Sabtu, 04 April 2020

IMANMU SUDAH BENAR?

*IMANMU SUDAH BENAR?* 

Banyak orang Kristen kutip ayat PL yang menunjukkan pertobatan Israel dari dosa moral mereka dan kemudian Tuhan menyembuhkan mereka serta menolong mereka dari malapetaka. Dan mereka berpikir problem kekristenan juga demikian. 

Padahal kasus kekristenan berbeda. Bangsa Yahudi hanya memiliki dua problem; yaitu menyimpang dari Allah Jehovah, dan kekacauan moral. Kekristenan setelah iblis ikut mendirikan atau setidaknya ikut mempengaruhi berbagai denominasi gereja, kekristenan itu pertobatan utamanya seharusnya pertobatan doktrinal. Artinya dari doktrin yang salah berbalik kepada doktrin yang benar.

Contoh, sudah berabad bahkan beribu tahun gereja membaptis bayi yang belum mengerti apapun. Kesalahan ini memicu berbagai kesalahan lanjutan karena orang yang belum beriman sudah dilabel Kristen dan jadi anggota gereja, bahkan mengatur serta memerintah gereja.

Kemudian kesesatan lain  yang lebih parah lagi ialah setelah ada Alkitab di tangan sudah sebuah kanon tertutup, masih ikut iblis dengan mengikuti sesuatu yang di luar Alkitab, yaitu masih percaya mimpi, dengar suara halus, dan berbahasa roh halus dll. Tidak heran jika gereja semakin jauh dari kebenaran karena telah menyimpang pada fondasinya yaitu keluar dari Alkitab.

Namun, ketika menghadapi musibah, sedikitpun tidak terpikirkan oleh mereka bahwa mereka perlu bertobat secara doktrinal, bukan cuma secara moral. Mereka tidak sedikit pun coba berpikir, adakah kesimpulan doktrin yang sedang mereka imani salah? Dan celakanya, ketika dikasih tahu, mereka bersikap menolak bahkan galak sambil berkata JANGAN MENGHAKIMI.

Jadi, bagaimana bisa kembali ke jalan yang benar? Silahkan direnungkan. Maka itu, dengan merebaknya Covid-19, penyembah tikus tetap menyembah tikus, penyembah Maria tetap menyembah Maria, penyembah patung tetap menyembah patung, dan yang keluar dari Alkitab untuk percaya mimpi tetap bermimpi ria dan dipercayainya. Padahal, berimanlah di dalam roh dan KEBENARAN. Pertanyaan terpenting yang harus direnungkan ialah IMAN SAYA SUDAH BENAR BELUM? IMAN SAYA SUDAH DI DALAM KEBENARAN BELUM? Kalau Anda baca ini dan marah, pasti iman kamu bukan iman yang dalam kebenaran, sebab iman yang dalam kebenaran tidak mungkin marah ketika dikritik orang. 

Jakarta, 4 April 2020 
Dr. Suhento Liauw
<www.graphe-ministry.org>
Maranatha!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar