"Dia tidur bersama kami, tinggal bersama kami, memakan apa yang kami makan, tetapi dia tidak mendapat gaji sepeser pun." "Dialah yang mengajarku mengenal kasih sayang. Sarinah mengajariku untuk mencintai rakyat. Rakyat kecil," cerita Soekarno. Sarinah adalah nama pengasuh Presiden RI pertama saat sang ayah Raden Sukemi Sosrodiharjo, seorang guru pindah dari Surabaya ke Mojokerto dengan membawa sang istri Idayu dan dua anaknya yakni Sukarmini dan Kusno yang masih berusia 6 tahun. Di Mojokerto Kusno bertemu dengan Sarinah, seorang gadis yang kemudian menjadi pengasuhnya yang kemudian dianggap sebagai bagian dari keluarga. Cinta kasih,kemanusiaan dan Nasionalisme terhadap tanah air seorang Soekarno didapatnya melalui cerita Mbok Sarinah setiap malam menjelang tidurnya. "Sayangilah Ibumu, sayangilah Wong cilik dan manusia pada umumnya." Kalimat - kalimat itulah yang kemudian menumbuhkan kepedulian Bung Karno terhadap rakyat jelata, kesetaraan gender dan jiwa patriotismenya muncul dalam semangatnya untuk melawan penjajah Belanda. Begitu berartinya mbok pengasuh ini bagi Bung Karno, namanya kemudian dijadikan judul sebuah buku "SARINAH, KEWADJIBAN WANITA DALAM PERJOEANGAN REPOEBLIK iNDONESIA". Nama Sarinah pun diabadikan menjadi nama Department Store pertama di Indonesia yang dibangun tahun 1962. Itu sekaligus adalah Ikon Kota Jakarta tepat setelah diresmikan pada 15 Agustus 1966 oleh Presiden Soekarno. Pencakar langit pertama di Indonesia ini dibangun dengan biaya berasal dari dana pampasan perang atau kompensasi dari pemerintah Jepang sebangai konsekuensi atas penjajahannya di Indonesia setelah kalah dalam Perang Dunia II melawan sekutu. Mall tertua ini yang diperuntukkan sebagai etalase barang produksi dalam negeri, khususnya yang berasal dari UMKM. Tergerus jaman dan persaingan dengan mal - mal modern yang menjamur di Jakarta, Sarinah bisa dibilang sepi dari pembeli meski berada di lokasi yang sangat strategis. Tak banyak pengunjung yang berbelanja di pusat berbelanjan itu. Pemerintahan Jokowi melalui Menteri BUMN Erick Thohir memutuskan untuk merenovasi pusat perbelanjaan modern pertama di Asia Tenggara ini. Ini adalah untuk mengembalikan fungsinya menjadi etalase bagi UMKM dan dapat membantu pemasaran produk dalam negeri ke pasar global seperti -produk produk unggulan Sarinah yang antara lain furniture, produk rotan, kerajinan tangan, batik, dan komoditas lainnya. Masyarakat kini dapat menengok wajah baru Gedung Sarinah dengan mengikuti beragam acara dalam Sarinah Jakarta Content Week (Jaktent) 2021 yang berlangsung pada 1-12 Desember 2021. Konten kreator lokal serta pemilik UMKM diharapkan memakai momentum ini secara maksimal dan menajdi bagian dari komunitas yang mewarnai transformasi Sarinah. Sarinah adalah etalase Indonesia, The window of Indonesia. . . Rahayu . Karto Bugel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar