Segumpal cemas pecah membuncah dari nurani gundah.... Ku cari Engkau Di puncak batu pandang dan rumput ilalang Semilir angin dingin meratap Di sudut hijau lembah gunung dan perbukitan Awan putih lincah berkejaran.... Oh Datok tarikan kembali irama jiwa Senada pada arak senandung rasa.... Tuhan Kemarin ada yang sekarat Lalu mati Kemarin ada yang lapar Lalu mati Kemarin ada yang marah Lalu mati Ya Tuhan... Biadapnya aku tak bisa berbuat apa-apa selain cuci tangan dan kunci diri Ya Tuhan… Ku cari Engkau Di pesisir samudra dan batu karang nan terjal Mendongak ke atas awan hitam mencekam Mengeja aksara jawab dari langit Kidung do'a merayap senyap Tuhan Tuhan nya gunung dan pepohonan Tuhan nya laut dan batu karang Telah aku saksikan manusia-manusia serakah Ia suka memaki dan menipu diri Ia yang menari dan bernyanyi di atas penderitaan-penderitaan Masihkah harus ada yang mati? Tuhan Tuhan nya Jin dan manusia Pandemi ini tengah membakar hati nurani Orang-orang bodoh hanya membasuh raganya tanpa mensucikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar