Iyyas Subiakto SBY, JK, DS, AR, DST, MALULAH KEPADA JOKOWI. Andai nama² diatas dan sejenisnya mau sedikit jujur, dan tidak tertidur nyucup air liur, niscaya mereka baru sekarang ketemu manusia yg sudah selesai dgn dirinya, dia adalah Jokowi. Orang² diatas yg merasa hebat itu tak seujung kuku item Jokowi dalam mengurus negeri ini. Jokowi itu mengabdi bukan niat mencuri atau pengen di puji. Liat saja bagaimana Jokowi memimpin Solo, Jakarta kemudian Indonesia. Sosok yg sudah selesai dgn dirinya ini bekerja dalam senyap dan tak pernah menjawab caci maki, fitnah, dari para bedebah kelas sampah. Seusia mereka terus meradang dan menyerang Jokowi, sebenarnya apa salah Jokowi, dia bekerja sesuai amanah yg dia terima, hadiah dari muhibah ke beberapa negara bernilai milyaran dia serahkan ke KPK, apa pernah SBY, JK, DS atau pejabat lain yg melakukan hal yg sama. SBY yg membuat museum keluarga saja nyerobot apbd di tengah PANDEMI. Kalau JK gak usah di bilang, mana ada pedagang mau rugi. Mereka seperti koor menyerang Jokowi, padahal bgt mereka menyerang sama saja mereka bak melempar bumerang. Kenapa, karena orang yg di serang adalah orang yg sedang menjalankan kebenaran, sehingga kalau di serang dgn memaksakan celah keburukan pasti tidak ada ruang. Andai sedikit saja orang² tua ini bs melihat kebenaran dan apa yg dilakukan Jokowi utk negeri ini harusnya mereka malu hati. Orang² itu dibesarkan dan menikmati zaman orba dgn poya², jadi hampir dipastikan ketidak sukaan mereka kepada Jokowi karena tidak bisa cari makan dgn cara model lama. Sementara Jokowi adalah produk zaman penindasan non demokrasi, dia tidak mengecap kemewahan, hidup di bantaran kali Surakarta, ibunda dan ayahnya hanya jualan kayu bakar, kerap berpindah rumah kontrakan dan terakhir di gusur. Makanya hatinya berpihak kepada rakyat tanpa basa-basi, sehingga orang serakah pastilah membencinya. SBY misalnya terus memuji dirinya seolah dia presiden yg penuh prestasi, gak malu dia memuji dirinya sendiri, padahal urusan Papua saja dia jauh kemana², ngurus BBM satu harga saja dia tak bisa, apalagi membuat trans Papua. JK, lepas dari jabatan wapres jd seperti orang stress, Rizieq saja dia bilang pemimpin kharismatik, makanya dia gak bs bedakan antara fitnah dan kritik. DS, baru saja ditulis oleh Ade Armando bahwa DS adalah sosok yg membahayakan negara karena dia berusaha membelah bangsa ini dgn jalan apa saja tapi yg pasti isu agama masih dia mainkan. 11-12 dgn JK sebagai dalang penggalangan perang antar warga saat pilkada Jakarta 2017 yll. AR, orang tua satu ini sebenarnya sudah basi utk di komentari, karena usianya sisa beberapa hari saja, liat kalau dia ngomong seperti orang songong, ceritanya kalau nggak suara langit ya PKI, tapi diminta tunjuk hidung malah hidungnya sendiri yg panjang sampai mata kaki. Dialah Pinokio zaman kekinian yg wajib diabaikan. Kini keberadaan kita sbg pendukung Jokowi, mau di sebut buzzer, buldozer, atau zer² yg lain, asal bukan kaum dasteran. Kita harus terus menguatkan diri bersatu mempertahankan kebenaran, tanpa keraguan. Gampang saat melihat kemungkaran saat ini , siapa yg membenci Jokowi, 90% pasti orang gak bener, atau bukan orang beneran. Bagi anak muda penerus bangsa, sekarang di depan mata kita ada tauladan yg bs jadi panutan, Jokowi sosok itu. Jangan kalian terkelabui oleh para badut tua yg salah gaya, gerah karena gak bisa menjarah. Baik menjarah harta atau kekuasaan. Kalian liat sendirilah siapa mereka, dan seperti apa kelakuannya. Ibarat mobil keren tapi bodong nopolnya. Tuhan pasti tak suka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar