Minggu, 31 Juli 2016

Mengapa Tuhan Tidak Memberitahu Saya Langkah Selanjutnya?

Mengapa Tuhan Tidak Memberitahu Saya Langkah Selanjutnya?

01 Agustus 2016

Bacaan Hari ini:
Pengkhotbah 5:4 "Kalau engkau bernazar kepada Allah,
~ janganlah menunda-nunda menepatinya,
~ karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh.
~ Tepatilah nazarmu."
-------------------------------------------------
Anda sudah tahu begitu banyak hal yang Tuhan ingin Anda lakukan dengan hidup Anda.
~ Lalu mengapa Anda belum melaksanakan itu semua?
~ Tuhan tidak akan memberi Anda langkah ke 2 sebelum Anda menyelesaikan langkah ke 1.

Sebagian dari Anda mungkin berkata, "Saya ingin tahu kehendak Allah untuk
~ karir saya,
~ pernikahan saya,"

dan Allah berkata,
~ "Ayo kembali ke yang paling dasar.
~ Apa kau membaca Alkitabmu?
~ Apa kau punya kelompok doa kecil?
~ Apa kau memberi persepuluhan?
~ Apa kau berdoa?"

Anda harus mulai melakukan apa yang Anda tahu itu adalah kehendak Allah atas hidup Anda.

Jadi, apa yang sudah Anda tahu harus Anda lakukan tapi belum Anda kerjakan?

Apa langkah Anda berikutnya?
~ Mungkin Anda sudah lebih dari satu tahun datang ke gereja dan perlu mengambil langkah berikutnya dalam keanggotaan gereja Anda.
~ Mungkin Anda telah sekian lama berdoa tentang baptisan, tapi itu masih sekedar khotbahan saja.
~ Mungkin Anda sudah lama mencari sekumpulan orang yang akan berbagi kehidupan dengan Anda, dan karena itu Anda perlu membuka sebuah persekutuan kecil di rumah Anda.
~ Mungkin Tuhan telah memperlihatkan pada Anda seperti apa bentuk Anda, dan Anda tahu Anda harus mencari satu cara untuk dapat menggunakannya untuk melayani orang lain.

Apakah Anda akan berhasil sampai
~ minggu berikutnya,
~ tahun berikutnya,

tanpa melaksanakan apa yang telah Tuhan minta untuk Anda lakukan?

Apa lagi yang Anda tunggu?

Pengkhotbah 5:4
"Kalau engkau bernazar kepada Allah,
~ janganlah menunda-nunda menepatinya,
~ karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh.
~ Tepatilah nazarmu."

Jangan menunda-nunda.
~ Lakukan apa yang Anda tahu harus Anda lakukan.

Ucapkan doa ini:
~ "Tuhan, aku butuh pimpinanmu dalam hidupku.
~ Aku meminta-Mu dalam iman untuk menuntunku.
~ Bantu aku untuk mendengar kehendak-Mu,
~ bantu aku untuk tidak begitu sibuk sehingga dapat mendengar-Mu.
~ Bapa, saat aku tidak paham, bantu aku untuk percaya bahwa Engkau punya rancangan demi kebaikanku.
~ Tuhan, apa langkahku berikutnya?
~ Bantu aku melakukan apa yang aku tahu harus aku lakukan.
~ Bantu aku untuk tidak frustasi.
~ Bantu aku agar tidak takut, namun sebaliknya percaya pada-Mu.
~ Dalam nama Yesus aku berdoa.
~ Amin."
___________________________________
Tepatilah nazar Anda, jangan menunda-nunda, lakukan apa yang harus Anda lakukan.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)




Dikirim dari perangkat Samsung saya

Sabtu, 30 Juli 2016

Tiga Kesalahan Yang Harus Dihindari Ketika Mencari Kehendak

Tiga Kesalahan Yang Harus Dihindari Ketika Mencari Kehendak Tuhan

31 Juli 2016

Bacaan Hari ini:
Mazmur 37:23-24 "TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;
~ apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak,
~ sebab TUHAN menopang tangannya."
------------------------------------------------
Anda mungkin tengah berada dalam keadaan yang Anda anggap adalah jalan buntu.
~ "Kita tidak akan pernah keluar dari jerat hutang ini!
~ Aku tidak akan bisa hamil.
~ Mimpiku tak akan pernah jadi kenyataan.
~ Bagaimana caranya supaya aku bisa bahagia?"

Sekarang ini mungkin segalanya terlihat gelap,
~ Anda mungkin merasa dikalahkan oleh keadaan,
~ mungkin ini tampak bagai misteri bagi Anda.

Namun suatu hari Anda akan melihat dalam terang kekekalan bagaimana masalah-masalah itu bisa cocok dengan satu sama lain di dalam rencana Allah.

Dan hingga waktu itu tiba,
~ ada tiga kesalahan yang perlu Anda jauhi saat mencari kehendak Tuhan untuk membantu Anda agar percaya dengan-Nya, bahkan saat Anda tak paham.

Pertama,
jangan hanya pasrah pada nasib.
Sikap yang dinamakan fatalisme ini- bahwa,
~ segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak Tuhan
~ akan membuat Anda merasa kasihan pada diri sendiri.
~ Fatalisme membuat kita menyalahkan Tuhan atas segala sesuatu yang buruk dalam hidup kita, ketimbang harus bertanggung jawab atas masalah yang kita buat sendiri.
~ Dan, fatalisme mengarah pada kepasifan. Itu membuat kita berpikir, "Aku sedang menunggu Tuhan memberikanku jodoh" atau "Aku sedang menunggu Tuhan memberikanku pekerjaan."

Tapi Tuhan berkata,
~ "Aku memberimu otak!
~ Aku memberimu dua kaki!
~ Pergi dan berusahalah!"

Kedua,
jangan frustasi.
~ Jika Anda mencoba untuk mencari tahu segala sesuatu dalam hidup Anda, Anda akan menjadi amat frustasi.
~ Kadang mungkin Anda melakukan apa yang Anda pikir adalah kehendak Tuhan, tapi kemudian itu gagal.
~ "Saya pikir Tuhan sedang memimpin saya untuk memulai bisnis ini, tapi ternyata ini malah gagal."

Apa yang Anda lakukan saat tidak ada jawaban?

Tetap percaya pada Allah, ketahui bahwa
~ Dia sedang membangun karakter Anda melalui semua masalah Anda,
~ dan bahwa Dia punya rancangan-rancangan yang baik untuk Anda.

Ketiga,
jangan takut.
~ Apa yang ada di balik ketakutan pada kehendak Allah?
~ Akar permasalahan yang akan muncul adalah Anda akan meragukan kasih-Nya.

Alkitab mengatakan,
"Di dalam kasih tidak ada ketakutan:
~ kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan;"(1 Yohanes 4: 18a).

Kita akan selalu terlibat dalam masalah
~ ketika kita meragukan kasih Allah,
~ sebab ketika kita tidak percaya pada-Nya, berarti kita tidak taat pada-Nya.

Mazmur 37:23-24 mengatakan,
"TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;
~ apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak,
~ sebab TUHAN menopang tangannya."

Kehendak Allah adalah ungkapan kasih-Nya.

Bila Anda tidak mengerti apa yang tengah Tuhan kerjakan dalam hidup Anda,
~ bersabarlah.
~ Dia tahu apa yang terbaik untuk Anda.
~ Anda memang tak bisa melihat hasil akhirnya, tapi Dia bisa.

Jalan Allah mungkin jalur yang penuh dengan rasa sakit, tapi semua,
~ penundaan,
~ kesukaran
~ dan masalah itu tengah membangun karakter dalam hidup Anda.

Renungkan hal ini:

Bagaimana Anda akan menjawab pertanyaan,
~ "Mengapa hal-hal buruk terjadi pada orang baik?"
~ Apa sedang Anda tunggu untuk Allah lakukan atau berikan dalam hidup Anda?
~ Menurut Anda, apa yang Ia ingin Anda lakukan akan hal itu?

Menurut Anda apa maksud pernyataan ini:
~ "Kehendak Allah adalah ungkapan kasih-Nya?"
___________________________________
Bila Anda tidak mengerti apa yang tengah Tuhan kerjakan dalam hidup Anda,
~ bersabarlah

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)




Dikirim dari perangkat Samsung saya

Jumat, 29 Juli 2016

Pdt.Stephen Tong: Apakah Iman Yang Sejati...?

https://youtu.be/M5pByUs2jm4




Dikirim dari perangkat Samsung saya

Sri Mulyani Indrawati 'Yang Muda Yang Beraksi:

Depok - Sri Mulyani Indrawati, mantan Menteri Keuangan di era pemerintahan SBY yang kini menjadi Managing Director dan Chief Operating Bank Dunia, hari ini memberikan ceramah kepada para mahasiswa-mahasiswi di Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok. 

Sri Mulyani memberikan kuliah umum dengan tema 'Yang Muda Yang Beraksi: Peranan Pemuda dalam Mensukseskan Pembangunan Berkelanjutan yang Inklusif' di Auditorium Djokosetono, Fakultas Hukum UI mulai pukul10.30 WIB. Berikut isi lengkap pidatonya:

Selamat pagi, selamat datang semuanya.

Terima kasih kepada Universitas Indonesia, yang telah menjadi tuan rumah untuk acara yang menarik ini. Saya senang dapat kembali ke kampus, ke almamater saya. 

Di sinilah saya mulai belajar ilmu ekonomi, sebuah disiplin ilmu yang telah membekali saya dengan pengetahuan teknis tentang berbagai masalah pembangunan dan ekonomi. Di Universitas Indonesia jugalah idealisme dan pemikiran saya mengenai hal-hal politik mulai tumbuh dan berkembang.

Selama belajar, mengajar dan melakukan penelitian di UI, saya melihat dan terlibat dengan proses transisi Indonesia menuju demokrasi dan menerapkan desentralisasi dan otonomi daerah. Saya juga melihat bagaimana Indonesia menangani krisis ekonomi 1997/1998. 

Pengetahuan teknis yang saya pelajari sangat membantu memahami masalah dengan objektif dan akurat, yang menghasilkan pemikiran, solusi kebijakan yang kredibel yang sangat bermanfaat pada saat saya mengemban tugas sebagai pejabat negara. Kini, saya menjabat sebagai Managing Director dan Chief Operating Officer Bank Dunia.

Di Bank Dunia, kami memiliki 2 tujuan. Pertama, mengentaskan kemiskinan ekstrem di negara-negara berkembang. Kedua, memastikan meratanya kesejahteraan masyarakat. 

Pengetahuan dan pengalaman saya di Universitas Indonesia, maupun sebagai mantan Menteri Keuangan, sangat relevan dalam memahami masalah pembangunan negara-negara berkembang.

Setiap saya bertemu dan membahas masalah pembangunan di negara-negara klien World Bank, dan mengevaluasi opsi-opsi kebijakan dalam konteks politik yang mereka miliki, saya selalu teringat kembali akan berbagai hal yang telah saya pelajari di sini. 

Di Washington DC, saya sering menerima kunjungan kelompok pelajar dan mahasiswa Indonesia yang memiliki keingintahuan yang begitu tinggi. 

Salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan adalah, apa yang dapat dilakukan kaum muda Indonesia agar bisa meraih kesuksesan di dalam negeri maupun arena global?

Pertanyaan ini sangat penting. Kini, anak muda merupakan sepertiga dari jumlah penduduk Indonesia, jumlah mereka melebihi 65 juta warga. Di tangan generasi muda inilah terletak kunci keberhasilan negeri ini. 

Pada saat yang sama tantangan lingkungan semakin sulit. Contohnya, saat ini di Bank Dunia, kami mengkhawatirkan mengenai rapuhnya pertumbuhan ekonomi dunia yang sering disertai gejolak. Pada bulan Juni, kami merevisi proyeksi pertumbuhan dunia ke 2,4%, turun dari proyeksi kami pada bulan Januari yang sebesar 2,9%.

Melambatnya pertumbuhan ekonomi di Tiongkok dan perubahan strukturan ekonomi di Tiongkok sangat berpengaruh di seluruh dunia. Saya baru kembali dari Argentina minggu lalu, di mana melemahnya ekspor ke Tiongkok telah melemahkan ekonomi di Argentina, yang memiliki 35% ekspor ke Tiongkok.

Kondisi yang sama dialami negara-negara di Amerika Latin, Afrika, Asia Tengah, serta Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Tiongkok menerima 11% barang ekspor Indonesia. 

Negara-negara berkembang yang selama dua dekade terakhir menjadi mesin pertumbuhan dunia, saat ini menghadapi tantangan berat, ibarat badai yang datang bersamaan secara sempurna, atau 'perfect storm'.

'Perfect storm' ini berupa melemahnya ekonomi dan perdagangan dunia, perlambatan dan perubahan struktural ekonomi Tiongkok, rendahnya harga-harga komoditas, menurunnya aliran modal ke negara berkembang, meluasnya konflik dan serangan terorisme, serta perubahan iklim global.

Negara-negara pengekspor komoditas, dengan jutaan penduduk miskin, mengalami pukulan paling keras. Sebanyak 40% revisi penurunan ekonomi dunia berasal dari kelompok negara-negara ini. 

Kondisi seperti ini memerlukan kerja sama yang semakin erat dan kuat dan koordinasi kebijakan antar negara. Kerja sama ini dapat membangun kembali kepercayaan, dan menghilangkan halangan perdagangan dan investasi untuk menunjang produktivitas dan memulihkan pertumbuhan ekonomi. 

Namun yang terjadi di dunia adalah sebaliknya. 

Di berbagai belahan dunia, populisme tengah bangkit dan bahkan meluas. Kesediaan untuk bekerja sama antar negara berada pada titik terendah sepanjang sejarah. Apa yang terjadi di Inggris dengan keputusan untuk keluar dari Uni Eropa (Brexit) adalah salah satu contoh.

Bagaimana Indonesia harus menyikapi lingkungan dan kecenderungan global tersebut?

Hadirin yang terhormat,

Indonesia memiliki potensi besar dan dapat menjadi pelaku global yang disegani. Namun potensi ini harus diwujudkan menjadi kinerja dan prestasi. 

Untuk itu diperlukan generasi muda yang percaya diri, dengan visi luas dan ambisi dan kreativitas yang kuat untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan guna menciptakan kemakmuran, kemajuan peradaban, dan keadilan sosial.

Berbagai data memberikan optimisme, namun juga mengingatkan kita akan besarnya tantangan untuk memajukan Indonesia. Bagaimana kita bisa melangkah maju bersama untuk masa depan lebih baik?

Pertama, jadilah bagian dunia yang berperan aktif. 

Dengan globalisasi, dunia menjadi 'lebih kecil'. Ibaratnya seperti sebuah kampung, atau 'global village' yang menyatukan umat manusia, bisnis, modal, teknologi, informasi, dan pengetahuan yang terus tersebar tanpa mengenal zona waktu ataupun perbatasan negara. 

Globalisasi memberikan peluang untuk menciptakan peluang untuk menciptakan kemajuan perekonomian semua negara di dunia. 

Negara-negara yang sukses mengentaskan kemiskinan dan mencapai kemakmuran adalah mereka yang mampu memanfaatkan globalisasi, serta membangun ketahanan dan menjaga diri dari gejolak globalisasi. 

Indonesia tidak terkecuali dalam konteks ini. Bagi bangsa Indonesia, visi global dan cita-cita untuk mendunia sudah lama ditanamkan oleh pendiri bangsa ini.

Dalam kurun waktu lebih dari 50 tahun terakhir, Indonesia telah memanfaatkan perdagangan dan investasi global untuk mengatasi kemiskinan dan memajukan pembangunan.

Meningkatnya integrasi ASEAN merupakan peluang besar bagi Indonesia. Perdagangan intra-ASEAN mencapai lebih dari US$ 600 miliar per tahun, dan perdagangan dengan negara di luar ASEAN mencapai di atas US$ 1,9 triliun per tahun.

Integrasi ASEAN yang lebih mendalam dapat menjadi katalis dalam mentransformasi produktivitas tenaga kerja Indonesia. 

Indonesia memiliki rata-rata upah di bidang manufaktur terendah. Namun biaya per unit tenaga kerjanya relatif tinggi, mencerminkan produktivitas tenaga kerja yang belum baik. Ini tantangan besar. 

Integrasi pasar global juga menghendaki dukungan infrastruktur untuk konektivitas yang efisien dan kompetitif. Biaya perdagangan di Indonesia saat ini relatif tinggi, sekitar 130% dibandingkan 90-110% bagi Malaysia, Vietnam, dan Thailand. 

Baru-baru ini, Indonesia melakukan paket kebijakan perdagangan yang cukup signifikan, untuk mengurangi hambatan perdagangan dan investasi. Ini perkembangan yang baik, karena sebelumnya, menurut laporan Global Alert, Indonesia termasuk salah satu negara yang paling sering menerapkan hambatan perdagangan.

Fokus pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di seluruh Kepulauan Indonesia merupakan langkah yang tepat. 

Saya berharap ke depan, Indonesia akan terus memelihara dan memiliki kebijakan keterbukaan, yang harus disertai upaya memperkuat kualitas sumber daya manusia dan kualitas kelembagaan. Ini penting untuk menopang peran dan kepemimpinan Indonesia di kawasan Asia maupun di arena global.

Kepemimpinan Indonesia tidak saja baik untuk bangsa Indonesia, tetapi juga baik dan diperlukan di kawasan dan di dunia. 

Dan ini membawa saya pada rekomendasi kedua: Jangan melupakan mereka yang tertinggal.

Salah satu kekhawatiran terbesar saya adalah meningkatnya ketimpangan di antara masyarakat. Indikator kesenjangan (koefisien gini) Indonesia meningkat tajam dari 30 pada tahun 2003, ke 41 pada tahun 2014. Ketimpangan yang sangat tajam bisa menghambat potensi pertumbuhan jangka panjang Indonesia. 

Masalahnya, ketimpangan di Indonesia banyak ditentukan oleh hal-hal yang di luar kendali penderita. 

Sepertiga dari ketimpangan di Indonesia disebabkan oleh empat faktor pada saat seseorang lahir: provinsi di mana mereka lahir, apakah tempat lahir itu desa atau kota, apakah kepala rumah tangga perempuan, dan tingkat pendidikan orang tua.

Dengan kata lain, kesenjangan pendapatan bukan sekedar dampak dari ketimpangan semata, tetapi akibat adanya ketimpangan peluang.

Anak-anak Indonesia yang lahir dengan ketimpangan tersebut akan sulit mengatasi ketimpangan di masa depannya. Ketidakadilan ini harus diatasi segera.

Faktor pertama yang menentukan adalah layanan kesehatan.

Sekitar 37% balita Indonesia mengalamistunting, atau tidak menerima nutrisi yang cukup, mulai dari kandungan hingga usia 2 tahun. Stunting mengakibatkan otak seorang anak kurang berkembang. Ini berarti 1 dari 3 anak Indonesia akan kehilangan peluang lebih baik dalam hal pendidikan dan pekerjaan dalam sisa hidup mereka.

Ini adalah musibah bagi Indonesia. Tingkatstunting di Indonesia sangat tinggi dibanding negara tetangga. Misalnya, tingkat stuntingdi Thailand adalah 16%, dan di Vietnam 23%.

Belum lama ini saya menerima kunjungan pejabat departemen kesehatan Indonesia yang menjelaskan bahwa pemerintah mulai menangani kasus stunting secara serius. Ini upaya bagus yang perlu ditingkatkan dan dipantau hasilnya.

Saya berharap program memerangi stuntingdapat berhasil, karena beberapa negara, seperti Peru, telah berhasil menurunkanstunting secara kredibel dalam waktu cukup singkat. 

Masalah kesehatan berkaitan baik dengan ketersediaan anggaran maupun kualitas penggunaan anggaran. Tingkat belanja kesehatan terhadap PDB di Indonesia adalah terendah kelima di dunia, yaitu 1,2% pada tahun 2014. Angka ini termasuk belanja untuk sistem jaminan kesehatan nasional. Selain masalah jumlah anggaran, masalah cara membelanjakan anggaran juga sangat penting.

Saat ini akses layanan kesehatan di desa-desa mengalami penurunan, dan lebih dari 40% penduduk di Kalimantan Barat, Maluku, dan Sulawesi Barat memerlukan lebih dari satu jam untuk mencapai rumah sakit umum, dibanding 18% secara nasional. 

Hanya tiga provinsi yang memenuhi rekomendasi World Health Organization (WHO) dengan adanya satu dokter untuk tiap 1.000 orang penduduk.

Upaya Indonesia untuk meratakan akses layanan kesehatan yang layak perlu ditingkatkan, bila kita ingin memiliki generasi masa depan yang lebih baik.

Faktor kedua yang berperan dalam ketimpangan peluang adalah belum meratanya kualitas pendidikan di Indonesia.

Sekolah di desa berpeluang lebih kecil untuk memiliki guru terlatih dan fasilitas yang baik. Ketidakhadiran guru pun menjadi masalah. 

Akibatnya, capaian pendidikan sangat bervariasi antara kabupaten dengan kota, dan antar provinsi. Sebagai contoh, anak kelas 3 SD di Jawa bisa membaca 26 huruf lebih cepat per menit dibanding anak di Nusa Tenggara, Papua, atau Maluku.

Angka partisipasi juga belum ideal.

Pada tingkat SMA, angka partisipasi sekolah turun drastis bagi penduduk miskin. Hanya 33% anak-anak dari kelompok 20% termiskin tetap sekolah pada tingkat SMA, dibandingkan dengan 76% untuk kelompok dua puluh persen terkaya. 

Kualitas siswa Indonesia juga dapat diukur dari peringkat test PISA, di mana posisi Indonesia adalah di urutan ke 64 dari 65 negara. Tes ini menilai kemampuan siswa dalam bidang matematika dan pemahaman membaca.

Anggaran pendidikan pemerintah mengalami kenaikan besar sejak reformasi. Fokus sekarang adalah pada peningkatan kualitas dan hasil pendidikan. 

Beberapa data membuat saya optimis. 

Ada lebih dari 50 juta pengguna Twitter di Indonesia, dan Jakarta disebut sebagai kota pengguna Twitter teraktif di dunia. 

Bagaimana kita dapat memanfaatkan dunia teknologi yang kita kagumi ini?

Bagaimana kita tidak hanya menjadi penerima teknologi dan informasi namun juga produktif sebagai pencipta?

Saya lihat perkembangan positif akhir-akhir ini dalam inovasi aplikasi teknologi yang telah menciptakan bisnis seperti Go-Jek, yang memberikan inspirasi peluang bisnis, terutama bagi generasi muda. Indonesia mampu memanfaatkan teknologi untuk aktivitas kreatif dan produktif. 

Jangan lupa, generasi muda saat ini adalah generasi yang hidup pada masa demokratisasi pengetahuan. Saat ini, kita semua memiliki akses informasi yang instan melalui smartphone. Saya juga melihat banyak kampus memiliki fasilitas wi-fi, sehingga mahasiswa setiap saat mampu terkoneksi dengan informasi dan data.

Sewaktu saya belajar di UI 35 tahun yang lalu, teknologi komputer belum secanggih seperti saat ini, dan data statistik masih sangat terbatas. 

Bayangkan, untuk membuat model regresi ekonomi, data Produk Domestik Bruto Indonesia hanya tersedia 20 tahun sejak 1970. Fasilitas buku dan perpustakaan tidak semegah seperti sekarang.

Hari ini, hanya perlu satu klik untuk mendapatkan informasi dan data yang dicari. Ironisnya, melimpahnya informasi ini tidak otomatis membuka pikiran dan wawasan kita. 

Bahkan ada kecenderungan wawasan masyarakat menjadi menyempit. Saat ini seseorang semakin mudah melakukan justifikasi asumsi dan stereotype dalam menilai suatu masalah atau pihak lain.

Tidak suka? Ya tidak usah dibaca atau didengarkan. Sangat mudah bagi kita menghilangkan sisi lain yang berseberangan dengan kita. Kita hanya membaca berita dan informasi yang sesuai dengan kecenderungan pandangan kita. 

Diskusi hanya satu versi dan semakin sedikit diskusi yang seimbang dan melihat perbedaan pandangan. Polarisasi menjadi semakin tajam dan jauh. 

Kita harus terus berupaya untuk membangun jembatan antar perbedaan pandangan apabila kita ingin mempertahankan kebhinekaan Indonesia. 

Selalu bersedia mendengar dan memahami mereka yang tidak sependapat dengan kita memang tidak mudah.

Para populis sering bersuara lebih keras, dengan pandangan hitam putih dan memanfaatkan ketakutan dan kekhawatiran masyarakat. Mereka sering menawarkan solusi magis dan mudah untuk berbagai masalah yang teramat kompleks. Mereka banyak yang menjual ilusi yang sering laku dibeli masyarakat yang haus solusi cepat. 

Dunia pendidikan seperti Universitas Indonesia harus mampu memelihara lingkungan saling mendengar perbedaan dan saling berargumentasi yang sehat dan saling menghormati untuk terus memperbaiki kualitas peradaban kita. 

Hal lain yang membesarkan hati adalah semakin banyak generasi muda yang semangat belajar di tingkat pasca sarjana. 

Tahun lalu, sekitar 4.500 mahasiswa sarjana dan pasca sarjana mendapat beasiswa LPDP untuk belajar di luar negeri dan di Indonesia. 

Saya senang melihat adanya peningkatan jumlah penerima beasiswa tersebut, apalagi pemerintah secara aktif berupaya menarik penerima beasiswa dari daerah-daerah kurang berkembang.

Saya sendiri merasakan manfaat beasiswa di masa lalu. Selain merupakan peluang emas untuk membuka diri mendalami pengetahuan, kesempatan tersebut memberikan pengalaman untuk memahami negara dan masyarakatnya yang berbeda. Hal ini membantu kita menghargai perbedaan dan kemajemukan. 

Meningkatnya kualitas hasil pendidikan tidaklah mudah, terutama bagi kelompok masyarakat miskin. Banyak negara anggota Bank Dunia menghadapi tantangan yang sama, dan juga sulitnya menciptakan lapangan kerja bagi lulusan pendidikan. 

Indonesia dapat belajar dari pengalaman historis sendiri, maupun belajar dari negara lain, untuk mencapai kemajuan di bidang yang sangat strategis dan penting ini. 

Selain ketimpangan di bidang kesehatan dan pendidikan, terdapat ketimpangan lain yang juga sangat penting yaitu yang dialami perempuan dan anak perempuan.

Menurut laporan terkini Global Gender Gap oleh World Economic Forum, Indonesia berada pada peringkat 114 dari 145 negara terkait partisipasi peluang ekonomi perempuan. 

Penting bagi Indonesia untuk mencapai peringkat yang lebih baik. Ketimpangan peluang bagi perempuan dan anak perempuan berdampak langsung pada peluang ekonomi mereka, dan secara tidak langsung, kemampuan untuk mengambil keputusan yang bisa mempengaruhi kehidupan mereka dan keluarga mereka.

Bagaimana dengan persentase perempuan yang bekerja di luar rumah? Hanya 51% perempuan Indonesia berusia 15 tahun ke atas menjadi bagian tenaga kerja. 

Rasio ini tidak banyak berubah sejak tahun 1990, dan lebih rendah dari rata-rata Asia Timur dan Pasifik, yaitu 63%. Sebagai perbandingan, partisipasi tenaga kerja laki-laki lebih dari 80%.

Indonesia belum memanfaatkan secara optimal potensinya terkait ketenagakerjaan yang melibatkan semua penduduk, baik perempuan maupun laki-laki. 

Ajakan terakhir yang ingin saya sampaikan terutama kepada generasi muda adalah selalu lakukan yang terbaik dan berikan yang terbaik bagi orang lain.

Tuntutlah ilmu dan kuasai kemampuan teknis yang terbaik. Jangan pernah berhenti belajar. 

Carilah ilmu yang bermanfaat bukan hanya untuk kita sendiri namun juga bagi tim anda. Mudah untuk mencapai sukses sendiri. Lebih sulit untuk membangun sukses bersama dan membangun institusi. Reformasi di institusi publik dan swasta harus terus dilakukan guna meletakkan dan membangun tata kelola yang baik, efisien, dan akuntabel. 

Banyak negara berkembang tidak mampu lepas dari middle income trap, pada intinya karena mereka gagal membangun institusi modern dan sistem yang berdasarkan meritokrasi dan tata kelola yang baik untuk menopang perubahan sosial, ekonomi, hukum, dan politik yang dinamis. 

Tetaplah melatih dan mengembangkan pemikiran kritis dengan melakukan analisa yang jernih. Mampu membedakan antara fakta dan bukti di satu sisi, dengan bias dan subjektivitas di sisi yang lain. 

Hal ini akan mendorong pengambilan pilihan, keputusan dan tindakan yang bijak dan bertanggung jawab. 

Tidak kalah penting, tunjukkan empati kita. Perhatikan dan jaga perasaan, harga diri dan pikiran orang-orang yang berinteraksi dengan kita, terutama mereka yang tidak sepaham dan sehaluan. Ini terutama penting pada saat kita memiliki misi untuk melakukan perubahan guna mencapai perbaikan. 

Kepemimpinan yang inklusif dan berlandaskan empati dan integritas yang bersih akan menghasilkan proses perubahan yang baik dan hasil yang lebih langgeng. 

Ini bukan berarti kita harus menyenangkan semua pihak dan tidak memiliki pendirian. 

Dalam lingkungan kebijakan publik, sering kita dihadapkan pada pilihan sulit. Pilihan yang tersedia seringkali tidak populer, yang bahkan bukan alternatif terbaik. 

Dengan analisa yang cermat dan teliti, buatlah keputusan yang hanya bertujuan untuk kebaikan masyarakat dan tidak mengandung konflik kepentingan.

Yakini bahwa pilihan sulit yang anda ambil tetap merupakan keputusan yang terbaik bagi masyarakat dan institusi.

Kadang tidak semua orang akan mengapresiasi keputusan yang kita buat. Bisa jadi ada orang yang salah paham terhadap tindakan kita. Dan bahkan keberhasilan sering datang lama setelah kita meninggalkan jabatan kita. 

Jangan putus asa. Tetap bertindak dengan integritas, jujur, adil, rendah hati, dan selalu menghormati martabat orang lain. Sikap itu akan membawa kepada ketentraman abadi. 

Di mana pun anda nantinya berkarya, baik di pemerintahan, perusahaan swasta, atau LSM, dan apakah kita berada di tingkat pemula, profesional menengah, atau posisi eksekutif, tidak ada kompromi dalam menjaga integritas dan harga diri kita. 

Setelah enam tahun saya bekerja di lembaga internasional Bank Dunia dan berkeliling dunia mengunjungi negara-negara berkembang maupun negara maju, saya merasa optimis melihat generasi muda Indonesia.

Indonesia dapat menjadi negara maju yang dibanggakan rakyatnya dan disegani bangsa lain. Karena Indonesia memiliki generasi muda yang selalu ingin belajar dan ingin maju, yang haus akan prestasi, dan memiliki daya juang yang tidak pernah luntur. Indonesia memiliki 65 juta generasi muda yang tidak pernah berputus asa mencintai negerinya. 

Terima kasih.
(ang/ang)


Share:

0 Komentar

Baca Juga:
'Pulang Kampung', 
Ini Pesan dari Sri Mulyani untuk Mahasiswa Baru UI Soal Perdagangan Bebas, 
Sri Mulyani: Kita Harus Yakin Bisa Menguasai Dunia, 
Sri Mulyani: Sekarang Informasi Terbuka, Tapi Wawasan Masyarakat Menyempit 
Sri Mulyani: Kekhawatiran Terbesar Saya Adalah Meningkatnya Ketimpangan di RI



Dikirim dari perangkat Samsung saya

“Cerita Busuk dari seorang Bandit”

"Cerita Busuk dari seorang Bandit"

Kesaksian bertemu Freddy Budiman di Lapas Nusa Kambangan (2014)

Di tengah proses persiapan eksekusi hukuman mati yang ketiga dibawah pemerintahan Joko Widodo, saya menyakini bahwa pelaksanaan ini hanya untuk ugal-ugalan popularitas. Bukan karena upaya keadilan. Hukum yang seharusnya bisa bekerja secara komprehensif menyeluruh dalam menanggulangi kejahatan ternyata hanya mimpi. Kasus Penyeludupan Narkoba yang dilakukan Freddy Budiman, sangat menarik disimak, dari sisi kelemahan hukum, sebagaimana yang saya sampaikan dibawah ini.

Di tengah-tengah masa kampanye Pilpres 2014 dan kesibukan saya berpartisipasi memberikan pendidikan HAM di masyarakat di masa kampanye pilpres tersebut, saya memperoleh undangan dari sebuah organisasi gereja. Lembaga ini aktif melakukan pendampingan rohani di Lapas Nusa Kambangan (NK). Melalui undangan gereja ini, saya jadi berkesempatan bertemu dengan sejumlah narapidana dari kasus teroris, korban kasus rekayasa yang dipidana hukuman mati. Antara lain saya bertemu dengan John Refra alias John Kei, juga Freddy Budiman, terpidana mati kasus Narkoba. Kemudian saya juga sempat bertemu Rodrigo Gularte, narapidana WN Brasil yang dieksekusi pada gelombang kedua (April 2015).

Saya patut berterima kasih pada Bapak Sitinjak, Kepala Lapas NK (saat itu), yang memberikan kesempatan bisa berbicara dengannya dan bertukar pikiran soal kerja-kerjanya. Menurut saya Pak Sitinjak sangat tegas dan disiplin dalam mengelola penjara. Bersama stafnya beliau melakukan sweeping dan pemantauan terhadap penjara dan narapidana. Pak Sitinjak hampir setiap hari memerintahkan jajarannya melakukan sweeping kepemilikan HP dan senjata tajam. Bahkan saya melihat sendiri hasil sweeping tersebut, ditemukan banyak sekali HP dan sejumlah senjata tajam.

Tetapi malang Pak Sitinjak, di tengah kerja kerasnya membangun integritas penjara yang dipimpinnya, termasuk memasang dua kamera selama 24 jam memonitor Freddy budiman. Beliau menceritakan sendiri, beliau pernah beberapa kali diminta pejabat BNN yang sering berkunjung ke Nusa Kambangan, agar mencabut dua kamera yang mengawasi Freddy Budiman tersebut.

Saya mengangap ini aneh, hingga muncul pertanyaan, kenapa pihak BNN berkeberatan adanya kamera yang mengawasi Freddy Budiman? Bukankah status Freddy Budiman sebagai penjahat kelas "kakap" justru harus diawasi secara ketat? Pertanyaan saya ini terjawab oleh cerita dan kesaksian Freddy Budiman sendiri.

Menurut ibu pelayan rohani yang mengajak saya ke NK, Freddy Budiman memang berkeinginan bertemu dan berbicara langsung dengan saya. Pada hari itu menjelang siang, di sebuah ruangan yang diawasi oleh Pak Sitinjak, dua pelayan gereja, dan John Kei, Freddy Budiman bercerita hampir 2 jam, tentang apa yang ia alami, dan kejahatan apa yang ia lakukan.
Freddy Budiman mengatakan kurang lebih begini pada saya:

"Pak Haris, saya bukan orang yang takut mati, saya siap dihukum mati karena kejahatan saya, saya tahu, resiko kejahata yang saya lakukan. Tetapi saya juga kecewa dengan para pejabat dan penegak hukumnya.

"Saya bukan bandar, saya adalah operator penyeludupan narkoba skala besar, saya memiliki bos yang tidak ada di Indonesia. Dia (bos saya) ada di Cina. Kalau saya ingin menyeludupkan narkoba, saya tentunya acarain (atur) itu. Saya telepon polisi, BNN, Bea Cukai dan orang-orang yang saya telpon itu semuanya nitip (menitip harga). Menurut Pak Haris berapa harga narkoba yang saya jual di Jakarta yang pasarannya 200.000 – 300.000 itu?"

Saya menjawab 50.000. Fredi langsung menjawab:
"Salah. Harganya hanya 5000 perak keluar dari pabrik di Cina. Makanya saya tidak pernah takut jika ada yang nitip harga ke saya. Ketika saya telepon si pihak tertentu, ada yang nitip Rp 10.000 per butir, ada yang nitip 30.000 per butir, dan itu saya tidak pernah bilang tidak. Selalu saya okekan. Kenapa Pak Haris?"

Fredy menjawab sendiri. "Karena saya bisa dapat per butir 200.000. Jadi kalau hanya membagi rejeki 10.000- 30.000 ke masing-masing pihak di dalam institusi tertentu, itu tidak ada masalah. Saya hanya butuh 10 miliar, barang saya datang. Dari keuntungan penjualan, saya bisa bagi-bagi puluhan miliar ke sejumlah pejabat di institusi tertentu."
Fredy melanjutkan ceritanya. "Para polisi ini juga menunjukkan sikap main di berbagai kaki. Ketika saya bawa itu barang, saya ditangkap. Ketika saya ditangkap, barang saya disita. Tapi dari informan saya, bahan dari sitaan itu juga dijual bebas. Saya jadi dipertanyakan oleh bos saya (yang di Cina). 'Katanya udah deal sama polisi, tapi kenapa lo ditangkap? Udah gitu kalau ditangkap kenapa barangnya beredar? Ini yang main polisi atau lo?'"

Menurut Freddy, "Saya tau pak, setiap pabrik yang bikin narkoba, punya ciri masing-masing, mulai bentuk, warna, rasa. Jadi kalau barang saya dijual, saya tahu, dan itu ditemukan oleh jaringan saya di lapangan."

Fredi melanjutkan lagi. "Dan kenapa hanya saya yang dibongkar? Kemana orang-orang itu? Dalam hitungan saya, selama beberapa tahun kerja menyeludupkan narkoba, saya sudah memberi uang 450 Miliar ke BNN. Saya sudah kasih 90 Milyar ke pejabat tertentu di Mabes Polri. Bahkan saya menggunakan fasilitas mobil TNI bintang 2, di mana si jendral duduk di samping saya ketika saya menyetir mobil tersebut dari Medan sampai Jakarta dengan kondisi di bagian belakang penuh barang narkoba. Perjalanan saya aman tanpa gangguan apapun.

"Saya prihatin dengan pejabat yang seperti ini. Ketika saya ditangkap, saya diminta untuk mengaku dan menceritakan dimana dan siapa bandarnya. Saya bilang, investor saya anak salah satu pejabat tinggi di Korea (saya kurang paham, korut apa korsel- HA). Saya siap nunjukin dimana pabriknya. Dan saya pun berangkat dengan petugas BNN (tidak jelas satu atau dua orang). Kami pergi ke Cina, sampai ke depan pabriknya. Lalu saya bilang kepada petugas BNN, mau ngapain lagi sekarang? Dan akhirnya mereka tidak tahu, sehingga kami pun kembali.

"Saya selalu kooperatif dengan petugas penegak hukum. Kalau ingin bongkar, ayo bongkar. Tapi kooperatif-nya saya dimanfaatkan oleh mereka. Waktu saya dikatakan kabur, sebetulnya saya bukan kabur. Ketika di tahanan, saya didatangi polisi dan ditawari kabur, padahal saya tidak ingin kabur, karena dari dalam penjara pun saya bisa mengendalikan bisnis saya. Tapi saya tahu polisi tersebut butuh uang, jadi saya terima aja. Tapi saya bilang ke dia kalau saya tidak punya uang. Lalu polisi itu mencari pinjaman uang kira-kira 1 miliar dari harga yang disepakati 2 miliar. Lalu saya pun keluar. Ketika saya keluar, saya berikan janji setengahnya lagi yang saya bayar. Tapi beberapa hari kemudian saya ditangkap lagi. Saya paham bahwa saya ditangkap lagi, karena dari awal saya paham dia hanya akan memeras saya."

Freddy juga mengekspresikan bahwa dia kasihan dan tidak terima jika orang-orang kecil, seperti supir truk yang membawa kontainer narkoba yang justru dihukum, bukan si petinggi-petinggi yang melindungi.

Kemudian saya bertanya ke Freddy dimana saya bisa dapat cerita ini? Kenapa Anda tidak bongkar cerita ini? Lalu Freddy menjawab:

"Saya sudah cerita ke lawyer saya, kalau saya mau bongkar, ke siapa? Makanya saya penting ketemu Pak Haris, biar Pak Haris bisa menceritakan ke publik luas. Saya siap dihukum mati, tapi saya prihatin dengan kondisi penegak hukum saat ini. Coba Pak Haris baca saja di pledoi saya di pengadilan, seperti saya sampaikan di sana."

Lalu saya pun mencari pledoi Freddy Budiman, tetapi pledoi tersebut tidak ada di website
Mahkamah Agung. Yang ada hanya putusan yang tercantum di website tersebut. Putusan tersebut juga tidak mencantumkan informasi yang disampaikan Freddy, yaitu adanya keterlibatan aparat negara dalam kasusnya.

Kami di KontraS mencoba mencari kontak pengacara Freddy, tetapi menariknya, dengan begitu kayanya informasi di internet, tidak ada satu pun informasi yang mencantumkan dimana dan siapa pengacara Freddy. Dan kami gagal menemui pengacara Freddy untuk mencari informasi yang disampaikan, apakah masuk ke berkas Freddy Budiman sehingga bisa kami mintakan informasi perkembangan kasus tersebut.

Haris Azhar (2016).




Dikirim dari perangkat Samsung saya

Ketika Anda Telah Memberikan Segala Yang Anda Punya

Ketika Anda Telah Memberikan Segala Yang Anda Punya

30 Juli 2016

Bacaan Hari ini:
1 Korintus 13:7
~ "Ia menutupi segala sesuatu,
~ percaya segala sesuatu,
~ mengharapkan segala sesuatu,
~ sabar menanggung segala sesuatu."
-------------------------------------------------
Mengasihi bisa terasa benar-benar melelahkan.
~ Tapi, jangan biarkan hal itu menghentikan Anda, sebab jenis kasih yang benar-benar memberi perbedaan di dunia ini akan mengalahkan segala sesuatunya.

Kadang Anda merasa seakan tidak punya lagi cukup kasih untuk dibagikan kepada orang lain.
Mungkin Anda memilki pekerjaan yang berhadapan dengan orang lain secara intensif, seperti guru, salesman, atau pelayan restoran, dan Anda pulang ke rumah dan berpikir, "Aku sudah tak tahan menghadapi keluhan, masalah, atau sakit hati lagi."
Kemudian Anda pun akhirnya menutup diri.

Atau mungkin, Anda harus menunjukkan kasih Anda kepada satu orang tertentu yang begitu
~ menuntut,
~ egois,
~ dan yang tidak pernah membalas kasih Anda,

dan Anda berpikir pada diri sendiri,
~ "Cukup sudah.
~ Saya menyerah."

Memang, hal itu wajar dan manusiawi,
~ tapi itu bukan standar kasih yang Allah mau kita praktekkan.

Alkitab mengatakan,
~ "Ia menutupi segala sesuatu,
~ percaya segala sesuatu,
~ mengharapkan segala sesuatu,
~ sabar menanggung segala sesuatu"
(1 Korintus 13:7).

Kasih tidak pernah menyerah.

Tapi bagaimana bisa Anda memiliki kasih yang segigih itu untuk orang lain?
~ Anda dimampukan dengan bahan bakar kuasa Allah.

Waktu anak-anak saya masih kecil, saya pernah mengajak mereka ke atraksi pesawat tempur.
Saya sungguh terkesima melihat bagaimana mereka memasang sebuah tanker ke badan pesawat jet agar pesawat itu bisa mengisi bahan bakar selama terbang.
Saya tak pernah lupa itu.

Tapi bisakah Anda bayangkan si pilot yang sedang menerbangkan pesawat jet berkata,
~ "Saya tak perlu mengisi ulang bahan bakar!"
~ Pastinya jet itu akan jatuh terhempas dan terbakar.

Dalam penerbangan jarak jauh, pesawat jet harus mengisi ulang bahan bakar.

Agar kita mampu memberi jenis kasih yang pantang menyerah ini,
~ Anda harus mengisi ulang bahan bakar tangki kasih Anda.

Lihat masyarakat kita,
~ Anda pasti akan melihatnya dipenuhi dengan puing-puing relasi dan hubungan yang telah jatuh terbakar sebab orang tak lagi mengisi bahan bakar kasih mereka.

Lalu bagaimana Anda akan mengisi ulang bahan bakar tangki kasih Anda?
~ Mulailah dengan membolehkan Allah mengasihi Anda.

Alkitab mengatakan, "Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita" (1 Yohanes 4:19).

Ketika Anda lelah, letih dan tidak tahu lagi bagaimana harus menyatakan kasih Anda pada orang lain, ingatlah
~ bahwa Allah amat mengasihi Anda,
~ bahwa Ia telah mengutus Anak-Nya untuk mati bagi Anda.

Nah, itu namanya bahan bakar yang sempurna.
~ Itulah yang membuat Anda tetap berlari ketika Anda ingin berhenti.


Renungkan hal ini:

Bagaimana waktu teduh harian Anda membantu Anda mengisi ulang bahan bakar tangki kasih Anda?

Cara-cara apa yang bisa Anda pakai untuk bisa mengisi kembali bahan bakar Anda sepanjang hari agar bisa membantu Anda mendapatkan perspektif dan mengingat kasih Allah, sehingga Anda bisa mengasihi sesama lebih baik lagi?

Apa artinya memiliki kasih yang "selalu penuh pengharapan"?
___________________________________
Ketika Anda lelah, letih dan tidak tahu lagi bagaimana harus menyatakan kasih Anda pada orang lain, ingatlah,
~ bahwa Allah amat mengasihi Anda.

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)




Dikirim dari perangkat Samsung saya

MENTERI YG TERLUPAKAN

Kamis, 28 Juli 2016, DENNYSIREGAR.COM – Yang menarik dari Reshuffle kali ini adalah kembalinya Sri Mulyani ke Indonesia..

Managing Director Bank Dunia ini, saat ini memang dibutuhkan pakde sebagai Menkeu. Pakde membutuhkan percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia supaya menarik banyak investasi.

Dan partner yang baik dalam pembiayaan infrastruktur siapa lagi kalau bukan Bank Dunia yang duitnya naudzubillah banyaknya. Jeng Sri pasti gampang nge-goceknya.

Sri Mulyani pernah disorot saat kasus Bank Century, dimana ia kemudian seperti "diselamatkan" dari kasus hukum itu dengan ditariknya ia ke Bank Dunia. Tapi diluar kasus itu, tidak ada yang meragukan kemampuan jeng Sri dalam pengelolaan keuangan, wong Bank Dunia aja mengakuinya.

Kita harus beri apresiasi tinggi kepada beliau yang rela meninggalkan kursi emasnya disana, dan mau berjuang di negeri sendiri. Jeng Sri akan menjadi salah satu Srikandi terbaik kita mendampingi bu Susi dan bu Retno.

Selain Jeng Sri, masuknya Wiranto sebagai Menkopolhukam juga menarik…

Sejak lama Wiranto memang diajak pakde untuk masuk kabinet, tapi beliau selalu menolak. Posisinya yang rentan di serang isu HAM, pada waktu itu jelas akan memberatkan pakde yang dalam posisi sulit karena ditekan KMP. Sesudah KMP protol, maka pakde dengan leluasa mengangkat Wiranto, salah seorang penasehat dekatnya, untuk masuk ke kabinet dan jelas Wiranto sudah tidak punya alasan lagi menolak.

Jendral Wiranto dikenal dgn tangan dinginnya dalam bermain perang asimetris. Perang asimetris adalah model perang dengan cara pemikiran yang tidak lazim. Seperti contoh membentuk dan memelihara kelompok radikal bukan dengan tujuan menjadi musuh negara, tetapi justru sebagai agen ganda dengan menyusup dan menjadi teman dari kelompok radikal yang benar2 menjadi musuh negara. Perang asimetris ini ga bisa di nilai dengan apa yang terlihat, tapi harus mampu mencerna dgn baik setiap langkah2 yang dilakukan.

Dua tokoh itu saja yang menarik bagi saya dalam reshufle kali ini…

Sedangkan pergantian Jonan mungkin dikarenakan ia kurang sinkron dalam mengambil keputusan spt kasus pelarangan gojek dan macetnya tol brebes. Anies baswedan sudah cakap, tapi ia masih belum mampu secepat motor Ducati dalam mengikuti arah kebijakan pakde.

Anies masih pake Kawasaki Ninja dengan gaya bermotor yang standar dan aman2 saja. Pakde butuh sesuatu yang ekstrim dalam model pendidikan, karena sudah terbukti puluhan tahun akar dari kejahatan yang banyak terjadi di Indonesia bersumber dari metode pendidikan yang sudah terlanjur salah.

Rizal Ramli jelas terkepret karena ia "terlalu berisik" dalam bekerja. Ciri khas pakde sejak dulu itu senang suasana yang tenang tanpa adanya bentrokan internal yang riuh rendah. Biasanya yang "suka ribut" itu di kotakkan dulu atau ditaruh di tempat yang memang dia harus ribut. Sebagai contoh penempatan Budi Waseso yang ditaruh untuk menggonggongi para pengedar narkoba, bukan malah KPK.

Yang lain biasa2 saja mungkin karena menteri yang terganti juga kurang publisitas dalam kerjanya. Sedangkan kompensasi kepada Golkar dan PAN yang sudah bergabung mendukung Jokowi, adalah hal yang lumrah. Rangkul semua, supaya semua bisa bekerja dan tidak hanya ribut dengan sesama.

"Bagaimana dengan Menko Puan Maharani ?"

Menko Puan ini eee.. begini.. eee… gimana ya? Sebentar saya pikir dulu.. umm.. susah juga ya? Dia seperti ada tapi tiada.

Mungkin pak Jokowi juga lupa keberadaannya…

Seruput kopi dulu ah….




Dikirim dari perangkat Samsung saya

TANGAN DINGIN SANG JENDERAL

TANGAN DINGIN SANG JENDERAL28 July,2016 In Celetuk Malam, Denny Siregar, Nasional, Politik, Umum | No Comments


Kamis, 28 Juli 2016, DENNYSIREGAR.COM – Salah satu pertanyaan mendasar adalah kenapa Rizal Ramli digeser dari posisinya sebagai Menko Maritim?

Dan bersorak-sorailah kaum hore-hore mengatakan bahwa inilah kemenangan Jokowi yang membela pengembang dalam kasus reklamasi. RR pada kasus ini sempat bersinggungan dengan Ahok. RR pun menjadi pahlawan sejati yang tersingkir karena "membela yang benar".

Sebenarnya, RR dan Luhut itu punya banyak kesamaan pandangan. Mereka akrab, bahkan -seperti kata RR- mereka sudah seperti kakak adik. Jadi, penggantian RR sebagai Menko Maritim bukan karena Luhut dapat tugas menyelamatkan Ahok atau pengembang dalam kasus reklamasi.

Kita bedah dulu gambar besarnya..

Beratnya tugas Menko Maritim ini berkaitan dengan cita2 Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara poros maritim dunia, sama spt cita2 Soekarno yang ingin menjadikan negara bahari. Poros maritim berarti bahwa kelautan harus menjadi sentral kehidupan ekonomi dan pusat produksi utama.

Meskipun negara kita dikelilingi lautan, tapi sektor laut sama sekali tidak menjadi penghasilan sebagian besar masyarakat yang menggantungkan hidupnya di darat. Padahal ketika potensi laut dikembangkan, maka tidak ada rakyat Indonesia yang kehilangan pekerjaan, karena lapangan kerjanya luas sekali. Masak kita harus selalu menjadi buruh di negeri sendiri?

Inilah yang tidak mampu diemban oleh 2 pejabat sebelumnya. Mereka bukan orang visioner tetapi lebih bersifat kepada teknis. Jokowi membutuhkan seorang visioner untuk mewujudkan cita2 ini.

Dan Luhut Panjaitan bisa dibilang orang yang tepat…

Kombinasi gaya militer dan tangan dingin bisnisnya terbukti mampu membangun perusahaan besar PT Toba Sejahtera yang nilai asetnya triliunan. Ia sangat diharapkan Jokowi untuk mampu menjadikan Indonesia sebagai negara maritim sebelum menjadi poros dunia.

Selain itu, ia juga sangat mengerti lapangan. Ia bukan orang yang sibuk dengan teori yang bikin berbi pecah kepalanya, tapi ia turun dan menyederhanakan semua masalah sehingga terlihat solusinya. Ia bisa berkoordinasi dgn TNI dalam masalah lahan utk pembangunan bandara dan pelabuhan.

Sikap militer Luhut diperlukan sebagai benteng terhadap agresi China di perairan Natuna. Beda tekanan kalau yang gertak mantan Jenderal ma ekonom. Tugas beratnya lagi ia harus mengembangkan Natuna sebagai tempat pengembangan bisnis perikanan.

Dan Luhut adalah orang kepercayaan Jokowi untuk itu.

Jadi masalah pergantian Luhut dari RR di jabatan Menko jauh lebih besar daripada sekedar masalah reklamasi yang hanya berupa satu masalah saja.

Lagian Luhut orangnya gak berisik. Ia bekerja dengan tangan, bukan dengan mulut. Tidak sibuk mengundang2 media sekedar bicara bahwa ia membatalkan reklamasi. Tidak sibuk mencitra2kan dirinya sebagai seorang pahlawan tanpa perduli ekses negatif berupa tuntutan hukum yang akan menghantam.

Ah, pasti catatan saya ini akan merusak mimpi indah kaum hore2 yang sudah semangat bahwa pergantian Menko Maritim ini adalah hasil dari tekanan pengembang atas masalah reklamasi.

Menarik memang melihat Jokowi menempatkan menteri2nya dalam barisan bidak. Ia sedang mencari orang yang tepat untuk ditempatkan pada kotak yang tepat. Dan satu kunci yang harus dihadapi oleh para menterinya, mereka harus visioner, berpandangan jauh ke depan.

Kalau cuman teknis, siapapun bisa. Inilah yang terjadi kenapa banyak orang2 yang dikenal "baik" tapi harus diberhentikan dari tugasnya. Mereka tidak mempunyai visi yang diinginkan Jokowi. Visi yang besar bagaimana Indonesia dalam 10 tahun ke depan.

Mau seruput kopi tapi kok sudah malam.. ah biarlah. Sruputtttt…




Dikirim dari perangkat Samsung saya

KARTU DITANGAN AHOK

KARTU DITANGAN AHOK

Jum'at, 29 Juli 2016,

DENNYSIREGAR.COM, JAKARTA – Waktu kecil saya sering nonton film kartun Coyote and Bibip. Film kartun itu bercerita tentang seekor Coyote (sejenis musang) yang napsu ingin menangkap seekor burung yang tidak bisa terbang tapi mampu berlari sangat kencang. Burung itu selalu bersuara, "bip bip". Pada intinya, si Coyote ini selalu gagal dan sial karena si bibip sulit ditangkap dan masuk jebakan.

Film kartun itu keluar lagi dari memori ketika saya melihat permainan politik Ahok vs lawannya.

Lawan Ahok ini persis seperti seekor Coyote. Mereka mengamati gerakan Ahok dan selalu memasang jebakan di depannya. Ketika Ahok mendeklarasikan untuk menempuh jalur independen, mereka pun memasang perangkap di ujung jalan.

Untuk semakin menguatkan supaya Ahok tetap berada di jalur menuju perangkap, mereka secara bergantian memainkan peran sebagai pendorong. Ada yang bilang potong kuping, ada yang mau terjun dari monas dan segala macam. Intinya, supaya Ahok terus tertantang dan berada di jalur yang sama dimana jebakan menunggu.

Mereka berpandangan bahwa karakter Ahok yang arogan akan menjadi musuh terbesarnya. Ahok ketika ditantang akan semakin menguatkan niatnya. Maka diperbesarlah emosinya dengan membakar2 "semangat"para pendukung fanatik Ahok supaya terus mendorong Ahok untuk tetap berada pada jalurnya. Mereka sudah membayangkan "sate Ahok" ketika sudah masuk perangkap dan mereka akan berpesta-pora.

Perangkap itu ada di KPU.

Mereka sudah menyiapkan banyak perangkap mulai verifikasi, pencoblosan sampai hitung ulang. Kalau Ahok lolos dari perangkap satu, perangkap lain menunggu. Pokoknya bagaimana caranya yang penting Ahok jangan menang.

Meninggalnya Husni Kamil, Ketua KPU, semakin memperkuat perangkap mereka. Husni Kamil adalah batu sandungan yang besar karena posisinya yang cenderung netral. Pilpres 2014 sudah cukup memberi mereka pelajaran bahwa Husni Kamil tidak bisa diarahkan.

Dan sambil menanti Ahok terus berada di jalur independen, mereka juga terus "membakar semangat" supaya Ahok tetap berada di jalurnya. Perangkap yang mereka siapkan itu harganya mahal dan membutuhkan waktu yang panjang untuk menyiapkannya mulai dari rencana sampai "membeli" perangkat2nya.

Momen Ahok tercipta ketika pertarungan di tubuh Golkar dimenangkan oleh Luhut Panjaitan. Setnov yang berprinsip, "dimana ada uang disanalah aku memandang" dengan mudah memenangkan posisi Ketua Umum. Perang di Golkar itu hanya perang uang, bukan perang ideologi. Dan Luhut – yang besar di Golkar – tentu paham itu.

Benar saja, Golkar yang dulunya terlihat keras pada Jokowi dan Ahok, dengan "tanpa berdosa" berbalik arah. Mulai Tantowi Yahya sampai Nurul Arifin, sibuk menjilat ludah. Dulu keras menentang, sekarang keras mendukung.

Dengan kartu Golkar di tangan, ditambah Hanura dan Nasdem yang sudah berada di posisi lebih dulu, maka mulailah kartu dimainkan.

Secara mendadak Ahok mengumumkan bahwa ia bertarung di pilkada melalui jalur partai.

Ini benar2 langkah yang tidak diperhitungkan. Lawan Ahok sudah tidak punya cukup waktu untuk me-revisi kembali rencana dan perangkap yang sudah tertanam sejak lama. Pendaftaran calon mulai tanggal 19 September, bagaimana mungkin dalam waktu sedekat itu mereka harus menyiapkan rencana yang tidak pernah terpikirkan ?

Sama seperti si Coyote, mereka hanya bisa memaki. Yang dibilang mencla mencle lah, yang munafik lah, yang tidak gentle lah, yang mengkhianati Teman Ahok dan lain2. Sumpah serapah yang keluar dari rasa panik dan ketidak-siapan strategi baru.

Jalan satu2nya mereka harus melakukan propaganda bahwa Ahok bukan tipikal orang yang bisa dipegang omongannya. Dengan propaganda melalui media sosial, mereka berharap pendukung Ahok kecewa dan menarik dukungannya kepada Ahok saat pencoblosan.

Hanya itu saja yang mereka bisa lakukan sekarang dan mereka sendiri sudah tidak yakin bahwa propaganda itu efektif, paling hanya menggeser sekian poin saja dan tidak berpengaruh banyak. Perangkap mahal itu sudah tidak berguna lagi padahal mereka sudah keluar uang banyak untuk membayar sana sini.

Dengan Ahok berada di jalur partai, maka mereka tidak berani lagi mengkritisi "jalan" Ahok, karena berarti sama saja mengkritisi diri mereka sendiri. Buah simalakama, dimakan nenek masuk neraka, gak dimakan kakek yang masuk neraka. Seperti itulah.. Eh.

Politik itu dinamis dan terus bergerak sesuai perubahan yang terjadi di lapangan. Penyesuaian harus terus dilakukan supaya tidak "mati sebelum bertanding". Dan saya kira, Ahok sudah bisa membaca dari awal situasi yang akan terjadi.

Kalau Jokowi itu pemain catur yang strateginya jitu dalam penempatan2 bidak, Ahok ini pemain Poker yang ulung. Ia terus menggertak supaya lawannya terus mengira2 kartu apa yang dia genggam. Ketika lawannya sudah menetapkan hitungannya dan bergerak sesuai arah gertakan, tiba2 Ahok berbalik dan dengan santai membuka kartu yang ternyata cuman 2 pair, kartu yang kecil nilainya dalam permainan Poker.

Tahu nggak hal yang menyakitkan pemain Poker ? Ketika lawannya menang dengan kartu kecil sedangkan ia memegang kartu yang jauh lebih besar, tapi ia tidak mampu membaca ke mana arah gertakan lawan.

Ahok lewat dengan kecepatan tinggi sambil bersuara, "bibip.. bibip" mentertawakan mereka yang sedang bengong karena semua perkiraan mereka salah besar.

Mungkin sekarang para Coyotes, seperti Lulung, Habiburakhman, Gerindra dan PDI-P sedang sibuk minum kopi….. sambil menelan cangkir2nya.




Dikirim dari perangkat Samsung saya

Kamis, 28 Juli 2016

Anda Bisa Terampil Dalam Menjalin Relasi

Anda Bisa Terampil Dalam Menjalin Relasi

29 Juli 2016

Bacaan Hari ini:
1 Yohanes 4:7 "Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah."
------------------------------------------------
Kasih adalah keahlian yang bisa dipelajari.
~ Dengan kata lain, itu sesuatu yang dapat Anda kuasai,
~ dan itu artinya Anda bisa menjadi semakin lebih baik dalam mengasihi
~ dengan cara mempraktekkan kasih Anda.

Anda mungkin berpikir jika Anda adalah kekasih Allah yang baik, tapi Dia ingin Anda menjadi kekasih
~ yang hebat,
~ yang terampil,
~ yang jago dalam hal mengasihi.

Tetapi sayangnya, kebanyakan orang tidak pernah belajar bagaimana caranya mengasihi.

Ketahuilah, Anda bisa menjadi seorang yang terampil dalam menjalin relasi-relasi dengan orang lain.

Bukankah Anda ingin dikenal sebagai orang yang luar biasa?
Dimana ketika orang membicarakan tentang Anda, mereka berkata: "Dia tidak peduli siapamu atau seperti apa rupamu" atau "Dia tidak peduli dari mana saja kamu selama ini, atau apa saja yang sudah kamu lakukan atau dari mana kamu berasal."

Satu-satunya cara agar Anda bisa terampil dalam sesuatu ialah dengan berlatih.

Anda melakukannya berulang-ulang kali.
~ Pertama kali Anda melakukannya, mungkin rasanya canggung,
~ tetapi semakin Anda mempraktekkannya, semakin Anda menjadi lebih baik.

Hal ini sama dengan kasih.

Alkitab mengatakan, "Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab
~ kasih itu berasal dari Allah;
~ dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah"
(1 Yohanes 4:7).

Marilah kita berlatih mengasihi satu sama lain.

"Perhatikanlah semuanya itu,
~ hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang" (1 Timotius 4:15).

Renungkan hal ini:

Bagaimana persepsi dunia tentang Gereja ini bisa berubah apabila,
~ setiap orang percaya berlatih untuk mengasihi sesama?

Apa satu hal yang dapat Anda lakukan secara konsisten yang bisa membantu Anda berlatih untuk,
~ memperlihatkan kasih Anda kepada orang lain setiap hari?

Siapa yang paling sulit Anda tunjukkan kasih Anda kepadanya?
~ Luangkan waktu untuk berdoa dan minta Tuhan untuk memberikan keberanian dan kasih-Nya agar Anda mampu menyatakan kasih Anda kepada orang tersebut.
______________________________
Satu-satunya cara agar Anda bisa terampil dalam sesuatu ialah dengan berlatih

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)




Dikirim dari perangkat Samsung saya

Susunan Kabinet Baru

Group JK tersingkir , menyisakan satu Sofian Jalil yang kini Menteri Agraria. PAN ( Asman Abnur ) dan Golkar( Airlangga Hartato) masuk kabinet.

Team Pakar PKS Sudirman Said tersingkir. Di gantikan oleh Candra yang memiliki 3 paten yang berkaitan dengan offshore seperti teknologi McT (Multi Column TLP) Floating Platform dan menjadi salah satu yang memperkenalkan standar hidrodinamika untuk industri.

Jonan yang mbalelo soal Kereta Cepat harus keluar di gantikan oleh Profesional entrepreneur dan sudah punya reputasi dan track record hebat, Budi Karya Sumadi.

Tiga bulan lalu..teman saya di Amrik telp saya " Bro..kalau Tax Amnesty di syahkan DPR , Ani bakal balik kandang. "
" Loh kenapa ?
" Dia otak di balik TA. "
" Emang kenapa engga Bambang aja ?
" He is not player. Presiden anda membutuhkan seorang pemain berkelas dunia. Karena setelah TA ini indonesia akan menjadi pusat keuangan dunia yang akan di ramaikan oleh pemain kelas dunia. Ani, qualified mengelola itu. "
" Apa hanya itu ?
" Masih ada lagi loh .dia pegang rahasia kasus lama yang bikin mantan panas dingin kalau di buka"
" Nah itu itu ...."

Menempatkan Wiranto Menko Polkam, nampak nya cara cerdas Jokowi untuk menghadapi " mereka " yang harus di jinakan dan Wiranto memang ahlinya soal ini karena sudah teruji ketika mampu   mengatasi proses jatuhnya Soeharto, menghindari konplik terjadi meluas. Wiranto di kenal sangat dekat dengan ormas aliran keras yang didirikan paska reformasi. Sehingga mudah berkomunikasi dengan mereka untuk stabilitas keamanan dan politik..

http://nasional.kompas.com/read/2016/07/27/07380021/inikah.komposisi.baru.kabinet.kerja.hasil.reshuffle.jilid.dua.




Dikirim dari perangkat Samsung saya

Rabu, 27 Juli 2016

Bu Ani, Masih Berani jadi Menkeu?

Bu Ani, Masih Berani jadi Menkeu?

Pagi saya mendapat pesan singkat dari kawan lama. Isinya menginformasikan, "Bu Ani (Sri Mulyani Indrawati) ke Indonesia." Pesan singkat yang biasa dikirimkannya setiap Managing Director Bank Dunia itu pulang kampung.

Bedanya, kunjungan Bu Ani kali ini dilakukan ketika isu mengenai perombakan Kabinet Kerja menguat. Dugaan saya ternyata benar, salah satu alasannya mudik karena menerima pinangan Presiden Joko Widodo.

Sore ini, Rabu (27/7), Bu Ani kembali ke Lapangan Banteng, Jakarta Pusat untuk menahkodai lagi Kementerian Keuangan, instansi yang mengawali reformasi birokrasi ketika dipimpinnya dulu.

Tidak ada keraguan sedikit pun terhadap kapasitas Sri Mulyani Indrawati (SMI) sebagai bendahara negara. Yang jadi pertanyaan saya justru, Kok ya masih mau Bu Ani kembali ke Lapangan Banteng (Kementerian Keuangan)?. Nggak kapok apa menghadapi dinamika politik anggaran yang pernah mendepaknya?

Banyak pengalaman emosional yang pernah dialami SMI di Lapangan Banteng. Mulai dari kisah yang menyenangkan, menyedihkan, hingga membuatnya marah besar.

Tak terlalu penting mengulas kisah menyenangkan SMI di Lapangan Banteng, seperti saat-saat mendengarnya beryanyi atau ketika bermain voli.

Menarik justru mengingat kembali peristiwa-peristiwa yang pernah merusak emosi SMI ketika menjadi pembantu dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ketika krisis ekonomi 2008, misalnya, masa-masa yang memeras keringat dan menguras waktu para pejabat negara. Suatu hari di pertengahan Oktober, SMI menggelar rapat pimpinan Kemenkeu secara estafet, dari pagi hari hingga tengah malam. Misinya saat itu meredam dampak krisis subprime mortgage di AS terhadap perekonomian Indonesia.

Menjelang senja, kabar duka menyela agenda. Ibunda SMI, Prof Dr Retno Sriningsih dikabarkan meninggal dunia. Rapat diskorsing sementara, SMI keluar ruang menyeka air mata dan menghela nafas sejenak, lalu melanjutkan rapat hingga larut malam, hingga anak dan suaminya, Tony Sumartono menjemput dirinya.

Lalu pada medio 2009. SMI membuat gebrakan yang menganggu bisnis mantan Menko Perekonomian yang juga petinggi Partai Beringin, Aburizal Bakrie. Awalnya, SMI menghentikan alokasi anggaran penanganan bencana Lumpur Sidoarjo, yang berdasarkan audit investigative BPK merupakan kesalahan PT Lapindo Brantas.

Tak lama berselang, SMI menginstruksikan Direktorat Jenderal pajak (DJP) mengusut tunggakan utang pajak dan royalti batubara PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Bumi Resources Tbk (Bumi), dan PT Arutmin Indonesia. Nilai total tunggakan pajak ketiga perusahaan tambang milik keluarga Bakrie itu mencapai Rp 2 triliun.

Konflik keduanya tampak semakin meruncing saat pemerintah dan Bakrie berebut 10 persen saham divestasi PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Dalam kasus ini, Bakrie dimenangkan ketika rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menko Perekonomian Hatta Radjasa menyerahkan hak divestasi ke Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Barat.

Rangkaian kebijakan itu pula yang akhirnya memaksa SMI hengkang dari Indonesia. Puncaknya ketika politisi Senayan mempermasalahkan kasus Bailout Bank Century pada akhir 2008. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FJPP) sebesar Rp689,39 miliar ke Bank Century saat itu menyeret SMI dan Boediono (Gubernur Bank Indonesia) selaku ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) ke dalam pergulatan politik dan hukum yang kurang nyaman. Keputusan sulit yang kabarnya pernah membuat Sri Mulyani marah besar terhadap jajaran Gubernur BI.

Di tengah desakan hukum dan ancaman koalisi pecah, berbekal restu SBY akhirnya SMI hijrah ke Bank Dunia sebagai direktur pelaksana. Lamban laun suhu politik mereda, imbas krisis keuangan dapat dikendalikan, dan hiruk-pikuk kasus Bank Century pun perlahan sirna.

"Saya ingin mengatakan bahwa saya menang. Saya berhasil. Kemenangan dan keberhasilan saya definisikan menurut saya karena tidak didikte oleh siapapun termasuk mereka yang menginginkan saya tidak di sini," ujar Sri Mulyani menjelang kepergiaannya ke Amerika pada Mei 2010.

Enam tahun berjalan, SMI akhirnya kembali ke Indonesia. Dia kembali menjadi Menkeu, tawaran jabatan Jokowi yang kabarnya pernah ditolak pada akhir 2014.

Kondisi politik dan ekonomi Indonesia saat ini tentu berbeda dengan kondisi ketika SMI hijrah ke Bank Dunia. Namun tantangan yang dihadapi mungkin hampir sama atau bahkan lebih berat. Kapasitas fiskal yang terbatas dalam menstimulus ekonomi menjadi salah satu tugas berat SMI memaksimalkan peran anggaran negara.

Sementara itu, soliditas koalisi pemerintah kembali diuji dengan masuknya sejumlah partai oposisi ke dalam koalisi Jokowi-Jusuf Kalla. Sisi positifnya tentu koalisi yang kuat dapat memperlancar proses politik anggaran di parlemen. Namun, belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, peta politik sangat mungkin berubah dan bisa saja berbalik menghambat kerja para pengambil kebijakan.

Di tengah euforia penunjukan SMI sebagai Menkeu, saya menyempatkan mengganti saluran televisi untuk menengok Rapimnas Golkar. Aburizal Bakrie dalam pidatonya menegaskan dukungan politik Golkar terhadap pemerintahan Jokowi-JK sebagai bentuk rekonsiliasi politik. Semoga itu bukan sinetron politik, yang sebenarnya sudah dipahami betul oleh SMI.

"Saya bukan dari partai politik, saya bukan politisi, tapi tidak berarti saya tidak tahu politik," tegas Sri Mulyani Indrawati.

Welcome back Bu Ani. Selamat melanjutkan reformasi birokrasi.



Dikirim dari perangkat Samsung saya

Sri Mulyani Menteri Keuangan

Sri Mulyani Ungkap Tugas Pertamanya sebagai Menkeu
Oleh Septian Deny pada 28 Jul 2016, 08:20 WIB
Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengaku merasa sangat terhormat lantaran kembali dipercaya menjadi Menteri Keuangan (Menkeu).

Sebelumnya, wanita kelahiran Lampung ini menjabat sebagai Menteri Keuangan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dia pun menuturkan hal pertama yang akan dilakukan setelah menjadi orang nomor satu di Kementerian Keuangan adalah memperkuat kebijakan fiskal Indonesia.

Selain itu, dia juga ingin mengatasi masalah kemiskinan dan membuka kesempatan kerja baru seperti apa yang dia pelajari saat masih di Bank Dunia.

BACA JUGA
Sri Mulyani: Jadi Menkeu Tugas Mulia Tapi Tak Ringan
Jadi Menkeu, Ini Deretan Tugas Sri Mulyani
Siapa Pengganti Sri Mulyani di Bank Dunia?
"Memperkuat pemerintahan, terutama untuk memperkuat kebijakan fiskal semaksimal dan sebaik mungkin, untuk menangani permasalahan yang ada selama ini," ujar Sri di Jakarta seperti ditulis‎ Kamis (28/7/2016).

Menurut dia, penunjukan sebagai Menteri Keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro menjadi kesempatan yang tidak akan dia lewatkan.

Sri Mulyani pun mengaku siap untuk bekerja sama dengan para menteri lain di dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saya merasa terhormat diminta kembali oleh Presiden untuk bekerja sama dengan para menteri kabinet yang lain untuk bisa menjalankan sisa masa kabinet," dia menjelaskan.

Dia mengungkapkan, keputusannya meninggalkan kursi empuk sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia lantaran dorongan untuk kembali mengabdi kepada negara melalui jabatan Menteri Keuangan.

"Kenapa saya kembali. Ini adalah satu kepercayaan dan penghormatan pribadi bagi saya pribadi. Menjalankan tugas dan membaktikan semua yang saya miliki," kata dia.

Kasih Adalah Perbuatan

Kasih Adalah Perbuatan

28 Juli 2016

Bacaan Hari ini:
1 Yohanes 3:18 "Anak-anakku, marilah kita mengasihi
~ bukan dengan perkataan atau dengan lidah,
~ tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran."
------------------------------------------------
Jika Anda benar-benar mengasihi seseorang, tunjukkanlah kepada orang tersebut dengan perbuatan.
~ Kasih itu lebih dari sekedar daya tarik dan hasrat ragawi.
~ Ini juga lebih dari sekedar kecengengan, seperti kebanyakan lagu yang kita dengar di zaman ini.

Dengan standar ini, apakah kasih akan mati ketika perasaan hilang?
~ Tidak - tidak sama sekali -
~ sebab kasih adalah sebuah tindakan dan perilaku.

Berulang kali dalam Alkitab dikatakan bahwa Allah memerintahkan kita untuk saling mengasihi,
~  dan dikatakan bahwa Anda tidak dapat memerintahkan sebuah perasaan.

Jika saya menyuruh Anda sekarang, "sedih!" Anda tidak bisa tiba-tiba menjadi sedih dengan aba-aba.

Layaknya seorang aktor,
~ Anda bisa berpura-pura,
~ tapi Anda tidak bisa mengubah emosi Anda dengan perintah.

Jika kasih hanyalah sebuah perasaaan, maka Allah tidak bisa memerintahkannya.
~ Namun sebaliknya, kasih adalah sesuatu yang Anda lakukan.

Kasih dapat menghasilkan perasaan,
~ tapi kasih adalah perbuatan.

Alkitab mengatakan, "Anak-anakku, marilah kita mengasihi
~ bukan dengan perkataan atau dengan lidah,
~ tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran" (1 Yohanes 3:18).

Kita bisa mengucapkan hal-hal baik: "Saya mengasihi sesama."
Tapi apakah kita benar-benar mengasihi mereka?

Kasih kita dinyatakan dengan tindakan kita terhadap mereka.

Renungkan hal ini:

Bagaimana Anda akan mengungkapkan kepada orang lain bahwa Anda mengasihi mereka?

♡ Pikirkan tentang keluarga Anda, yang lebih spesifik.

Bagaimana Anda dapat menunjukkan kasih Anda kepada setiap orang dalam keluarga Anda?

♡ Anda mungkin telah paham bahwa Allah mengasihi Anda.

Bagaimana Ia telah memperlihatkan pada Anda betapa Ia mengasihi Anda?

Dengan cara-cara apa Gereja dapat maju dan menunjukkan kasih melalui tindakan?

Bagaimana dengan gereja Anda?

Bagaimana dengan persekutuan kecil Anda?
____________________________________
Kasih dapat menghasilkan perasaan,
~ tapi kasih adalah perbuatan

(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Rick Warren)




Dikirim dari perangkat Samsung saya

Basuki Tjahaja Purnama memilih maju melalui jalur partai politik

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memilih maju melalui jalur partai politik pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

Hal itu disampaikan Basuki atau Ahok pada acara halalbihalal bersama relawan "Teman Ahok" di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (27/7/2016) petang.

"Saya sudah bilang, kami harus menghargai parpol yang sudah mendukung. Ya sudah, kami pakai parpol sajalah, terima kasih," kata Ahok sambil tersenyum.

Keputusan Ahok ini langsung disambut para hadirin di acara halalbihalal tersebut. Selain relawan pendukung Ahok, tampak juga pengurus Partai Golkar, Nasdem, dan Hanura yang hadir pada acara halalbihalal itu.

"Nah, yang penting ujungnya itu," ucap simpatisan salah satu partai pendukung Ahok.

Salah seorang pendiri Teman Ahok, Singgih Widyastomo, yang juga menjadi pembawa acara, pun menyambut baik keputusan Ahok tersebut.

"Sudah tahu kan jawabannya, ha-ha-ha," kata Singgih tertawa.

Ahok memilih maju melalui jalur partai politik setelah mengetahui ada tiga partai politik yang bersedia mendukung Ahok tanpa syarat. Adapun tiga partai politik yang mendukung Ahok adalah Partai Nasdem, Hanura, dan Golkar.

Kursi ketiga partai politik tersebut cukup untuk mengusung Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Surat Presiden Bank Dunia Soal Sri Mulyani 'Pulang Kampung'

Surat Presiden Bank Dunia Soal Sri Mulyani 'Pulang Kampung'

Jakarta -
Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim, mengirimkan surat kepada seluruh pegawai Bank Dunia, yang isinya menceritakan soal pengunduran diri Sri Mulyani dari posisi Direktur, dan 'pulang kampung' ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Berikut isi surat Kim ke seluruh pegawainya seperti diterima detikFinance, Rabu (27/7/2016):

Sri Mulyani Indrawati memberitahu saya bahwa Presiden Joko Widodo telah memintanya untuk kembali ke Indonesia sebagai Menteri Keuangan secepatnya. Saya menyampaikan berita ini dengan bangga sekaligus sedih. Sri Mulyani telah memberikan rasa hormat sepenuhnya kepada manajemen, staf, dan pemegang saham Bank Dunia. Kami semua kehilangan seorang pemimpin yang memiliki suara kuat untuk masyarakat miskin, dan kami juga mengagumi keputusan Sri Mulyani untuk kembali melayani negaranya.

Siapa pun yang pernah bekerja bersama Sri Mulyani mengetahui bagaimana dia mencintai Indonesia secara dalam. Sebelum bergabung sebagai Managing Director Bank Dunia di 2010, dia pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan Indonesia pada 2005-2010, dan juga pernah menjabat sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas. Lalu pada 2008-2009, Sri Mulyani menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, dan 2002-2004 menjabat Executive Director di IMF. Komitmen Sri Mulyani untuk melayani masyarakat patut dicontoh, dan dia memiliki reputasi sebagai seorang reformis yang berani untuk berbicara melawan korupsi di Indonesia yang membuatnya menjadi figur yang dicintai oleh masyarakat Indonesia.

Sebagai Managing Managing Director and Chief Operating Officer di Bank Dunia, Sri Mulyani bertanggung jawab kepada operasi Bank Dunia di seluruh dunia. Dia melayani institusi dan negara partner Bank Dunia dengan sangat ahli, dan bisa memastikan meski kami mengubah model operasional, namun kami tidak kehilangan fokus dari klien.

Faktanya, meski kami melakukan perubahan, kami mampu menyalurkan (pinjaman) US$ 160 miliar dalam 4 tahun terakhir. Ini berkat kerja para staf, dan tentu saja Sri Mulyani yang bekerja bagus sebagai pembimbing yang efektif dalam operasi kami. Sri Mulyani adalah teman baik dari World Bank Group, dan dia memiliki kemampuan yang dalam dan pengetahuan.

Sementara terkait jabatannya sebagai Chief Operating Officer, Sri Mulyani juga memimpin negosiasi IDA (International Development Association).

Saya mengagumi Sri Mulyani terhadap kemampuannya menciptakan budaya kolaborasi. Ini membantu kami untuk berdialog dengan pemangku kepentingan dan kepada debitur kami. Saya secara personal juga pernah meminta masukan dari Sri Mulyani.

Meski telah meninggalkan Bank Dunia, namun Sri Mulyani tetap meninggalkan kontribusi soal bagaimana melihat sesuatu ke depan, dan arah strategis untuk masa depan. Perspektif Sri Mulyani dalam menyelesaikan kebutuhan klien, di tengah perubahan dunia, telah membantu kami untuk menajamkan strategi secara lebih baik untuk Bank Dunia.

Kami akan terus bekerja bersama Sri Mulyani, dalam jabatannya sebagai Menteri Keuangan. Dia akan menjadi partner berharga karena berada di negara yang berpengaruh kepada masa depan Asia. Kami juga akan terus membantu Indonesia dalam melakukan reformasi yang telah berjalan. Indonesia sangat fokus untuk mengakhiri kemiskinan dan menyelesaikan kesenjangan. Misi dari Indonesia searah dengan kami. Saya tahu, bahwa prioritas tertinggi Presiden Widodo adalah menjalani program reformasi, dan Sri Mulyani akan meningkatkan kepercayaan terhadap Indonesia.

Saya telah meminta Kyle Peters, Senior Vice President, Operations kami, untuk menjalankan tanggung jawab Sri Mulyani dengan segera. Kyle telah bekerja dekat dengan Sri Mulyani selama 3,5 tahun, dan saya memiliki kepercayaan tinggi terhadap kemampuannya. Kami akan segera melakukan pencarian sosok pengganti Sri Mulyani dari seluruh dunia. Kami berharap mendapatkan kandidat yang kalibernya sama.

Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Sri Mulyani atas pertemanannya, kepemimpinannya, nasihatnya, dan usahanya yang tanpa lelah melayani negara-negara partner kami. Saya yakin, anda semua akan berharap agar dia sukses kembali ke Indonesia dan membantu Presiden Widodo menjalankan agenda-agenda penting.
(wdl/hns)



Dikirim dari perangkat Samsung saya

DR. ARCHANDRA THAHAR

Alhamdulillah. Selamat kepada Sdr. DR. ARCHANDRA THAHAR, Alumni 1989 SMA 2 Padang yang diangkat jadi Menteri ESDM pada reshuffle kabinet yang telah diumumkan Presiden Jokowi sianh ini.

Lalu, siapa Acrchandra Thahar yang juga alumni 1986 SMP Negeri Tabing ini. Inilah penjelasan singkat tentang siapa Archandra.

Dari berbagai sumber yang layak dipercaya, Sudirman Said akan digantikan oleh Dr Arcandra Tahar nama yang dikalangan publik mungkin belum banyak dikenal namun di dunia internasional sudah cukup disegani. Arcandra saat ini Presiden di Petroneering Houston di Texas. Perusahaan ini bergerak dibidang energi dan minyak. Setidaknya sudah 2 tahun 10 bulan menjabat sebagai Presiden sejak Oktober 2013. Sebelum menjabat sebagai Presiden di Petroneering, Arcandra memiliki posisi sebagai Principal Horton Wison Deepwater Inc sejak Oktober 2009 hingga Oktober 2013. Juga pernah bekerja di AGR Deepwater Development System Inc, di  Hydrodynamics Lead Floa TEC LLC dan berbagai perusahaan internasional lainnya.

Menyelesaikan S1 di Teknik Mesin ITB dan kemudian bekerja di Andersen Consulting  demi memiliki uang agar dapat melanjutkan kualiahnya ke S2 nya di Amerika. Arcandra melihat ada peluang sebab waktu itu PT Timah membuka beasiswa S2 dan pria ini sangat yakin bisa lolos seleksi.

Kuliah S2 di texas A&M University Amerika diselesaikan dengan baik hingga kembali ke Indonesia malah berniat membenahi PT Timah yang waktu itu kondisinya sekarat. Dengan mempertimbangkan banyak hal, akhirnya dirinya malah melanjutkan S3 di Amerika juga dengan beasiswa. Sejak saat itulah Arcandra melanglang buana di Amerika dan bekerja di berbagai perusahaan internasional.

Meski tinggal di Amerika, kepeduliannya atas tanah kelahirannya sangat tinggi. Dia lah yang berada dibalik negosiasi dan keberhasilan Presiden Joko Widodo menarik kembali dikuasai Indonesia. Artinya eksplorasi harus dilakukan onshore bukan offshore. Pria dengan 2 anak ini memiliki karya fenomenal berupa hak paten tentang desain Offshore di Amerika. Berbagai kalangan bakal terkejut dengan pergantian ini namun yang jelas, salah satu kandidat pengganti menteri ini memiliki prestasi internasional bukan level nasional.

Presiden sendiri menurut orang terdekatnya memberi sanjungan atas masukan Arcandra soal blok Masela. Bahkan pria berpenampilan sederhana ini menjadi teman berbincang presiden terkait sumber daya alam di Indonesia bila sedang berada di Tanah Air.

Dengan resuffle jilid III ini, nampaknya makin menguatkan kinerja kabinet kerja untuk 3 tahun ke depan. Meski berdasar release pooling Saeful Mujani Research Consulting (SMRC) masyarakat menaruh kepercayaan penuh dan terus meningkat, presiden sendiri memiliki kemauan untuk terus makin baik kinerja aparatnya. Bila demikian, masyarakat akan makin diuntungkan dengan langkah-langkah yang diambil oleh Presiden.

Demikianlah cerita singkat tentang Arcandra Tahar yang akan mengganti Sudirman Said Rabu (27/7) siang ini




Dikirim dari perangkat Samsung saya

Sri MulyaniSri Mulyani come back !

Sri MulyaniSri Mulyani come back !

Jakarta, July 27, 2016

Dear Friends and Colleagues,

I am very pleased to announce that I have accepted President Joko Widodo's offer to join the Indonesian government in the position of Minister of Finance.

It is an honor to serve the President and my fellow Indonesians by continuing the ongoing reform program. I will dedicate all my efforts to accelerating Indonesia's development agenda with the goal of providing more and better services, particularly to the poor, and ensuring that all citizen will be able to participate in the benefits of a thriving economy.

I leave the World Bank after six years of serving as the Managing Director and Chief Operating Officer. It has been a privilege to oversee the operations of this truly multilateral institution that, like no other, brings together over 180 countries in their joint commitment to end poverty and share prosperity.

I want to thank Jim Yong Kim, the President of the World Bank Group, for his trust and confidence in me, and I deeply value the World Bank's expertise and its focus on working with clients to reach their development goals.

Let me finally add that in times when international cooperation seems to have fallen out of favor and populism is on the rise in many parts of the world, we need multilateral organizations more than ever. I will stay committed to the principles of reaching across the aisle and working with partners on addressing the big challenges of our time.

Warm regards,

Sri Mulyani come back !

Jakarta, July 27, 2016

Dear Friends and Colleagues,

I am very pleased to announce that I have accepted President Joko Widodo's offer to join the Indonesian government in the position of Minister of Finance.

It is an honor to serve the President and my fellow Indonesians by continuing the ongoing reform program. I will dedicate all my efforts to accelerating Indonesia's development agenda with the goal of providing more and better services, particularly to the poor, and ensuring that all citizen will be able to participate in the benefits of a thriving economy.

I leave the World Bank after six years of serving as the Managing Director and Chief Operating Officer. It has been a privilege to oversee the operations of this truly multilateral institution that, like no other, brings together over 180 countries in their joint commitment to end poverty and share prosperity.

I want to thank Jim Yong Kim, the President of the World Bank Group, for his trust and confidence in me, and I deeply value the World Bank's expertise and its focus on working with clients to reach their development goals.

Let me finally add that in times when international cooperation seems to have fallen out of favor and populism is on the rise in many parts of the world, we need multilateral organizations more than ever. I will stay committed to the principles of reaching across the aisle and working with partners on addressing the big challenges of our time.

Warm regards,

Sri Mulyani



Dikirim dari perangkat Samsung saya

Selamat kepada Sdr. DR. ARCHANDRA THAHAR, Alumni 1989 SMA 2 Padang

Alhamdulillah. Selamat kepada Sdr. DR. ARCHANDRA THAHAR, Alumni 1989 SMA 2 Padang yang diangkat jadi Menteri ESDM pada reshuffle kabinet yang telah diumumkan Presiden Jokowi sianh ini.

Lalu, siapa Acrchandra Thahar yang juga alumni 1986 SMP Negeri Tabing ini. Inilah penjelasan singkat tentang siapa Archandra.

Dari berbagai sumber yang layak dipercaya, Sudirman Said akan digantikan oleh Dr Arcandra Tahar nama yang dikalangan publik mungkin belum banyak dikenal namun di dunia internasional sudah cukup disegani. Arcandra saat ini Presiden di Petroneering Houston di Texas. Perusahaan ini bergerak dibidang energi dan minyak. Setidaknya sudah 2 tahun 10 bulan menjabat sebagai Presiden sejak Oktober 2013. Sebelum menjabat sebagai Presiden di Petroneering, Arcandra memiliki posisi sebagai Principal Horton Wison Deepwater Inc sejak Oktober 2009 hingga Oktober 2013. Juga pernah bekerja di AGR Deepwater Development System Inc, di  Hydrodynamics Lead Floa TEC LLC dan berbagai perusahaan internasional lainnya.

Menyelesaikan S1 di Teknik Mesin ITB dan kemudian bekerja di Andersen Consulting  demi memiliki uang agar dapat melanjutkan kualiahnya ke S2 nya di Amerika. Arcandra melihat ada peluang sebab waktu itu PT Timah membuka beasiswa S2 dan pria ini sangat yakin bisa lolos seleksi.

Kuliah S2 di texas A&M University Amerika diselesaikan dengan baik hingga kembali ke Indonesia malah berniat membenahi PT Timah yang waktu itu kondisinya sekarat. Dengan mempertimbangkan banyak hal, akhirnya dirinya malah melanjutkan S3 di Amerika juga dengan beasiswa. Sejak saat itulah Arcandra melanglang buana di Amerika dan bekerja di berbagai perusahaan internasional.

Meski tinggal di Amerika, kepeduliannya atas tanah kelahirannya sangat tinggi. Dia lah yang berada dibalik negosiasi dan keberhasilan Presiden Joko Widodo menarik kembali dikuasai Indonesia. Artinya eksplorasi harus dilakukan onshore bukan offshore. Pria dengan 2 anak ini memiliki karya fenomenal berupa hak paten tentang desain Offshore di Amerika. Berbagai kalangan bakal terkejut dengan pergantian ini namun yang jelas, salah satu kandidat pengganti menteri ini memiliki prestasi internasional bukan level nasional.

Presiden sendiri menurut orang terdekatnya memberi sanjungan atas masukan Arcandra soal blok Masela. Bahkan pria berpenampilan sederhana ini menjadi teman berbincang presiden terkait sumber daya alam di Indonesia bila sedang berada di Tanah Air.

Dengan resuffle jilid III ini, nampaknya makin menguatkan kinerja kabinet kerja untuk 3 tahun ke depan. Meski berdasar release pooling Saeful Mujani Research Consulting (SMRC) masyarakat menaruh kepercayaan penuh dan terus meningkat, presiden sendiri memiliki kemauan untuk terus makin baik kinerja aparatnya. Bila demikian, masyarakat akan makin diuntungkan dengan langkah-langkah yang diambil oleh Presiden.

Demikianlah cerita singkat tentang Arcandra Tahar yang akan mengganti Sudirman Said Rabu (27/7) siang ini



Dikirim dari perangkat Samsung saya

Ini Susunan Menteri Baru Hasil Reshuffle  


Ini Susunan Menteri Baru Hasil Reshuffle  

RABU, 27 JULI 2016 | 11:49 WIB
Ini Susunan Menteri Baru Hasil Reshuffle  
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri usai mengumumkan perombakan kabinet atau reshuffle jilid II, Jakarta, 27 Juli 2016. Joko Widodo mengumumkan 13 nama perombakan di kabinet Kerja sisa masa jabatan periode 2014-2019. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.COJakarta -  Presiden Joko Widodo baru saja mengumumkan susunan menteri-menteri barunya dalam kabinet kerja periode 2014-2019 di Istana Negara hari ini. Dalam pengumuman tersebut, terdapat sejumlah wajah baru yang menjadi menteri, selain menteri yang digeser posisinya ke kementerian dan lembaga.

"Saya memutuskan untuk melakukan perombakan kabinet kerja yang kedua," ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya saat pelantikan di Istana Negara, Rabu, 27 Juli 2016.

Presiden Jokowi mengatakan, perombakan ini dalam rangka mengurangi kesenjangan ekonomi antara yang kaya dengan yang miskin. Perombakan ini diharapkan bisa menyelesaikan masalah perekonomian bangsa saat ini. 

Pergeseran posisi menteri dan lembaga terjadi pada:
1. Luhut Binsar Panjaitan menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.
2. Bambang Brojonegoro menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.
3. Sofyan Djalil menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang.
4. Thomas Trikasih Lembong menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.

Sementara yang masuk menjadi menteri baru pada kabint ini, antara lain:
1. Wiranto menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
2. Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan.
3. Eko Putro menjadi Menteri Desa, Pembangunan Daerah tertinggal, dan Transmigrasi.
4. Budi Karya menjadi Menteri Perhubungan.
5. Muhajir Effendi menjadi menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
6. Enggartiasto Lukito menjadi Menteri Perdagangan.
7. Archandra Tahar menajdi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
8. Asman Abnur menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
9. Airlangga Hartarto sebagai Menteri Perindustrian.




Dikirim dari perangkat Samsung saya