehat secara mental.

Renungkan hal ini:
- Anda mungkin harus menjadi kreatif dengan cara Anda berbagi perasaan Anda dengan seseorang selama masa social distancing ini-- atau mungkin juga karena Anda belum nyaman membuka diri. Apa saja cara Anda agar dapat mengomunikasikan kesedihan dan perasaan-perasaan Anda lainnya kepada seorang teman? Cara-cara apa saja untuk dapat menyelesaikannya?

- Menurut Anda mengapa Allah ingin Anda memberitahu perasaan, frustrasi, dan ketakutan Anda kepada orang lain, dan bukan hanya kepada Dia? Kenapa Dia membuat Anda membutuhkan orang lain?

- Jika Anda pikir tak ada seorang pun yang membutuhkan Anda untuk menjadi teman semacam ini buat diri mereka, mintalah supaya Tuhan membantu Anda untuk bisa lebih peka dengan pergumulan orang lain, sehingga Anda dapat menjangkau seseorang yang butuh berbagi kesedihan mereka.

Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 8-10; Kisah Para Rasul 8:26-40
____________
Temui seseorang yang Anda percaya untuk membantu Anda memproses apa yang sedang Anda alami dan kemudian jadilah teman berbagi untuk yang lain.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
===========
Why You Need to Share Your Grief with Others
By Rick Warren

"Carry each other's burdens, and in this way you will fulfill the law of Christ. Galatians 6:2 (NIV) 
------------------
During this coronavirus crisis, your emotional health needs to be an important priority,

Feelings are neither good nor bad—they're just emotions but they need to be expressed appropriately to God and to a trusted friend. The Bible says, "Carry each other's burdens, and in this way you will fulfill the law of Christ" (Galatians 6:2 NIV).

You don't have to share your feelings with everybody, but you do need to have one person you can confide in. Someone you can go to and say, "Hey, can I just tell you how I'm really feeling right now?" This is someone who will listen, share in your pain and frustration, and then help you move forward.

Paul gives a great example of sharing feelings instead of stuffing them in: "My friends, I want you to know what a hard time we had in Asia. Our sufferings were so horrible and so unbearable that death seemed certain" (2 Corinthians 1:8 CEV).

If Paul, the greatest Christian who ever lived next to Jesus Christ himself, could be gut-level honest about what he was going through, then we can do it, too.

Sharing your problems includes sharing your frustrations, fears, and feelings. We are living in unprecedented times, and everyone is feeling the stress of the pandemic. We've also all experienced losses and missed opportunities due to the upheaval in the world. You may have missed a graduation, the funeral of a loved one, a wedding, or the birth of a grandchild.

You need to grieve those losses—and not just in private. Grief is a good, healthy thing. It's how we transition. Sharing your grief with others keeps you from isolation and loneliness and will remind you of God's provision.

God created us to need each other! He designed us to share our feelings with others. But he also wants us to share our feelings with him: "The LORD is there to rescue all who are discouraged and have given up hope. The LORD's people may suffer a lot, but he will always bring them safely through" (Psalm 34:18-19 CEV).

Sharing your feelings with others may not come naturally to you. But it is the only way to be emotionally healthy. Find that person you trust to help you process what you're experiencing, and then be that friend to someone else.



Jumat, 26 Juni 2020

Cara Terbaik untuk Memulai dan Mengakhiri Hari Anda


27 Juni 2020

Bacaan Hari ini:
Matius 4: 4 "Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulisManusia hidup 
==> bukan dari roti saja, tetapi 
==> dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
-------------------
🌻 Selama hari-hari yang penuh ketidakpastian dan keresahan ini, penting untuk 
~ memulai dan 
~ mengakhiri hari Anda dengan 
~ mengisi bahan bakar jiwa Anda. 
🌿 Jiwa Anda adalah cara Anda 
~ berpikir, 
~ merasakan, dan 
~ memilih. 
==> Sama seperti tubuh fisik Anda yang perlu diberi makan setiap hari agar tetap sehat, demikian juga jiwa Anda. 
==> Jika Anda tidak memberi makan jiwa Anda, maka Anda akan terkuras secara 
~ emosional dan 
~ spiritual.

πŸ‘‰ Jadi bagaimana caranya mengisi bahan bakar jiwa Anda? 
==> Dengan masuk dalam Firman Tuhan setiap hari.
Yesus berkata, "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah" 
(Matius 4: 4).

πŸ’‘ Alkitab adalah Firman yang hidup! 
==> Jangan hanya membacanya ketika Anda memiliki masalah atau butuh nasihat. 
==> Jangan membukanya hanya kalau Anda butuh bantuan. 
==> Anda menyantapnya setiap hari, agar secara konsisten Anda dipupuk dan tumbuh dalam kebenaran dan kasih.
==> Jangan memulai hari Anda dengan melihat-lihat ponsel Anda atau mendengarkan berita. 
==> Jangan biarkan hal terakhir yang mengisi pikiran Anda setiap hari datangnya dari TV. Tak satu pun dari hal-hal tersebut yang dapat memberi makan jiwa Anda.

🌻 Jika Anda mulai satu kebiasaan baru selama masa pandemi inibiarlah kegiatan itu dimulai dan diakhiri dengan πŸ‘‰ Firman Tuhan. 
==> Di mana pun Anda menaruh Alkitab Anda, sebiasa mungkin biarkan itu tetap terbuka. 
🌿 Jika Alkitab ditutup, kemungkinan besar Anda akan mengabaikannya. Tetapi 
🌿 jika Anda membiarkannya terbuka di tempat terakhir kali Anda membacanya, Anda akan 
==> lebih mudah ingat untuk 
==> bisa lebih konsisten dalam membaca Alkitab.

🌻 Tidak masalah berapa durasi Anda membaca
πŸ‘‰ Yang penting adalah 
==> bagaimana Anda membiarkan Firman Tuhan mengubah Anda — 
==> bagaimana Anda melihat diri Anda sendiri dan orang lain dalam terang kasih Allah, 
==> bagaimana Anda memandang keadaan Anda, dan 
==> bagaimana hubungan Anda dengan Allah menjadi semakin dalam dan bertumbuh.

"Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku πŸ‘‰ lidah seorang murid, supaya 
==> dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. 
==> Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid
(Yesaya 50: 4).

Renungkan hal ini:
- Apa tujuan spiritual Anda tahun ini? Bagaimana Anda ingin bertumbuh dalam perjalanan Kekristenan Anda selama masa pandemi ini?

-Bagaimana Anda perlu menyesuaikan jadwal Anda sehingga Anda dapat menyediakan waktu untuk belajar Alkitab dan juga menjaga kesehatan fisik Anda?

- Apakah Anda lebih banyak diubahkan oleh dunia ini, atau diubahkan Firman Tuhan selama masa pandemi ini?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 5-7; Kisah Para Rasul 8:1-25
_____________
Apakah Anda tengah jemu dan lelah? 
==> Beri makan jiwa Anda dan 
==> tetaplah sehat secara emosional dengan 
~ memulai dan 
~ mengakhiri setiap hari Anda dengan πŸ‘‰ Firman Tuhan.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
===========
The Best Way to Start and Finish Your Day
By Rick Warren

"Man shall not live on bread alone, but on every word that comes from the mouth of God." Matthew 4:4 (NIV)
-----------------
During these days of uncertainty and unrest, it's important to start and end your day by refueling your soul. Your soul is the way you think, feel, and choose. Just like your physical body has to be fed every day to stay healthy, so does your soul. If you're not feeding your soul, you're going to be drained emotionally and spiritually.

So how do you refuel your soul? By getting into God's Word every day. Jesus said, "Man shall not live on bread alone, but on every word that comes from the mouth of God" (Matthew 4:4 NIV). The Bible is life! You don't just read it when you have a problem and need some advice. You don't open it up just when you need a pick-me-up. You feed on it every day so that you are consistently nourished and growing in truth and love.

Do not begin your day by scrolling through your phone or listening to the news. Don't let the last thing that fills your mind each day be something on the TV. None of those things are going to feed your soul.

If you only develop one new habit during this pandemic, let it be starting and ending your day in God's Word. Wherever you leave your Bible leave it open if you can. If the Bible is closed, you will have a tendency to overlook it. But if you leave it open to where you read last time, you'll have an easier time remembering to be consistent in Bible reading.

It doesn't matter how long you read. It matters how you let God's Word change you—how you see yourself and others in light of God's love, how you view your circumstances, and how your relationship with God deepens and grows.

"The Sovereign Lord has given me his words of wisdom, so that I know how to comfort the weary. Morning by morning he wakens me and opens my understanding to his will" (Isaiah 50:4 NLT).

Are you weary and worn down? Nourish your soul and stay emotionally healthy by starting and ending each day with the Word of God.



Kamis, 25 Juni 2020

Sekarang Kasih Lebih Diperlukan dari Sebelumnya


26 Juni 2020

Bacaan Hari ini:
Yakobus 4: 6 "Tetapi kasih karuniayang dianugerahkan-Nya kepada kitalebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: 
==> "Allah menentang orang yang congkak, tetapi 
==> mengasihani orang yang rendah hati."
--------------
🌻 Untuk bisa berhasil melewati krisis pandemi ini dan kegelisahan sosial yang luar biasa, Anda perlu memperlakukan 
diri sendiri serta 
orang lain 
==> sama seperti Allah memperlakukan Anda: dengan 
~ rahmat, 
~ kasih karunia, serta 
~ pengampunan.

🌿 Anugerah berarti 
==> Allah selalu memberikan 
~ apa yang Anda butuhkan,_ bukan 
~ apa yang pantas Anda dapatkan.
🌿 Jika Anda mendapatkan apa yang pantas Anda dapatkan, maka Anda tidak akan ada di sini. 
🌿 "Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kitalebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: 

"Allah 
==> menentang orang yang congkak, tetapi 
==> mengasihani orang yang rendah hati" 
(Yakobus 4: 6).

🌻 Allah menentang orang-orang yang sombong dan arogan 
~ yang menganggap diri mereka bisa melakukan segalanya sendiri, tanpa bantuan Dia. 
~ Mereka menganggap mereka tidak butuh Allah atau kasih karunia-Nya. 
~ Mereka menjalani kehidupan — bahkan kehidupan yang kacau-balau — dengan pola pikir, 
πŸ‘‰ "Suka-suka saya."

🌿 Tetapi, ketika Anda merendahkan hati dan mengakui bahwa Anda tidak mampu melewati situasi seorang diri, maka 
==> Allah akan membuka tingkap-tingkap langit. 
==> Dia akan mencurahkan rahmat-Nya. Tapi 
==> Dia ingin juga agar Anda kemudian membagikan kasih-Nya yang luar biasa itu kepada orang lain.

🌻 Saat ini, semua orang tengah mengalami masa sulit
Untuk bisa menjaga kesehatan jiwa Anda, 
~ Anda perlu melonggarkan diri Anda, begitu pun juga terhadap orang lain. 
~ Semua orang sedang merasakan stres, terutama jutaan orang yang baru saja kehilangan pekerjaan dan khawatir akan masa depan mereka — bahkan mungkin khawatir bagaimana agar bisa bertahan esok hari. 
Jadilah orang yang baik hati. 
Bersikaplah lemah lembut. 
Ingat, bahkan orang-orang yang paling sulit untuk Anda kasihi sekali pun, juga sedang mengalami pergumulan dan memerlukan kasih karunia Anda.

🌻 Tetapi ini membutuhkan banyak kerendahan hati
🌿 Dengan keadaan yang penuh tekanan seperti sekarang ini, lebih mudah untuk 
~ membalas kejahatan dengan kejahatan, 
~ memberikan jawaban yang ketus, 
~ saling curiga, dan 
~ berbicara sebelum mendengarkan.

🌿 Tetangga Anda membutuhkan kasih karunia Anda. 
🌿 Anak-anak Anda membutuhkan kasih karunia Anda. 
🌿 Orang yang tidak sepaham dengan pilihan politik Anda membutuhkan kasih karunia Anda.

🌻 Dunia ini sedang berada dalam tekanan, dan tak ada hal lain yang dapat meredakan tensi orang lain selain dengan 

πŸ‘‰ berbagi kasih yang tulus.

Renungkan hal ini:
- Saat ini Anda perlu membangun percakapan yang fokus pada topik-topik yang sensitif. Bagaimana kerendahan hati dan belas kasih membuat percakapan itu bisa lebih produktif?

- Mengapa bagi kebanyakan orang, kasih dari orang lain datangnya tidak terduga-duga?

- Apa satu bidang kehidupan Anda di mana Anda perlu menunjukkan lebih banyak kasih? Sekarang, ambil waktu untuk meminta Allah untuk mengingatkan Anda tentang kasih karunia-Nya supaya Anda bisa lebih siap menunjukkannya kepada orang lain.

Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 3-4; Kisah Para Rasul 7:44-60
________________
πŸ‘‰ Allah telah memberikan Anda kasih karunia yang luar biasa besar
==> Pergi dan bagikan itu kepada orang lain 
==> agar mereka dapat melihat apa yang telah Yesus lakukan buat mereka.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
============
Grace Is Needed Now More Than Ever
By Rick Warren

"God gives us even more grace, as the Scripture says, 'God is against the proud, but he gives grace to the humble." James 4:6 (NCV)
-------------------
To make it through the extraordinary crisis of a pandemic and social unrest, you need to treat yourself and other people the way God treats you: with grace, mercy, and forgiveness.

Grace means that God always gives you what you need, not what you deserve. If you got what you deserved, you wouldn't even be here. "God gives us even more grace, as the Scripture says, 'God is against the proud, but he gives grace to the humble'" (James 4:6 NCV).

God opposes the prideful and arrogant because they think they can do it all by themselves, apart from God. They don't think they need God or his grace. They approach life—even life in turmoil—with the mindset, "If it's to be, it's up to me."

But when you're humble and admit that you can't make it through this situation on your own, God opens the floodgates of heaven. He pours out his grace. And he expects those who have been shown amazing grace to then show that grace to others.

Everybody's having a tough time right now. To maintain your emotional health, you need to cut yourself some slack and do the same for others. Everybody's feeling the stress, particularly the millions of people who are out of work and concerned about the future—maybe even about how they will make it to the next day. Be kind. Be gentle. Even the hardest people to love are fighting some kind of battle right now and need your grace.

This will often take a lot of humility. With tensions high, it's easier right now to return wrong for wrong, give a sharp answer, withhold the benefit of the doubt, and speak before listening.

Your neighbor needs your grace. Your children need your grace. The person you disagree with politically needs your grace. The world is on the defense, and there is nothing that will disarm people more than being given unexpected grace.

God has given you great grace. Go and extend that grace to others so they get a glimpse of what Jesus has done for them.



Rabu, 24 Juni 2020

Cara Mengatasi Dosa Prasangka


25Cara Mengatasi Dosa PrasangkaJuni 2020

Bacaan Hari ini:
Yakobus 2: 8-9 "Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: 
==> "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri"kamu berbuat baik. Tetapi, 
==> jikalau kamu memandang mukakamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran."
------------------------
🌻 Prasangka adalah dosa yang serius. 
==> Itu bukan pelanggaran yang Tuhan biarkan begitu saja. 
==> Menilai orang lain dari luar adalah dosa, dan itu bertentangan dengan yang diajarkan oleh Alkitab:
"Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: 
==> "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri", kamu berbuat baik. Tetapi, 
==> jikalau kamu memandang mukakamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran" 
(Yakobus 2: 8-9).

Hukum kasih ini sangat jelas. Namun ketika saya berpergian keliling dunia, saya sampai pada satu kesimpulan bahwa prasangka, khususnya rasisme, merupakan dosa yang paling lazim di dunia.* 
Ke mana pun Anda pergi, pasti ada seseorang yang tidak menyukai orang lain. Anda akan menemui mereka di mana-mana. Dan meskipun itu terjadi dalam berbagai cara yang tak terhitung jumlahnya, banyak orang yang menyangkal bahwa mereka punya prasangka terhadap orang lain.

Untuk mewujudkan rekonsiliasi antar-ras, kita harus mengakui kalau kita sudah berprasangka. Mengapa? 
Sebab rasisme adalah masalah dosa, bukan masalah warna kulit. Bagi Allah, ini bukan masalah yang sepele. Ini adalah inti utama dari Injil.

Seperti kebanyakan orang, sedari kecil, Anda mungkin sudah diajarkan untuk jangan percaya atau menjauh dari orang-orang yang berbeda. Anda mungkin merasa paling nyaman dengan orang-orang yang sama seperti Anda. Itu sifat dasar manusia.

Namun kita tetap harus belajar memandang orang lain layaknya Tuhan memandang kita. 
Bagaimana caranya belajar untuk melihat semua orang yang datang ke dalam hidup Anda sebagaiman Tuhan lakukan? 
"Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati" 
(1 Samuel 16: 7). 
Anda harus melihat hati.

Apabila Anda ingin mengenal hati seseorang, maka Anda harus berhenti melakukan basa-basi dan obrolan yang cetek. Anda harus punya keinginan untuk mengenal mereka. Anda harus mengajukan pertanyaan dan menjadi seorang pendengar yang baik. Anda harus empatik dan penuh kasih.

Mintalah bantuan Tuhan supaya Anda dapat melihat orang-orang sebagaimana Dia melihat mereka, dan memakai Anda untuk mampu membantu mendamaikan sesama, dan yang paling penting, mendamaikan mereka dengan Tuhan.

Renungkan hal ini:
- Apa reaksi Anda ketika orang memulai obrolan tentang perbedaan ras? Menurut Anda apa hal pertama yang Tuhan ingin Anda lakukan ketika orang-orang membicarakan pengalaman mereka dengan prasangka terhadap salah satu ras?

- Agar dapat mempelajari sesuatu dengan sungguh-sungguh, Anda harus mempraktikkannya terus-menerus. Minggu ini, apa saja cara yang dapat Anda gunakan untuk melatih rekonsiliasi rasial?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ayub 1-2; Kisah Para Rasul 7:22-43
__________
Mulailah menyembuhkan hati AndaAkui dosa prasangka Anda pada Tuhan.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=============
How to Overcome the Sin of Prejudice
By Rick Warren

"You will be doing the right thing if you obey the law of the Kingdom, which is found in the scripture, 'Love your neighbor as you love yourself.' But if you treat people according to their outward appearance, you are guilty of sin, and the Law condemns you as a lawbreaker." (James 2:8-9 GNB)
-----------------------
Prejudice is a serious sin. It's not some infraction that God winks at. To call it anything but sin would be against what the Bible teaches: "You will be doing the right thing if you obey the law of the Kingdom, which is found in the scripture, 'Love your neighbor as you love yourself.' But if you treat people according to their outward appearance, you are guilty of sin, and the Law condemns you as a lawbreaker" (James 2:8-9 GNB).

That's pretty clear. But as I've traveled around the world, I've come to the conclusion that prejudice, particularly racial prejudice, may be the world's most prevalent sin. No matter where you go in the world, somebody doesn't like somebody else. You find it everywhere. And though it plays out in countless ways in society, many people would deny that they have any prejudice toward others.

To move toward racial reconciliation, we have to admit and confess our prejudices. Why? Because racism is a sin problem, not a skin problem. This is not some minor issue to God. It's at the heart of the Gospel.

Like many people, you may have been raised to mistrust or stay away from what's different. You probably feel most comfortable with people like you. That's human nature.

But we must still learn to see people the way God does. How do you learn to see everybody who comes into your life the way God does? "The LORD does not look at the things people look at. People look at the outward appearance, but the LORD looks at the heart" (1 Samuel 16:7 NIV). You've got to look at the heart.

If you want to know someone's heart, then you've got to go past pleasantries and shallow conversations. You need to get to know them. You need to ask questions and be a good listener. You need to be empathetic and full of grace.

Start with your heart. Confess the sin of prejudice. Then, ask God for his help to see people as he sees them and to use you to help reconcile people to each other and, most importantly, to him.



Selasa, 23 Juni 2020

Penangkal Rasisme: Mengasihi Seperti Yesus


24 Juni 2020

Bacaan Hari ini:
Yakobus 2: 1 "Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang muliajanganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka."
----------------
🌻 Rasisme dimulai dari kurangnya cinta kasih
==> Anda tidak akan bisa 
~ mengasihi seseorang layaknya Yesus mengasihi manusia dan di saat bersamaan 
~ menyimpan prasangka di dalam hati Anda. 
πŸ‘‰ Itu mustahil. 
==> Kita harus mengasihi semua orangseperti Yesus mengasihi setiap manusia.

Yesus begitu spesifik tentang hal ini dalam Yohanes 15:12: "Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu."

πŸ‘‰ Bagaimana Yesus mengasihi kita? 
~ Tanpa syarat, 
~ tanpa paksaan, 
~ sepenuhnya, dan 
~ terus menerus. 
Lalu, 
πŸ‘‰ bagaimana Anda harus mengasihi orang lain - bahkan kepada mereka yang berbeda ras? Dengan 
~ tanpa syarat, 
~ tanpa paksaan, 
~ sepenuh ya, dan 
~ terus-menerus.

==> Kasih bukan berarti kita menyetujui segala sesuatu yang dilakukan orang lain
==> Yesus tidak menyetujui setiap hal yang kita lakukan, namun πŸ‘‰ Dia tetap mengasihi kita.

Alkitab berkata, "Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka" 
(Yakobus 2: 1).

Meskipun seseorang mungkin terlihat seperti seorang tunawisma, Anda tetap harus memperlakukan orang itu layaknya seorang CEO.

Kasih itu sangat bisa dilakukan.
Di kelompok kecil saya, ada sepasang suami istri yang memiliki tujuh orang anak, terdiri dari empat anak kandung dan tiga anak adopsi dari Rwanda. Karena mereka sadar betul ketiga anak mereka dari Rwanda kemungkinan besar akan mengalami masalah rasisme, baru-baru ini saya bertanya pada mereka bagaimana seharusnya orang Kristen menghadapi perbedaan ras. Mereka memberikan cara yang sangat praktis untuk dapat mengasihi orang dengan perbedaan ras.

1. Jangan menjadi buta warna. Mereka bangga dengan warna kulit mereka, jadi Anda tidak boleh mengabaikan fakta ini. Karena itu, jangan pernah menilai atau menarik kesimpulan tentang mereka dari ras mereka.

2. Jangan mengatakan bahwa Anda mengerti mereka yang telah diperlakukan tidak adil. Anda tidak tahu penderitaan mereka yang berbeda ras. Tidak ada yang tahu ketidakadilan apa yang pernah mereka alami. Mengatakan bahwa Anda mengerti penderitaan mereka, itu sama saja dengan meremehkan mereka.

3. Ingat bahwa riwayat hidup Anda tidak sama dengan riwayat hidup mereka. Seseorang yang lahir di pusat kota Chicago dan seseorang yang lahir di sebuah peternakan di Gallup, New Mexico, punya cerita hidup yang berbeda. Sebab itu sejarah hidup sangat berarti.

4. Jangan abaikan sejarah atau mengatakan, "Lupakan saja." 
Rasa sakit begitu membawa dampak. Saya kenal tiga orang anak yatim piatu yang ditinggalkan orangtuanya yang terbunuh oleh pembantaian genosida. Orangtua Anda tidak terbunuh oleh genosida. Jadi, Anda tidak akan mungkin dapat memahami rasa sakit mereka.

5. Lawan semua stereotip. Semua orang di dunia pernah merasa distereotipkan.
Namun, stereotip itu tidak akan pernah benar. Maka, mari kita berkomitmen untuk melihat setiap orang sebagai individu, bukan sebagai seseorang yang distereotipkan oleh karena warna kulit, kepercayaan, atau kewarganegaraan mereka.

Apakah Anda siap untuk memulainya?

Renungkan hal ini:
- Mengapa kita begitu sering menyamakan kasih dengan persetujuan? Kenapa ini berbahaya?

- Apa saja cara yang dapat kita pakai untuk merayakan keberagaman di dunia, ketimbang mencoba menjadi "buta warna"?

- Apa stereotip negatif yang selama ini Anda simpan dalam hidup Anda yang kemudian Anda sadari salah, ketika Anda mengenal berbagai tipe orang? Bagaimana hal itu mengubah cara Anda berinteraksi dengan orang lain?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ester 9-10; Kisah Para Rasul 7:1-21
_____________
Bersama-sama, ketika kita mengasihi seperti Yesus, maka kita dapat menghapus rasisme.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
==============
*The Racism Antidote: Love Like Jesus Does*
By Rick Warren

*"As believers in our Lord Jesus . . . you must never treat people in different ways according to their outward appearance" (James 2:1 GNB).
----------------------
Racism begins with a lack of love. You can't love someone like Jesus does and harbor prejudice in your heart toward that person. It's impossible. We must love everybody the way Jesus does. 

Jesus gets very specific about this in John 15:12: "My command is this: Love each other as I have loved you" (NIV). How does Jesus love us? Unconditionally, freely, completely, and continually. So how should you love other people—even those of other races? Unconditionally, freely, completely, and continually.

Love doesn't mean we approve of everything someone else does. Jesus doesn't approve of everything we do, but he still loves us.

The Bible says, "As believers in our Lord Jesus . . . you must never treat people in different ways according to their outward appearance" (James 2:1 GNB). Although a person may look to be homeless, you should treat that person as you would a CEO.

Love is very practical. A couple that has been in my small group has seven kids, four biological and three by adoption from Rwanda. Knowing the three kids from Rwanda would likely have experienced racism, I asked them recently how they believe Christians should deal with race. They responded with very practical ways to love people of other races.

Don't be colorblind. They like their color, so you don't have to ignore it. Just don't make decisions about them based upon their race. 
Don't tell people who've been treated unjustly that you understand. You don't. Nobody knows the injustices others have faced. To say you do is simply being dismissive. 
Remember that your history is not the same as their history. Someone born in inner-city Chicago and a person born on a ranch in Gallup, New Mexico, have different histories. And history matters. 
Don't ignore history or say, "Get over it." Pain matters. These three kids with whom I was talking were orphaned because their parents were killed in a genocide. Your parents weren't killed in a genocide. You can't possibly understand their pain.
Fight all stereotypes. Everybody in the world feels stereotyped. But stereotypes are never true. Let's commit to seeing each and every person as an individual, not someone stereotyped because of their skin color, creed, or nationality. 
Together, when we love like Jesus does, we can eradicate racism. 

Are you ready to start?



Senin, 22 Juni 2020

Jadilah Diberkati oleh Warna


23 Juni 2020

Bacaan Hari ini:
1 Samuel 16: 7 "Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya
==> Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; 
==> manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."
---------------
🌻 Beberapa orang berkata"Ketika saya memandang orang lain, 
~ saya tidak melihat perbedaan ras. 
~ Saya tidak melihat perbedaan warna." 
==> Ada satu kata untuk itu: 
πŸ‘‰ Bohong!

🌿 Jika berbicara tentang warna kulittidak ada yang menjadi buta warna. Dan 
==> Tuhan pun tidak ingin Anda menjadi buta warna. 
==> Dia ingin Anda diberkati dengan warna.

🌻 Allah menyukai warna. Coba 
==> lihat di luar sana! Segala yang Ia buat berwarna, seperti 
~ matahari yang terbenam dan bunga-bunga. 
==> Lihatlah semua orang yang berbeda di seluruh dunia ini. 
πŸ‘‰ Allah suka warna! Cara Dia menciptakan Anda menunjukkan hal itu dengan jelas.

Alkitab berkata, "Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya
==> Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; 
==> manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati" (1 Samuel 16: 7).

🌻 Sejujurnyabagi sebagian besar dari kita, ini sulit dilakukan. 
==> Melihat ke dalam hati sebelum melihat penampilan luar memang bukan sesuatu yang alamiah. 
==> Kita dilatih oleh dunia ini untuk membuat penilaian cepat berdasarkan penampilan luar.

~ Kita biasanya percaya pada beberapa orang hanya dengan melihat penampilan mereka. 
~ Buku dinilai dari sampulnya. 
~ Rumah dinilai dari daya tarik lingkungannya. 
~ Orang-orang dinilai dari paras mereka, cara berpakaian mereka, dan cara berbicara mereka.

Sebab itu, mintalah Tuhan untuk membantu Anda untuk mulai melihat orang seperti Dia melihat mereka. Lihatlah hati mereka, bukan warna kulit mereka.

πŸ‘‰ Inilah salah satu langkah pertama untuk mengatasi prasangka rasis dalam hidup Anda, terhadap orang-orang di sekeliling Anda.

Bicarakan Ini:
- Kapan Anda dinilai dari penampilan Anda, alih-alih dinilai dari pribadi Anda dari dalam? Bagaimana hal itu memengaruhi Anda?

- Prasangka apa yang paling mungkin Anda miliki terhadap orang lain? Bawa masalah ini kepada Tuhan hari ini dan akuilah itu. Mintalah Dia untuk mengubah cara Anda memandang dan menilai orang lain.
- Langkah apa saja yang dapat Anda ambil untuk diberkati dengan warna, alih-alih menjadi buta warna terhadap orang lain?

- Apa yang akan Anda lakukan selanjutnya apabila Anda mendapati diri Anda menilai seseorang berdasarkan penampilan luar mereka?

Bacaan Alkitab Setahun :
Ester 6-8; Kisah Para Rasul 6
___________
πŸ‘‰ Kita perlu belajar memandang semua orang seperti cara Tuhan memandang mereka.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
=============
Be Color Blessed, Not Colorblind
By Rick Warren

"The Lord does not look at the things people look at. People look at the outward appearance, but the Lord looks at the heart" (1 Samuel 16:7 NIV).
----------------
Some people say, "When I look at people, I don't see their race. I don't see their color." There's a word for that: liar!

Nobody is colorblind when it comes to race. And God doesn't want you to be colorblind. He wants you to be color blessed.

God loves color. Just take a look outside! Everything he makes is in color, like sunsets and flowers. Look at all the different people around the world. God loves color! The way he created you demonstrates this.

We need to learn to see all people the way God sees them.

The Bible says, "The Lord does not look at the things people look at. People look at the outward appearance, but the Lord looks at the heart" (1 Samuel 16:7 NIV).

Quite frankly, that's a tall order for most of us. It's not natural to look at the inside before the outside. We're trained to make snap judgments based on outward appearance.

Some people you trust just by looking at them, others you don't. Books are judged by their covers. Homes are judged by their curb appeal. People are judged by how they look, dress, and talk.

So ask God to help you start seeing people the way he sees them. Look at their heart, not their skin.

It's one of the first steps toward overcoming prejudice in your life — and in the world around you.



Minggu, 21 Juni 2020

Tuhan Benci Prasangka, Begitu Juga Kita Seharusnya


22 Juni 2020

Bacaan Hari ini:
2 Tawarikh 19: 7 "Sebab itu, kiranya kamu diliputi oleh rasa takut kepada TUHAN. Bertindaklah dengan seksama, karena berlaku curang, memihak ataupun menerima suap tidak ada pada TUHAN, Allah kita."
-----------------
Bangsa kita sedang sangat membutuhkan penyembuhan dalam hal perbedaan ras. Kita tengah berada dalam kekacauan, dan Gereja tidak boleh tinggal diam. Gereja harus membicarakan hal ini, meskipun itu tidak nyaman.

Kita tidak boleh cuek soal rasisme karena, sederhananya, Tuhan membencinya. Jika Tuhan membencinya, maka kita juga harus demikian.

Mengapa Tuhan benci itu?

Prasangka rasis berarti mempertanyakan ciptaan Tuhan.

Tuhan bisa saja menciptakan kita semua sama. Kita semua bisa saja punya paras yang sama, namun Tuhan tidak melakukan itu. Dia suka dengan keberagaman!

Prasangka rasis adalah tanda ketidaktahuan.

Ketika kita memperlihatkan prasangka atau kecurigaan, kita menunjukkan kepada dunia bahwa kita tidak tahu apa yang sedang kita bicarakan. Kita menampakkan kebodohan kita.

Alkitab berkata, "Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya" 
(1 Yohanes 2:11).

Alkitab mengatakan apabila saya benci seseorang hanya karena orang itu berbeda, maka saya ada dalam kegelapan - dan buta. Nah, ini sebuah tuduhan yang cukup serius dari Tuhan.

Prasangka rasis tidak mematuhi Hukum Kasih Allah.

Paulus berkata, "Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!" Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan" 
(Galatia 5: 14-15).

Jika Anda menunjukkan sikap rasis, artinya Anda sedang melanggar kebenaran Firman. Kita tidak bisa membuat penilaian tentang orang lain berdasarkan penampilan luar mereka dan pada saat bersamaan mengasihi mereka dengan sungguh-sungguh sebagai saudara.

Prasangka rasis adalah dosa yang serius.

Prasangka membuat Tuhan marah. Alkitab berkata, "Tetapi, jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran" 
(Yakobus 2: 9).

Rasisme adalah masalah dosa, bukan soal warna kulit. Suatu hari kita akan memberikan pertanggungjawaban atas dosa itu di hadapan Allah.

Hal penting untuk diingat ketika kita menyelidiki apakah ada prasangka atau kefanatikan dalam hati kita adalah, "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan" 
(1 Yohanes 1: 9).

Kita hanya dapat menghilangkan prasangka itu apabila hati kita diubahkan oleh kasih Allah. Dia bersedia dan mampu mengubah kita.

Renungkan hal ini:
- Jika Tuhan membenci prasangka, mengapa hal ini merupakan dosa yang sulit dihadapi oleh Gereja sepanjang tahun? Bagaimana kita dapat mengatasinya?

- Dari empat alasan yang disebutkan di atas, mana yang paling penting buat Anda? Mengapa?

- Mintalah supaya Tuhan membuka segala prasangka dalam hidup Anda. Begitu Dia melakukannya, akui itu sebagai dosa, dan mintalah Yesus menyembuhkan kejatuhan Anda dan memimpin Anda menuju rekonsiliasi.

Bacaan Alkitab Setahun :
Ester 3-5; Kisah Para Rasul 5:22-42
______________
Kasih mengalahkan dan meniadakan segala prasangka.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)
============
God Hates Prejudice, and We Should, Too
By Rick Warren

"The Lord our God does not tolerate perverted justice, partiality, or the taking of bribes" (2 Chronicles 19:7 NLT).
------------------
Our nation is desperate for healing on the topic of race. We're in a mess, and the Church can't be silent. The Body of Christ has to talk about it, even though it's uncomfortable.

We can't ignore racism because, quite simply, God hates it. If God hates racial prejudice, then we should, too.

Why does God hate racial prejudice?

Racial prejudice questions God's creation.

God could have made us all the same. We could have all looked alike, but God didn't do that. He loves variety!

Racial prejudice is a sign of ignorance.

When we demonstrate prejudice, we show the world we don't know what we're talking about. We're revealing our foolishness.

The Bible says, "Anyone who hates a brother or sister is in the darkness and walks around in the darkness. They do not know where they are going, because the darkness has blinded them" (1 John 2:11 NIV).

The Bible says if I hate someone just because that person is different, I'm in the dark — and blind. That's a pretty serious accusation from God.

Racial prejudice disobeys the Great Commandment.

Paul says, "The entire law is fulfilled in keeping this one command: 'Love your neighbor as yourself.' If you bite and devour each other, watch out or you will be destroyed by each other" (Galatians 5:14-15 NIV).

If you display a racist attitude, you're disobeying the plain truth of this Scripture. We can't make judgments about another person based on outward appearance and truly love him or her as a brother or sister. 

Racial prejudice is a serious sin.

Prejudice makes God mad. The Bible says, "If you treat people according to their outward appearance, you are guilty of sin, and the Law condemns you as a lawbreaker" (James 2:9 TEV).

Racism is a problem of sin, not skin. One day we'll give an account for that sin before God.

The important thing to remember as we search our hearts for prejudice and bigotry is that, "If we confess our sins, he is faithful and just and will forgive us our sins and purify us from all unrighteousness" (1 John 1:9 NIV). We will only eliminate prejudice as each one of our hearts is transformed by the love of God. He is willing and able to change us.