Seorang nenek di tanya oleh cucunya, bagaimana cara menahan keinginan?
sebab si cucu seringkali suka marah dan tak bisa menahan keinginan bila melihat sesuatu yang di sukainya.
Bila itu terjadi, maka sepanjang hari bahkan esoknya dan hari² setelah itu, ia masih begitu kuat memikirkannya.
Karena itu sang cucu ingin tahu bagaimana caranya menahan keinginan,
ia melihat sang nenek hidup begitu sederhana dan terlihat bahagia.
Sang nenek tersenyum dan bertanya kepada cucunya,
"Mana yang lebih membahagiakanmu: Memperoleh yang di inginkan? atau Mampu melepaskan yang di inginkan?
Apakah engkau telah melepaskan keinginanmu?"
Di jawab cucunya belum.
Kemudian sang nenek menjelaskan lebih jauh. bahwa sesungguhnya Kebahagiaan atau Penderitaan, itu semua bermula dari Pikiran kita sendiri.
Kehidupan sesungguhnya adalah netral, Penilaian kita yang di dasarkan keinginan itulah yang membuatnya menjadi positif atau negatif.
Saat kita menilainya positif, maka timbullah keinginan memiliki;
Bila itu tidak terpenuhi, yang kita peroleh justru penderitaan.
Saat kita menilainya negatif, maka timbullah keinginan menghindari;
Bila itu tidak terpenuhi, yang kita peroleh juga penderitaan.
Semua bermula dari keinginan, dan menginginkan untuk memiliki atau menahannya juga adalah sebuah keinginan,
menyadari dan memahaminya dengan melepaskan keinginan, maka menuntun kita menuju Kebahagiaan.
"Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing."
(Roma 12:3b)
Goϑ ϐlešš Yoυ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar