Jumat, 23 Juli 2021

Ditulis setelah menyelamatkan diri dari kematian

*Copas*

*_Ditulis setelah menyelamatkan diri dari kematian✍️_*

Ada hujan lebat di Zhengzhou hari ini. Bagian Properti memberi tahu bahwa akan ada pemadaman listrik pada jam 4 sore, jadi kami harus pulang kerja sesegera mungkin. Setelah turun ke bawah, rekan saya dan saya menemukan bahwa timbunan air di depan pintu sudah mencapai setinggi lutut kami. Para rekan kerja bilang ayo nekat jalan aja, saya ragu²  sebentar tapi tetap tidak berani lewat, jadi tidak berangkat juga...

Setelah menunggu lebih dari satu jam, saya pada akhirnya berpikir tidak akan bermalam di kantor. Saya berbaring di meja kantor sampai air setinggi paha bisa surut. Terus saya baru saja naik kereta bawah tanah, dan mengira mimpi buruk sudah berakhir. Tetapi, pada akhirnya, kereta bawah tanah baru saja melewati satu pemberhentian dan menuju ke pemberhentian kedua,  malah berhenti total di tengah²!

Kereta sudah tidak bisa berjalan lagi, dan perlahan tapi pasti, gerbong mulai masuk rembesan air, tetapi masih belum terlalu banyak. Apa yang harus kita lakukan jika kita menunggu?

Semua orang jadi terbengong... Kemudian, staf kereta bawah tanah mengatur agar kami mengungsi keluar satu-demi-satu. Setelah berjalan keluar tidak jauh, mereka meminta kami untuk kembali ke  Gerbong kereta, karena air di depan sudah meluap masuk kembali ke gerbong. Ketika semua orang naik kembali ke gerbong, air di dalam gerbong sudah merendam mencapai pinggang. Tapi mimpi buruk ini belum berakhir. Air di luar gerbong terus meluap naik, dan bocor dari rembesan celah-celah pintu. Pelan-pelan, airnya semakin banyak, selama kita masih bisa berdiri di atas kursi gerbong ya berdiri di atas kursi gerbong... Akhirnya berdiri diatas kursi gerbong pun Air sudah naik mencapai dadaku...

Saya benar-benar takut, tetapi yang paling menakutkan bukanlah air tetapi *semakin sedikit udara di dalam gerbong kereta.* Banyak orang mengalami gejala sesak napas. Saya mendengar seorang bibi memberitahu *nomor kartu banknya* kepada keluarganya dan memberitahu berbagai urusan keluarga. Saya juga berpikir, saya kan harus menjelaskannya kepada ibu juga?

Saat itu banyak orang yang ingin saya hubungi dan saya ingin mengatakan banyak hal, tetapi pada akhirnya saya tidak bisa mengatakan apa-apa. Hanya saya yang sempat berpesan, *Mama saya hampir sekarat...* Saya agak takut, tetapi ketika ibu saya menelepon kembali, saya tidak tahu beliau bilang apa, hanya mendengar *Sedang menunggu Tim Penyelamat!* terus telepon terputus...

Dari jam 6:00 hingga 8:30, saya selalu di ambang kehancuran. Lama² saya tidak perlu jatuh dari tebing kehancuran, karena saya juga sudah pingsan karena kekurangan oksigen. Pada saat ini, ibu saya menelepon saya, dan getaran ponsel membuat saya terbangun. Setelah berbicara dengan ibu saya, *"Seorang paman Tim Penyelamat telah menghubunginya."* Saya mengatakan kepadanya, bahwa *Kami hampir tidak dapat bernapas karena kekurangan oksigen.* Paman tersebut mengatakan, bahwa *Tim Penyelamat telah tiba dan sedang berusaha menolong kalian...*

Pada saat ini, ada suara langkah kaki yang menyelamatkan jiwa dari atap gerbong kereta, *Ada orang datang!* Paman Pemadam Kebakaran memecahkan kaca gerbong kereta dengan pukulan² berkali-kali yang tak terhitung... Akhirnya, ada dua jendela kaca pecah terbuka. *Sudah ada udara yang masuk, Kita bisa Bernafas lagi!*

Kemudian saya mendengar semakin banyak suara datang dari depan kereta, *Tim penyelamat akhirnya datang!* Momen hidup dan mati dapat mencerminkan keindahan umat manusia, *pasti ada banyak orang yang tidak tahan untuk bertahan dalam waktu yang lama...* Anda dapat mendengar di mana-mana ada suara yang saling menghibur: *Ada kemungkinan untuk diselamatkan!*

Semua orang berteriak: *"Biarkan orang yang pingsan duluan!"*. Dua anak laki-laki bersama memegang seorang yang pingsan. Semua orang naik untuk membantu dan menyelamatkan *orang-orang yang pingsan terlebih dahulu.* Kemudian semua anak laki-laki mengatakan *anak perempuan pergi dulu,* lalu anak laki-laki benar-benar berdiri di kedua sisi menunggu *gadis-gadis pergi duluan*, bahkan pasangan-pasangan itu saling melepaskan tangan dan *membiarkan gadis-gadis itu pergi duluan,* dan para lelaki itu *masing² menarik seorang gadis dari belakang...*

Saya pusing dan tidak bisa berjalan, tetapi di mana pun saya berhenti, anak laki-laki dan perempuan akan mengatakan sesuatu: *"Anda bisa bersandar kepada saya",* lihat banyak anak laki-laki dan paman petugas pemadam kebakaran yang telah berendam di air, menjemput keluar satu demi satu gadis...

Saya benar-benar merasa sangat beruntung bahwa saya lahir di China dan saya lahir di negara yang penuh kasih dan bertemu orang-orang yang baik dan menyenangkan.

Ini pertama kali dalam hidupku aku begitu dekat dengan kematian, ternyata hanya mengatakan siapa yang tahu mana yang akan datang lebih dulu: *besok* atau *kecelakaan?* Kali ini aku benar-benar menemuinya, ternyata *kecelakaan* itu akan terjadi, benar-benar bisa datang.

Saya benar-benar takut, jika saya hari ini benar-benar tidak bisa keluar, saya akan menyesalinya.
- Saya menyesal karena terlalu banyak hal yang belum saya lakukan,
- Saya menyesal karena terlalu banyak orang yang tidak melihat saya lagi,
- Saya tidak akan pernah bisa makan *Hot Pot Pedas* favoritku lagi.
- Lebih menyesal belum sempat mengucapkan sepatah kata kepada papa, mama, nenek, adik : *Aku mencintaimu...*

Setelah menyelamatkan diri dari kematian, perasaan ini bahkan lebih mendalam, karena saya beruntung untuk bertahan hidup, maka saya harus *menikmati hidup saya di masa depan* dan *menghargai orang-orang dan hal-hal di depan saya!*

*Banyak orang telah mengirim pesan untuk peduli padaku, terima kasih banyak!*
*Terima kasih!*

๐Ÿค ๐Ÿ™❤️๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘


Tidak ada komentar:

Posting Komentar