Sabtu, 04 April 2020

KETIKA MEDIA MEMBAHAYAKAN NEGARA

KETIKA MEDIA MEMBAHAYAKAN NEGARA.

Ada istilah kalau mau menguasai dunia, kuasailah media. Kita terasa bhw hal itu ada, hanya saja tergantung pemiliknya, dan apa tujuannya. Bahayanya kl pemiliknya masuk ke ranah politik dan kepentingan lainnya.

Indonesia yg boleh dikata pemain politiknya banyak yg licik, media dibuat utk tujuan liciknya, shg kita menerima imbas buruknya. Lihat TVone yg sepanjang masa menyajikan makian dari mulut nara sumber yg diundang, mereka seperti piaraan Karni utk tugas memaki pemerintah, siapa pemiliknya, ARB yg kalah dlm perpolitikan Indonesia. Dan Karni adalah herdernya.

Sekarang malah sdh menyusul lainnya karena kepentingan politiknya, Metro misalnya, krn bossnya sdh mulai tak nyaman pada koalisinya, sdh terasa tv ini agak gimana gitu, Kompas tv tdk terlalu, hanya media cetaknya yg lebih tak berotak. Belakangan ada CNN yg satu group dgn Trans tv, kita gak tau kenapa CNN jg ngelantur, apa kepentingan CT dkk, krn jgn lupa CT itu cuma boneka. Dia di besarkan Para group bersama jendral Rudini, skrg di dalamnya sdh ada Salim Group. Gampang lihatnya dimana saja ada Salim, lihat promosinya, Buka tabungan Bank Mega hadiahnya Indomie goreng, dst.

Sekarang sdg rame ada wartawan senior yg membongkar permainan kotor berita settingan jumlah kematian akibat corona di Jakarta. Berita kematian nasional 122, tiba-tiba Anies menyampaikan yg meninggal di Jakarta sdh 283 jiwa, di sampaikan dgn settingan bergetar dan di sebarkan oleh media yg masuk dalam kerjasama memainkan nyawa ditengah wabah yg membuat kita susah.

Kita sdh susah bcr moral, harus kita sadari Indonesia banyak dihuni oleh orang kaya yg dulunya " nakal " dlm menumpuk hartanya, inilah yg kita hadapi sekarang. Mereka terus memasang jejaring pengaman bisnisnya dgn akal nakalnya, kita kena imbasnya, karena mereka melanggengkan kerakusannya dgn cara busuknya. Mereka masuk kesemua lini politik dan sendi sosial lainnya, mereka cuma indah pd kulitnya, tapi berbisa dalamnya, ya mrk bak cobra yg siap mematuk kapan saja.

Kembali kepada kita, dgn kondisi diatas kita diajar menyimak lebih cerdas, kita hrs waspada setiap berita itu dari siapa, umpamanya setiap Anies bcr, jgn dengar suaranya, tapi lihat kemana arah matanya, karena mata menunjukkan arah pikiran dan hatinya. Kalau orang kecil itu bcr yg harus dilihat apakah yg bcr mulutnya atau pantatnya krn kita tdk boleh terkecoh sebab kepala dan anusnya dekat jaraknya. lock down katanya, dia mau menjebak , agar Indonesia chaos, dan dia mengambil keuntungan di dalamnya, bersama yg dulu mau membakar rumah utk menjarah.

Inti dari semua, bhw media skrg isinya tergantung pemiliknya, kita yg mendengar dan membawa berita harus waspada dan makin dewasa.

Selamat datang di Indonesia, negara yg sdg meregang nyawa dan diwaktu yg sama di incar para Srigala pengintai mangsanya.

Namun dalam ancaman apa saja kita harus menjaga upaya, dan kita OPTIMIS menang melawan kezoliman, termasuk Corona yg mematikan.

#kitakuatindonesiasehat

Iyyas Subiakto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar