Top! Jenderal Doni Monardo Bubarkan Jamaah Ijtima di Gowa, Belajar dari Malaysia Korsel dan Italia
Opini : Ninoy Karundeng
19 Maret 2020
KOMENTAR
BUKAN HAK PERORANGAN
boleh
BERTINDAK BODO ATAS KEMAUAN SENDIRI
atau
BERLINDUNG DIBALIK KEGIATAN AGAMA
tetapi
BISA MEMBAHAYAKAN ORANG LAIN
https://dki.kabardaerah.com/top-jenderal-doni-monardo-bubarkan-jamaah-ijtima-di-gowa-belajar-dari-malaysia-korsel-dan-italia/
Mantap! Jenderal Doni Monardo.
Dia belajar dari kebodohan Korea Selatan
dengan
jamaah gereja Shincheonji Church of Jesus di Daegu,
dan
Jamaah Tabligh di Masjid Petaling Malaysia.
Doni benar.
Juga belajar dari Italia.
Keputusan ini dilakukan setelah debat panjang.
Salut Jenderal!
*Dia berani membubarkan konferensi Jamaah Ijtima di Gowa 19-22 Maret.*
Ini rangkaian acara
yang
pesertanya juga orang-orang yang menghadiri acara di Malaysia
pada
27 Februari sampai 1 Maret 2020.
*Acara pamer kekuatan Jamaat Tablig*
dihadiri
oleh 16,000 orang,
dengan
1,500 peserta asing.
India,
Pakistan,
Malaysia,
Vietnam,
Filipina,
Brunei,
dan banyak negara lainnya.
Pemerintah Malaysia kaget bukan kepalang.
Terbukti,
kasus 673 positif Corona di Malaysia
-
lebih dari 80% berasal dari peserta Jamaah Tabligh ini.
Malaysia melakukan lockdown.
Namun terlambat.
Para jamaah tabligh
yang
kebiasaan menginap di masjid-masjid tidak mau modal,
-
menyebarkan virus Corona.
Malaysia mengambil langkah drastis:
- menutup masjid-masjid dari kegiatan ibadah.
Ada sekitar
ratusan orang Indonesia menghadiri acara tersebut.
Bisa dibayangkan kalau acara berlangsung di Gowa.
Bahkan pergerakan mereka diyakini
akan
membawa wabah di Indonesia makin runyam.
Karena
para jemaat internasional (411 orang asing)
dan
ratusan jemaat asal Indonesia
yang
telah menghadiri acara di Malaysia,
bisa
menjadi ancaman besar bagi Indonesia.
Ketegasan Doni Monardo patut diacungi jempol.
Tidak takut ancaman dan serapah kaum buta kemanusiaan dan hati.
Tindakan tegas perlu dilakukan
terhadap
orang-orang buta hati nekat
mengadakan acara di Petaling Kuala Lumpur Malaysia.
Tak puas menghajar Malaysia
-
para anggota Jemaah Tabligh
–
yang sekarang mulai bergeser ideologinya mendekat ke Wahabi dan ISIS*
–
*mereka bergerak ke Indonesia.
Catatan
kedatangan 411 orang asing,
yang
habis menghadiri acara di Malaysia
yang berasal dari
Pakistan, India, Malaysia, Thailand, Brunei, Timor Leste, Arab Saudi, Bangladesh, dan Filipina
sangat membahayakan.
Mereka berada di tenda-tenda Pondok Pesantren Darul Ulum Niranuang, Gowa, Sulawesi Selatan.
Jenderal Doni Monardo harus secepatnya melakukan pemeriksaan
terhadap
orang-orang asing
dan
Indonesia eks acara Jamaah Tabligh di Malaysia.
Apalagi mereka mengadakan acara yang sama dengan yang di Malaysia.
Kegiatan yang
mengumpulkan massa
yang
saling berdekatan dalam kurun waktu 4 hari,
yang
terbukti memakan korban.
Sama persis dengan kejadian di Korsel.
Pergerakan manusia dari perkumpulan manusia
dengan
jumlah besar terbukti meningkatkan pesebaran virus Corona.
Tragedi di Italia
juga
disebabkan oleh pergerakan masif
ketika
sekolah diliburkan di Lombardy,
para
orang tua mengajak anak-anaknya jalan-jalan.
Menyebarlah virus ke seluruh Italia.
Tercatat 92% kematian di Italia
berasal dari
- Lombardy,
- Veneto
and
- Emilia-Romagna,
dan
- seluruh 20 wilayah di Italia.
Catatan
meningkatnya pesebaran virus Corona
di
Jakarta tertinggi di Indonesia,
dan
tingkat kematian tertinggi di dunia
sama dengan
kondisi statistik di Italia.
Jakarta adalah kota terpolutif di Indonesia.
Sama dengan Italia,
-
24 kota terpolutif di Eropa ada di Italia.
Jadi
kalau tingkat rasio kematian orang terpapar virus Corona tertinggi di dunia
terjadi
di Indonesia
(dengan 227 kasus dan 19 kematian, dan mayoritas di Jakarta)
sangat bisa dipahami.
Hal ini
ditambah kekonyolan dan kebodohan Anies Baswedan menghentikan layanan transportasi
yang
menyebabkan kerumuman orang banyak.
Kontribusi yang melawan logika Protokol Kesehatan
dalam
menghadapi Virus Corona.
(Namun banyak yang takut melawan Anies karena dia diprediksi bakal menjadi Presiden RI 2024. Hanya Jokowi yang lugas mengoreksi kelakukan Anies.)
Tindak lanjut berikutnya.
Jenderal Doni Monardo harus mengarantina orang-orang sengkleh otak di Gowa
- peserta asing
dan
- Indonesia yang sehabis menghadiri acara di Petaling Malaysia.
Ini
harus dilakukan agar persebaran virus tidak merajalela.
Jangan biarkan mereka menginap di masjid-masjid
(nggak mau modal)
di Sulsel dan Indonesia.
Sangat berbahaya.
Mantap! Jenderal Doni Monardo! (Penulis: Ninoy Karundeng).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar