Terima kasih kepada PS yg sudah mau masuk pada kabinet Jokowi untuk meredam kegaduhan, walau kinerjanya sbg Menhan tak pernah ada prestasinya.
Sekali bergerak malah ribut soal pengadaan alutsista dan ada duit besar disana.
Sayang seperti biasa isu itu hilang bak ditelan hantu malam, mediapun terdiam.
PS itu masih tetap musuh dalam lipatan, atau teman dalam pertikaian. Dia diam bak itik yg sedang kedinginan, tapi tetap membiarkan piaraannya FZ menyalak menyerang Jokowi sepenuh hati.
FZ kan orang kepercayaan PS, andai dia benar mau Indonesia aman dan nyaman antar warga, tidak akan dibiarkannya mulut FZ bak kera kekurangan makan pisang. Terakhir dia menyarankan Densus 88 dibubarkan. Buat Indonesia ya lebih baik Gerindra yg dibubarkan.
Disitulah kita tau bahwa, PS seolah menurut dgn Jokowi, namun sejatinya dia bak penumpang kapal dgn pelan membocori palka. Sayangnya air yg masuk kalah dgn kekuatan mesin yg terus berjalan utk membuat kapal tidak tenggelam.
Pembocor badan kapal yg sedang berlayar cukup banyak. Mereka tidak ingin Indonesia sampai ke tujuan, menjadi sebuah negara berkemajuan. Para pencuri ini tak pernah nyenyak selama Jokowi memimpin Indonesia.
Kini PS sudah mendeklarasikan nyapres lagi, inilah kenapa saya bilang bahwa FZ tetap dipasang sebagai pengendali suara diwilayah yg pernah memberinya kemenangan, wilayah yg sampai sekarang tinggi antipatinya kepada jokowi, tapi bersuka ria atas pembangunan dan bantuan, sementara PS pura² baik didekapan Jokowi, tapi matanya tetap melirik ke kursi istana, kapan aku duduk disana agar Cendana bisa kembali ikut bercanda.
Membayangkan kejayaan Cendana akan datang kedua kalinya dan PS adalah sosok yg paling mungkin disiapkan, kesana, sampai berkorban pura² cerai agar bisa melepas bau Cendana sementara, kalau dia sudah duduk di istana, maka rujuk bisa segera dilakukan, dgn alasan harus ada ibu negara, maka duduklah ibu Tien kali kedua.
Hubungan PKS dgn PS itu masih kental seperti semula, lihat saja saat dia marah² agar orang PKS jadi Dirut PT. PAL, kan kelihatan akal bulusnya memainkan kepura²annya, seolah diam di pegangan Jokowi, tapi tetap menelikung Jokowi.
Tabiat orbanya masih kuat, memaksa kroninya dijadikan pejabat dimana mereka suka, padahal dia tau PKS begitu membenci Jokowi dan terus memaki, inilah permainan dua kaki. Jenis manusia seperti ini punya bibit pengkhianat yg kuat. Hanya saja dia lupa Jokowi masih sangat kuat berlari bahkan tanpa kaki Jokowi tetap kuat berlari ke depan karena Jokowi berlari dgn hati dan rakyat Indonesia makin jatuh hati.
Rakyat Indonesia melihat selama Jokowi memimpin tidak ada uang sepeser yg dicuri Jokowi. Kebersihan hati inilah yg mengokohkan dia Dimata manusia Indonesia bahkan Tuhan yg mengirimnya.
Terus kita diminta lupa PS itu siapa, ah berat kurasa, karena aku tak suka manusia yg bertabiat pura².
Dan 55-60% manusia Indonesia yg mendukung Jokowi tak akan rela PS memimpin Indonesia.
Kita tunggu Jokowi menyiapkan siapa, semoga saja bukan PS pilihannya..
Iyyas Subiakto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar