PERBEDAAN agama sebenarnya bukanlah halangan buat bersama-sama membangun bangsa ke arah yang lebih baik.
Indonesia yang terdiri dari banyak suku, agama, dan budaya itu memiliki potensi menjadi lebih maju jika yang dipikirkan adalah kepentingan negara dan bukan kepentingan golongan.
Kabar gembira datang dari perusahaan BUMN, yaitu Pertamina.
Pertamina yang sebelumnya sudah menyetorkan keuntungan 136 Triliun yang adalah terbesar sepanjang sejarah, kini kembali menorehkan prestasi gemilang.
Apa prestasi tersebut ?
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), yakni Ahok kini tengah bungah melihat salah satu proyek perusahaannya di Tuban, Jawa Timur.
Sebab, biaya proyek ini bisa dipangkas sampai US$ 6 Miliar lebih atau setara Rp. 84 Triliun (asumsi kurs Rp. 14 ribu per Dolar AS).
Awalnya, kata Ahok, capital expenditure alias belanja modal untuk proyek ini mencapai US$ 18 Miliar.
Ahok pun meminta biaya ini dihitung ulang. Walhasil, kini biayanya menyusut jadi US$ 11 Miliar lebih.
Inilah salah satu kelebihan Ahok yang sangat teliti dan ketat soal anggaran, maka tidak aneh ketika ia jadi Gubernur seringkali pembahasan anggaran menjadi gaduh dan tidak jarang ribut besar.
Jadi benar kata Ahok, kalau ia tidak akan bisa merubah banyak hal jika bekerja seorang diri.
Maka harus banyak pejabat yang memiliki semangat dan mental seperti Ahok.
Bagi saya Ahok sudah seperti benchmark dalam memilih seorang pemimpin, terlepas dari beberapa kekurangannya.
Di Pertamina untungnya tidak hanya Ahok yang demikian, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati adalah pemimpin yang mempunyai mental seperti Ahok dalam bekerja dan mengemban jabatan.
Direktur pertamina yang cantik dengan jilbabnya ini dipuji oleh Ahok karena mau menerima masukan agar Pertamina lebih baik lagi.
Kita patut bersyukur karena jika Direkturnya bukan Nicke, maka saran Ahok sebagai Komisaris akan banyak yang mental, karena keputusan ada di tangan Direktur.
Duet muslim dan non-muslim di Pertamina adalah salah satu contoh yang saya sebutkan di awal, bahwa perbedaan bukan halangan untuk memajukan bangsa, selama yang dipikirkan adalah kepentingan bersama bukan golongan.
Ahok pun senang bekerjasama dengan Nicke dan memujinya:
"Saya beruntung (Dirut) sangat kooperatif," kata Ahok.
Sekarang pertanyaannya proyek apa yang Ahok maksud ?
Walaupun Ahok tidak menyebutkan detailnya, tapi kita bisa tahu bahwa di Tuban Pertamina memiliki proyek kilang Gross Root Refinery (GRR) yang digarap oleh PT Kilang Pertamina Internasional, Subholding Refining dan Petrochemical di bawah Pertamina.
Proyek ini juga yang beberapa waktu lalu membuat sejumlah warga desa di Tuban mendadak jadi Miliarder.
Sebab, warga mendapatkan puluhan miliar uang ganti untung dari pembebasan lahan mereka untuk proyek.
Jika ini benar maka hal ini patut juga kita apresiasi.
Walaupun mampu menghemat proyek tersebut sebesar 84 Triliun, tapi proyek tersebut tidak merugikan warga ketika pembebasan lahan, bahkan banyak warga yang menjadi bahagia karena diganti dengan jumlah dana yang fantastis
Edi Hartanto|GOD is GOOD||
Berkah Dalem
Tidak ada komentar:
Posting Komentar